You are on page 1of 14

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal System IAIN Bengkulu (Institut Agama Islam Negeri)

EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENYELESAIAN


SENGKETA EKONOMI SYARIAH DI PERADILAN AGAMA

Hasanuddin Muhammad
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung
Email: hasanuddinmuhammad86@gmail.com

Abstract: The Supreme Court as the highest judicial body should realize effective and efficient justice with the principle
of simple, fast and low cost. This study examines the extent to which the Supreme Court Regulations regulate and realize
an effective and efficient judicial system in resolving Islamic economic disputes in religious courts. This type of research
is qualitative with a normative juridical approach. As a result, the Supreme Court has issued several rules as an effort to
realize an effective and efficient judiciary, namely Supreme Court Regulation Number 2 of 2015 concerning the procedure
for simple lawsuit resolution, Supreme Court Regulation Number 14 of 2016 concerning Procedures for Settling
Sharia Economic Disputes, Regulation of the Supreme Court Number 5 year 2016 concerning Sharia Economic Judge
Certification, Supreme Court Regulation 04 of 2019 concerning Amendment to Supreme Court Regulation Number 02
of 2015 concerning Simple Settlement Procedures and Supreme Court Regulations 01 of 2019 concerning Electronic
Case and Trial Administration. The Regulation regulates efforts to realize resolution Sharia economic disputes that are
effective and efficient, namely through a simple lawsuit, judges must have competence in the field of sharia economics by
issuing a sharia economic judge certification policy and providing judicial services electronically.
Keywords: Effectiveness, Efficiency, Islamic Economic Dispute, Religious Court

Abstrak: Mahkamah Agung sebagai badan peradilan tertinggi sudah semestinya mewujudkan peradilan efektif dan efisien
dengan prinsip sederhana, cepat dan biaya ringan. Penelitian ini mengkaji sejauhmana Peraturan Mahkamah Agung itu
mengatur dan mewujudkan sistem peradilan yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah di
peradilan agama. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif,. Hasilnya, Mahkamah Agung
telah mengeluarkan beberapa aturan sebagai upaya mewujudkan peradilan efektif dan efisien yaitu Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, Peraturan Mahkamah Agung Nomor
14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5
Tahun 2016 tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 04 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sederhana, dan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara dan Persidangan Secara Elektronik.
Perma tersebut mengatur upaya mewujudkan penyelesaian sengketa ekonomi syariah yang efektif dan efisien yaitu melalui
gugatan sederhana, hakim mengadili harus miliki kompetensi di bidang ekonomi syariah dengan mengeluarkan kebijakan
sertifikasi hakim ekonomi syariah, dan menyediakan pelayanan peradilan secara elektronik.
Kata kunci: Efektifitas, Efisiensi, Sengketa Ekonomi Syariah, Peradilan Agama

Pendahuluan penyelesaian sengketa melalui peradilan umum,


Sebelum adanya putusan Mahkamah sedangkan pada pasal 49 Undang-Undang
Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012, terjadi No. 03 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
dualisme penyelesaian sengketa ekonomi syariah, Undang-Undang Nomor 7 Tentang Peradilan
dimana menurut penjelasan pasal 55 ayat (2) Agama memberikan kewenangan kepada
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Peradilan Agama. Dualsime tersebut membuat
Perbankan Syariah terdapat pilihan forum yaitu pe­
nye­
lesaian sengketa ekonomi syariah tidak

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 33 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

efektif. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi Ekonomi Syariah (KHES). Dalam Perma tersebut
tersebut, posisi peradilan agama sebagai satu- di­jelas­kan bahwa bagi setiap hakim pengadilan
satunya badan peradilan yang berwenang agama yang memeriksa dan mengadili perkara
untuk menyelesaikan perkara sengketa ekonomi segketa ekonomi syariah agar menggunakan
syariah semakin kuat secara hukum. Putusan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam KHES.
Mahkamah Konstitusi telah sejalan dengan Disamping itu, hakim tetap diberikan kebebasan
semangat yuridis sebagaimana yang telah untuk menggali dan menemukan hukum untuk
tertuang dalam Undang-Undang No. 03 Tahun menghasilkan putusan yang adil dan benar.3
2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang KHES terdiri dari Buku I yang membahas
Nomor 7 Tentang Peradilan Agama.1 Menurut tentang Subyek Hukum dan Amwal, Buku II
data pada Direktori Putusan Mahkamah Agung membahas tentang akad, Buku III membahas
Republik Indonesia, ada 1159 Kasus yang telah tentang Zakat dan Hibah, Buku IV membahas
ditangani oleh Peradilan Agama. Beberapa tentang akuntansi syariah.4
contoh kasus yang telah diputus yaitu Gugatan Pada tahun 2016, Mahkamah Agung me­
Wanprestasi Akad Ijarah yang telah diputus nerbitkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor
Pengadilan Agama Wonosari dengan Putusan 14 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelesaian
Nomor: 0374/Pdt.G/2016/PA.Wno. Gugatan Sengketa Ekonomi Syariah. Perma tersebut
Sederhana Akad Pembiayaan Syariah pada me­rupakan jawaban atas ketiadaan hukum
pengadilan Agama Semarang yang telah diputus acara perdata bidang ekonomi syariah. Perma
dengan putusan Nomor: 1/Pdt.G.S/2019/ terdiri dari sebelas bab dan lima belas pasal.
PA.Smg. Gugatan wanprestasi akad Murabahah Dalam pertimbangannya dijelaskan bahwa per­
pada Pengadilan Agama Pandegelang dengan kembangan ekonomi syariah dengan berbagai
putusan Nomor: 1/Pdt.G.S/2020/PA.Pdlg. bentuk transaksi keperdataannya dimasyarakat
Selain adanya penegasan oleh Mahkamah sangat signifikan. Hal tersebut mem­­ bawa
Konstutisi, kepercayaan terhadap peradilan konsekuensi adanya potensi sengketa antar para
agama untuk menyelesaikan sengketa ekonomi pihak yang bertransaksi dengan prinsip-prinsip
syariah juga diperkuat oleh Mahkamah Agung ekonomi syariah. Maka dibutuhkan payung
dengan menerbitkan Peraturan Mahkamah hukum yang jelas untuk menjamin kepastian
Agung.Mahkamah Agung sebagai peradilan hukum bagi para pihak dalam melakukan
tertinggi, diberi kewenangan untuk menetapkan upaya hukum terhadap pemenuhan hak-
peraturan perundang-undangan peraturan haknya. Terutama upaya-upaya hukum yang
sebagaimana diatur dalam pasal 8 Undang- cepat, sederhana dan biaya ringan sehingga per­
Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang masalahan dapat segera diselesaikan dan tidak
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.2 berlarut.5
Pada tahun 2008, Mahkamah Agung me­ Adanya Perma yang menjadi basis hukum
nerbitkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor materiil (Perma No. 02 Tahun 2008 Tentang
02 tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) dan
hukum formil Perma No. 14 Tahun 2016
1
Abdurrahman Rahim, “Analisis Hukum Terhadap
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/Puu-X/2012 (Studi
Kewenangan Absolut Peradilan Agama)”, h. 19. https:// 3
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2008
badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/analisis- Tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
hukum-terhadap-putusan-mahkamah-konstitusi-no-93puu- 4
Hasneni, “Kompilasi Hukum Ekonomi Islam (Analisa
x2012-studi-kewenangan-absolut-peradilan-agama-oleh- Terhadap Kekuatan Hukum Dan Materinya”, Jurnal Al
abdurrahman-rahim-shimh-139, diunduh 19 Desember 2019. Hurriyah, Vol. 1, No. 2, Juli 2016, h. 189.
2
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang 5
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Syariah.

| 34 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Efektifitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa identik dengan kecepatan dan fleksibelitas kerja
Ekonomi Syariah) menegaskan bahwa serta peningkatan layanan dan pendapatan.8
Mahkamah Agung berkomitmen untuk me­ Penulis menggunakan pendekatan yuridis
nyedia­kan mekanisme hukum yang pasti bagi normative, dengan menganalisa ketentuan pasal
para pencari keadilan. Sebelumnya adanya yang ada di dalam Perma untuk melihat apakah
Perma. No. 14 Tahun 2016 Tentang Tata ketentuan pasal-pasal tersebut secara teknis
Cara Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah, yuridis mengarah kepada asas peradilan cepat,
tidak ada kepastian hukum mengenai hukum sederhana dan biaya ringan.
acara yang digunaka untuk mengadili perkara
ekonomi syariah. Lebih lanjutnya, terbitnya Kedudukan Perma dalam Hukum Indonesia
Perma No. 01 Tahun 2019 Tentang Administrasi
Mahkamah Agung selain memiliki ke­
Perkara di Pengadilan Secara Elektronik
wenangan untuk melakukan pengawasan ter­
merupakan jawaban dari Mahkamah Agung
hadap peradilan dibawah kekuasaan Mahkamah
untuk mewujudkan peradilan yang efektif
Agung, memberikan pertimbangan hukum,9
dan efesien dengan prinsip cepat, sederhana
memeriksa perkara Kasasi dan Peninjauan
dan biaya ringan. Di dalam Perma ini upaya
Kembali, menguji peraturan peraturan per­
mewujudkan peradilan efektif dan efisien telah
undang-undangan di bawah undang-undang.
diatur secara teknis bagaimana cara menerapkan
Mahkamah Agung juga diberikan kewenangan
asas tersebut. Berbagai instrument untuk
untuk membuat dan menetapkan peraturan
mewujudkan asas peradilan dalam Perma ini
perundang-undangan. Kewenangan tersebut
antara lain mengakomodir penggunaan sistem
didasarkan pada ketentuan pasal 8 ayat (1)
elektronik yang memudahkan pihak-pihak
UU. No.12 tahun 2011 tentang Pembentukan
pengguna peradilan. Tiap pihak yang telah
Perundang-Undangan. Pada pasal tersebut
menggunakan sistem administrasi eletronik
dijelas­
kan bahwa jenis peraturan perundang-
peradilan akan dimudahkan untuk proses
undangan yang diakui salah satunya adalah
pemanggilan melalui elektronik karena me­
peraturan yang ditetapkan oleh Mahkamah
mangkas biaya pemanggilan. Tentu semangat
Agung. Pada pasal 8 ayat (2) dijelaskan bahwa
menghadirkan peradilan efektif dan efisien
kedudukan Perma diakui sebagai salah satu jenis
secara esensi sejalan dengan tujuan ekonomi
peraturan perundang-undangan yang memiliki
Syariah, yaitu mewujudkan kemaslahatan bagi
kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintah
umat manusia.6 Karena prakitk usaha berbasis
oleh peraturan perundangan-undangan yang
ekonomi syariah tidak hanya dikembangkan
lebih tinggi.10
oleh umat muslim saja.7
Kewenangan Mahkamah Agung menerbitkan
Pada tulisan ini, penulis akan mengkaji
Perma merupakan kewenangan yang atributif,
sejauh mana ketentuan berbagai peraturan per­
yaitu kewenangan yang lahir karena perintah
undang-undangan untuk menjamin terwujud­
peraturan perundang-undangan.Kewenangan
kan peradilan yang efektif dan efesien dengan
prinsip cepat, sederhana dan biaya ringan. 8
Hoedi Prasetyo and Wahyudi Sutopo, “Industri 4.0:
Mengingat di era revolusi industri 4.0 yang Telaah Klasifikasi Aspek Dan Arah Perkembangan Riset,” J@
ti Undip : Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Maret 2018,
h. 17-26.
6
Khairuddin Wahid, “Signifikansi Lembaga Al-Hisbah 9
Tamin, Budianto Eldist Daud. “Tinjauan Yuridis Terhadap
Dalam Sistem Ekonomi Islam”, Jurnal Ilmiah Mizani, Vol. 5, Kedudukan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Dalam
No. 1, 2019, h.136. Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia,” Lex
7
Toha Andiko, “Signifikansi Implementasi Konsep Asministratum, Vol. 6, No. 3, 2018, h. 114.
Ekonomi Islam Dalam Transaksi Bisnis Di Era Modern”, Jurnal 10
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Ilmiah Mizani, Vol. 4, No. 2, 2018, h. 21. Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 35 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

ini lahir dari perangkat Negara dan secara Perma dapat dijadikan sebagai terobosan
resmi kewenangan ini menjadi unsur legalitas hukum untuk menjawab kebutuhan dan untuk
keabsahan Peraturan Mahkamah Agung.11 kelancaran penegakan hukum di Indonesia.15
Mahkamah Agung sebagai salah satu Satu sisi kemajuan teknologi dan meningkatnya
pelaksana kekuasaan bidang peradilan merupa­ kebutuhan masyarakat acap kali menimbulkan
kan peradilan tertinggi diberi kewenangan permasalahan baru. Sisi lain hukum yang ada
untuk menerbitkan Surat Edaran Mahkamah tidak mampu mengakomodir semua persoalan
Agung dan Peraturan Mahkamah Agung. yang timbul, akibatnya terjadi kekosongan
Perma merupakan peraturan perundang- hukum. Maka hadirnya Perma adalah suatu
undangan yang dibutuhkan untuk melengkapi jawaban untuk memperjelas dan menjamin
peraturan perundang-undangan yang sudah kepastian hukum proses peradilan.
ada. Artinya Mahkamah Agung dibenarkan
menerbitkan Perma dalam rangka memenuhi Konsep Peradilan Efektif dan Efisien
keperluan hukum tertentu karena terjadinya Konsepsi peradilan efektif dan efisiensi dalam
ketida­klengkapan aturan hukum sehingga tulisan ini mengacu kepada asas peradilan cepat
dapat mengancam proses penegakan hukum sederhana dan biaya ringan sebagai diatur dalam
terutama dalam pemeriksaan perkara. Untuk itu pasal 2 undang-undang nomor 48 tahun 2009
setiap Perma yang diterbitkan oleh Mahkamah tentang kekuasaan kehakiman. Dalam pen­
Agung harus memiliki sandaran hukum.Perma jelasannya sederhana dimakasudkan sebagai
merupakan peraturan perundang-undangan bentuk pemeriksaan dan penyelesaian perkara
yang sifatnya delegatif.12 Hal ini sejalan dengan dilakukan dengan cara yang efektif dan efesien.
ketentuan pasal 79 undang-undang nomor Kemudian biaya ringan adalah biaya proses
14 tahun 1985 tentang mahkamah agung peradilan dapat dijangkau oleh masyarakat.
bahwamahkamah agung dapat membuat aturan Tentu asas cepat, sederhana dan biaya ringan
lebih lanjut dalam mana kala terjadi kekosongan tidak boleh mengabaikan ketelitian dan
hukum demi melancarkan proses peradilan.13 kecermatan hakim dalam mengadili perkara.16
Merujuk pada penjelasan sebelumnya bahwa Untuk dapat mengetahui sejauhmana
Perma merupakan aturan pelengkap dan bersifat garansi terwujudnya asas cepat, sederhana
delegatif, maka materi hukum yang dapat diatur dan biaya ringan dalam penyelesaian sengketa
dalam Perma juga dibatasi pada aturan tertentu. ekonomi syariah dapat dilihat dalam dua hal
Pertama materi yang dapat diatur dalam Perma yaitu pertama melihat pada tataran regulasinya/
adalah materi yang belum diatur dalam undang- aturan hukumnya dan kedua melihat pada
undang dan hanya mengatur seputar proses sisi implemntasinya. Khusus dalam tulisan ini
penyelenggaraan peradilan. Kedua materi Perma akan membahas pada aspek regulasinya. Pada
tidak boleh mencampuri dan melampaui aturan tulisan ini akan dibahas tentang ketentuan-
mengenai hak dan kewajiban warga Negara.14 ketentuan pasal yang ada pada Perma 14 Tahun
2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
Ekonomi Syariah.
11
Nomensen Sinamo, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta:
Jala Pernata Aksara, 2014), h. 112. Agung Riyardi di dalam tulisannya memaknai
12
Husma, Rani, Hasyim, Kewenangan Pengaturan Mahkamah
Agung, h. 5.
efektivitas adalah keadaan bekerja sesuai dengan
13
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang
Mahkamah Agung.
14
Sholikin, “Mencermati Pembentukan Peraturan Sholikin, “Mencermati Pembentukan…”, h. 2.
15

Mahkamah Agung (Perma)”, Jurnal Recvinding, Vol. 3, No. 1, 16


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang
2017, h. 2. Mahkamah Agung.

| 36 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Efektifitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

aturan dengan memberikan efek dan hasil. Lalu tidak berlarut-larut dan merugikan para pihak
efesiensi dimaknai ketepatan cara kerja dalam yang berkepentingan baik itu kerugian materi
mengerjakan sesuatu dengan memaksimal maupun kerugian immateri.18
waktu, tenaga dan biaya tanpa ada pemborosan.17 Penyelesaian gugatan sederhana merupa­
Mengacu pada pendapat tersebut, yang perlu kan langkah atau cara peradilan untuk me­
diperhatikan pada saat melakukan pekerjaan meriksa perkara dengan cara sederhana
adalah aturannya dan ketepatan cara kerja agar dan pem­ buktiannya pun dengan cara yang
menghemat waktu, tenaga dan biaya. Dalam sederhana dengan ketentuan bahwa nilai
konteks penyelesaian sengketa ekonomi syariah, materil gugatannya maksimal sebanyak Rp.
tentu harus jelas bagaimana mekanismenya dan 500.000.000,00 (lima ratus juta).19Umumnya
apakah mekanisme tersebut sudah mengarah transaksi berbasis akad syariah yang nilai materi­
kepada penjaminan upaya penyelesaian sengketa nya di bawah Rp. 500.000.000.00 (lima ratus
yang hemat biaya, waktu dan tenaga dengan juta rupiah) terjadi pada Baitul Maal Watanwil
mengacu pada asas cepat, sederhana dan biaya (BMT). BMT adalah unit usaha yang berbentuk
murah. koperasi yang mendukung usaha ekonomi kecil
Berdasarkan analisa penulis dengan mengkaji ke bawah. Biasanya BMT akan memberikan
Perma 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara jasa penitipan uang (menabung) dan pinjaman
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah, ada pihak-pihak yang membutuhkan dana dalam
beberapa ketentuan yang sejalan dengan asas skala kecil.20
peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan Pada pasal 4 dijelaskan bahwa para pihak
untuk mewujudkan efektivitas dan efesiensi dalam gugatan sederhana terdiri dari penggugat
penyelesaian perkara yaitu tersedianya akses dan tergugat yang masing-masing tidak boleh
gugatan sederhana, sertifikasi hukum ekonomi lebih dari satu, kecuali memiliki kepentingan
syariah, tersedianya akses gugatan elektronik hukum yang sama. Terhadap tergugat yang
dan bantuan teknologi, berikut uraiannya: tidak diketahui tempat tinggalnya, tidak dapat
diajukan gugatan sederhana. Bagi penggugat dan
Tersedianya Akses Gugatan Sederhana tergugat dalam gugatan sederhana berdomisili
Perma No. 2 tahun 2015 dan Perma No. 4 di daerah hukum yang sama. Apabila penggugat
tahun 2019 perubahan Perma No. 5 tahun 2015 berada di luar wilayah hukum/domisili tergugat,
tentang tata cara penyelesaian gugatan sederhana penggugat dapat menunjuk kuasa, kuasa
menginginkan adanya penyederhanaan proses insidentil, atau wakil yang beralamat di wilayah
peradilan agar dapat mempermudah masyarakat hukum/domisili tergugat atau dengan surat
untuk mengakses peradilan sederhana, cepat tugas dari institusi Penggugat. Penggugat dan
dan biaya ringan. Hal ini dikarenakan semakin tergugat wajib menghadiri secara langsung setiap
meningkatnya hubungan hukum dalam persidangan dengan atau tanpa didampingi
bidang ekonomi dengan berbagai model oleh kuasa hukum, yang artinya dalam gugatan
transaksi yang mengandung potensi konflik.
Penyederhanaan prosedur ini merupakan upaya 18
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016
Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Syariah.
nyata yang dilakukan oleh Mahkamah Agung 19
Peraturan Mahkamah Agung 04 Tahun 2019 Tentang
agar menciptakan peradilan yang efektif dan Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun
2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sederhana.
efesien sehingga setiap perkara yang diperiksa 20
Reonika Puspita Sari, “Urgensi Usul Fikih Dalam
Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (Studi Pelaksanaan
17
Riyardi, “Analisis Efisiensi, Efektivitas dan Responsibilitas Penetapan Besaran Infak Atas Pembiayaan di BMT Nurul
Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemerintah Daerah Sragen”, Husna Batanghari Lampung Timur),” Jurnal Ilmiah Mizani,
Jurnal Jejak, Vol. 4, No. 2, 2011, h. 93. Vol. 5, No. 1, Desember 2018, h. 14.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 37 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

sederhana tidak diperbolehkan mengguna­kan ngadilan menetapkan Hakim untuk me­


jasa advokat. Lamanya penyelesaian gugatan meriksa gugatan sederhana. Selanjutnya
sederhana ditentukan yaitu maksimal 25 hari panitera menunjuk panitera penggantu
sejak sidang pertama.21 untuk memeriksa perkara gugatan sederhana.
Selanjutnya tahapan penyelesaian gugatan Selanjutnya pada pasal 10 dijelaskan bahwa
sederhana sebagaimana yaitu meliputi langkah semua proses mulai dari tahap pendaftaran,
berikut: penetapan hakim sampai penunjukan
panitera pengganti dilakukan dalam waktu
1. Pendaftaran
maksimal 2 hari.24
Penggugat mendaftarkan gugatannya dibagian
4. Pemeriksaan pendahuluan
kepaniteraan pengadilan. Penggugat dapat
men­daftarkan gugatannya dengan mengisi Dalam proses pemeriksaan pendahuluan,
blanko yang disedikan di kepaniteraan.Opsi Hakim memeriksa kelayalakan gugatan
mengisi blanko ini sifat pilihan, artinya sederhana yang diajukan, apakah gugatan ter­
penggugat dapat membuat sendiri gugatan sebut memenuhi ketentuan yaitu nilai materi
dengan mengikuti format sesuai dengan yang digugat maksimal Rp. 500.000.000,00
aturan yaitu harus berisi identitas penggugat (limaratus juta), perkara yang dimaksud
dan tergugat, penjelasan ringkas duduk bukan menjadi kewenangan pengadilan
perkara dan tuntutan penggugat.22 khusus atau tidak, dan bukan merupakan
sengketa ha katas tanah. Selanjutnya hakim
2. Pemeriksaan kelengkapan gugatan sederhana
memeriksa berdasarkan ketentuan pada
Pada pasal 7 dijelaskan bahwa Panitera me­ pasa 4 yaitu pengugat dan tergugat tidak
lakukan pemeriksaan syarat pendaftaran boleh lebih dari satu kecuali memiliki
gugatan sederhana. Apabila setelah dilakukan kepentingan yang sama. Bahwa tergugat
pemeriksaan terdapat kekurangan syarat/ harus diketahui keberadaan, bahwa antara
tidak memenuhi syarat maka gugatan di­ penggugat dan tergugat harus berdomisili
kembalikan. Semua gugatan sederhana di­ pada daerah hukum yang sama, bahwa baik
catat pada buku registrasi khusus gugatan penggugat maupun tergugat hadir tanpa
sederhana.Pada pasal 8 dijelaskan bahwa didampingi kuasa hukum. Apabila hasil
ketua pengadilan menetapkan biaya panjar pemeriksaan menyatakan perkara gugatan
perkara, dan penggugat wajib membayar sederhana yang diajukan tidak memenuhi
panjar biaya tersebut.Apabila penggugat ketentuan yang ada pada pasal 3 dan 4
tidak mampu makan dapat mengajukan per­ maka hakim mengeluarkan penetapan yang
mohonan prodeo.23 menyatakan bahwa gugatan tersebut bukan
3. Penetapan hakim dan penunjukan panitera gugatan sederhana dan mencoret dari buku
pengganti register perkara dan memerintahkan untuk
Pada pasal 9 dijelaskan bahwa ketua pe­ mengembalikan panjar perkara. Terhadap
penetapan tersebut tidak dapat dilakukan
upaya hukum.25
21
Peraturan Mahkamah Agung 04 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun
2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sederhana.
22
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 24
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan
Sederhana. Sederhana.
23
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 25
“Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan
Sederhana. Sederhana.”

| 38 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Efektifitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

5. Penetapan hari sidang dan pemanggilan para upaya hukum apapun. Hakim tidak terikat
pihak kesepakatan perdamaian diluar persidangan.
Hakim menetapakan hari sidang pertama, Selanjutnya jika tidak ada perdamaian maka
dan pemanggilan para pihak mengacu akan dilanjutkan pembacaan gugatan dan
pada ketentuan hukum acara perdata yaitu jawaban pihak tergugat. Proses pemeriksaan
maksimal 3 hari sebelum sidang pertama.26 gugatan sederhana tidak dapat diajukan
Apabila penggugat tidak hadir maka gugatan provisi, eksepsi, rekonvensi, intervensi,
dinyatakan gugur. Apabila tergugat tidak replik, duplik atau kesimpulan.28
hadir maka akan dilakukan pemanggilan Apabila penggugat tidak hadir pada sidang
kembali secara patut. Apabila tergugat kembali pertama, maka gugatan gugur.Dalam hal
tidak hadir maka hakim memutus perkara. tergugat tidak hadir pada sidang pertama
Apabila tergugat hadir pada sidang pertama maka dilakukan pemanggilan ulang secara
dan sidang kedua tidak hadir maka gugatan sah patut. Apabila tergugat tidak hadir dalam
diperiksa dan diputus secara contradictoir. sidang kedua setelah dipanggil secara sah dan
Terhadap putusan tersebut dapat diajukan patut maka perkara diputus secara verstek.
keberatan.Pada pasal 21 dijelaskan bahwa Apabila tergugat hadir pada sidang pertama,
keberatan dilakukan paling lambat 7 hari kemudian sidang kedua tidak hadir tanpa
setelah putusan dibacakan atau diberitahun alasan yang sah, maka gugatan diperiksa dan
kepada para pihak. Pihak yang mengajukan diputus secara contraditoir.29
keberatan menyerahkan berkas permohonan 7. Pembuktian
keberatan dan memori keberatan ke panitera.
Proses pembuktian pada gugatan sederhana
Pihak lawan dapat mengajukan kontra
tetap mengacu pada ketentuan hukum acara
memori keberatan. Hakim melakukan
perdata yaitu bukti surat, sanksi, sangkaan,
pemeriksaan terhadap keberatan didasarkan
pengakuan dan sumpah. Dalil gugatan
pada putusan dan berkas gugatan sederhana,
yang diakui dan tidak dibantah tidak perlu
permohonan keberatan, memori keberatan
pembuktian. Penggugat wajib melampirkan
dan kontra memori keberatan.Putusan
bukti surat yang sudah dilegalisasi pada saat
keberatan paling lambat diucapkan 7 hari
mendaftaran gugatan sederhana.30
setelah penetapan majelis hakim. Putusan
keberatan diberitahukan kepada para 8. Putusan
pihak paling lambat 3 hari setelah putusan Hakim membacakan putusan dalam sidang
diucapkan.27 terbuka untuk umum dan hakim wajib
6. Pemeriksaan sidang dan perdamaian memberitahukan bahwa para pihak memiliki
hak untuk mengajukan keberatan. Putusan
Pada saat sidang pertama, hakim wajib
hakim harus memuat yaitu kepala putusan,
meng­­
upayakan perdamaian dengan tetap
identitas para pihak, uraian singkat duduk
mem­­perhatikan batas waktu. Apabila terjadi
perkara, pertimbangan hokum dana mar
perdamaian maka hakim akan membuat
putusan akta perdamaian, dan terhadap 28
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
putusan perdamaian tidak dapat dilakukan 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan
Sederhana.
29
Peraturan Mahkamah Agung 04 Tahun 2019 Tentang
26
M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, (Jakarta: Sinar Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun
Grafika, 2012), h. 225. 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sederhana.
27
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 30
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan
Sederhana. Sederhana.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 39 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

putusan. Apabila para pihak tidak bias hadir, dijelaskan bahwa sertfikasi hakim ekonomi
jurusita menyampaikan pemberitahuan syariah adalah proses pemberian sertifikat hakim
putusan paling lambat 2 hari setelah putusan yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi,
dibacakan.Atas permintaan para pihak kompetensi, integritas dan pelatihan menjadi
dapat diberikan Salinan putusan setelah 2 hakim ekonomi syariah. Hakim ekonomi
hari putusan dibacakan. Panitera mencatat syariah merupakan hakim peradilan agama
jalannya persidangan dalam berita acara yang telah bersertifikat dan diangkat oleh ketua
per­sidangan yang ditandatangani oleh Mahkamah Agung.Selanjutnya dalam pasal 3
hakim dan panitera pengganti.Putusan yang dijelaskan bahwa sertifikasi bertujuan untuk
telah memiliki berkekuatan hukum tetap meningkatkan efektifitas penanganan perkara-
dijalankan secara sukarela, dan apabila tidak perkara ekonomi syariah di pengadilan agama/
terpenuhi dapat dilakukan berdasarkan mahkamah syari’iyah sebagai bagian dari upaya
hukum acara perdata.31 penegakan hokum ekonomi syariah yang me­
Apabila para pihak tidak menjalankan menuhi rasa keadilan.33
putusan pengadilan secara sukarela, maka Perkara ekonomi syariah sebagaimana di­
pihak berkepentingan dapat mengajukan sebutkan dalam Perma ini meliputi: bank
eksekusi. Ketua pengadilan mengeluarkan syariah, lembaga keuangan mikro syariah,
penetapan aanmaning paling lambat 7 asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana
hari setelah menerima surat permohonan syariah, obligasi syariah dan surat berharga
eksekusi. Ketua pengadilan menetapkan berjangka menengah syariah, sekuritas syariah,
tanggal pelaksanaan aanmaning paling lambat pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana
7 hari setelah penetapan aanmaning.Apabila pension lembaga keuangan syariah, bisnis
terkendala geografis untuk melaksanaan syariah.34
aanmaning, maka dapat lebih dari ketentuan Untuk menjaminkan efektifitas penanganan
yang ditetapkan.32 ekonomis syariah, Perma ini mengatur secara
tegas bahwa perkara ekonomi syariah harus
Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah diadili oleh hakim ekonomi syariah. Setiap hakim
Sertifikasi hakim ekonomi syariah me­ yang akan menjadi hakim ekonomi syariah
rupakan langkah Mahkamah Agung untuk harus memenuhi persyaratan administrasi,
meningkatkan kesiapan peradilan agama dalam kompetensi, integritas, mengikuti pelatihan
memeriksa perkara ekonomi syariah.Sertifikasi dan dinyatakan oleh tim seleksi. Persyaratan
hakim ekonomi syariah bentuk simbolisasi bagi administrasi meliputi sehat jasmani dan rohani
hakim-hakim yang telah memenuhi persyaratan serta menjabat sebagai hakim selama 8 tahun.
dan telah melalui berbagai tahapan pelatihan Persyaratan kompetensi meliputi mampu
(capacity building) sebagai hakim yang memiliki memahami norma-norma hukum ekonomi
kompetensi ekonomi syariah. syariah, mampu menerapkan hukum sebagai
instrumen dalam mengadili perkara ekonomi
Perma No. 5 tahun 2016 tentang Sertifikasi
syariah, mampu melakukan penemuan hukum,
Hakim Ekonomi Syariah pasal 1 ayat (1)
dan mampu menerapkan pedoman beracara
dalam mengadili perkara ekonomi syariah.35
31
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan 33
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
Sederhana. 5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah.
32
Peraturan Mahkamah Agung 04 Tahun 2019 Tentang 34
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah.
2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sederhana. 35
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

| 40 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Efektifitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

Menurut Amran Suaidi, Mahkam Agung telah pertama/banding karena jabatanya dapat me­
bekerja sama dengan Bank Indonesia dan meriksa perkara ekonomi syariah.38
Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan
kompetensi hakim di bidang ekonomi Tersedianya Akses Gugatan Elektronik dan
syariah. Pada tahun 2017, jumlah hakim yang Bantuan Teknologi
bersertifikasi ekonomi syariah berjumlah 120.36
Pada pasal 3 Perma No. 14 Tahun 2016
Pada tahun 2019 sekitar 208 hakim yang akan
Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
mengikuti kompetensi hakim ekonomi syariah.
Ekonomi Syariah dijelaskan bahwa gugatan
Persyaratan integritas adalah tidak sedang dalam
perkara ekonomi syariah dapat diajukan secara
menjalani hukuman. Hakim ekonomi syariah
lisan atau tertulis dalam bentuk cetak atau pen­
diangkat oleh ketua mahkamah agung setelah
daftaran perkara secara elektronik. Adanya
melalui tahapan seleksi dan pelatihan. Pangkatan
ketentuan pendaftaran secara elektronik
hakim ekonomi syariah ditetapkan melalui surat
me­ rupa­kan upaya Mahkamah Agung me­
keputusan ketua mahkamah agung.37
maksimal­ kan penggunaan teknologi untuk
Lebih lanjut pada Perma ini juga mengatur mem­ permudah setiap pihak yang berperkara
bahwa perkara ekonomi syariah pada pe­ dengan lebih mengefisiensi waktu dan peng­
ngadilan tingkat pertama dan tingkat banding gunaan kertas. Pengaturan mengenai pen­
dilingkungan peradilan agama/mahkamah daftaran elekstronik ditegaskan Perma No. 01
syar’iyah harus diadili oleh majelis hakim yang Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara
ketuanya dan atau salah satu anggota majelis­ di Pengadilan Secara Elektronik. Perma
nya merupakan hakim ekonomi syariah. Dari tersebut merupakan dasar untuk meligitimasi
pasal tersebut dapat dikatakan bahwa upaya penyelenggaraan administrasi perkara dan
mendorong proses peradilan yang efektif per­sidangan secara elektronik di pengadilan
dan menjamin rasa keadilan bagi masyarakat untuk me­wujudkan tertib penanganan perkara
telah terencana dengan baik. Dengan skema yang profesinal, transparan, akuntabel, efektif,
yang diatur dalam Perma tentang Sertifikasi efisien dan modern.39 Kemajuan teknologi di
Hukum Ekonomi Syariah, setiap peradilan era industri 4.0 telah mendorong penggunaan
agama diarahkan untuk memiliki satu majelis system digitalisasi untuk membantu kerja
hakim yang memiliki kompetensi untuk manusia. Selain ramah lingkungan, penggunaan
mengadili perkara ekonomi syariah.Dalam hal teknologi dalam administrasi berperkara akan
tidak terdapat hakim yang telah diangkat dan mampu menghadirkan peradilan yang efektif
memiliki sertifikasi sebagai hakim ekonomi dan efisien.
syariah, ketua pengadilan/Mahkamah Syar’iyah
Administrasi perkara secara elektronik
karena jabatannya dapat menunjuk wakil ketua
adalah serangkaian proses penerimaan gugatan/
atau hakim senior yang telah mengikuti diklat
permohonan/keberatan/bantahan/perlawanan/
fungsional hakim ekonomi syariah untuk
intervensi, penerimaan bayaran, penyampaian
mengadili perkara ekonomi syariah. Dalam
panggilan/pemberitahuan, jawaban, replik,
hak tidak terdapat hakim ekonomi syariah,
duplik, dan kesimpulan, pengelolaan, penyam­
Ketua Pengadilan/ Mahkamah Syar’iyah tingkat
paian dan penyimpanan dokumen perkara
perdata/agama/tata usaha militer/tata usaha
5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah.
36
Antara, “Baru 120 Hakim Bersertifikasi Ekonomi Syariah
Sumber:,” Agustus 2017, https://mediaindonesia.com/read/ 38
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
detail/119201-baru-120-hakim-bersertifikasi-ekonomi-syariah. 5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah.
37
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 39
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang
5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah. Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 41 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

negara dengan menggunakan sistem elektronik calon pengguna terdaftar dan pengguna lain
yang berlaku dimasing-masing lingkungan melakukan pendaftaran melalui sistem informasi
peradilan. Sistem peradilan elektronik yang me­ pengadilan. Apabila principal mencabut kuasa­
rupakan serangkaian proses memeriksa dan me­ nya, maka harus melaporkan terlebih dahulu
ngadili perkara oleh pengadilan yang dibantu kepada panitera pengadilan.42
dengan teknologi informasi. Baik administrasi Pengguna terdaftar dan pengguna lain berhak
elektronik maupun sistem persidangan elektonik menggunakan layanan administrasi perkara
adalah dasar pembentukan sistem efekti dan dan persidangan elektronik dengan segala fitur
efisien dalam instusi peradilan40 yang ada.Pengguna terdaftar adalah advokat
Pada pasal 3 dijelaskan bahwa administrasi yang ememnuhi syarat sebagai pengguna sistem
perkara dan persidangan secara elektronik pengadilan elektronik. Sedangkan pengguna lain
berlaku untuk jenis perkara perdata, perdata adalah subjek hukum yang memenuhi syarat
agama, tata usaha negara dan tata usaha militer. menggunakan sistem informasi pengadilan
Untuk perkara banding, kasasi dan peninjauan selain advokat yaitu jaksa pengacara negara, biro
kembali dapat dilaksanakan atas persetujuan hukum/TNI/POLRI, Kejaksaaan RI, Direksi/
para pihak dengan ketentuan bahwa administrasi karyawan perusahaan dan kuasa insidentil
tingkat pertama sudah dilaksanakan secara yang ditentukan undang-undang. Pihak yang
elektronik. Pada pasal 4 dijelaskan bahwa mempergunakan sistem ini terdaftar dengan
persidangan elektronik berlaku untuk proses menggunakan domisili elektronik. Domisili
persidangan dengan acara penyampaian elektronik adalah domisili para pihak berupa
gugatan/permohonan/keberatan/bantahan/ alamat surat elektronik yang terverifikasi.
perlawanan/intervensi beserta perubahannya, Domisili elektronik adalah domisili yang dipilih
jawaban, repli, duplik, pembuktian, kesimpulan pengguna terdaftar dan penggunaan lain dalam
dan pengucapan putusan/penetapan.41 menggunakan layanan administrasi perkara
Pada pasal 5 diatur tentang layanan dan persidangan elektronik. Setiap pengguna
administrasi perkara dan persidangan elektronik harus tunduk dan patuh pada peraturan
dapat digunakan oleh pengguna terdaftar dan yang berlaku. Mahkamah agung berwenang
pengguna lain. Mengenai syarat bagi advokat melakukan verifikasi data pendaftaran, verfikasi
untuk dapat menjadi pengguna terdaftar perubahan data, penangguhan terhadap akses
yaitu Kartu Tanda Penduduk, Kartu Anggota dan pencabutan status pengguna terdaftar
Advokat, Berita Acara Sumpah Advokat oleh dan pengguna lain. Mahkamah agung berhak
pengadilan tinggi. Bagi pengguna lain harus menolak pendaftaran pengguna terdaftar yang
memenuhi syarat yaitu Kartu identitas pegawai/ tidak dapat diverfikasi. Mahkamah agung
kartu tanda anggota, surat kuasa dan/atau surat dapat menindak pelanggaran yang dilakukan
tugas dari kementerian/lembaga/badan usaha oleh pengguna terdaftar dan pengguna lain
bagi pihak yang mewakili kementerian/lembaga berupa teguran, penghentian sementara dan
dan badan usaha, kartu tanda penduduk/ penghapusan akun (perberhentian selamanya).43
paspor dan identitas lainnya untuk perorangan Pada pasal 8 dijelaskan bahwa pendaftaran
dan penetepan ketua pengadilan untuk acara perkara oleh pengguna terdaftar dan pengguna
secara insidentil karena hubungan keluarga lain dapat dilakukan secara elektronik melalui

40
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang 42
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang
Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik. Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik.
41
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang 43
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang
Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik. Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik.

| 42 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Efektifitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

sistem informasi pengadilan. Sistem informasi sidang pertama guna melancarkan persidangan.
pengadilan ini yaitu sistem yang disediakan Persidangan secara elektronik dilaksanakan atas
oleh Mahkamah Agung melalui administrasi, persetujuan para pihak setelah proses mediasi
pelayanan perkara dan persidangan secara gagal. Dalam hal tidak diperlukan mediasi, maka
elektronik. Bagi penggugat, apabila akan ber­ persetujuan dilakukan pada saat sidang dihadiri
perkara maka harus melalui sistem informasi oleh kedua pihak. Persetujuan penggugat
pengadilan dan harus disertai dengan bukti- diberikan pada saat pendaftaran. Jadwal
bukti berupa surat dalam bentuk dokumen sidang disampaikan oleh hakim melalui sistem
elektronik. Pembayaran panjar perkara sesuai informasi pengadilan. Persidangan elektronik
dengan jumlah taksiran secara elektronik dan dengan agenda penyampaian gugatan, jawaban,
ditujukan ke rekening pengadilan ke bank secara replik, duplik, dan kesimpulan dengan ketentuan
elektronik. Dan jika ada penambahan biaya bahwa para pihak harus menyampaikan
perkara dan pengembalian biaya dilakukan dokumen elektronik paling lambat pada hari
secara elektronik. Dalam hal para pihak akan dan jam sidang sesuai jadwal. Setelah menerima
melakukan upaya hukum baik banding, kasasi, dokumen elektronik hakim meneruskan
dan peninajuan kembali dapat menggunakan dokumen tersebut kepada para pihak. Jawaban
sistem informasi pengadilan dengan ketentuan tergugat harus disertai dengan bukti berbentuk
keseluruhan proses pemberkasan perkara dokumen elektronik.Panitera wajib mencatat
tersebut juga dilakukan secara elektronik.44 semua aktivitas pada persidangan elektronik
Pada pasal 15 dijelaskan bahwa panggilan atau dengan berita acara sidang elektronik.Apabila
pemberitahuan kepada penggugat dilakukan para pihak tidak menyampaikan dokumen
secara elektronik dan bagi tergugat/pihak lain elektronik sesuai dengan jadwal tanpa alasan
panggilan eletronik bisa dilakukan apabila telah yang sah amak dianggap tidak menggunakan
disetujui. Dalam perkara tata usaha negara haknya.46
panggilan elektronik tidak perlu mendapat Apabila ada pihak yang mengajukan
persetujuan tergugat/pihak lain. Pada pasal intervensi, maka harus mengikuti prosedur per­
16 dijelaskan bahwa hakim memerintahkan sidangan elektronik, dalam tidak mentaati, maka
jurusita/jurusita pengganti mengirim surat hakim menyatakan permohonan tidak dapat
panggilan ke domisili melalui panggilan diterima. Apabila kedua kedua menyepakati,
elektronik. Dalam hal pihak berdomisili di luar pemeriksaaan saksi dapat dilakukan melalui
wilayah hukum pengadilan, maka panggilan/ audio visual. Persidangan elektronik meng­
pemberitahuan di­ sampaikan secara elektronik gunakan infrastruktut pengadilan, dimana setiap
dan ditembuskan kepada pengadilan dimana biaya yang timbul dalam proses persidangan
para pihak berdomisili. Apabila berada di ditanggung oleh penggugat.47
luar wilayah hukum Indonesia, panggilan/ Putusan/penetepan diucapkan oleh hakim
pemberitahuan dilakukan sesuai dengan secara elektronik. Putusan tersebut secara hukum
peraturan perundang-undangan.45 telah dilaksanakan dengan menyampaikan
Hakim atau hakim ketua dapat memberikan Salinan putusan/penetapan melalui sistem
penjelasan tentang hak dan kewajiban para elektronik. Putusan/penetepan secara hukum
pihak terkait persidangan secara elektronik pada dianggap telah dihadirioleh para pihak dan

44
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang 46
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang
Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik. Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik.
45
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang 47
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang
Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik. Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 43 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

dilakukan dalam sidang terbuka untuk umum. Tidak semua wilayah pengadilan mendukung
Putusan/penetepan dituangkan dalam bentuk ketersedian jaringan internet sehingga dapat
putusan/penetapan yang dibubuhi tanda tangan menyulitkan berbagai pihak yang ber­
elektronik. Putusan/penetapan dimaksud me­ kepentingan untuk mengakses administrasi
miliki kekuatan hukum dan dipublikasikan peradilan. Kedua, kesiapan sumber daya baik
melalui sistem elektronik. Penegasan tentang hakim maupun tenaga pendukung administrasi
persidangan secara elektronik melalui sistem elektronik pengadilan. Dengan jumlah 441
informasi pengadilan dengan jaringan internet Pengadilan Agama dan Mahkamah Syar’iyah
secara hukum telah sesuai asas dan ketentuan yang ada di Indonesia,50 tidak menutup
persidangan terbuka untuk umum.Pendaftaran kemungkinan adanya kendala sumberdaya
dan pencatatan perkara secara elektronik yang manusia. Ketiga kesiapan para pihak baik peng­
menjadi tanggung jawab panitera pengadilan gugat atau tergugat maupun kuasa hukum
melalui sistem informasi pengadilan. Informasi untuk mendukung proses peradilan yang efektif
perkara yang berada dalam sistem informasi dan efisien. Meski hal tersebut masih perlu
pengadilan memiliki kekuatan hukum sama penelitian lebih lanjut.
dengan buku register dan jurnal keuangan.48
Rangkaian proses peradilan mulai dari tahap Penutup
pendaftaran perkara sampai pada tahap putusan Kesimpulannya adalah bahwa berdasarkan
kini telah menggunakan sistem elektronik. analisa penulis Mahkamah Agung telah
Dimana semua berkas yang berkaitan dengan menerbitkan instrumen hukum yang mengatur
kepentingan perkara dibuat dalam bentuk teknis yuridis upaya mewujudkan peradilan
dokumen elektronik. Mulai dari dokumen efektif dan efisien yaitu Peraturan Mahkamah
gugatan, jawaban, replik, duplik, bukti-bukti Agung Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara
dan kesimpulan. Yang paling fenomenal Penyelesaian Gugatan Sederhana, Peraturan
adalah proses persidangan berbasis pada Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016
sistem elektronik, mulai dari pemanggilan, pe­ tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
meriksaan perkara, pemeriksaan saksi, sampai Ekonomi Syariah, Peraturan Mahkamah
pada tahap putusan. Semua ketentuan tersebut Agung Nomor 5 tahun 2016 tentang Sertifikasi
sudah mengarah pada perwujudan sistem Hakim Ekonomi Syariah, Peraturan Mahkamah
peradilan yang efisien, dengan menghemat biaya Agung 04 Tahun 2019 Tentang Perubahan
dan penggunaan kertas. Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02
Kesiapan sarana yuridis, sarana materiil, Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian
sarana personal dan sarana finansial akan sangat Sederhana dan Peraturan Mahkamah Agung 01
berpengaruh terhadap terwujudkan peradilan Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara Dan
efektif dan efisien.49 Pelaksanaan peraturan Persidangan Secara Elektronik. Semua Perma
mahkamah agung tersebut tergantung pada tersebut di atas mengatur upaya mewujudkan
kesiapan dan komitmen peradilan agama. penyelesaian sengketa ekonomi syariah yang
Kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan efektif dan efisien antar lain menyediakan
perangkat peradilan dalam berbagai aspek. upaya teknis yuridis yaitu melalui jalur gugatan
Pertama, aspek ketersedian jaringan internet. sederhana yang mampu menekan biaya perkara,
hakim yang mengadili harus miliki kompetensi
48
Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun 2019 Tentang
Administrasi Perkara Dan Persidangan Secara Elektronik.
49
Ade Kosasih, “Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Akibat 50
Hatta Ali, “Era Baru Menuju Badan Peradilan Modern”,
Penjatuhan Hukuman Disiplin.” Jurnal Ilmiah Mizani, Vol. 4, https://www.mahkamahagung.go.id/id/berita/3365/era-baru-
No. 2, Juli 2018, h. 112. menuju-badan-peradilan-yang-modern, diunduh 5 Januari 2020.

| 44 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Efektifitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

di bidang ekonomi syariah dengan menerbitkan Peraturan Mahkamah Agung Republik


kebijakan sertifikasi hakim ekonomi syariah Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
untuk menjamin kompetensi hakim sehingga Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana.
diharapkan dapat menangani perkara secara lebih Peraturan Mahkamah Agung Republik
efektif. Selanjutnya tersedia pelayanan adminitrasi Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
perkara elektronik dan persidangan elektronik. Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah.
Sistem ini mengharuskan tiap-tiap yang Peraturan Mahkamah Agung 01 Tahun
berperkara menggunakan sistem elektronik mulai 2019 Tentang Administrasi Perkara Dan
dari pendaftaran gugatan sampai pada putusan Persidangan Secara Elektronik.
sehingga dapat memperkecil biaya operasional
Peraturan Mahkamah Agung 04 Tahun
perkara. Semua infrastruktur yang tersedia
2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan
dalam rangka mewujudkan peradilan efektif dan
Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2015
efesien dengan prinsip cepat, sederhana dan biaya
Tentang Tata Cara Penyelesaian Sederhana.
ringan akan terwujud apabila semua sumber daya
manusia men­jalankan ketentuan yang ada. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun
2016 Tentang Tata Cara Penyelesaian
Sengketa Syariah.
Pustaka Acuan
Prasetyo, Hoedi, and Wahyudi Sutopo. “Industri
Ali, Hatta. “Era Baru Menuju Badan Peradilan
4.0: Telaah Klasifikasi Aspek Dan Arah
Modern”, https://www.mahkamahagung.
Perkembangan Riset.” J@ti Undip : Jurnal
go.id/id/berita/3365/era-baru-menuju-
Teknik Industri Vol. 13, No. 1, March 2018:
badan-peradilan-yang-modern, diunduh 5
17. https://doi.org/10.14710/jati.13.1.17-26.
Januari 2020.
Rahim, Abdurrahman. “Analisis Hukum
Andiko, Toha. “Signifikansi Implementasi
Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi No.
Konsep Ekonomi Islam Dalam Transaksi
93/Puu-X/2012 (Studi Kewenangan Absolut
Bisnis Di Era Modern.” Jurnal Ilmiah
Peradilan Agama)”, h. 19. https://badilag.
Mizani, Vol. 4, No. 1, 2018.
mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/
Antara. “Baru 120 Hakim Bersertifikasi Ekonomi artikel/analisis-hukum-terhadap-putusan-
Syariah Sumber:,” Agustus 2017. https:// mahkamah-konstitusi-no-93puu-x2012-
mediaindonesia.com/read/detail/119201- studi-kewenangan-absolut-peradilan-
baru-120-hakim-bersertifikasi-ekonomi- agama-oleh-abdurrahman-rahim-
syariah. shimh-139, diunduh 29 Desember 2019.
Harahap, M. Yahya. Hukum Acara Perdata, Riyardi, Agung. “Analisis Efisiensi, Efektivitas
Jakarta: Sinar Grafika, 2012. Dan Responsibilitas Kapasitas Sumber
Hasneni. “Kompilasi Hukum Ekonomi Islam Daya Manusia Pemerintah Daerah Sragen”
(Analisa Terhadap Kekuatan Hukum Dan 4 (2011): 11.
Materinya)” 01 (July 2016). Sari, Reonika Puspita. “Urgensi Usul Fikih
Husma, Nelly Mulia, Faisal A Rani, and Dalam Perkembangan Lembaga Keuangan
Syarifuddin Hasyim. “Kewenangan Syariah (Studi Pelaksanaan Penetapan
Pengaturan Mahkamah Agung” 1 (2017). Besaran Infak Atas Pembiayaan Di Bmt
Kosasih, Ade. “Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Nurul Husna Batanghari Lampung
Akibat Penjatuhan Hukuman Disiplin.” Jurnal Timur).” Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana
Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan, Vol. 5,
Keagamaan, Vol. 4, No. 2, July 2018. No. 1, Desember 2018.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 45 |


Volume 7, No. 1, 2020
Hasanuddin Muhammad

Sholikin, “Mencermati Pembentukan Peraturan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


Mahkamah Agung (Perma)”, Jurnal Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Recvinding, Vol. 3, No. 1, 2017. Undangan.
Sinamo, Nomensen. Hukum Administrasi Negara, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang
Bandung: Jala Pernata Aksara, 2014. Mahkamah Agung.
Tamin, Budianto Eldist Daud. “Tinjauan Yuridis Wahid, Khairuddin. “Signifikansi Lembaga Al-
Terhadap Kedudukan Peraturan Mahkamah Hisbah Dalam Sistem Ekonomi Islam.”
Agung (Perma) Dalam Hierarki Peraturan Jurnal Ilmiah Mizani, Vol. 5, No. 2, 2018.
Perundang-Undangan di Indonesia,” Lex
Asministratum, Vo. 6, No. 3, 2018.

| 46 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020

You might also like