You are on page 1of 40

Pembuatan Acrylamide dari

Acrylonitril dengan Proses


Hidrolisis

Jurusan Teknik Kimia - Fakultas Teknik


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2018
Disusun oleh :
1. Anita Diyanah (3335150060)
2. Santika (3335150064)
Sifat Fisis dan
Kimia Bahan Baku
1 . S i f a t F i s i k A c r y l o n i t r i l e ( C 3H 3N )

Fase (25°C) : Cair

Warna : Tidak berwarna

Berat Molekul : 53 Kg/Kmol

Titik didih : 77.3°C

Titik beku : -83.5°C

Densitas (20°C) = 806 Kg/m3

Viskositas : 0.34 cP
4
S i f a t K i m i a A c r y l o n i t r i l e ( C 3H 3N )

Hidrolisis dengan asam sulfat menjadi acrylamide sulfat


dan dapat berubah menjadi acrylamide dengan netralisasi
menggunakan basa

Hidrolisis total menghasilkan asam akrilat dengan


menggunakan asam mineral/basa

Hidrolisis parsial menghasilkan acrylamide dengan


menggunakan katalis tembaga maupun biokatalisator

5
2. Sifat Fisik Air

Berat molekul : 18.015 Kg/Kmol

Densitas (25°C) : 998 Kg/m3

Fase : Cair

Specific gravity : 1.00

Titik beku : 0°C

Titik didih : 100°C

Viskositas : 0.8949 cP
6
Sifat Kimia Air

Kovalen Polar

Elektrolit lemah

Mampu menguraikan garam menjadi asam dan basa

Bereaksi dengan oksida logam membentuk hidroksida


yang bersifat ion (basa)

Bereaksi dengan oksida non logam membentuk asam

7
3. Sifat Fisik Katalis

Jenis : Raney Copper

Bentuk : Granular

Luas permukaan : 9500 m2/Kg

Volume pori total : 0.0003 m3/Kg

Bulk density : 1200 Kg/m3

Kadar : 48% Cu, 21% Al

Diameter : 0.02 – 0.3 inch


8
Sifat Fisis dan
Kimia Produk
1 . A c r y l a m i d e ( C 3H 5O N )

Fase : Cair
Warna : Bening

Berat molekul : 71.08 Kg/Kmol

pH : 5 – 6.5

Titik didih (1 atm) : 136 C

Densitas : 1.038 Kg/L

Viskositas : 2.71 cP
S i f a t K i m i a A c r y l a m i d e ( C 3H 5O N )

Pada kondisi asam, acrylamide dapat dipisahkan dari air dengan cara klorinasi

Dapat teroksidasi menggunakan katalis osmium tetraoxide menghasilkan glikol


dengan natrium hipolorit

Dehidrolisis acrylamide menggunakan mangan dioksida atau fosfor pentaoksida


pada 500 C menghasilkan acrylonitrile

Aldehid bereaksi dengan acrylamide pada kondisi netral atau basa menghasilkan
N-metiloakrilamide

Oksidasi acrylamide tanpa katalis menghasilkan N-vinil-N’-akriloilurea

Bereaksi dengan Dienes membentuk Diels - Alder

11
PEMILIHAN
PROES
HIDROLISIS
KATALITIK
3

PROSES BIOLOGI
2

METODE ASAM
SULFAT MACAM PROSES
1
PRODUKSI ACRYLAMIDE

13
1. Meruakan metode konvensional yang mereaksikan acrylonitrile
dengan asam sulfat monohidrit, diikuti dengan pemisahan
produk dari garam sulfat menggunakan netralisasi basa.

METODE 2. Hasil yield monomer cukup besar, baik dalam bentuk Kristal
maupun larutan, tetapi menghasilkan produk sulfat yang tidak

ASAM dikehendaki.

3. Reaksi berlangsung pada glass-line equipment pada suhu 90-

SULFAT 100 oC dengan waktu tinggal 1 jam.

4. Reaksi bersifat eksotermis.

5. Pemisahan antara acrylamide dengan ammonium sulfat sangat


sulit dilakukan.

6. Diperoleh kemurnian yang tinggi

14
PROSES BIOLOGI

 Jenis bakteri yang dikembangkan


 Reaksi menggunkan katalis
adalah Rhodococcus rhodochous,
nitrile hidralase, yaitu enzim
nitriasically active yang
1 2 yang dapat meningkatkan
kapasitas dari 6000 ton/tahun
dihasilkan oleh mikroorganisme.
menjadi 20.000 ton/tahun.

 Konversi hamper sempurna,


 Reaksi dijalankan pada suhu 0-
15 oC dan PH 7-9
3 4 dan produk samping seperti
asam akrilat dalam jumlah kecil.

15
Menghasilkan selektivitas hamper 100%,
1. tergantung dari jenis katalis yang digunkan.

Reaksi terjadi pada kisaran suhu 150 F.


2.

Tidak terdapat produk samping reaksi sehingga

3. pemurnian yang mahal dapat dihindari, dan koversi

HIDROLISIS yang dihasilkan sekitar 80%.

K ATA L I T I K
Kisaran komposisi reaktan masuk reactor
4. adalah 35% wt acrylonitrile dan 65% wt air.

16
PERBANDINGAN PROSES

1 2 3
M E TO D E
PROSES HIDROLISIS
ASAM
BIOLOGI K ATA L I T I K
S U L FAT

 Pemisahan antara produk  Menguntungkan untuk  Tidak adanya produk


utama dengan produk skala di atas 30.000 samping sehingga tidak
samping cukup sulit dan ton/tahun memerlukan pemurnian
mahal.  Prosesnya lebih kompleks yang mahal.
 Konversi : 80 %  Konversi : 98%  Tidak memerlukan alat
pemisah katalis dari hasil
reaksi.
 Konversi : 80% 17
Proses yang dipilih adalah Hidrolisa katalitik pada fase
cair dengan pertimbangan sebagai berikut:

PEMILIHAN 1. Selektivitas tinggi, yaitu mendekati 100%

PROSES 2. Tidak ada produk samping, sehingga proses


pemisahan lebih mudah.

3. Proses dan peralatan sederhana sehingga biaya


produksi dan investasi rendah.

18
ANALISA GROSS
PROFIT MARGIN
(GPM)
Analisa GPM (Gross Profit Margin) untuk menghitung tau

ANALISA menganilsa pabrik tersebut layak didirikan atau tidak.


Berikut merupakan reaksi yang terjadi:

GPM

20
D ATA P O T E N S I E K O N O M I
P R O S E S P E M B U ATA N
ACRYLAMIDE

21
PERHITUNGAN GPM

Dari hasil analisa tersebut dapat dinyatakan bahwa pabrik pembuatan acrylamide layak untuk didirikan

produknya menguntungkan.

22
DESKRIPSI
PROSES
Reaksi hidrolisis acrylonitrile merupakan reaksi eksotermis
fase cair-cair dengan katalis padat. Reaksi menggunakan

DESKRIPSI reactor fixed bed dengan katalis raney copper dan


menghasilkan produk akhir berupa larutan acrylamide 50%.

PROSES Reaksi:

24
T A H A P P E M B E N T U K A N
A C R Y L A M I D E S E C A R A
U M U M

P E R S I A PA N B A H A N B A K U

 Bahan baku dari tangka penyipanan pada


temperatur 30 oC dan tekanan 1 atm,
dipompa menuju mixer.
 Mixer juga menerima arus recycle dari
PEMBENTUKAN ACRYLAMIDE menara destilasi.
 Pembentukan acrylamide menggunakan satu  Komposisi umpan masuk reactor 35% berat
buah rector fixed bed. acrylonitrile dan 65% berat air.
 Reaktor bekerja secara non-adiabatic dan
isothermal. PEMURNIAN PRODUK
 Konversi total dari reactor yaitu sebesar 80%.
 Terjadi proses hidrolisis acrylonitrile menjadi  Menara destilasi digunakan untuk menguapkan

acrylamide dengan adanya katalis raney copper acrylonitrile dan air, sehingga diperoleh hasil

 Tidak ada produk samping. bawah larutan acrylamide 50%.

 Produk terdiri dari acrylamide, sisa acrylonitrile  Tekanan operasi kolom dijaga 1 atm.

dan air.  Hasil menara destilasi dilairkan lagi kedalam


mixer. 25
Blok diagram proses pembuatan Acrylonitrile
Laju Alir
Mixer

Fungsi : Untuk mencampurkan


acrylonitrile dan air, serta recycle
(acrylonitrile dan air) dari menara
distilasi
Reaktor

Fungsi : Untuk mereaksikan


acrylonitrile dan air sehingga
terjadi proses hidrolisis
acrylonitrile menjadi acrylamide
dengan katalis raney copper
konversi sebesar 80%

30
Menara Distilasi

Fungsi : Untuk memisahkan


acrylonitrile dan air, sehingga
diperoleh hasil bawah larutan
acrylamide

31
Kondensor

Fungsi : Untuk mengkondensasi hasil


keluaran distilat berupa vapor
acrylonitrile dan air menjadi liquid

32
Reboiler

Fungsi : Untuk menguapkan kembali


sebagian acrylonitrile dan air yang
terbawa ke produk

33
Kondisi Operasi
Mixer
Heater 1

36
Reaktor

37
Menara Distilasi

38
Cooler

39
THANK YOU!

You might also like