You are on page 1of 47

INFORMASI

UMUM

MODUL 1
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. INFORMASI UMUM

IDENTITAS SEKOLAH
Satuan Pendidikan SMK Negeri 3 Mandau
Program Keahlian Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran IPAS
Fase / Kelas E/X
Tema Pengelolaan lingkungan
Project Pembuatan larutan sederhana dengan beberapa
variabel
Pokok Pertemuan Ke 1-2
Alokasi Waktu 1620 Menit
Jumlah Pertemuan 36 JP (6 x 6 JP @45 menit)

Kompetensi Awal
Pengetahuan tentang materi dan wujudnya

Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa Siswa senantiasa ingat kepada Allah di setiap
kepada Tuhan yang kegiatan/tindakan dan menjaga akhlaknya agar
Maha Esa dan senantiasa mulia.
Berakhlak Mulia
Mandiri Siswa dalam melaksanakan praktik pengolahan
limbah rumah tangga secara mandiri dirumah
masing-masing siswa.
Bernalar Kritis Siswa melakukan langkah-langkah praktik secara
benar dan mampu melakukan tindakan yang tepat
dan cepat apabila ada
yang salah dalam proses pelaksanaan praktik.

Sarana dan Prasarana


Media Komputer/Laptop/HP, LCD dan Projector.
Alat Alat Tulis dan Alat Praktik Lembar Kerja Siswa
Bahan Belajar Modul Ajar dan Bahan Praktik Lembar Kerja Siswa
Sarana dan Prasarana Komputer/Laptop/HP dan Aplikasi Pembelajaran
Alternatif Daring

Target Peserta Didik


Peserta Didik General Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan mengikuti
alur materi ajar
Peserta Didik dengan Memperlihatkan usaha dalam mengikuti alur materi
Kesulitan Belajar ajar
Peserta Didik dengan Mencerna dan memahami dengan cepat
Pencapaian Tinggi

Model Pembelajaran
a. Pengaturan Siswa : Siswa dibuat b. Model : - Project Based Learning
perkelompok, dengan masing-
masing kelompok terdiri dari 6
orang. Sehingga dalam satu kelas
terdapat 6 kelompok
Materi Ajar
Metode ilmiah Jenis-jenis larutan
Materi Macam-macam pelarut
Unsur,senyawa dan campuran Faktor yang mempengaruhi kelarutan
Homogen dan heterogen Cara membuat larutan
Larutan
KOMPETENSI
INTI

B. KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran
Fase CP E
1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
Elemen 2. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah
3. Menerjemahkan Data dan Bukti-bukti Secara
Ilmiah
Capaian Akhir Fase per Elemen 1. Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan
ilmiah dan menerapkannya atau membuat prediksi
sederhana disertai dengan pembuktiannya
2. peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi dilingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai
aspek seperti makhluk idup dan lingkungannya.
3. Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti
prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan
imiah
4. Peserta didik dapat merencanakan dan melaksanakn
aksi sebagai tindak lanjut
5. Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses dan
hasil pemelajran
6. Peserta didik melakukan refleksi diri terhadap tahapan
kegiatan yng dilakukan.
ATP 1. Peserta didik dapat memahami pengetahuan ilmiah
melalui pembuatan larutan
2. Peserta didik dapat memahami metode ilmiah melalui
pembuatan larutan
3. Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan ilmiah
dan metode ilmiah melaui pembuatan larutan
4. Peserta didik dapat membuat larutan sederhana sesuai
dengan pengetahuan ilmiah dan bekerja berdasarkan
metode ilmiah
5. Peserta didik dapat membuat prediksi sederhana yang
terjadi pada pembuatan larutan sederhana dengan
berbagai variasi variabel
6. Peserta didik dapat membuat hasil prediksi pada larutan
sederhana dari beberapa variabel yang digunakan
7. Peserta didik dapat menyusun data dari pembuatan
larutan sederhana
8. Peserta didik dapat membuat grafik hasil dari
pembuatan larutan sederhana
9. Peserta didik dapat menyajikan opini tentang pembuatan
larutan dengan beberapa variabel dengan penyelesaian
ilmiah
10. Peserta didik dapat melaporkan hasil pembuatan larutan
sederhana

Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melakukan praktek pembuatan larutan


sederhana, peserta didik dapat memahami
pengetahuan ilmiah dan penerapannya
2. Peserta didik diharapkan dapat membuat prediksi
sederhana dan membuktikan serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari
3. Dengan melakukan praktek pembuatan larutan
sederhana, peserta didik diharapkan dapat
menerjamahkan data grafik sesuai percobaan
4. Peserta didik diharapkan dapat mempertahankan
argumen secara ilmiah dan membuat kesimpulan

Kompetensi Siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan


ilmiah dalam pembuatan larutan.
Siswa dapat menerjemahkan data dan
mengkomunikasikannya berdasarkan grafik hasil dari
variasi variabel dalam pembuatan larutan
Pemahaman 1. Penerapan metode ilmiah dalam pembuatan larutan
Bermakna
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah yang kalian ketahui tentang metode
ilmiah?
2. Apakah yang kalian ketahui tentang pembuatan
larutan?
3. Apakah terdapat kaitan antara metode ilmiah
dalam pembuatan larutan?
4. Adakah pengaruhnya pengadukan terhadapat
kelarutan zat terlarut ?
Persiapan 1. Guru membuat Bahan Ajar dan Video
Pembelajaram Pembelajaran
2. Guru membuat Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Guru membuat Asesmen.
9
C. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan ke - 12
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Guru memberikan soal prestes kepada peserta didik
“Larutan apa saja yang pernah ananda buat
dirumah? ”
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 245
 Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa Menit
kelompok yang terdiri dari 6 orang.
 Guru meminta peserta didik mengamati
perubahan zat dari beberapa peristiwa yang ada
dalam kehidupan sehari-hari
Menanya
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan,

Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan ekperimen pembuatan
es puter secara sederhana
 Peserta didik membuat laporan ekperimen
pembuatan es puter secara sederhana
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lembar hasil pengamatan
kegiatan peserta didik
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang
ekperimen pembuatan es puter secara sederhana

Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.
10
Pertemuan ke - 13
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 245
 Guru meminta peserta didik mengamati Menit
perbedaan larutan, koloid dan suspensi dalam
kehidupan sehari-hari
Menanya
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan,

Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan ekperimen pembuatan
sabun dari minyak jelantah
 Peserta didik membuat laporan ekperimen
pembuatan sabun dari minyak jelantah
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lembar hasil pengamatan
kegiatan peserta didik
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembuatan sabun dari minyak jelantah

Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.
11
Pertemuan ke - 14
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 245
 Guru meminta peserta didik mengamati Menit
perbedaan larutan, koloid dan suspensi dalam
kehidupan sehari-hari
Menanya
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan,

Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan ekperimen pembuatan
nata de coco
 Peserta didik membuat laporan ekperimen
pembuatan nata de coco
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lembar hasil pengamatan
kegiatan peserta didik
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembuatan nata de coco

Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.
12
Pertemuan ke - 15
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 245
 Guru meminta peserta didik mengamati Menit
perbedaan larutan, koloid dan suspensi dalam
kehidupan sehari-hari
Menanya
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan,

Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan ekperimen pembuatan
mie basah dari tepung terigu
 Peserta didik membuat laporan ekperimen
pembuatan mie basah dari tepung terigu
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lembar hasil pengamatan
kegiatan peserta didik
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembuatan mie basah dari tepung terigu

Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.
13
Pertemuan ke - 16
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 245
 Guru meminta peserta didik mengamati Menit
perbedaan larutan, koloid dan suspensi dalam
kehidupan sehari-hari
Menanya
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan,

Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan ekperimen pembuatan
susu kedelai
 Peserta didik membuat laporan ekperimen
pembuatan susu kedelei
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lembar hasil pengamatan
kegiatan peserta didik
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembuatan susu kedelai

Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.
14
Pertemuan ke - 17
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 245
 Guru meminta peserta didik mengamati Menit
perbedaan larutan, koloid dan suspensi dalam
kehidupan sehari-hari
Menanya
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan,

Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan ekperimen pembuatan
tempe
 Peserta didik membuat laporan ekperimen
pembuatan tempe
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lembar hasil pengamatan
kegiatan peserta didik
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembuatan tempe
Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15
pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.

Asesmen
Asesmen Diagnostik Asesmen Non Kognitif
Asesmen Kognitif
15
Asesmen Formatif Evaluasi Proses Praktek, Diskusi
Kelompok, dan Penulisan Laporan.
Asesmen Sumatif Evaluasi Hasil Akhir (Presentasi dan
Penilaian Akhir)

Refleksi Guru
Apa yang menurutmu berhasil dalam pembelajaran ?
Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran ?
Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ?
Apakah seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik ?

Refleksi Untuk Peserta Didik


Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini ?
Apa yang akan Kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
Ketika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, kepada siapa
Kamu akan meminta bantuan ?

Lembar Kerja Peserta Didik


Materi Pembuatan Larutan Sederhana dengan
berbagai variabel
(Terlampir)

Referensi Lain
Untuk Guru Buku Bacaan lainnya dan Referensi
Bacaan dari Media Elektronik
Untuk Peserta Didik Buku Bacaan lainnya dan Referensi
Bacaan dari Media Elektronik

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan a. Belajar Kelompok
b. Belajar Mandiri
c. Pemadatan Kurikulum
Remedial a. Pemberian pembelajaran ulang
dengan metode dan media yang
berbeda, menyesuaikan dengan
gaya belajar peserta didik.
b. Pemberian bimbingansecara
perorangan.
c.Pemberian tugas-tugas atau latihan
secara khusus, dimulai dengan
tugas- tugas atau latihan sesuai
dengan
kemampuannya.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu
peserta didik dibantu olehteman
sekelas yang telahmencapai
ketuntasan belajar.
16

LAMPIRAN
17
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“PEMBUATAN LARUTAN SEDERHANA DENGAN BERBAGAI VARIABEL”

TUJUAN PRATIKUM
Menganalisis peristiwa kelarutan dengan berbagai variabel

ALAT DAN BAHAN


Alat
wadah, gelas , cangkir, pengaduk, corong, timbangan, termometer
Bahan
Air panas, air dingin dan Garam

CARA KERJA
Pembuatan larutan teh
1. Siapkan 250 ml air dalam 2 buah cangkir, satu cangkir berisi air panas, cangkir berikutnya air suhu
ruang.
2. Tambahkan pada ke 2 cangkir masing-masing 1 sachet the celup
3. Aduk, catat waktu saat dimana teh terlarut pada kedua cangkir.
4. Diskusikan bersama kelompok dan buat laporannya

Pembuatan Larutan Garam dan larutan gula


1. Persiapan :
menghitung massa garam dan gula serta menghitung volume air dan menghitung waktu
garam dan gula larut
2. Timbang massa garam dan gula masing-masing sebanyak 5 gram.
3. Ukur volume air
4. Pindahkan garam dan gula ke dalam wadah.
5. Tambahkan 50 mL air dan aduk hingga larut sempurna. Kemudia lakukan hal yang
sama sampai larutan tepat jenuh.
6. Catat waktu yang diperlukan pada setiap garam dan gula untuk larut seluruhnya.
7. Bandingkan waktu kelarutan garam dan gula
8. Diskusi dengan kelompok perbedaan waktu kelarutan antara garam dan gula
9. Buat laporan dan presentasikan

TABEL HASIL PENGAMATAN

Data Hasil Pengamatan Variabel Waktu Pelarutan


No Massa teh Massa garam Massa gula Volume Air Waktu Pelarutan
Data Hasil Pengamatan Variabel Suhu Air

No Massa teh Massa garam Massa gula Volume Air Suhu Air

Lembar Pertanyaan
Percobaan 1
1. Bagaimana waktu saat terlarut pada kedua
cangkir? ...............................................................................................................................
....... .....................................................................................................................................
2. Bagaimana pengaruh suhu pada proses pelarutan?
Jelaskan! ..............................................................................................................................
....... .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

Percobaan 2
1. Bagaimana waktu kelarutan gula dan
garam? ................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Apakah yang mempengaruhi perbedaan kelarutan gula dan garam?
Jelaskan! ..............................................................................................................................
....... .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Assesment

1. Assesment Kognitif
Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Projek
Tes Formatif
Tes Formatif
Sebelum anda melakukan kegiatan lebih lanjut, jawablah pertanyaan
dibawah ini secara individu.
1. Campuran berikut ini yang merupakan larutan adalah…
a. Santan
b. Air dan cat
c. Jus buah
d. Minuman kopi
e. Minuman berkarbonasi

2. Gula yang dilarutkan terus menerus akan berhenti melarut sehingga


akan mengendap didasar larutan. Kondisi larutan seperti ini disebut...
a. Jenuh
b. Lewat jenuh
c. Tepat jenuh
d. Belum jenuh
e. Cukup jenuh
3. Berikut ini yang bukan tindakan untuk mempercepat tercapinya kondisi
homogen pada proses pelarutan adalah....
a. Pengadukan
b. Manaikkan suhu
c. Memperkecil ukuran zat terlarut
d. Menurunkan suhu
e. Menggeruskan bahan
4. Air disebut sebagai pelarut universal karna jenis zat yang larut dalam air
cukup banyak dibandingkan pelarut lainnnya. Beberapa contoh zat yang
tidak terlarut dalam air adalah...
a. Gula
b. Minyak
c. Garam
d. Asam Sitrat
e. Gliserol
5. Larutan sirup 100 ml memiliki komposisi 40 mL gula cair dan 60 mL.
Berapakah konsentrasi gula cair dalam larutan..
a. 10%
b. 20%
c. 30%
d. 40%
e. 50%
Kunci Jawaban tes formatif
1. E
2. C
3. D
4. B
5. A

Pedomanan Penilaian
Nilai = (jumlah soal benar) x 100 / 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD 1 : Lembar Pengamatan
Nama Kelompok :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :

No Pertanyaan Ya Tida Komentar


k
1 Apakah dirumahmu
kamu pernah membuat
larutan?
2 Pernahkan kamu
membuat teh ?
3 Pernahkan kamu
membuat kopi ?
4 Pernahkan kamu
membuat susu ?
5 Pernahkan kamu
membuat santan ?
6 Pernahkan kamu
membuat larutan
garam ?
7 Pernahkan kamu
membuat teh dengan
menggunakan air panas?
8 Pernahkan kamu
membuat teh dengan
menggunakan air dingin?
9 Pernahkan kamu
mencampurkan air
dengan minyak?
10 Adakah pengaruhnya
pengadukan terhadapat
kelarutan zat terlarut?
Kesempulan terhadap pengamati yang dilakukan :
Lembar Penilaian Proyek

Judul Proyek :………………………………….....


Waktu Pelaksana : …………………………………….
Kelompok : …………………………………….

No. Indikator Penilaian Penilaian*


3 4,5 6
A. Perencanaan
1. Persiapan alat dan bahan
2. Rancangan:
a. Gambar rancangan
b. Alur kerja dan deskripsi
c. Penggunaan alat
B. Hasil Akhir (produk)
3. Bentuk fisik
4. Inovasi alat
C. Laporan
5. Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tanda check (√) pada kolom yangn sesuai.
Rubrik Penilaian Proyek/Produk

No. Indikator Penilaian Kriteria Penilaian


3 4, 6
5
A. Perencanaan
1. Persiapan alat dan bahan Alat dan Alat dan bahan Alat
bahan lengkap tetapi
kurang lengkap tidak sesuai dan bahan
dengan gambar lengkap
rancangan sesuai
dengan
gambar
rancanga
n
2. Rancangan: Terdapat Terdapat Terdapat
a. Gambar rancangan gambar gambar gambar
b. Alur kerja dan deskripsi rancangan, alur rancangan, rancangan,
c. Penggunaan alat kerja dan cara alur kerja dan alur kerja
penggunaan cara dan
alat penggunaan cara
tetapi alat penggunaan.
tetapi kurang
tidak sesuai. sesuai.
B. Hasil Akhir (produk)
3. Bentuk fisik Alat tidak Alat kurang Alat sesuai
sesuai sesuai rancangan
rancangan rancangan dan dapat
tetapi digunakan
dan
tidak dapat
digunakan
dapat
digunakan
4. Inovasi alat Alat dibuat dari Alat dibuat dari Alat dibuat
bahan yang ada bahan yang dari
di lingkungan ada di bahan
sekitar lingkungan yang ada
sekitar tetapi di
tetapi desain kurang lingkungan
desain menarik sekitar
dan
tidak menarik menarik
C. Laporan
5. Laporan dibuat dengan Hanya salah Sistematika Sistematika
kriteria: satu aspek laporan laporan
sesuai sesuai
a. Kebermanfaatan
yangn terpenuhi dengan dengan
laporan
kriteria, isi
b. Sistematika laporan kriteria, isi laporan
c. Penulisan kesimpulan bermanfaat
laporan kurang dan
bermanfaat kesimpulan
dan sesuai.
kesimpulan
sesuai.

Catatan:

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………….………

……………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………........................................................
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM), maka guru bisa memberikan remedial misalnya
sebagai berikut :

CONTOH PROGRAM REMIDI


Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD / Indikator) :
KKM :
Nama Indikator Bentuk
Nilai Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan K
Ulangan Setelah
Didik Dikuasai Remedial
Remedial
1
2
3
4
5
6
Kegiatan Pembelajaran
Remedial (semakin sedikit
Tujuan Pembelajaran persennya, maka semakin Penilaian
sedikit peserta didik yang
dibawah KKM)
< 20% 20% - > 50%
Tugas 50% Pembelaj
Individu Tugas a ran
Kelompo Ulang
k
 menjelaskan manfaat dan Tugas Tutor Mengula soal-soal seta
dampak aktivitas makhluk membac sebaya ng dengan ulang
hidup dengan lingkungannya a materi dengan Pembelaj harian utam
dengan kata-kata sendiri atau mempelaj a ran
 menjabarkan lingkungan mempelja a ri kembali
tercemar dan tidak tercemar r ai bagian di luar
menggunakan pendapatnya kembali dalam jam
masing-masing Modul modul sesuai
 mengklasifikasi jenis-jenis yang Modul
limbah yang ada dilingkungan belum
rumah tangga dipahami
 merancang solusi penanganan
limbah yangada dalam skala
rumah tangga

Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Nilai Peserta Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Didik (x)
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih NKB = Nilai
dalam cakupan Capaian Ketuntasan Belajar
Pembelajaran dengan NMaks = Nilai
pendalaman sebagai
maksimal ideal
pengetahuan tambahan
N = NMaks Diberikan materi melebihi N = Nilai yang
cakupan Capaian dicapai peserta
Pembelajaran dengan didik
pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
TUGAS PENGAYAAN

Agar wawasan dan pengetahuan kalian semakin luas tentang


pembuatan larutan silahkan kalian cari informasi perbedaan cara
pembuatan larutan dengan skala industri.

7. Refleksi peserta didik dan guru

Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat
mengerjakan semua tugas yang diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta Didik


Setelah mempelajari tentang pembuatan larutan
sederhana dengan berbagai variabel

1 Bagaimana kesan ananda setelah mengikuti pembelajaran


ini?
…………………………………………………………........
…………………………………………………………........
2 Manfaat apa yang ananda peroleh setelah menyelesaikan
Pelajaran ini?
…………………………………………………………........
…………………………………………………………........
3 Apakah ananda telah menguasai seluruh materi
pembelajaran ini?
Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja
…………………………………………………………........
…………………………………………………………........
4 apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
…………………………………………………………........
…………………………………………………………........
5 Tuliskan secara ringkas apa yang telah ananda pelajari
pada kegiatan pembelajaran ini!
…………………………………………………………........
…………………………………………………………........
6. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan adik-
adik setelah mempelajari modul ajar ini?
PENILAIAN SIKAP

KRITERIA SKOR INDIKATOR

Sangat Baik (SB) 4 Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman, teliti,
bertanggungjawab,
jujur dan berpartisipasi dalam
kegiatanpembelajaran.
Baik (B) 3 Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman, teliti,
bertanggungjawab,jujur dan berpartisipasi dalam
kegiatan
pembelajaran.
Cukup (C) 2 Kadang-kadang santun dalam bersikap dan
bertutur kata kepada guru dan teman, teliti,
bertanggungjawab, jujur dan berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Kurang (K) 1 Tidak pernah santun dalam bersikap dan
bertuturkata kepada guru dan teman,kurang teliti,
bertanggungjawab, jujur dan berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.

PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaia
No Aspek yang dinilai n
1 2 3 4
1 Pembuatan larutan
2 Pengamatan
3 Data yang diperoleh
4. Kesimpulan
31
Rubrik

Aspek Penilaia
yang n
dinilai 1 2 3 4
Penggunaa Salah satu Penggunaan Penggunaan
n alat dan dari alat dan alat dan
bahan tidak penggunaan bahan tepat, bahan tepat,
Pembuatan tepat. alat dan benar, rapi, benar, rapi
larutan bahan tidak tetapi tidak dan mem-
tepat. memper- perhatikan
hatikan keselamatan
keselamatan kerja.
kerja.
Pengamata Pengamatan Pengamat Pengamat
n tidak cermat, tetapi an cermat an cermat
Pengamat mengandung dan bebas dan bebas
cermat.
an interpretasi. interpretasi interpretasi
. .
Data Data Data Data
tidak lengkap, lengkap, lengkap,
Data tetapi tidak
lengkap. terorganisir, terorganisir,
yang terorganisir, dan ditulis dan ditulis
diperoleh atau ada dengan dengan
yang salah benar. benar.
tulis.
Tidak benar Sebagian Semua Semua
atau tidak kesimpulan benar atau benar atau
Kesimpul sesuai ada yang salah sesuai sesuai
an tujuan. atau tidak tujuan. tujuan.
sesuai tujuan.

2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bahan Bacaan guru dan Peserta didik dapat dilihat pada daftar pustaka

3. Glosarium
Ekosistem : merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Komunitas : Kumpulan seluruh makhluk hidup dalam satu


area/daerah
32
Komponen Abiotik : Penyusun ekosistem yang berupa benda tak
hidup Komponen Biotik : Penyusun ekosistem yang berupa
organisme Konsumen : Makhluk hidup yang memperoleh
makanan atau
energi langsung dari produsen
Pengurai : Organisme atau makhluk hidup yang berfungsi
atau menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk
dekomposer hidup yang mati.
Produsen : makhluk hidup yang mampu menyediakan
makanan sendiri
Temperatur : Faktor abiotik yang ikut menentukan jenis
organisme yang dapat hidup di suatu
tempat tertentu.

4. Daftar pustaka

Anonim. 2010. Buku Kompos. (Online) https://andyjalur.files.wordpress.com


/2010/08/buku-kompos.pdf, diakses pada tanggal 09 September 2021.
Hastuti, T.,P. & Suratno. (2009). Pembelajaran ilmu pengetahuan
alam dan kontekstual. Jakarta: Karya Mandiri Nusantara
Hati, Siratul. 2018. Pembuatan Pupuk Kompos Cair dari Limbah
Rumah Tangga sebagai Penunjang Mata Kuliah Ekologi dan
Masalah Lingkungan. Skripsi. (Online). https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/2809
/1/SIRATUL%20HATI.pdf, diakses pada tanggal 10 September 2021.
Herlina, L. & Iskandar, R. B. 2020. Modul 7 Interaksi Makhluk Hidup
dengan Lingkungannya. (Online)
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/download/ipa- modul-7-interaksi-
makhluk-hidup-dan-lingkungannya/, diakses pada tanggal 10
September 2021.
Karem, S., Kaniawati, I., Fauziah, N, Y., & Sopandi, W. (2009). Belar
IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar. Jakarta: PT. Setia Purna Inves.
Rohima, L. & Puspita P. (2009) Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: PT.
Leuser Cita Pustaka.
Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu
Pengetahuan Alam Edisi Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso., M. Zajuri., Supliyadi., &
Slamet, S. (2008). IPA Terpadu. Jakarta: Grasindo.
SUB
UNIT
1 FASE

Pembuatan Larutan Sederhana dan Metode Ilmiah

“Materi Pembalajaran”

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan dalam
memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam suatu
penelitian. Penelitian sendiri merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode
ilmiah.

Metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dalam mencari ilmu pengetahuan atau
menjawab pertanyaan penelitian yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu dimulai dengan
melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi
masalah berdasarkan observasi tadi, menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk
menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.

Metode ilmiah juga merupakan cara untuk menyelidiki fenomena, untuk mendapatkan
pengetahuan baru, atau memperbaiki dan menggabungkan penyelidikan dengan
pengetahuan sebelumnya, cara bertanya dan menjawab pertanyaan sains dengan
melakukan observasi dan eksperimen, pendekatan yang sistematik untuk menjawab
pertanyan-pertanyaan.

Tahapan-tahapan Dalam Metode Ilmiah

Metode ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Ada
beberapa tahapan dalam metode ilmiah yang meliputi: 

1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.


2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka. 
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun
berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah
pustaka. 
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian. 
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk
menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang
objektif, tidak dipengaruhi subjektivitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan
dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan
perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka
hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori. 
7. Mengomunikasikan hasil penelitian. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan
dan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan
tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.

 
Kriteria Metode Ilmiah

Dalam metode ilmiah ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain:

a) Berdasar kepada fakta


Semua yang ada dalam metode ilmiah harus berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
b) Tidak mengandung prasangka
Bukan hanya faktual, sebuah metode ilmiah juga tidak boleh berisi opini-opini peneliti.
Meskipun ada hipotesis, namun eksperimen harus dilaksanakan dengan objektif,
walaupun hasil akhirnya tidak sesuai dari hipotesis.
c) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Saat menarik kesimpulan, prinsip-prinsip analisis harus digunakan karena dibutuhkan
urutan pikiran dan kejadian yang jelas. Apa yang menjadi permasalahan dan juga
hubungan diantaranya harus diketahui dengan pasti.
d) Perumusan masalah atau pembuatan hipotesis
Dibutuhkan untuk mendapatkan penjelasan terhadap terjadinya suatu fenomena.
e) Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif
Dengan teknik kuantitatif, akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum. 
f) Menggunakan ukuran objektif
Pada saat melakukan eksperimen, harus menggunakan ukuran objektif.

Kriteria Metode Ilmiah

Metode ilmiah harus memiliki beberapa sifat sebagai berikut:

a. Kritis dan analitis


Peneliti harus melakukan observasi dan eksperimennya secara rinci supaya
mendapatkan hasil yang akurat.
b. Logis
Peneliti harus dapat menjelaskan setiap langkah pada metode ilmiah secara logis, tidak
boleh berdasarkan firasatnya.
c. Objektif
Peneliti harus memastikan hasil penelitiannya nanti dapat diterima oleh orang banyak,
bukan hanya untuk dirinya sendiri.
d. Empiris
Peneliti harus mendapatkan hasil penelitiannya dari kejadian yang nyata terjadi, bukan
karangan ataupun opini.
e. Konseptual
Peneliti juga harus memberikan perhatiannya bagi konsep-konsep dari fenomena yang
diteliti.

 
Materi
Materi adalah material fisik yang menyusun alam, yang bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang
mempunyai massa dan menempati ruang. Materi dapat berbentuk gas, cair, dan padat.
Contoh: udara, kapur, meja.

Penyusun materi
Materi dapat tersusun dari substansi murni atau tunggal  yang  terdiri  dari  satu  unsur  atau 
beberapa  unsur  yang membentuk suatu senyawa. Materi juga dapat tersusun dari senyawa
campuran, yang tercampur secara homogen atau heterogen.

Skema klasifikasi materi

Substansi murni :
Materi yang mempunyai sifat dan komposisi tertentu.
Unsur :
Substansi murni  yang  tidak  dapat  dipisahkan  menjadi  sesuatu yang lebih sederhana, baik secara
fisika maupun kimia, mengandung satu jenis atom. Contoh: hidrogen, oksigen.
Senyawa :

Terbentuk dari ikatan antara atom penyusunnya, dan dapat dipisahkan secara kimia menjadi unsur
penyusunnya.
Contoh: air (H2O), gula, CaCO3.

Campuran :
Materi  yang  tersusun  dari  beberapa  substansi  murni,  sehingga mempunyai sifat dan komposisi
yang bervariasi. Contoh: gula + air menghasilkan larutan gula, mempunyai sifat manis yang tergantung
pada komposisinya.
Campuran homogen :
Mempunyai  sifat  dan  komposisi  yang  seragam  pada  setiap  bagian campuran, tidak dapat
dibedakan dengan melihat langsung.
Contoh: garam dapur dan air.

Campuran heterogen :
Mempunyai  sifat  dan  komposisi  yang  bervariasi  pada  setiap  bagian campuran,  dapat  dibedakan 
dengan  melihat  langsung  (secara  fisik terpisah).
Contoh: gula dan pasir.
a. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari pelarut
(solvent) dan zat terlarut (solute) yang setiap komponennya tidak dapat
dibedakan lagi secara fisik. Umumnya pelarut berwujud cair atau gas,
sedangkan zat terlarut dapat berfujud padat, cair atau gas. Pelarut
hanya berupa satu jenis zat, sedangkan zat terlarut dapat lebih dari
satu jenis zat.

Contoh: Larutan gula: air sebagai pelarut, gula adalah zat terlarut.
Larutan air garam; larutan cuka pada konsentrasi tertentu.

Menurut Keenan (1996) larutan dapat dibedakan menjadi


beberapa sifat, yaitu sebagai berikut:
a) Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil
zatterlarut relative terhadap jumlah zat pelarut.
b) Larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian
besar jumlah zat terlarut
c) Larutan lewat jenuh adalah larutan yang tidak dapat melarutkan
zatterlarut atau sudah terjadi pengendapan.
d) Larutan belum jenuh adalah larutan masih bisa untukmelarutkan
zatterlarut atau belum terjadi atau terbentuk endapan.
e) Larutan tepat jenuh adalah larutan yang menimbulkan endapan.

b. Jenis-jenis larutan
Jenis-jenis larutan amat banyak, beberapa jenis larutan dibedakan
berdasarkan:
1. Tingkat kelarutannya, dibedakan atas:
a. Larutan jenuh
Larutan jenuh adalah larutan yang pelarutnya sudah tidak mampu
lagi melakukkan zat terlarut.
Contoh: larutan garam jenuh dimana air tak mampu lagi
melarutkan garam yang ditambahkan.

b. Larutan tak jenuh


Adalah larutan yang masih mampu melarutkan secara
sempurna bila ditambah zat terlarut.
Contoh: larutan garam tak jenuh, dimana air masih mampu
melarutkan garam yang ditambahkan.
2. Konsentrasinya, dibagi menjadi:
a. Larutan encer yaitu larutan dimana jumlah zat terlarut
lebih sedikit dari jumlah zatu pelarut.
Contoh : Larutan cuka 40 % encer
b. Larutan pekat yaitu larutan dimana jumlah zat terlarut
lebih banyak dibandingkan dengan zat pelarut.
c. Contoh : Larutan cuka 75 % pekat.
3. Sifat daya hantar listriknya, dibedakan atas:.
a. Larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
b. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit ialah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Berdasarkan kekuatan daya hantar listriknya, dibagi
menjadi dua yaitu :
1) Larutan elektrolit kuat: larutan elektrolit dimana daya
hantar listriknya sangat kuat. Hal ini disebabkan
karena zatnya terionisasi secara sempurna. Contoh:
karutan asam klorida dan larutan garam dapur.
2) Larutan elektrolit lemah: larutan elektrolit dimana daya
hantar listriknya sangat lemah., yaitu larutan asam
cuka, dan larutan ammonium hidroksida.
Tabel 1. Perbedaan Elektrolit Kuat dan Lemah
No Elektrolit kuat Elektrolit lemah
1. Dalam air akan terurai sempurna Hanya terurai sebagian (ada
(seluruhnya terurai menjadi ion) molekul zat yang tidak terurai)
2. Kemampuan ionisasi tinggi, Kemampuan ionisasi rendah,
sehingga kemampuan daya sehingga daya hantar listrik
hantar listrik tinggi lemah

Cairan tubuh, plasma darah, air liur dan kelenjar ludah perut
mengandung zat mineral yang terurai sebagai ion seperti Na +, K+, Ca2+,
Mg2+, Cl-, HCO-2, SO2-4 ; sehingga dikenal dengan cairan elektrolit dalam
tubuh.
c. Macam-macam pelarut

1. Air
Air disebut sebagai pelarut universal karena jenis zat yang larut
dalam air cukup banyak dibandingkan pelarut lainnya.
Beberapa contoh zat yang terlarut dalam air adalah :
a. Asam sitrat (padat) + air -----> larutan asam sitrat
(digunakan pada pembuatan es buah)
b. Gliserol (cair) + air (cair) > larutan gliserol (pelembut roti).
c. Gula (padat) + air-> air gula sirup (pemanis).
2. Pelarut organik, contoh :
a. Tetraklorometana, digunakan untuk
dry-cleaning jas, pemadam
kebakaran.

d. Kadar Zat dalam Larutan (Konsentrasi Larutan)

Kadar atau jumlah komponen-komponen dalam campuran dapat ditentukan dengan


cara:
1. Persen Massa
Persen massa adalah perbandingan massa zat komponen dengan massa campuran.

Contoh soal:
Dalam 100 gram roti terdapat 5 garam gula. Berapa % kadar gula dalam roti
tersebut? Jawab:
Diketahui:
Mass gula (komponen) = 5
gram Mass roti (campuran) =
100 gram
Kadar gula = massa gula/massa larutan x
100 % Kadar gula = 5/100 x 100 %
Kadar gula = 5 %
2. Persen volum
Persen volum adalah perbandingan volume zat komponen dengan volume
campuran.

Contoh soal:
Berapa milliliter cuka murni yang terdapat dalam 200 ml larutan
cuka 25% ? Jawab:
Diketahui: Volume campuran (larutan
cuka)=200 ml Kadar cuka= 25 %
Volume cuka murni = kadar cuka x volume
campuran volume cuka murni = 25 % x 200 ml
volume cuka murni = 50 ml

3. Persen massa per volum


Persen massa per volum adalah perbandingan massa zat komponen
dengan volume campuran.

Contoh soal:
Berapa gram garam dapur (NaCl) yang terdapat dalam 1 liter air laut jika
diketahui kadar NaCl dalam air laut tersebut adalah 0,05 % (gr/ml)?
Jawab:
Diketahui:
Volume campuran= 1 liter=
1000 ml Kadar NaC l = 0,05 %
Massa NaCl = kadar NaCl x Volume
campuran Massa Nacl = 0,05 % x 1000
ml
massa NaCl = 0,5 gram
4. Bagian per sejuta (Bpj) atau Part per million (ppm)
Bagian per sejuta adalah perbandingan satu bagian zat komponen dengan satu
juta bagian campuran.

Contoh soal:
Dalam suatu daerah kadar gas CO2 adalah 0,00012 %. Tentukan kadar gas
tersebut dalam Bpj!
Jawab:
Diketahui:
1 % = 10.000
Bpj Kadar CO2 = 0,00012 %
Bpj Kadar CO2 = 0,00012 x 10.000
Bpj Bpj Kadar CO2 = 1,2 Bpj

e. Faktor-faktor yang memengaruhi Kelarutan Zat

1. Temperatur (suhu)
Pada zat terlarut bentuk padat, semakin tinggi suhu pemanasan
semakin banyak zat terlarut. Kelarutan gula pada air panas akan
lebih cepat dibandingkan kelarutan gula dalam air dingin. Namun
jika zat terlarutnya berbentuk gas, maka kelarutannya akan
menurun jika suhu dinaikkan. Sifat- sifat ini digunakan dalam
pembuatan makanan dan minuman.
Pemanasan akan mengakibatkan suhu larutan meningkat.
Peningkatan suhu dapat meningkatkan energi kinetik partikel zat
terlarut sehingga partikel zat terlarut dapat bergerak semakin
cepat. Hal tersebut mengakibatkan proses persinggungan antar
molekul menjadi semakin cepat.

2. Tekanan
Bila tekanan dinaikkan maka kelarutan gas dalam cairan akan
meningkat. Sebagai contoh air soda, lemonade harus disimpan
tertutup agar tekanan tetap tinggi, sehingga gas berkarbondioksida
tidak keluar. Namun jika tutup botol dibuka, berarti tekanannya
berkurang maka kelarutannya dalam cairan menurun dan gas
akan keluar.
3. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran zat terlarut maka semakin luas
daerah sentuh zat terlarut dengan molekul pelarut.

Semakin kecil ukuran zat terlarut berbentuk padat


semakin tinggi kelarutannya.

4. Pengadukan
Pengadukan akan mempercepat molekul terlarut,
memisah dan menyebar secara merata dalam zat pelarut
sehingga membantu kelarutan.
Proses pengadukan akan mempercepat terjadinya
persinggungan molekul zat yang akan dilarutkan dengan
pelarut. Pengadukan akan mengurangi gaya Tarik antar
molekul zat terlarut sehingga gaya tarik antar molekul zat
terlarut menjadi begitu kecil dan akhirnya molekul terlepas
untuk berdifusi di dalam pelarut. Semakin cepat
pengadukan, semakin cepat homogenitas larutan tercapai.

5. Sifat/kondisi zat terlarut


Ada sifat /kondisi zat yang larut dalam air dan zat yang
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik..

Sikap Kerja Yang Benar dalam Membuat Larutan

Dalam proses pembuatan larutan di laboratorium melibatkan


bahan-bahan kimia yang harus diperlakukan dengan hati-hati,
karenaitu saat pembuatan larutan harus bersikap secara:
f) Disiplin, teliti dan benar dalam mengenakan alat pelindung diri
(APD)
g) Teliti, cermat dan benar dalam menghitung kebutuhan
bahan kimia (konsentrasi larutan), memilih peralatan dan
menentukan tanda tera peralatan untuk membuat larutan
h) Teliti dan hati-hati dalam membersihkan peralatan yang
sudahdigunakan sesuai prosedur.
i) Cermat dan teliti dalam penyimpanan larutan, peralatan dan
taat pada azas atau panduan.
atau belum terjadi atau terbentuk endapan.
j) Larutan tepat jenuh adalah larutan yang menimbulkan endapan.

Cara Membuat Larutan


Larutan pereaksi dapat dibuat dari bahan cair atau padat
dengan konsentrasi tertentu. Satuan yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi larutan adalah Molaritas, Normalitas, %
( b/b), %( b/v), %( v/v) dan sebagainya.
2) Cara Membuat Larutan

Larutan pereaksi dapat dibuat dari bahan cair atau padat


dengan konsentrasi tertentu. Satuan yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi larutan adalah Molaritas, Normalitas, %
(b/b),
%( b/v), %( v/v) dan sebagainya.

Dalam pembuatan larutan, bila pereaksi yang digunakan


dalam bentuk padatan maka beratnya harus diketahui dengan tepat.
Penentuan berat dilakukan dengan menimbang zat menggunakan
neraca teknis atau neraca analitis.
Begitu pula bila pereaksi yang digunakan dalam bentuk cair,
maka volume dan konsentrasinya harus diketahui dengan tepat.
Pengukuran volume dapat menggunakan gelas ukur, pipet ukur dll
tergantung ketelitian yang diinginkan.

Referensi belajar

Ayo kalian lihatlah video pembelajaran dengan alamat:


https://youtu.be/UaNDEMGP5rk tentang cara membuat larutan dari
bahan padat, perhatikan dengan baik.

A. PROYEK
Kerjakan tugas di bawah ini sesuai dengan perintah! Kerjakan
dengan diskusi dan kerja kelompok
Ilustrasi

Sebagai seorang yang berprofesi sebagai analis kimia dan


beraktivitas di laboratorium kimia kalian harus mampu serta terampil
dalam membuat larutan pereaksi atau larutan standar karena larutan
merupakan bahan utama di dalam suatu laboratorium. Coba kalian
membuat larutan standar dan lakukan bersama teman kelompok yang
terdiri 4-5 siswa. Silahkan kalian berkomunikasi dengan teman
kelompok untuk menentukan larutan apa yang akan dibuat, rekamlah
selama proses persiapan sampai pelabelan dan kirim ke email
pengumpulan tugas. Upayakan kalian melakukan kolaborasi dan
komunikasi yang baik untuk menghasilkan karya yang baik!
Tabel.5.3. Alat dan langkah kerja.

1. Alat dan bahan a. Alat tulis

b. Alat –alat laboratorium


c. Bahan kimia
d. APD

e. Kamera
f. Buku teks dan buku catatan
2. Langkah kerja a. Tentukan larutan apa yangakan dibuat
b. Hitung kebutuhan bahan
c. Persiapkan alat dan APD

d. Lakukan proses pembuatanlarutan


dan buatlah video proses
pembuatanlarutan tersebut
e. Presentasikan hasil rekaman
didepan kelas agarditanggapi
kelompok lainnya

You might also like