You are on page 1of 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER


DI UPT SATUAN PENDIDIKAN SDN SLAMBRIT
KECAMATAN KRATON-KABUPATEN PASURUAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


PENDIDIKAN KARAKTER
Yang diampu oleh
Dr. Taufik Harris, M.Pd.

Oleh:
DWI LESTARI

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS GRESIK
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar sebagai pusat


keunggulan untuk mempersiapkan karakter manusia dalam menghadapi
tantangan global.

Dengan demikian, pendidikan perlu mempersiapkan peserta


didik yang berkualitas, kompetitif dan kreatif. Penyelenggaraan pendidikan
di Indonesia harus merata dan berorientasi pada tantangan masa depan.

Undang-undang nomor 20 tahun 2002 tentang sistem


pendidikan nasional pasal 3, bahwa; “pendidikan nasional mempunyai
peran dan fungsi dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki
peserta didik, serta membentuk karakter sebagai bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa pendidikan


karakter sangat penting untuk mengembangkan potensi peserta didik dan
berakter berakhlak mulia. Dalam makalah ini mengenai implementasi
pendidikan karakter di UPT Satuan Pendidikan SDN Slambrit Kecamatan
Kraton Kabupaten Pasuruan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter ?
2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter yang
ada di Sekolah ?
3. Apa saja tujuan dan manfaat pendidikan karakter ?
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di sekolah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan
karakter.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang ada dalam
pendidikan karakter di Sekolah.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan
karakter dalam di sekolah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Karakter


1. Pengertian Karakter
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin character,
yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan
akhlak. Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia
secara pada umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri.

Pendidikan karakter adalah suatu usaha sadar yang dilakukan pihak


sekolah dalam rangka menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik
melalui pembiasaan-pembiasaan baik yang terangkum dalam program-program
sekolah untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang positif dan
berkarakter sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian
karakter di antara yaitu: pendapat Wiyani bahwa, “Pendidikan karakter adalah
proses pemberian sebuah tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia
seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter adalah nilai-nilai dan perilaku
manusia melalui pembiasaan yang baik untuk menjadi manusia seutuhnya yang
berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa.
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin “educatum”
yang terdiri dari dua kata yaitu: E dan Duco dimana kata E berarti sebuah
perkembangan dari dalam keluar atau dari sedikit ke banyak, sedangkan Duco
berarti pengembangan

atau sedang berkembang. Jadi, secara etimologi pengertian pendidikan adalah


proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Sedangkan pengertian menurut UU No. 20 Tahun 2003“ pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara”.
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa “pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin
terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinnya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan
masyarakat”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan
suatu pemahaman yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi-
potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan.
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut pendapat Fadlillah pendidikan karakter adalah “suatu bentuk
pengarahan dan bimbingan supaya seseorang mempunyai tingkah laku yang baik
sesuai dengan nilai-nilai moralitas, dan keberagaman”. Sedangkan Kurniawan
menjelaskan bahwa “pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana
untuk membentuk watak atau kepribadian seseorang berdasarkan nilai-nilai yang
ada di masyarakat dan lingkungan keluarga”7.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha atau
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku
sesuai dengan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat
maupun di lingkungan keluarga.

B. Nilai-nilai Yang Ada Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah


Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional berjudul
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, telah mengidentifikasi
18 nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian empiris
Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya
dan tujuan pendididkan nasional. 18 nilai-nilai tersebut dapat
dilihat di bawah ini.

1. Religius
Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melakukan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agam lain , dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Jujur adalah perilaku yang didasari pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

4. Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras
Kerja keras tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
dalam orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Demokratis adalah cara berfikir, besikap, dan bertindak, yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah sikap dan prilaku yang mencerminkan rasa
bang, setia, peduli, dan enghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah
menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa
sendiri.
12. Menghargai prestasi
Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
13. Bersahabat/ komunikatif
Bersahabat merupakan sikap dan tindakan terbuka terhadap orang
lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama
secara kolaboratif dengan baik.
14. Cinta damai
Cinta damai adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan
suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya
dalam komunitas atau masyarakat tertentu.
15. Gemar membaca
Gemar membaca adalah kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk
menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagi
informasi, baik buku, jurnal, majalah, Koran, dan sebagainya,
sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.

17. Peduli sosial


Peduli sosial adalah sikap dan perbuatan yang mencerminkan
kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang
membutuhkannya.
18. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah siap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya , baik yang berkaitan
dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, Negara, maupun
agama.

C. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter


1. Tujuan Pendidikan Karakter
Sejalan dengan pendidikan pasti ada tujuan dari pendidikan. Begitu
pula dengan pendidikan karakter, tentunya memiliki tujuan tersendiri tetapi tidak
menyimpang dari tujuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan karakter pada
dasarnya untuk mengadakan perubahan tingkah laku peserta didik, agar memiliki
etika dan moral yang baik dalam pergaulan di masyarakat. Setiap individu yang
terdidik karakternya, akan memiliki sebuah komitmen, loyalitas, dan kesadaran
dalam diri untuk mematuhi etika dan moral yang berlaku di masyarakat.
Kemendiknas menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu10:
a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.
b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur.
c. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan
dunia.
Dapat disimpulkan, tujuan dari pendidikan karakter dapat diambil
kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan
pengembangan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan
harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan
positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat,
dan memiliki wawasan luas.
2. Manfaat Pendidikan Karakter
Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil begitu penting supaya
peserta didik dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan rekomendasi
supaya memasukkan suatu ajaran pada pembentukan karakter pada setiap
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dengan harapan dengan adanya
pendidikan karakter sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak
terjadi pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih
positif.
Menurut kemendiknas fungsi dari pendidikan karakter yaitu:
a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural
b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan
mampu mengkontribusi terhadap pengembangan kehidupan
manusia.
c. Membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan
berperilaku baik serta keteladanan baik.
d. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif,
mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain
dalam suatu harmoni.

D. Implementasi Pendidikan Karakter di UPT Satuan Pendidikan SDN


Slambrit.

Konsep dasar pendidikan karakter di sekolah harus didasari pada visi,


misi, dan tujuan sekolah yang bersangkutan yang kemudian diimplementasikan ke
dalam: kurikulum dan mata pelajaran, budaya madrasah baik di lingkungan guru
maupun siswa, dan pengembangan diri melalui program pembiasaan dan
pengembangan minat dan bakat siswa.
Budaya Sekolah

Anak akan belajar dari lingkungan terdekatnya, inilah yang


kemudian harus semakin kita sadari untuk menciptakan sebuah
budaya dan kultur sekolah atau madrasah yang positif bagi
perkembangan karakter siswa. Menciptakan budaya di sekolah atau
madrasah tentu harus diawali dengan adanya keteladanan (uswah)
dari guru dan orang-orang yang berada di dalam lingkungan
sekolah atau madrasah. Artinya keteladanan tidak hanya
ditunjukkan oleh para guru akan tetapi juga seluruh karyawan yang
ada di sekolah. Karena siswa akan belajar dari lingkungan
terdekatnya, ketika seorang karyawan petugas kebersihan
menjalankan tugasnya menjaga kebersihan di setiap sudut dan
ruangan sekolah diikuti dengan peran guru yang ikut menjaga
kebersihan sekolah, maka siswa akan mulai mengamati, merasakan
dan pada akhirnya akan ikut menjaga kebersihan serta merasa
memiliki sekolah dimana tempat mereka belajar.

Pengembangan Diri
Implementasi dari konsep dasar pendidikan karakter selanjutnya
adalah melalui program pengembangan diri. Yang di maksud
dengan program pengembangan diri adalah berbagai macam
program tambahan atau pengembangan (di luar proses
pembelajaran reguler) yang diselenggarakan oleh pihak sekolah
atau madrasah guna menunjang terwujudnya karakter dan budi
pekerti siswa. Program pengembangan minat dan bakat siswa
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler adalah dimaksudkan untuk
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa yang
tentunya berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya.
Oleh karenanya alangkah lebih bijaksana sekolah mengakomodir
semua potensi yang dimiliki siswa.
BAB
III
PENUT
UP
A. Kesimpulan
Karakter adalah nilai-nilai dan perilaku manusia melalui pembiasaan
yang baik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,
pikir, raga serta rasa dan karsa. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang tidak
diketahui atau mengembangkan potensi- potensi bawaaan yang dimilikinya
semenjak dia dilahirkan. Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha atau
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku
sesuai dengan norma- norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat
maupun dilingkungan keluarga.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan
pengembangan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan
harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan
positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat,
dan memiliki wawasan luas. Manfaat pendidikan karakter sehingga bisa
mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan juga
membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.

B. Saran
Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai insan
pendidikan kita dapat mengembangkan dan menerapkan pendidikan karakter
melalui pembiasaan positif serta mengkombinasikan mata pelajaran dengan
pendidikan karakter dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,

2001.

Makalah PPKn Kelompok 3 oleh Nurulhikmah, dkk, 2019, diakses

12 Oktober 2023.

Mustoif, Sofyan Implementasi Pendidikan Karakter, Surabaya: CV.

Jakad, 2018.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Indonesia.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta : Kencana Prenada Media

Group, 2011.

You might also like