You are on page 1of 8

Vol.3 No.

7 Desember 2022 6907


……………………………………………………………………………………………………...
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SD BERNUANSA MOTIF BATIK
BATAK

Oleh
Kiki Pratiwi1), Sukmawarti2)
1,2Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan

E-mail: 1kikipratiwi968@gmai.com, 2sukmawarti@umnaw.ac.id

Abstrak
The purpose of this study was to describe the procedure for developing elementary mathematics
teaching materials with Batak batik motifs, as well as to determine whether elementary school
mathematics teaching materials with Batak batik motifs met the criteria for use. This study uses a
modification of the ADDIE development model which consists of three stages, namely: (1) the
analysis stage (Analysis), (2) the design stage (Design), (3) the development stage (Develop), with
the consideration that the researcher focuses on the resulting product. meet the criteria for use. Based
on the data analysis, the appropriate teaching materials were obtained through the validity test of
material experts, media experts and teacher responses. The results of the validity test by material
experts obtained a score of 3.81 with the "Good" category, for media expert 1 the score was 4.5 in the
"very good" category, for media experts 2 the score was 4.53 in the "very good" category. while for
the teacher's response the score obtained is 3.85 with the "Good" category, it can be calculated that
the average score obtained is 4.17 with the "Good" category. Based on the results of the validation of
elementary mathematics teaching materials with Batak batik motifs, it can be concluded that
elementary school mathematics teaching materials with Batak batik motifs meet the criteria for use.
Keywords: Teaching Materials, Malay Culture, Mathematics

PENDAHULUAN berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga


Pendidikan merupakan salah satu aspek negara yang demokratis dan bertanggung jawab
penentu meningkatnya Sumber Daya Manusia Pendidikan pada dasarnya merupakan
(SDM) dan pembentukan pribadi suatu bangsa. proses dari perkembangan suatu kebudayaan
Undang-Undang (UU) Republik Indonesia dalam masyarakat sehingga pendidikan tidak
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan bisa dilepaskan dari tradisi nilai-nilai budaya.
nasional menjelaskan mengenai pentingnya Masyarakat di daerah memiliki kewajiban untuk
pendidikan bagi bangsa dan usaha pemerintah kembali kepada jati diri mereka melalui
mencetak generasi penerus bangsa yang unggul penggalian dan pemaknaan nilai-nilai luhur
dan berkarakter. Pendidikan sangat penting bagi budaya yang ada sebagai sumber daya kearifan
perkembangan bangsa, sehingga pendidikan lokal. Upaya ini perlu dilakukan untuk
harus dilaksanakan sejak awal, yaitu sejak mengambil makna subtantif kearifan lokal, di
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Undang- mana masyarakat harus membuka kesadaran,
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun kejujuran dan jumlah nilai budaya luhur
2003 Bab II Pasal 3 menjelaskan bahwa untukdisosialisasikan dan dikembangkan
pendidikan nasional berfungsi untuk menjadi prinsip hidup yang bermartabat
mengembangkan kemampuan, membentuk (Tisngati, 2015; 160). Berdasarkan hal tersebut
watak peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan harus menjunjung tinggi penanaman
dengan tujuan mengembangkan potensi siswa nilai-nilai budaya sebagai nilai yang patut
menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada dikembangkan dan dipertahankan.Kegiatan
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, pembelajaran diharapkan mampu

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6908 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………….
mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Dalam rangka memudahkan peserta didik
budaya bangsa.Nilai-nilai tersebut bersifat untuk memahami matematika, maka diperlukan
holistik sehingga dapat diterapkan dalam semua adanya suatu bahan ajar. Bahan ajar merupakan
mata pelajaran, termasuk dalam pembelajaran sarana atau alat pembelajaran berisi suatu materi,
matematika. metode pembelajaran, batasan-batasan, serta cara
Matematika merupakan mata pelajaran mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan serta menarik untuk mencapai kompetensi
dari mulai SD, SMP, SMA sampai perguruan pembelajaran (Yuberti, 2014:185). Menurut
tinggi. Matematika menjadi suatu keperluan bagi National Centre Competency Baed Training,
bekal hidup manusia. Hal itu diihat dari aktivitas bahan ajar merupakan sarana atau pemebelajaran
manusia yang tidak terlepas dari matematika yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
misalnya dalam kegiatan mengukur besaran, di kelas (Andi & Prastowo, 2015:16). Saat ini
membilang benda, jual-beli, dan lain sebagainya. banyak bahan ajar yang digunakan di SD/MI,
Matematika merupakan ilmu yang berkontribusi baik berupa bahan ajar cetak, audio, dan
bagi ilmu-ilmu lainnya, hal itu ditandai dengan sebagainya. Pemilihan bahan ajar harus
banyaknya ilmu yang mengadopsi konsep- mempertimbangkan atau memperhatikan
konsep matematika, misalnya dalam ilmu criteria-kriteria pemilihn bahan ajar. Hal tersebut
akuntansi matematika digunakan untuk dikarenakan bahan ajar yang dipilih untuk
mengolah data, dalam ilmu ekonomi matematika diajarkan oleh guru pada sustu pihak dan harus
digunakan untuk menganalisis keseimbangan dielajari peserta didik di lain pihak, harus berupa
pasar, dan lain sebagainya. Kegunaan bahan ajar yang mampu mendorong tercapainya
matematika menurut Suwangsih & Tiurlina tujuan pembelajaran, yaitu standar kompetensi
(2006) yaitu pertama, matematika merupakan dan kompetensi dasar. Kriteria pemilihan bahan
pelayan ilmu lainnya. Matematika merupakan ajar mencakup penentuan aspek-aspek prilaku
disiplin ilmu yang membantu ilmu lainnya, yang terdapat dalam standar kompetensi dan
banyak ilmu yang penemuan dan kompetensi dasar, serta penentuan atau
pengembngannya dipengaruhi oleh matematika. pemilihan jenis bahan ajar sesuai dengan aspek-
Contohya teori ekonomi mengenai permintaan aspek perilaku yang terdapat dalam standar
dan penawaran dikembangkan melalui konsep kompetensi dan kompetensi dasar
fungsi kalkulus tentang diferensial dan integral; (Depdiknas,2006).
dalam ilmu kedudukan, matematika digunakan Pada penilitian ini dilakukan disekolah
untuk memprediksi jumlah penduduk, dan lain- SDIT Al-Fauzi Garu II. Melihat sekolah tersebut
lain. memiliki keunikan tersendiri yaitu selain
Menurut Hartoyo (2012), matematika yang tempatnya yang strategis, SDIT ini berada di
timbul dan berkembang dalam masyarakat dan wilayah Sumatra Utara yang mana wilayah
sesuai dengan kebudayaan setempat, merupakan tersebut dikenal dengan suku Batak dan Motif
proses pembelajaran dan metode pengajaran. Batik Bataknya. Sekolah Dasar ini juga kental
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui adanya dengan nuansa islami, maka dari itu memutuskan
hubungan antara kebudayaan dan matematika. penilitian dilakukan di SDIT Al-Fauzi Garu II.
Oleh karena itu, tidak salah jika pembelajaran Berdasarkan data hasil wawancara di SDIT Al-
matematika berbasis kebudayaan akan Fauzi Garu II Wali Kelas III, yaitu Bapak
mempermudah siswa, karena matematika Muhammad Arif Setiawan selaku wali kelas III
menjadi lebih hidup dan dekat dengan dunianya. mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan
Pembelajaran semacam ini disebut sebagai dalam proses pembelajaran pada materi geometri
pembelajaran matematika berbasis budaya yang bangun datar kurang melibatkan kemampuan
sering disebut etnomatematika. bernalar siswa yang logis dan kritis. Bahan ajar
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.7 Desember 2022 6909
……………………………………………………………………………………………………...
yang digunakan belum berbasis kebudayaan METODE PENELITIAN
yang ada di tempat sekitar. Kemudian sebagian Pada penelitian ini, model pengembangan
peserta didik masih menganggap matematika yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar
merupakan pembelajaran yang sulit untuk matematika SD bernuansa motif batik batak
dipahami. Akibatnya, pada saat pembelajaran menggunakan acuan model pengembangan
berlangsung siswa merasa jenuh, bosan dan ADDIE. Model penelitian ADDIE sesuai
dalam proses pembelajaran siswa masih merasa namanya merupakan model yang melibatkan
kesulitan dalam mata pelajaran matematika. tahap-tahap pengembangan model dengan lima
Salah satu budaya yang dapat langkah/fase pengembangan yang meliputi
diintegrasikan dengan pelajaran Matematika (Analisis, Design, Development,
adalah Motif Batik Batak. Motif Batik Batak ini Implementation, Evaluation). Model ini dipilih
jika kita perhatikan terdapat beberapa bentuk karena dalam langkah-langkah pengembangan
bangun datar yang ada didalamnya. Bangun datar produk, model penelitian ADDIE dinilai lebih
itu sendiri merupakan bagian dari cabang ilmu rasional dan lebih lengkap serta dikembangkan
matematika yaitu Geometri (Binti Anisaul secara sistematis dan berpijak pada landasan
Khasanah dan Abi Fadila, 2018: 59-64). Menurut teoritis design pembelajaran. Model ADDIE ini
Kamus Besar Bahasa Indonesia, geometri berarti sederhana dan mudah dipelajari karena
ilmu ukur. Ilmu geometri mengenal dimensi. merupakan salah satu model desain
Dimensi satu ruang lingkupnya adalah garis, pembelajaran sistematis dan memiliki lima
dimensi dua ruang lingkupnya adalah bidang, tahapan yang mudah dipahami, sehingga dapat
sedangkan dimensi tiga lingkupnya adalah memudahkan untuk mengembangkan sebuah
berupa ruang. Motif batik batak dapat produk bahan ajar. Oleh karena itu penelitian ini
diintegrasikan dalam ilmu matematika memilih model ADDIE untuk dijadikan sebagai
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelajaran acuan dalam menyempurnakan penelitian
serta siswa dapat mencintai budaya lokal sejak pengembengan yang akan dilakukan.
dini.Selain itu, dengan motif batik batak siswa Penelitian terkait pengembangan bahan
mampu memecahkan masalah matematika yang ajar matematika SD bernuansa motif batik batak
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. dilakukan pada bulan juni s/d juli 2021. Subjek
Berdasarkan uraian di atas, rumusan dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli
masalah dalam penelitian ini adalah: media, dan wali kelas III SD IT Al Fauzi Garu
1. Bagaimana pengembangan bahan ajar II. Objek dari penelitian ini adalah bahan ajar
motif batik batak pada pembelajaran bernuansa motif batik batak. Produk bahan ajar
matematika materi bangun datar? ini dirancang untuk memebantu siswa dalam
2. Bagaimana kelayakan pembelajaran memahami materi yang akan disampaikan oleh
dengan menggunkan bahan ajar motif batik guru.
batak pada pembelajaran matematika Secara prosedural langkah-langkah
materi bangun datar? penelitian pengembangan Research and
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah: Development (R & D) ADDIE, Sugiyono
1. Untuk mengembangkan bahan ajar motif (2016:298) adalah sebagai berikut:
batik batak pada pembelajaran matematika
materi bangun datar.
2. Untuk mengetahui kelayakan
pembelajaran menggunkan bahan ajar
motif batik batak pada pembelajaran
matematika materi bangun datar.
Gambar 1.
Tahap-Tahap Penelitian
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6910 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………….
Teknik yang digunakan dalam n = Banyaknya butir
pengumpulan data dalam penelitian Tabel 1.
pengembangan bahan ajar matematika SD Konversi nilai skala lima menurut Sukardjo
Bernuansa motif batik batak yaitu angket. (Sirilus Prasetya Nugraha, 2017)
Angket ini digunakan peneliti pada tahap ujicoba No Interval Skor
Interval
Kategori
yaitu berupa angket validasi terhadap bahan ajar. Skor
Sangat
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk 1. 𝑋̅ >Xi + 1,80 SBi X > 4,21
Baik
mengumpulkan data mengenai kelayakan produk 𝑋̅i + 0,60 SBi < X ≤ 𝑋̅i 3,40 < X
yang akan dibuat dan akan diisi oleh guru wali 2. Baik
+ 1,80 SBi ≤ 4,21
kelas III yaitu Bapak Muhammad Arif Setiawan, 𝑋̅i - 0,60 SBi < X ≤ Xi 2,60 < X Cukup
3.
2 dosen ahli media Bapak Drs. Ahmad Sukri + 0,60 SBi ≤ 3,40 Baik
Nasution, M.Pd dan Bapak Dedy Juliandri 𝑋̅i - 1,80 SBi < X ≤ Xi - 1,79 < X
4. Kurang
0,60 SBi ≤ 2,60
Panjaitan, S,Pd., M,Sidan 1 dosen ahli materi
Sangat
yaitu Ibu Siti Khayroiyah, S.Pd., M.Pd selaku 5. 𝑋̅ ≤ Xi – 1,80 Sbi X ≤ 1,79
Kurang
dosen-dosen di Universitas Muslim Nusantara Al Keterangan:
Washliyah Medan. Rerata ideal (𝑋̅i)
1
= (skor maksimal
Analisis data merupakan kegiatan yang 2
ideal + skor minimalideal)
dilakukan setelah data dari seluruh responden 1
= (5 + 1) = 3
dan sumber data lain dikumpulkan. Teknik 2
1
analisis data yang akan dilakukan dalam Simpangan baku ideal (SBi) = (skor maksimal
6
penelitian ini adalah sebagai berikut: ideal – skor minimal ideal)
1
1. Data Kualitatif = (5 – 1) = 0,67
6
Data kualitatif yang terdiri dari kritik dan 𝑋̅ = Skor Aktual (Skor
saran pada lembar penilaian bahan ajar oleh yang diperoleh).
validator dianalisis secara deskriptif Berdasarkan skor skala lima tersebut,
kualitatif. Hasil analisis dapat digunakan setelah dihitung rerata hasil validasi kemudian
sebagai acuan untuk merevisi bahan ajar mencari reratanya yang kemudian dikonversikan
yang dikembangkan. hasil data kuantitatif ke data kualitatif
2. Data Kuantitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat dari
Teknik yang kedua ini digunakan untuk kategori di atas.
menganalisis data hasil validasi dan angket.
Hal ini diperlukan untuk menentukan HASIL PENELITIAN
kelayakan produk yang dihasilkan. Untuk mencapai tujuan yang telah
Validasi produk dan uji coba produk dalam ditentukan oleh peneliti, maka peneliti
penelitian ini menggunakan skala lima Sukardjo melakukan sebuah penelitian pengembangan
(dalam Sirilus Prasetya Nugraha, 2017). bahan ajar matematika SD Bernuansa motif batik
1. Melakukan tabulasi/rekapitulasi data hasil batak dengan menggunakan model
penelitian pengembangan ADDIE (Analisis, Design,
2. Menghitung rata-rata skor tiap indikator Development, Implementation, evaluation).
dengan rumus: Namun pada penelitian ini peneliti hanya
∑𝑥 menggunakan sampai tiga tahap saja yaitu
𝑋̅ = Analisys (Analisis), Design (Perancangan),
𝑛 Development (Pengembangan). Analisis data dan
Keterangan : hasil penelitian yang telah diperoleh dalam setiap
𝑋̅ = Skor rata-rata tahapan pengembangan diuraikan dibawah ini.
∑ 𝑥 = Jumlah skor butir
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.7 Desember 2022 6911
……………………………………………………………………………………………………...
a. Tahap analisis (analysis) nama validator oleh guru serta nama
Analisis merupakan tahap awal yang harus jurusan,fakultas dan universitas peneliti.
dilakukan karena pada tahap ini permasalahan-
permasalahan yang ditemukan yang kemudian
dirumuskan cara pemecahan masalahnya. Dalam
tahap analisis ini peneliti melakukan wawancara
dengan salah satu guru wali kelas III Bapak
Muhammad Arif Setiawan yang mengajar di
SDIT Al Fauzi Garu II yaitu berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti
diketahui bahwa bahan ajar yang digunakan Gambar 2. Halaman Judul
dalam proses pembelajaran pada materi geometri 3. Pendahuluan
bangun datar kurang melibatkan kemampuan Pada bagian pendahuluan terdapat penjelasan
bernalar siswa yang logis dan kritis, juga bahan tentang buku ajar guru, cara menggunakan
ajar yang digunakan belum berbasis kebudayaan buku ajar serta kompetensi, indikator dan
yang ada di tempat sekitar. Kemudian sebagian tujuan pembelajaran.
peserta didik masih menganggap matematika
merupakan pembelajaran yang sulit untuk
dipahami.
b. Tahap perancangan (design)
Pada tahap ini peneliti mulai merancang
bahan ajar matematika SD Bernuansa Motif
Batik Batak. Tahap perancangan mencakup
beberapa aspek, yaitu:
1. Rancangan Sampul Buku. Gambar 3. Pendahuluan
Untuk membuat rancangan sampul peneliti 4. Penyajian Materi
mencari informasi dari berbagai sumber Pada rancangan penyajian materi ini peneliti
dengan melihat dari contoh sampul buku atau mengaitkan kebudayaan dengan bangun datar
contoh sampul lainnya yang telah ada, terkhusus yang terdapat pada motif batik
sehingga rancangan yang dibuat terlihat lebih batak, materi yang disajikan dikemas dengan
bagus dan terlihat menarik dengan kombinasi sederhana agar para peserta didik mudah
warna dan gambarnya sesuai. memahaminya. Materi yang dimuat dalam
bahan ajar ini disusun dari berbagai referensi.
Bangun datar yang dipaparkan yang terdapat
pada batik ada persegi, persegi panjang,
segitiga, belah ketupat, trapesium, layang-
layangdan lainnya.

Gambar 1
Sampul Bahan Ajar
2. Halaman Judul
Halaman Judul ini berisi lampiran ulang judul
buku, nama penyusun, nama pembimbing,
nama validator materi, nama validator media, Gambar 4. Materi

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6912 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………….
5. Latihan 2. Validasi Ahli Media
Pada Pada bagian akhir dari uraian materi Validasi penilaian oleh ahli media yang terdiri
terdpat kegitan berlatih berupa tentang dari 2 aspek yaitu aspek kelayakan kegrafikan
pemahaman konsep dari kegiatan belajar yang dan aspek kelayakan bahasa. Validasi ahli
telah dipelajari. media dilakukan oleh 2 dosen matematika
Universitas Muslim Nusantara Al washliyah
Medan yaitu Bapak Dr. Dedy Juliandri
Panjaitan, S.Pd., M.Pd yang dilaksanakan
pada tanggal 24 Juli 2021. Dari hasil validasi
diperoleh skor rata-rata “4,5” berdasarkan
skala konversi yang sudah ditentukan maka
diperoleh hasil penelitian ini dalam katagori
“Sangat Baik”. Selanjutnya validasi oleh
Gambar 5. Latihan Bapak Drs. Ahmad Sukri Nasution, M.pd
c. Tahap pengembangan (develop) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2021,
Pada tahap pengembangan ini difokuskan hasil validasi diperoleh skor rata-rata “4,53”
dalam 3 kegiatan yaitu, validasi ahli media, berdasarkan skala konversi yang sudah
validasi ahli materi dan validasi respon guru ditentukan maka diperoleh hali penelitian ini
terhadap pengembangan bahan ajar yang dimana dalam kategori “Sangat Baik”. Dengan begitu
setiap ahli/atau pakar akan memberikan Ahli Media menyatakan bahwa produk
komentar/saran mengenai bahan ajar matematika penelitian ini layak untuk digunakan.
SD Bernuansa motif batik batak pada lembar Tabel 3.
validasi yang disediakan. Hasil Validasi Ahli Media
1. Validasi Ahli Materi Validator Skor Kategori
Validasi ahli materi bertujuan untuk menguji Dr. Dedy Juliandri 4,5 “Sangat
kelengkapan materi dan sistematika materi. Panjaitan, S.Pd., M.Pd Baik”
Adapun validator yang menjadi ahli materi Drs. Ahmad Sukri 4,53 “Sangat
yang terdiri dari 1 dosen matematika dari Nasution, M.Pd Baik”
Universitas Muslim Nusabtara Al Washliyah 3. Validasi Respon Guru
Medan yaitu ibu Siti Khayroiyah, S.Pd., Validasi respon guru dilakukan oleh guru wali
M.Pd. Validasi dilakukan pada tanggal 19 juli kelas III SDIT Al Fauzi Garu II yang
2021. Penilaian oleh ahli materi dilakukan pada tanggal 23 Juli 2021. Aspek
dikedepankan pada aspek relevansi materi, yang akan dinilai atau divalidasi oleh guru
aspek pengorganisasian materi, aspek yaitu aspek kebermanfaatan, learnability,
evaluasi/latihan soal, aspek bahasa dan aspek menarik minat, kualitas instuksionl, kualitas
efek bagi strategi pembelajaran. Hasil data teknis. Bapak Muhammad Arif Setiawan
validasi materi diperoleh skor rata-rata “3,81” selaku guru wali kelas III memberikan
berdasarkan skala konversi yang sudah penilaian dengan skor rata-rata “3,85” dengan
ditentukan. kategori “Baik” dan dinyatakan layak untuk
Tabel 2. digunakan.
Hasil Validasi Ahli Materi Tabel 4.
Validator Skor Kategori Hasil Validasi Oleh Guru Kelas
Siti Khayroiyah, 3,81 “Baik” Validator Skor Kategori
S.Pd., M.Pd Muhammad Arif 3,85 “Baik”
Setiawan

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.7 Desember 2022 6913
……………………………………………………………………………………………………...
4. Kelayakan Bahan Ajar 2. Hasil kelayakan produk bahan ajar matematika
Setelah mengetahui hasil validasi dari ahli SD bernuansa motof batik secara keseluruhan
materi yaitu dosen ahli materi, ahli media juga yang diperoleh dari ahli materi rata-rata skor
ahli dan respon guru terkait produk bahan ajar 3,81 dengan kategori “Baik”, ahli media 1
matematika SD bernuansa motif batik batak, rata-rata skor 4,5 dengan kategori “Sangat
maka dapat dihitung skor rata-rata dari Baik” sedangkan ahli media 2 rata-rata skor
kempat validator. 4,53 dengan kategori “Sangat Baik” dan
Tabel 5. respon guru rata-rata skor 3,85 dengan
Hasil Rekapitulasi Validator kategori “Baik”. Berdasarkan hasil analisi
No Validator
Hasil Validasi data yang telah dilakukan maka dapat
Rerata Skor Kategori disimpulkan bahwa bahan ajar matematika
1. Ahli Materi 3,81 “Baik” SD bernuansa motif batik batak layak
2. Ahli Media 1 4,5 “Sangat
Baik” digunakan dan dapat diterapkan pada proses
3. Ahli Media 2 4,53 “Sangat pembelajaran khususnya pelajaran
Baik” matematika SD.
4. Respon Guru 3,85 “Baik”
Jumlah 16,69 DAFTAR PUSTAKA
Rata-rata 4,17 [1] Agung, Hartoyo. 2012. Eksplorasi
Kategori “Baik”
Etnomatematika pada Budaya Masyarakat
Berdasarkan hasil rekapitulasi dari dosen
Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia
ahli materi,ahli media dan respon guruyang telah
Kabupaten Sanggau Kalbar.
dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
(http://jurnal.upi.edu/file/3-agung.pdf.
bahan ajar matematika SD bernuansa motif batik
Diakses tanggal 31 Agustus 2016)
batak memperoleh rata-rata skor “4,17” dengan
[2] Andi, Prastowo. (2015). Panduan Kreatif
kategori ‘Baik”.
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
PENUTUP
[3] Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat
Kesimpulan
satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah
1. Pengembangan bahan ajar matematika SD
Dasar/ MI. Jakarta: Terbitan Depdiknas.
bernuansa motif batik batak dengan
[4] Fadila Abi. (2018). Pengembangan LKPD
menggunakan model ADDIE (Analisis,
Geometri Transformasi dengan Motif
Design, Development, Inplementation,
Tapis Lmpung. Jurnal Pendidikan
Evaluation) yang telah dimodifikasi menjadi
Matematika. Vol 4 (2). ISSN 2356-
dan menggunakan sampai tiga tahap yaitu:
2064.https://doi.org/10.26638-
a.) Tahap Analisis yaitu melakukan
je.734.2064.
wawancara oleh guru wali kelas III
[5] Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
kemudian melaukan analisis
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
pengembangan)
Bandung: PT Alfabeta.
b.) Tahap Design yaitu bertujuan untuk
[6] Suwangsih, E. & Tiurlina (2006). Model
merancang perangkat pembelajaran
Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI
c.) Tahap Development yaitu pengembangan
Press.
yang mana mengembangkan produk dan
[7] Tisngati Urip. (2015). Pembelajaran
validasi ahli kelayakan media
Matematika Berbasis Kearifan local
pembelajaran. Data yang dikumpulkan
menggunakan model AKIK.
berupa angket kelayakan media, ahli media
[8] Yuberti. (2014). Penelitian dan
dan respon guru.
Pengembangan yang belum diminati

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6914 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………….
perspektifnya. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Fisika. Vol 3 (2). ISSN 2303-1832.
https://doi.org/10.24042/jp.ifolbirune.v3i2
.69

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like