Professional Documents
Culture Documents
TEKS EKSPOSISI
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOAH DASAR
STKIP DARUSSALAM CILACAP
2023
1. Keterampilan Berbahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomuniasi, digunakan untuk menyampaikan
gagasan, pesan, dan informasi. Manusia bisa berpikir karena memiliki bahasa, tanpa
bahasa manusia tidak bisa memiirkan berbagai hal. Tanpa bahasa juga akan membuat
manusia tidak bisa berkomunikasi. Seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan
apabila sudah melalui dan menyelesaikan sebuah proses, proses yang dilalui dalam
bahasa dan berbahasa ada empat aspek. Keempat aspek berbahasa bukan hanya
mendukung dalam ruang lingkup berbahasa saja, tetapi dalam ruang lingkup
kehidupan pun saling berkaitan erat.
Kemampuan berbahasa (language art, languageskill) mencakup empat segi,
yaitu kemampuan menyimak (listening skill), kemampuan berbicara (speaking skill),
kemampuan membaca (reading skill), dan kemampuan menulis (writing skill).
Keempat aspek berbahasa tersebut sangat berperan penting dalam pengajaran suatu
bahasa di Sekolah (Darmuki dkk, 2018). Keterampilan berbahasa berhubungan erat
dengan proses-proses yang mendasari pikiran, semakin terampil seseorang berbahasa
semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya (Siti, 2013). Semuanya saling berkaitan,
atau tiap satu keterampilan akan berhubungan dengan keterampilan lainnya (Istova
dan Hartati, 2016).
2. Pengertian Menulis
Pada hakikatnya menulis adalah kegiatan untuk menuangkan pikiran, gagasan,
ide, keininan, perasaan maupun informasi ke dalam tulisan. Menulis dan berpikir
adalah dua aktifitas yang saling berkaitan erat. Tulisan tidak dapat terlahir tanpa
adanya pemikiran penulis. Untuk menghasilkan tulisan yang baik seorang penulis
dituntut untuk memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu kterampilan
berbahasa, keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan
perwajahan. Menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan
perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis (Rosidi, 2009:2). Menulis
adalah kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-
hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskanya, sehingga pembaca dapat
memahaminya dengan mudah dan jelas (McCrimmon dalam Saddhono dan Slamet,
2014:150).
Menulis bukan hanya sekadar menuliskan apa yang difikarkan tetapi
merupakan kegiatan tang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi
kegiatan komunikasi tidak langung antara penulis dan pembaca. Menulis merupakan
salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap orang. Terutama
bagi sivitas akademik. Para sivitas akademik merupakan kaum intelektual yang
seharusnya mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS)
demi kemajuan peradaban. Segala bentuk pengetahuan yang ada apabila tidak
didokumentasikan ke dalam tulisan akan sia-sia, karena hanya akan menjadi cerita
lisan sesaat yang akan segera dilupakan pada masa-masa berikutnya. Menulis
merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks, oleh karena itu diperlukan suatu
latihan yang berulang-ulang (Heaton dalam Saddhono dan Slamet, 2014:141)
3. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa.
Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan
ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak
secara tatap muka dengan pihak lain (Tarigan, 2008:3). Selain itu keterampilan
menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada
pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus
didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan
penggunaan ejaan (Abbas 2006:125). Keterampilan menulis merupakan keterampilan
yang sukar dan kompleks. Hal ini dikarenakan keterampilan menulis merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang dikuasai seseorang sesudah menguasai
keterampilan berbaha lainya seperti menyimak, berbicara, dan membaca. Kegiatan
menulis merupkan kegiatan yang sangat komplekskarena melibatkan cara berpikir
yang teratur dan berbagai persyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan, antara
lain (1) adanya kesatuan gagasan, (2) penggunaan kalimat yang jelas dan efektif, (3)
paragraf disusun dengan baik, (4) penerapan kaidah ejaan yang benar, dan (5)
penguasaan kosa kata yang memadai. Keterampilan menulis dapat dikuasai dan
diperoleh dengan jalan praktek dan latihan yang tersistematis (Tarigan 2008:22).
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang dianggap paling tinggi
tingkatannya jika dibandingkan dengan ketiga keterampilan lainnya. Sehubungan
dengan hal tersebut, aktivitas menulis dipandang sebagai bentuk manifestasi
kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar
bahasa setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca (Nur'aini dkk, 2015)
Abbas, S. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdiknas.
Ariningsih, N. E., Sumarwati, dan Saddhono, K. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. JPBS FKIP
Universitas Sebelas Maret. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya, 1(1). 40-53. ISSN I2302-6405
Berry, M., & Batty, C. (2016). The stories of supervision: Creative writing in a critical
space.
New Writing, 13(2), 247–260. https://doi.org/10.1080/14790726.2016.1142568
Disarro, D. R. (2014). Let’s chat: Cultural historical activity theory in the creative writing
classroom. New Writing, 11(3), 438–451. https://doi.org/10.1080/14790726.2014.956123
Flood, J. (1986). The Text, the Student, and the Teacher: Learning from Exposition in Middle
Schools. The Reading Teacher, 39(8), 784-791. Retrieved from
http://www.jstor.org/stable/20199223
Gani, E. (1999). Pembinaan Keterangan Menulis di Perguruan Tinggi. Buku Ajar. Padang:
DIP Proyek UNP.
Hebert, M., Bohaty, J. J., Nelson, J. R., & Lambert, M. C. (2018). Identifying and
discriminating expository text structures: An experiment with 4th and 5th grade
struggling readers. Reading & Writing, 31(9), 2115–2145. https://e-
resources.perpusnas.go.id:2051/10.1007/s11145-018-9826-9
Istova, M., & Hartati, T. (2016). Pengaruh Media Film Animasi Fiksi Islami Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Dan Berbicara Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar, 2(1) : 72 - 86.
Kemdikbud. (2013). Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
SMA/MA/SMK/MAK kelas X. Jakarta.
Keraf, G. (1982). Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah
Keraf. G. (1995). Eksposisi. Jakarta:Grasindo.
Kosasih. (2012). Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya
Kusmayadi, I. (2007). Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas XI SMA/MA. Bandung:
Grafindo.
Marahimin. (2010). Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya
Nur'aini, H. I. M., Saddhono, K., & Ulya, C. (2015). Implementasi Kurikulum 2013 pada
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi (Studi Kasus di Kelas X SMK Negeri 1
Karanganyar). BASASTRA, 3(3). 1-17. ISSN I2302-6405
Oktaria, D., Andayani, & Saddhono, K. (2018). Penguasaan Kalimat Efektif sebagai
Kunci Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi. Metalingua: Jurnal Penelitian
Bahasa, 15(2), 165-177. ISSN I2302-6405
Parera, J.D. (1982). Pelajaran Berbahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga
Rakhman, A. N. (2013). An analysis of thematic progression in high school students
exposition texts. Passage, 1(1), 65-74.
Rosidi, I. (2009). Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius.
Saddhono, K., & St. Y. Slamet (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia:
Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Darmuki, A., Andayani, Nurkamto, J., & Saddhono, K. (2018). The Development and Evaluation of
Speaking Learning Model by Cooperative Approach. International Journal of Instruction,
11(2), 115-128. https://doi.org/10.12973/iji.2018.1129a
Saddhono, K., & St. Y. Slamet. (2012). Meningkatkan keterampilan berbahasa indonesia
(teori dan aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.
Samsudin, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita Dan Menulis
Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu
Membaca Dan Menulis< br. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2), 1-11.
Satini, M. P. (2016). Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Dengan Menggunakan
Teknik Mind Map Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Padang. Jurnal Gramatika, 2(2).
http://dx.doi.org/10.22202/JG.2016.v2i2.976
Semi, M.A (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung:Angkasa
Semi. (1990). Menulis efektif. Padang: CV Ankasa Raya
Septianingrum, F. D. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Proses
dengan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Yosodipuro No. 104
Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
Syafi’ie, I. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wiyanto, A. (2007). Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.