You are on page 1of 17

MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN

DAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Kelompok 10
Disusun Oleh :

PRIMA GITA CAHYANI (A1G120023)


NUR HAYATI (A1G120021)
KELAS: 3/A

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Masalah-Masalah
Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Prof. I KETUT SUARDIKA,
S.Pd., M.Si selaku Dosen mata kuliah Pendidikan IPS SD yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Saya berharap agar makalah ini mampu memberikan sudut pandang dan menambah
wawasan baru bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari segi materi maupun tata cara
penulisannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini. Agar kedepannya tugas makalah yang telah diberikan dapat
diselesaikan dengan lebih baik lagi.

Kendari, 19 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN ...............................................................................................................
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................
1.3. Tujuan ...................................................................................................................
BAB II .................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
1.1. Pengertian Masalah Lingkungan ...........................................................................
1.2. Jenis-jenis Masalah Lingkungan ..........................................................................
1.3. Masalah Lingkungan Secara Global ......................................................................
1.4. Masalah Lingkungan Secara Nasional ..................................................................
1.5. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................................
1.6. Ruang Lingkup ......................................................................................................
1.7. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup .................................................................
BAB III ................................................................................................................................
PENUTUP ...........................................................................................................................
1.1. Saran ......................................................................................................................
1.2. Kesimpulan ...........................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan akhir-akhir ini mulai banyak dijumpai di sekitar kita.
Seperti diibaratkan bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin membesar.
Kita sebagai manusia hendaknya menjaga lingkungan sekitar agar tidak terancam
kerusakannya. Namun, hanya sebagian orang saja yang benar-benar peduli dengan
lingkungan di sekitar kita.
Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini
terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan
dapat pulih kembali secara alami (homeostasis). Akan tetapi, masalah lingkungan yang
terjadi sekarang banyak disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Bahkan manusia sendiri
sebagai pelaku utama dalam permasalahan lingkungan. Faktor-faktor alami tidak
banyak berpengaruh dalam permasalah lingkungan akhir-akhir ini. Tidak bisa
disangkal bahwa faktor manusia lah yang jauh lebih berdampak rumit dibandingkan
dengan faktor alam itu sendiri.
1.2. Rumusan Masalah :
Dalam makalah ini, masalah yang akan dibahas adalah :
1. Apa pengertian masalah lingkungan?
2. Apa saja jenis-jenis masalah lingkungan?
3. Apa pengertian pendidikan lingkungan hidup?
4. Bagaimana ruang lingkup pendidikan lingkungan?
5. Apa tujuan pendidikan lingkungan?
1.3. Tujuan :
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengkaji masalah-masalah lingkungan yang sering terjadi di sekitar kita
2. Menguraikan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan
3. Mencari solusi untuk mengatasi masalah lingkungan yang terjadi di sekitar kita.
4. Mengetahui pengertian dari Pendidikan Lingkungan Hidup
5. Mengetahui Ruang Lingkup dari Pendidikan Lingkungan Hidup
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Masalah Lingkungan
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahkluk hidup lain.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang
dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui
advokasi, edukasi dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan
iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan
proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai
secara ekologis.

1.2. Jenis-jenis Masalah Lingkungan


Adapun jenis-jenis masalah lingkungan yang banyak dijumpai di sekitar kita, yaitu
1. Pencemaran Air
Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat akttivitas manusia. Pencemaran
air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga
sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
property.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaaan dimana bahan kima buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan alami tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena :
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

1.3. Masalah Lingkungan Secara Global


Pada saat ini banyak bencana yang melanda di sekitar kita. Entah itu bencana yang
menimbulkan kerusakan kecil maupun yang besar. Terutama bencana-bencana tersebut
disebabkan oleh masalah yang sering dibahas yaitu pencemaran. Akibatnya timbul
masalah-masalah yang bersifat global, antara lain: pemanasan global, hujan asam (acid
rain), dan menipisnya lapisan ozon.
1. Pemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu, dan
kemampuan membersihkan diri selalu bervariasai sejak planet bumi ini terbentuk.
Dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk yang disertai dengan
kegiatan-kegiatan manusia yang semakin padat, maka para ahli atmosfer di dunia
memprediksikan bahwa semakin lama suhu di bumi akan semakin naik yang
disebut dengan pemanasan global. Pemanasan global terjadi sangat cepat karena
efek dari Efek Rumah Kaca.
Efek Rumah Kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda
langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya.
Efek Rumah Kaca dapat dijelaskan sebagai berikut. Enargi matahari yang masuk
ke bumi mengalami :
25 % dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25 % diserap awan
45 % diadsorpsi permukaan bumi
5 % di pantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diadsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk infra-merah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra-merah tertahan oleh awan dan
gas CO2 untuk di kembalikan lagi ke Bumi.
Dalam keadaan normal, efek rumah kaca dibutuhkan agar pada saat siang hari
dan malam hari suhunya tidak terdapat perbedaan yang sangat jauh, artinya suhu
rata-rata di permukaan Bumi saat malam hari tidak akan mengalami penurunan
yang drastis.
Selain gas CO2 ada pula gas-gas lain yang juga menyumbang efek rumah kaca
yaitu sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), dan nitrogen dioksida
(NO2) serta beberapa senyawa organik lainnya seperti gas metana (CH4) dan
kholrofluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca dan sering disebut dengan gas rumah kaca.
Selama era pra-industri, menurut perkiraan para ahli, efek rumah kaca telah
meningkatkan suhu bumi sebesar 1-5 derajat celcius. Perkembangan ekonomi
dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar fosil akan meningkat. Hal ini
menyebabkan emisi karbon dioksida antar 0,3-2% pertahun dan apabila terus
meningkat lagi maka akan berdampak peningkatan suhu antara 1,5-4,5 derajat
celcius sekitar tahun 2030.
Peningkatan suhu yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
iklim yang sangat cepat. Hal ini dikarenakan terganggunya fungsi hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga dapat mengurangi kemampuan penyerapan CO2 yang
berada di Bumi. Bahkan peningkatan suhu dapat mengakibatkan pelepasan karbon
yang ada di permukaan bumi dalam bentuk bahan-bahan organik yang kemudian
terurai menjadi CO2 dan CH4 oleh kegiatan mikroba tanah. Iklim yang bertambah
panas akan meningkatkan aktivitas mikroba dan meningkatkan pemanasan global.
Pemanasan global dapat mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di
daerah kutub yang dapat meimbulkan naiknya permukaan air laut dan juga
memberikan dampak seperti erosi di pesisir, rusaknya hutan bakau dan terumbu
karang, naiknya salinitas di wilayah estuaria dan wilayah pesisir lainnya,
perubahan lokasi sedimentasi lainnya, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut
sera naiknya tinggi gelombang. Keseimbangan biologi pun akan terganggu.
Peningkatan iklim juga dapat meningkatkan jumlah ganggang di laut. Beberapa
jenis ganggang diketahui beracun dan dapat membahayakan kehidupan laut dan
meracuni manusia saat memakan hasil laut.
2. Hujan Asam
Hujan asam pertama kali di laporkan di Manchester, Inggris, yang menjadi
kota penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith
menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam
mulai digunakan pada tahun 1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat
mengarah pada kerusakan alam.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan sisa dalam
pembakaran bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke
atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat
yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut
akan mengakibatkan meingkatnya kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
terbukti membahayakan kehidupan makhluk hidup.
Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh dua polutan udara, sulfur dioksida
(SO2) dan nitrogen oksida (NO) yang keduanya dihasilkan karena hasil
pembakaran. Namun, 50 % sulfur dioksida dihasilkan alami oleh bumi itu sendiri,
misalnya letusan gunung berapi dan kebakaran hutan secara alami. Dan 50 %
lainnya disebabkan karena kegiatan manusia itu sendiri.
Walaupun hujan asam ditemukan di tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para
ilmuwan mulai banyak melakukan penelitian mengenai fenomena ini. Kesadaran
manusia tentang hujan asam ini meningkat pada tahun 1990-an setelah New York
Times memuat laporan dari Hubbard Brook Experimental Forest di New
Hampshire tentang banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh hujan
asam.
3. Menipisnya Lapisan Ozon
Mengapa lapisan ozon sangat penting untuk dilindungi? Lapisan ozon
merupakan lapisan tipis gas O3 yang secara alami menyelimuti bumi untuk
menangkal pengeruh negatif dari sinar ultraviolet. Apabila lapisan ozon meipis
maka semakin banyak sinar ultraviolet yang terserap ke bumi, akibatnya banyak
menimbulkan permasalahan yang berbahaya terutama masalah kesehatan.
Beberapa masalah kesahatan yang disebabkan oleh sinar ultraviolet yang
berlebihan seperti kulit keriput, katarak sehingga mengakibatkan kerusakan
permanen pada mata, menurunkan system kekebalan tubuh dan bahkan dapat
memicu melanoma (kanker kulit yang paling fatal).
Kerusakan ozon disebabkan karena pelepasan zat perusak ozon atau biasa
disebut BPO (Bahan Perusak Ozon). Sekitar 100 bahan perusak yang terdaftar
berdasarkan Protrokol Montreal 1987. Beberapa jenis BPO yang banyak
digunakan di Indonesia adalah chlorofluorocarbons (CFCs) dan
hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) yang banyak digunakan di AC dan lemari es.
Selain dua bahan perusak tersebut masih ada bahan perusak lainnya seperti halon,
metil bromida, aerosol, solvent, dan foam yang digunakan pada busa pengembang,
pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, serta kaleng semprot untuk parfum atau
pengharum ruangan.

1.4. Masalah Lingkungan Secara Nasional


Dalam ruang lingkup secara Nasional pun tidak luput oleh permasalahan sosial.
Permasalahan lingkungan banyak terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang
relatif masih tinggi, penyebaran penduduk yang kurang merata, dan mutu kehidupan
penduduk yang rendah. Beberapa bentuk-bentuk masalah lingkungan secara nasional
yaitu :
1. Kerusakan Hutan Tropis
Penyebab utama kerusakan hutan disebabkan oleh illegal logging dan
kebakaran hutan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Mereka merusak hutan
dengan tujuan untuk membuat sebuah bangunan bertingkat atau membuat sebuah
lahan baru yang digunakan untuk kepentingan mereka sendiri. Dan setelah
membabat habis hutan-hutan yang ada, mereka tidak melakukan reboisasi atau
penanaman kembali pohon yang telah ditebang.
Efek yang ditimbulkan dari kerusakan hutan banyak mengakibatkan hewan-
hewan yang hidup di hutan akan mati, sumber makanan bagi hewan-hewan yang
hidup di hutan akan habis dan dikarenakan hewan-hewan yang ada di hutan tidak
memiliki tempatt tinggal, banyak dari mereka masuk ke pemukiman penduduk dan
tidak sedikit dari mereka menyerang penduduk sekitar.

2. Membuang Sampah Sembarangan


Masalah ini sering dijumpai dimanapun, di perkotaan hingga perdesaan
maupun di daerah yang terpencil. Kebanyakan masalah ini dikarenakan kurangnya
kesadaran masyrakat sekitar dalam membuang sampah. Banyak dari masyarakat
yang masih malas membuang sampah pada tempat sampah. Namun, tidak hanya
kesadaran masyarakat yang menjadi masalah. Kurangnya tempat sampah di
beberapa tempat mengakibatkan sulitnya mengumpulkan sampah-sampah yang
berada di suatu daerah. Akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah
sembarangan antara lain timbulnya berbagai macam bencana alam seperti banjir
dan tanah longsor, tersumbatnya aliran air, dan tercemarnya sumber air maupun
tanah dan mengakibatkan timbul banyak penyakit.

3. Kerusakan Terumbu Karang


Berbagai macam jenis terumbu karang yang indah menghiasi lautan Indonesia
menyebabkan banyaknya ulah-ulah jahil para manusia. Banyak dari mereka
mencoba mengambil terumbu karang yang ada di laut dan mengakibatkan
rusaknya terumbu karang. Walaupun beberapa diantara mereka tidak mengambil
terumbu karang ada beberapa orang terutama nelayan yang menangkap ikan
menggunakan bom atau jarring. Penangkapan ikan yang seperti itu tidak hanya
membunuh ikan-ikan di laut saja bahkan secara tidak langsung terumbu karang
dapat rusak. Akibat yang ditimbulkan karena rusaknya terumbu karang ialah
berkurangnya fungsi terumbu karang sebagai penahan gelombang, banyak
makhluk hidup yang ikut mati karena rusaknya terumbu karang dapat merusaknya
tempat tinggal bagi mahluk hidup yang hidup di air, dan potensi pariwisata dan
ekonomi dapat terganggu.

4. Kerusakan Hutan Bakau


Hutan bakau yang berfungsi sebagai pelindung pantai dari bahaya abrasi dapat
terancam kehidupannya. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan
hutan bakau yaitu beralihnya fungsi hutan bakau menjadi tambak (Kep.
Karimunjawa, Cilacap), pemukiman (Tanah Mas Semarang), perluasan objek
wisata atau rekreasi, penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan
bangunan, serta polusi minyak juga mengancam tumbuhnya hutan bakau.
1.5. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
manusia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara..
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Jadi, pengertian
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan usaha sadar dan terencana dalam
upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan
yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untukberperan aktif dalam
upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang
dan masa yang akan datang.
Pendidikan lingkungan hidup membahas setiap masalah yang mempengaruhi suatu
organisme. Pendidikan lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan
khususnya masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan alam serta sumber daya
dan konservasinya. Kerusakan alam yang terjadi pada dasarnya lebih dititikberatkan
pada kemampuan manusia untuk melihat dengan jangkauan jauh melampaui batas
kepentingan sendiri di samping kemampuan dalam melihat kenyataan yang sebenarnya
dalam kehidupan (Soerjani, 1992:19).
PLH adalah ilmu terapan karena mencari jawaban praktis untuk membuat peradaban
manusia yang berkelanjutan di bumi dengan sumber daya terbatas. Komponennya
meliputi biologi, geologi, kimia, fisika, teknik, sosiologi, kesehatan, antropologi,
ekonomi, statistik, komputer dan filsafat.
1.6. Ruang Lingkup
Saat melihat disekitar dimana kita tinggal, kita melihat bahwa lingkungan pada
awalnya adalah Pemandangan alam seperti hutan, sungai, gunung, padang pasir, atau
kombinasi tersebut. Sebagian besar tinggal di daerah yang telah banyak diubah oleh
manusia, di desa, atau kota. Bahkan kita yang Tinggal di kota mendapatkan pasokan
makanan dari desa dan ini tergantung pada lingkungan alam seperti hutan, padang
rumput, sungai, sumber daya seperti air untuk pertanian, kayu bakar, pakan ternak, dan
ikan. Demikian dengan kehidupan kita sehari-hari terkait lingkungan sekitar kita dan
semua saling mempengaruhi.
Kita menggunakan air untuk minum dan untuk kegiatan lainnya sehari-hari. Kita
menghirup udara, menggunakan sumber daya dari mana makanan dibuat dan kita
bergantung pada masyarakat tumbuhan dan hewan hidup yang membentuk jaring-
jaring hidup, yang kita juga bagian. Segala sesuatu di sekitar kita membentuk
lingkungan dan kehidupan kita bergantung pada menjaga sistem vitalnya tetap utuh.
Ketergantungan kita pada alam sangat besar sehingga kita tidak bisa terus hidup tanpa
melindungi sumber daya. Tradisi lingkungan bumi mengacu pada lingkungan kita
sebagai 'Ibu Alam' dan masyarakat tradisional mengetahui bahwa menghargai alam
sangat penting bagi mereka mata pencaharian. Hal ini telah menyebabkan banyak
praktik budaya yang membantu masyarakat adat melindungi dan melestarikan sumber
daya alam mereka.
Memperbarui sumber daya alam seperti kayu dan air, adalah sumber daya yang bisa
digunakan dan juga bisa diregenerasi dengan proses alami seperti pertumbuhan
kembali atau curah hujan. Tetapi akan habis jika kita terus menggunakannya lebih
cepat dari alam yang menggantinya. Misalnya, jika penebangan dan pembakaran kayu
dari hutan lebih cepat dari pertumbuhan kembali dan regenerasi pohon, maka tidak
dapat menampung air dan menahan
Pengikisan tanah. Tidak hanya menghabiskan sumber daya hutannya seperti kayu
dan produk non kayu lainnya, tapi mempengaruhi sumber air kita karena Hutan alam
bertindak seperti spons yang menyimpan air dan dilepaskan perlahan. Proses
penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau
mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan yang akan mengakibatkan banjir
di musim hujan dan sungai kering ketika musim kemarau. Banyak efek samping
terhadap lingkungan akibat aktivitas rutin manusia oleh masing-masing dari kita, jika
itu adalah untuk menyediakan sumber daya yang kita butuhkah dalam jangka panjang.
Ruang lingkup pendidikan lingkungan hidup meliputi aspek :
a. Kelembagaan
b. SDM yang terkait dalam pelaku/pelaksanaan maupun objek PLH.
c. Sarana dan prasarana
d. Pendanaan
e. Materi
f. Komunikasi dan informasi
g. Peran serta masyarakat dan
h. Metode pelaksanaan
1.7. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup adalah membentuk manusia yang
memiliki perilaku tanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan hidup. PLH
juga merupakan dasar-dasar pendidikan dalam proses pemecahan masalah lingkungan
hidup dengan dasar filosofis keseluruhan, kelestarian, peningkatan dan
Pemeliharaan agar semuanya menjadi lebih baik (Fien , 1997).Dalam mengkaji
PLH, tekanan ditujukan terutama kepada penyatuan kembali segala ilmu yang
menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori variable yang menyangkut energi,
materi, ruang, waktu dan keanekaragaman. Tujuan pembelajaran PLH itu sendiri
adalah pembinaan peningkatan pengetahuan, kesadaran, sikap, nilai, dan perilaku yang
bertanggung jawab (Yusuf , 1998)
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Bumi sebagai planet yang kita tinggali memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup umat manusia. Banyak sekali permasalahan-permasalahan
lingkungan mulai dari permasalahan lingkungan yang bersifat alami maupun
permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk mencegah masalah lingkungan itu
muncul dan itu sudah menjadi kewajiban sebagai umat manusia untuk menerapkan
berbagai pencegahan masalah lingkungan agar Bumi yang kita tinggali ini bisa lebih
banyak memberikan manfaat lagi dan untuk membangun kehidupan yang lebih baik
lagi.
1.2. Saran
Kita sebagai umat manusia harus menjaga dan melestarikan tempat tinggal kita yaitu
Bumi. Walaupun berbagai macam upaya dilakukan untuk melestarikan lingkungan kita
tetapi kita masih saja lalai bahkan kurang kesadaran dalam melestarikan lingkungan,
tetap saja pelestarian tersebut tidak bias berjalan maksimal. Jadi, mulai dari sekarang
mari bangun rasa kesadaran dalam diri kita untuk selalu menjaga lingkungan kita agar
kita dapat terus menikmati keindahan Bumi ini.
Daftar Pustaka
Ansyari, I. (2015, Februari 7). Makalah Tentang Lingkungan Hidup. Retrieved from Isya
Ansyari Blog: http://learnmine.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lingkungan-
hidup.html

ArtikelLingkunganHidup.com. (2015, September 15). Masalah Lingkungan Hidup Bagi


Manusia. Retrieved from Artikel Lingkungan Hidup:
http://www.artikellingkunganhidup.com/masalah-lingkungan-hidup-bagi-manusia.html
Ayusoraya, E. (2013, Mei 18). Masalah Lingkungan Secara Global dan Nasional. Retrieved
from Elly Alpinista: http://alpinistaelly.blogspot.co.id/2013/05/masalah-lingkungan-
secara-global-dan.html
KimiaLingkungan Weblog. (2008, Juni 4). Masalah-Masalah Lingkungan Global. Retrieved
from Kimia Lingkungan's Weblog:
https://kimialingkungan.wordpress.com/2008/06/04/masalah-masalah-lingkungan-
global/
Muhammad Nasheh Ulwan, S. I. (2012). Makalah Masalah Lingkungan Hidup dan
Penanggulanngannya. Serang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNTIRTA. Retrieved from http://pgsduntirta.blogspot.co.id/2012/04/makalah-
masalah-lingkungan-hidup-dan.html
Wikipedia.org. (2015, Maret 10). Banjir. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
Wikipedia.org. (2015, September 4). Bencana Alam. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
Wikipedia.org. (2015, Maret 11). Efek Rumah Kaca. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
Wikipedia.org. (2015, Agustus 18). Lingkungan Hidup. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup
Wikipedia.org. (2015, September 4). Tanah Longsor. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor
Yulpan. (2012, Agustus 29). Makalah Tentang Masalah Lingkungan. Retrieved from Yulpan
Blog: http://yulpan-paisal.blogspot.co.id/2012/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

You might also like