You are on page 1of 31

Hijamah

& Penanganan
DIABETES MELLITUS
‫•زاد عدد األشخاص المصابين بداء السكري من ‪ 108‬ماليين في عام‬
‫‪ 1980‬إلى ‪ 422‬مليون في عام ‪ .2014‬ويزداد انتشار داء السكري‬
‫في البلدان المنخفضة والمتوسطة الدخل بوتيرة أسرع من وتيرة‬
‫انتشاره في البلدان المرتفعة الدخل‪.‬‬
‫•ُي عد داء السكري أحد األسباب الرئيسية للعمى والفشل الكلوي‬
‫والنوبات القلبية والسكتات الدماغية وبتر األطراف السفلى‪.‬‬
‫•ارتفعت معدالت الوفيات المبكرة الناجمة عن داء السكري بنسبة ‪%3‬‬
‫في الفترة بين عامي ‪ 2000‬و‪.2019‬‬
‫• تشير التقديرات إلى أن داء السكري ومرض الكلى الناجم عنه تسببا‬
‫في عام ‪ 2019‬في حدوث نحو مليوني حالة وفاة‪.‬‬
‫• ُي عد اتباع نظام غذائي صحي‪ ،‬وممارسة النشاط البدني بانتظام‪،‬‬
‫والحفاظ على الوزن الطبيعي للجسم‪ ،‬وتجّن ب تعاطي التبغ‪ ،‬من سبل‬
‫الوقاية اإلصابة بداء السكري من النمط ‪ 2‬أو تأخير ظهوره‪.‬‬
‫• يمكن عالج داء السكري وتجنب عواقبه أو تأخير ظهورها باتباع‬
‫نظام غذائي صحي وممارسة النشاط البدني وتناول الدواء‬
‫الموصوف له وإجراء فحوصات منتظمة وعالج المضاعفات‬
…Diabetes menjadi ancaman kesehatan di seluruh dunia !!!

55.2
66.2
37.4 +20%
53.2
Africa +42%
Middle East and
North Africa 76.7
112.8
Europe
26.5 +47%
North America 51.7
+94%
South and Central America 58.7
101.0
South-East Asia
12.1 +72%
Western Pacific 23.9
16.0
29.6 +98%
+65%

Seluruh dunia :
284.6 juta orang tahun 2010
438.4 juta orang diperkirakan tahun 2030
IDF. Diabetes Atlas 4th Edition – 2009 ……Meningkat 54% 5
IDF Diabetes Atlas, 4th ed. 2009
Prevalensi DM

3
1

Jawa Timur 6,8%

Tertinggi :
Terendah :
1. Kalimantan Barat 11,1%
Papua 1,7%
2. Maluku 11,1%
NTT 1,8%
3. Riau 10,4%
4. NAD 8,5%
Prevalensi Prediabetes

2 1

Jawa Timur
Jawa 11,6%
Timur 6,8%

Tertinggi :
1. Papua Barat 21,8% Terendah :
2. Sulawesi Barat 17,6% Jambi 4,0%
3. Sulawesi Utara 17,3% NTT 4,9%
Stroke
Menyebabkan Resiko stroke dan
kebutaan peny. jantung koroner
meningkat 2-4x lipat
Diabetic
Retinopathy

Cardiovascular
disease

Diabetic Myocardiac infarct


Nephropathy Penyebab kematian
utama pasien DM
Merupakan 40% penyebab gagal
ginjal, sehingga pasien harus Diabetic
menjalani cuci darah/hemodialisis. Neuropathy
Penyebab utama
tindakan amputasi

National Diabetes Information Clearinghouse. Diabetes Statistics–Complications of Diabetes.


http://www.niddk.nih.gov/health/diabetes/pubs/dmstats/dmstats.htm#comp.
Berkurangnya kadar dan atau
kemampuan insulin (dihasilkan
oleh kelenjar pankreas) dalam
hal menormalkan kadar gula
darah.
prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis
 DM tipe 1 pada usia anak-anak, dan seumur
hidupnya tergantung dengan insulin

 DM tipe 2
prevalensi ± 90%, pada usia dewasa

 DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune

 DM gestasional : DM saat kehamilan


KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Perbedaan
DM Tipe-1 dan Tipe-2
Epidemiologi
FAKTOR RESIKO
Faktor Tetap Umur
Jenis Kelamin
Genetik
Suku
Riwayat Keluarga

Faktor Perilaku Konsumsi Zat Gizi (karbohidrat, protein,


lemak, serat)
Aktifitas Fisik

Faktor Sosial-Ekonomi, Budaya dan Status pekerjaan


Lingkungan Tingkat pendidikan

Faktor Intermediet Obesitas


Hipertensi
Penyakit mental serius
Kondisi psikologis
Patofisiologi

(1)
Kadar glukosa darah yang tinggi
selanjutnya berakibat pada proses filtrasi
yang melebihi transpor maksimum
(2)
Keadaan ini mengakibatkan glukosa
dalam darah masuk ke dalam urin
(glukosuria) sehingga terjadi diuresis
(3)
osmotik yang ditandai dengan
pengeluaran urin yang berlebihan Banyaknya cairan yang keluar
(poliuria) menimbulkan sensasi rasa haus
(4) (polidipsia)
Glukosa yang hilang melalui urin dan
resistensi insulin menyebabkan
kurangnya glukosa yang akan diubah (5)
menjadi energi sehingga menimbulkan
Penderita akan merasa mudah lelah dan
rasa lapar yang meningkat (polifagia)
mengantuk jika tidak ada kompensasi
sebagai kompensasi terhadap kebutuhan
terhadap kebutuhan energi tersebut
energi
Bagaimana diagnosis DM ditegakkan ?

1. Gejala klasik DM + GDA  200 mg/dL


atau
2. Gejala klasik DM
+
GDP  126 mg/dL dengan puasa 8 jam
atau
3. 2 jam PP TTGO  200 mg/dL
TTGO dengan beban 75 g glukosa

Keluhan klasik DM : rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama malam hari dan
berat badan menurun dengan cepat.
Keluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, gairah seks
menurun, luka sukar sembuh.
Diagnosis

Kadar glukosa darah yang tidak


Prediabetes tidak harus menghasilkan
memenuhi kriteria normal dan tidak
diabetes jika perubahan gaya hidup
memenuhi kriteria diagnosis DM
yang dijalani adalah gaya hidup sehat
dikategorikan sebagai kategori
prediabetes
Kriteria prediabetes menurut Perkeni
(2015) adalah glukosa Darah Puasa
Terganggu (GDPT), toleransi
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan
Glukosa Terganggu (TGT) dan hasil
pada seseorang yang mungkin
pemeriksaan HbA1c yang
menderita DM tetapi tidak
menunjukkan angka 5,7 – 6,4 %
menunjukkan gejala dan keluhan
berdasarkan standar NGSP
Perbedaan antara prediabetes dan
diabetes adalah bagaimana tinggi Pemeriksaan penyaring ini dilakukan
kadar gula darah. Pradiabetes pada kelompok dengan resiko
adalah ketika kadar gula darah menderita DM yang tinggi yaitu
(glukosa) lebih tinggi dari normal kelompok dengan Indeks Massa Tubuh
tetapi tidak cukup tinggi untuk (IMT) yang besar, kelompok dengan
didiagnosis sebagai diabetes faktor risiko DM tinggi dan kelompok
usia >45 tahun
terapi diabetes mellitus

1. Diit 2. Olah raga

3. Pengendalian BB 4. Obat : Pil / Insulin 5. Kontrol teratur


MANAJEMEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Kendali Glukosa Kendali Penyakit Penyerta Penapisan/Pengelolaan


Diet/gaya hisup sehat Dislipidemia Komplikasi
Aktifitas jasmani Hipertensi Retinopati
Obat/insulin Obesitas Nefropati
Penyakit jantung koroner Neuropati
Peny.kardiovaskular
Komplikasi lain
1. Obat anti diabetes (OAD) dalam bentuk tablet
2. Insulin

Apabila dokter menyarankan


anda menggunakan insulin,
maka bukan berarti penyakit
Diabetes anda memburuk.
Melainkan, semata-mata untuk
mencapai target glukosa darah.
Perilaku Sehat bagi Diabetisi
• Mengikuti pola makan sehat

• Meningkatkan kegiatan jasmani


(3-4x/mgg, sedikitnya selama 150 menit/mgg dengan lat.
aerobik sedang atau 90 menit/mgg dengan lat. aerobik
berat)

• Menggunakan obat diabetes dan obat-obatan pada


keadaan khusus secara aman dan teratur

• Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)


Perilaku Sehat bagi Diabetisi
• Melakukan perawatan kaki secara berkala

• Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi


keadaan sakit akut dengan tepat (mis. hipoglilkemia)

• Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yg sederhana


dan mau bergabung dengan kelompok diabetisi serta
mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan diabetes

• Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang


ada
TITIK HIJAMAH

TAHAP PERTAMA:
KHL – UN2-3 – ZA8-9-16-17-26-27 – AK3-4
TAHAP KEDUA:
AK1-2 – ZA5-6-14-15-22-23 – BA12 – UN10
HERBA DM

Habbah sauda’
Daun zaitun
Daun tin
Ginseng
Kayu manis
Mimba
Jahe
Madu .... ?
Lidah buaya
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

You might also like