You are on page 1of 3

JURNAL KKN KELOMPOK 53 P-ISSN :

Volume XX No. X | Bulan YYYY: xx-yy E-ISSN :

Sosialisasi Pencegahan Perundungan Sejak Dini di Sekolah Dasar Negeri


007 Desa Sidomulyo
Deva Hasnah Rabbani1, Rini Farida Yanti2, Anggun Febrisma3, Tomi Maireza4, Muhammad Dedi Rezaldi5
1
Psikologi Islam, Fakultas Studi Islam, Universitas Muhammadiyah Riau
2
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau
3
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau
4
Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Riau
5
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau

1
200802009@student.umri.ac.id, 2200304283@student.umri.ac.id, 3200104014@student.umri.ac.id,
4
tomimsibagariang22@gmail.com, 5200304141@student.umri.ac.id*

Abstract
Bullying behavior / commonly known as bullying, is defined as negative actions in the form of verbal, physical,
and relational. Children who are victims of bullying show a variety of symptoms. Low self-esteem in victims
which results in anxiety and decreased social interaction with friends, low self-esteem, and self-esteem in
someone who is characterized by symptoms such as difficulty concentrating. Namely by (1) the lecture method
or giving material about bullying, (2) the visualization method. By playing videos about the bad effects of
bullying or the dangers of bullying. (3) make an Anti-Bully declaration by way of a signature and promise.
Before the anti-bullying socialization was carried out, many of the students at SDN 007 Sidomulyo mocked each
other. However, after socialization, bullying behavior has begun to decrease. This is shown when they remind
each other when someone mocks or annoys one another. The conclusion from this activity is that many children
who are victims of bullying do not realize it. They are also afraid to report incidents of bullying they experience
to their parents and teachers. This happens because the bully is very dominant and intimidating in the classroom
or at school.
Keywords: Socialization, Bullying, Bullying, Elementary School, Mental Health

Abstrak
Perilaku bullying / yang biasa dikenal dengan istilah perundungan, diartikan sebagai tindakan negatif yang
berbentuk verbal, fisik, dan relasional. Anak-anak yang menjadi korban bully menunjukkan berbagai gejala.
Rendahnya rasa percaya diri pada korban yang mengakibatkan kecemasan dan menurunnya interaksi sosial
dengan teman, rasa rendah diri, dan harga diri pada seseorang yang ditandai dengan gejala seperti sulit
berkonsentrasi Metode pelaksanaan dalam kegiatan Sosialisasi Anti Bullying di SDN 007 Sidomulyo,
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu yaitu dengan cara (1) Metode ceramah atau memberi materi tentang
bullying, (2) metode visualisasi. Dengan memutarkan video tentang dampak buruk bullying atau bahaya
bullying. (3) melakukan deklarasi Anti Bully dengan cara cap tangan dan berjanji. Sebelum dilakukan sosialisasi
anti Bullying, banyak diantara adik-adik SDN 007 Sidomulyo yang saling mengejek satu sama lain. Namun,
setelah dilakukannya sosialisasi, perilaku bullying sudah mulai berkurang. Hal tersebut di tunjukkan pada saat
mereka saling mengingatkan ketika ada yang mengejek atau mengganggu satu sama lain.Kesimpulan dari
kegiatan ini adalah banyak anak-anak korban bullying yang tidak menyadarinya. Mereka juga takut untuk
melaporkan kejadian perundungan yang mereka alami kepada orang tua dan guru. Hal ini terjadi karena pelaku
intimidasi sangat dominan dan mengintimidasi di dalam kelas atau di sekolah.
Kata kunci: Sosialisasi, Bullying, Perundungan, Sekolah Dasar, Kesehatan Mental

1. Pendahuluan formal di Indonesia diatur dalam UU RI Nomor 20,


UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
Pendidikan sering kali diartikan sebagai upaya
2003, Bab 1, Pasal 1 Ayat 1. Pendidikan formal terdiri
manusia untuk membangun karakter sesuai dengan
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
nilai-nilai masyarakat dan budaya. Dalam
pendidikan tinggi. Jalur pendidikan yang terstruktur
perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogi
dan selangkah demi selangkah (Prasetiawan et al.,
berarti bimbingan atau bantuan yang bertujuan kepada
2020) .
orang dewasa untuk menjadi dewasa. Pendidikan
1
Author : Deva Hasnah Rabbani 1)
, Rini Farida Yanti2), Anggun Febrisma3), Tomi Maireza4), Muhammad
5)
Dedi Rezaldi
JURNAL KKN KELOMPOK 53 P-ISSN :
Volume XX No. X | Bulan YYYY: xx-yy E-ISSN :

Perilaku bullying atau yang biasa dikenal dengan Ketidakseimbangan kekuasaan menunjukkan bahwa
istilah perundungan, diartikan sebagai tindakan negatif intimidasi bukanlah pertarungan antar pihak yang
yang berbentuk verbal, fisik, dan relasional; terjadi sederajat. Pelaku intimidasi dapat berupa seseorang
dalam jangka waktu yang lama dan diulangi oleh satu yang lebih tua, lebih tinggi, lebih kuat, memiliki
orang atau lebih terhadap orang lain, bila terjadi kemampuan bahasa yang lebih baik, memiliki status
ketidakseimbangan kekuasaan dan korban tidak sosial yang lebih tinggi, atau berasal dari ras yang
mampu membela diri. (Theodore & Sudarji, 2019) berbeda. Keinginan untuk menyakiti (hasrat untuk
menyakiti) menunjukkan bahwa dalam bullying tidak
Di zaman modern yang semakin maju, informasi ada keacakan atau kesalahan, tidak ada keacakan
menyebar dengan cepat ke Indonesia. Tanpa disadari, dalam pengucilan korban.(Saraswati & Hadiyono,
mereka semakin merasakan perbedaan budaya yang 2020)
sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia.
Perkelahian remaja besar-besaran, penyalahgunaan Kegiatan sosialisasi ini terutama ditujukan kepada
obat-obatan terlarang, pesta alkohol, pelecehan pelajar yang mengalami perilaku bullying baik secara
seksual, seks bebas, perilaku agresif dan intimidasi verbal, fisik, ataupun cyber bullying. Kegiatan ini
hanyalah beberapa contoh fenomena perundangan di memiliki bentuk Sosialisasi Anti Bullying untuk
zaman modern. (Prasetiawan et al., 2020) meningkatkan nilai sosial pada siswa SDN 007
Sidomulyo.
Bukti menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia
mengalami perundungan di sekolah. Banyak 2. Metode Penelitian
penelitian yang telah dilakukan mengenai bullying
Sosialisasi “Anti Bullying” dilaksanakan oleh
terhadap pelajar Indonesia di tingkat internasional dan
mahasiswa KKN Kelompok 53 Universitas
domestik. Anak-anak Indonesia menjadi korban
Muhammadiyah Riau yang tertarik dengan fenomena
perundungan/bullying baik secara tradisional maupun
bullying pada anak. Sebelum acara dimulai, pemateri
melalui dunia maya (cyber-bullying). Pelecehan siswa
menanyakan kepada siswa-siswi tentang apa itu pem-
dalam bentuk pelecehan fisik dan psikologis seperti
bullyan. Berikutnya, kelompok tersebut juga
panggilan telepon (penghinaan/pelecehan) juga
memastikan apakah ada korban atau pelaku
berkontribusi terhadap bunuh diri. (Saraswati &
perundungan di sekolah tersebut. Jawabannya
Hadiyono, 2020)
sungguh diluar dugaan, banyak anak yang menjadi
korban bullying bahkan mereka tidak menyadarinya.
Anak-anak yang menjadi korban bullying
menunjukkan berbagai gejala. Misalnya, rendahnya
Metode pelaksanaan dalam kegiatan Sosialisasi Anti
rasa percaya diri pada korban yang mengakibatkan
Bullying di SDN 007 Sidomulyo, Kecamatan Lirik,
kecemasan dan menurunnya interaksi sosial dengan
Kabupaten Indragiri Hulu yaitu dengan cara (1)
teman, atau rendahnya rasa percaya diri, rasa rendah
Metode ceramah atau memberi materi tentang
diri, dan harga diri pada seseorang yang ditandai
bullying, (2) metode visualisasi. Dengan memutarkan
dengan gejala seperti sulit berkonsentrasi.(Aristiani et
video tentang dampak buruk bullying atau bahaya
al., 2021). Timbul dan bahkan dapat menyebabkan
bullying. (3) melakukan deklarasi Anti Bully dengan
seseorang melakukan bunuh diri. Rendahnya rasa
cara cap tangan dan berjanji.
percaya diri secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi keberhasilan belajar. Anak yang
Kegiatan ini diawali dengan memberikan materi
menjadi korban bully di sekolah mempunyai dampak
tentang apa itu bullying, apa saja jenis bullying,
negatif terhadap prestasi akademiknya. Belakangan
bagaimana dampak bullying bagi korban dan pelaku
ini, perundungan (bullying) sedang marak terjadi, dan
pada Siswa kelas 4, 5 dan 6 SDN 007 Desa
jumlah kasus yang ditiru oleh siswa sekolah dasar
Sidomulyo. Pada sekolah tersebut, berdasarkan hasil
semakin meningkat. Bentuk perundungan yang umum
observasi mahasiswa KKN selama kurang lebih 30
terjadi pada anak-anak di Desa Sidomulyo adalah
hari menunjukkan bahwa terdapat peserta didik yang
dengan mengejek, menindas secara verbal, bahkan
terlibat kasus bullying baik secara verbal dan fisik.
menunjukkan tindakan kekerasan kepada temannya.
Diantaranya, mengejek nama orang tua, mengejek
Bullying sering terjadi karena orang tua tidak
sesama, tidak menghargai teman yang sedang
memantau perilaku anaknya di masyarakat. Selain itu,
berbicara, bahkan memukul satu sama lain.
sejak masa pandemi covid-19 kemarin, kurangnya
pendidikan moral pada setiap individu. Pengaruh
lingkungan menyebabkan perilaku bullying yang 3. Hasil dan Pembahasan
bersifat fisik dan non fisik dapat mempengaruhi Sosialisasi “Anti Bullying” dilaksanakan oleh
perkembangan psikologis anak. Jadi, itu semua mahasiswa KKN Kelompok 53 Universitas
membutuhkan solusi dan diperlukan untuk mencegah Muhammadiyah Riau yang tertarik dengan fenomena
atau mengurangi penindasan. bullying pada anak. Sebelum acara dimulai, pemateri

2
Author : Deva Hasnah Rabbani 1)
, Rini Farida Yanti2), Anggun Febrisma3), Tomi Maireza4), Muhammad
5)
Dedi Rezaldi
JURNAL KKN KELOMPOK 53 P-ISSN :
Volume XX No. X | Bulan YYYY: xx-yy E-ISSN :

menanyakan kepada siswa-siswi tentang apa itu pem- Sebelum dilakukan sosialisasi anti Bullying, banyak
bullyan. Berikutnya, kelompok tersebut juga diantara adik-adik SDN 007 Sidomulyo yang saling
memastikan apakah ada korban atau pelaku mengejek satu sama lain. Setelah diadakannya
perundungan di sekolah tersebut. Jawabannya Sosialisasi Anti Bullying ini, adik-adik di SDN 007
sungguh diluar dugaan, banyak anak yang menjadi Sidomulyo lebih peduli dan ingin mengurangi perilaku
korban bullying bahkan mereka tidak menyadarinya. bullying. Hal tersebut di tunjukkan pada saat mereka
Mereka menganggap intimidasi adalah tindakan yang saling mengingatkan ketika ada yang mengejek atau
modis di kalangan teman-temannya. mengganggu satu sama lain.

Selanjutnya pemaparan materi Deva Hasnah Rabbani, 4. Kesimpulan


selaku pembicara utama dan anggota mahasiswa KKN
Sosialisasi tersebut diharapkan dapat memberikan
Universitas Muhammadiyah Riau. Materi yang
dampak positif bagi suasana belajar mengajar di kelas
disampaikan berfokus pada pengertian bullying, jenis-
maupun di sekolah. Kegiatan sosialisai yang bertujuan
jenis bullying, dampak bullying baik bagi korban
untuk “mengakhiri perundungan” diharapkan dapat
ataupun pelaku, serta langkah-langkah yang dapat
terus berlanjut tidak hanya di tingkat sekolah dasar
tetapi juga di sekolah menengah pertama dan atas.

Sosialisasi di SDN 007 Sidomulyo pada hari Jumat


tanggal 11 Agustus 2023 berjalan dengan baik. Siswa-
siswi sangat tertarik dengan topik ini.

dilakukan untuk menghindari atau menyikapi bentuk- Kesimpulan dari kegiatan ini adalah banyak anak-anak
bentuk bullying lainnya yang terjadi di lingkungan korban bullying yang tidak menyadarinya. Mereka
sekolah. Selain tayangan dokumenter, dalam tayangan juga takut untuk melaporkan kejadian perundungan
tersebut juga disisipi video yang memperagakan yang mereka alami kepada orang tua dan guru. Hal ini
bentuk dan dampak perilaku bullying. Penonton yang terjadi karena pelaku intimidasi sangat dominan dan
hadir terlihat sangat tertarik dan mulai memahami mengintimidasi di dalam kelas atau di sekolah.
konsep bullying yang diperkenalkan.
Daftar Rujukan
Gambar 1. Pemaparan materi anti bullying
Aristiani, N., Kanzunnudin, M., & Fajrie, N. (2021). Perilaku
Setelah pemaparan materi oleh Deva Hasnah Rabbani, Bullying pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Gribig,
dilanjutkan acara Deklarasi Anti Bullying dengan cara Kudus. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 4(2).
https://doi.org/10.24176/jpp.v4i2.5989
memberikan cap tangan pada spanduk yang telah Prasetiawan, H., Wahyudi, A., & Kurniawan, S. J. (2020). Pelatihan
bertuliskan “saya berjanji tidak akan membully Gerakan Anti Perundungan (Gap) Untuk Meningkatkan
siapapun”. Acara ditutup dengan sesi foto bersama. Nilai Sosial Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di
Wilayah Bantul. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2020, 77–85.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/19
663%0Ahttp://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/
article/download/19663/10142
Saraswati, R., & Hadiyono, V. (2020). Pencegahan
Perundungan/Bullying di Insititusi Pendidikan: Pendekatan
Norma Hukum dan Perubahan Perilaku. Jurnal Hukum,
Politik Dan Kekuasaan, 1(1), 1.
Gambar 2. Sesi foto Bersama dengan siswa-siswi SDN 007 Sidomulyo
https://doi.org/10.24167/jhpk.v1i1.2670
Theodore, W., & Sudarji, S. (2019). FAKTOR-FAKTOR
Maka dari itu, kegiatan sosialisasi anti Bullying ini PERILAKU PERUNDUNGAN PADA PELAJAR USIA
bertujuan untuk meningkatkan nilai sosial pada adik- REMAJA DI JAKARTA Factors of Bullying Behavior of
Adolescence Age Students’ in Jakarta. Jurnal Psibernetika,
adik di SDN 007 Desa Sidomulyo dan mengajak adik- 12(2), 67–79. http://dx.doi.org/10.30813/
adik tersebut untuk menjauhi perilaku perundungan.

3
Author : Deva Hasnah Rabbani 1)
, Rini Farida Yanti2), Anggun Febrisma3), Tomi Maireza4), Muhammad
5)
Dedi Rezaldi

You might also like