Professional Documents
Culture Documents
2 (1)
ABSTRACT
Febrile seizures of children if no immediate action is taken less than 15 minutes will result in death.
So we need knowledge and skills of nurses broader in the handling or management of febrile
seizures of children. The objective is to know the relationship between knowledge of nurses and
family support with the management of febrile seizures in children Dr Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
in 2011. The study was conducted using cross sectional design on 12 samples for nurses and
families. By using a statistical test Spearman rho correlations indicate the significance of relations
between the two variables are (p) = 0024, Correlation Coefficient (r) = 0.6450 indicating a strong
relationship between the free variable (knowledge of nurses and family support) and bound (the
management of seizures child's fever.) While the significance value that indicates the value is <0.05
hence H0 refused and H1 accepted or there is a correlation between knowledge of nurses and family
support with the management of febrile seizures in children in Room E BLU RSU Prof. Dr. R.D.
Manado Kandou February 2011. For that is expected to nurse presumably to broaden the knowledge
and skills through formal education or by improving education and training on the management of
febrile seizures.
Key words: Seizures Fever Children
ABSTRAK
Kejang demam anak jika tidak segera diambil tindakan kurang dari 15 menit akan mengakibatkan
kematian. Sehingga perlu pengetahuan dan ketrampilan yang lebih luas dari perawat dalam
penanganan atau penatalaksanaan kejang demam anak. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui
hubungan pengetahuan perawat dan dukungan keluarga dengan penatalaksanaan kejang demam
pada anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2011. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan desain cross sectional pada 12 sampel untuk perawat dan keluarga. Dengan
menggunakan uji statistik correlations Spearman rho menunjukkan signifikansi dari hubungan kedua
variabel tersebut adalah (p)= 0.024, Koefesien Korelasi (r)= 0,6450 menunjukkan tingkat hubungan
yang kuat antara variable bebas (pengetahuan perawat dan dukungan keluarga) dan terikat
(penatalaksanaan kejang demam anak). Sedangkan nilai signifikansi yang menunjukkan nilai
tersebut <0.05 dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak atau ada hubungan pengetahuan
perawat dan dukungan keluarga dengan penatalaksanaan kejang demam pada anak di Ruangan E
BLU RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Februari 2011. Untuk itu sangat diharapkan kepada
perawat kiranya dapat memperluas pengetahuan dan ketrampilan melalui peningkatan pendidikan
formal atau dengan mengikuti pendidikan dan latihan tentang penatalaksanaan kejang demam.
74
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
75
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Berdasarkan uraian diatas penulis perawat dan dukungan keluarga. Uji yang
tertarik untuk melakukan penelitian tentang dipakai adalah Spearman Rho dengan tingkat
‘’Hubungan pengetahuan perawat dan p<α=0,05.
dukungan keluarga dengan penatalaksanaan
kejang demam pada anak di IRINA E RS Prof HASIL PENELITIAN
Kandou Malalayang”.
Analisa Univariat
METODE PENELITIAN
Karakteristik Responden Berdasarkan
Desain Penelitian Pengetahuan Perawat
Desain penelitian merupakan suatu
strategi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dan berperan sebagai pedoman
atau penuntun peneliti pada seluruh proses
penelitian (Nursalam, 2003).
Metode penelitian yang digunakan
adalah cross sectional yaitu jenis penelitian
yang menekankan waktu pengukuran/
observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat dan
dinilai secara simultan (Nursalam, 2008).
Pengumpulan Data
prosedur pengumpulan data terdiri dari
2 yaitu pengumpulan data primer dan
pengumpulan data sekunder. Pengumpulan
data primer yaitu data yang diperoleh melalui Gambar 1: Karakteristik responden berdasarkan
kegiatan penelitian yang dilaksanakan di lokasi pengetahuan perawat di RSU Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado Februari 2011.
penelitian sesuai dengan masalah yang di teliti
melalui kuesioner. Sedangkan pengumpulan
data sekunder yaitu kegiatan pengumpulan Gambar di atas dapat dilihat bahwa
data dimana data diperoleh melalui penelitian karakteristik responden berdasarkan
kepustakaan yaitu mengumpulkan referensi pengetahuan perawat menunjukkan bahwa
tertulis berupa buku-buku maupun informasi yang paling banyak adalah kategori cukup
yang berkaitan dengan masalah penelitian sebanyak delapan orang atau 67%.
yang di teliti.
.Karakteristik Responden Berdasarkan
Analisa Data Penatalaksanaan Kejang Demam
Analisa Univariat:
Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian
terutama untuk melihat tampilan distribusi
frekuensi dan presentasi dari tiap-tiap variable.
Untuk menentukan jumlah presentasi dari
masing-masing variable independen. Data
univariat yaitu pengetahuan perawat dan
dukungan keluarga.
Analisa Bivariat:
Analisis bivariat, dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan satu
sama lain, dapat dalam kedudukan yang
sejajar pada pendekatan komparasi dan
kedudukan yang merupakan sebab akibat
Gambar 2: Karakteristik responden berdasarkan
(eksperimentasi). Variabel tersebut adalah penatalaksanaan kejang demam di RSU Prof.
variabel independen yaitu pengetahuan Dr. R.D. Kandou Manado Februari 2011.
76
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
77
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
cukup berjumlah 9 orang (75,0%), dengan semakin tinggi, sekitar sepertiga pasien kejang
penatalaksanaan kejang demam kurang tidak demam akan mengalami kekambuhan sebesar
ada (0%), cukup 7 orang (58,3%) dan baik 2 44% pada pasien yang tidak diobati dan pada
orang (16,7%). Sedangkan untuk dukungan pasien yang mendapat terapi Fenobarbital
keluarga baik berjumlah 1 orang (8,3%) maupun terapi Diazepam per rektal
dengan penatalaksanaan kejang demam kekambuhan sebesar 21%.
kurang dan cukup tidak ada (0%), baik 1 orang Tingkat pengetahuan perawat di
(0%). Dan untuk dukungan keluarga kurang ruangan anak sebagian besar dalam katagori
berjumlah 2 orang (16,7%) dengan cukup dan sebagian mengarah ke baik.
penatalaksanaan kejang demam kurang Meskipun demikian hasil uji statistik
berjumlah 1 orang (8,3%), cukup berjumlah 1 membuktikan ada hubungan bermakna antara
orang (8,3%) dan baik tidak ada. pengetahuan perawat dengan
Dari hasil analisa hubungan kedua variabel penatalaksanaan kejang demam di Irina E BLU
diatas dengan menggunakan uji statistik RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Hal ini
correlations Spearman rho menunjukkan ada dapat dipengaruhi oleh wawasan dan
hubungan antara dukungan keluarga dengan pengalaman perawat ketika bekerja sehingga
penatalaksanaan kejang demam anak. memungkinkan mempengaruhi tingkat
Signifikan dari hubungan kedua variabel keberhasilan penatalaksanaan dalam
tersebut adalah (p) = 0.024, α=0,05, nilai intervensi kejang demam anak. Pengalaman
Koefesien Korelasi (r)= 0,6450 sehingga tersebut terkait dengan kolaborasi yang terjadi
menunjukkan ada hubungan yang kuat antara dengan tim kesehatan, antara lain dengan
dukungan keluarga dengan penatalaksanaan dokter (residen mapun spesialis), yang
kejang demam anak Irina E BLU RSU Prof. Dr. mengalami interaksi pengetahuan langsung
R.D. Kandou Manado. Dengan demikian H1 ketika bekerja. Sementara keseluruhan tanaga
diterima dan H0 ditolak. perawat tersebut tidak dibekali dengan
pelatihan. Sedangkan salah satu ciri perawat
profesional adalah memilki body of knowledge
dan pengembangan ilmu dan memiliki
PEMBAHASAN kemampuan tehnikal bekerja (Watson,2002
Hubungan pengetahuan perawat dengan dalam Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan
penatalaksanaan kejang demam Tangka,2008).
Hasil analisis ini sesuai dengan teori
Dari hasil analisa hubungan kedua bahwa anak merupakan hal yang penting
variabel diatas dengan menggunakan uji artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai
statistik correlations Spearman rho penerus keturunan, anak pada akhirnya juga
menunjukkan ada hubungan antara sebagai generasi penerus bangsa. Oleh
pengatahuan perawat dengan karena itu tidak satupun orang tua yang
penatalaksanaan kejang demam anak. menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih
Dengan signifikansi dari hubungan kedua bila anaknya mengalami kejang demam.
variabel tersebut adalah (p) = 0.024, Kejang demam merupakan kelainan neurologis
Koefesien Korelasi (r)= 0,6450 sehingga akut yang paling sering dijumpai pada anak.
menunjukkan tingkat hubungan yang kuat Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya
antara variable bebas (pengetahuan perawat) kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC)
dan terikat (penatalaksanaan kejang demam yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
anak). Nilai signifikansi yang menunjukkan nilai Penyebab demam terbanyak adalah infeksi
tersebut <0.05 dengan demikian H1 diterima saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi
dan H0 ditolak atau saluran pencernaan. (Ngastiyah, 2001).
Asumsi peneliti dari hasil penelitian ini, Insiden terjadinya kejang demam terutama
bahwa Ada 3 hal yang perlu dikerjakan dalam pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4
penatalaksanaan kejang demam, yaitu : tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di
pengobatan fase akut, mencari dan mengobati bawah 5 tahun pernah menderita kejang
penyebab, serta pengobatan profilaksis untuk demam. Kejang demam lebih sering
mencegah berulangnya demam sehingga didapatkan pada laki-laki daripada perempuan.
pengobatan segera atau terapi sangat penting, Hal tersebut disebabkan karena pada wanita
jika tidak dilakukan kambuhnya kejang
78
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
79
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E, Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Poter dan Perry(2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta : EGC. Keperawatan. Jakarta: EGC
Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2, hal 847. Cetakan Riyadi,s (2009). Asuhan Keperawatan pada
ke 9. 2000 bagian Ilmu Kesehatan Anak Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
FKUI
Setyowati (2008) Pengertian Keluarga. Jakarta
Tangka,J.(2008). Buku Ajar Konsep Dasar : EGC
Keperawatan(tidak diterbitkan)
Soegianto ( 1999). Ilmu Penyakit Anak.
Tobing,L (1989). Penatalaksanaan Mutakhir Jakarta: Salemba
Kejang Pada Anak.Jakarta : FKUI
Soetjiningsih (1998). Tumbuh Kembang Anak.
Markum,AH(1999). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC
Jakarta: FKUI
Sugiyono (2003). Statistik Untuk Penelitian.
Mansjoer, arif. 2001. Kapita Selekta Jakarta: EGC
Kedokteran Edisi III vol. 1. Jakarta :
Media Aesculapius. Supartini,Yupi(2004). Konsep Dasar
Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC,
Jakarta
80