You are on page 1of 11

DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.

2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Received : 12 February 2022


Revised : 20 October 2022
Accepted : 20 October 2022
Online : 24 October 2022
Published : 31 December 2022

USAHA MENINGKATKAN PENGHASILAN PENGUSAHA KERIPIK TEMPE


DENGAN MENGAJARKAN MEMBUAT KERIPIK TEMPE DARI KEDELAI
MENTAH SAMPAI MENJADI KERIPIK DAN MENGUJI NILAI GIZI

Mayarni1, Susanti Muwitaningsih2


1,2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hamka
Email: mayarni@uhamka.ac.id, murwitaningsih@uhamka.ac.id

Abstract
This activity is a development activity for a tempe chips business. This training aims to increase the
income of entrepreneurs. This business was started in groups and has been started since 2016. The
activities carried out are teaching how to make tempe chips by changing how to make tempe chips from
the old way to a new way. The old way to make tempeh chips is to buy half-baked chips and then mix
them with flour and re-ferment them. The new way to make tempeh chips from raw soybeans is through
the stages of boiling, letting it sit overnight, cleaned of the epidermis, washed, dried, given tempeh yeast,
mixed well and then added with sago flour, mixed well, wrapped in plastic with holes in it, and fermented
for two days. The method of activity carried out is a demonstration, namely demonstrating how to make it
in front of tempe chip entrepreneurs. The purpose of this activity is to be able to increase the income of
entrepreneurs. The results of the analysis show that by changing the method of making tempe chips, it can
increase the production of tempe chips by 90 percent. This increase is calculated from the same weight of
raw materials and from the same initial capital. This will have an impact on increasing the income of
entrepreneurs. The next activity, carried out assistance on product nutrition testing. This activity aims to
expand the sales of tempe chips, so as to be able to increase the income of entrepreneurs.

Keywords: tempe chips; old way; new way; nutrition test; increase income
Abstrak
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan sebuah usaha keripik tempe. Pembinaan ini bertujuan untuk
penambah penghasilan pengusaha. Usaha ini diawali secara berkelompok dan sudah dimulai dari tahun
2016. Kegiatan yang dilakukan adalah mengajarkan membuat keripik tempe dengan cara mengubah cara
membuat keripik tempe dari cara lama menjadi cara baru. Cara lama membuat keripik tempe dari
membeli setengah matang lalu dicapur tepung dan difermentasi ulang. Cara baru membuat keripik tempe
dari kedelai mentah melalui tahapan direbus, didiamin satu malam, dibersihkan dari kulit ari, dicuci
bersih , dikeringkan, diberi ragi tempe, dicampur rata lalu ditambahkan tepung sagu, diaduk rata,
dibungkus dengan plastic yang sudah diberi lobang lobang, dan di fermentasi selama dua hari. Metode
kegiatan yang dilakukan merupakan demonstrasi yaitu mendemostarsikan cara membuatnya di hadapan
pengusaha keripik tempe. Tujuan dilakukan kegiatan ini agar mampu menambah pendapatan pengusaha.
Hasil analisis menujukan dengan mengubah cara dalam membuat keripik tempe, mampu meningkatkan
produksi keripik tempe sebesar 90 persen. Peningkatan ini dihitung dari berat bahan mentah yang sama
dan dari modal awal yang sama. Hal ini akan berdampak pada peningkatan penghasilan pengusaha.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 376
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Kegiatan berikutnya, dilakukan pendampingan uji nutrisi produk. Kegiatan ini bertujuan agar
memperluas tempat penjualan produk keripik tempe, hingga mampu menambah penghasilan pengusaha.
Kata Kunci: keripik tempe; cara lama; cara baru; uji nutrisi; menambah penghasilan

Pengerjaan pembuatan dari awal adalah


1. PENDAHULUAN
merebus hingga matang, direndam satu
Kegiatan pengabdian masyarakat
malam hingga asam, dibersihkan dari
ini bertujuan untuk mengembangakan
kulit arinya, dicuci bersih lalu
usaha binaan “keripik tempe” yang
dikeringkan, selanjutnya diberi ragi
terdapat di Kelurahan Jati Rahayu
tempe kemudian di aduk rata lalu
Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi.
ditambahkan tepung sagu dengan
Usaha ini diberi nama “Keripik Tempe
perbandingan 1:1 diaduk rata,
Sagu Rahayu 36. Kelompok usaha
dimasukan ke dalam kantong plastik
rumahan ini diketuai oleh Ibu Dwi
yang sudah diberi lobang lobang untuk
Rahayu. Usaha ini berawal dari
sirkulasi udara, selanjutnya difermentasi
pengabdian masyarakat dosen FKIP
dua hari, lalu diiris tipis, digoreng
Uhamka Jurusan Biolgi bekerja sama
hingga jadi keripik tempe dan dikemas
dengan dosen Pendidikan Guru Sekolah
sesuai selera. Pemberian bumbu bisa
Dasar Uhamka. Usaha pembuatan
keripik tempe ini diawali secara dilakukan diawal sebelum digoreng atau
sesudah digoreng dengan rempah
berkelompok dengan 6 orang anggota
rempah sesuai selera.
kelompok.
Kegiatan pegembangan usaha ini
Pembuatan keripik tempe yang
diharap mampu menambah pendapatan
diajarkan dengan cara lama yaitu
dari sebelumnya. Pembuatan dari
dengan membeli tempe setengah
setengah jadi dibeli tempe 1 kg dengan
matang pada penjual tempe lalu
harga 10 rb/kg dan menghasikan sekitar
dicampur tepung sagu diaduk dan
difermentasi sampai menjadi tempe lalu 1 kg keripik. Sedangkan pembuatan dari
kedelai mentah, kedelai dibeli 1 kg
diiris tipis selanjutnya digoreng hingga
degan harga 11/kg dan akan
menjadi keripik tempe. Cara ini
menghasilkan keuntungan yang tidak menghasilkan sekitar 2 kg keripik.
Maka, pembuatan cara baru lebih
terlalu banyak. Hal ini disebabkan
menguntungkan sebesar 1 kg keripik
karena pembuatan keripik tempe
tempe dari berat bahan awal yg sama
diawali dari membeli tempe setengah
yaitu 1 kg. Kegiatan lain yang
jadi pada pembuat tempe dengan harga
dilakukan adalah kegiatan uji nutrisi
beli sama dengan harga membeli tempe
keripik tempe. Uji yang dilakukan
di pasar. Oleh karena itu diperlukan
adalah uji kandungan protein,
cara baru dalam membuat keripik tempe
karbohidrat, lemak dan zat besi. Tujuan
menambah penghasilan pengusaha.
dilanjutkan dengan uji nutrisi ini, agar
Kegiatan yang dilakukan adalah
produk bisa layak jual di berbagai
mengajarkan membuat keripik tempe
tempat seperti supermaket, minimarket
dari awal yaitu dari kedelai mentah.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 377
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

dan toko lainnya yang mempersyaratkan belum bisa menjangkau penjualan


adanya nilai gizi. secara meluas.
Pengabdian masyarakat ini Selain itu, perlu pembinaan dalam
merupakan pengabdian masyarakat membuat lebel atau brand agar
lanjutan. Kegiatan ini ditujukan untuk memiliki identitas tertentu. Hasil
pembinaan terhadap hasil produk yang kegiatan ini diharapkan dapat lebih
sudah pernah dilaksanakan. Usaha menambah kesejahteraan para produsen
keripik tempe ini sudah dimulai sekitar dalam meningkatkan kesejahteraan
tahun 2016 yang lalu. Jumlah anggota ekonomi keluarga.
diawal adalah enam orang dan sekarang Produk keripik tempe yang
hanya tersisa tiga orang. Hal ini terjadi dihasilkan belum bisa di jual di
karena masing-masing anggota supermarket atau minimarket hanya bisa
kelompok memiliki kesibukan yang dijual di tepat tertentu saja. Agar produk
berbeda sehingga dari enam orang hasil produksi dapat dipasarkan di
anggota saat ini tersisa hanya tiga berbagai tempat termasuk di
orang. supermarket atau minimarket maka
Penjualan ini masih sangat harus dipenuhi semua persyaratannya.
terbatas, penjualan hanya sebatas Salah satu syaratnya pengabdian
pesanan bagi tetangga disekitar dan di masyarakat ini juga melakukan
dititip diwarung-warung. Penjualan juga pendampingan uji nilai nutrisi keripik
dilakukan dipesan oleh penjual lain tempe yang dihasilkan.
dalam jumlah banyak yang selanjutnya Selain itu, penghasilan yang
dikemas ulang dan dititip di warung masih sedikit ini disebabkan oleh
dengan harga 300 rupiah perbungkus. pembuatan keripik tempe dari tempe
Selain itu, masih banyak warga lain setengah jadi yang dibeli dari penjual
yang butuh diajarkan keterampilan agar tempe di pasar, sehingga penghasilan
ada tambahan penghasilan keluarga. sudah berbagi dengan si penjual tempe.
Oleh karena itu, tim berusaha Cara baru yang akan diajarkan mampu
meluaskan pengajaranya, agar lebih mendapatkan keuntungan hampir dua
banyak yang menapat manfaat. kali lipat dibanding dengan cara lama
Kondisi produk saat ini sudah dari modal dan berat awal yang sama.
bagus, artinya sudah cukup layak dijual Hal ini di karenakan membuat dari
di berbagai tempat. Namun, syarat awal. Sebab 1 kg kedelai mentah bila di
untuk menjual di berbagai tempat rebus dan di rendam akan menghasilkan
tersebut belum terpenuhi seluruhnya, hampir 2 kg. Sementara, 1 kg tempe
banyak hal yang diperlukan seperti setengah jadi yang diberi untuk
pembuatan PIRT, sertifikat halal, cek membuat keripik tempe dengan cara
nilai gizi, kode QR serta kemasan yang lama akan menghasilkan hanya 1 kg
menarik. Begitu juga para pengrajin kedelai sebagai bahan keripik yang
yang hanya menitip di toko-toko tertetu, nantinya dicampur tepung sagu 1 : 2.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 378
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Untuk cara lama pemberian Produk ini berbeda dari produk


tepung 1 : 0,5 artinya 1 kg tempe keripik tempe yang sudah banyak dijual
setengah jadi dicampus dengan 0,5 dipasaran. Diciptakanya produk ini
tepung sagu lalu diaduk rata dibungkus bertujuan ingin membuat produk yang
sesuai selera lalu difermentasi selama berbeda yang dibuat berdasarkan ilmu
dua hari. yang dipelajari dan ini berawal dari lab
Ada beberapa kelompok usaha biologi FKIP UHAMKA. Jadi, jelas
keripik binaan, satu diantarannya sudah keberadaan produk ini secara eksistensi
menjadikan usaha ini menjadi usaha bermakna dapat meningkatkan ekonomi
rumahan sungguhan. Dalam arti keluarga dan berdampak baik terhadap
memproduksi keripik tempe ini hampir lingkungan karena dengan adanya ini
setiap hari. Usaha ini diketuai oleh Ibu para warga mengkonsumsi cemilan
Dewi Rahayu. Namun, masih ada hal- sehat, kaya protein dan dan
hal penting lainya yang perlu di penuhi mengandung lemak tak jenuh yang baik
agar produk bisa di pasarkan secara untuk menurunkan kolesterol
luas, perlu dilakukan pendampingan uji (Ningrumsari, R.Budiasih, &
nilai gizi pada kelompok usaha yang Afrilliyanti, 2022)
diketuai oleh Ibu Dewi Rahayu. Kegiatan ini bertujuan untuk
Kelompok usaha keripik tempe Ibu meningkatkan penghasilan pengusaha
Dewi Rahayu berada pada RT.3/RW.11. keripik tempe binaan. Pengusaha
Jati Rahayu, Pondok Melati Kota keripik ini di beri nama Rahayu 36.
Bekasi. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan
Saat ini, produk keripik tempe pendampingan membuat keripik dari
selalu dibuat setiap 2 hari sekali, ini awal, dari kacang kedelai mentah.
dilakukan karena terbatasnya tempat Kegiatan pembuatan keripik
penjualan. sebelumnya dilakukan setengah jadi
Kegiatan ini memberi kontribusi artinya pembuatan keripik diawali dari
terhadap lingkungan yaitu lingkungan kedelai yang sudah diberi ragi yang siap
akan mengkonsumsi cemilan sehat dan di jadikan tempe. Perlakuan ini dibeli
bergizi yang sebelumnya tidak ada dari pengrajin tempe yang sudah di beri
dilingkungan tersebut. Produk dari ragi. Kedelai yang sudah diberi ragi ini
kegiatan ini berupa keripik tempe yang selanjutnya di aduk dengan tepung sagu,
sehat dan mengandung banyak lemak sehingga harga melebihi harga kedelai
tak jenuh. Lemak tak jenuh diperoleh asli dipasar. Keuntungannya sudah
dari kacang kedelai, selain itu berbagi dengan si pembuat tempe yang
penambahan bawang putih sebagai biasa jual di pasar.
rempah penyedap rasa juga kaya lemak
tak jenuh serta antioksidan yang baik 2. TINJAUAN LITERATUR
untuk kesehatan yaitu dapat mengurangi Adanya brand akan dapat
radikal bebas (Ni’mah, Hapsari, & memberi tambahan nilai yang tinggi
Wulandari, 2017). yang bisa melebihi semua nilai dari

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 379
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

aset fisik entitas yang ada. Brand dapat semua kedelai terbelah, untuk
membangun loyalitas pelanggan memastikan air redaman bisa keluar.
(Oscario, 2013). Brand juga dapat Sebab, apabila air rendaman masih
memberkan nlai tambah suatu produk. tersisa dan terbawa saat membuat
Selain itu brand yang bagus juga keripik tempe, maka hasil keripiknya
diperlukan. Brand yang berkembang akan terasa asam bahkan bisa tercium
dengan baik merupakan asset bernilai agak sedikit bau. Keempat: Cuci
tinggi dan lebih tinggi dari pada semua bersih kedelai yang sudah dibuang kulit
asset fisik (Prasetyo Hadi, 2010). Oleh arinya. Kelima: Setelah bersih lalu beri
karena itu, perlu pendampingan sedikit air bersih lalu tambakan tiga
terhadap produk hasil pengabdian sampai lima persen jamur tempe.
masyarakat secara bertahap. Seorang Biarkan tiga puluh menit hingga satu
wirausaha harus mempunyai jam. Keenam: Keringkan sampai tiga
karakteristik tertentu, seperti kreatif, puluh menit atau lebih. Ketujuh:
inovatis dan mampu bersaiang. Campur dengan tepung sagu tapioka
Kreativitas merupakan hal yag sangat dengan perbandingan 1:1 artinya satu
penting (Thamrin & Noviana, 2020). kedelai mentah dicampur dengan satu
Sedang benefit dari sebuah brand tepung sagu. Diaduk rata lalu dibungkus
memberikan (a) untuk lebih sesuai selera dan di fermentasi selama
meningkatkan produk mereka, (b) dua hari. Kedelapan: Pembuatan
menjalin laba yang lebih tinggi, (c) keripik dengan memotong tempe yang
menyediakan tenaga pengencer dengan sudah di fermentasi tipis-tipis, dicelupi
pedagang besar (d) ruang ritel tambahan bumbu lalu di goreng. Keripik siap
(e) jangan sampai konsumen berpindah dinikmati.
dengan sales dan promosi, (f) mengecek Kegiatan berikutnya adalah
nilai gizi dan Halal serta POM menguji nilai gizi, kandungan kalori,
(Danibrata, 2011). kandungan protein, kandungan lemak,
dan kandungan, kalsium dan zat besi.
3. METODE PELAKSANAAN Pengujian ini dilakukan agar produk
Sasaran kegiatan ini adalah usaha layak jual dan bisa bersaing dengan
binaan keripik tepe yang bertempat di pemasaran secara global. Pengujian uji
jalan Harun, gang Cikih no 36. Metode nutrisi dilakukan menggunakan instansi
Pelaksanaan : Pertama: Rebus 1 kg terpercaya yaitu lab pangan IPB.
kedelai sampai matang. Kedua:
Diamkan satu hari satu malam bersama 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
air rebusan tadi atau didiamkan sampai Sebelum melaksanakan kegiatan
air rebusan terasa agak sedikit licin dilakukan survei pendahuluan. Hasil
(sedikit asam). Hal ini diperlukan survei diperoleh bahwa hasil produk
karena jamur tempe memang cocok pembuatan keripik cukup sedikit, dan
hidup di suasana asam. Ketiga: Buang keuntungan yang mereka peroleh
air rendaman kupas kulit arinya hingga berkisar hanya 700.000 per orang dalam

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 380
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

1 kali pembagian hasil kurang lebih malam. Diaduk dengan 1 kg tepung


dalam waktu 2 minggu. sagu dan ragi tempe, bahan ini akan
Setelah dianalisis diketahui bahwa menghasilkan 2 kg keripik tempe.
1 kg tempe setengah jadi ditambah Penambahan jumlah produksi dari berat
sekitar 0,5 kg tepung sagu hanya bahan mentah yang sama kan
menghasilkan sekitar 1 kg keripik yang menambah penghasilan pengusaha.
harga jualnya sekitar 60 rb per kg. Selain itu, pengujian nilai gizi akan
apabila dilakukan pembuatan dari memberi keuntungan bagi pengusaha
kedelai mentah 1 kg kedelai mentah karena keripik tempe mereka dapat
akan menghasilka sekitar 2 kg kedelai masuk ke berbagai toko yang
yang siap dijadikan keripik tempe, hal mempersyaratkan adanya uji nilai gizi.
ini dikarenakan bahwa kedelai akan Di bawah ini diperlihatkan hasil survei
mengembang setelah di rebus dan pendahuluan.
direndam selama kurang lebih satu

Tabel 1. Hasil Wawancara


Deskripsi Pertanyaan Jawaban
Berapa orang yang bekerja Diawal ada 6 orang lama kelamaan
sama dalam satu kelompok hanya tinggal 3 orang,
Bagaimana tekhnik Satu orang di bayar harian dan yang
pembagian keuntungan satu orang lagi berbagi hasil. Untuk
yang dibayar harian di bayar 50.000/
harinya dan untuk yang berbagi hasil
kurang lebih sekitar dua minggu
memperoleh 700.000 keuntungan
Apa Tugas Ibu Sebagai Bertaggung Jawab Penuh Terhadap
Ketua Pemasaran
Apa Ketungan Ibu Sebagai Di saat penjualan di lakukan keluar,
Ketua akan diabil keuntungan
1000/bungkus
Berapa harga kedelai 10.000/kg dan menghasilkan sekitar
setegah jadi per kg dan 1kg keripik tempe dan ini sudah
berapa kg keripik tempe termasuk penambahan tepung sagu
yang dihasilkan dalam pembuatan keripik tempenya.
Berapa harga kedelai 11.000/kg, menghasilkan sekitar
mentah per kg, dan berapa 2kg keripik tempe. Hal ini dalam
kg keripik tempe yang pembuatannya dilakukan
dihasilkan penambahan tepung sagu sebanyak 1
kg

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 381
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Hasil penelitian dan pembahasan dengan harga jual sekitar 60.000 rupiah.
dari kegiatan ini adalah: Maka terlihat jelas akan lebih
Pertama berdasarkan hasil analisis menguntungkan.
bila di ubah cara membuat keripik Alih cara pembuatan keripik
tempe dari bahan kedelai mentah tempe penggunaaan metode yang baru
dengan harga 11 rb per kg dan dicampur maka, pengusaha keripik akan
1 kg tepung sagu maka akan menambah mendapat
moda 1000 rupiah untuk harha kedelai peningkatan pengahsil sekitar 90 % dari
disbanding kedelai dari tempe setengah pendapatan semua berasal dari modal
jadi dari cara lama pembuatan keripik. awal yang sama. Hal ini dikarenakan
Dan ada penambahan 0,5 kg tepung adanya peningkatan jumlah hasil
sagu seharga 6000 rupiah maka ada peroduksi.
penambahan modal 7000 rupiah . Dibawah ini diperlihatkan tabel hasil
namun bila di lihat hasil keripik tempe produksi.
yang dihasilkan bertambah sebesar 1 kg

Tabel 2. Perbandingan Hasil Produksi

No Deskripsi Pertanyaan Analisi Hasil

1 Hail produksi dari satu kg bahan Hasilnya kurang lebih sama


baku menghasilkan keripik berapa kg yaitu satu kg juga yang dijual
60.000 per kg

2 Hasil produksi dari cara baru dari Dengan cara baru menghasilkan
satu kg bahan baku menghasilkan keripik kurang lebih dua kg yang
keripik berapa kg dijual per kg sekitar 60.000
rupiah berarti 2 kg keripik
terjual 120.000 rupiah

Tabel diatas merupakan deskripsi Selanjutnnya hasil kedua dari


dan analisis hasil produksi keripik kegiata ini adalah cek nilai gizi. Cek
tempe dengan cara baru. Terlihat ada nilai gizi yang dilakukan ada beberapa
penambahan jumlah produksi dari berat diantaranya yang penting disini yaitu
bahan baku awal yang sama. cek Protein, Cek kadar lemak, cek
Perhitungan diatas hanya perhitungan karbohidrat, kalsium dan cek kalori
kasar tanpa memperhitungkan total. Hasil cek ini sangat di perlukan
penggunaan minyak Oleh karena itu untuk di tempatkan pada kemasan.
cara ini lebih menguntungkan pengrajin Adanya hasil cek ini akan membuat
usaha keripik tempe. produk lebih bernilai. Salah satu nilai

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 382
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

penting di sini adalah kalahnya produk tersebut. Dengan adanya nilai gizi,
keripik tempe Ibu Dewi Rahayu ketika membuat produk setara dengan produk
diberi kesempatan lomba produk produk lain yang bebas beredar di
eksport. Salah satu penyebab kekalahan swalayan swalayan ternama. Dibawah
ini adalah belum adanya cek nilai gizi ini disampaikan hasil nilai gizi keripik
produk keripik tempe Ibu Dewi Rahayu tempe.

Gambar 1. Hasil Cek Nilai gizi

Tabel di atas memperlihatkan ini sangat menguntungkan masyarakat


%w/w itu artinya pengujian dalam 100 yang mengkonsumsinya. Sebuah artikel
gram keripik tempe. Berarti hasil uji menyampaikan kandungan lemak tak
kadar protein terlihat 10.63%w/w. jenuh asam lenoleat dan asam linolenat
Kadar Fat 36,43%w/w. Kandungan Fat sangat baik untuk mencegah kolesterol
atau lemak total dalam 100 gram kerpik dan jantung koroner (Dwiputra, 2015).
tempe. Lemak total ini berasal dari Sementara, asam lemak jenuh dapat
lemak jenuh dan lemak tak jenuh. meningkatkan resiko kolesterol tinggi.
Kemungkinan kandungan lemak tak Asam lemak jenuh ini sering ditemukan
jenuh yang lebih banyak, sebab di meja makan dan mampu
tumbuhan kacang kacangan meningkatkan kolesterol adalah LDL
mengandung lemak tak jenuh. darah. Ini disebut juga lemak jahat dan
Ditambah lagi dengan tingginya banya terdapat di produk susu, minyak
kandungan bawang putih sebagai kelapa sawit, kulit ayam, produk susu
bumbu juga mengandung lemak tak fullcream serta pada daging sapi
jenuh. Lemak tak jenuh ini sangat baik kambing ayam (Hanum, 2016).
untuk kesehatan oleh karena itu cemilan Kadar karbohidrat 48.74%w/w.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 383
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Sementara total energi 565.kkal/100gr. yang cepat dan dan badan yang lemah.
Calcium, Ca 1397.40mg/kg. Dan juga Kekurangan banyak penyebabnya bisa
terlihat cukup tinggi mengandung zat karena kebutuhan akan zat besi
besi/ Iron/Fe 29.45mg/kg. Zat mikro meningkat ataupun asupan zat besi
yang sangat diperlukan bagi tubuh salah Bersama makanan yang berkurang.
satunya zat besi. Zat besi ini sangat Untuk memperbaiki kekurangan bisa
penting dalam pembentukan sel darah dilakukan dengan memasukan secara
merah. Untuk memenuhi kebutuhan oral ataupun lewat pembuluh darah
bisa dikonsumsi secara tunggal atau (Fitriany & Saputri, 2018).
bersamaan dengan zat mikro lainya. Namun untuk bisa masuk pasar
Apabila konsumsi bersamma dengan swalayan tidak hanya cukup dengan
vitamin C maka akan mempercepat menambahkan nilai gizi. Logo juga
penyerapan zat besi (Ridwan, 2012). sangat menentukan produk UMKM bisa
Zat besi diperlukan untuk masuk pasar swalayan atau tidak.
mengangkut oksigen dalam sel darah Desain logo kemasan dan desain poster
merah keseluruh tubuh. Gejala memperkuat daya beli produk
kekurangan zat besi adalah denyut nadi (Wahmuda & Hidayat, 2020).

Gambar 2. Foto Bersama Ketua UMKM Dewi Rahayu (di tengah)

Gambar 3. Kegiatan sedang Berlangsung

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 384
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

5. PENUTUP Kelengkapan Produk, Kualitas


Dengan mengajarkan cara Layanan Dantata Letak Terhadap
pembuatan keripik tempe menggunakan Keputusan Pembelian (Studi Kasus
cara baru yaitu dari kedelai mentah Pada Golden Pasar Swalayan Di
dapat menghasilkan produk hampir dua Kota Manado). Jurnal EMBA:
kali lipat dari hasil pertama. Hasil ini Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
diperoleh dari modal harga kedelai Bisnis Dan Akuntansi, 7(1).
10.000 per kg, dengan cara lama yang https://doi.org/10.35794/emba.v7i1
menghasilkan kurang lebih 1 kg keripik .22382
tempe siap dipasarkan dan dengan cara Danibrata, A. (2011). Pengaruh
baru dengan modal awal harga kedelai Integrated Marketing
11.000 per kg menghasilkan kurang Communication Terhadap Brand
lebih 2 kg keripik tempe siap Equity Pada Sebuah Bank
dipasarkan. Oleh karena itu, dapat Pemerintah. Jurnal Bisnis Dan
disimpulkan akan memberi peningkatan Akuntansi, 13(1), 21–38.
produksi sekitar 90% dari berat awal Dwiputra, D. (2015). Minyak Jagung
bahan mentah yang sama. Alternatif Pengganti Minyak yang
Produk Keripik Tempe Rahayu Sehat. Jurnal Aplikasi Teknologi
36, belum diuji nilai gizinya. Oleh Pangan, 04(02).
karena itu, sangat mempengaruhi https://doi.org/10.17728/jatp.2015.
luasnya penjualan. Penjualan hanya bisa 09
dilakukan di toko toko tradisional atau Fitriany, J., & Saputri, A. I. (2018).
titip titip di koperasi. Agar penjualan Anemia Defisiensi Besi. Jurnal.
menjadi meluas dan dapat bersaing Kesehatan Masyarakat,
dengan sejenisnya, maka diperlukan uji 4(1202005126), 1–30.
nilai gizi. Maka, adanya hasil uji nilai Hanum, Y. (2016). Dampak bahaya
gizi memberi kesempatan pada makanan gorengan bagi jantung.
pengusaha untuk memperluas penjualan Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera,
hasil produk keripik tempe yang mereka 14(28), 103–114. Retrieved from
buat. Menurut salah satu hasil penelitian https://doi.org/10.24114/jkss.v14i2
menunjukkan bahwa, diperlukan 8.4700
kelengkapan produk, kualitas layanan Ni’mah, I., Hapsari, R. A. F., &
serta tata letak produk dan ini Wulandari, E. (2017). Efek Ekstrak
berpengaruh positif dan signifikan Bawang Putih (Allium sativum L.)
terhadap pembelian di Pasar Swalayan Terhadap Kadar Malondialdehid
(Bisnis, Manajemen, & Ratulangi, Hepar Tikus. Medika Islamika
2019). Jurnal Kedokteran, Kesehatan,
Dan Keislaman, 14(1), 19.
6. DAFTAR PUSTAKA Ningrumsari, I., R.Budiasih, &
Bisnis, E., Manajemen, J., & Ratulangi, Afrilliyanti, P. (2022). Kajian
U. S. (2019). Pengaruh Analisis Nutrisi Kedelai Hitam

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 385
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

(Glycine Soja (L) Merrit) Sumarto) 9. Jurnal Riset Ekonomi


Difermentasi Oleh Rhizopus Dan Bisnis, 10(1), 9–18.
Oligosporus, Aspergillus Sojae Ridwan, E. (2012). Interkasi zat besi dg
Dan Konsorsiumnya Terhadap seng. Penel Gizi Makan, 35(1), 49–
Karbohidrat Dan Lemak. Jurnal 54.
Agribisnis Dan Teknologi Pangan, Thamrin, N. H., & Noviana, M. (2020).
2(2), 90–98. Retrieved from Pendampingan Pembuatan Mural
https://jurnal.masoemuniversity.ac. Sebagai Upaya Perbaikan Visual
id/index.php/agribisnisteknologi/ar Kawasan Loa Buah , Samarinda
ticle/view/72%0Ahttps://jurnal.ma Kota Samarinda sebagai.
soemuniversity.ac.id/index.php/agr Aksiologiya, 4(1), 91–99.
ibisnisteknologi/article/download/7 Wahmuda, F., & Hidayat, M. J. (2020).
2/289 Redesain Logo Dan Media
Oscario, A. (2013). Pentingnya Peran Promosi Sebagai Citra Produk
Logo dalam Membangun Brand. Makanan Ringan Ukm Benok.
Journal Humaniora, 4(1), 191. ANDHARUPA: Jurnal Desain
https://doi.org/10.21512/humaniora Komunikasi Visual & Multimedia,
.v4i1.3429 6(02), 147–159.
Prasetyo Hadi. (2010). Pentingnya https://doi.org/10.33633/andharupa
Brand Loyalty Terhadap Minat .v6i02.3307
Beli Ulang (Prasetyo H. &

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 3 Tahun 2022 | 386

You might also like