You are on page 1of 6

‫‪KARAKTERISTIK‬‬

‫‪KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM‬‬


‫‪Oleh:‬‬
‫‪Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si‬‬

‫الس َما يء‬ ‫َالر َح رمد ي ٰ ّ يِل‪َ ،‬الر َح رمد يلل َّ ياَّل ري َك َن يب يع َبا يد يه َخب ر ًيْيا بَ يص ر ًْيا‪ ،‬تَ َب َاركَ َّ ياَّل ري َج َع َل يِف َّ‬
‫ِسا ًجا َوقَ َم ًرا مني ر ًْيا‪ .‬أَ رشهَد َا رن َال ا َ ََل االَّ للا وأَ رشهَد َا َّن م َح َّمدً ا‬ ‫بر رو ًجا َو َج َع َل يفْير َا ي َ‬
‫ِ ِ‬
‫ِسا ًجا َع ربده و َرسوَل َّ ياَّل ري بَ َعثَه يبلر َح ّ يق ب يَش ر ًْيا َون َ يذ ري ًرا‪،‬‬ ‫َودَا يع ًيا ا ََل الر َح ّ يق يب رذ ين يه َو ي َ‬
‫ِ‬ ‫ير ِ‬
‫من ًْيا‬
‫ص الر َح ّ يق يبلر َح ّ يق‬
‫ات يل َما َس َب َق نَ ي ي‬ ‫َاللَّه َّم َص ي ّل عَ ََل م َح َّمد رالفَاتي يح يل َما اغر يل َق َوالر َخ ي ي‬
‫صا يط َك الرم رس تَ يق ر َي َوعَ َل َا ي يَل َح َّق قَدر ير يه َو يم رقدَ يار يه الر َع يظي َوعَ ََل أ ي يَل‬ ‫َوالرهَا يدى يا ََل ي َ‬
‫َو َ ر‬
‫َص يب يه َو َس ي ّ رِل ت َ رس يل ري ًما كَثي ر ًْيا أَ َما بَ رعد؛‬
‫للا َو َطا َعتي يه لَ َعلَّ رك ت رر َح رو َن‪ ،‬قَا َل للا‬ ‫س يب َت رق َوى ي‬ ‫فَ َيا َاّيُ َا راال رخ َوان‪ ،‬أَ رو يص ري رك َو ن َ رف ي ر‬
‫الش ري َط يان َّالرجي ر يي‪ ،‬بي رس يم ي‬
‫للا َّالر ر َح يان‬ ‫تَ َعا ََل يِف ِ الرق ررَا ين الركَ ير ر يي‪ :‬أَع روذ يب يلل يم َن َّ‬
‫للا َوقولوا قَ رو ًال َس يديدً ا‪ ،‬ي رص يل رح لَ رك أَ ر َْعالَ رك َوي َ رغ يف رر‬ ‫َّالر يح ر يي‪ََ :‬ي أَّيُ َا َّ ياَّلي َن َأ َمنوا ات َّقوا َ‬
‫للا َو َرس َوَل فَقَدر فَ َاز فَ رو ًزا َع يظميًا وقال تعاَل ََي َاّيُ َا َّ ياَّل ري َن‬ ‫لَ رك ذنوبَ رك َو َم رن ي يطع ي َ‬
‫للا َح َّق تقَاتي يه َو َال تَم روت َّن االَّ َوأَنر رت م رس يلم رو َن‪َ .‬صدَ َق للا ال َع يظ ر يي‬ ‫أ َمن روا ات َّق روا َ‬
‫ِ‬
‫‪Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah‬‬
‫‪Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah, shalawat‬‬
‫‪dalam salam kepada Rasulullah Saw., keluarga, sahabat dan‬‬
‫‪pengikutnya, wasiat takwa untuk menjalankan semua perintah Allah‬‬
‫‪kami anjurkan kepada hadirin sekalian.‬‬
Jamaah sekalian. Kepemimpinan dalam pandangan Islam
merupakan sebuah kajian ilmu dan seni, tentang bagaimana menjadi
pemimpin yang baik. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
bagaimana cara mempengaruhi seseorang atau kelompok lain untuk
mencapai tujuannya. Proses mempengaruhi tersebut dilakukan
dengan cara mengolah kalimat dan kata-kata, lalu memberikan
contoh teladan terhadap yang dipimpinnya melalui nasihat-nasihat
dan kebijakannya.
Rasulullah Saw., bersabda dalam riwayat Imam Bukhari dari
Ibnu Umar Ra:
‫ُكُ رك َراع َوُكُ رك َم رس ئو ٌل َع رن َر يع َّيتي يه‬
Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan
dimintai pertanggung jawaban
Dalam memaknai sabda Rasuulullah Saw., tersebut, jelas bahwa
setiap personal kita adalah pemimpin, dan pasti setiap kita akan
dimintai pertanggungjawabannya. Begitu juga dalam struktur
kemasyarakatan, terdapat pemimpin dan kepemimpinan formal,
dimulai tingkat RT sampai pemimpin tertinggi. Mereka semua adalah
pemimpin dan tentu harus mempunyai jiwa kepimpinan.
Tipologi pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan
adalah dapat kita perhatikan dalam beberapa hal pokok:
Pertama, seorang pemimpin harus memiliki kesamaan antara
ucapan dan perbuatannya, kesamaan antara nasihat dan kebijakan-
kebijakannya. Allah sangat tidak menyukai kepada tipologi manusia
yang suka berbicara namun tidak ada hasil kerja dari yang
diucapkannya, sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur’an surat ash-
Shaff ayat ke-61:
َ ‫اِل أَ رن تَقولوا َما َال تَ رف َعل‬
‫ون‬ ‫كَ َُب َم رقتًا يع رندَ َّ ي‬
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Lalu yang kedua, Ia mampu menepati janji.
Ketahuilah oleh kita sekalian bahwa karakter kepemimpinan
senantiasa menepati janji ini merupakan perwujudan iman yang kuat
dan budi pekerti yang agung, dan sikap yang luhur dan terpuji,
sehingga dapat melahirkan kepercayaan dan penghormatan
Masyarakat kepadanya. Namun, sebaliknya perbuatan menyalahi dan
menginkari janji merupakan perwujudan iman yang lemah, perangai
yang jelek dan sikap yang tidak memiliki nilai-nilai universal
kemanusiaan. Dengan sipat yang bertolak belakang ini akan
melahirkan saling curiga mencurigai, melahirkan dendam terhadap
sesama anggota masyarakat.
Kepemimpinan dalam Islam harus mampu mencontoh
kepemimpinan yang pernah ditampilkan oleh Rasulullah Saw., beliau
berhasil menampilkan dan menerapkan manajemen kepemimpinan
yang paripurna. Beliau menerapkankan dan mengedepankan teori
kepemimpinan dengan berdasar kepada nilai-nilai shiddiq, tabligh,
amanah dan fathanah.
Allah berfirman dalam surat al-Anfal ayat ke-8:
َ َّ ‫ََي أَّيُ َا َّ ياَّل َين أ َمنوا َال ََتونوا‬
َ ‫اِل َو َّالرسو َل َو ََتونوا أَ َمانَ تي رك َوأَن ررت تَ رعلَم‬
‫ون‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui.
Apabila nilai amanah ini tidak direalisasikan, maka akan
berdampak buruk terhadap tananan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Sehingga Rasulullah Saw., menekankan dalam petikan
khutbah pada setiap khutbahnya dengan kalimat:
‫ َو َال يد ري َن يل َم رن َال َعهردَ َ رَل‬،‫َال اير َم َان يل َم رن َال أَ َمان َ َة ََل‬
ِ
Tidak beriman orang yang tidak dapat menjaga amanah dan
tidak beragama orang yang tidak menepati janji. (HR. Ahmad)
Kaum muslimin rahimakumullah,
Pandangan Islam selanjutnya, dalam usaha melahirkan pemimpin
berkarakter kepemimpunan yang ideal adalah harus memenuhi unsur-
unsur pokok yakni karakter dasar, yang terdiri dari mementingkan
kepentingan orang lain (tidak egois), jujur dan disiplin. Kemudian
karakter unggul dalam kepemimpinan, yakni ikhlas, sabar mampu
merealisasikan nilai-nilai kesyukuran, bertanggungjawab, rela
berkorban, mampu memperbaiki diri dan bersungguh-sungguh.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Bagi seseorang diantara kaum muslimin yang mendapat amanah
kemepimpinan formal, maka khatib mengamanahkan hendaknya
pemimpin itu menyempurnakan keilmuannya, berani mengambil
risiko dan mampu mengambil ibrah dari keberhasilan serta kegagalan
para pemimpin terdahulu.
Pemimpin dan kepemimpinan harus terjadi sinkronisasi karena
pemimpin harus memiliki kemampuan dalam memenej dan
membangun kerjasama dengan semua stake holder dan semua unsur
lapisan masyarakat. Sedangkan kepempimpinan adalah sifat sifat dari
sang pemimpin itu sendiri, yakni mampu memadukan seni dalam
memimpin dan membimbing serta menuntun masyarakat dalam
mencapai tujuan tertentu.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Sedikit kita mengambil ibrah, pelajaran tentang karakteristik
kemimpinan dalam perspektif Islam dari kisah Amirul Mukminin
Umar ibnu Khattab Ra. Beliau memiliki kebiasaan untuk berkeliling,
ronda malam memperhatikan dan mencari warganya yang miskin dan
tidak mampu mencari makanan. Hingga akhirnya, beliau menemukan
sebuah gubuk, rumah yang sangat tidak layak untuk ditempati yang
di dalamnya ada seorang perempuan janda sedang memasak dan
anaknya yang sedang manangis.
Perempuan janda ini tidak tahu bahwa yang datang ke rumahnya
adalah Khalifah Umar. Mengapa anakmu menangis wahai ibu? tanya
Umar. Si mpunya rumah menjawab: Seharian dia belum makan, dan
kini sedang menunggu masakan yang sedang aku masak, jawab
perempuan itu. Lalu Umar melihat gerangan apa yang sedang
dimasak oleh si ibu tadi, dan betapa terkejutnya beliau, karena yang
dimasaknya adalah kerikil. Perempuan janda ini memasak batu
karena tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak, lantas untuk
menghibur anaknya, ia memasak batu agar anaknya tertidur.
Dengan nada sinis, perempuan ini berkata: Sungguh aku
menyesal memiliki pemimpin seperti Umar yang tidak peduli
terhadap kesusahan warganya. Umar bin khattab sangat terkejut
mendengar ucapan itu, lalu ia pergi ke lumbung pangan dan
mengambil gandum dan dipikul sendiri diantarkan ke rumah
perempuan tadi.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Ada satu kalimat yang perlu kita angkat dipenghujung khutbah
ini, yakni mengapa Umar bersusah payah mengangkat gandum
sendiri dan bahkan ikut membantu memasak Bersama si perempaun
janda itu? Jawabannya adalah bahwa Umar sangat sadar bahwa dosa
pemimpin yang tidak adil itu sangatlah besar dan dialah yang akan
menanggungnya. Begitu pun sebaliknya, pemimpin yang adil justeru
akan menjadi golongan pertama yang bakal mendapatkan jaminan
perlindungan dari Allah Swt.
‫َس رب َع ٌة ي يظلُه رم للا يِف يظ ي ّ يِل يَ رو َم َال يظ َّل ا َّال يظ ُِل راال َمام الر َعا يدل‬
ِ ِ
Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di
hari kiamat saat tidak ada naungan kecuali dari Allah, di antaranya
yang pertama akan diberikan kepada imam atau pemimpin yang
adil… (HR. al-Bukhari)
Semoga akan lahir pemimpin-pemimpin yang adil. Aamiin
‫َب َركَ للا يل َولَ رك يف الرق ررأَ ين الركَ ير ر يي َون َفَ َع ي رن َو يا ََّي َ رك يب َما يف ري يه يم َن را َال َاَي يت َو ي ّ ياَّل رك ير الر َح يك ر يي َوتَقَبَّ َل‬
‫يم ي ّ رن َو يمنر رك تي َل َوتَه يان َّه ه َو ا َّلس يم ريع الر َع يل ري‬

You might also like