You are on page 1of 13

RELATIONSHIP BETWEEN KB INJECTION 3 MONTHS WITH

SPOTTING EVENTS IN BPM MUJIYEN VILLAGE GABAHAN


SUBSCRIBE BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI

Rindang1, Yuniar2, Maryanti3

Abstract

Background : Injectable contraception in the most popular alternative because it is easy to


use and practice. Injectable contraception that most popular is injectable contraception three
months that is given in every three months and also consist of progestin hormone without
estrogen. KB injection three months has the high level of success, but also it has the effects,
one of the effects is the menstrual disorders.
Aim of the research : To know about how strong the relationship between the used of KB
injection three months and getting of spotting in BPM Mujiyem, Gabahan Village
Banyudono, Boyolali.
Research Design : This research is survey analytical with cross sectional by quantitative the
population in this research was all of the acceptor who used KB in BPM Mujiyem of
Gabahan Village, Banyudono, Boyolali it was about 867 acceptor. The sampling technique is
using purposive sampling, 90 respondents. Gathering of datas by using opened questionnaire
that consist of the used KB Injection three months, age, job, paritas, spotting, and history of
spotting. To analyze the data used univariat and bivariat analysis.
Result : The result of this research showed that there is relationship between the used of KB
Injection Three Months and spotting in 0,019 (p<0,05). The contingency coefficients is
0,019, it means that the relation between the used of KB Injection Three Months and spotting
very low.
Conclusion : The used of KB injection three month causes the effects in menstrual disorders,
it is spotting. The suggestion for the health workers before giving the contraception service
they have to give conseling about the contraception that will be used

Keyword : use of three months injectable injection, Spotting

1
, Nursing student of STIKES Duta Gama Klaten.
2
, Lecture I
3
, Lecture II

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 41


PENDAHULUAN dilakukan dengan menggunakan alat
Berdasarkan penelitian WHO di kontrasepsi (UU No. 52, 2009).
seluruh dunia terdapat kematian ibu Adapun beberapa jenis alat
sebesar 500.000 jiwa per tahun dan kontrasepsi, antara lain : Pil (biasa dan
kematian bayi khususnya neonatus sebesar menyusui), suntikan (1 bulan dan 3 bulan),
10.000.000 jiwa per tahun. Kematian implan (susuk) AKDR (Alat Kontrasepsi
maternal dan bayi tersebut terjadi terutama Dalam Rahim), Kondom, dan Tubektomi
di negara berkembang sebesar 99% (Sulistyawati, 2014). Penggunaan KB
(Manuaba, 2010). menurut jenis alat atau cara KB di
Angka kematian ibu (AKI) dan Indonesia didominasi oleh penggunaan KB
Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa jenis suntikan (34,3%) (Riskesdas, 2013).
Tengah pada tahun 2015 tergolong tinggi, Di Provinsi Jawa Tengah, akseptor
dengan 115 kasus AKI dan AKB. Tahun yang menggunakan KB Suntik 3 bulan
2014 lalu, ada 711 kasus, dimana tiap yang mengalami efek samping yang terjadi
kelahiran 100.000 bayi pasti ada kejadian yaitu spotting sebanyak 68,6 %, kenaikan
5 kali ibu meninggal (Hoelman, 2015). berat badan sebanyak 19,1 %, sakit kepala
Salah satu strategi dasar menurunkan AKI sebanyak 21,3 % (Octasari, 2012). Efek
adalah semua kehamilan seharusnya samping lain yang dapat terjadi yaitu nyeri
direncanakan dari awal, didahului tekan pada payudara, rasa penuh pada
pemakaian kontrasepsi bila belum ingin abdomen, depresi, dan lain-lain. Gangguan
hamil (Affandi, 2012). siklus haid merupakan efek samping yang
Undang-Undang Nomor 52 tahun paling sering terjadi dan paling
2009 tentang Perkembangan dan mengganggu. Salah satu gangguan siklus
Pembangunan Keluarga menyatakan haid yang terjadi adalah spotting. Spotting
bahwa pembangunan keluarga adalah merupakan perdarahan bercak yang sering
upaya mewujudkan keluarga berkualitas dijumpai pada pasien pengguna KB suntik
yang hidup dalam lingkungan yang sehat, 3 bulan. Akan tetapi, hal ini bukanlah
dan Keluarga Berencana adalah upaya masalah serius dan biasanya tidak
mengatur kelahiran anak, jarak dan usia memerlukan pengobatan (Irianto, 2014).
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, Berdasarkan hasil study
melalui promosi, perlindungan dan pendahuluan yang telah dilakukan oleh
bantuan sesuai hak reproduksi untuk peneliti pada tanggal 15 November 2016 di
mewujudkan keluarga berkualitas. Bidan Praktek Mandiri Mujiyem Desa
Pengaturan kehamilan dalam Program KB Gabahan Kecamatan Banyudono

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 42


Kabupaten Boyolali diperoleh hasil sekitar langsung maupun tidak langsung
867 orang menggunakan alat kontrasepsi, (Hidayat,2011). Metode pendekatan waktu
dimana 567 orang menggunakan KB yang digunakan dalam penelitian ini
Suntik 3 bulan, 261 orang menggunakan adalah cross sectional yaitu penelitian
KB suntik 1 bulan, 29 orang menggunakan yang pengukurannya dilakukan hanya satu
IUD, dan 10 orang menggunakan Implan. kali pada satu waktu (Sastroasmoro, 2014).
Dari hasil tersebut peneliti mengambil 90 Populasi adalah sejumlah besar subjek
responden yang menggunakan KB suntik 3 yang mempunyai karakteristik tertentu
bulan, dimana dari responden yang (Sastroasmoro, 2014). Populasi dalam
menggunakan KB suntik 3 bulan tersebut, penelitian ini adalah seluruh akseptor KB
5 diantaranya telah dilakukan wawancara di BPM Mujiyem, Desa Gabahan,
tentang kontrasepsi suntik 3 bulan dan efek Kecamatan Banyudono, Kabupaten
samping yang mereka rasakan, dan dari 5 Boyolali sebanyak 867 responden. Sampel
orang tersebut yang mengalami spotting dalam penelitian ini adalah aksertor KB
ada 4 orang sedangkan 1 orang tidak Suntik 3 Bulan di BPM Mujiyem, Desa
mengalami menstruasi. Gabahan, Kecamatan Banyudono,
Dari latar belakang di atas peneliti Kabupaten Boyolali sebanyak 90
tertarik untuk mengadakan penelitian guna responden.
mengetahui seberapa kuat hubungan antara Analisa data yang dilakukan adalah
penggunaan KB suntik 3 bulan dengan Univariat dan Bivariat. Analisis univariat
terjadinya spotting di Bidan Praktek dilakukan tiap variabel hasil penelitian
Mandiri Mujiyem, Desa Gabahan, menghasilkan distribusi dan prosentase
Kecamatan Banyudono, Kabupaten dari tiap variabel. Analisis bivariat
Boyolali. dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan antara variabel bebas
METODE PENELITIAN dan variabel terikat (Notoadmodjo, 2012).
Penelitian ini telah dilakukan pada
bulan Maret 2017 di BPM Mujiyem, Desa HASIL PENELITIAN
Gabahan, Kecamatan Banyudono, 1. Karakteristik responden (Penggunaan
Kabupaten Boyolali. KB Suntik 3 Bulan) berdasarkan
Jenis Penelitian yang digunakan umur, pekerjaan, dan jumlah anak
dalam penelitian ini adalah survei yaitu yang pernah dilahirkan di BPM
dilakukan dengan memberikan kuesioner Mujiyem, Desa Gabahan, Kecamatan
dengan melakukan wawancara baik secara Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 43


a. Karakteristik responden Tangga), petani, pedagang,
berdasarkan umur. karyawan pabrik, dan PNS.
Umur responden dibagi menjadi Distribusi berdasarkan
empat kelompok yaitu kelompok pekerjaan responden tampak
umur 20-25 tahun, 26-30 tahun, pada tabel 4.2.
31-35 tahun, 36-40 tahun. Tabel 4.2 Karakteristik Responden
Berdasarkan Pekerjaan
Distribusi berdasarkan umur Pada Penggunaan KB
Suntik 3 Bulan di BPM
responden tampak pada tabel 4.1. Mujiyem Desa Gabahan
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Kecamatan Banyudono
Berdasarkan Umur Pada Kabupaten Boyolali
Penggunaan KB Suntik 3
Bulan di BPM Mujiyem Karakteristik
Desa Gabahan Kecamatan No. Responden (f) (%)
Banyudono Kabupaten (Pekerjaan)
1. IRT 40 44,4
Boyolali
2. Petani 2 2,2
Karakteristik
3. Pedagang 18 20,0
No. Responden (f) (%) 4. Karyawan 25 27,8
(Umur) Pabrik
1. 20-25 16 17,8 5. PNS 5 5,6
2. 26-30 72 80,0 Total 90 100,0
3. 31-35 2 2,2 Sumber : Data Primer Februari – Maret, n : 90
4. 36-40 0 0 responden
Total 90 100,0
Sumber : Data Primer Februari – Maret, n : 90
responden Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa 90
Dari hasil penelitian
responden yang diteliti di BPM
didapatkan bahwa 90
Mujiyem Desa Gabahan
responden yang diteliti di BPM
Kecamatan Banyudono
Mujiyem Desa Gabahan
Kabupaten Boyolali,
Kecamatan Banyudono
responden yang menggunakan
Kabupaten Boyolali,
KB Suntik 3 Bulan yang paling
responden yang menggunakan
banyak yaitu bekerja sebagai
KB Suntik 3 Bulan paling
Ibu Rumah Tangga (IRT)
banyak yaitu umur 26-30
sebanyak 40 responden atau
sebanyak 72 responden atau
44,4%.
80,0%.
c. Karakteristik responden
b. Karakteristik responden
berdasarkan jumlah anak yang
berdasarkan pekerjaan
dilahirkan
Pekerjaan dibagi menjadi 5
Jumlah anak yang
kategori yaitu IRT (Ibu Rumah
dilahirkan dikelompokkan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 44


menjadi 3 yaitu primi (1 anak), Desa Gabahan Kecamatan
multi (2 anak), grande multi Banyudono Kabupaten Boyolali.
(>2 anak). Distribusi Lama penggunaan
responden berdasarkan jumlah dibedakan menjadi 2 kategori yaitu
anak yang pernah dilahirkan < 1 tahun dan > 1 tahun. Distribusi
dapat dilihat pada tabel 4.3 di berdasarkan lama penggunaan KB
bawah ini. Suntik 3 Bulan responden tampak
Tabel 4.3 Karakteristik Responden pada tabel 4.4.
Berdasarkan Jumlah
Anak Yang Pernah Tabel 4.4 Karakteristik Responden
Dilahirkan di BPM Berdasarkan Lama
Mujiyem Desa Gabahan Penggunaan Pada
Kecamatan Banyudono Penggunaan KB Suntik 3
Kabupaten Boyolali Bulan di BPM Mujiyem
Desa Gabahan Kecamatan
Karakteristik Banyudono Kabupaten
No. Responden (f) (%) Boyolali
(Paritas)
1. Primi (1 anak) 29 32,2 Karakteristik
2. Multi (2 anak) 48 53,3 Responden
No. (f) (%)
3. Grande multi (> 2 13 14,5 (Lama
anak) Penggunaan)
Total 90 100,0 1. < 1 Tahun 49 54,4
Sumber : Data Primer Februari – Maret, n : 90 2. > 1 Tahun 36 40,0
responden
Total 85 94,4
Sumber : Data Primer Februari – Maret, n : 90
responden
Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa 90 Dari hasil penelitian
responden yang diteliti di BPM didapatkan bahwa 90 responden
Mujiyem Desa Gabahan yang diteliti di BPM Mujiyem Desa
Kecamatan Banyudono Gabahan Kecamatan Banyudono
Kabupaten Boyolali, Kabupaten Boyolali, responden
responden yang menggunakan yang menggunakan KB Suntik 3
KB Suntik 3 Bulan dengan Bulan paling banyak yaitu yang
jumlah anak paling banyak menggunakan kurang dari 1 tahun
yaitu 2 anak (multi) sebanyak sebanyak 49 responden atau 54,4%.
48 responden atau 53,3%. 3. Karakteristik responden (Kejadian
2. Karakteristik responden Spotting) berdasarkan riwayat
(Penggunaan KB Suntik 3 Bulan) spotting di BPM Mujiyem, Desa
berdasarkan lama penggunaan KB Gabahan, Kecamatan Banyudono,
Suntik 3 Bulan di BPM Mujiyem Kabupaten Boyolali.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 45


Riwayat spotting spotting, dimana yang paling
dikategorikan menurut hari dimana lama yaitu 2 hari sebanyak 12
ibu mengalami spotting selama responden atau 13,3 %.
menggunakan KB Suntik 3 Bulan, 4. Hubungan Antara Penggunaan
dimana dihitung dengan KB Suntik 3 Bulan dengan
menggunakan hari (1 hari, 2 hari, 3 Kejadian Spotting di BPM
hari, dan seterusnya). Distribusi Mujiyem, Desa Gabahan,
responden berdasarkan riwayat Kecamatan Banyudono,
spotting dapat dilihat pada tabel 4.5 Kabupaten Boyolali.
di bawah ini. Hubungan Antara
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Penggunaan KB Suntik 3 Bulan
Berdasarkan Riwayat
Spotting di BPM Mujiyem dengan Kejadian Spotting di
Desa Gabahan Kecamatan
Banyudono Kabupaten BPM Mujiyem, Desa Gabahan,
Boyolali
Kecamatan Banyudono,
Karakteristik Kabupaten Boyolali dapat
No. Responden (f) (%)
(Riwayat Spotting) dilihat pada tabel dibawah ini :
1. 0 hari 36 40,0
2. 1 hari 1 1,1 Tabel 4.6 Hubungan Antara
3. 2 hari 12 13,3 Penggunaan KB
4. 3 hari 7 7,8 Suntik 3 Bulan
5. 4 hari 8 8,9 dengan Kejadian
6. 5 hari 4 4,4 Spotting di BPM
7. 6 hari 2 2,2 Mujiyem Desa
8. 7 hari 7 7,8 Gabahan Kecamatan
9. 8 hari 4 4,4 Banyudono Kabupaten
10. 9 hari 1 1,1
11. 10 hari 4 4,4
Boyolali
12. 12 hari 1 1,1
13. 13 hari 1 1,1 Penggunaan Kejadian
14. 15 hari 1 1,1 No. KB Suntik 3 Spotting Total
15. 16 hari 1 1,1 Bulan Tidak Ya
Total 90 100,0 1. Tidak 5 0 5
Sumber : Data Primer Februari – 2. Ya 31 54 85
Maret, n : 90 responden Total 36 54 90
Sumber : Data Primer Februari-Maret, n :
90 responden
Dari hasil penelitian Pada tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan
didapatkan bahwa 90 responden bahwa kejadian spotting terjadi pada
yang diteliti di BPM Mujiyem, responden yang menggunakan KB Suntik
Desa Gabahan, Kecamatan Bulan sebanyak 85 responden sedangkan 5
Banyudono, Kabupaten reponden sudah tidak menggunakan.
Boyolali, responden yang Kejadian spotting pada pengguna KB
menggunakan KB Suntik 3 suntik 3 bulan sebanyak 54 responden.
Bulan banyak yang mengalami

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 46


PEMBAHASAN kontrasepsi hormonal seperti pil
1. Karakteristik responden berdasarkan dan suntik.
umur, pekerjaan, dan jumlah anak Fase menjarangkan
a. Umur kehamilan yaitu bagi PUS dengan
Berdasarkan karakteristik usia istri 20-35 tahun yang
responden di BPM Mujiyem, Desa merupakan periode baik untuk
Gabahan, Kecamatan Banyudono, melahirkan dengan jumlah anak 2
Kabupaten Boyolali pada tabel 4.1 orang dan jarak kelahiran 2-4tahun.
menunjukkan bahwa karakteristik Kontrasepsi yang dianjurkan untuk
responden berdasarkan umur dilihat fase ini adalah kontrasepsi dengan
dari 90 responden paling banyak efektivitas tinggi dan reversibilitas
pada kategori umur 26-30 tahun tinggi karena peserta masih
yaitu sebanyak 72 responden. mengharapkan kelahiran anak lagi.
Menurut penelitian sebelumnya Fase menghentikan
yang dilakukan oleh Dayu (2012) kehamilan yaitu bagi PUS dengan
menunjukkan bahwa wanita umur usia istri lebih dari 35 tahun.
20-35 adalah responden yang Kontrasepsi yang dianjurkan untuk
paling banyak menggunakan KB fase ini adalah kontrasepsi dengan
suntik 3 bulan. Menurut BKKBN efektivitas tinggi dan juga bersifat
(dalam Hartanto, 2013) kategori jangka panjang, kontrasepsi mantap
umur dibagi menjadi 3 fase yaitu sangat dianjurkan.
fase menunda perkawinan / b. Pekerjaan
kesuburan, fase menjarangkan Hasil penelitian pada tabel
kehamilah dan fase menghentikan 4.2 menunjukkan karakteristik
kehamilan/kesuburan. responden berdasarkan pekerjaan
Fase menunda kesuburan yaitu 40 responden bekerja sebagai
yaitu bagi Pasangan Usia Subur ibu rumah tangga. Menurut
(PUS) dengan usia istri kurang dari penelitian sebelumnya yang
20 tahun. Kontrasepsi yang dilakukan oleh Erviana (2014)
dianjurkan untuk fase ini adalah menunjukkan bahwa tingkat
kontrasepsi dengan reversibilitas pendapatan seseorang
dan efektivitas tinggi, misalnya mempengaruhi dalam pemilihan
jenis kontrasepsi yang digunakan.
Bila responden responden tidak

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 47


bekerja dan sumber pendapatan tingkat paritas yang lebih tinggi
keluarga itu hanya dari penghasilan mempunyai pengetahuan dan
suami yang misalnya pengalaman yang lebih,
berpendapatan rendah, maka dibandingkan dengan tingkat
akseptor lebih memilih paritas yang lebih rendah.
menggunakan KB suntik 3 bulan Penelitian terdahulu yang telah
karena dengan harga yang relatif dilakukan oleh Dania (2014), yang
lebih murah dapat digunakan untuk meneliti tentang penggunaan
waktu 3 bulan. Hal tersebut juga kontrasepsi suntik 3 bulan, pada
terjadi pada responden penelitian pengguna KB suntik 3 bulan
ini, karena sebagian besar akseptor dengan paritas (jumlah anak) 2
yang tidak bekerja memilih KB orang memiliki frekuensi tertinggi
suntik 3 bulan. yaitu 52,5%.
Menurut penelitian yang 2. Karakteristik responden berdasarkan
telah dilakukan oleh Nabella lama penggunaan
(2016), ibu yang menggunakan KB Hasil penelitian pada tabel 4.4
Suntik 3 Bulan lebih banyak yang menunjukkan karakteristik responden
bekerja sebagai ibu rumah tangga. berdasarkan lama penggunaan KB
Hal ini menunjukkan bahwa Suntik 3 Bulan yaitu dari 90
dengan banyaknya wanita responden sebanyak 49 responden
berprofesi sebagai ibu rumah menggunakan KB Suntik 3 Bulan
tangga ikut serta dalam program selama kurang dari 1 tahun. Menurut
KB. Karena sebagian besar ibu penelitian yang sebelumnya yang
rumah tangga memiliki waktu tidak dilakukan oleh Munayarokh (2014),
terbatas untuk melakukan akses menunjukkan bahwa pemakaian
pelayanan KB. kontrasepsi suntik Depo Medroxy
c. Jumlah anak Progesteron Asetat (DMPA) ≤ 1 tahun
Pada tabel 4.3 menunjukkan proporsi responden yang mengalami
karakteristik responden gangguan menstruasi spotting lebih
berdasarkan paritas atau jumlah besar (50%) daripada gangguan
anak yang dilahirkan baik hidup menstruasi yang lainnya dan pada
maupun mati yaitu 48 responden lama pemakaian kontrasepsi suntik
dengan jumlah anak 2 atau multi. DMPA > 1 tahun responden yang
Menurut Notoatmodjo (2007), mengalami gangguan menstruasi

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 48


amenore lebih besar 92,9% dari pada (2015), akseptor KB suntik 3 bulan
gangguan menstruasi yang lainnya. yang datang ke BPS Tri Erry dan yang
Menurut Varney (2007) dalam Fivi mengalami spotting lebih sedikit
(2012), bahwa pengguna kontrasepsi karena penggunaan kontrasepsi suntik
suntk KB 3 bulan memiliki efek 3 bulan yang baru tiga kali.
samping utama yang mempengaruhi Sedangkan akseptor yang tidak
semua wanita yang menerima suntikan mengalami haid sama sekali atau
3 bulan berupa perdarahan tidak amenorea lebih banyak karena lebih
teratur yang tidak dapat diprediksi, lama menggunakan kontrasepsi suntik
bercak darah (spotting) yang 3 bulan.
berlangsung selama tujuh hari atau 4. Hubungan antara penggunaan KB
lebih dan perdarahan hebat selama suntik 3 bulan dengan kejadian
beberapa bulan pertama penggunaan spotting.
KB suntik 3 bulan. Semua kejadian ini Berdasarkan tabel 4.6
selama bertahap menjadi lebih jarang diperoleh data 90 responden di BPM
dengan durasi lebih pendek sampai Mujiyem bahwa responden yang
klien mengalami amenorea. menggunakan KB suntik 3 bulan
3. Karakteristik responden berdasarkan sebanyak 85 responden sedangkan 5
riwayat spotting responden tidak menggunakan KB
Berdasarkan hasil penelitian Suntik 3 Bulan saat dilakukan
pada tabel 4.5 menunjukkan penelitian. Responden yang
karakteristik responden tentang mengalami spotting sebanyak 54
riwayat spotting yaitu 54 responden responden, sedangkan yang tidak
mengalami spotting dengan lama mengalami spotting sebanyak 31
kejadian paling banyak 2 hari yaitu 12 responden.
responden. Menurut Kusmiran (2011), Dari tabel 4.6 diperoleh hasil
kontrasepsi yang berisi progestin, yang menggunakan KB suntik 3 bulan
mempunyai efek samping pola dan mengalami spotting sebanyak 54
perdarahan yang tidak teratur, episode responden dengan lama kejadiaan
perdarahan yang panjang, adanya spotting paling banyak 2 hari yaitu 12
bercak-bercak, dan amenorea dengan responden. Menurut Varney (2007)
lama pemakaian 12 bulan atau lebih dalam Fivi (2012) mengatakan bahwa
penggunaan. Menurut penelitian efek samping yang sering muncul
terdahulu yang dilakukan oleh Lina

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 49


pada pengguna kontrasepsi suntik luteum (perdarahan terjadi karena
berupa gangguan menstruasi yang menurunnya kadar estrogen),
sering terjadi berupa perdarahan sedangkan pada masa pasca
bercak (spotting) dan perdarahan tidak menstruasi disebabkan oleh defisiensi
teratur pada awal pemakaian, namun estrogen, sehingga regenerasi
tidak berbahaya dan bukan tanda endometrium terganggu. Berdasarkan
kelainan atau penyakit, jarang terjadi hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
perdaraha banyak. Menurut penelitian sebagian besar responden akseptor KB
yang telah dilakukan sebelumnya suntik mengalami beberapa perubahan
(Fivi, 2012) bahwa gangguan siklus menstruasi salah satunya yaitu
menstruasi pada wanita yang memakai perdarahan berupa bercak
kontrasepsi suntik efek sampingnya
tidak terlalu besar dan banyak, hanya KESIMPULAN DAN SARAN
saja terdapat perdarahan sedikit pada KESIMPULAN
awal pemakaian. Gangguan Berdasarkan hasil penelitian yang
menstruasi terjadi karena adanya dilakukan mengenai Penggunaan KB
ketidak seimbangan hormon yang Suntik 3 Bulan dengan Kejadian Spotting
masuk kedalam tubuh dan kondisi di BPM Mujiyem, Desa Gabahan,
tubuh tiap aksetor KB. Kecamatan Banyudono, Kabupaten
Menurut Hartanto (2010) Boyolali, maka penulis mengambil
penyebab dari spotting adalah kesimpulan sebagai berikut :
ketidakseimbangan hormon dan 1. Karakteristik responden penggunaan
diperkirakan karena kerja enzim KB suntik 3 bulan yang meliputi
plasmin yang terkonsentrasi di umur, pekerjaan, dan jumlah anak.
jaringan selaput lender rahim. Enzim Dimana responden yang
ini bersifat fibrinolitik menggunakan KB suntik 3 bulan
(menghancurkan fibrin yang berguna paling banyak yaitu berumur 26 - 30
untuk pembentukan darah). tahun sejumlah 80,0%, pekerjaan
Perdarahan yang berupa bercak- paling banyak yaitu bekerja sebagai
bercak juga diduga terjadi penurunan ibu rumah tangga sejumlah 44,4%,
kadar estrogen pra menstruasi. Perlu dan jumlah anak yaitu 2 anak
juga dipikirkan adanya polip serviks, sebanyak 53,3%.
erosi porsio dan juga dapat
disebabkan oleh insufisiensi corpus

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 50


2. Lama penggunaan KB suntik 3 bulan mempengaruhi kejadian spotting
yang paling banyak yaitu selama setelah penggunaan Kb suntik 3
kurang dari 1 tahun sejumlah 54,4%. bulan.
3. Pengguna KB Suntik 3 Bulan banyak b. Meneliti tentang faktor-faktor
yang mengalami spotting dengan lain yang mempengaruhi kejadian
variasi hari dimana yang paling spotting yang disebabkan oleh
banyak yaitu selama 2 hari sejumlah gangguan metabolisme, psikis dan
13,3%. penyakit infeksi lainnya.
4. Ada hubungan yang sangat rendah 3. Bagi Institusi
antara penggunaan KB suntik 3 bulan Dapat mempermudah dan membantu
dengan kejadian spotting dimana p < peneliti dalam menggali informasi
0,05 yaitu 0,005. sebagai bahan penelitian lanjutan
dimasa mendatang sebagai wujud
SARAN kerja sama antara peneliti dengan
Saran-saran yang disampaikan institusi pendidikan.
penulis terkait dengan penelitian tentang 4. Bagi BPM Mujiyem Desa Gabahan
hubungan penggunaan KB suntik 3 bulan Kecamatan Banyudono Kabupaten
dengan kejadian spotting di BPM Mujiyem Boyolali
Desa Gabahan Kecamatan Banyudono Diharapkan hasil penelitian ini bisa
Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut dijadikan kajian pustaka, sehingga
1. Bagi Responden dapat menambah referensi dan dapat
Hasil penelitian ini diharapkan agar meningkatkan pemberian konseling
masyarakat mencari informasi secara khususnya masalah pemakaian KB
aktif tentang metode kontrasepsi suntik dan faktor yang mempengaruhi
suntik khususnya efek samping terjadinya spotting.
(spotting) melalui tenaga kesehatan 5. Bagi Profesi Keperawatan
dan melakukan kunjungan ulang Diharapkan profesi keperawatan lebih
berikutnya setelah menggunakan KB aktif dalam memberikan pendidikan
suntik 3 bulan. kesehatan kepada masyarakat akseptor
2. Bagi Peneliti Selanjutnya KB dan menjelaskan efek samping
a. Dapat mengembangkan penelitian setelah menggunakan kontrasepsi.
ini lebih lanjut dengan meneliti
faktor-faktor lain yang

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 51


DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B. 2012. Buku Panduan Praktis Kusmiran, Eny. 2011. Reproduksi Remaja
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika
Bina Pustaka.
Kusuma, N. 2016. Hubungan Antara
Aulia, F. 2012. Pengaruh Penggunaan Metoden dan Lama Pemakaian
Kontrasepsi Suntik Terhadap dengan Keluan Kesehatan
Gangguan Menstruasi pada WUS Subjektif pada Akseptor. Vol. 4
di Puskesmas Mandiangin No.2. http://e-journal.unair.ac.id
Kecamatan Mandiangin Koto diakses pada 18 Juli 2017
Selayan Kota Bukit Tinggi Tahun
2012. Vol. 3 hal. 1. Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kandungan
http://ejournal.stikesprimanusanta Penyakit Kandungan dan
ra.ac.id diakses pada 3 Desember Keluarga Berencana. Jakarta:
2016. EGC.
Erviana, I. 2014. Hubungan Pemakaian Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan
Kontrasepsi Hormonal dengan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Metrorargi pada WUS di BPS Sri Jakarta : Rhineka Cipta
Astutik Amd,Keb Desa
Warungering Kecamatan Kedung Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Kesehatan
Pring Kabupaten Lamongan. Masyarakat Ilmu dan Seni.
Vol.1 No.17. Jakarta : Rhineka Cipta
http://ejournal.stikesmuhla.ac.id
diakses pada tanggal 16 Juli 2017 Octasari, F. 2012. Hubungan Jenis dan
Lama Penggunaan Kontrasepsi
Hartanto, H. 2010. Keluarga Berencana Hormonal terhadap Gangguan
dan Kontrasepsi. Jakarta : Menstruasi di Kelurahan Binjai.
Pustaka Sinar Harapan Vol. 1 No. 3.
www.jurnal.usu.ac.id/index.php/g
__________. 2013. Keluarga Berencana ke/article/viewfile/7600/4320
dan Kontrasepsi. Jakarta : diakses pada tanggal 19
Pustaka Sinar Harapan November 2016
Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Pratiwi, D. 2014. Hubungan Antara
Keperawatan dan Teknik Analisis Penggunaan Kontrasepsi
Data. Jakarta: Salemba Medika. Hormonal Suntik DMPA dengan
Peningkatan Berat Badan di
Hoelman, B.M, dkk. 2015. Panduan SDGs Puskesmas Lapai Kota Padang.
Untuk Pemerintah Daerah (Kota Vol.3 No.3.
dan Kabupaten) dan Pemangku http://jurnal.fk.unand.ac.id
Kepentingan Daerah. Jakarta: diakses pada 18 Juli 2017
Infid http://www.infid.org
Riskesdas. 2013. Pelayanan Program
Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Keluarga Berencana.
Berencana Dua Anak Cukup. http://www.depkes.go.id diakses
Bandung: Alfabeta. pada 21 November 2016.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 52


Sastroasmoro, S. Ismail, S. 2014. Dasar-
Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Sagung Seto.

Sulistyawati, A. 2014. Pelayanan


Keluarga Berencana. Jakarta:
Salemba Medika.

UU No 59, 2009. Perkembangan dan


Pembangunan Keluarga.
http://www.depkes.go.id diakses
pada 21 November 2016.

Wahyu, L. 2015. Hubungan Lama


Penggunaan Kontrasepsi 3 Bulan
dengan Kejadian Spotting di Bidan
Praktek Swasta Try Erry Boyolali.
Vol. 2 No. 2.
http://ejournal.akbidcm.ac.id
diakses pada tanggal 18 Juli 2017.

Dayu, Y. 2012. Gambaran Pola


Menstruasi Akseptor Kontrasepsi
Suntik 1 Bulan dan 3 Bulan (Studi
di BPM T Tlogosari Kota
Semarang). Universitas
Muhammadiyah Semarang. Vol.2
No.1 http://jurnal.unimus.ac.id
diakses pada tanggal 16 Juli 2017

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. X Juni 2018 53

You might also like