You are on page 1of 13

MAKALAH

KONSEP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

DINDA ABELIA (2023102023)


NADIA KOMALA SARI (2023102011)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH


TINGGI ISLAM TARBIYAH DARUL HUDA MUARA DUA
TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat- Nya lah maka Kami dapat
menyelesaikan Makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah Makalah yang menurut Kami
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari tentang
“Ketimpangan Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi Makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang Kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini Kami mempersembahkan Makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi Makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Hormat Kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Administrasi/Manajemen dalam Perspektif Islam .................................... . 2
B. Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................................... . 3
C. Sumber Daya Administrasi/Manajemen Pendidikan ............................... . 6
D. Tujuan Administrasi Pendidikan ............................................................... . 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep administrasi pendidikan melibatkan pemahaman tentang bagaimana
pendidikan telah berkembang dari perspektif administratif.seiring dengan evolusi
sistem pendidikan diseluruh dunia, administrasi pendidikan telah menjadi krusial
dalam mengelola sumber daya, merupakan kebijakan,dan meningkatkan
efektivitas institusi pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Administrasi/manajemen dalam perspektif islam
2. Administrasi secara etimologi
3. Administrasi dalam arti sempit
4. Administrasi dalam arti luas
5. Sumber daya administrasi pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Administrasi/Manajemen dalam Perspektif Islam


Kata administrasi/manajemen merupakan salah satu arti dari kata tadbir (‫تدبير‬
), bentuk masdar (verbal noun) dari kata kerja dabbara al-„amr (untuk
menyelesaikan urusan sampai akhir). Pengertian istilah yang komprehensif
mengenai tadbir diberikan oleh Al-Sayyid al-Sharif „Ali al- Jurjani (w. 816 H)
dalam kitabnya al-Ta‟rif: “al-tadbir al-nazar fi al-„awaqib bi ma‟rifat al-khayr wa
Ijra‟ al-„umur „ala „ilm al- „awaqib”, yaitu menguji/memeriksa akibat-akibat
(hasil) dengan mengetahui apa yang baik dan menaruh perkara dengan
pertimbangan ilmu tentang akibat-akibat yang dihasilkan.
Salah satu surat yang menjelaskan kata ‫ دبر‬adalah Q.S Yunus ayat (10:3)
sebagai berikut:

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan


bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy untuk
mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at
kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan
kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil
pelajaran?.
Menurut Buya Hamka Yudabbiru di dalam ayat ini, diartikan secara
umum dan ringkas, yaitu dia mengatur. Makna kalimat ini lebih dalam
memiliki arti : “dia mentadbir perintah.” sebab diambil dari kata dubur, yang
berarti ekor atau hujung. Maka di dalam Allah mengatur suatu perintah,
Allah telah mengetahui dan menentukan ujungnya, akhirnya atau ekornya
ataupun akibatnya. Di sini terlihat bahwa di dalam mengatur alam ini, Allah
mempunyai rencana yang tegas dan konkrit.
Menjadi kias ibarat pula bagi manusia, bahwa barang siapa manusia

5
yang pekerjaannya menggunakan rencana atau tadbir, artinya mengingat
pangkal dan ujung, pangkal dan ekor atau akibat, maka dekatlah dia kepada
kesempurnaan atau keberhasilan. Maka rencana atau tadbir Allah itu di dalam
menjalankan perintah dan kehendak-Nya, meliputilah kepada semua langit
dan bumi tadi, dan meliputi pula kepada manusia yang kecil ini sampai pula
kepada yang lebih kecil daripada manusia. Keseluruhan dan kesatuan tadbir
adalah pada Allah. Tadbir Allah itu tepat dan jitu. Manusia betapapun pintar,
tidaklah dapat membuat tadbir sendiri diluar rangka takdir Tuhan. Rencana
dan tadbir manusia hanya dapat berlansung apabila sesuai dengan keizinan
Tuhan.

B. Pengertian Administrasi Pendidikan


1. Administrasi Secara Etimologis
Secara etimologis perkataan Indonesia “Administrasi” yang bahasa
Inggrisnya “Administration”, berasal dari kata Latin, yaitu : “Ad + ministrare”
dan “Administratio”. Ad + ministrate berarti melayani, membantu atau
memenuhi (The Liang Gie, 1965). Sedangkan Administratio berarti pemberian
bantuan, pelaksanaan, pimpinan, dan pemerintahan (Atmosudirdjo, 1986).
Jadi, Administrasi pada hakekatnya adalah usaha untuk menolong, usaha
untuk membantu, usaha untuk memimpin atau mengarahkan semua kegiatan
dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

2. Administrasi dalam Arti Sempit


Perlu dipahami bahwa istilah Administrasi di Indonesia masih sering
dipakai dalam arti “Tata Usaha”. Pengertian yang demikian ini merupakan
warisan dari zaman penjajahan Belanda. Pada zaman penjajahan Belanda
dahulu, istilah Belanda “Administratie” disalin kedalam Bahasa Indonesia
menjadi “Administrasi”.
Administratie dalam Bahasa Belanda ini pada umumnya
diartikan sebagai Setiap penyusunan keterangan- keterangan secara sistematis
dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu
ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya dan

6
dalam hubungannya satu sama lain. (The Liang Gie, 1972).
Sebenarnya pengertian administratie yang demikian baru merupakan
salah satu aspek cakupan istilah administratie. Karena masih ada dua aspek
lainnya yang merupakan cakupannya, yakni: “bestuur” atau manajemen dari
kegiatan-kegiatan organisasi, dan “beheer” atau manajemen dari sumber-
sumber daya seperti: finansial, personil, materil, gudang, dan sebagainya.
Hanya saja yang lebih populer di kalangan bangsa Indonesia sebagai pihak
yang dijajah ialah pengertian administratie dari aspek tata usaha.
(Atmosudirdjo, 1986).
Jadi, pengertian Administratie yang dikenal luas di
Indonesia ialah tata usaha. Oleh karena itu, sampai sekarang di
Indonesia istilah “Administrasi” masih sering diartikan sebagai tata usaha atau
pekerjaan tulis-menulis, catat- mencatat perbagai keterangan. Pengertian
Administrasi sebagai kegiatan tulis menulis, catat-mencatat perbagai
keterangan itu, dijelaskan oleh Harris Muda Nasution dalam bukunya “Kursus
Pengetahuan Administrasi“, sebagai berikut: “Dalam arti yang sempit bahkan
pengertian sehari- hari, maka Administrasi artinya adalah tata usaha. Tata
usaha ialah suatu pekerjaan yang sifatnya mengatur segala sesuatu pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan tulis-menulis, surat-menyurat dan
mencatat/membukukan setiap perubahan atau kejadian yang terjadi di dalam
organisasi”. (The Liang Gie, 1972).
Arifin Abdulrachman (1971) mengemukakan pula bahwa,
Administrasi dalam arti tata usaha kegiatannya meliputi penerimaan surat,
penyimpanan surat, korespondensi, penduplikasian, pencatatan-pencatatan
pada buku-buku atau kartothik, pokoknya segala macam pekerjaan yang ada
hubungannya dengan apa yang dinamakan pekerjaan kertas, bahkan yang
meliputi juga pekerjaan- pekerjaan penelponan dan penerimaan tamu.
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut di atas, maka dapatlah
dimengerti bahwa pengertian administrasi dalam arti sempit meliputi
perbuatan tulis-menulis, catat- mencatat, yang kesemuanya merupakan
kegiatan penyediaan bahan keterangan yang diperlukan dalam setiap
organisasi. Kegiatan-kegiatan yang demikian itu dalam Bahasa Indonesia

7
telah lazim dipergunakan istilah “Tata Usaha”.

3. Administrasi dalam Arti Luas


Dua istilah yang mirip tulisan dan bunyinya, namun berbeda makna dan
isinya, yaitu “Administratie” (Bld) dan “Administration” (Ing), sama-sama
disalin dalam satu istilah bahasa Indonesia yaitu “Administrasi”, maka istilah
yang kemudian ini mempunyai dua pengertian yaitu : (1) Administrasi dalam
pengertian sama dengan pengertian administratie atau yang lebih dikenal
dengan kegiatan tatausaha, dan (2) Administrasi dalam pengertian sama
dengan administration. Untuk pengertian yang pertama kiranya telah
jelas diuraikan di atas, sedangkan pengertian yang kedua inilah yang akan di
bahas pada bagian berikut.
Administration mempunyai pengertian dan skop yang lebih luas dari
pada administratie dilihat dari aspek tatausaha saja. Jadi, pengertian
administrasi yang dimaksudkan di sini adalah pengertian yang lebih luas yang
sekaligus mencakup tata usaha.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa
Administrasi pendidikan hadir dalam tiga bidang perhatian dan
kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi,
ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang
garapan Administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan (tugas-
tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan prilaku administrasi), hal ini makin
memperkuat bahwa manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang
dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya
memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan
yang terjadi di masyarakat di samping pendalaman dari segi perkembangan
teori dalam hal manajemen/administrasi.
Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan
berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan
yang dikemukakan para ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil
pendapat yang mempersamakan antara Manajemen dan Administrasi terlepas
dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu dapat

8
dipertukarkan dengan makna yang sama.
Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan
proseskerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil
yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien (Djam‟an Satori, 1980: 4).
Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber
daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan (Soebagio Atmodiwirio,
2000:23).
Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang
turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama (Engkoswara,
2001:2).
Dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen/
administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan
manajemen atau administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan
sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi
pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan seluruh
sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial
tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai
kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain.

C. Sumber Daya Administrasi/Manajemen Pendidikan


Engkoswara, (2001:2) menjelaskan bahwa administrasi / manajemen
pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif.
Menurut KBBI sumber daya adalah segala sesuatu baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud, yang digunakan untuk mencapai hasil, misalnya
peralatan, persediaan, waktu dan tenaga.
Sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan
oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dalam

9
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.
Sumber daya administrasi/manajemen dinyatakan dalam enam M,5 yaitu:
1. Men, tenaga kerja manusia baik tenagakerja eksekutif maupun operatif;
2. Money, uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan;
3. Methode, cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan;
4. Materials, bahan – bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan;
5. Machines, mesin –mesin atau alat – alat yang diperlukan/ dipergunakan
untuk mencapai tujuan; dan
6. Markets, pasar untuk menjual output dan jasa - jasa yang dihasilkan.

Sumber daya tersebut dipersatukan dan ditetapkan secara harmonis


sedemikian rupa, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan
ketentuan bahwa segala sesuatu berlangsung dalam batas – batas waktu,
usaha serta biaya yang ditetapkan.

Dalam konteks pendidikan, kategori sumber daya enam M yaitu:


1. Men (pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik);
2. Methodes (metode, kurikulum);
3. Materials (peserta didik, bahan-bahan, sarana dan prasarana);
4. Money (uang atau dana);
5. Machines (mesin, teknologi pendidikan); dan
6. Market (pasar atau pemasaran).

D. Tujuan Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan merupakan subsistem dalam sistem pendidikan
sekolah/madrasah. Maka, tujuan administrasi pendidikan adalah berusaha
untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
yang tertuang di dalam visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah dan tujuan
pendidikan nasional yang tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

10
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sergiovanni dan Carver dalam Daryanto, merumuskan terdapat empat
tujuan administrasi, yaitu: efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan
menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat
digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu
penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan menurut Shrode dan Voich dalam
Nanang Fatah, tujuan utama manajemen/administrasi adalah produktifitas dan
kepuasan.
Produktifitas dapat diukur dengan dua standar utama yaitu produktifitas
fisik dan produktifitas nilai. Produktifitas fisik diukur secara kuantitatif seperti
banyaknya keluaran (panjang, berat, lamanya waktu, jumlah) sedangkan
produktifitas nilai diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku,
disiplin, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan/tugas.
Pencapaian tujuan yang sesuai dengan harapan tersebut adalah
pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. Dengan kata lain, prestasi kerja
manajer, standar penilaiannya diukur dan efisiensi dan efektivitas organisasi
yang dikelolanya untuk pencapaian tujuan. Efisien dan efektif dipopulerkan
oleh Peter Drucker, efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing
things right), sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar
(doing the right things).
Jika dijabarkan, efisien adalah kemampuan menggunakan sumber daya
dengan benar, tidak melakukan pemborosan-pemborosan terhadap sumber
daya organisasi yang jumlahnya terbatas. Untuk lebih memahami efisiensi,
bisa dikaitkan dengan perbandingan output/input. Output merupakan hasil
keluaran organisasi, dan input merupakan sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut. Organisasi yang dikatakan efisien adalah
organisasi yang memaksimalkan rasio output/input (lebih besar output dan
input). Sebaliknya jika rasio output/input semakin rendah (input lebih besar
dan output) maka sebuah organisasi dikatakan tidak efisien.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah subsistem dalam sistem
pendidikan yang mendukung tujuan pendidikan. Tujuan administrasi
adalah efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan
kepuasan kerja. Administrasi melibatkan kerjasama untuk memanfaatkan
sumber daya secara efektif. Manajemen pendidikan melibatkan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber
daya. Memahami konsep administrasi pendidikan diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan serta
mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara holistik.

B. Saran
Tingkatkan kerjasama antar pihak terkait dalam pengelolaan
sumber daya pendidikan.Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian yang baik diperlukan dalam manajemen pendidikan.
Lakukan evaluasi berkala untuk mengevaluasi pencapaian tujuan
administrasi pendidikan.Dorong penggunaan teknologi pendidikan dan
inovasi untuk meningkatkan efisiensi.Perhatikan kepuasan kerja untuk
meningkatkan motivasi pelaku pendidikan.Integrasikan nilai-nilai Islam
dalam praktik administrasi pendidikan. Dengan menerapkan saran-saran
tersebut, diharapkan pengelolaan administrasi pendidikan dapat lebih
efektif, efisien, dan berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan secara
holistik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Reza Baizuri, Tadbir dan Adab sebagai Kerangka Teori Manajemen Islam,
http://www.komunitasnuun.org/2014/03/tadbir-danadab-sebagai-kerangka-
teori-manajemen-islam-1/, di download 10 April 2015.
Abdul Malik Abdul Karim Amrullah(HAMKA), H. Tafsir AlAzhar Juz 11, Panji
Mas, Jakarta, 1999.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta,
2003.
Yeti Heryati, Manajemen Sumber Daya Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung,
2014.
Brantas, Dasar – dasar Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2009. Daryanto. Drs.
H.M. 2008.
Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Nanang Fatah, Landasan
Manajemen Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008.
Nopri Ahadi, Pengantar Manajemen, UIR Press, Pekanbaru, 2004.
Husaini Usman, Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008.
Oemar Malik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, PT.Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2008.
Sururi dan Sukarti Nasihin, Manajemen Peserta Didik, Alfabeta, Bandung, 2010.
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, Perkembangan
Peserta Didik, Bumi Aksara, Jakarta, 2009.
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004.

13

You might also like