Kelompok3 Rds

Syndrom Distress Syndrom
雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM 免费 PPT 模板下载，精品 PPT 模板，雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM 每天更新 PPT 模板
Anggota kelompok :
Retno Diah Syam Pujiastuti ( P17311203041 )

Fahsyaidyta Tera P. A ( P17311203042 )

Niken Dwi Hayati ( P17311203043 )
Tiara Anggrelia Nuraini ( P17311203046 )
Fitri Fadhilatul Khasanah ( P17311203047 )
Wahyu Sulistyoningrum ( P17311203048 )
Sabrina Arum Hakiki ( P17311204049 )
Sindroma gagal nafas (Respiratory Distress Sindrom atau RDS)
• Sindroma gagal nafas (Respiratory Distress Sindrom

atau RDS) adalah istilah yang digunakan untuk
disfungsi pernafasan pada neonatus. Gangguan ini
merupakan penyakit yang berhubungan dengan
keterlambatan perkembangan maturitas paru atau

tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru
(Marmi & Rahardjo,2012).
• Respiratory Distress Syndrom (RDS) adalah istilah yang digunakan

untuk disfungsi pernapasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan
penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan
maturitas paru
TANDA DAN
GEJALA
( NHLBI, 2012 )
1 Pernafasan cepat dan dangkal, retraksi dada
2 Suara napas atau dengkuran yang terdengar keras
3
Lubang hidung melebar (cuping hidung)
4
Bayi juga mungkin memiliki jeda dalam bemapas yang
berlangsung selama beberapa detik (apnea)
Faktor Risiko terjadinya RDS
Risiko besar terjadinya Risiko kecil terjadinya RDS

RDS
1. Kelahiran kurang bulan

1. Stress intrauterine yang
2. Kelahiran kembar dua atau 免费
雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM lebih
PPT 模板下载，精品 PPT 模板，雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM 每天更新 PPT 模板
kronis
3. Bayi laki-laki
2. Kortikosteroid – prenatal
4. Redisposisi familial
3. Agen tokolitik
5. Seksio sesarea tanpa didahului proses
persalinan
6. Asfiksia perinatal (bayi tidak mendapatkan
cukup oksigen sebelum, selama, atau
setelah lahir)
7. Bayi mengalami kesulitan
mempertahankan suhu tubuh
8. Korioamnionitis
9. Neonatus dari ibu diabetes
10. Hydrops fetalis
Etiologi RDS 1. Ketidakmampuan paru untuk
mengembang dan eveoli terbuka
2. Alveoli masih kecil sehingga mengalami
kesulitan berkembang dan
pengembangan kurang sempurna.
3. Membran hialin berisi debris dari sel
yang nekrosis yang tertangkap dalam
proteinacceous filtrat serum (saringan
serum protein), difargosit oleh makrofag.
4. Berat badan bayi lahir kurang dari 2500
gram
5. Adanya kelainan didalam dan diluar
paru. Kelainan dalam paru yang
menunjukan sindrom ini adalah
pneumothoraks/pneumomediastinum,
penyakit membran hialin (PMH)
Patofisiologi
Kegawatan pernafasan dapat terjadi pada bayi dengan
gangguan pernafasan yang dapat menimbulkan
dampak yang cukup berat bagi bayi berupa kerusakan
otak atau bahkan kematian. Akibat dari gangguan pada
sistem pernafasan adalah terjadinya kekurangan

oksigen (hipoksia) pada tubuh bayi akan beradaptasi
terhadap kekurangan oksigen dengan mengaktifkan
metabolisme anaerob. Apabila keadaan hipoksia
semakin berat dan lama,metabolisme anaerob akan
menghasilkan asam laktat
Manisfestasi Klinis
Berat atau ringannya gejala klinis pada penyakit RDS

(Respiratory Distress Syndrom) ini sangat dipengaruhi oleh
tingkat maturitas paru. Semakin rendah berat badan dan usia
kehamilan, semakin berat gejala klinis yang ditunjukan. Gejala
dapat tampak beberapa jam setelah kelahiran. Bayi RDS

(Respiratory Distress Syndrom) yang mampu bertahan hidup
sampai 96 jam pertama mempunyai prognosis yang lebih baik.
Gejala umum RDS yaitu: takipnea (>60x/menit), pernapasan
dangkal, mendengkur, sianosis, pucat, kelelahan, apnea dan
pernapasan tidak teratur, penurunan suhu tubuh, retraksi
suprasternal dan substernal, pernapasan cuping hidung
(Surasmi, dkk 2013).
Pemeriksaan
1. Kajian foto thoraks
• Pola retikulogranular difus bersama udara yang saling tumpeng tindih.
• Tanda paru sentral dan batas jantung sukar dilihat, hipoinflasi paru
• Kemungkinan terdapat kardiomegali bila sistem lain juga terkena (bayi dari ibu
diabetes,
雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM hipoksia
免费 PPT 模板下载，精品atau gagal
PPT 模板，雷锋 jantung
PPT 网 kongestif)
-WWW.LFPPT.COM 每天更新 PPT 模板
• Bayangan timus yang besar

• Bergranul merata pada bronkogram udara yang menandakan penyakit berat jika
muncuk pada beberapa jam pertama
2. Gas darah arteri-hipoksia dengan asidosis respiratorik dan atau metabolic
• Hitung darah lengkap
• Elektrolit, kalsium, natrium, kalium, glukosa serum
• Tes cairan amnion (lesitin banding spingomielin) untuk menentukan maturitas
paru
• Oksimetri nadi untuk menentukan hipoksia
Komplikasi
Komplikasi yang berhubungan dengan

prematuritas :
1. Paten Duktus Arteriosus (PDA) yang
sering dikaitkan dengan hipertensi
pulmonal
2. Perdarahan intraventrikuler
3. Retinopati akibat prematuritas
4. Kerusakan neurologis
Penatalaksanaan
Lingkungan yang
Pemberian Oksigen
Optimal
Pemberian Antibiotik
Pemberian Surfaktan
Eksogen
Prognosis
Prognosis tergantung dari penyebab, adanya

disfungsi organ lain, usia dan penyakit kronik
penderita. Mortalitas RDS mencapai 30%-40%. Pada
penderita yang sembuh, kelainan test fungsi paru

masih dapat ditemukan. Dalam penelitian lain
selama 1 tahun pada penderita yang sembuh dari
RDS ternyata beberapa penderita masih mempunyai
gejala fisik dan psikis akibat fibrosis dan dapat
berkembang menjadi penyakit paru obstruktif,
sedangkan Sebagian lainnya fungsi parunya Kembali
normal dalam 6-12 bulan (Tobing 2004).
STUDY KASUS
By. Ny T berjenis kelamin perempuan, umur 3 hari tanggal
lahir 26 Mei 2019, tanggal masuk RS 26 Mei 2019 dengan
jenis persalinan SC dengan indikasi denyut jantung bayi
lemah. Pengkajian dilakukan di ruangan NHCU pada tanggal
29 Mei 2019 jam 08:30 WITA. Tempat persalinan di RSUD
Prof.Dr.W.Z. Johanes Kupang. Pasien masuk di ruangan

NHCU dengan diagnosa medis RDS ringan. Riwayat bayi
Apgar score 4- 7, dengan usia gestasi 39 minggu, berat badan
,lahir 2.900 gram. PB: 47cm, LK: 33cm dan LP; 32cm. TTV:
Nadi: 130x/menit, suhu:36,0°C, dan pernapasan: 40x/menit.
Suhu lingkungan ber AC dengan suhu: 26-27 °C pasien tidak
mengguna kan inkubator pasien di tempatkan pada infant
warmers, kulit teraba dingin. komplikasi persalinan tidak ada.
aspirasi mekonium tidak ada,tidak ada lilitan tali pusat. Dengan Riwayat ibu:
gravida: 2, partus : 2 abortus: 0.Pada saat pemeriksaan fisik di dapatkan
keadaan umum sakit ringan, kesadaran composmentis. Refleks moro ada,
menggenggam kuat, mengisap kuat dan menelan. Tonus/ aktivitas : tenang,
menangis kuat, warna kulit merah muda, tugor kulit elastis, tidak ada lanugo.
Bentuk kepala normal, frontanel anterior lunak, mata normal refleks
terhadapcahaya,
雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM kedua
免费 PPT 模板下载，精品 bolaPPTmata
PPT 模板，雷锋 simetris,
网 -WWW.LFPPT.COM THT:
每天更新 PPT 模板 normal, bibir tidak sumbing,
abdomen tegas, Liver teraba, keadaan tali pusat masih basah, masih diklem
dan belum kering. umbilikus normal, paru-paru suara napas kanan kiri sama,
suara napas, bersih, respirasi spontan , tidak terpasang alat bantu napas.
Pemeriksaan genitalia, bentuk kelamin normal, labia dan klitoris tidak ada
oedema dan masa, labia mayora menutupi labia minora. Punggung normal,
Anus paten. Pada Ekstremitas gerakan bebas, ekstremitas atas normal,
ekstremitas bawah normal.
Tanggal Pengkajian : 29 Mei
2019
Pukul : 08.30 WITA
SUBJEKTIF
-Ibu mengatakan bahwa bayinya lahir
secara SC dengan indikasi detak denyut
janin lemah.
OBJEKTIF
Pasien masuk di ruangan NHCU dengan diagnosa
medis RDS ringan.
Pemeriksaan Fisik :
keadaan umum sakit ringan, kesadaran
Pemeriksaan genitalia :
composmentis. Refleks moro ada,
bentuk kelamin normal, labia dan klitoris
menggenggam kuat, mengisap kuat dan PPT 模板，雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM 每天更新 PPT 模板
雷锋 PPT 网 -WWW.LFPPT.COM 免费 PPT 模板下载，精品
tidak ada oedema dan masa, labia
menelan. Tonus/ aktivitas : tenang,
mayora menutupi labia minora. Punggung
menangis kuat, warna kulit merah
normal, Anus paten. Pada Ekstremitas
muda, tugor kulit elastis, tidak ada
gerakan bebas, ekstremitas atas normal,
lanugo. Bentuk kepala normal, frontanel
ekstremitas bawah normal.
anterior lunak, mata normal refleks
terhadap cahaya, kedua bola mata
simetris, THT: normal, bibir tidak
sumbing, abdomen tegas, Liver teraba,
keadaan tali pusat masih basah, masih
diklem dan belum kering. umbilikus
normal, paru-paru suara napas kanan
kiri sama, suara napas, bersih, respirasi
spontan , tidak terpasang alat bantu
napas.
Riwayat Bayi
• Apgar Skore : 4-7
• Usia Gestasi : 39 minggu • Suhu lingkungan ber AC
• Berat badan : 2900 gram dengan suhu: 26-27 °C
• Panjang Badan : 47cm pasien tidak mengguna kan
• Lingkar Kepala : 33cm
inkubator pasien di
• Lingkar perut : 32 cm tempatkan pada infant
• TTV warmers, kulit teraba dingin.
Nadi : 130x/mnt • komplikasi persalinan tidak
Suhu : 36 C ada, aspirasi mekonium
Pernafasan : 40x/mnt tidak ada,tidak ada lilitan tali
pusat.
• Dengan Riwayat ibu
G2P2A0
ANALISIS
Hipotermia berhubungan dengan adaptasi

lingkungan luar rahim. Resiko infeksi berhubungan
dengan terpajannya kuman patogen.

PENATALKSANAAN
Perawatan hipotermia Kontrol Infeksi :
1. Monitor suhu tubuh tiap 1. Anjurkan pengunjung
2 jam untuk mencuci tangan
2. Monitor warna kulit dan pada saat memasuki dan
suhu kulit meninggalkan ruangan
3. Kaji tanda tanda pasien

hipertermi atau 2. Gunakan sabun
hipotermi antimikroba untuk cuci
4. Tingkatkan intake tangan yang sesuai
nutrisi dan cairan 3. Cuci tangan sebelum dan
5. Selimuti pasien intuk sesudah perawatan
mencegah hilangnya pasien
kehangatan tubuh 4. Berikan imunisasi yang
direkomendasikan
DAFTAR PUSTAKA
Aboet, A, A, & Maskoen, T, T 2018, ‘Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS)’, Majalah Anestesia dan Critical Care, vol. 36, no. 2, hh 57-63.
Dewi, P, P 2020. ‘Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Bayi Respiratory
Distress Syndrome Dengan Pola Napas Tidak Efektif Di Ruang Nicu Rsd
Mangusada’, Doctoral dissertation, Poltekkes Denpasar Jurusan
Keperawatan.
Moi, Maria Y 2019, ‘Asuhan Keperawatan Pada Bayi Ny. T Dengan Rds
(Respiratory Distress Syndrom) Di Ruangan Nhcu Rsud Prof. Dr. W. Z.
Johanes Kupang’, Karya Tulis Ilmiah, diakses pada 30 Maret 2022,
<http://repository.poltekeskupang.ac.id/564/1/KTI_MARIA%20YOSEFA
%20MOI.pdf>.
Wahyuni, S, & Ni Wayan, W 2020, ‘Hubungan Usia Ibu dan Asfiksia
Neonatorum dengan Kejadian Respiratory Distress Syndrome (RDS)npada
Neonatus di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda’, Borneo Student
Research, vol. 1, no. 3, hh. 1824-1833, diakses pada 30 Maret 2022,
<file:///C:/Users/FITRI/Downloads/936-Article%20Text-7968-1-10-
20200804.pdf>.
https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/respiratory-problems-
inneonates/respiratory-distress-syndrome-in-neonates

Kelompok3 Rds

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Kelompok3 Rds

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Syndrom Distress Syndrom

Retno Diah Syam Pujiastuti ( P17311203041 )

Fahsyaidyta Tera P. A ( P17311203042 )

• Sindroma gagal nafas (Respiratory Distress Sindrom

keterlambatan perkembangan maturitas paru atau

• Respiratory Distress Syndrom (RDS) adalah istilah yang digunakan

1 Pernafasan cepat dan dangkal, retraksi dada

2 Suara napas atau dengkuran yang terdengar keras

Risiko besar terjadinya Risiko kecil terjadinya RDS

1. Kelahiran kurang bulan

sistem pernafasan adalah terjadinya kekurangan

Berat atau ringannya gejala klinis pada penyakit RDS

dapat tampak beberapa jam setelah kelahiran. Bayi RDS

• Bayangan timus yang besar

Komplikasi yang berhubungan dengan

Prognosis tergantung dari penyebab, adanya

penderita yang sembuh, kelainan test fungsi paru

Prof.Dr.W.Z. Johanes Kupang. Pasien masuk di ruangan

Hipotermia berhubungan dengan adaptasi

dengan terpajannya kuman patogen.

3. Kaji tanda tanda pasien

You might also like