Professional Documents
Culture Documents
العقيدة اإلسالمية
DASAR DASAR AJARAN ISLAM
AKHLAQ
SYARIAH
SYARIAH
SYARIAH
SYARIAH
AQIDAH
n
gk
ek
kyi A
g
aaat
a
r
k
i
t
jbi
a
d
a
p
a
nii
t
m
e
n
asg
m
p
i
na
l
i
k
a
Ame
s
i
k
a
n
qnc(i
q
i
d
a
h
d
a
inegr
l
a
m
k
e
h
i
dda
d
ku
p
a
n
ot
s
a)
e
h
a
r
i
-
h
a
d
hdna
r
i
.
Ruang Lingkup Kajian
Aqidah العقيدة
Uqdatan Bersunmpah
اْلُع َقِد
Uqad buhul
SECARA ISTILAH
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (Kebenaran)
itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati (serta)
diyakini keshahihan dan kebenarannya (secara
pasti) dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu. (Al-Jazairy).
PENDAPAT ABDUL WAHAB AL-MUSAIRI
وهو يقبلها حىت لو تناقضت بعض،العقيدة هي احلكم الذي ال يقبل الشك لدى معتقده
والعقيدة يف الدين هي ما ُيقَص د به االعتقاد دون العمل.جوانبها مع العقل أو املنطق
، والعقائد عادًة تشكل ركنًا أساسيًا من أركان أي دين.كعقيدة وجود اإلله وبعثه الرسل
ويقابل كلمة «عقائد» هبذا املعىن أصول الدين وأركانه يف.فإن ُه دمت انتفى اإلميان
.اإلسالم
Aqidah adalah hukum (aksioma) yang tidak menerima adanya keraguan bagi yg
meyakininya, dan aqidah itu menerima pendapat akal dan logika. Sementara yang
dimaksud aqidah dalam agama adalah apa yang dimaksud dengan keyakinan selain
perbuatan, seperti keyakinan terhadap wujud Illah, dan diutusnya Rasul. Aqidah
sebagaimana biasa terdiri dari beberapa rukun yang mendasari agama, jika hilang
salah satunya akan merusak iman. Jadi yang dimaksud dengan kata aqidah adalah
ushuludhin dan rukun-rukunya dalam Islam.
MENURUT DR. ABDULLLAH AZAM
J. Seorang pemandu pembeli mengatakan bahwa jenis mobil tertentu setelah menempuh 40.000 km
biasanya menemukan problem-problem katup dalam mesin mobil, Taufik yang memiliki mobil seperti
itu, yang telah punya jarak tempuh 35.000 km, menjadi percaya bahwa mobilnya tidak lama lagi akan
menemui problem katup mesin mobil.
K. Heru selalu percaya terhadap apa yang horoskop (ramalan) katakan; hari ini horoskop mengatakan
bahwa lebih bijak berinvestasi dalam pasar saham daripada membeli tiket lotere (undian judi); dia pun
melakukannya.
L. Fatoni tidak bisa mengikuti pelajaran matematika hari ini, lalu dia bertanya pada seorang teman
kelasnya apakah ada pekerjaan rumah yang harus dibuat, temannya menjawab tidak ada, dan fatonipun
percaya.
M. Fatimah membaca paper dalam suatu jurnal ilmiah yang menyajikan bukti ilmiah yang mendukung
klaim bahwa suatu teori ilmiah yang secara luas dipegangi adalah salah; dan dia pun mempercayainya
N. Tomi mendengar dari dalam rumah suara mobil memasuki halaman rumahnya, dia mengenal bentul
suara mobil itu, dan membuatnya percaya bahwa isterinya baru pulang dari kerja, sebab jam tersebut
juga jam biasa istrinya pulang.
PERSPEKTIF CARA MEYAKINIYA:
Keyakinan Imiah Keyakinan yang muncul dari
kebenaran Ilmiah (fakta)
Keyakinan Keyakinan yang muncul dari
Budaya budaya dominan
Keyakinan Empiris Keyakinan yang muncul dari
pengalaman
Keyakinan Keyakinan yang muncul dari
Asumtif asumsi
Keyakinan naif Keyakinan yang muncul dari
(mistis) kenaifan
FUNGSI AQIDAH
Dasar/Pondasi untuk mendirikan bangunan (Pondasi bagi amal-
ibadah)
Ilustrasi akar tunggang pada pohon yang kokoh
Sumber kekuatan dalam diri seseorang
Penjaga diri Muslim
Melahirkan sikap optimisme
28
AKIDAH POKOK
29
AKIDAH POKOK
Iman kepada Malaikat :
1. Jibril: menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul dan Nabi.
2. Mikail: mengatur kesejahteraan mahluk
3. Izrail: mencabut nyawa
4. Munkar: menanyai manusia di alam kubur
5. Nakir: menanyai manusia di alam kubur
6. Raqib: mencatat amal kebaikan
7. Atid: mencatat amal keburukan
8. Israfil: meniup sengkala pada hari kiamat
9. Ridwan: menjaga surga
10. Malik: menjaga neraka.
30
AKIDAH POKOK
Iman kepada Kitab-kitab Allah :
1. Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2. Zabur: diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
3. Injil: diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4. Al-Qur’an: diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Keistimewaan al-Qur’an dari kitab sebelumnya:
5. Al-Qur’an sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya
6. Isi al-Qur’an mencakup seluruh persoalan
7. Isi maupun redaksinya tidak ada tandingannya
8. Terpelihara kemurniaannya sepanjang masa
9. Petunjuk dan rahmat bagi seluruh alam
10.Paling banyak dibaca orang
11. Membaca al-Qur’an bernilai ibadah
31
AKIDAH POKOK
Iman kepada Rasul-rasul Allah:
1. Nabi Adam a.s. 14. Nabi Musa a.s.
2. Nabi Idris a.s. 15. Nabi Harun a.s.
3. Nabi Nuh a.s. 16. Nabi Zulkifli a.s.
4. Nabi Hud a.s. 17. Nabi Daud a.s.
5. Nabi Saleh a.s.
18. Nabi Sulaiman a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.
19. Nabi Ilyas a.s.
7. Nabi Luth a.s.
8. Nabi Isma’il a.s. 20. Nabi Ilyasa a.s.
9. Nabi Ishaq a.s. 21. Nabi Yunus a.s.
10. Nabi Ya’qub a.s. 22. Nabi Zakaria a.s.
11. Nabi Yusuf a.s. 23. Nabi Yahya a.s.
12. Nabi Ayyub a.s. 24. Nabi Isa a.s.
13. Nabi Syu’aib a.s. 25. Nabi Muhammad saw.
Ulul Azmi
32
IMAN DAN INSAN KAMIL
1. Iman kepada Allah; Ma’rifatun wa tashdīqun. Ma’rifat artinya mengenal Allah secara yakin (ma’rifat billāh); sedangkan tashdīq
artinya membenarkan bahwa orangyang mengenalkan Allah secara benar adalah Rasulullah. Oleh karena itu,penjelasan tentang
Allah harus bersumber dari penjelasan Rasulullah
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Nya Meneladani para malaikat yang atas perintah Allah rela sujud kepadakhalifah Allah di
bumi, dalam arti "selalu" taat kepada Rasulullah (taatkepada rasul = taat kepada Allah). Jangan sampai seperti Iblis
yangmembangkang perintah Allah untuk sujud kepada khalifah Allah di bumi.
3. Iman kepada Kitab-Kitab Nya Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup untuk menjalanikehidupan sebagaimana
kehidupan yang dijalankan oleh orang-orangyang telah diberi nikmat oleh Allah (memilih jalan shirāthal mustaqīm;dan
menjadikan Al-Quran sebagai pedoman mati), agar dapat matidengan kḫusnul khātimah.
4. Iman kepada Rasul-Rasul Nya; Menjadikan Rasul sebagai ahli dzikir (ahli mengingat Allah karena telahmengenali Allah, telah
ma’rifat billāh), sebagai guru dan teladan dalam menjalani shirāthal mustaqīm.
5. Iman kepada Hari Akhir; Meyakini hari akhir, bahwa dirinya akan memasuki hari akhir yangpintu masuknya dengan kematian
yang kḫusnul khātimah.
6. Iman kepada Qadhā` dan Qadar Suka dengan takdir Allah. Dibuat hidupnya serba mudah(dikayakan, dipintarkan, dihebatkan,
dll) bersyukur karena dapatbertambahnya ibadah dan amal sosial. Namun, sekaligus takut jikadirinya malah menyalahgunakan
kemudahan hidupnya untukmengumbar nafsu dan syahwat. Dibuat hidupnya serba susah(dimiskinkan, disakitkan, dan segala
derita lainnya) disyukuri juga,karena jika dijalani dengan sabar akan mendatangkan berbagaikebaikan dari Allah, sekaligus
berikhtiar dan berdoa untukmelepaskan kesulitan hidupnya.
IMAN BISA BERTAMBAH DAN
JUGA BERKURANG
Di antara keyakinan yang benar tentang iman adalah bahwasanya iman dapat
bertambah dan juga dapat berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang
dengan kemaksiatan. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
maka perkataan itu menambah keimanan mereka” (Ali Imran :173)
“supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah
ada)” (Al Fath:4)
Nabi Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda :
“akan keluar dari neraka, orang yang mengucapkan, ‘Laa Ilaaha Illaahu (Tidak
ada tuhan yang berhak disembah selain Allah) ‘, dan di dalam hatinya terdapat
kebaikan seberat biji sawi”[6]
IMAN DAPAT BERTAMBAH
DISEBABKAN KARENA BEBRAPA HAL
1. Mengenal Allah Ta’ala melalui nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Semakin
seseorang mengenal Allah, keimanannya semkain bertambah.
2. Memperhatikan ayat-ayat Allah baik ayat-ayat kauniyah maupun ayat syar’iyah.
3. Banyak melakukan ketaaatan.
4. Meninggalkan kemakisatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
ADAPUN HA-HAL YANG DAPAT
MENGURANGI KEIMANAN DI
ANTARANYA :
1. Berpaling dari mengenal Allah dan nama-nama serta sifat-sifat-Nya
2. Tidak mau memperhatikan ayat-ayat kauniyah dan syar’iyah
3. Sedikitnya amal shalih
4. Melakukan kemaksiatan kepada Allah
ISLAM
Islam sendiri secara bahasa memiliki banyak pengertian, beberapa diantaranya:
1. Berserah diri (Aslama)
2. Tunduk patuh (Istislam)
3. Bersih/suci (Saliim)
4. Selamat/sejahtera (Salama)
5. Perdamaian (Silmu)
ISLAM DAN INSAN KAMIL
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat; Menyaksikan Tuhan yang bernama Allah, yakni keimanan kepada Allahsehingga
mencapai ma’rifat billāh. Kemudian menyaksikan Nabi.sebagai Rasulullah, dengan jalan berguru kepadanya
danmeneladaninya.
2. Mendirikan sholat; Mendirikan sholat dengan khusyuk, mengingat Allah, dan menjagakondisi sholat walau di luar
sholat dengan selalu mengingat-ingat Allahsehingga sholatnya mempunyai dampak yaitu dapat mencegahperbuatan keji
dan mungkar.
3. Membayar zakat; Menyadari bahwa rezeki yang Allah anugerahkan kepada kita adalah hartamilik Allah (bukan karena
hebatnya kita bekerja mencari nafkah). Olehkarena itu, zakat dan segala ibadah harta lainnya (sedekah, infak,
dll)dibayarkannya dengan mudah dan mempunyai kepedulian sosial yangtinggi (tidak kikir).
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan;Puasa yang dapat meningkatkan ketaqwaan. Ciri utama orang bertaqwaadalah
mengimani (dalam arti meyakini) Dzat Allah Yang Al-Ghaib,mendirikan salat, meng-infāq-kan harta yang Allah
anugerahkan kepadadirinya sehingga meyakini hari akhir. Jangan sampai puasanya itu sekedarmenahan lapar dan haus.
5. Menunaikan ibadah haji ke Baitullah; Haji yang mencapai ma’rifat billāh, sebagaimana sabdanabi, Al- ḫajju ’arafatun.
Praktiknya harus wukuf diPadang Arafah. Makna wukuf adalah berhenti. Yangharus dihentikan adalah semua hal yang
menjadikanter-ḫijāb-nya (terbentenginya) mata hati sehingga tidakakan dapat menyaksikan Dzat Allah Yang Al-Ghaib.
IHSAN DAN INSAN KAMIL
Untuk mencapai derajat insan kamil, kita harus dapat menundukkan nafsu dan
syahwat hingga mencapai tangga nafsu muthma`innah. Nafsu muthma`innah
merupakan titik berangkat untuk kembalikepada Allah. Akan tetapi, dengan modal
nafsu muthmainnah punmasih diperintah lagi oleh Allah untuk menaiki tangga nafsu
diatasnya: rāydhiyah, mardhiyah, hingga kāmilah. Setelah itu, Allahsendiri yang
akan menariknya melalui fadhl dan rahmat-Nyadalam membentuk insan kamil.
Ihsan wujud nyata dalam akhlak yang mulia
IMAN, ISLAM DAN IHSAN
LALU APA HUBUNGAN ISLAM,
IMAN, DAN IHSAN DALAM
MEMBENTUK INSAN KAMIL? 1
Insan kamil merupakan manusia sempurna tanpa cacat dan keburukan dimata Allah
SWT. Islam, iman, dan ihsan merupakan 3 tingkatan seorang hamba dalam
mengabdi dan beribadah pada Allah SWT.
Selagi hamba itu sibuk melakukan amal ibadah zohiriyyah hisyiyah, maka hamba
tersebut berada dalam tingkatan muslim. Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Al-
hujurat 49:14
Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada
mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),'
karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
LALU APA HUBUNGAN ISLAM,
IMAN, DAN IHSAN DALAM
MEMBENTUK INSAN KAMIL? 2
Jika amal ibadah itu sudah pindah pada amal ibadah yang bersifat hati maka, orang
itu berada pada tingkat mu’min. Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Al-baqarah 2:285
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Quran) dari
Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata),
“Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka
berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-
Mu tempat (kami) kembali.”
LALU APA HUBUNGAN ISLAM,
IMAN, DAN IHSAN DALAM
MEMBENTUK INSAN KAMIL? 3
Ketika amal ibadah itu berpindah dari ibadah hisyiyiah ke hati kemudian berlabuh
di ruh. Maka, ia berada dalam tingkatan muhsin. Allah SWT. berfirman dalam Q.S.
Al-Baqarah 2:177
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi
kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan
(musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila
berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.
Syarat memperoleh predikat Insan Kamil Tentunya dengan mengintegrasikan ketiga
aspek fundamental dalam beragama di atas merupakan upaya yang dapat kita
lakukan untuk mengejar predikat insan kamil dari Allah SWT. Mengapa islam, iman,
dan ihsan yang dijadikan sebagai penentu seseorang menjadi insan kamil? 1. karena,
islam, iman, dan ihsan merupakan aspek fundamental dalam beragama 2. Islam,
iman, dan ihsan merupakan tingkatan seorang hamba dalam mengabdikan diri
kepada Allah SWT. Insan Kamil dipandangan Allah SWT. vS Manusia Sempurna
dipandangan Manusia
UNSUR -UNSUR MANUSIA DALAM
MEMBENTUKINSAN KAMIL :
Pertama, jasad. Keberadaannya didunia dibatasi dengan umur.Wujud nafsu manusia tidak lain adalah wujud jasad ini yangsengaja
diciptakan oleh Allah untuk diuji. Karena wujud jasad inisebagai ujian, maka oleh Allah jasad diberi hati yaknihati sanubari yang watak
jasadnya persis seperti iblis, yakniabā wastakbara (takabur) dan anā khairun minhu (ujub,merasa lebih baik, bahkan dibandingkan dengan
khalifah Allahsekalipun). Kewajiban jasad adalah menjalankan syariat, yaknimenjalankan ibadah badan dan ibadah harta (seperti salat
wajib,puasa Ramadhan, membayar zakat, menunaikan ibadah haji keBaitullah bagi yang mampu, dan peduli memajukan lingkungan)
Kedua, hati nurani. Letaknya tepat di tengah-tengah dada. Tandanya ”deg-deg”. Disebut juga dengan hati jantung. Hatinurani dijadikan
Allah dari cahaya, wataknya seperti para malaikat-Nya yang rela sujud (patuh dan tunduk) kepada khalifah Allah dibumi (QS. Al-
Baqarah/2: 30-34). Jadi, hati nurani itu selalu tundukdan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti para malaikat yangtelah dimampukan
Allah untuk menundukan nafsu dan syahwatnya.Bukti adanya hati dalam diri manusia adalah adanya cinta dan benci. Kewajiban hati
adalah menjalankan tarekat, yakni mencintai Allahdengan jalan mengingat-Nya (berdzikir) dan menaati Rasul-Nya.
Ketiga roh, letaknya didalam hati nurani. Roh adalahdaya dan kekuatan Allah yang dimasukkan ke dalam jasad manusia, lalu menandai
dengan keluar-masuknya nafas, menjadi hidup seperti kita di duniasekarang ini. Ciri adanya roh adalah kita dihidupkandi dunia ini.
Kewajiban roh adalah menjalankanhakikat, yakni merasakan daya-kuat-Nya Allah.
Keempat, sirr (rasa). Letaknya di tengah-tengah roh yang paling halus (paling dalam).Rasa inilah yang kembali ke akhirat. Rasa adalah
jati diri manusia. Bukti adanya rasaadalah kita dapat merasakan berbagai hal dan segala macam (asin, pahit, getir, enakdan tidak enak,
sakit dan sehat, senang dan susah, sakit hati, frustrasi, dan lain-lain). Kewajiban sirr (rasa) adalah mencapai ma’rifat billāh, yakni
merasakan kehadiranAllah; bahwa ternyata Allah itu dekat sekali dengan kita; bahkan lebih dekatdibanding urat nadi di leher, atau lebih
dekat dibandingkan dengan jarak antarahitam dan putihnya mata kita (tentu bagi orang yang sudah mencapai ma’rifat billah).