Professional Documents
Culture Documents
Yusuf AS Merupakan Satu Dari 12 Anak Nabi Yaqub AS
Yusuf AS Merupakan Satu Dari 12 Anak Nabi Yaqub AS
Setelah dibeli oleh sepasang suami istri, Yusuf AS tinggal di rumah mereka dan menjadi hamba
sahaya yang melayani mereka. Hingga usianya dewasa dan ketampanannya bersinar, Yusuf AS
tetap melayani tuan pejabat beserta istrinya tersebut.
Pada suatu waktu, istri dari tuannya Yusuf AS merayu dan mengajak Yusuf AS untuk melakukan
perbuatan yang tak pantas. Padahal istri tuannya adalah wanita cantik, kaya, masih muda, dan
berkedudukan tinggi.
Diceritakan, wanita itu menutup pintu kamar yang di dalamnya hanya ada dirinya dan Yusuf AS. Ia
tertarik dan terus menggoda Yusuf AS lantaran penampilan dan ketampanannya yang menawan.
Dalam kondisi ini, Yusuf AS memohon perlindungan Allah SWT dan coba menghindar serta pergi dari
kamar itu. Yusuf AS kemudian lari menuju pintu untuk menjauh, dan istri tuannya mengejarnya sambil
menarik baju Yusuf AS dari belakang hingga robek.
Di saat yang sama, al-Aziz yang merupakan tuannya Yusuf AS tiba-tiba muncul dan memergoki
mereka berdua. Istri tuannya kemudian menuduh Yusuf AS telah menggoda dirinya, dan mengaku
sebagai korban.
Istri tuannya terus membela diri dan menuduh Yusuf AS. Namun Yusuf AS berkata dirinya tak
melakukan hal demikian. Beliau menjelaskan yang sebenarnya menggoda adalah istri al-Aziz
tersebut.
Al-Aziz pun bingung dalam menengahinya. Kemudian ada seorang yang berpendapat, "Jika baju
gamisnya (Yusuf AS) koyak di depan, wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta."
Maksudnya, Yusuf AS yang coba merayu wanita itu lalu wanita itu mendorong Yusuf sehingga baju
bagian depannya robek.
Orang itu kembali mengatakan, "Akan tetapi, jika baju gamisnya (Yusuf AS) koyak di belakang,
wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." Maksudnya, Yusuf AS
berusaha melarikan diri dari godaan wanita itu. Karenanya, wanita itu mengejar dan menarik baju
Yusuf AS dari belakang hingga sobek.
Mendengar demikian, tuannya kemudian melihat bahwa baju belakang Yusuf AS yang robek.
Kemudian al-Aziz menegur istrinya, dan berkata kepada Yusuf AS untuk tidak menceritakan peristiwa
tersebut kepada siapa pun.
Setelah kejadian itu, istri tuannya yakni Zulaikha memanggil teman-temannya ke rumahnya. Ia ingin
menunjukkan ketampanan Yusuf AS yang membuatnya tertarik dan ingin menggoda. Melihat paras
rupawan Yusuf AS, teman-teman Zulaikha pun ternganga hingga tak sadar membuat mereka
mengiris jari-jari tangannya sendiri.
Mendengar tragedi sebelumnya antara Zulaikha dan Yusuf AS, teman-temannya itu pun
menyebarluaskan kabar tersebut hingga membuat heboh sekitar. Melihat kenyataan tersebut, al-Aziz
dan Zulaikha sepakat untuk memenjarakan Yusuf AS agar muncul opini bahwa Yusuf-lahyang
menggoda istri tuannya.
Lalu masuklah Yusuf AS ke dalam penjara. Di sana beliau hanya bisa bersabar dan memohon
pertolongan Allah SWT. Para ulama berbeda pendapat terkait jangka waktu dipenjaranya Yusuf AS.
Ada yang mengatakan tiga, tujuh, bahkan 10 tahun.
Di dalam penjara, Yusuf AS bertemu dengan dua orang mantan pelayan raja. Keduanya kagum
dengan kecedasan ucapan dan perbuatanyang dimiliki Yusuf AS. Ketika kedua orang itu bermimpi,
mereka meminta Yusuf AS untuk menakwilkan mimpi mereka.
Mereka takjub akan tafsiran mimpi yang ditakwilkan Yusuf AS. Padahal Yusuf AS sendiri mengatakan
bahwa kemampuannya itu berasal dari Allah SWT, tuhan yang ia imani. Yusuf AS pun dikenal
sebagai orang yang ahli dalam menafsirkan mimpi.
Sudah sekian lama Yusuf AS beserta temannya berada di dalam penjara. Kemudian salah satu
temannya itu diketahui akan terbebas dari hukuman penjara. Lalu Yusuf AS berkata kepada
temannya yang selamat untuk menceritakan tentang dirinya kepada tuannya itu, alias raja.
Menceritakan tentang dirinya di sini, maksudnya memberitahu raja akan keahlian takwil mimpi yang
dimiliki Yusuf AS. Setelah keluar dari penjara, temannya Yusuf AS yang kembali mnejadi pelayan raja
itu lupa akan pesan yang diberi Yusuf AS untuk menceritakan tentang dirinya.
Suatu ketika raja Mesir kala itu bermimpi dalam tidurnya, dan mimpinya itu membuat ia cemas. Raja
itu bermimpi seakan-akan ia berada di tepi sungai, lalu dari dalam sungai muncul tujuh sapi betina
dengan tubuh gemuk. Ketujuh sapi betina itu merasa senang berada di padang rumput yang subur.
Setelah muncul tujuh sapi gemuk, dalam mimpi raja muncul kembali tujuh sapi bertubuh lemah dan
kurus. Anehnya, ketujuh sapi yang bertubuh kurus itu ikut bersenang-senang dengan tujuh sapi
betina bertubuh gemuk. Kemudian sapi-sapi bertubuh lemah memakan tujuh sapi betina yang gemuk.
Dengan mimpi tersebut, kemudian raja Mesir terbangun dari tidurnya dalam keadaan terkejut. Lalu ia
tertidur lagi, dan mendapatkan mimpi aneh lagi yang berbeda. Mimpi-mimpi yang raja dapati itu
membuatnya khawatir dan cemas.
Raja pun menceritakan mimpi yang diperolehnya itu kepada para pembesar kerajaan dan kaumnya,
tapi tak ada satu pun dari mereka yang bisa menakwilkan mimpi sang raja.
Dalam situasi tersebut, pelayan raja yang pernah dipenjara bersama Yusuf AS mengingat bahwa
Yusuf AS mahir dan pandai menafsirkan mimpi. Kemudian ia berkata kepada sang raja dan kaumnya,
"Aku akan memberitakan kepada kalian tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu maka
utuslah aku (kepadanya)."
Raja pun membolehkan dan mengutus si pelayan untuk menemui Yusuf AS di penjara. Setelah itu,
Yusuf AS pun dibawa menemui raja. Raja Mesir lalu menceritakan mimpinya tentang tujuh sapi
gemuk dan tujuh sapi lemah kepada Yusuf AS.
Di hadapan raja, Yusuf AS pun menakwilkan bahwa akan datang musim subur dan makmur selama
tujuh tahun. Setelah itu, datanglah musim paceklik yang penuh kesulitan selama tujuh tahun pula.
Selain menafsirkan mimpi raja, Yusuf AS juga memberikan solusi terbaik bagi mereka untuk
mengatasi krisis yang akan terjadi. Beliau memberikan gambaran jelas kepada mereka tentang
kondisi yang terjadi ketika datang tahun-tahun dipenuhi dengan kemakmuran dan tahun-tahun yang
diwarnai kekeringan atau paceklik.
Setelah mendengar kepandaian dan kecermatan Yusuf AS dalam menakwilkan mimpi dan memberi
solusi, raja Mesir menawarkan Yusuf AS untuk terlepas dari berbagai tuduhan yang disandarkan
kepadanya dan yang membuatnya dimasukkan penjara.
Namun Yusuf AS menolak, dan meminta raja untuk mengkonfirmasi kebenaran dari tuduhan tersebut
lebih dahulu kepada tuan dan istri tuanyya yang terdahulu, yakni al-Aziz dan Zulaikha.
Setelah raja mengkonfirmasi kepada mereka, didapati bahwa tuduhan tersebut adalah palsu dan
Yusuf AS tidaklah bersalah. Yusuf AS tidak pernah menggoda maupun merayu Zulaikha, melainkan
beliau adalah orang yang baik lagi terpuji
Setelah jelas tidak bersalah, raja Mesir kala itu membebaskan Yusuf AS dari penjara dan
membersihkan nama baiknya yang tercoreng akibat tuduhan palsu.
Setelah bebas dari penjara, raja Mesir berkata kepada Yusuf AS, "Sesungguhnya kamu (mulai) hari
ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi dan dipercayai di sisi kami."
Yusuf AS pun berkata kepada raja, "Jadikan aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku
adalah orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan."
Raja pun memberikan kekuasaan tersebut kepada Yusuf AS dan percaya bahwa ia akan menjaga
amanah yang dibebankan kepadanya.
Setelah menjadi orang yang berkedudukan tinggi, Yusuf AS pun menikah dengan Zulaikha karena
tuan terdahulunya itu meninggal dunia dan Zulaikha telah kembali menjadi wanita yang bermartabat.
Dikatakan bahwa Zulaikha juga masih saudara dengan raja Mesir.
Dengan itu raja Mesir pun mempercayakan jalannya pemerintahan kerajaan Mesir kepada Yusuf AS.
Sudah beberapa lama Yusuf AS memerintah dan kala Mesir dilanda paceklik, 10 saudara Yusuf AS
yang dahulu membuangnya ke dalam sumur datang ke istana untuk menukar bahan makanan.
Saudara-saudaranya tidak mengenali Yusuf AS yang telah menjadi penguasa Mesir tersebut karena
telah terpisah puluhan tahun. Namun ketika mereka memasuki istana, Yusuf AS mengenali mereka.
Mereka menjelaskan maksud kedatangan mereka yakni untuk menukar bahan makanan kepada
Yusuf AS karena terjadi musim paceklik. Mereka juga menerangkan keadaan keluarga hingga jumlah
anggota keluarga mereka. Yusuf AS pun memberikan bahan makanan kepada mereka.
Tapi Yusuf AS menyadari bahwa saudara kandungnya, Bunyamin tidak datang bersama mereka.
Kemudian Yusuf AS meminta mereka untuk kembali ke istana dengan membawa satu saudaranya
yang tidak ikut kala itu.
Mereka juga menyadari bahwa penguasa Mesir tersebut memberi jatah makanan kepada mereka dan
bukan barter bahan makanan yang telah mereka tawarkan. Sehingga mereka berkata kepada Nabi
Yaqub untuk mengizinkan Bunyamin ikut ke istana kerajaan supaya bisa mendapatkan jatah
makanan lagi.
Dengan segala penjelasan dan janji teguh yang dibuat anak-anak Nabi Yaqub terhadapnya,
kemudian Yaqub AS mengizinkan anak-anaknya untuk membawa Bunyamin kepada penguasa Mesir
kala itu, yakni Yusuf AS.
Dibawalah Bunyamin untuk bertemu Yusuf AS. Saudara-saudaranya yang lain pun membawa
barang-barang yang akan ditukar dengan bahan makanan.
Setelah mereka sampai di istana untuk berdiskusi terkait penukaran barang, Yusuf AS bertemu
dengan Bunyamin lalu ia mengungkapkan identitas aslinya. Penguasa Mesir tiba-tiba
mengungkapkan bahwa dirinya adalah Yusuf AS.
Saudara-saudara Yusuf AS keheranan, tapi Yusuf AS menegaskan, "Akulah Yusuf...", "...Dan ini
saudaraku (Bunyamin)."
Setelah mengetahui bahwa penguasa Mesir adalah Yusuf AS, lalu Yusuf AS memerintahkan kepada
saudara-saudaranya untuk membawa baju yang ia kala itu beliau pakai kepada ayahnya, Nabi
Yaqub.
Yusuf AS pun juga memerintah agar sang ayah, Nabi Yaqub beserta keluarganya yang lain untuk
dibawa ke Mesir supaya bisa bertemu dengannya. Demikian Nabi Yaqub bersama keluarganya
datang ke Mesir untuk menemui dan berkumpul kembali dengan Yusuf AS setelah puluhan tahun
terpisah.
Ada ulama yang mengatakan bahwa Yusuf AS dan Nabi Yaqub terpisah selama 35 tahun, ada juga
yang menyebut 83 tahun.
Maka dari itu, Yusuf AS memohon kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan memeluk
Islam dan berharap kelak dipertemukan dengan hamba-hamba-Nya yang sholeh.
Sebelum Yusuf AS wafat, Allah terlebih dahulu mewafatkan Nabi Yaqub. Dijelaskan bahwa Nabi
Yaqub menetap di Mesir bersama Yusuf AS selama 17 tahun. Sebelum wafat, Nabi Yaqub berwasiat
kepada Yusuf agar mengebumikannya di wilayah Syam di sisi makam kakek dan ayahnya, yaitu
Ibrahim dan Ishaq. Demikian Nabi Yaqub pun wafat pada usia sekitar 140 tahun.
beberapa tahun setelah kepergian ayahnya, Yusuf AS juga dipanggil Allah SWT ke hadapannya.
Beliau wafat dan juga dikebumikan di tempat pemakaman orang tuanya. Yusuf AS diketahui wafat
pada usia 120 tahun. Wallahu a'lam.
Itulah sejumlah kisah Nabi Yusuf AS singkat dari lahir hingga wafat. Semoga kita semua bisa
mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung dari kisahnya itu.