Professional Documents
Culture Documents
Putusan 143 PDT.G 2014 Pa - SGM 20230729190704
Putusan 143 PDT.G 2014 Pa - SGM 20230729190704
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
PUTUSAN
Nomor 143/Pdt.G/2014/PA.Sgm.
ne
ng
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu Pengadilan Agama Sungguminasa yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut atas perkara yang diajukan oleh:
In
A
PENGGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP,
pekerjaan tidak ada, bertempat kediaman di Jalan X Kelurahan X
ah
lik
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, sebagai penggugat;
melawan
am
ub
TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA,
pekerjaan Wiraswasta, bertempat kediaman Jalan X Kelurahan X
ep
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, sebagai tergugat;
k
R
Telah mempelajari berkas perkara;
si
Telah mendengar keterangan penggugat dan saksi-saksinya;
ne
ng
DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan surat gugatannya
do
tertanggal 20 Februari 2014 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan
gu
berikut:
1. Bahwa penggugat dan tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah,
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2
a
R
si
3. Bahwa dari perkawinan penggugat - tergugat tersebut telah dikaruniai 2
(dua) orang anak, yang masing-masing bernama:
ne
ng
1. ANAK I P DAN T (umur 12 tahun)
2. ANAK II P DAN T (umur 6 tahun)
do
gu Anak pertama saat ini dibawah pengasuhan tergugat, sementara anak
kedua di bawah pengasuhan penggugat.
In
4. Bahwa penggugat-tergugat mengawali kehidupan rumah tangganya
A
dengan hidup rukun dan harmonis – namun kemudian kehidupan rumah
ah
lik
bulan Pebruari 2013 sampai saat ini yang disebabkan oleh karena:
a. tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman
am
ub
bersama tanpa alasan yang jelas dan dalam
kepergiannya tersebut ternyata tergugat telah
ep
k
dengan penggugat;
R
si
b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan
batin kepada penggugat.
ne
ng
5. Bahwa sekitar bulan Juni 2013 yaitu berselang 4 (empat) bulan sejak
kepergiannya – tergugat kemudian datang kembali ke rumah kediaman
do
gu
lik
ub
6. Bahwa oleh karena tidak diberi nafkah lagi oleh tergugat, maka
penggugat kemudian pulang kembali ke rumah orang tuanya di Jalan
ka
ep
bersama penggugat - tergugat hingga saat ini, demikian pula semua harta
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
bersama penggugat - tergugat termasuk UD. "Awal-Naila" dikuasai oleh
tergugat bersama dengan isteri keduanya ;
ne
ng
8. Bahwa alasan penggugat yang mendasari gugatan cerainya tersebut di
atas sudah bersesuaian dengan alasan perceraian sebagaimana yang
do
gu diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan.
In
Tentang Permohonan Pemeliharaan Anak :
A
1. Bahwa penggugat memohon anak pertama
ah
lik
P DAN T (umur 12 tahun 9 bulan) yang saat
ini dalam pengasuhan tergugat agar
am
ub
ditetapkan di bawah pemeliharaan penggugat
dengan alasan :
ep
k
si
bersama isteri keduanya meninggalkan rumah maka anak
tersebut harus ditinggal di luar rumah dan tidak bisa masuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4
a
R
si
pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 105
huruf (a) Kompilasi Hukum Islam (KHI) yaitu :
ne
ng
• anak tersebut belum berumur 12 Tahun ;
• dan berdasarkan hukum anak yang belum berumur 12 tahun yang
do
gu berhak memelihara/ mengasuhnya adalah ibu/ penggugat.
Tentang Tuntutan
In
A
1. Nafkah Anak
2. Nafkah Lampau
ah
lik
3. Iddah
4. Mut'ah
1. Nafkah Anak:
am
ub
Bahwa berdasarkan ketentuan hukum, setiap orang tua berkewajiban dan
bertanggungjawab sepenuhnya untuk menafkahi anak-anaknya baik
ep
k
si
kedua anaknya secara hukum harus memberikan nafkah dan sebagai
wujud dari tanggungjawab tersebut, maka tergugat harus dihukum untuk
ne
ng
do
gu
2. Nafkah Lampau:
lik
ub
haknya untuk menuntut nafkah lampau yang tidak pernah diberikan oleh
ka
tergugat;
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Bahwa penggugat menuntut tergugat untuk membayar nafkah lampau
tersebut sebesar Rp. 18.000.000,- (delapanbelas juta rupiah) dengan
ne
ng
perincian sebagai berikut :
• Tuntutan nafkah lampau sebesar Rp. 1.500.000,- (satujuta limaratus
do
gu •
ribu rupiah) / bulan.
Rp. 1.500.000,- (satujuta limaratus ribu rupiah) X 12 bulan (terhitung
In
A
Bulan Pebruari 2013 sampai dengan Bulan Pebruari 2014) = Rp.
18.000.000,- (delapanbelas juta rupiah).
ah
lik
3. Iddah :
Bahwa setiap isteri yang sudah bercerai secara hukum tetap berhak
memperoleh nafkah iddah dari mantan suaminya (tergugat) - oleh karena
am
ub
itu maka penggugat menuntut tergugat untuk memberikan nafkah iddah
tersebut sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) ;
ep
k
4. Mut'ah :
ah
si
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah).
Bahwa agar tuntutan nafkah anak, nafkah lampau, iddah dan mut'ah yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebagai berikut :
ka
Primair :
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6
a
R
si
3. Menghukum tergugat untuk memberikan nafkah anak sebesar Rp.
4.000.000,- (empatjuta rupiah) / setiap bulan untuk kedua orang anak
ne
ng
penggugat - tergugat sampai anak tersebut mandiri ;
4. Menghukum tergugat untuk membayar nafkah lampau kepada
do
gu penggugat sebesar Rp. 1.500.000,- (satujuta limaratusribu rupiah)
setiap bulan terhitung sejak Bulan Pebruari 2013 sampai dengan Bulan
In
Pebruari 2014 yang totalnya berjumlah Rp. 18.000.000,-
A
(delapanbelasjuta rupiah) ;
ah
lik
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) ;
6. Menghukum tergugat untuk membayar Mut'ah kepada penggugat
am
ub
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) ;
7. Menyatakan tergugat tidak diizinkan mengambil akta cerai sebelum
ep
k
si
8. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sungguminasa untuk
mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Bahwa, Majelis tidak dapat mengupayakan mediasi, karena tergugat
tidak hadir di persidangan, meskipun demikian Majelis tetap berusaha
ne
ng
menasihati penggugat agar mengurungkan kehendaknya untuk bercerai
dengan tergugat tetapi penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai
do
gu dengan tergugat;
Bahwa, pemeriksaan perkara ini didahului dengan membacakan surat
In
gugatan penggugat, yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh
A
penggugat;
ah
lik
telah mengajukan alat bukti tertulis berupa:
• Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 318/37/IX/2000, tertanggal 04
am
ub
September 2000, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa. Alat bukti yang telah dicocokkan dengan aslinya
ep
k
si
• Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor 5474/IST/CS/2008 yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8
a
R
si
Bahwa, selanjutnya penggugat menerangkan tidak akan menambah
bukti-buktinya lagi, serta mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada
ne
ng
pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan tergugat serta
mohon putusan;
do
gu Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal
sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai
In
bagian yang tidak terpisahkan dan dianggap telah termuat dalam putusan ini;
A
PERTIMBANGAN HUKUMNYA
ah
lik
sebagaimana terurai di atas;
Menimbang, bahwa dari posita gugatan penggugat telah jelas
am
ub
menunjukkan sengketa perkawinan dan dengan didasarkan kepada dalil
penggugat sendiri tentang domisili penggugat yang berada di wilayah hukum
ep
k
ketentuan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) dan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang
R
si
Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2009, maka Pengadilan Agama Sungguminasa berwenang menerima,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
dipertimbangkan;
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Menimbang, bahwa dari posita gugatan penggugat, majelis menilai
bahwa yang menjadi sebab perselisihan dalam rumah tangga antara
ne
ng
penggugat dengan tergugat adalah terutama karena tergugat pergi
meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa alasan yang jelas dan dalam
do
gu kepergiannya tersebut ternyata tergugat telah kawin lagi dengan wanita lain
tanpa izin dengan penggugat, tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan
In
batin kepada penggugat, yang mengakibatkan antara penggugat dengan
A
tergugat telah pisah rumah sejak bulan Juni 2013, yang meninggalkan
ah
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil penggugat tersebut di atas,
maka yang menjadi permasalahan dalam perkara ini adalah apakah ada
am
ub
perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga penggugat dengan
tergugat sehingga keduanya sudah sulit untuk rukun kembali;
ep
k
si
ketidakhadiran tergugat tersebut tidak ternyata disebabkan oleh suatu
halangan yang sah, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10
a
R
si
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara a quo
terlebih dahulu akan dipertimbangkan apakah penggugat mempunyai
ne
ng
hubungan hukum dengan tergugat sehingga penggugat berkualitas sebagai
legitima persona standi in judicio dan mempunyai kepentingan hukum dalam
do
gu perkara a quo;
Menimbang, bahwa penggugat mendalilkan bahwa tergugat adalah
In
A
suami penggugat yang terikat dengan perkawinan yang sah dan terhadap
dalilnya itu telah diajukan alat bukti surat bertanda P1 berupa Fotokopi
ah
lik
yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang
telah sesuai dengan aslinya serta telah bermeterai cukup, karena itu bukti P1
am
ub
tersebut telah memenuhi syarat formil suatu akta autentik, dan dalam bukti
P1 tersebut menerangkan bahwa penggugat dengan tergugat telah
ep
k
bukti P1 tersebut dinilai telah memenuhi syarat materil suatu akta autentik,
R
si
dan oleh karena bukti P1 telah memenuhi syarat formil dan materil akta
autentik, maka bukti P1 tersebut bersifat sempurna dan memiliki kekuatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
lahir dari perkawinannya, dimana bukti tersebut dinilai telah memenuhi syarat
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
lahir dari perkawinannya, dimana bukti tersebut dinilai telah memenuhi syarat
formil dan materil bukti autentik, sehingga berdasarkan bukti P3 tersebut
ne
ng
harus dinyatakan terbukti bahwa ANAK II P DAN T adalah anak penggugat
dan tergugat;
do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan di bawah sumpah dari
saksi-saksi yang diajukan oleh penggugat, maka dapat disimpulkan sebagai
In
berikut:
A
• Bahwa saksi SAKSI I P mengetahui awalnya rumah tangga penggugat
ah
lik
tergugat sering marah-marah kepada penggugat dan tergugat sudah
menikah lagi;
am
ub
• Bahwa saksi SAKSI II P mengetahui keadaan rumah tangga
penggugat dan tergugat pada awalnya rukun kurang lebih satu tahun
ep
k
tetapi sekarang tidak rukun lagi yang disebabkan tergugat menikah lagi
ah
si
tergugat. Saksi tidak pernah melihat penggugat dan tergugat
bertengkar tetapi kalau sudah bertengkar, penggugat melapor kepada
ne
ng
do
gu
dinilai telah saling bersesuaian satu sama lain dan mendukung dalil-dalil
gugatan penggugat, sehingga telah memenuhi syarat materil, karena itu
ah
lik
ub
berikut:
•
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
12
a
R
si
• Bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat tidak harmonis lagi
karena terjadi perselisihan disebabkan tergugat telah menikah lagi
ne
ng
dengan perempuan lain;
• Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran penggugat dan
do
gu tergugat tersebut adalah antara penggugat dan tergugat telah berpisah
tempat tinggal selama kurang lebih 1 tahun;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka
dalam perkara ini setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi substansi
ah
lik
penting, yaitu pertama, ada dan seringnya terjadi percekcokan dan
pertengkaran antara penggugat dan tergugat, yang kedua yaitu penyebab
dari percekcokan tersebut karena tergugat telah menikah lagi dengan
am
ub
perempuan lain, ketiga yaitu antara penggugat dan tergugat telah hidup
berpisah dan atau tidak berada dalam satu bertempat kediaman bersama
ep
k
yang sudah berlangsung selama kurang lebih 1 tahun dan tidak saling
ah
menghiraukan lagi;
R
si
Menimbang, bahwa ketiga substansi tersebut di atas, telah
menunjukkan adanya suatu keadaan atau kondisi yang tidak harmonis lagi
ne
ng
do
gu
yang terus menerus dan berpisahnya tempat tinggal atau tidak berkumpulnya
suami istri dalam satu kediaman bersama.
In
Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun
A
1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
ah
lik
keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa".
m
ub
suatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat
ep
yang sangat urgen bagi pembentukan rumah tangga untuk kebahagiaan. Hal
tersebut menunjukkan pula bahwa terbentuknya kebahagiaan suami istri
ah
sangat ditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin atau fisik dan
es
psikis.
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Menimbang, bahwa fakta yang terjadi dalam rumah tangga penggugat
dan tergugat, telah menunjukkan hilangnya kebahagiaan, yang disebabkan
ne
ng
penggugat merasa tidak terikat lagi baik fisik maupun psikis dengan tergugat.
Menimbang, bahwa berpisahnya bertempat kediaman antara
do
gu penggugat dan tergugat yang telah berlangsung selama kurang lebih 1 tahun
telah pula menunjukkan keutuhan rumah tangga telah pecah (marriage
In
breakdown), hal ini berarti antara penggugat dan tergugat tidak lagi memiliki
A
unsur-unsur yang saling tergantung antara satu sama lainnya, penggugat
ah
sebagai istri tidak lagi merasa memiliki suaminya yaitu tergugat, inilah yang
lik
disebut pecahnya perkawinan.
Menimbang, bahwa di dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah
am
ub
Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam dijelaskan:
"Perceraian dapat terjadi karena alasan antara suami dan istri terus menerus
ep
k
terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
ah
si
Menimbang, bahwa fakta yang terjadi dalam rumah tangga penggugat
dan tergugat telah menunjukkan adanya perselisihan dan pertengkaran.
ne
ng
do
gu
salah satu pihak sebagai suami istri, hal mana tergugat, maka hal itulah yang
dinilai telah menjadi pemicu terjadinya disharmonisasi atau ketidakrukunan
dalam rumah tangga penggugat dan tergugat;.
In
A
lik
ub
dengan tergugat, maka majelis hakim menilai bahwa unsur tidak ada harapan
(ekspektasi) bagi suami istri (penggugat dan tergugat) akan hidup rukun lagi
ka
ep
dan tergugat dengan berpisahnya tempat tinggal antara keduanya yang telah
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14
a
R
si
berlangsung selama kurang lebih 1 tahun, menjadi indikasi penting adanya
ketidakrukunan penggugat dan tergugat dalam membina rumah tangganya,
ne
ng
oleh karena suami istri yang berpisah bertempat kediaman bersama dalam
kurun waktu lama, dimana keduanya ditimpa masalah rumah tangga hingga
do
gu tidak saling menghiraukan lagi, dan pada kenyataannya penggugat tidak
berkeinginan lagi untuk membina rumah tangga dengan tergugat, maka
In
dengan memperhatikan abstraksi hukum yang terkandung dalam Putusan
A
Mahkamah Agung RI Nomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999, yang
ah
diambil alih menjadi pertimbangan majelis hakim dalam perkara ini, dimana
lik
abstrak hukum yang terkandung di dalamnya adalah bahwa berselisih,
cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu bertempat kediaman bersama,
am
ub
salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan
pihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasan
ep
k
dalam suatu perceraian sesuai dengan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan
ah
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum
R
si
Islam;
Menimbang, bahwa suatu alasan perceraian adalah semata-mata
ne
ng
ditujukan pada eksistensi atau wujud dan keberadaan perkawinan itu sendiri
tanpa mempersoalkan siapa yang salah dan atau siapa yang menciptakan
do
gu
sebab dalam hal terjadinya percekcokan dan pertengkaran, tetapi akibat yang
ditimbulkan dan telah mengancam keutuhan dan keberadaan perkawinan
menjadi penting untuk diperhatikan, dan oleh karena pernikahan itu menurut
In
A
lik
kesalahan salah satu pihak, tapi jika pada kenyataan wujud perkawinan telah
tiada dan ikatan fisik telah "pecah" ini berarti hati kedua belah pihak telah
m
ub
ep
Islam.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
ah
di atas, maka telah terdapat cukup alasan hukum bagi majelis hakim untuk
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
tidak pernah terjadi perceraian sebelumnya, maka berdasarkan ketentuan
Pasal 119 ayat 2 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam sehingga tuntutan pokok
ne
ng
penggugat yang memohon agar perkawinannya dijatuhkan talak satu bain
shugra dari tergugat kepada penggugat patut dikabulkan;
do
gu Menimbang, bahwa mengenai tuntutan penggugat yang berkaitan
dengan nafkah untuk kedua anaknya, nafkah lampau, mut’ah dan iddah,
In
maka menurut pendapat majelis hakim bahwa meskipun tuntutan penggugat
A
tersebut dapat dimungkinkan untuk dikabulkan tanpa melalui proses
ah
pembuktian sebagai akibat dari tidak hadirnya tergugat pada persidangan dan
lik
merupakan penilaian bahwa ketidakhadiran tergugat yang secara sengaja
dilakukan tanpa alasan yang sah adalah pengakuan diam-diam dari tergugat
am
ub
sehingga tergugat harus dinyatakan membenarkan dan menerima semua
dalil gugatan penggugat tersebut. Akan tetapi dengan memperhatikan aspek
ep
k
si
tergugat yang bukan saja kepentingan yang berkenaan dengan aspek
pemenuhan kebutuhan hidup berumah tangga namun juga kepentingan
ne
ng
lainnya yang bukan bagian dari kebutuhan hidup dalam berumah tangga,
maka majelis hakim akan mempertimbangkan semua tuntutan penggugat
do
gu
lik
ub
ep
jawab yang melekat dari orang tua terhadap anak yang menjadi hak asasinya
yang dilindungi negara sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 4 dan
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
16
a
R
si
itu dengan memperhatikan tuntutan penggugat sesuai jumlah yang
disebutkan olehnya adalah perlu dengan melihat tingkat kepatutan dan
ne
ng
kemampuan tergugat sendiri untuk memenuhinya;
Menimbang, bahwa kewajiban kedua orang tua untuk memelihara dan
do
gu mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya sampai anak itu kawin atau
dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus menerus meskipun
In
perkawinan antara keduanya putus sebagaimana diatur dalam Pasal 45 ayat
A
(1 dan 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 memberi pengertian bahwa
ah
kewajiban dari suami atau istri dalam memberikan nafkah kepada anaknya
lik
sebagai hak mutlak anak yang harus terpenuhi, demi kelangsungan hidup
dan perkembangannya baik itu di masa sekarang maupun di masa
am
ub
mendatang, meskipun hubungan ikatan suami istri itu putus, oleh karena itu
dengan memperhatikan aspek kemaslahatan dihubungkan pula dengan
ep
k
penggugat dan tergugat tersebut agar lebih tumbuh dan berkembang sejak
R
si
sekarang hingga kewajiban orang tua terhadap anak-anak tersebut berakhir
berdasarkan hukum, maka harus ada asas kepastian hukum yang dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
kewajiban orang tua tersebut putus untuk memberikan biaya pendidikan, oleh
karena berdasarkan kultur masyarakat Indonesia pada umumnya bahwa
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
belum mampu berdiri sendiri dan atau mandiri, maka berdasarkan
pertimbangan tersebut di atas, demi untuk menyeimbangkan asas kepastian
ne
ng
hukum, asas keadilan dan asas manfaat sebagai jalan terbaik bagi
kepentingan tumbuh kembangnya, pendidikan kedua anak penggugat dan
do
gu tergugat tersebut, majelis hakim perlu menetapkan biaya hidup dan
pendidikan kedua anak tersebut menjadi tanggungan tergugat;
In
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan dengan
A
mempertimbangkan tingkat kepatutan dan kemampuan tergugat yang
ah
lik
Awal-Naila, sehingga tergugat dinilai memiliki pendapatan dari usahanya
tersebut, serta dengan mempertimbangkan aspek futuristis atau masa depan
am
ub
anak-anak penggugat dan tergugat tersebut yang lebih utama dari segi
kebutuhan akan biaya pendidikan, di samping kebutuhan akan makanan,
ep
k
si
dapat mempengaruhi jumlah nilai nafkah terhadap kedua anaknya yang
menjadi kewajiban tergugat berupa adanya peningkatan penghasilan tergugat
ne
ng
do
gu
lik
masih di bawah umur dan dipandang belum cakap untuk mengatur dirinya
sendiri, dan dengan mempertimbangkan kepentingan hukum dalam
m
ub
ep
nafkah terhadap kedua anak yang masih di bawah umur tersebut termasuk
biaya pendidikan dan kesehatan minimal sejumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta
ah
rupiah) setiap bulan berjalan sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap dan
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
18
a
R
si
diserahkan kepada penggugat untuk mengelolanya hingga kedua anak
tersebut dewasa atau mandiri atau sampai menikah;
ne
ng
b. Tentang nafkah lampau.
Menimbang, bahwa tuntutan nafkah lampau dari penggugat dengan
do
gu jumlah total adalah Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah), yang
merupakan akumulasi dari tidak diberikannya nafkah oleh tergugat kepada
In
penggugat sejak bulan Februari 2013 sampai Februari 2014, sementara
A
penggugat pada kondisi ditinggalkan oleh tergugat ternyata tetap
ah
lik
kedua anak penggugat dan tergugat, bahkan tergugat lebih memilih untuk
menikah dengan perempuan lain daripada memberikan nafkah kepada
am
ub
penggugat sebagai istrinya yang sah. Oleh karena itu, tuntutan penggugat
tersebut dinilai beralasan dan tidak melawan hukum, sehingga tuntutan
ep
k
si
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 152 Kompilasi Hukum
Islam menegaskan bahwa bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah
ne
ng
do
gu
sesuai dengan tuntunan, aturan atau kedurhakaan istri terhadap suami dan
ditunjukkan oleh istri kepada suami secara khusus, dan secara umumnya
adalah dapat diartikan sebagai suatu kelalaian istri dalam memenuhi
In
A
lik
ub
ep
tergugat, dan alasan gugatan tersebut karena penderitaan yang dialami oleh
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
penggugat disebabkan faktor kesalahan suami yang menyebabkan
perceraian, maka suami (tergugat) harus dihukum memberikan mut’ah yang
ne
ng
layak dan nafkah, maskan, dan kiswah selama iddah, sehingga berdasarkan
ketentuan tersebut di atas, tergugat patut dibebani untuk memberikan iddah
do
gu kepada penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan tuntutan jumlah iddah yang
In
disebutkan oleh penggugat yakni Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), hal
A
mana tergugat tidak memberikan tanggapan atas tuntutan penggugat
ah
lik
harus dinyatakan menerima tuntutan penggugat dan gugatan penggugat
tersebut dinilai beralasan sehingga dengan demikian tergugat patut dibebani
am
ub
untuk memberikan iddah kepada penggugat untuk selama tiga bulan
sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
ep
k
d. Tentang mut’ah
ah
si
Nomor 1 Tahun 1974, ditegaskan bahwa Pengadilan dapat mewajibkan
kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau
ne
ng
do
gu
isteri tersebut qobla al dukhul, b). memberi nafkah, maskan dan kiswah
kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi
ah
lik
talak ba’in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil, c). melunasi mahar
yang masih terhutang seluruhnya, dan separoh apabila qobla al dukhul, d).
m
ub
umur 21 tahun;
ep
sedangkan kata “wajib” pada Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam cenderung
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
20
a
R
si
bersifat imperatif, oleh karenanya dengan mengkomparasikan kedua pasal
tersebut, maka majelis hakim berpendapat bahwa kata 'dapat mewajibkan'
ne
ng
dalam Pasal 41 huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 memberikan
pengertian adanya kewenangan hakim secara ex officio untuk memberi
do
gu pembebanan kepada tergugat dan di sisi lain juga memiliki pengertian adanya
kewenangan hakim secara ex officio pula untuk tidak memberi pembebanan,
In
sedangkan kata 'wajib' dalam Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam lebih bersifat
A
imperatif dalam tinjauan aspek legis (kepastian hukum), namun ditinjau dari
ah
lik
kepada tergugat tersebut dapat dipenuhi oleh tergugat atau tidak, tetapi di sisi
lain pula, pembebanan kepada tergugat mengandung nilai-nilai etis
am
ub
(keadilan), dengan pertimbangan bahwa penyerahan diri dan/atau
pengabdian istri in casu penggugat kepada suami adalah layak diberikan
ep
k
si
tetapi yang patut dilihat adalah sejauhmana penghargaan terhadap
keseimbangan dalam pemenuhan hak dan kewajiban rumah tangga;
ne
ng
do
gu
lik
dimana istri yang mengajukan gugatan cerai namun istri tidak terbukti nusyuz,
dan perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh suami sebagai tergugat,
m
ub
kepada penggugat;
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Menimbang, bahwa mut’ah sebagaimana dalam ketentuan Pasal 149
huruf a Kompilasi Hukum Islam, perlu ditegaskan bahwa maksud dan tujuan
ne
ng
dari mut'ah itu adalah sebuah kenang-kenangan terakhir dari tergugat selaku
suami kepada istri yang telah memberikan pengabdiannya kepada tergugat
do
gu setidaknya berlangsung selama kurang lebih 13 tahun, dan dengan
mempertimbangkan asas keadilan dari segi kepatutan dan/atau kemampuan
In
tergugat yang memiliki usaha dagang Awal-Naila, dihubungkan dengan
A
tuntutan jumlah mut’ah yang disebutkan oleh penggugat yakni Rp
ah
lik
tanggapan atas tuntutan penggugat tersebut, maka menurut pendapat majelis
hakim bahwa setidaknya tergugat harus dinyatakan menerima tuntutan
am
ub
penggugat dan gugatan penggugat tersebut dinilai beralasan sehingga
dengan demikian tergugat patut dibebani untuk memberikan mut’ah kepada
ep
k
si
meminta agar tergugat tidak diizinkan mengambil akta cerai sebelum
membayar keseluruhan jumlah tuntutan penggugat, menurut pendapat
ne
ng
majelis hakim bahwa tuntutan demikian tidak sesuai ketentuan hukum yang
berlaku, oleh karena akta cerai pada dasarnya sebagai alat bukti yang sah
do
gu
lik
ub
maka berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg, gugatan penggugat
tersebut dikabulkan sebagian dengan verstek dan menolak selebihnya;
ka
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22
a
R
si
Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat
dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu, hal ini
ne
ng
berdasarkan ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975
jo. Pasal 84 ayat (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah
do
gu diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. Pasal 64A ayat (2)
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama;
In
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan,
A
maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
ah
lik
Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, karena itu biaya perkara ini
dibebankan kepada penggugat;
am
ub
Mengingat segala ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
serta hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini:
ep
k
MENGADILI
ah
si
resmi dan patut untuk menghadap di persidangan,
tidak hadir;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Februari 2014 sejumlah Rp 18.000.000,- (delapan
belas juta rupiah) setelah putusan ini berkekuatan
ne
ng
hukum tetap;
6. Menghukum tergugat untuk memberikan nafkah
do
gu iddah kepada penggugat untuk selama 3 bulan
sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
In
7. Menghukum tergugat untuk memberikan mut’ah
A
berupa uang kepada penggugat sejumlah Rp
ah
lik
8. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan
Agama Sungguminasa untuk menyampaikan
am
ub
salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat
Nikah di tempat perkawinan penggugat dan
ep
k
si
9. Tidak menerima dan menolak gugatan penggugat
selain dan selebihnya;
ne
ng
do
gu
Agama Sungguminasa pada hari Selasa tanggal 15 April 2014 M., bertepatan
dengan tanggal 10 Jumadilakhir 1435 H., oleh: Muhamad Anwar Umar,
ah
lik
S.Ag., sebagai Ketua Majelis, Maryam Fadhilah Hamdan, S.HI dan Rifyal
Fachri Tatuhey, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
m
ub
mana yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut,
ka
dengan dibantu oleh Drs. Misi, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti, serta
ep
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
24
a
R
si
Maryam Fadhilah Hamdan, S.HI Muhamad Anwar Umar, S.Ag.
ne
ng
Rifyal Fachri Tatuhey, S.HI Panitera Pengganti
do
gu Perincian biaya perkara:
Drs. Misi, S.Ag.
In
A
1. Pendaftaran Rp 30.000,00
2. ATK Rp 50.000,00
ah
lik
3. Panggilan Rp 270.000,00
4. Redaksi Rp 5.000,00
am
5. Meterai Rp 6.000,00
ub
Jumlah Rp 361.000,00 (tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah)
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24