Professional Documents
Culture Documents
3785 9015 1 PB
3785 9015 1 PB
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan serta
menganalisis hubungan kreativitas dengan kecerdasan
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
1
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
2
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
3
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
4
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
5
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
6
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
7
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
ranah kognitif, bahwa masyarakat dan Itu semua mereka capai selain
dunia kerja terlihat sukses dan hidup mendapat bimbingan dari guru dan
bahagia ternyata bukan mereka yang orang tua dalam mengembangkan
berprestasi tinggi di bangku sekolah, potensi kreatif, tetapi juga dari motif
melainkan mereka yang berhasil instrinsik siswa yang lebih besar dan
menggunakan potensi kreatifnya dengan dari kesadaran akan pentingnya
baik, berani mengambil resiko dan kreativitas yang mereka miliki. Setelah
mampu memecahkan permasalahannya mereka menyelesaikan pendidikannya,
(Munandar, 1999). masa depan mereka akan lebih terjamin
Tidak sedikit para pengusaha dan terarah yaitu untuk mengembangkan
sukses dalam bidangnya dan ternyata potensi yang dimilikinya itu. Mereka
hanya lulusan Sekolah Dasar atau SMP, akan merasa lebih puas dengan
mereka tidak dapat mengandalkan ijazah kemampuan sendiri sehingga termotivasi
yang dimiliki, tetapi mereka mampu untuk berbuat yang lebih baik.
mengoptimalkan potensi kreatif yang Jadi secara mendasar bahwa
dimiliki menjadi sesuatu yang sangat terkadang manfaat kreativitas bagi siswa
berharga dan berdaya guna. dirasakan ketika selesai Sekolah atau
Siswa yang kreatif akan lebih siap lulus sekolah, meskipun pada saat
menghadapi tantangan zaman sekolah kreativitas itu bisa tumbuh
dibandingkan siswa yang kurang kreatif. dengan sendirinya, dimana dengan
Kita telah melihat siswa-siswi SMK kreativitas yang dimiliki mampu
yang telah berhasil berkarya membuat menunjang dalam mengikuti kegiatan di
mobil atau membuat penemuan- sekolah bahkan mampu berprestasi
penemuan berharga lainnya, bahkan kita karena memiliki kreativitas yang tinggi.
sering mendengar bahwa siswa-siswi
SMK mendapat nobel atau penghargaan
atas karya-karya yang berhasil mereka
buat.
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
8
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
9
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
emosi yang terjadi pada diri, hal ini b. Indikator Kecerdasan Emosional
diperlukan agar emosi dapat terolah Untuk mengukur atau mempelajari
dengan baik dan diekspresikan dengan Kecerdasan emosional perlu diketahui
baik sesuai kondisi yang sedang dialami, indikator-indikatornya, diantaranya
sehingga setiap inidividu mampu yaitu: Pertama, mengenali emosi diri
bersama-sama dalam bekerja sesuai dimana mengetahui sifat dasar yang ada
dengan tujuan yang akan dicapai. Lebih pada diri, apakah kita termasuk orang
lanjut Kecerdasan emosional berarti yang mudah terselut emosi atau tidak,
kepandaian, dan kepatutan individu sehingga dengan mengenali emosi diri
dalam mengelola pribadinya, sehingga memudahkan kita dalam bersikap.
memudahkan dalam adaptasi pada Kedua, mengelola emosi yaitu mampu
lingkungan sekitar serta mampu bekerja mengkodisikan diri sehingga dapat
sama dengan baik terhadap siapapun mengungkapkan isi hati dengan baik.
(Uno, 2008). Ketiga, Motivasi diri sendiri dimana
Kecerdasan emosional adalah mampu menuntun diri untuk selalu
suatu proses dalam mengerti diri sendiri, semangat dalam setiap keadaan tidak
mengendalikan pribadi, memotivasi, mudah tepuruk terhadap sesuatu yang
serta mampu memahami lingkungan tidak diinginkan sehingga mampu
sekitar yang terjadi sehingga mampu mengambil inisiatif yang efektif dalam
memberikan respon terhadap apa yang bertindak. Keempat, empati; mengerti
terjadi di sekitarnya (Herwono, 2005). apa yang dialami oleh orang lain,
Dari beberapa pengertian tersebut sehingga memiliki kemampuan ini
disimpulkan bahwa kemampuan dalam masing-masing orang saling memiliki
mengolah diri dalam berbagai keadaan keterikatan satu sama lain, sikap saling
serta mampu memposisikan diri dalam peduli satu sama lain sehingga
berbagai situasi adalah kecerdasan menimbulkan sikap sosial yang positif.
emosional. Jadi ada empat indikator dalam
kecerdasan emosional diantaranya;
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
10
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
mengenali emosi diri sendiri, mengelola orang tua terbiasa dengan prilaku emosi
emosi diri, motivasi diri dan empati. yang negatif dalam mengekspresikan
diri seperti sering marah, mudah putus
c. Pengembangan Kecerdasan
asa, tidak bisa menahan atau mengontrol
Emosional
emosi dalam menghadapi suatu
Berbicara tentang emosi manusia
permasalahan, maka perkembangan
Alquran dan Hadis juga membahas hal
emosi anak cenderung mengarah ke hal-
tersebut. Alquran dan Hadis
hal negatif sehingga perkembangan
mengungkapkan emosi dasar manusia
emosinya menjadi kurang baik dan tidak
dengan bahasa yang indah, bahagia,
sehat (Yusuf & Sugandhi, 2011).
sedih, sabar, marah, takut diungkapkan
John Gottman dalam Nggermanto
dengan jelas. Emosi lainnya yang ada
merumuskan: ada lima langkah dalam
pada individu manusia seperti
mengembangkan kecerdasan emosional
kesombongan, berbangga diri, cinta,
(EQ) (Nggermanto, 2011):
kedengkian, serta benci. Alquran dan
Langkah pertama: orang tua
Hadis membahasnya dengan penjelasan
harus menyadari sikap emosional pada
yang sangat baik (Hasan, 2008).
anaknya, dan orang tua juga harus
Setiap orang mampu mengontrol
memahami emosi yang dominan pada
emosinya, tentunya dengan melalui dua
anaknya, sehingga dengan demikian
cara yaitu menirukan apa yang ada di
orang tua siap menjadi pelatih atau
sekitarnya atau membiasakan diri baik
terapis bagi anaknya agar emosinya
itu positif dan negatif. Orang tua serta
cenderung mengarah ke hal yang positif.
guru memiliki peranan penting dalam
Langkah Kedua: menangani
membina emosi anak. Jika dalam
emosi dengan baik dalam segala kondisi,
lingkungan keluarga masing-masing
ketika seorang anak mendapatkan hal
memiliki emosi yang senantiasa positif
yang tidak dia inginkan seperti nilai
maka anak cenderung memiliki emosi
yang tidak bagus, mendapat perlakuan
yang positif dan stabil. Sebaliknya, jika
buruk dari teman, serta pengalaman-
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
11
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
pengalaman negatif lainnya. Keadaan ini yang baik prilaku serta perbuatan anak-
sangat berpeluang bagi anak untuk anak akan berubah ke arah yang positif
mengelola emosinya sehingga dalam tanpa harus banyak berkata-kata.
kondisi yang tidak disukai emosi anak Keteladanan juga menjadi metode yang
tetap stabil. efektif dalam mengembangkan emosi
Langkah Ketiga: sikap empati anak, dan anak pada umumnya lebih
melalui mata dan pendengaran anak. senang mengikuti tindakan positif yang
Dengan adanya empati anak mampu dilakukan dibandingkan dengan
mengamati emosi-emosi seseorang mendengarkan ceramah yang terkadang
sehingga anak bisa membedakan mana membuat mereka bosan, terlebih lagi
emosi yang positif dan emosi yang jika ucapan tidak sesuai dengan
negatif. perkataan.
Langkah Keempat: Setiap anak Jadi dalam mengembangkan
tentunya dalam kehidupannya pasti kecerdasan emosional dapat dilakukan
dihadapkan oleh masalah. Orang tua dan dalam lima langkah, dimana dengan
guru sebagai orang yang terdekat harus pengembangan tersebut menjadikan
membantu dalam memecahkan masalah kecerdasan emosional siswa menjadi
yang dihadapi oleh anak, mulai dari lebih baik.
merumuskan masalah, batasan masalah, d. Wilayah Kecerdasan Emosional
proses pemecahan masalah, dan Mayer dan Salovey dalam
mengevaluasi masalah. Dengan Goleman mengungkapkan ada lima
membantunya tentu memudahkan anak aspek kecerdasan pribadi dalam
dalam memecahkan masalahnya, kecerdasan emosional (Goleman, 1996).
sehingga emosinya berkembang dengan Pertama; Mengenali emosi diri.
baik. Secara mendasar, manusia mengerti
Langkah Kelima: orang tua dan emosi yang dominan pada dirinya. Jika
guru harus menjadi teladan, karena individu mengerti dengan baik emosi
dengan memberikan contoh perbuatan yang dominan pada dirinya maka secara
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
12
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
langsung individu tersebut memiliki dirinya, akan tetapi dilihat juga seberapa
kecerdasan emosional yang baik, cerdas seseorang tersebut dalam
sehingga individu tersebut bisa mengenali emosi orang lain terutama
mengendalikan emosi dirinya dengan orang yang ada di dekatnya, baik itu
baik, sehingga emosinya bisa terkontrol rekan belajar ataupun rekan kerja.
dengan positif. Dengan mengerti emosi orang lain maka
Kedua; Mengelola emosi. Setiap akan menumbuhkan sikap empati satu
manusia pasti memiliki emosi pada sama lain.
dirinya, sehingga setiap manusia harus Kelima; Berkomunikasi dengan
memiliki pengolaan emosi yang baik. orang-orang sekitarnya. Dalam
Dengan pengolaan emosi yang baik kehidupan bersosial, berinteraksi dengan
setiap individu bisa mengekspresikan orang lain tentu tidak bisa dilepaskan.
emosinya dengan tepat. Agar komunikasi terjalin dengan baik
Ketiga; Memotivasi diri sendiri. maka dibutuhkan kecerdasan dalam
Dalam melakukan aktifitas apapun berkomunikasi dengan orang lain.
seeorang membutuhkan dorongan dari Sehingga jika sikap ini terbangun maka
dalam dirinya atau umumnya disebut masing-masing inidividu akan memiliki
motivasi dari diri sendiri. Dengan sikap saling peduli dan saling kasih
memiliki motivasi dari dirinya, sayang.
seseorang akan selalu bergairah atau
C. Metodologi
semangat dalam melakukan aktifitas.
Dalam penelitian ini, populasinya
Sehingga apapun yang dilakukan akan
adalah siswa dan siswi kelas VIII MTs
terasa mudah. Dan tujuan yang ingin
Islamiyyah Ciputat, Banten, sebanyak
dicapai akan mudah didapatkan.
115 siswa dan siswi.
Keempat: Mengenali emosi orang
Dalam penelitian ini penulis
lain. Kecerdasan emosional seseorang
menetapkan sampel sebanyak 52 siswa
bukan hanya dilihat dari seberapa pandai
dimana teknik pengambilan sampel ini
seseorang itu dalam mengelola emosi
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
13
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
menggunakan rumus Slovin dengan emosional siswa dan siswi kelas VIII
teknik nonprobability sampling dengan MTs Islamiyyah, Ciputat.
jenis purposive sampling. Temuan hipotesis tersebut
Dalam memperoleh data peneliti dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
mengambil data berdasarkan: Tahap pertama, peneliti
1. Observasi dimana peneliti mengumpulkan data kreativitas siswa
mengamati langsung di lapangan kelas VIII MTs Islamiyyah Ciputat dan
untuk menyaksikan kondisi dan Kecerdasan emosional melaluli tes
situasi lokasi objek yang diteliti. angket yang diadakan peneliti kepada 52
2. Angket, dalam penelitian ini siswa dan siswi kelas VIII MTs
penulis menyebarkan angket Islamiyyah, Ciputat.
berkaitan dengan kecerdasan Tahap kedua, setelah
emosional dan kreativitas. mengumpulkan data kemudian diolah
serta dianalisis dengan memakai analisis
D. Hasil Penelitian korelasi Pearson Produt Moment. Lalu
Hasil temuan peneliti dalam data diinput ke dalam tabel distribusi
mencari apakah hipotesis diterima atau frekuensi kreatifitas siswa dan tabel
tidak, dan ternyata hipotesis yang distribusi frekuensi kecerdasan
diajukan diterima atau menandakan ada emosional.
pengaruh signifikan yaitu “terdapat Tahap ketiga, memastikan
hubungan antara kreativitas siswa kontribusi lalu mengujinya apakah
dengan kecerdasan emosional siswa kreativitas (X) dan kecerdasan
pada siswa dan siswi kelas VIII MTs emosional (Y) ada hubungan yang
Islamiyyah Ciputat. Hal ini berarti positif ataukah hanya kebetulan. Selain
bahwa semakin baik kreativitas siswa itu juga apakah ada korelasi dengan uji t
kelas VIII MTs Islamiyyah, Ciputat, dimana dengan mencocokkan nilai t dari
maka semakin baik pula kecerdasan yang didapatkan.
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
14
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
15
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
16
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: 10.30596/intiqad.v%vi%i.3785
Vol. 12, No. 1 (June 2020)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
17
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).