You are on page 1of 36

BIOPROSES

TKK61011 – 2(1) sks

ENZIM
Dosen Pengampu:
Luthfi Kurnia Dewi, S.T., M.T.
Pendahuluan
• Teknologi enzim (definisi) – kajian enzim industrial dan
penggunaannya
• Sudah sejak lama: enzim digunakan secara luas dalam industri
bioproses
• Sumber enzim: tumbuhan, hewan, mikroorganisme
• Enzim, dalam bentuk: enzim (terlarut, amobil), sel
mikroorganisme, sel hewan, sel tumbuhan
• Penggunaan enzim: keuntungan & kerugian?
Keuntungan & Kerugian
Keuntungan Kerugian
• Spesifik • Sensitifitas tinggi; terhadap
• Biodegradable (tidak polusi) perubahan kondisi fisik &
• Kondisi lunak (T rendah, pH kimiawi
netral, P atmosfir) • Mudah terdenaturasi (sedikit
perubahan T, pH)
• Substrat harus murni
• Harga relatif mahal
Sudah sejak lama enzim digunakan secara luas dalam industri bioproses

Produk-produk bioproses
• Tempe, oncom, tauco, brem, tape, kecap
• Keju, roti, yogurt, vinegar
• Minuman beralkohol – sudah sangat lama dikenal manusia
Anthovy van Leeuwenhoek (1632 – 1723) – lensa – mikroskop
Visualisasi sel ragi oleh Leeuwenhoek kira-kira 1608
• Industri kulit (leather), kertas, tekstil
• Industri detergent
• Asam-asam organik, asam-asam amino
• Pelarut, fuel
• Antibiotik
Sumber enzim: tumbuhan, hewan, mikroorganisme

• Bandingkan enzim mikrobial: intraseluler dan


ekstraseluler

• Bandingkan : enzim intraseluler dan enzim ekstraseluler

• Bandingkan : enzim terlarut dan enzim amobil


Enzim
• Berdasarkan strukturnya, enzim adalah protein
• Berdasarkan fungsinya, enzim adalah katalis organik atau
biokatalisis

ENZIM – suatu protein yang memiliki aktivitas katalitik


Enzim
• Enzim dihasilkan oleh sel hidup: mikroorganisme, tanaman,
hewan
• Enzim merupakan unit fungsional dari metabolism sel
• Di dalam suatu sel mikroorganisme terdapat berbagai jenis enzim
dengan fungsi yang berbeda-beda
• Tiap enzim bekerja dengan urutan yang teratur, mengkatalisis
rangkaian reaksi dalam proses metabolisme sel
• Karena enzim termasuk golongan protein, enzim memiliki ciri-ciri
protein
Tata Nama & Klasifikasi Enzim
• Penamaan enzim secara trivial / umum / biasa / non-sistematik

• Penamaan enzim secara sistematik


Penamaan enzim secara trivial / umum / biasa /
non-sistematik
• Penambahan akhiran –ase pada nama substrat
Contoh: urease, arginase
• Tidak menerangkan nama substrat
Contoh: pepsin, tripsi, katalase

Penamaan secara umum tidak memberikan informasi secara kimiawi


Penamaan enzim secara trivial / umum / biasa / non-sistematik
• Pepsin : hidrolisis peptide, hidrolisis pada ikatan yang bertetangga
dengan residu asam amino aromatik atau dikarboksilat
Residu asam amino-1 = phenylalanine, tryptophan, tyrosine, atau yang
lain

• Tripsin : hidrolisis peptide, hidrolisis pada ikatan yang bertetangga


dengan residu asam amino L-arginine atau L-lysine
Residu asam amino-1 = L-arginine atau L-lysine

• Katalase :
Penamaan enzim secara sistematik

• Commision on Enzymes of the International Union of Biochemistry


(CEIUB)
• Klasifikasi dan penamaan didasarkan pada tipe reaksi yang
dikatalisis
• Klasifikasi internasional, enzim dikelompokkan menjadi 6 kelas
utama
• Tiap kelas dibagi menjadi subkelas
• Tiap subkelas dibagi lagi menjadi sub-subkelas
Penamaan enzim secara sistematik
• Kelas-kelas utama enzim
No Kelas Tipe reaksi yang dikatalisis
1 Oksidoreduktase Oksidasi-reduksi
2 Transferase Pemindahan gugus fungsional tertentu dari molekul donor ke
molekul akseptor
3 Hidrolase Hidrolisis
4 Liase Pemecahan ikatan selain dengan cara hidrolisis atau oksidasi
5 Isomerase Isomerisasi
6 Ligase Pembentukan ikatan akibat kondensasi dua senyawa yang
berbeda dengan energi yang disediakan dari hasil penguraian
ATP
Penamaan enzim secara sistematik
• Contoh:
Nama umum : histidin dekarboksilase
Nama sistematik : histidin karboksil liase, EC 4.1.1.22
Penamaan enzim secara sistematik
Klasifikasi histidine karboksi liase, EC 4.1.1.22
Nama umum vs nama sistematik
• Enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis urea menjadi ammonia &
karbondioksida
Nama umum – urease
Nama sistematik – urea amidohydrolase EC 3.5.1.5
• Enzim yang mengkatalisis reaksi dehidrogenase etanol menjadi
asetaldehid
Nama umum – alkohol dehidrogenase
Nama sistematik – alkohol : NAD oksidoreduktase EC 1.1.1.1
• Enzim yang mengkatalisis reaksi perpindahan gugus fosfat dari ATP ke
glukosa
Nama umum – heksokinase
Nama sistematik – glukosa : ATP fosfotransferase EC 2.7.1.1.
Enzim sebagai Protein
• Protein globular
• Makromolekul – ukuran enzim bervariasi, BM 15.000 – lebih dari
satu juta
• Ada yang hanya terdiri dari polipeptida, hanya terdiri dari residu
asam-asam amino, tidak mengandung gugus kimia lain (contoh:
ribonuklease pankreas)
• Aktivitas katalitik enzim bergantung pada integritas strukturnya
sebagai protein
• Enzim berukuran medium
• BM 100.000 • Substrat
• Diameter 7 nm • BM 250
• Panjang 0,8 nm
Aktivitas katalitik enzim bergantung pada
integritas strukturnya sebagai protein

• Satu atau beberapa ikatan peptide putus (asam kuat, tripsin) –


aktivitas katalitik enzim hilang
• Bila lipatan rantai polipeptida yang khas dari suatu protein enzim
berubah (T atau pH ekstrim) – aktivitas katalitik enzim hilang
Enzim sebagai Biokatalis
Mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi reaksi yang
di katalisisnya
Enzim sebagai Biokatalis
• Tidak menyebabkan perubahan konstanta kesetimbangan reaksi
• Enzim mempengaruhi laju konversi substrat menjadi produk
• Katalis yang paling efisien, dengan jumlah yang sangat kecil –
meningkatkan laju reaksi dengan sangat cepat
• Bersifat spesifik (memiliki derajat kekhususan yang tinggi)
terhadap substratnya
Mekanisme Kinerja Enzim
Pembagian Molekul Enzim
• Berdasarkan strukturnya
Pembagian Molekul Enzim
• Kofaktor – dua macam :
• Kofaktor anorganik – macam-macam logam, seperti Zn2+, Mg2+,
Fe2+, Fe3+, Cu2+, Cu+, Ni2+, K+, Na+, Ca2+,
• Kofaktor organik (koenzim) : NAD, FAD, koenzim A, vitamin
Contoh Enzim & kofaktor
Pembagian Molekul Enzim
Peran Kofaktor :
• Pengubah struktur tiga dimensi (konformasi) protein enzim menjadi
bentuk yang aktif sebagai katalis
• Pengubah struktur tiga dimensi molekul substrat terikat sehingga
terjadi interaksi aktif antara enzim dengan substratnya
• Penstabil konformasi protein enzim agar enzim tetap berada dalam
bentuk yang aktif sebagai katalis
• Molekul pembawa (carrier) yang mentransfer gugus kimia tertentu
seperti CO2, gugus metil (-CH3), gugus amino (-NH2), dan electron (H)
Pembagian Molekul Enzim
Berdasarkan fungsi katalitiknya
Aktivitas Enzim
• Penentuan Aktivitas Enzim

• Untuk menyatakan aktivitas enzim dapat digunakan aktivitas


molekuler (molecular activity) atau angka perputaran (turnover
number)

• Aktivitas molekuler : jumlah mol substrat yang bereaksi per mol


enzim per satuan waktu (biasanya dalam menit atau detik)
Penentuan Aktivitas Enzim
Penentuan Aktivitas Enzim
• Pernyataan lain ukuran aktivitas enzim :
• Unit aktivitas enzim (enzyme unit)
• Aktivitas spesifik (specific activity)

• Satu unit aktivitas enzim adalah jumlah enzim yang


mengkatalisis transformasi satu mikromil (10-6 mol) substrat per
menit pada T dan pH optimum kerja enzim

• Aktivitas spesifik adalah jumlah unit aktivitas enzim per


milligram protein
Penentuan Aktivitas Enzim
• Penentuan aktivitas enzim harus dilakukan pada pH dan T
optimum kerja enzim, dengan konsentrasi susbtrat dan
konsentrasi kofaktor berlebih, sehingga laju reaksinya mengikuti
reaksi orde nol terhadap substrat
• Pada konsentrasi substrat berlebih, laju reaksi enzimatik tidak
bergantung pada konsentrasi substrat, laju reaksi berbanding
lurus dengan konsentrasi enzim, sehingga faktor pembatas laju
reaksi (rate-limiting factor) yang sesungguhnya adalah
konsentrasi enzim
Penentuan Aktivitas Enzim
Faktor-faktor yang perlu diketahui untuk penentuan aktivitas enzim:
• Persamaan reaksi yang dikatalisis oleh enzim
• Kebutuhan kofaktor
• Ketergantungan pada konsentrasi substrat dan kofaktor
• pH optimum kerja enzim
• Temperatur optimum kerja enzim
• Cara analisis untuk menentukan produk reaksi
Penentuan Aktivitas Enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim

Pengaruh T

Pengaruh pH
Terimakasih…

You might also like