You are on page 1of 24

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
PUTUSAN
Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm.

ne
ng
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Agama Sungguminasa yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut atas perkara yang diajukan oleh:

In
A
PENGGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP,
pekerjaan tidak ada, bertempat kediaman di Jalan X Kelurahan X
ah

lik
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, sebagai penggugat;
melawan
am

ub
TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA,
pekerjaan Wiraswasta, bertempat kediaman Jalan X Kelurahan X
ep
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, sebagai tergugat;
k

Pengadilan Agama tersebut;


ah

R
Telah mempelajari berkas perkara;

si
Telah mendengar keterangan penggugat dan saksi-saksinya;

ne
ng

DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan surat gugatannya

do
tertanggal 20 Februari 2014 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan
gu

Agama Sungguminasa dalam register dengan Nomor: 143/Pdt.G/2014/


PA.Sgm., tanggal 20 Februari 2014, yang mengemukakan hal-hal sebagai
In
A

berikut:
1. Bahwa penggugat dan tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah,
ah

lik

menikah pada tanggal 19 Agustus 2000 yang dicatat oleh Pegawai


Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Somba Opu,
m

ub

Kabupaten Gowa di bawah register sesuai dengan Kutipan Akta Nikah


Nomor: 318/37/IX/2000, tertanggal 04 September 2000, yang dikeluarkan
ka

ep

oleh KUA Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa;


2. Bahwa setelah pernikahan tersebut, penggugat dan tergugat tinggal
ah

bersama sebagai pasangan suami-istri di rumah milik orang tua tergugat


R

es

di Kelurahan X Kabupaten Gowa.;


M

ng

on

Hal. 1 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2

a
R

si
3. Bahwa dari perkawinan penggugat - tergugat tersebut telah dikaruniai 2
(dua) orang anak, yang masing-masing bernama:

ne
ng
1. ANAK I P DAN T (umur 12 tahun)
2. ANAK II P DAN T (umur 6 tahun)

do
gu Anak pertama saat ini dibawah pengasuhan tergugat, sementara anak
kedua di bawah pengasuhan penggugat.

In
4. Bahwa penggugat-tergugat mengawali kehidupan rumah tangganya
A
dengan hidup rukun dan harmonis – namun kemudian kehidupan rumah
ah

tangga penggugat-tergugat menjadi tidak harmonis lagi terhitung sejak

lik
bulan Pebruari 2013 sampai saat ini yang disebabkan oleh karena:
a. tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman
am

ub
bersama tanpa alasan yang jelas dan dalam
kepergiannya tersebut ternyata tergugat telah
ep
k

kawin lagi dengan wanita lain tanpa izin


ah

dengan penggugat;
R

si
b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan
batin kepada penggugat.

ne
ng

5. Bahwa sekitar bulan Juni 2013 yaitu berselang 4 (empat) bulan sejak
kepergiannya – tergugat kemudian datang kembali ke rumah kediaman

do
gu

bersamanya, namun kedatangan tergugat tersebut bukannya untuk rukun


dengan penggugat tetapi tergugat malah marah dan meneror penggugat
dengan menghancurkan rumah kediaman bersama dan mengambil
In
A

semua kayu jualan milik UD “Awal-Naila” yang merupakan usaha bersama


penggugat dan tergugat – dan sejak saat itu pula, penggugat tidak
ah

lik

mempunyai lagi penghasilan untuk menghidupi dirinya dan kedua anak-


anaknya;
m

ub

6. Bahwa oleh karena tidak diberi nafkah lagi oleh tergugat, maka
penggugat kemudian pulang kembali ke rumah orang tuanya di Jalan
ka

ep

Malino Kabupaten Gowa sampai saat ini;


7. Bahwa sehari berselang sejak penggugat pulang ke rumah orang tuanya,
ah

tergugat bersama dengan isteri keduanya langsung menempati rumah


es

bersama penggugat - tergugat hingga saat ini, demikian pula semua harta
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
bersama penggugat - tergugat termasuk UD. "Awal-Naila" dikuasai oleh
tergugat bersama dengan isteri keduanya ;

ne
ng
8. Bahwa alasan penggugat yang mendasari gugatan cerainya tersebut di
atas sudah bersesuaian dengan alasan perceraian sebagaimana yang

do
gu diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan.

In
Tentang Permohonan Pemeliharaan Anak :
A
1. Bahwa penggugat memohon anak pertama
ah

penggugat - tergugat yang bernama ANAK I

lik
P DAN T (umur 12 tahun 9 bulan) yang saat
ini dalam pengasuhan tergugat agar
am

ub
ditetapkan di bawah pemeliharaan penggugat
dengan alasan :
ep
k

a. anak tersebut tidak mendapatkan pengasuhan yang


ah

selayaknya dari tergugat karena setiap saat tergugat


R

si
bersama isteri keduanya meninggalkan rumah maka anak
tersebut harus ditinggal di luar rumah dan tidak bisa masuk

ne
ng

rumah karena pintu dikunci sampai tergugat pulang ke


rumah setelah larut malam - dan selama di luar rumah anak

do
gu

tersebut hanya bermain saja padahal anak tersebut


seharusnya belajar dan atau beristirahat di dalam
rumahnya ;
In
A

b. anak tersebut selalu meminta agar dia bisa tinggal bersama


dengan ibunya (penggugat) karena anak tersebut mengaku
ah

lik

tidak bisa tinggal bersama dengan tergugat ;


1. Bahwa terhadap anak kedua penggugat -
m

ub

tergugat yang bernama ANAK II P DAN T


yang saat ini masih berumur (6 tahun) yang
ka

ep

saat ini tinggal bersama dan diasuh oleh


penggugat agar ditetapkan dalam
ah

pengasuhan penggugat dengan berdasar


es
M

ng

on

Hal. 3 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4

a
R

si
pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 105
huruf (a) Kompilasi Hukum Islam (KHI) yaitu :

ne
ng
• anak tersebut belum berumur 12 Tahun ;
• dan berdasarkan hukum anak yang belum berumur 12 tahun yang

do
gu berhak memelihara/ mengasuhnya adalah ibu/ penggugat.
Tentang Tuntutan

In
A
1. Nafkah Anak
2. Nafkah Lampau
ah

lik
3. Iddah
4. Mut'ah
1. Nafkah Anak:
am

ub
Bahwa berdasarkan ketentuan hukum, setiap orang tua berkewajiban dan
bertanggungjawab sepenuhnya untuk menafkahi anak-anaknya baik
ep
k

secara lahir maupun batin;


ah

Bahwa tergugat sebagai bapak yang berkewajiban mencari nafkah bagi


R

si
kedua anaknya secara hukum harus memberikan nafkah dan sebagai
wujud dari tanggungjawab tersebut, maka tergugat harus dihukum untuk

ne
ng

dibebani memberikan nafkah kepada kedua orang anaknya sampai


mereka bisa mandiri - dan tuntutan nafkah anak yang selayaknya adalah

do
gu

sebesar Rp. 4.000.000,- (empatjuta rupiah) / bulan, dengan perincian :


• Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) / bulan untuk 1 (satu) orang anak.
In
• Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) / bulan X 2 (dua) orang anak Rp.
A

4.000.000,- (empatjuta rupiah) / setiap bulan.


ah

2. Nafkah Lampau:
lik

Bahwa sekalipun penggugat selaku isteri dari tergugat yang berinisiatif


mengajukan gugatan cerai ini namun hal tersebut tidak menghilangkan
m

ub

haknya untuk menuntut nafkah lampau yang tidak pernah diberikan oleh
ka

tergugat terhitung sejak bulan Pebruari 2013 sampai dengan bulan


ep

Pebruari 2014 - apalagi penggugat tidak pernah diberikan laba/keuntungan


ah

dari UD. "Awal-Naila" yang merupakan usaha bersama penggugat -


R

tergugat;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa penggugat menuntut tergugat untuk membayar nafkah lampau
tersebut sebesar Rp. 18.000.000,- (delapanbelas juta rupiah) dengan

ne
ng
perincian sebagai berikut :
• Tuntutan nafkah lampau sebesar Rp. 1.500.000,- (satujuta limaratus

do
gu •
ribu rupiah) / bulan.
Rp. 1.500.000,- (satujuta limaratus ribu rupiah) X 12 bulan (terhitung

In
A
Bulan Pebruari 2013 sampai dengan Bulan Pebruari 2014) = Rp.
18.000.000,- (delapanbelas juta rupiah).
ah

lik
3. Iddah :
Bahwa setiap isteri yang sudah bercerai secara hukum tetap berhak
memperoleh nafkah iddah dari mantan suaminya (tergugat) - oleh karena
am

ub
itu maka penggugat menuntut tergugat untuk memberikan nafkah iddah
tersebut sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) ;
ep
k

4. Mut'ah :
ah

Bahwa penggugat juga menuntut tergugat agar memberikan mut'ah


R

si
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah).
Bahwa agar tuntutan nafkah anak, nafkah lampau, iddah dan mut'ah yang

ne
ng

dituntut oleh penggugat dapat dijalankan nantinya setelah putusan dalam


perkara ini memperoleh kekuatan yang tetap, maka penggugat memohon

do
gu

kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Sungguminasa agar


menyatakan tergugat tidak boleh/ tidak diizinkan mengambil akta cerai
In
sebelum membayar keseluruhan jumlah tuntutan yang ditentukan dalam
A

putusan akhir perkara ini.


Berdasarkan segala apa yang diuraikan di atas, penggugat memohon
ah

lik

ke hadapan Ketua Pengadilan Agama Sungguminasa cq Majelis Hakim yang


memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk memberi putusan
m

ub

sebagai berikut :
ka

Primair :
ep

1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya


2. Menjatuhkan talak satu ba`in shughraa tergugat, TERGUGAT
ah

terhadap penggugat, PENGGUGAT ;


es
M

ng

on

Hal. 5 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6

a
R

si
3. Menghukum tergugat untuk memberikan nafkah anak sebesar Rp.
4.000.000,- (empatjuta rupiah) / setiap bulan untuk kedua orang anak

ne
ng
penggugat - tergugat sampai anak tersebut mandiri ;
4. Menghukum tergugat untuk membayar nafkah lampau kepada

do
gu penggugat sebesar Rp. 1.500.000,- (satujuta limaratusribu rupiah)
setiap bulan terhitung sejak Bulan Pebruari 2013 sampai dengan Bulan

In
Pebruari 2014 yang totalnya berjumlah Rp. 18.000.000,-
A
(delapanbelasjuta rupiah) ;
ah

5. Menghukum tergugat untuk membayar Iddah kepada penggugat

lik
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) ;
6. Menghukum tergugat untuk membayar Mut'ah kepada penggugat
am

ub
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) ;
7. Menyatakan tergugat tidak diizinkan mengambil akta cerai sebelum
ep
k

membayar keseluruhan jumlah tuntutan yang ditentukan dalam


ah

putusan akhir perkara ini.


R

si
8. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sungguminasa untuk
mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah

ne
ng

tempat perkawinan penggugat dan tergugat ;


9. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-

do
gu

undangan yang berlaku.


Subsidair :
Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya
In
A

(ex aequo et bono).


Bahwa, pada hari sidang yang telah ditetapkan, penggugat hadir di
ah

lik

persidangan, sedangkan tergugat tidak datang dan tidak pula menyuruh


orang lain untuk datang menghadap di persidangan, meskipun berdasarkan
m

ub

relaas panggilan Nomor: 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm. tanggal 27 Februari 2014,


tanggal 10 Maret 2014 dan tanggal 19 Maret 2014 bahwa tergugat telah
ka

ep

dipanggil oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Sungguminasa dengan


sepatutnya, dan tidak ternyata ketidakhadiran tergugat tersebut disebabkan
ah

oleh suatu halangan yang sah;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa, Majelis tidak dapat mengupayakan mediasi, karena tergugat
tidak hadir di persidangan, meskipun demikian Majelis tetap berusaha

ne
ng
menasihati penggugat agar mengurungkan kehendaknya untuk bercerai
dengan tergugat tetapi penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai

do
gu dengan tergugat;
Bahwa, pemeriksaan perkara ini didahului dengan membacakan surat

In
gugatan penggugat, yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh
A
penggugat;
ah

Bahwa, untuk mempertahankan dalil-dalil gugatannya, penggugat

lik
telah mengajukan alat bukti tertulis berupa:
• Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 318/37/IX/2000, tertanggal 04
am

ub
September 2000, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa. Alat bukti yang telah dicocokkan dengan aslinya
ep
k

ternyata cocok dan telah bermeterai secukupnya, serta diberi stempel


ah

pos, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P1;


R

si
• Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor 5474/IST/CS/2008 yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan

ne
ng

Transmigrasi Kabupaten Gowa tertanggal 2 Juli 2008, bukti yang telah


dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok dan telah bermeterai

do
gu

secukupnya, serta diberi stempel pos, kemudian oleh Ketua Majelis


diberi tanda P2;
In
• Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor 1737/IST/CS/2013 yang
A

dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan


Transmigrasi Kabupaten Gowa tertanggal 2 April 2013, bukti yang
ah

lik

telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok dan telah bermeterai


secukupnya, serta diberi stempel pos, kemudian oleh Ketua Majelis
m

ub

diberi tanda P3;


ka

Bahwa, selain bukti tertulis tersebut, penggugat juga telah


ep

memperhadapkan saksi-saksi yakni SAKSI I P, dan SAKSI II P, dimana


saksi-saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang
ah

selengkapnya telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini;


es
M

ng

on

Hal. 7 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8

a
R

si
Bahwa, selanjutnya penggugat menerangkan tidak akan menambah
bukti-buktinya lagi, serta mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada

ne
ng
pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan tergugat serta
mohon putusan;

do
gu Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal
sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai

In
bagian yang tidak terpisahkan dan dianggap telah termuat dalam putusan ini;
A
PERTIMBANGAN HUKUMNYA
ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah

lik
sebagaimana terurai di atas;
Menimbang, bahwa dari posita gugatan penggugat telah jelas
am

ub
menunjukkan sengketa perkawinan dan dengan didasarkan kepada dalil
penggugat sendiri tentang domisili penggugat yang berada di wilayah hukum
ep
k

Pengadilan Agama Sungguminasa, maka dengan didasarkan kepada


ah

ketentuan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) dan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang
R

si
Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2009, maka Pengadilan Agama Sungguminasa berwenang menerima,

ne
ng

memeriksa, mengadili gugatan penggugat;


Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 154 RBg dan Peraturan

do
gu

Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi dalam perkara


perdata harus dilakukan Mediasi, dan oleh karena tergugat dalam perkara ini
tidak pernah hadir sehingga proses mediasi tidak dapat dilaksanakan, akan
In
A

tetapi Majelis Hakim tetap berusaha memberikan nasehat kepada penggugat


agar rukun kembali sebagai suami isteri, namun tidak berhasil;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari posita gugatan penggugat, majelis menilai


bahwa yang dijadikan alasan gugatan penggugat adalah karena dalam rumah
m

ub

tangga antara penggugat dengan tergugat telah terjadi perselisihan yang


terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi dan alasan tersebut sesuai
ka

ep

dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun


1975 dan karenanya secara formal gugatan penggugat patut diterima dan
ah

dipertimbangkan;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dari posita gugatan penggugat, majelis menilai
bahwa yang menjadi sebab perselisihan dalam rumah tangga antara

ne
ng
penggugat dengan tergugat adalah terutama karena tergugat pergi
meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa alasan yang jelas dan dalam

do
gu kepergiannya tersebut ternyata tergugat telah kawin lagi dengan wanita lain
tanpa izin dengan penggugat, tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan

In
batin kepada penggugat, yang mengakibatkan antara penggugat dengan
A
tergugat telah pisah rumah sejak bulan Juni 2013, yang meninggalkan
ah

bertempat kediaman bersama adalah penggugat;

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil penggugat tersebut di atas,
maka yang menjadi permasalahan dalam perkara ini adalah apakah ada
am

ub
perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga penggugat dengan
tergugat sehingga keduanya sudah sulit untuk rukun kembali;
ep
k

Menimbang, bahwa ternyata tergugat tidak pernah hadir di


ah

persidangan meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, dan


R

si
ketidakhadiran tergugat tersebut tidak ternyata disebabkan oleh suatu
halangan yang sah, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1)

ne
ng

RBg., sepanjang gugatan penggugat beralasan dan berdasar hukum, maka


gugatan penggugat dapat dikabulkan dengan verstek;

do
gu

Menimbang, bahwa meskipun gugatan penggugat dapat dikabulkan


dengan verstek, akan tetapi oleh karena perkara ini berkaitan dengan
perceraian yang memiliki aspek lex specialis dan dengan mengingat azas
In
A

mempersulit perceraian sebagaimana ditegaskan dalam Penjelasan Umum


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 angka 4 huruf e, dan untuk
ah

lik

menghindari kemungkinan adanya motif persepakatan cerai yang tidak dianut


dan tidak dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan, sebagaimana
m

ub

diatur dalam ketentuan Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun


1974 jo Pasal 22 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 vide
ka

ep

Pasal 76 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan


Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka
ah

kepada penggugat tetap dibebani kewajiban untuk membuktikan dalil-dalil


es

gugatannya sesuai ketentuan Pasal 283 R.Bg;


M

ng

on

Hal. 9 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10

a
R

si
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara a quo
terlebih dahulu akan dipertimbangkan apakah penggugat mempunyai

ne
ng
hubungan hukum dengan tergugat sehingga penggugat berkualitas sebagai
legitima persona standi in judicio dan mempunyai kepentingan hukum dalam

do
gu perkara a quo;
Menimbang, bahwa penggugat mendalilkan bahwa tergugat adalah

In
A
suami penggugat yang terikat dengan perkawinan yang sah dan terhadap
dalilnya itu telah diajukan alat bukti surat bertanda P1 berupa Fotokopi
ah

Kutipan Akta Nikah Nomor: 318/37/IX/2000, tertanggal 04 September 2000,

lik
yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang
telah sesuai dengan aslinya serta telah bermeterai cukup, karena itu bukti P1
am

ub
tersebut telah memenuhi syarat formil suatu akta autentik, dan dalam bukti
P1 tersebut menerangkan bahwa penggugat dengan tergugat telah
ep
k

melangsungkan akad nikah pada tanggal 19 Agustus 2000, dengan demikian


ah

bukti P1 tersebut dinilai telah memenuhi syarat materil suatu akta autentik,
R

si
dan oleh karena bukti P1 telah memenuhi syarat formil dan materil akta
autentik, maka bukti P1 tersebut bersifat sempurna dan memiliki kekuatan

ne
ng

pembuktian yang mengikat, sehingga harus dinyatakan terbukti penggugat


dan tergugat adalah suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah,

do
gu

karena itu pula penggugat harus pula dinyatakan terbukti mempunyai


hubungan hukum dengan tergugat karena perkawinan, maka demi hukum
pihak penggugat adalah pihak yang berkepentingan dan berkualitas sebagai
In
A

pihak yang mengajukan perkara (legitima persona standi in judicio) dalam


perkara a quo;
ah

lik

Menimbang, bahwa bukti bertanda P2 yang diajukan oleh penggugat


untuk menguatkan dalilnya tentang anaknya bernama ANAK I P DAN T yang
m

ub

lahir dari perkawinannya, dimana bukti tersebut dinilai telah memenuhi syarat
ka

formil dan materil bukti autentik, sehingga berdasarkan bukti P2 tersebut


ep

harus dinyatakan terbukti bahwa ANAK I P DAN T adalah anak penggugat


dan tergugat;
ah

Menimbang, bahwa bukti bertanda P3 yang diajukan oleh penggugat


es

untuk menguatkan dalilnya tentang anaknya bernama ANAK II P DAN T yang


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
lahir dari perkawinannya, dimana bukti tersebut dinilai telah memenuhi syarat
formil dan materil bukti autentik, sehingga berdasarkan bukti P3 tersebut

ne
ng
harus dinyatakan terbukti bahwa ANAK II P DAN T adalah anak penggugat
dan tergugat;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan di bawah sumpah dari
saksi-saksi yang diajukan oleh penggugat, maka dapat disimpulkan sebagai

In
berikut:
A
• Bahwa saksi SAKSI I P mengetahui awalnya rumah tangga penggugat
ah

dan tergugat rukun tetapi sekarang tidak rukun lagi disebabkan

lik
tergugat sering marah-marah kepada penggugat dan tergugat sudah
menikah lagi;
am

ub
• Bahwa saksi SAKSI II P mengetahui keadaan rumah tangga
penggugat dan tergugat pada awalnya rukun kurang lebih satu tahun
ep
k

tetapi sekarang tidak rukun lagi yang disebabkan tergugat menikah lagi
ah

dengan perempuan lain akhirnya penggugat sering bertengkar dengan


R

si
tergugat. Saksi tidak pernah melihat penggugat dan tergugat
bertengkar tetapi kalau sudah bertengkar, penggugat melapor kepada

ne
ng

saksi sebagai orang tua penggugat;


• Bahwa kedua saksi tersebut mengetahui penggugat dan tergugat telah

do
gu

berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 1 tahun;


Menimbang, bahwa saksi-saksi penggugat yang diajukan oleh
In
penggugat tersebut dinilai telah memenuhi syarat formil, dan kesaksiannya
A

dinilai telah saling bersesuaian satu sama lain dan mendukung dalil-dalil
gugatan penggugat, sehingga telah memenuhi syarat materil, karena itu
ah

lik

alasan-alasan penggugat sepanjang yang berkaitan dengan alasan


perceraiannya dengan tergugat harus dinyatakan terbukti;
m

ub

Menimbang, bahwa dari pertimbangan terhadap bukti-bukti tersebut di


ka

atas, maka fakta-fakta yang ditemukan dalam persidangan adalah sebagai


ep

berikut:

ah

Bahwa penggugat dan tergugat adalah suami istri yang sah;


R

es
M

ng

on

Hal. 11 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
12

a
R

si
• Bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat tidak harmonis lagi
karena terjadi perselisihan disebabkan tergugat telah menikah lagi

ne
ng
dengan perempuan lain;
• Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran penggugat dan

do
gu tergugat tersebut adalah antara penggugat dan tergugat telah berpisah
tempat tinggal selama kurang lebih 1 tahun;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka
dalam perkara ini setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi substansi
ah

lik
penting, yaitu pertama, ada dan seringnya terjadi percekcokan dan
pertengkaran antara penggugat dan tergugat, yang kedua yaitu penyebab
dari percekcokan tersebut karena tergugat telah menikah lagi dengan
am

ub
perempuan lain, ketiga yaitu antara penggugat dan tergugat telah hidup
berpisah dan atau tidak berada dalam satu bertempat kediaman bersama
ep
k

yang sudah berlangsung selama kurang lebih 1 tahun dan tidak saling
ah

menghiraukan lagi;
R

si
Menimbang, bahwa ketiga substansi tersebut di atas, telah
menunjukkan adanya suatu keadaan atau kondisi yang tidak harmonis lagi

ne
ng

dalam kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat, keadaan dan


kondisi tersebut telah tergambar dari adanya percekcokan dan pertengkaran

do
gu

yang terus menerus dan berpisahnya tempat tinggal atau tidak berkumpulnya
suami istri dalam satu kediaman bersama.
In
Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun
A

1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
ah

lik

keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa".
m

ub

Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalah


ka

suatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat
ep

yang sangat urgen bagi pembentukan rumah tangga untuk kebahagiaan. Hal
tersebut menunjukkan pula bahwa terbentuknya kebahagiaan suami istri
ah

sangat ditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin atau fisik dan
es

psikis.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa fakta yang terjadi dalam rumah tangga penggugat
dan tergugat, telah menunjukkan hilangnya kebahagiaan, yang disebabkan

ne
ng
penggugat merasa tidak terikat lagi baik fisik maupun psikis dengan tergugat.
Menimbang, bahwa berpisahnya bertempat kediaman antara

do
gu penggugat dan tergugat yang telah berlangsung selama kurang lebih 1 tahun
telah pula menunjukkan keutuhan rumah tangga telah pecah (marriage

In
breakdown), hal ini berarti antara penggugat dan tergugat tidak lagi memiliki
A
unsur-unsur yang saling tergantung antara satu sama lainnya, penggugat
ah

sebagai istri tidak lagi merasa memiliki suaminya yaitu tergugat, inilah yang

lik
disebut pecahnya perkawinan.
Menimbang, bahwa di dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah
am

ub
Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam dijelaskan:
"Perceraian dapat terjadi karena alasan antara suami dan istri terus menerus
ep
k

terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
ah

rukun lagi dalam rumah tangga".


R

si
Menimbang, bahwa fakta yang terjadi dalam rumah tangga penggugat
dan tergugat telah menunjukkan adanya perselisihan dan pertengkaran.

ne
ng

Perselisihan tersebut dapat diartikan berbedanya keinginan penggugat dan


tergugat, ataupun tidak terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing

do
gu

salah satu pihak sebagai suami istri, hal mana tergugat, maka hal itulah yang
dinilai telah menjadi pemicu terjadinya disharmonisasi atau ketidakrukunan
dalam rumah tangga penggugat dan tergugat;.
In
A

Menimbang, bahwa usaha majelis hakim dalam rangka untuk


menyatukan kembali rumah tangga penggugat dengan tergugat, tidak
ah

lik

mendapatkan respon positif dari penggugat, maka dengan kenyataan ini,


penggugat telah tidak ingin lagi mempertahankan keutuhan rumah tangganya
m

ub

dengan tergugat, maka majelis hakim menilai bahwa unsur tidak ada harapan
(ekspektasi) bagi suami istri (penggugat dan tergugat) akan hidup rukun lagi
ka

ep

dalam rumah tangga sebagaimana maksud pasal di atas dinilai telah


terpenuhi;
ah

Menimbang, bahwa akibat dari pecahnya rumah tangga penggugat


es

dan tergugat dengan berpisahnya tempat tinggal antara keduanya yang telah
M

ng

on

Hal. 13 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14

a
R

si
berlangsung selama kurang lebih 1 tahun, menjadi indikasi penting adanya
ketidakrukunan penggugat dan tergugat dalam membina rumah tangganya,

ne
ng
oleh karena suami istri yang berpisah bertempat kediaman bersama dalam
kurun waktu lama, dimana keduanya ditimpa masalah rumah tangga hingga

do
gu tidak saling menghiraukan lagi, dan pada kenyataannya penggugat tidak
berkeinginan lagi untuk membina rumah tangga dengan tergugat, maka

In
dengan memperhatikan abstraksi hukum yang terkandung dalam Putusan
A
Mahkamah Agung RI Nomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999, yang
ah

diambil alih menjadi pertimbangan majelis hakim dalam perkara ini, dimana

lik
abstrak hukum yang terkandung di dalamnya adalah bahwa berselisih,
cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu bertempat kediaman bersama,
am

ub
salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan
pihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasan
ep
k

dalam suatu perceraian sesuai dengan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan
ah

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum
R

si
Islam;
Menimbang, bahwa suatu alasan perceraian adalah semata-mata

ne
ng

ditujukan pada eksistensi atau wujud dan keberadaan perkawinan itu sendiri
tanpa mempersoalkan siapa yang salah dan atau siapa yang menciptakan

do
gu

sebab dalam hal terjadinya percekcokan dan pertengkaran, tetapi akibat yang
ditimbulkan dan telah mengancam keutuhan dan keberadaan perkawinan
menjadi penting untuk diperhatikan, dan oleh karena pernikahan itu menurut
In
A

Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam adalah "mitsaqan ghaliidzan" perjanjian yang


kuat dan suci, yang untuk memutuskannya tidak boleh diukur dengan
ah

lik

kesalahan salah satu pihak, tapi jika pada kenyataan wujud perkawinan telah
tiada dan ikatan fisik telah "pecah" ini berarti hati kedua belah pihak telah
m

ub

pecah, dengan demikian terpenuhilah isi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan


Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum
ka

ep

Islam.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
ah

di atas, maka telah terdapat cukup alasan hukum bagi majelis hakim untuk
es

mengabulkan gugatan penggugat, dan karena antara penggugat dan tergugat


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
tidak pernah terjadi perceraian sebelumnya, maka berdasarkan ketentuan
Pasal 119 ayat 2 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam sehingga tuntutan pokok

ne
ng
penggugat yang memohon agar perkawinannya dijatuhkan talak satu bain
shugra dari tergugat kepada penggugat patut dikabulkan;

do
gu Menimbang, bahwa mengenai tuntutan penggugat yang berkaitan
dengan nafkah untuk kedua anaknya, nafkah lampau, mut’ah dan iddah,

In
maka menurut pendapat majelis hakim bahwa meskipun tuntutan penggugat
A
tersebut dapat dimungkinkan untuk dikabulkan tanpa melalui proses
ah

pembuktian sebagai akibat dari tidak hadirnya tergugat pada persidangan dan

lik
merupakan penilaian bahwa ketidakhadiran tergugat yang secara sengaja
dilakukan tanpa alasan yang sah adalah pengakuan diam-diam dari tergugat
am

ub
sehingga tergugat harus dinyatakan membenarkan dan menerima semua
dalil gugatan penggugat tersebut. Akan tetapi dengan memperhatikan aspek
ep
k

kemanfaatan dan keadilan yang bertujuan untuk menyeimbangkan dan


ah

menyelaraskan berbagai kepentingan in casu kepentingan penggugat dan


R

si
tergugat yang bukan saja kepentingan yang berkenaan dengan aspek
pemenuhan kebutuhan hidup berumah tangga namun juga kepentingan

ne
ng

lainnya yang bukan bagian dari kebutuhan hidup dalam berumah tangga,
maka majelis hakim akan mempertimbangkan semua tuntutan penggugat

do
gu

sebagai akibat perceraian tersebut;


a. Tentang nafkah anak
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P2 dan P3, dimana dari
In
A

perkawinan penggugat dan tergugat telah dikaruniai 2 orang anak, maka


berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nafkah anak sebagaimana
ah

lik

didalilkan oleh penggugat yakni Rp 4.000.000,- setiap bulannya untuk kedua


anaknya, maka menurut pendapat majelis hakim bahwa sebagai upaya untuk
m

ub

mengedepankan asas hidup anak, tumbuh dan berkembangnya untuk masa


sekarang dan masa yang akan datang sebagai kewajiban dan tanggung
ka

ep

jawab yang melekat dari orang tua terhadap anak yang menjadi hak asasinya
yang dilindungi negara sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 4 dan
ah

Pasal 26 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


es

jo Pasal 45 ayat (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, oleh karena


M

ng

on

Hal. 15 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
16

a
R

si
itu dengan memperhatikan tuntutan penggugat sesuai jumlah yang
disebutkan olehnya adalah perlu dengan melihat tingkat kepatutan dan

ne
ng
kemampuan tergugat sendiri untuk memenuhinya;
Menimbang, bahwa kewajiban kedua orang tua untuk memelihara dan

do
gu mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya sampai anak itu kawin atau
dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus menerus meskipun

In
perkawinan antara keduanya putus sebagaimana diatur dalam Pasal 45 ayat
A
(1 dan 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 memberi pengertian bahwa
ah

kewajiban dari suami atau istri dalam memberikan nafkah kepada anaknya

lik
sebagai hak mutlak anak yang harus terpenuhi, demi kelangsungan hidup
dan perkembangannya baik itu di masa sekarang maupun di masa
am

ub
mendatang, meskipun hubungan ikatan suami istri itu putus, oleh karena itu
dengan memperhatikan aspek kemaslahatan dihubungkan pula dengan
ep
k

aspek futuristis yakni dengan mengedepankan asas hidup anak-anak


ah

penggugat dan tergugat tersebut agar lebih tumbuh dan berkembang sejak
R

si
sekarang hingga kewajiban orang tua terhadap anak-anak tersebut berakhir
berdasarkan hukum, maka harus ada asas kepastian hukum yang dapat

ne
ng

melindungi kepentingan hidup anak-anak tersebut;


Menimbang, bahwa kedua anak penggugat dan tergugat yang telah

do
gu

sedang menjalani pendidikan sekolah sebagaimana dalam fakta dihubungkan


dengan ketentuan Pasal 45 ayat (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 maka menurut pendapat majelis hakim bahwa makna mendidik dalam
In
A

ketentuan pasal tersebut dapat ditafsirkan secara ekstensif bahwa mendidik


tidak saja berarti bahwa orang tua tersebut mendidik anaknya secara
ah

lik

langsung tetapi juga mendidik mengandung makna menyediakan prasarana


pendidikan bagi anak yang meliputi kebutuhan biaya untuk mendukung
m

ub

pendidikannya, sehingga dengan demikian apabila anak tersebut telah


beranjak dewasa (sudah kawin atau telah mampu berdiri sendiri) tidak berarti
ka

ep

kewajiban orang tua tersebut putus untuk memberikan biaya pendidikan, oleh
karena berdasarkan kultur masyarakat Indonesia pada umumnya bahwa
ah

kebutuhan biaya pendidikan masih sering menjadi tanggungan orang tua


es

walaupun pada kenyataannya usia anak telah berumur 21 tahun namun


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
belum mampu berdiri sendiri dan atau mandiri, maka berdasarkan
pertimbangan tersebut di atas, demi untuk menyeimbangkan asas kepastian

ne
ng
hukum, asas keadilan dan asas manfaat sebagai jalan terbaik bagi
kepentingan tumbuh kembangnya, pendidikan kedua anak penggugat dan

do
gu tergugat tersebut, majelis hakim perlu menetapkan biaya hidup dan
pendidikan kedua anak tersebut menjadi tanggungan tergugat;

In
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan dengan
A
mempertimbangkan tingkat kepatutan dan kemampuan tergugat yang
ah

mempunyai pekerjaan wiraswasta dengan penghasilan sebagai pemilik UD

lik
Awal-Naila, sehingga tergugat dinilai memiliki pendapatan dari usahanya
tersebut, serta dengan mempertimbangkan aspek futuristis atau masa depan
am

ub
anak-anak penggugat dan tergugat tersebut yang lebih utama dari segi
kebutuhan akan biaya pendidikan, di samping kebutuhan akan makanan,
ep
k

pakaian dalam kaitannya dengan kondisi saat sekarang, maka dengan


ah

mempertimbangkan penghasilan tergugat dengan faktor-faktor tertentu yang


R

si
dapat mempengaruhi jumlah nilai nafkah terhadap kedua anaknya yang
menjadi kewajiban tergugat berupa adanya peningkatan penghasilan tergugat

ne
ng

dan faktor yang dapat mengakibatkan menurunnya penghasilan tergugat,


maka atas dasar pertimbangan tersebut, hal mana putusan pengadilan

do
gu

mengandung kepastian hukum, karena itu majelis hakim berpendapat bahwa


telah terdapat cukup alasan hukum untuk menetapkan nilai jumlah nafkah
terhadap kedua anak penggugat dan tergugat tersebut minimal sebesar Rp
In
A

1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari penghasilan tergugat setiap bulannya;


Menimbang, bahwa kedua anak penggugat dan tergugat tersebut
ah

lik

masih di bawah umur dan dipandang belum cakap untuk mengatur dirinya
sendiri, dan dengan mempertimbangkan kepentingan hukum dalam
m

ub

pengelolaan nafkah kedua anak penggugat dan tergugat tersebut, maka


majelis hakim berpendapat bahwa tergugat patut dihukum untuk memberikan
ka

ep

nafkah terhadap kedua anak yang masih di bawah umur tersebut termasuk
biaya pendidikan dan kesehatan minimal sejumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta
ah

rupiah) setiap bulan berjalan sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap dan
es
M

ng

on

Hal. 17 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
18

a
R

si
diserahkan kepada penggugat untuk mengelolanya hingga kedua anak
tersebut dewasa atau mandiri atau sampai menikah;

ne
ng
b. Tentang nafkah lampau.
Menimbang, bahwa tuntutan nafkah lampau dari penggugat dengan

do
gu jumlah total adalah Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah), yang
merupakan akumulasi dari tidak diberikannya nafkah oleh tergugat kepada

In
penggugat sejak bulan Februari 2013 sampai Februari 2014, sementara
A
penggugat pada kondisi ditinggalkan oleh tergugat ternyata tetap
ah

menjalankan kewajibannya sebagai isteri dalam memelihara dan merawat

lik
kedua anak penggugat dan tergugat, bahkan tergugat lebih memilih untuk
menikah dengan perempuan lain daripada memberikan nafkah kepada
am

ub
penggugat sebagai istrinya yang sah. Oleh karena itu, tuntutan penggugat
tersebut dinilai beralasan dan tidak melawan hukum, sehingga tuntutan
ep
k

nafkah lampau penggugat patut dikabulkan;


ah

c. Tentang nafkah iddah.


R

si
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 152 Kompilasi Hukum
Islam menegaskan bahwa bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah

ne
ng

dari bekas suaminya kecuali ia nusyuz;


Menimbang, bahwa pengertian nusyuz adalah suatu sikap yang tidak

do
gu

sesuai dengan tuntunan, aturan atau kedurhakaan istri terhadap suami dan
ditunjukkan oleh istri kepada suami secara khusus, dan secara umumnya
adalah dapat diartikan sebagai suatu kelalaian istri dalam memenuhi
In
A

kewajibannya terhadap rumah tangga. Dari pengertian tersebut, dihubungkan


dengan fakta bahwa penggugat sebagai istri senantiasa melaksanakan
ah

lik

kewajibannya dalam rumah tangga meskipun tergugat yang secara sengaja


melalaikan kewajibannya terhadap rumah tangga. Oleh karena itu, dengan
m

ub

memperhatikan ketentuan Pasal 149 huruf a dan b Kompilasi Hukum Islam


vide yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI Nomor 184 K/AG/1995
ka

ep

tanggal 30 September 1996 yang menjelaskan bahwa dalam kasus cerai


gugat, dimana istri yang mengajukan gugatan cerai namun istri tidak terbukti
ah

nusyuz, dan perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh suami sebagai


es

tergugat, dan alasan gugatan tersebut karena penderitaan yang dialami oleh
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
penggugat disebabkan faktor kesalahan suami yang menyebabkan
perceraian, maka suami (tergugat) harus dihukum memberikan mut’ah yang

ne
ng
layak dan nafkah, maskan, dan kiswah selama iddah, sehingga berdasarkan
ketentuan tersebut di atas, tergugat patut dibebani untuk memberikan iddah

do
gu kepada penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan tuntutan jumlah iddah yang

In
disebutkan oleh penggugat yakni Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), hal
A
mana tergugat tidak memberikan tanggapan atas tuntutan penggugat
ah

tersebut, maka menurut pendapat majelis hakim bahwa setidaknya tergugat

lik
harus dinyatakan menerima tuntutan penggugat dan gugatan penggugat
tersebut dinilai beralasan sehingga dengan demikian tergugat patut dibebani
am

ub
untuk memberikan iddah kepada penggugat untuk selama tiga bulan
sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
ep
k

d. Tentang mut’ah
ah

Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 41 huruf c Undang-Undang


R

si
Nomor 1 Tahun 1974, ditegaskan bahwa Pengadilan dapat mewajibkan
kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau

ne
ng

menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri, dihubungkan dengan


ketentuan dalam BAB XVII pada bagian Kesatu tentang akibat talak Pasal

do
gu

149 Kompilasi Hukum Islam yang menegaskan bahwa bilamana perkawinan


putus karena talak, maka bekas suami wajib: a). memberikan mut`ah yang
layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas
In
A

isteri tersebut qobla al dukhul, b). memberi nafkah, maskan dan kiswah
kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi
ah

lik

talak ba’in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil, c). melunasi mahar
yang masih terhutang seluruhnya, dan separoh apabila qobla al dukhul, d).
m

ub

memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai


ka

umur 21 tahun;
ep

Menimbang, bahwa kata “dapat mewajibkan” dalam ketentuan Pasal


41 huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tersebut di atas perlu
ah

ditafsirkan lebih lanjut apakah bersifat imperatif (memaksa) ataukah fakultatif,


es

sedangkan kata “wajib” pada Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam cenderung
M

ng

on

Hal. 19 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
20

a
R

si
bersifat imperatif, oleh karenanya dengan mengkomparasikan kedua pasal
tersebut, maka majelis hakim berpendapat bahwa kata 'dapat mewajibkan'

ne
ng
dalam Pasal 41 huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 memberikan
pengertian adanya kewenangan hakim secara ex officio untuk memberi

do
gu pembebanan kepada tergugat dan di sisi lain juga memiliki pengertian adanya
kewenangan hakim secara ex officio pula untuk tidak memberi pembebanan,

In
sedangkan kata 'wajib' dalam Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam lebih bersifat
A
imperatif dalam tinjauan aspek legis (kepastian hukum), namun ditinjau dari
ah

aspek utilitis (kemanfaatan) perlu dilihat lebih lanjut apakah pembebanan

lik
kepada tergugat tersebut dapat dipenuhi oleh tergugat atau tidak, tetapi di sisi
lain pula, pembebanan kepada tergugat mengandung nilai-nilai etis
am

ub
(keadilan), dengan pertimbangan bahwa penyerahan diri dan/atau
pengabdian istri in casu penggugat kepada suami adalah layak diberikan
ep
k

apresiasi yang semata-mata tidaklah ditujukan untuk memberikan penilaian


ah

atau penghargaan dengan berupa sejumlah uang maupun benda berharga,


R

si
tetapi yang patut dilihat adalah sejauhmana penghargaan terhadap
keseimbangan dalam pemenuhan hak dan kewajiban rumah tangga;

ne
ng

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut di atas maka majelis


hakim berpendapat bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 149 huruf a

do
gu

Kompilasi Hukum Islam yang menegaskan bahwa bilamana perkawinan


putus karena talak, maka bekas suami wajib memberi mut’ah yang layak
In
kepada bekas istrinya baik berupa uang atau benda, demikian pula dalam
A

yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI Nomor 184 K/AG/1995 tanggal


30 September 1996 yang menjelaskan bahwa dalam kasus cerai gugat,
ah

lik

dimana istri yang mengajukan gugatan cerai namun istri tidak terbukti nusyuz,
dan perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh suami sebagai tergugat,
m

ub

dan alasan gugatan tersebut karena penderitaan yang dialami oleh


ka

penggugat disebabkan faktor kesalahan suami yang menyebabkan


ep

perceraian, maka suami (tergugat) harus dihukum memberikan mut’ah yang


layak dan nafkah, maskan, dan kiswah selama iddah, sehingga berdasarkan
ah

ketentuan tersebut di atas, tergugat patut dibebani untuk memberikan iddah


es

kepada penggugat;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa mut’ah sebagaimana dalam ketentuan Pasal 149
huruf a Kompilasi Hukum Islam, perlu ditegaskan bahwa maksud dan tujuan

ne
ng
dari mut'ah itu adalah sebuah kenang-kenangan terakhir dari tergugat selaku
suami kepada istri yang telah memberikan pengabdiannya kepada tergugat

do
gu setidaknya berlangsung selama kurang lebih 13 tahun, dan dengan
mempertimbangkan asas keadilan dari segi kepatutan dan/atau kemampuan

In
tergugat yang memiliki usaha dagang Awal-Naila, dihubungkan dengan
A
tuntutan jumlah mut’ah yang disebutkan oleh penggugat yakni Rp
ah

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), hal mana tergugat tidak memberikan

lik
tanggapan atas tuntutan penggugat tersebut, maka menurut pendapat majelis
hakim bahwa setidaknya tergugat harus dinyatakan menerima tuntutan
am

ub
penggugat dan gugatan penggugat tersebut dinilai beralasan sehingga
dengan demikian tergugat patut dibebani untuk memberikan mut’ah kepada
ep
k

penggugat sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);


ah

Menimbang, bahwa mengenai petitum penggugat pada angka 7 yang


R

si
meminta agar tergugat tidak diizinkan mengambil akta cerai sebelum
membayar keseluruhan jumlah tuntutan penggugat, menurut pendapat

ne
ng

majelis hakim bahwa tuntutan demikian tidak sesuai ketentuan hukum yang
berlaku, oleh karena akta cerai pada dasarnya sebagai alat bukti yang sah

do
gu

atas telah terjadinya perceraian dari sebuah perkawinan, dan berkaitan


dengan pemenuhan segala tuntutan penggugat tersebut telah berkaitan
dengan aspek penyelesaian perkara atau eksekusi, sehingga dengan
In
A

demikian tuntutan penggugat dinyatakan ditolak;


Menimbang, bahwa ternyata tergugat tidak pernah hadir di
ah

lik

persidangan meskipun telah dipanggil dengan sepatutnya, dan gugatan


penggugat tersebut sebagiannya dinilai telah beralasan dan berdasar hukum,
m

ub

maka berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg, gugatan penggugat
tersebut dikabulkan sebagian dengan verstek dan menolak selebihnya;
ka

ep

Menimbang, bahwa demi untuk kepentingan hukum telah terjadinya


perceraian Penggugat dan Tergugat sebagai akibat putusan ini, maka majelis
ah

hakim secara ex oficio memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama


es

Sungguminasa untuk menyampaikan salinan putusan ini kepada Pegawai


M

ng

on

Hal. 21 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22

a
R

si
Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat
dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu, hal ini

ne
ng
berdasarkan ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975
jo. Pasal 84 ayat (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah

do
gu diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. Pasal 64A ayat (2)
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama;

In
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan,
A
maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
ah

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50

lik
Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, karena itu biaya perkara ini
dibebankan kepada penggugat;
am

ub
Mengingat segala ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
serta hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini:
ep
k

MENGADILI
ah

1. Menyatakan tergugat yang telah dipanggil secara


R

si
resmi dan patut untuk menghadap di persidangan,
tidak hadir;

ne
ng

2. Mengabulkan gugatan penggugat sebagian


dengan verstek;

do
gu

3. Menjatuhkan talak satu bain shugra tergugat,


TERGUGAT terhadap penggugat, PENGGUGAT;
In
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya
A

pemeliharaan dan pendidikan bagi kedua anak


penggugat dan tergugat masing-masing bernama;
ah

lik

ANAK I P DAN T (umur 12 tahun), dan ANAK II P


DAN T (umur 6 tahun) minimal sejumlah Rp
m

ub

1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan hingga


ka

kedua anak penggugat dan tergugat tersebut


ep

dewasa dan atau mandiri;


5. Menghukum tergugat untuk memberikan nafkah
ah

yang dilalaikannya (nafkah madhiyah) kepada


es

penggugat sejak bulan Februari 2013 sampai


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Februari 2014 sejumlah Rp 18.000.000,- (delapan
belas juta rupiah) setelah putusan ini berkekuatan

ne
ng
hukum tetap;
6. Menghukum tergugat untuk memberikan nafkah

do
gu iddah kepada penggugat untuk selama 3 bulan
sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

In
7. Menghukum tergugat untuk memberikan mut’ah
A
berupa uang kepada penggugat sejumlah Rp
ah

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

lik
8. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan
Agama Sungguminasa untuk menyampaikan
am

ub
salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat
Nikah di tempat perkawinan penggugat dan
ep
k

tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar


ah

yang disediakan untuk itu;


R

si
9. Tidak menerima dan menolak gugatan penggugat
selain dan selebihnya;

ne
ng

10. Membebankan kepada penggugat untuk


membayar biaya perkara sejumlah Rp 361.000,-

do
gu

(tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah).

Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


In
A

Agama Sungguminasa pada hari Selasa tanggal 15 April 2014 M., bertepatan
dengan tanggal 10 Jumadilakhir 1435 H., oleh: Muhamad Anwar Umar,
ah

lik

S.Ag., sebagai Ketua Majelis, Maryam Fadhilah Hamdan, S.HI dan Rifyal
Fachri Tatuhey, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
m

ub

mana yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut,
ka

dengan dibantu oleh Drs. Misi, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti, serta
ep

dihadiri pula oleh penggugat dan tidak dihadiri tergugat;


ah

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,


R

es
M

ng

on

Hal. 23 dari 24 Putusan Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
24

a
R

si
Maryam Fadhilah Hamdan, S.HI Muhamad Anwar Umar, S.Ag.

ne
ng
Rifyal Fachri Tatuhey, S.HI Panitera Pengganti

do
gu Perincian biaya perkara:
Drs. Misi, S.Ag.

In
A
1. Pendaftaran Rp 30.000,00
2. ATK Rp 50.000,00
ah

lik
3. Panggilan Rp 270.000,00
4. Redaksi Rp 5.000,00
am

5. Meterai Rp 6.000,00

ub
Jumlah Rp 361.000,00 (tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah)
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

You might also like