You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah ‫ﷺ‬. yang telah memberikan kami kesehatan serta

kesempatan sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tanpa


pertolongan-Nya tentulah pemakalah tidak dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam juga penulis ucapkan kepada Baginda Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam yang telah membawa kita kepada ilmu yang berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan sampai saat ini.

Pemakalah juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, pemakalah juga mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
makalah ini, agar makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik. Dan
apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini pemakalah mohon maaf.

Akhirnya, pemakalah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Ibu Dina Istiqomah,M.Pd selaku dosen Pendidikan Kewarganegaraan
yang telah membimbing pemakalah dalam membuat makalah ini. Demikian
makalah dibuat ini bermanfaat untuk teman-teman semua. Semoga dengan
dibuatnya makalah ini dapat membantu para pembaca dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Payakumbuh, 9 Januari 2024

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
A. Pengertian Wawasan Nusantara .......................................................... 2
B. Unsur Dasar Wawasan Nusantara ....................................................... 4
C. Kedudukan Wawasan Nusantara ......................................................... 6
D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ............................................. 8
E. Asas Wawasan Nusantara .................................................................... 9
BAB III ........................................................................................................ 12
PENUTUP ................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wawasan berasal dari kata wawas yang mana bisa disebut dengan
hasil mewawas; tinjauan, pandangan atau kinsepsi; cara pendang.
Sedangkan Nusantara adalah sebutan nama bagi seluruh wilayah
kepulauan Indonesia.
Jadi dapat jika kita simpulkan dari pengertian antara wawasan dan
nusantara diatas bahwasannya wawasan nusantara adalah suatu pandangan
atau cara pandang seseorang terhadap suatu wilayah bahkan beberapa
wilayah di kepulauan Indonesia.
Tak beda jauh dengan yang kita simpulkan tadi, menurut KBBI
Wawasan Nusantara itu sendiri merupakan pandangan atau anggapan
bahwa Nusantara adalah kepulauan yang merupakan suatu kesatuan,
termasuk semua laut dan selatnya.
Untuk pembahasan yang lebih rinci mari kita bahas di bab
selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Wawasan Nusantara?
b. Bagaimana Unsur Dasar Wawasan Nusantara?
c. Bagaimana Kedudukan Wawasan Nusantara?
d. Apa saja Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara?
e. Apa saja Asas Wawasan Nusantara?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian jarh wa ta’dil.
b. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan jarh wa ta’dil.
c. Untuk mengetahui manfaat ilmu jarh wa ta’dil.
d. Untuk mengetahui tingkatan jarah wa ta’dil.
e. Untuk mengetahui pertentangan pertentangan jarh dan ta’dil

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Seperti yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya tadi bahwasannya


menurut KBBI, Wawasan Nusantara adalah suatu pandangan atau
anggapan bahwa Nusantara adalah kepulauan yang merupakan suatu
kesatuan, termasuk semua laut dan selatnya.1
Kami juga menemukan pengertian bahkan pendapat lain atau
pendapat para ahli tentang Wawasan Nusantara ini. Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk
geografis, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mengutamakan
kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional.2
Istilah “wawasan nusantara” berasal dari tiga kata dalam bahasa
jawa, yaitu “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan, penglihatan.
Selanjutnya kata “nusa” berarti pulau atau kesatuan kepulauan,
sedangkangkan kata “antara” berarti antara dua benua dan dua samudera.
Dari arti ketiga kata tersebut, dapat kita simpulkan bahwasannya
wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan
yang berada diantara dua benua dan dua samudera (bangsa Indonesia),
atau cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli tentang wawasan
nusantara:3

1
WawasanNusantara.KBBI
2
Yuniar Mujiwati, Serba-Serbi Wawasan Kebangsaan, Pasuruan: Lembaga Academic & Research Institute,
2020, hlm.20
3
Yuniar Mujiwati,hlm.30-35

2
1. Prof. Wan Usman, cara pandang bangsa indonesia
mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan
dalam segala aspek kehidupan yang beragam.
2. Munadjat Danusaputro (1981), cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksitensi
yang saling terhubung, serta pemekarannya ditengah
lingkungan berdasarkan asas nusantara.
3. Sumarsono (2002), nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap
strata diseluruh wilayah negara. Peraturan tersebut
menggambarkan sikap, perilaku, paham dan semangat
nasionalisme kebangsaan yang tinggi dan menjadi
identitas jati diri bangsa Indonesia.
4. Samsul Wahidin (2010), cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap. cara bertindak, cara
berpikir dan tingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai
hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti
luas dengan aspek-aspek asta grata.
5. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi (2007), cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD 1945,
serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita
nasional.
6. M. Panggabean (1979), doktrin politik bangsa Indoneria
untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan
pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan
peluang strategis lainnya.

3
7. Sabarti Akhadiah MK (1997), cara pandang bangsa
indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan
pancasila dan UUD 1945 sebagai bentukaspirasi bangsa
yang merdeka, berdaulan dan bermatabat yang menjiwai
kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa.
8. Lembaga Pertahanan Nasional (1999), sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia dalam memanfaatkan konstelasi
geografis Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya
untuk mengejawantahkan segala dorongan dorongan dan
rangsangan di dalam usaha pencapaian aspirasi bangsa
dan kepentingan dan tujuan- tujuan nasional.
9. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara
agar masyarakat mencapai tujuan nasional.

B. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara yang biasanya disingkat dengan wanus memiliki


beberapa unsur diantaranya yaitu:4
1. Wadah, yaitu wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bemegara yang meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki
sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta
aneka ragam budaya. Wawasan nusantara sebagai wadah meliputi
tiga komponen, yaitu; wujud wilayah, tata inti organisası, tata
kelengkapan organisasi.

4
Jurnal Pengertian Geopolitik dan Geostrategi Indonesia serta Wawasan Nusantara, hal. 2-3

4
2. Isi wawasan nusantara, Isi wawasan nusantara tercermin dalam
perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam eksistensinya yang
meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu.
a. Cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan
1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
adil dan makmur
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan
yang bebas.
3) Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri
manunggal, utuh, menyeluruh yang meliputi
1) Satu kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup
daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu.
2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan
politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan
identitas nasional
3) Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu
perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar
"Bhineka Tunggal Ika", satu tertib sosial dan satu
tertib hukum.
4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas
usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu
sistem ekonomi kerakyatan.

5
5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu
sistem terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan
rakyat semesta (Sishankamrata)
6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti
pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya yang
mencakup aspek kehidupan nasional
3. Tata laku wawasan nusantara mencakup dua segi, batiniah dan
lahiriah5
a. Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang
membentuk sikap mental bangsa yang memiliki kekuatan batin
Dalam hal ini wawasan nusantara berlandaskan pada falsafah
pancasila untuk membentuk sikap mental bangsa yang meliputi
cipta, rasa dan karsa secara terpadu.
b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan utuh, dalam arti
kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan dan
perbuatan. Dalam hal ini wawasan nusantara diwujudkan
dalam satu sistem organisasi yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.

C. Kedudukan Wawasan Nusantara

Konsep Wawasan Nusantara memiliki posisi yang signifikan dalam


lanskap politik dan sosial Indonesia. Ini adalah salah satu prinsip dasar
negara Indonesia dan dianggap sebagai visi dan misi nasional. Gagasan
tersebut telah digunakan sebagai kerangka pembangunan nasional dan
politik luar negeri sejak awal. Hal tersebut juga merupakan salah satu
prinsip utama yang menjadi pedoman dalam proses pengambilan

5
Sri wirdayati, Wawasan Nusantara, (Semarang: Alprin, 2020), hal44

6
keputusan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan
daerah dan keutuhan wilayah.6

Wawasan Nusantara telah dimasukkan dalam konstitusi Indonesia dan


dianggap sebagai prinsip dasar negara. Termasuk dalam kurikulum
pendidikan nasional sebagai sarana untuk memajukan persatuan dan
kesatuan bangsa di antara keragaman budaya dan masyarakat Indonesia.

Selain itu, juga dianggap sebagai asas politik luar negeri Indonesia,
yaitu kerangka hubungan negara dengan negara lain di kawasan,
khususnya dengan negara kepulauan lainnya. Prinsip tersebut juga
dijadikan dasar kebijakan ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations) Indonesia.

Secara keseluruhan, Wawasan Nusantara memegang posisi penting


dalam lanskap politik dan sosial Indonesia karena berfungsi sebagai
prinsip panduan untuk pembangunan negara dan kebijakan luar negeri.

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia


merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat
Indonesia dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan
dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Dalam hal ini, wawasan nusantara merupakan landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional. Wawasan nusantara dalam
paradigma nasional dapat dilihat dari hierarki paradigma nasional sebagai
berikut:7

1. Pancasila sebagai landasan ideal.


2. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan nusantara sebagai landasan visional.
4. Ketahanan nasional sebagai landasan konsepsional.

6
Bambang Niko, Kedudukan Wawasan Nusantara, (Jambi: Pasla.jambiprov, 2023), hal6
7
Tijan dan Sugimin, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jawa Timur: Penerbit duta, 2019),
hal102

7
D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

Fungsi Wawasan Nusantara secara umum adalah sebagai pe- doman,


motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan
negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi Wawasan
Nusasara ini dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain:8
a. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional
adalah sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan,
keamanan, dan kewilayahan.
b. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai pembangunan nasional adalah
mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik,
dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
c. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai pertahanan dan keamanan
adalah pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada
seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
d. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah
pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa
antarnegara tetangga.

Sedangkan tujuan Wawasan Nusantara yaitunya mewujudkan


nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan rakyat Indonesia
yang mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Ke-pentingan
tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari ke- pentingan
nasional.9

8
Damri dan Fauzi Eka Putra, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Prenada media, 2020), ha168-169
9
Ai Yuyis Siti Nurjanah, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara, ( Majalengka: Bocex
Pesantren, 2022), hal4

8
E. Asas Wawasan Nusantara

Suatu kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi, dilakukan dan
dijaga oleh seluruh elemen masyarakat sering disebut sebagai asas
wawasan nusantara. Fungsi dari asas ini agar tercipta perdamaian, tidak
tercerai berai dan timbul keseimbangan bagi seluruh elemen masyarakat
Indonesia. Berikut ini beberapa asas wawasan nusantara yang wajib kita
pahami.10

1. Asas kepentingan yang sama

Asas pertama dari wawasan nusantara ini memberi isyarat yang


jelas bahwa bangsa Indonesia harus memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama demi untuk kemajuan bersama demi tercapainya
kesejahteraan bersama serta memberi rasa aman bagi seluruh warga
negara Indonesia. Sebagai contoh, akhir-akhir ini marak sekali isu-isu
yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Yang paling
santer diberitakan adalah mengenai intoleran dengan menggunakan
kedok agama, HAM, demokrasi, serta lingkungan hidup.

2. Asas keadilan

Seluruh lapisan masyarakat, memiliki hak yang sama untuk


memperoleh keadilan dalam kedudukannya sebagai warga negara,
serta dalam mewujudkan cita-cita nasional tidak boleh merugikan
orang lain, harus mengedepankan kepentingan nasional daripada
kepentingan kelompok maupun golongan. Hal ini berlaku di seluruh
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik secara politik, hukum,
ekonomi, dan sosial budaya.

3. Asas kejujuran

10
Ai Yuyis Siti Nurjanah.dkk, hal6-8

9
Asas kejujuran menjadi bagian penting dalam sendi kehidupan
umat manusia. Kejujuran disini mengacu pada kejujuran dalam
berpikir dan bertindak, tanpa melebih-lebihkan sesuatu atau
mengurangi. Semuanya harus sesuai dengan data, fakta, dan realita
lain yang muncul, hal ini wajib dilakukan demi kemajuan bangsa ini.

4. Asas kerjasama

Indonesia merupakan negara yang kental dengan budaya gotong


royong. Dengan suatu kesadaran terhadap suatu kepentingan bersama,
maka akan tercipta suatu bentuk kerjasama antar lapisan masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, manusia yang satu akan membutuhkan
manusia lain, untuk saling mengisi simpul-simpul kehidupan sosial
bermasyarakat. Kerjasama saling berkoordinasi dilaksanakan berdasar
atas kesetaraan dengan melibatkan semua pihak tanpa memandang
status sosial, dapat menciptakan efektifitas untuk mencapai tujuan
bersama, serta meringankan suatu pekerjaan, tugas, maupun
tanggungjawab.

5. Asas solidaritas

Solidaritas merupakan suatu bentuk sikap kesetiakawanan yang


memiliki rasa senasib sepenanggungan. Solidaritas adalah suatu
perasaan emosional yang dibangun antar pribadi dengan pribadi,
pribadi dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Dasar
solidaritas adalah adanya rasa saling percaya, rasa peduli antara satu
dengan yang lain, karena memiliki tujuan dan cita-cita yang sama.
Sikap ini sudah layak dan sepantasnya dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan fungsi dan
kedudukannya dalam masyarakat.

10
6. Asas kesetiaan.

Kesetiaan merupakan suatu pedoman yang berpegang teguh pada


janji dan ketaatan. Agar tercipta persatuan dan kesatuan suatu bangsa.
Nilai kesetiakawanan menjadi suatu landasan dalam mewujudkan
tujuan dan cita-cita nasional

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan
geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai
tujuan dan cita-cita nasionalnya.Wawasan Nusantara sebagai Wawasan
Nasional bangsa Indonesia sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu, dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dan
perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun
bagi seluruh rakyat/masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat
yang bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala bidang/aspek
kehidupan dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku
bangsa, atau daerah.

B. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang telah memahami konsep Wawasan
Nusantara, sebaiknya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun kebudayaan Indonesia sangat beragam, namun sebaiknya tetap
mementingkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara, untuk mencapai tujuan nasional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ai Yuyis Siti Nurjanah, D. W. (2022). Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan


Nusantara. Majalengka: Bocex Pesantren.

Mujiati, Y. (2020). Serba-serbi wawasan Nusantara. Jakarta: Lembaga academic


& Research Institute.

Putra, D. d. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Prenada media.

Ridhuan, S. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang: Universitas Esa


unggul .

Tijan, S. (2019). Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Jawa timur:


Penerbit duta.

wirdayati, S. (2020). Wawasan Nusantara. Semarang: Alprin.

https://id.scribd.com/document/578974769/Makalah-Wawasan-Nusantara

https://rarancak.blogspot.com/2019/06/makalah-pkn-kedudukan-fungsi-dan-
tujuan.html?m=1

13

You might also like