You are on page 1of 12

Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri

ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X


Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK


KELAS IV MATERI GAYA DENGAN RANCANGAN UNDERSTANDING BY
DESIGN (UbD) MELALUI PENERAPAN MODEL RADEC

Siti Saodah1, Effy Mulyasari2, Gunawan Anggia Rahman3


1,2
Universitas Pendidikan Indonesia
3
SDN 037 Sabang Kota Bandung
1
sitisaodah9005@gmail.com, 2effy@upi.edu, 3gunawan.ar2020@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the application of the RADEC model to increase
students' understanding in science learning. This research is a collaborative
classroom action research consisting of 2 cycles, namely cycle 1 and cycle 2. The
method used is quantitative pre-experiment with a one-group pretest-posttest
design in Understanding by Design (UbD) design. The research subjects were grade
IV students at SDN 037 Sabang totaling 28 people, namely 15 boys and 13 girls.
The sample technique used simple random sampling. Data collection using pretest-
posttest comprehension ability test instruments and observation sheets. The results
obtained the average value of pretest cycle 1 and 2 of 38, posttest cycle 1 of 72 and
cycle 2 of 81. Data processing was analyzed using Ms. Excel with the Paired Sample
t-test at α (0.05) and obtained the value of t count (11.77) < t table (2.059) in cycle
1 and t count (15.61) < t table (2.059) in cycle 2. This shows that there is a significant
difference between pretests and posttests. The N-gain value obtained was 0.5356
in the 1st cycle and 0.6802 in the 2nd cycle with a moderate category. The results
of the observation sheet of students' understanding in cycles 1 and 2 obtained a
percentage increase in understanding ability with indicators explaining 17.78%,
application 11.57%, perspective 16.21%, empathizing 12.96%, and creating
18.21%. This shows an increase in students' understanding by using the RADEC
model.
Keywords: Understanding, UbD Design, RADEC Model
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model RADEC terhadap
peningkatan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1
dan siklus 2. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif pre-eksprimen dengan desain
one-grup pretest-posttest dalam rancangan Understanding by Design (UbD).
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV di SDN 037 Sabang yang berjumlah
28 orang, yaitu 15 laki-laki dan 13 perempuan. Teknik sampel menggunakan simple
random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen tes soal kemampuan
pemahaman pretest-posttest dan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh nilai
rata-rata pretest siklus 1 dan 2 sebesar 38, posttest siklus 1 sebesar 72 dan siklus
2 sebesar 81. Pengolahan data dianalisis menggunakan Ms. Excel dengan uji
Paired Sample t-test pada α (0,05) dan diperoleh nilai t hitung (11,77) < t tabel
(2,059) pada siklus 1 dan t hitung (15,61) < t tabel (2,059) pada siklus 2. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretets dan posttest.
Nilai N-gain yang diperoleh sebesar 0.5356 pada siklus ke-1 dan 0.6802 pada siklus
ke-2 dengan kategori sedang. Hasil lembar observasi pemahaman peserta didik

560
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

pada siklus 1 dan 2 diperoleh persentase peningkatan kemampuan pemahaman


dengan indikator menjelaskan 17,78%, aplikasi 11,57%, perspektif 16,21%,
berempati 12,96%, dan mencipta 18,21%. Hal tersebut menunjukan adanya
peningkatan pemahaman peserta didik dengan menggunakan model RADEC.

Kata Kunci: Pamahaman, Rancangan UbD, Model RADEC

A. Pendahuluan didik mampu memahami informasi


Pendidikan memiliki peranan dari berbagai sumber seperti bacaan,
yang sangat penting dalam pengalaman, penelitian, dan
kehidupan. Melalui pendidikan observasi (Susanto, 2014).
manusia dapat mengembangkan Pemahaman yang baik
potensi dan keterampilan yang ada memungkinkan individu untuk lebih
pada dirinya. Pendidikan erat mudah mengingat dan memanipulasi
kaitannya dengan proses belajar informasi, sehingga dapat
mengajar. Hal ini selaras dengan UU meningkatkan hasil belajar.
SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Sebaliknya, pemahaman yang buruk
bahwa pendidikan merupakan usaha atau adanya miskonsepsi pada materi
sadar dan terencana yang dilakukan pembelajaran dapat menghambat
untuk mewujudkan suasana belajar kemampuan peserta didik dalam
dan proses pembelajaran yang dapat memahami konsep yang diajarkan
mengembangkan potensi dirinya dan berdampak negatif pada hasil
untuk memiliki kekuatan spiritual belajar.
keagamaan, pengendalian diri, Berkaitan dengan hal tersebut,
kepribadian, kecerdasan, akhlak untuk mencapai keberhasilan dalam
mulia, serta keterampilan yang pembelajaran IPA diperlukan
diperlukan dirinya dan masyarakat. kemampuan pemahaman yang tinggi
Potensi dan keterampilan agar peserta didik dapat memahami
tersebut dapat tercapai apabila dan menjelaskan dengan kata-kata
peserta didik memiliki kemampuan sendiri sesuai dengan pengetahuan
pemahaman yang baik terhadap yang dimilikinya dengan tidak
pembelajaran. Pemahaman menurut mengubah arti, serta dapat
Bloom adalah kemampuan peserta mengaplikasikannya dalam
didik untuk menerima, menyerap, dan kehidupan sehari-hari (Purwanto,
memahami pelajaran yang diajarkan 2008).
oleh guru, serta sejauh mana peserta

561
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

Observasi pra pembelajaran Penggunaan metode ini bertujuan


yang dilakukan pada siswa kelas 4 untuk memperoleh data mengenai
SDN 037 Sabang terlihat bahwa nilai kemampuan pemahaman peserta
ulangan harian mata pelajaran IPA didik sebelum dan setelah diberikan
masih rendah, hal tersebut perlakuan model pembelajaran
disebabkan karena adanya RADEC. Peserta didik terlebih
miskonsepsi terhadap konsep dahulu diberikan pretest, kemudian
pemahaman IPA. Menyikapi diberi perlakuan dengan
rendahnya hasil belajar peserta didik, pembelajaran menggunakan model
diperlukan keterampilan guru untuk RADEC dan diakhir pembelajaran
mampu mengelola pembelajaran yang diberikan posttest. Desain penelitian
menyenangkan dengan one group pretest posttest dapat
mengadaptasi metode dan model dilihat pada Tabel 1.
pembelajaran yang dapat Tabel 1 One Group Pretest Postest
Design
meningkatkan kemampuan Pretest Treatment Posttest
pemahaman peserta didik. O1 X O2

Upaya untuk meningkatkan (Sugiyono, 2014).

pemahaman peserta didik dapat Keterangan:

dilakukan melalui penerapan model O1 : Nilai pretest (sebelum

pembelajaran RADEC (Read-Answer- diberikan perlakuan)

Discuss-Explain-And Create). Model X : Perlakuan dengan

pembelajaran RADEC memiliki menggunakan model RADEC

karakteristik yang dapat mendorong O2 : Nilai posttest (sesudah

peserta didik meningkatkan diberikan perlakuan)

keterampilan abad ke-21 dan Subjek penelitian ini adalah

memperoleh pemahaman yang lebih peserta didik kelas IV di SDN 037

mendalam terhadap konsep Sabang dengan jumlah sampel

pembelajaran (Sopandi, dkk, 2019). sebanyak 28 orang, yaitu 15 laki-laki


dan 13 perempuan. Penelitian ini

B. Metode Penelitian dilakukan pada semester genap

Penelitian ini merupakan tahun pelajaran 2022/2023.

penelitian kuantitatif dengan pre- Pengumpulan data berupa skor

eksprimen dengan desain one-grup diambil dengan menggunakan

pretest-posttest (Sugiyono, 2014). instrumen tes berbentuk soal

562
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

kemampuan pemahaman dan pemahaman peserta didik melalui tes


lembar observasi keterlaksanaan tertulis pretest dan posttest yang
model RADEC dengan 5 indikator berbentuk essai, benar-salah
pemahaman UbD. Tes kemampuan kompleks, dan pilihan ganda, serta
pemahaman dilakukan dengan dua hasil analisis observasi kemampuan
tahap yaitu tahap pretest dan pemahaman peserta didik yang
posttest. Tes soal pemahaman dilakukan sebanyak 2 siklus pada
diberikan sebelum dan sesudah materi gaya. Sebelum proses
penelitian, sedangkan lembar pembelajaran pada siklus 1 maupun
observasi diisi pada saat siklus 2 dimulai dengan meminta
pelaksanaan poses pembelajaran. peserta didik untuk mengerjakan soal
Tes yang digunakan pada penelitian pretest. Kegiatan ini bertujuan untuk
ini yaitu tes objektif dalam bentuk mengetahui sejauh mana
pilihan ganda komplek, benar salah, pemahaman peserta didik terhadap
dan essai yang memerlukan materi ajar yang akan dipelajari.
jawaban berupa pemahaman Setelah kegiatan pretest, peserta
peserta didik. Instrumen tes ini didik diberikan perlakuan
memiliki penilaian skala yaitu pembelajaran dengan menggunakan
apabila jawaban benar maka bernilai model RADEC. Setelah diberikan
2, dan apabila jawaban salah tindakan penggunaan model RADEC
bernilai 0. Pada lembar observasi baik pada siklus 1 dan 2, peserta
digunakan penskoran yang terdiri didik diminta untuk mengerjakan soal
dari 4 pilihan, yaitu 4 = mahir, 3 = posttest dengan soal yang sama
cakap, 2 = mulai berkembang dan 1 dengan pretest.
= belum berkembnag. Teknis a. Analisis data hasil pretest dan
Analisis data yang digunakan yaitu posttest
analisis statistik deskriptif dan Analisis data yang diperoleh
analisis statistik parametrik yang berdasarkan hasil pretest dan
terdiri dari uji asumsi klasik (uji posttest disajikan pada tabel
normalitas) dan uji hipotesis (uji-t). berikut.
Tabel 2 Deskripsi Hasil Pretest dan
Posttest
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pretest Posttest Pretest Posttest
Deskripsi
Data penelitian diperoleh dari Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 2
xmaks 70 93 70 95
hasil analisis kemampuan xmin 13 48 20 75

563
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

x" 37,81 71,85 38,29 81,11 berdampak pada rendahnya hasil


S 15,63 10,61 14,66 4,8
N 28 28 28 28 belajar. Selanjutnya, dilakukan
Keterangan: pengujian N-gain untuk mengetahui
Xmaks : Skor tertinggi tingkat keefektifan penggunaan model
Xmin : Skor terendah RADEC dalam meningkatkan
x" : Skor rata-rata pemahaman peserta didik. Hasil uji N-
S : Standar deviasi gain dapat dilihat pada tabel 3.
N : Jumlah peserta didik Tabel 3 Hasil Uji N-Gain Siklus 1 dan 2
Berdasarkan tabel di atas, nilai
Rata-rata Rata-rata
N-Gain
N Pretest Posttest Kategori
rata-rata pretest dan posttest siklus Siklus 1 Siklus 1
Siklus 1

1 sebesar 37,81 dan 71,85; dan nilai Cukup


28 37,81 71,85 0,535
Efektif
rata-rata pretest dan posttest siklus
Rata-rata Rata-rata
2 sebesar 38,29 dan 81,11. Hal N Pretest Posttest
N-Gain
Siklus 2
Kategori
Siklus 2 Siklus 2
tersebut menunjukan bahwa adanya Cukup
28 38,29 81,11 0,68
Efektif
peningkatan pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran IPA Berdasarkan tabel di atas
dengan rancangan UbD diperoleh klasifikasi skor N-gain
menggunakan model pembelajaran peserta didik pada siklus 1 sebesar
RADEC baik di siklus 1 dan siklus 2. 0,535 dan pada siklus 2 sebesar 0,680
dengan kategori cukup efektif.
Dengan demikian dapat diartikan
bahwa penerapan model RADEC
pada mata pelajaran IPA dengan
rancangan UbD cukup efektif untuk
meningkatkan pemahaman peserta
Grafik 1 Peningkatan Skor Pretest didik. Selanjutnya, dilakukan uji paired
dan Postest Siklus 1 dan 2
sample t-test untuk mengetahui
Peningkatan skor pretest dan signifikasi model RADEC terhadap
posttest pada gambar di atas, peningkatan pemahaman peserta
menunjukan bahwa penerapan model didik baik pada siklus 1 maupun siklus
RADEC pada mata pelajaran IPA 2. Hasil uji paired sample t-test dilihat
dengan rancangan menggunakan pada tabel 4 berikut.
UbD dapat membantu peserta didik Tabel 4 Hasil Uji Paired Sample t-test
mengatasi miskonsepsi yang Siklus 1

564
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

40 78 b. Analisi data hasil lembar


Mean 37,73076923 71,61538462
observasi
Ketercapaian pemahaman
Variance 254,1246154 115,6061538
Observations 28 28 peserta didik terhadap materi ajar
Pearson
Correlation 0,450010328 diukur dengan mengunakan
Hypothesized
Mean Difference 0 indikator kemampuan pemahaman
df 25
dalam UbD yang terdapat dalam
t Stat -11,7706299
P(T<=t) one-tail 5,42569E-12 lembar observasi (Wiggins & Mc
t Critical one-tail 1,708140761 Tighe, 2005). Indikator pemahaman
P(T<=t) two-tail 1,08514E-11
UbD yang digunakan diantaranya: 1)
t Critical two-tail 2,059538553
kemampuan menjelaskan, 2)
Siklus 2
kemampuan aplikasi, 3) kemampuan
20 85
perspektif, 4) kemampuan
Mean 39 80,96153846
Variance 209,68 24,03846154 berempati, dan 5) kemampuan
Observations 26 26 mencipta. Hasil analisis data
Pearson
Correlation 0,323963
Hypothesized
berdasarkan lembar observasi
Mean Difference 0
disajikan pada gambar berikut ini.
df 25
t Stat -15,6165
P(T<=t) one-tail 1,05E-14
t Critical one-tail 1,708141
P(T<=t) two-tail 2,1E-14
t Critical two-tail 2,059539

Berdasarkan tabel 4, pada


Grafik 2 Diagram Persentase
siklus 1 dan silkus 2 diperoleh data t Indikator Kemampuan Pemahaman
hitung siklus 1 (11,77) > t tabel Peserta Didik Siklus 1

(2,05) dan data t hitung siklus 2 Berdasarkan gambar di atas,


(15,61) > t tabel (2,05), hal ini presentase ketercapaian indikator
menunjukan bahwa adanya kemampuan pemahaman pada
perbedaan yang signifikan terhadap siklus 1 yaitu kemampuan
kemampuan pemahaman peserta menjelaskan sebesar 75,92%,
didik pada mata pelajaran IPA kemampuan aplikasi sebesar
dengan rancangan UbD setelah 81,94%, kemampuan perspektif
diberikan perlakuan dengan sebesar 79,62%, kemampuan
penerapan model pembelajaran berempati sebesar 81,48%, dan
RADEC (H0 ditolak dan H1 diterima). kemampuan mencipta 71,29%.

565
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

Selanjutnya dilakukan tindakan pada


siklus 2 dan diperoleh data berikut
ini.

Grafik 4 Diagram Persentase


Peningkatan Ketercapian Indikator
Pemahaman
Grafik 3 Diagram Persentase
Indikator Kemampuan Pemahaman Berdasarkan gambar di atas,
Peserta Didik Siklus 2
terjadi peningkatan ketercapaian
Berdasarkan gambar di atas,
pemahaman peserta didik dari siklus 1
presentase ketercapaian indikator
dan siklus 2 mata pelajaran IPA
kemampuan pemahaman pada
dengan rancangan UbD
siklus 2 yaitu kemampuan
menggunakan model RADEC pada
menjelaskan sebesar 91,70%,
indikator kemampuan menjelaskan
kemampuan aplikasi sebesar
sebesar 17,78%, kemampuan aplikasi
94,44%, kemampuan perspektif
sebesar 11,57%, kemampuan
sebesar 95,83%, kemampuan
perspektif sebesar 16,21%,
berempati sebesar 81,48%, dan
kemampuan berempati 12,96%, dan
kemampuan mencipta 89,50%. Dari
kemampuan mencipta sebesar
anaslisi data yang diperoleh pada
18,21%. Hasil perhitungan tersebut
siklus 1 dan siklus 2 terdapat
menunjukan bahwa adanya
peningkatan ketercapaian pada
peningkatan pemahaman yang terjadi
setiap indikator kemampuan
pada peserta didik setelah
pemahaman peserta didik dengan
menggunakan model pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
RADEC. Hal tersebut karena tahapan
RADEC. Peningkatan ketercapaian
pada model pembelajaran RADEC
indikator kemampuan pemahaman
berpotensi untuk meningkatkan
tersebut dapat diamati pada gambar
pemahaman peserta didik terhadap
berikut.
materi pembelajaran yang berdampak
pada peningkatan hasil belajar.
Penelitian tindakan kelas

566
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

kolaboratif yang dilakukan merujuk rencana tindakan pada siklus 2 dibuat


pada model penelitian Kemmis dan dengan merujuk dari hasil refleksi
Mc Tagart (Marfuah, 2017), yang pada siklus 1.
terdiri dari 4 langkah, yaitu: Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Perencanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti
Pada tahapan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran
berkolaborasi dengan guru pamong sesuai dengan rencana tindakan yang
untuk menyusun rencana tindakan telah disusun, yakni untuk siklus 1
yang akan dilakukan dalam penelitian membahas materi gaya yang meliputi
ini. Adapun rencana tindakan pengertian gaya; hubungan gaya dan
tersebut, yaitu menganalisis capaian gerak; dan pengaruh gaya pada
pembelajaran guna menetukan tujuan benda. Siklus 2 meliputi sifat dan
pembelajaran yang akan dicapai manfaat gaya magnet. Pada kegiatan
untuk meningkatan pemahaman pembelajaran guru melibatkan
peserta didik melalui penerapan peserta didik secara aktif (student
model RADEC. Selanjutnya oriented) dengan menerapkan 5
mempersiapkan modul ajar tahapan model RADEC sebagai
menggunakan rancangan UbD, mulai berikut.
dari menentukan hasil yang ingin Tahap pertama yaitu membaca
dicapai sesuai dengan tujuan (Read). Peserta didik diminta untuk
pembelajaran, merancang asesmen membaca literasi bacaan sains yang
pembelajaran untuk mengukur diambil dari berbagai sumber sesuai
ketercapaian tujuan pembelajaran, dengan konsep materi yang akan
dan perencanaan pengalaman dipelajari. Pada tahapan ini, peserta
pembelajaran dengan menerapkan didik distimulus untuk mengkonstruk
model RADEC. Setelah itu, pengetahuan dan pemahaman secara
mempersiapkan kelengkapan mandiri sehingga pada saat
perangkat pembelajaran yang pembelajaran peserta didik dapat
dibutuhkan, diantaranya bahan ajar menggali pemahaman konsep materi
berupa literasi bacaan sains, LKPD, secara menyeluruh. Kegiatan
media pembelajaran, instrument membaca yang seharusnya
evaluasi dan lembar observasi. dilaksanakan di rumah, namun dalam
Tahapan pelaksanaan pada siklus 1 penelitian ini dilakukan di sekolah. Hal
selaras dengan siklus 2, namun untuk ini dilakukan supaya peneliti dapat

567
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

memantau kegiatan membaca memastikan agar semua peserta didik


peserta didik. dapat terlibat aktif mengikuti kegiatan
Tahapan kedua yaitu Answer, diskusi.
dimana peserta didik diminta untuk Tahapan keempat yaitu
menjawab pertanyaan pra menjelaskan jawaban pertanyaan pra
pembelajaran atau pretest berupa tes pembelajaran atau pretest (Explain).
soal kemampuan pemahaman yang Setiap kelompok mempersentasikan
dikembangkan berdasarkan konsep hasil diskusi kelompoknya di depan
materi yang akan dipelajari. kelas. Pada tahap ini guru berperan
Tahapan ketiga yaitu Discuss, sebagai moderator untuk memastikan
dimana peserta didik diminta untuk komunikasi berjalan dua arah yaitu
mendiskusikan jawaban pertanyaan peserta didik menanggapi atau
pra pembelajaran atau pretest. Dalam merespon hasil jawaban dari
kegiatan diskusi ini, selain peserta kelompok yang sedang persentasi.
didik diarahkan untuk berdiskusi dan Pada tahapan ini guru juga
menyepakati jawaban yang benar dari memberikan penguatan materi untuk
pertanyaan pra pembelajaran atau memperjelas jawaban yang
pretest, peserta didik juga difasilitasi disampaikan peserta didik.
untuk mencari informasi atau referensi Tahap Observasi
jawaban yang benar dari kelompok Kegiatan observasi ini melibatkan
lain dengan menentukan duta dalam 2 observer, yaitu guru pamong dan
dan duta luar, dimana duta dalam rekan sejawat. Indikator pemahaman
bertugas untuk menjelaskan hasil yang dinilai pada lembar observasi
diskusi kelompoknya kepada meliputi kemampuan menjelaskan,
perwakilan kelompok lain yang kemampuan aplikasi, kemampuan
bertanya, sedangkan duta luar perspektif, kemampuan berempati
bertugas mencari informasi kepada dan kemampuan mencipta. Hasil
kelompok lain untuk melengkapi observasi pada siklus 1 diperoleh
jawaban diskusi kelompok. persentase kemampuan menjelaskan
Selanjutnya peserta didik sebesar 75,92%, kemampuan aplikasi
mendiskusikan dan menyepakati sebesar 81,94%, kemampuan
kembali jawaban pertanyaan pra perspektif sebesar 79,62%,
pembelajaran atau pretest dengan kemampuan berempati sebesar
kelompoknya. Dalam hal ini guru 81,48%, dan kemampuan mencipta

568
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

71,29%. Siklus 2 diperoleh persentase Kegiatan pembelajaran dengan


kemampuan menjelaskan sebesar menggunakan model RADEC dapat
91,70%, kemampuan aplikasi sebesar meningkatkan kemampuan
94,44%, kemampuan perspektif pemahaman peserta didik. Hal ini
sebesar 95,83%, kemampuan karena tahapan-tahapan pada model
berempati sebesar 81,48%, dan RADEC dapat menstimulus peserta
kemampuan mencipta 89,50%. Dari didik untuk memahami materi bacaan
hasil observasi terlihat adanya secara menyeluruh dengan kegiatan
peningkatan persentase pada setiap literasi (Read) yang melatih peserta
indikator. Hal ini membuktikan bahwa didik untuk mengkontruksi
model pembelajaran RADEC cukup pemahaman materi secara mandiri
efektif terhadap peningkatan dan mengolah informasi yang
pemahaman peserta didik. dibutuhkan (Suyono, 2011);
Tahap Refleksi menjawab pertanyaan (Answer)
Tahap selanjutnya yaitu refleksi sebagai stimulus untuk memahami
proses pembelajaran yang telah bacaan; berdiskusi (Discuss) sebagai
dilakukan. Refleksi pada siklus 1 yaitu stimulus untuk melatih kemampuan
adanya penurunan konsentrasi memyampaikan dan menanggapi
peserta didik ketika memasuki tahap pertanyaan; kegiatan menjelaskan
Create. Hal ini dikarenakan peserta (Explain) dapat menstimulus
didik ingin segera menuju lapangan kemampuan pemahaman perspektif
untuk mengikuti pembelajaran peserta didik dalam menyajikan materi
selanjutnya, yaitu Penjaskes. Dari secara logis, terorganisir dan akurat;
hasil refleksi yang dilakukan secara menciptakan ide atau gagasan
kolaboratif bersama guru pamong (Create) dapat menstimulus
diberikan solusi untuk pelaksanaan kemampuan pemahaman aplikasi
siklus selanjutnya dilakukan di jam peserta didik untuk mengaplikasikan
pelajaran yang tidak berdekatan pemahaman materi yang telah
dengan pembelajaran Penjaskes. dipelajarinya.
Sedangkan hasil refleksi pada siklus 2
menunjukkan bahwa hasil yang D. Kesimpulan
diperoleh dalam penelitian sudah Pembelajaran model RADEC
memuaskan sehingga pelaksanaan dengan rancangan UbD pada mata
penelitian cukup sampai pada siklus 2. pelajaran IPA kelas IV materi gaya

569
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

yang dilakukan sebanyak 2 siklus di


SDN 037 Sabang menunjukkan hasil DAFTAR PUSTAKA
yang cukup efektif dalam Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi.
meningkatkan pemahaman peserta (2017). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
didik. Hal tersebut ditunjukan dengan
McTighe, J., & Wiggins, G. (2005).
adanya peningkatan nilai rata-rata
Understanding by Design -
pretest dan posttest serta persentase Expanded 2nd ed. USA: ASCD.
lembar observasi pemahaman Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil
peserta didik baik pada siklus 1 Belajar. Bandung: Pustaka Pelajar
maupun siklus 2. Nilai rata-rata pretest Sopandi, W. (2017). The quality
siklus 1 dan 2 sebesar 38, posttest improvement of learning processes
and achievements through the
siklus 1 sebesar 72 dan siklus 2
read-answer-discuss-explain-and
sebesar 81. Peningkatan kemampuan create learning model
pemahaman dengan indikator implementation. Proceeding 8th
Pedagogy International Seminar
menjelaskan 17,78%, aplikasi
2017: Enhancement of Pedagogy in
11,57%, perspektif 16,21%, berempati Cultural Diversity Toward
12,96%, dan mencipta 18,21%. Excellence in Education, 8(229),
132–139.
Model RADEC dapat
menstimulus peserta didik untuk Sopandi, W. (2019). Sosialisasi dan
Workshop Implementasi Model
memahami konsep secara Pembelajaran RADEC Bagi Guru-
menyeluruh. Tahapan model RADEC Guru Pendidikan Dasar dan
diawali dengan kegiatan membaca Menengah [Dissemination and
Implementation Workshop of
untuk mengkontruksi pemahaman
RADEC Learning Models for
yang pada akhirnya peserta didik Primary and Secondary Education
diharapkan mampu menuangkan ide Teachers]. PEDAGOGIA: Jurnal
Pendidikan, 8(1), 19.
atau gagasan berdasarkan
Sopandi, dkk. (2019). Sosialisasi dan
pemahamannya tersebut.
Workshop Implementasi Model
Penerapan model RADEC Pembelajaran RADEC Bagi Guru-
dengan rancangan UbD dapat Guru PendidikanDasar dan
digunakan pada penelitian selanjutnya Menengah [Dissemination and
Implementation Workshop of
dengan materi pembelajaran yang RADEC Learning Models for
berbeda agar dapat mengukur tingkat Primary and Secondary Education
pemahaman peserta didik pada Teachers]. Jurnal Pendidikan. Vol.
8 (1). 21-22.
semua materi pelajaran.

570
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

Sugiyono. (2014). Metode


Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suyono dan Hariyanto. (2011).
Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

571

You might also like