You are on page 1of 14

dr.

Firdha Fachrunnisa
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT PUSKESMAS SUMBER
CIREBON
2018
Menurut undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang
pangan menyebutkan bahwa penyelenggaraan
pangan adalah perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan dalam penyediaan, keterjangkauan,
pemenuhan konsumsi pangan dan gizi serta keamaan
pangan dalam melibatkan peran serta masyarakat
yang terkoordinasi dan terpadu

Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani


Depdiknas Tahun 2007 pada 640 SD di provinsi
yang diteliti, sebanyak 40% belum memiliki
kantin. Sementara dari yang telah memiliki
kantin (60%) sebanyak 84.30% kantinnya belum
memenuhi syarat kesehatan.
Kantin merupakan Kebersihan makanan

kantin
kantin
tempat utama yang yang disajikan tidak
dikunjungi siswa luput dari
ketika istirahat. pengetahuan
Kebersihan dan pedagang/penjamah
kenyamanan kantin makanan untuk
mempengaruhi menyajikan makanan
kesehatan siswa yang sehat dan cara
sebagaimana penyajian makanan
pengaruh makanan yang baik.
terhadap tubuh kita
dan didukung dengan
lingkungan yang
bersih pula.
Tujuan untuk menghindari
terjadinya penularan
penyakit melalui makanan
yang disebabkan tenaga
pengolah makanan
Melalui dana APBD 2014
• mengalokasikan kegiatan Fasilitas Kantin Sehat Sekolah
sebagai salah satu bentuk implementasi penerapan SPM
Bidang Keamanan Pangan jenis pelayanan dasar bidang
penganekaragaman dan keamanan pangan.
Keamanan pangan
• keamanan pangan di kantin sekolah menjadi sangat penting
untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan
berprestasi.
 Penilaian dengan cara observasi yang dilakukan kepada pedagang
jajanan anak sekolah di SMK Sultan Agung Sumber Kabupaten
Cirebon. Penilaian audit jajanan anak sekolah di SMK Sultan Agung
dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Mei 2018.
 Kegiatan yang dilakukan antara lain tinjauan langsung terhadap
pedagang di sekolah tersebut.
Bahan makanan dan makanan jadi

Tempat penyimpanan bahan makanan & makanan jadi

Penjamah

Peralatan/Pewadahan

Bahan, BTM & Penyajian


A
(skor F (skor8) G(skor7)

15)

B (skor E (skor
H(skor15)
J skor
14) 11)
9

C (skor D (skor
I (skor 11) I (skor 11)
14) 14)
 Jumlah pedagang di kantin sekolah yaitu 10 orang pedagang. Sesuai dengan
indikator pada kriteria kantin sehat tidak terpenuhi.
 Hasil yang diperoleh adalah:
 6 orang pedagang dengan < 70% skor yang tidak terpenuhi
 4 orang pedagang dengan 70% skor terpenuhi
 Jadi, dengan rumus didapatkan 6/24 x 100% = 25%
 Maka pengetahuan, sikap dan perilaku para pedagang terhadap penyajian
makanan di kantin sekolah masih kurang.
Keadaan bahan
makanan

a)Cara penyajian Cara penyimpanan


makanan masak bahan makanan

a)Cara penyimpanan a)Proses pengolahan


makanan masak makanan

a)Cara
pengangkutan
makanan yang telah
masak
 Penilaian kantin sekolah didasarkan undang-undang Nomor 18 tahun
2012 tentang pangan dan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Ketahanan Pangan. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan kantin dikategorikan sebagai kantin sekolah tidak sehat.
 Perlu dilakukan kunjungan secara berkala serta edukasi terdapat
pihak sekolah untuk dilakukan perubahan kantin sekolah agar dapat
terwujud kantin sekolah yang sehat sehingga dapat menghasilkan
generasi yang cerdas dan berprestasi.

You might also like