You are on page 1of 45

Critical Book Report

Akuntansi Keuangan III

Disusun Oleh

Leka Rosinta Marpaung (7161220017)


Cronika Linda Tambunan (7163220010)
Lusiana Tarigan (7163220034)
Supti Mayanti (7162220006)
Tonny Risman Wijaya Aritonang (7163220060)

Dosen Pengampu : Erny Luxy D.Purba,SE,M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Critical Book
Report dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan III ini.

Makalah critical book report ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa serta kritikan. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah critical book report ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah critical book report mata kuliah
Akuntansi Keuangan III ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Mei 2018

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


Daftar Isi ....................................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Identitas Buku .................................................................................................................. 3
2.2 Ringkasan Buku ............................................................................................................... 3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku .................................................................................. 37
BAB III .................................................................................................................................... 41
PENUTUP................................................................................................................................ 41
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 41
3.2 Saran .......................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 42

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical Book Report dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan III ini adalah tugas
menulis yang memuat ringkasan, evaluasi serta tambahan pendapat atau saran pada buku
akuntansi keuangan III. Critical berarti kritis, hal ini memberi makna bahwa penulis harus
dapat memahami banyak perspektif untuk bisa memberikan evaluasi atau pendapat, sehingga
kritikan yang diutarakan dapat dipertanggungjawabkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana review atas buku akuntansi keuangan III yang di kritik ?
2. Apa saja kelebihanbukuakuntansi keuangan IIIyang di review dan di kritik ?
3. Apa saja kekurangan bukuakuntansi keuangan III yang di review dan di kritik ?

1.3 Tujuan
Makalah critical book report ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pembaca
untuk mempunyai keinginan membaca dan berpikir sistematis serta kritis sehingga dapat
memberikan pendapat melalui tulisan. Penulisan critical book report ini turut diharapkan
dapat menguji pikiran penulis berdasarkan sudut pandang penulis dan pengetahuan serta
pengalaman yang dimiliki, baik berdasarkan bacaan berbagai literatur dalam artikel atau buku
yang dipilih untuk kemudian diperdalam.

1.4 Manfaat
Bagi Penulis:
1. Agar dapat mendalami pembahasan atas kajian-kajian teori yang diberikan beserta
informasi yang terdapat didalam buku akuntansi keuangan III.
2. Agar dapat mencari tahu lebih banyak tentang buku-buku lain sehingga dapat
membandingkan isi yang terdapat didalam buku satu dengan buku yang lain.
3. Agar dapat membuka wawasan dengan banyak membaca buku, baik itu buku
internasional maupun buku nasional.

Bagi Pembaca:

1
1. Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya
dalamakuntansi keuangan III.
2. Diharapkan dapat menjadi referensi kritikal buku akuntansi keuangan IIIbagi
pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku


Judul Akuntansi Keuangan Menengah, Intermediate Accounting,Edisi
IFRS
Penulis Donald E.Kieso,Ph.D.,C.P.A.,
Jerry J. Weygandt, Ph.D.,C.P.A.,
Terry D. Warfield,Ph.D.,
Tahun Terbit 2011
Penerbit Salemba Empat
Edisi / Jilid Edisi IFRS/Jilid Lengkap dan Jilid 2
Halaman 757 Halaman
Ukuran / Tebal Buku -
ISBN 978-970-061-762-9

2.2 Ringkasan Buku


Bab 15 Ekuitas

Bentuk organisasi perusahaan

Dari tiga bentuk utama organisasi bisnis, kepemilikan, kemitraan, dan perusahaan,maka
bentuk perusahaan lah yang paling mendominasi. Karakteristik khusus dari bentuk
perusahaan yang mempengaruhi akuntansi meliputi :

1. Pengaruh hukum perusahaan


2. Penggunaan sistem saham
3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan

Ekuitas

Ekuitas (equity) adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.
Ekuitas sering dikelompokan pada laporan posisi keuangan ke dalam kategori yaitu, modal

3
saham,premi saham,saldo lama, akumulasi penghasilan komprehensiflain,saham tresuri, dan
kepentingan nonpengendali (hak minoritas).

Penerbitan Saham

Dalam penerbitan saham, perusahaan mengikuti prosedur berikut : pertama,badan pemerintah


yang berwenang harus mengotorisasi saham, umumnya dalam sertifikat penggabungan atau
piagam. Selanjutnya, perusahaan menawarkan saham untuk dijual, melakukan kontrak untuk
menjual saham tersebut.kemudian setelah menerima pembayaran untuk saham, perusahaan
menerbitkan saham. Perusahaan umumnya tidak membuat jurnal dalam akun besar ketika
menerima otorisasi sahamnya dari yurisdiksi penggabungan.

Nilai pari saham

Nilai pari saham tidak memiliki hubungan dengan nilai wajarnya. Saat ini, nilai pari terkait
dengan penerbitan saham biasa sangat rendah. Untuk menyajikan informasi yang diperlukan
untuk penerbitan saham dengan nilai pari, perusahaan mengelola akun untuk setiap kelas
saham yaitu saham preferen atau saham biasa dan premi saham.

Saham tanpa nilai pari

Banyak negara yang mengizinkan penerbitan saham tanpa nilai pari, yang disebut saham
tanpa nilai pari dengan dua alasan yaitu (1) penerbitan saham tanpa nilai pari untuk
menghindari liabilitas kontijensi yang dapat terjadi jika perusahaan menerbitkan sahamnya
dengan nilai pari sebesar diskonto. (2) beberapa kebingungan muncul berkaitan dengan
hubungan antara nilai pari dengan nilai wajar. Kerugian utama dari saham tanpa nilai pari
adalah beberapa negara mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan saham ini. selain itu,
dibeberapa negara, harga total saham tanpa nilai pari dianggap sebagai modal legal, yang bisa
mengurangi fleksibilitas dalam membayar deviden.

Misalnya, video electronics corporation dibentuk dengan 10.000 saham biasa yang diotorisasi
tanpa nilai pari. Video electronics hanya membuat jurnal memorandum untuk diotorisasi,
karena tidak ada jumlah terlibat. Jika video electronics kemudian menerbitkan 500 saham
untuk kas sebesar €10 per saham, perusahaan membuat jurnal sebagai berikut :

Kas 5000
modal saham biasa 5000

4
Jika saham tanpa nilai pari memiliki nilai yang dinyatakan sebesar €5 per saham tetapi dijual
seharga €11, semua jumlah kelebihan sebesar €5 dicatat sebagai premi saham, yang dalam
banyak yurisdiksi sepenuhnya atau sebagian tersedia untuk dividen.dengan dmeikian,saham
tanpa nilai pari, dengan nilai yang dinyatakan terendah, memungkinkan perusahaan baru
untuk memulai operasinya dengan premi saham yang mungkin melebihi modal yang
dinyatakan. Misalnya, jika perusahaan menerbitkan 1000 saham dengan nilai yang
dinyatakan sebesar €5 untuk kas sebesar €15 per saham, perusahaan membuat jurnal berikut :

Kas 15000
modal saham biasa 5000
premi saham biasa 10000

Saham yang diterbitkan dengan efek lain (penjualan lumsum)

Masalah akuntansi dalam penjualan lumsum (lump-sum sales) adalah bagaimana


mengalokasikan kas yang diterima diantara beberapa beberapa kelas efek. Perusahaan
menggunakan salah satu dari dua metode alokasi yaitu metode proporsional dan metode
inkremental.

Saham yang diterbitkan dalam transaksi nonkas

Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur untuk mencatat penerbitan 10.000


saham biasa dengan nilai pari $10 untuk marlowe company, dalam berbagai keadaan.

1. Marlowe tidak dapat degan mudah menentukan nilai wajar paten, tetapi dapat
mengetahui nilai wajar saham adalah sebesar $140.000
- paten 140.000
- modal saham biasa 100.000
- premi saham biasa 40.000
2. marlowe tidak dapat dengan mudah menentukan nilai wajar saham,tetapi dapat
menentukan nilai wajar paten adalah sebesar $150.000
- paten 150.000
- modal saham biasa 100.000
- premi saham biasa 50.000
3. marlowe tidak dapat dengan mudah menentukan nilai wajar saham maupun nilai
wajar paten. Seorang konsultan independen menilai paten tersebut sebesar $125.000
berdasarkan pendiskontoan arus kas yang diharapkan.

5
- Paten 125.000
- modal saham biasa 100.000
- premi saham biasa 25.000

Perolehan Kembali saham

Perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar karena beberapa alasan :

1. Untuk memberikan distribusi efisiensi atas kelebihan kas kepada pemegang saham
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan tingkat imbal hasil atas ekuitas
3. Untuk memberikan saham pada kontrak kompensasi karyawan atau untuk memenuhi
potensi kebutuhan merger.
4. Untuk menggagalkan usaha pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang
saham
5. Untuk menciptakan pasar dalam saham

Saham tresuri bukan merupakan aset. Saat perusahaan membeli saham tresuri, terjadi
penurunan aset dan ekuitas. Hal ini tidak tepat menunjukan bahwa perusahaan dapat memiliki
bagian dari miliknya sendiri.

Pembelian saham treasuri

Perusahaan menggunakan dua metode umum untuk menangani saham tresuri dalam akun :
metode biaya dan metode nilai pari.

Sebagai ilustrasi, asumsikan pasific company menerbitkan 100.000 saham biasa dengan nilai
pari $1 dengan harga $10 per saham. Selain itu perusahaan memiliki saldo laba sebesar
$300.000.

Ekuitas $100.000
modal saham biasa,nilai pari $1,100.000 saham diterbitkan dan beredar 900.000
premi saham biasa 300.000
total ekuitas $1.300.000

Penjualan saham tresuri

6
Dalam kasus dimana harga jual saham tidak sama dengan biaya perolehannya, maka
akuntansi untuk saham tresuri yang dijual diatas biaya perolehannya berbeda dari akuntansi
untuk saham tresuri yang dijual dibawah biaya perolehannya. Namun penjualan saham tresuri
diatas atau dibawah biaya perolehannya meningkatkan total aset dan ekuitas.

Penjualan saham tresuri diatas biaya perolehannya. Asumsikan bahwa pasific mengakuisisi
10.000 saham tresuri seharga $11 per saham. Sekarang dijual 10.000 sajam dengan harga $15
per saham pada tanggal 10 maret.

Kas 15.000
saham tresuri 11.000
premi saham tresuri 4.000

Penjualan saham tresuri dibawah biaya perolehannya. Dengan demikian, jika pasific menjual
1.000 saham tresuri tambahan pada tanggal 21 maret dengan harga $8 per saham,perusahaan
mencatat penjualan tersebut sbb :

Kas 8.000
premi saham tresuri 3.000
saham tresuri 11.000

Saham Preferen

Saham preferen adalah kelas saham khusus yang memiliki preferensi atau fitur tertentu yang
tidak dimiliki oleh saham biasa. Fitur yang paling sering dikaitkan dengan penerbitan saham
preferen adalah sbb :

1. Preferensi untuk dividen


2. Preferensi untuk aset jika terjadi likuidasi
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4. Dapat ditarik kembali (callable) pada opsi dari perusahaan
5. Tidak memiliki hak suara (non-voting)

Akuntansi dan pelaporan saham preferen

Akuntansi atas saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan saham biasa. Tidak ada
kewajiban hukum untuk membayar pemegang saham preferen. Perusahaan biasanya
melaporkan saham preferen sebesar nilai pari pada item pertama dibagian ekuitas. Perusahaan

7
juga mempertimbangkan dividen atas saham preferen sebagai distribusi laba dan bukan
sebagai beban. Perusahaan harus mengungkapkan hak terkait saham preferen yang beredar.

Kebijakan Dividen

Menentukan jumlah yang tepat atas dividen yang dibayar adalah keputusan manajemen yang
sulit. Sangat sedikit perusahaan membayar dividen dalam jumlah yang setara dengan
ketersediaan saldo secara legal.

Jenis dividen

perusahaan biasanya mendasarkan pembagian dividen pada akumulasi laba atau item ekuitas
lainnya seperti premi saham. Jenis dividen sebagai berikut :

1. Dividen tunai
2. Dividen properti
3. Dividen likuidasi
4. Dividen saham

Dividen tunai

Pengumuman dividen tunai merupakan liabilitas. Oleh karena pembayarannya biasanya


dengan segera, dan biasanya merupakan liabilitas jangka pendek. Perusahaan menggunakan
jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembayaran dividen saham biasa dalam bentuk
tunai. Misalnya, roadway freight corp pada 10 juni mengumumkan dividen tunai sebesar 50
sen saham atas 1,8 juta saham terutang pada 16 juli kepada seluruh pemegang saham yang
tercatat pada 24 juni.

Pada tanggal pengumuman 10 juni

Saldo laba 900.000


utang dividen 900.000

Pada tanggal pencatatan 24 juni (tidak ada jurnal)

Pada tanggal pembayaran


utang dividen 900.000
kas 900.000

Dividen properti

8
Dividen yang dibayarkan dalam bentuk aset perusahaan selain kas disebut dividen properti
(property dividends) atau dividen dalam bentuk barang. Misalnya, Trendler,Inc mengalihkan
kepada pemegang sahamnya sebagai investasinya dalam efek yang dimiliki diperdagangkan
seharga $1.250.000 dengan mengumumkan dividen properti pada 28 desember 2010 untuk
didistribusikan pada tanggal 30 januari 2011, kepada pemegang saham yang tercatat pada 15
januari 2011. Pada tanggal pengumuman, efek tersebut memiliki nilai wajar sebesar
$2.000.000.

Pada tanggal pengumuman (28 desember 2010)

Investasi ekuitas 750.000


keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi 750.000
saldo laba (dividen properti diumumkan) 2.000.000
utang dividen properti 2.000.000

Pada tanggal distribusi (30 januari 2011)

Utang dividen properti 2.000.000


investasi ekuitas 2.000.000

Dividen likuidasi

Setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba akan mengurangi jumlah yang dibayarkan
oleh pemegang saham dan dividen tersebut merupakan dividen likuidasi. Misalnya,
MsChensey Inc mengeluarkan dividen kepada pemegang saham biasa sebesar $1.200.000.
pengumuman dividen tunai menyatakan bahwa pemegang saham harus mempertimbangkan
$900.000 sebagai laba dan sisanya sebagai pengembalian modal MsChensey Mines mencatat
dividen sebagai berikut :

Pada tanggal pengumuman

Saldo laba 900.000


premi saham biasa 300.000
utang dividen 1.200.000

pada tanggal pembayaran

9
utang dividen 1.200.000
kas 1.200.000

dividen saham

dividen saham (share dividend) adalah penerbitan sahamnya sendiri oleh perusahaan kepada
pemegang saham secara prorata, tanpa mendapat pertimbangan apapun. Dalam hal ini,
perusahaan tidak mendistribusikan aset. Asumsikan Vine Corporation memiliki 1.000 saham
beredar dengan nilai pari €100 saham biasa dan saldo sebesar €50.000. jika Vine
mengumumkan 10 persen dividen saham, maka Vine menerbitkan 100 saham tambahan
kepada pemegang saham untuk saat ini. jika nilai wajar saham tersebut pada saat dividen
saham adalah €130 per saham.

Pada tanggal pengumuman

Saldo laba (dividen saham diumumkan) 13.000


dividen saham biasa yang dapat didistribusikan 10.000
premi saham biasa 3.000

Pada tanggal distribusi

Dividen saham biasa yang dapat didistribusikan 10.000


modal saham biasa 10.000

Pemecahan Saham

Manajemen sebagian besar perusahaan percaya bahwa hubungan masyarakat yang lebih baik
bergantung pada kepemilikan saham perusahaan yang lebih luas. Oleh karena itu mereka
menargetkan harga pasar cukup rendah supaya berada didalam jangkauan mayoritas investor
potensial. Untuk mengurangi harga pasar setiap saham, perusahaan menggunakan pemecahan
saham (share split). Misalnya, setelah harga saham meningkat 25 kali lipat, Qualcomm,Inc
memecah sahamnya 1 untuk 4. Saham qualcomm naik diatas $500 per saham, meningkatkan
kekhawatiran bahwa qualcomm tidak bisa memenuhi target analisis sebesar $1000 per saham.
Pemecahan saham tersebut mengurangi target analisis sebesar $250, yang bisa lebih dipenuhi
dengan distribusi saham yang lebih luas pada harga pasar yang lebih rendah.

Penyajian dan Analisis Ekuitas

10
Penyajian ekuitas di laporan posisi keuangan berada di sisi passiva dibagian liabilitas dan
ekuitas. Laporan perubahan ekuitas meliputi hal-hal berikut :

1. Total laba komprehensif untuk periode yang bersangkutan, menunjukan secara


terpisah jumlah total yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali.
2. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh dari penerapan retrospektif atau penyajian
kembali retrospektif.
3. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi pada jumlah tercatat awal dan akhir
periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan yang diakibatkan dari :
a. Keuntungan atau kerugian
b. Setiap item dari penghasilan komprehensif lain
c. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, menunjukan
kontribusi secara terpisah oleh dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak
kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.

Analisis

Analisis menggunakan rasio ekuitas untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvabilitas jangka
panjang perusahaan. Bagian ini membahas dan menjelaskan tiga rasio tersebut sebagai
berikut :

1. Tingkat imbal hasil atas ekuitas saham biasa


2. Rasio pembayaran
3. Nilai buku per saham

BAB 16 EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM

Hutang dan Ekuitas

Banyak kontroversi terkait dengan akuntansi untuk instrumen keuangan seperti opsi saham,
obligasi konversi, dan berbagi preferensi berhubungan dengan cuaca perusahaan harus
melaporkan hal tersebut sebagai kewajiban atau sebagai equity.declaration dividen adalah
kebijaksanaan emiten, seperti keputusan untuk membeli kembali saham.

Utang konversi

11
Obligasi konversi dapat diubah menjadi obligasi korporasi lainnya selama beberapa periode
waktu tertentu setelah penerbitan. obligasi konversi menggabungkan manfaat dari ikatan
dengan hak istimewa pertukaran untuk saham di opsi pemegang. investor yang membeli itu
menginginkan keamanan memegang obligasi ditambah opsi tambahan konversi jika nilai
saham menghargai signifikan

Dua alasan utama perusahaan menkonversikan:

 Keinginan untuk meningkatkan modal tanpa menyerah kontrol kepemilikan lebih dari
yang diperlukan.
 Memperoleh pembiayaan saham biasa dengan harga lebih murah.

Pada Waktu Penerbitan

Obligasi konversi dicatat sebagai masalah utang lurus, dengan diskonto atau premium
diamortisasi selama jangka waktu utang.

Pada Waktu Konversi

Perusahaan menggunakan metode nilai buku saat mengkonversi obligasi. Ketika pemegang
utang mengkonversi utang menjadi saham, perusahaan penerbit tidak mengakui keuntungan
atau kerugian pada saat konversi.

Induced Convertion

 Emiten ingin mendorong konversi yang cepat.


 Emiten menawarkan pertimbangan tambahan, yang disebut “pemanis.”
 Pemanis beban periode.

Pensiun Utang Konversi

Diakui sama seperti pensiun utang yang tidak dikonversi. Selisih antara harga perolehan dan
nilai tercatat harus dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.

Saham preferen konversi mencakup pilihan bagi pemegangnya untuk mengkonversi saham
preferen menjadi jumlah tetap saham biasa.Saham preferen konversi dianggap sebagai bagian

12
dari ekuitas. Tidak ada keuntungan atau kerugian diakui pada saat dikonversi,menggunakan
metode nilai buku.

Dalam Sertifikat berjudul pemegangnya untuk membeli saham pada harga tertentu dalam
jangka waktu yang dinyatakan. Biasanya muncul karena alasan :

 Untuk membuat keamanan lebih menarik


 Sebagai bukti hak memesan efek terlebih dahulu
 Sebagai kompensasi kepada karyawan

Saham Warranty

Peredaran saham warrant:

 Hasil dialokasikan antara dua sekuritas.


 Alokasi berdasarkan nilai pasar wajar.

Dua metode alokasi:

 metode proporsional dan


 metode tambahan

Metode proporsional

Tentukan:
– nilai obligasi tanpa surat perintah, dan
– nilai waran.
Metode proporsional mengalokasikan dana menggunakan proporsi dua jumlah, berdasarkan
nilai wajar.

Metode Incremental

– Apabila suatu perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar baik waran atau obligasi.
– Gunakan keamanan yang nilai wajarnya dapat ditentukan.
– Mengalokasikan sisa harga pembelian terhadap keamanan yang tidak tahu nilai wajar.

13
Waran pisah melibatkan dua sekuritas,
– keamanan utang,
– surat perintah untuk membeli saham biasa.
– Waran Nondetachable
– ada alokasi dana hasil antara obligasi dan waran,
– perusahaan mencatat seluruh hasil sebagai utang.

Hak untuk Berlangganan Saham Tambahan,syaratnya


– Hak Bursa – pemegang saham yang ada memiliki hak (privilege preemptive) untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan sebanding dengan kepemilikan mereka.
– Harga biasanya kurang dari nilai pasar saat ini.
– Perusahaan hanya membuat entri memorandum.

Berdasarkan metode wajar-nilai, perusahaan menggunakan model pilihan-harga yang dapat


diterima untuk menghargai pilihan pada tanggal hibah.

Dua masalah utama akuntansi:


1. Bagaimana untuk menentukan beban kompensasi.
2. Atas apa periode untuk mengalokasikan biaya kompensasi.

Beban menentukan
Beban kompensasi berdasarkan nilai wajar dari opsi diharapkan rompi pada tanggal
pemberian opsi kepada karyawan (s) (yaitu, tanggal hibah).

Mengalokasikan Beban Kompensasi


Selama periode di mana karyawan melakukan-layanan masa bakti.

BAB 17 INVESTASI

Aset keuangan terdiri dari : Investasi ekuitas perusahaan lain (misalnya, saham biasa atau
preferensi)
1. Hak kontraktual untuk menerima uang dari pihak lain (misalnya, kredit, tagihan, dan
obligasi).

IFRS menghendaki agar perusahaan mengukur aset finansial berdasarkan dua kriteria, yaitu :
1. Model bisnis perusahaan untuk mengelola aset keuangan.

14
2. Karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.

INVESTASI UTANG (DEBT INVESTMENTS)

Utang investasi yang ditandai dengan pembayaran kontrak pada tanggal tertentu pokok dan
bunga pada jumlah pokok. yang luar biasa Perusahaan mengukur utang biaya investasi di
amortized jika tujuan perseroan model bisnis adalah untuk memegang aset keuangan untuk
mengumpulkan arus kas kontrak (heldfor- collection). Biaya yang diamortisasi (amortized
cost) adalah biaya perolehan/akuisisi yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi
diskonto/premi, jika dianggap tepat. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan
bila instrumen keuangan dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang
berkeinginan.

Biaya Perolehan Diamortisasi

Hanya debt investment yang dapat diukur biaya amortisasinya. Jika sebuah perusahaan
seperti Carrefour ( FRA ) berinvestasi pada obligasi nokia (FIN), arus kas kontraktualnya
akan menerima bunga selama obligasi dan pembayaran kembali pokok pada saat jatuh tempo.
Jika strategi carrefour untuk terus berinvestasi untuk menerima arus kas ini selama obligasi,
ini merupakan strategi held-for-collection dan investasi akan diukur sampai jatuh tempo.

Nilai Wajar

Dalam beberapa kasus, perusahaan mengelola dan mengevaluasi kinerja investasi


berdasarkan nilai wajar.Dalam hal ini, investasi dikelola dan dievaluasi didasarkan pada
manajemen risiko yang didokumentasikan atau strategi investasi yang didasarkan pada nilai
informasi. Contoh, beberapa perusahaan sering melakukan investasi hutang dengan tujuan
menjualnya dalam waktu singkat, perusahaan sering membeli dan menjual investasi ini untuk
menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek karena perbedaan harga.

Debt investments at fair value mengikuti perlakuan akuntansi yang sama dengan investasi
utang held-for-collection selama periode pelaporan, yaitu dicatat sebesar amortized cost.
Namun, pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menyesuaikan amortized cost ke fair

15
value, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, dilaporkan sebagai bagian
dari net income (fair value method).

Penjualan Investasi
Jika perusahaan menjual obligasi dicatat sebagai investasi nilai wajar sebelum tanggal jatuh
tempo, maka harus membuat entri untuk menghapus dari rekening investasi utang biaya
diamortisasi obligasi dijual.

Opsi Nilai Wajar


Perusahaan memiliki opsi untuk melaporkan aset keuangan pada nilai wajar. Opsinya adalah
diterapkan berdasarkan instrument-by-instrument basis atau umumnya tersedia hanya ketika
perusahaan pertama kali aset finansial atau menimbulkan kewajiban finansial. Jika sebuah
perusahaan memilih untuk menggunakan opsi fair value, perusahaan mengukur instrumen ini
fair value sampai perusahaan tidak lagi mempunyai kepemilikan.

INVESTASI DALAM EKUITAS


Investasi ekuitas (equity investment) merepresentasikan kepemilikan saham biasa, saham
preferen, dan kapital lain. Investasi ekuitas juga mencakup hak untuk memperoleh atau
melepaskan bagian kepemilikan dengan harga yang sudah disepakati/yang dapat ditentukan
seperti waran dan rights. Biaya Investasi ekuitas mencakup harga sekuritas. Komisi dan fee
Broker dicatat sebagai biaya.

Besar kecilnya kepemilikan saham sebuah perusahaan (investee) oleh sebuah perusahaan lain
(investor) akan menentukan perlakuan akuntansi investasi Klasifikasi investasi tersebut
tergantung pada persentase hak suara investee yang dipegang oleh investor:
a. Kepemilikan kurang dari 20 persen (metode nilai wajar)-investor memiliki hak pasif.
b. Kepemilikan antara 20 persen dan 50 persen (ekuitas metode)-investor mempunyai
pengaruh signifikan.
c. Kepemilikan lebih dari 50 persen (laporan konsolidasi)-investor memiliki hak
mengendalikan.

MASALAH PELAPORAN LAINNYA

Impairment Of Value (Penurunan Nilai)


16
Untuk investasi Utang, perusahaan menggunakan uji penurunan nilai untuk menentukan
apakah ”pihak investor hampir pasti tidak akan memperoleh semua jumlah terutang sesuai
dengan syarat dan ketentuan kontrak”

Rugi penurunan nilai adalah selisih antara jumlah tercatat ditambah dengan bunga ekspektasi
arus kas masa depan yang didiskonto dengan suku bunga efektif historis investasinya dengan
menggunakan investment’s historical effective-interest rate.

Transfers Between Categories (Transfer Di Antara Kategori)


Transfer atas investasi dari satu klasifikasi ke klasifikasi yang lain:
a. Hanya boleh dilakukan ketika model bisnis dalam mengelola investasi tersebut berubah
b. IASB mengharapkan perubahan tersebut jarang terjadi
c. Perusahaan melakukan transfer antar klasifikasi secara prospektif, pada awal periode
akuntansi setelah perubahan model bisnis.

BAB 18 PENDAPATAN

Pedoman Pengakuan Pendapatan:


Pendapatan diakui :
a. Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke perusahaan, dan
b. Jika manfaat tersebut dapat diukur secara andal

Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip :


a. Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk, diakui pada tanggal penjualan,
yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepada pelanggan.
b. Perusahaan mengakui pendapatan dari pemberian jasa, diakui ketika jasajasa itu telah
dilaksanakan dan dapat ditagih
c. Perusahaan mengakui pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva
perusahaan, seperti bunga, sewa, dan royalty, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau
ketika aktiva itu digunakan.
d. Perusahaan mengakui pendapatan dari pelepasan selain produk diakui pada tanggal
penjualan.

PENGAKUAN PENDAPATAN (PADA SAAT PENJUALAN)

17
Pengukuran pendapatan penjualan
Pendapatan harus diukur sebesar Nilai wajar yang diperkirakan akan diterima atau piutang
dagang.
a. Diskon Dagang atau jumlah potongan harus mengurangi jumlah yang akan diterima atau
piutang dan pendapatan
b. Jika pembayaran ditunda, penjual harus menetapkan tingkat bunga untuk selisih antara kas
atau kas ekuivalen dan jumlah yang ditunda pembayarannya

Nilai Wajar (fair value) adalah jumlah dimana sebuah asset bisa ditukarkan atau sebuah
liabilitas lunas, antara yang diketahui sepenuhnya, yang secara sukarela dalam transaksi
wajar.

Jika sebuah transaksi penjualan melibatkan pengaturan dana, nilai wajar ditentukan dengan
mendiskontokan pembayaran dengan menggunakan perhitungan bunga.

Pengakuan Pendapatan Penjualan


Pendapatan dari Penjualan Barang diakui jika kondisi berikut ini terpenuhi:
1. Perusahaan telah mentransfer kepemilikan barang kepada pembeli
2. Perusahaan tidak lagi mempertahankan berbagai hal yang biasanya dilakukan oleh pemilik
barang
3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara jelas
4. Kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan
5. Kos yang terjadi atau diperhitungkan dapat diestimasi secara jelas

PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK JANGKA PANJANG


Kontrak jangka panjang seperti kontrak jenis konstruksi , pengembangan pesawat terbang
militer dan komersial, system pengiriman senjata, serta perangkat keras eksplorasi ruang
angkasa, sering kali menetapkan bahwa penjual (kontraktor) dapat menagih pembeli pada
selang waktu tertentu, ketika berbagai tahap dari proyek itu telah dicapai.

Ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi jangka
panjang yang diakui. yaitu :

18
1. Percentage-of-completion method (Metode Persentase penyelesaian)
Perusahaan mengakui pendapatan dan laba kotor setiap periode berdasarkan kemajuan proses
konstruksi, yaitu persentase penyelesaian.
2. Cost-recovery (zero-profit) method (Metode Pemulihan Kos)
Pendapatan kontrak diakui hanya untuk tingkat biaya yang dikeluarkan yang diharapkan
dapat dipulihkan. Setelah semua biaya diakui, keuntungan diakui Metode persentase
penyelesaian harus digunakan perusahaan apabila estimasi kemajuan kearah penyelesaian,
pendapatan, serta biaya secara layak dapat dipercaya, dan semua syarat kondisi berikut ini
terpenuhi.
1. Total pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal (dipercaya)
2. Hal ini mungkin bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan kontrak akan mengalir untuk
perusahaan.
3. kontrak biaya untuk menyelesaikan kontrak dan tahap kontrak selesai pada akhir periode
pelaporan dapat diukur dengan andal.
4. Biaya kontrak yang berkaitan dengan kontrak dapat dengan jelas diidentifikasi dan diukur
secara andal sehingga biaya kontrak yang sebenarnya dikeluarkan dapat dibandingkan dengan
perkiraan sebelumnya.

Perusahaan harus menggunakan metode pemulihan kos ketika salah satu dari kondisi berikut
terpenuhi:
1. Ketika sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi syarat untuk menggunakan metode
persentase dari penyelesaian, atau
2. Bila ada bahaya yang melekat di kontrak normal, risiko bisnis berulang. Asumsinya adalah
bahwa metode persentase penyelesaian merupakan metode yang lebih baik. Metode
pemulihan kos hanya akan digunakan jika metode persentase penyelesaian dianggap tidak
tepat.

BAB 19: Akuntansi Pajak Penghasilan

Pendapatan keuangan sebelum pajak sering disebut laba sebelum pajak untuk tujuan
pelaporan keuangan atau untuk tujuan pembukuan. Laba kena pajak laba digunakan untuk
menghitung pajak penghasilan yang terutang. Perusahaan menentukan laba kena pajak sesuai
dengan peraturan perpajakan. Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak yang dapat
dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya:

19
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;

b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan

c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan


mengizinkan.

Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada
posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer dapat berupa:

 Perbedaan temporer kena pajak – liabilitas


 Perbedaan temporer dapat dikurangkan – aset
Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa
depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Pajak penghasilan memiliki dua
komponen – beban pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan terutang untuk periode
berjalan, dan beban pajak tangguhan. Beban pajak tangguhan adalah kenaikan saldo liabilitas
pajak tangguhan dari awal sampai akhir periode akuntansi. Tujuan akuntansi pajak
penghasilan yaitu:

1. Untuk mengakui jumlah pajak yang harus dibayar atau dapat dikembalikan untuk tahun
berjalan.
2. Untuk mengakui liabilitas dan aset pajak tangguhan atas konsekuensi pajak di masa depan
dari kejadian yang telah diakui dalam laporan keuangan atau laporan pajak.
Untuk tujuan pajak, pemotongan pajak garansi tidak diperbolehkan sampai garansi
dibayar. Jumlah dikurangkan masa depan menyebabkan laba kena pajak kurang dari laba
sebelum pajak dimasa depan akan mengakibatkan adanya perbedaan temporer.

Aset pajak tangguhan merupakan kenaikan pajak yang dapat dikembalikan (atau
disimpan) pada tahun-tahun depan sebagai akibat perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan yang terjadi pada akhir tahun berjalan. Manfaat pajak tangguhan diakibatkan
adanya kenaikan aset pajak tangguhan dari awal sampai akhir periode akuntansi. Manfaat
pajak tangguhan merupakan komponen negative dari beban pajak penghasilan.

 Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai kembali aset pajak tangguhan.
Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui sebelumnya apabila kemungkinan
besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dipulihkan. Sebagai contoh,
perbaikan kondisi perekonomian meningkatkan kemampuan entitas untuk

20
menghasilkan laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada periode masa depan
sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi
kriteria pengakuan. Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan untuk semua
perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang,
dan asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura bersama, kecuali sepanjang kedua
kondisi berikut telah terpenuhi:

 Entitas induk, investor atau venturer mampu mengendalikan waktu pemulihan perbedaan
temporer; dan
 Kemungkinkan besar perbedaan temporer akan terpulihkan di masa depan yang dapat
diperkirakan.
Dalam laporan laba rugi atau catatan atas laporan keuangan, perusahaan harus
mengungkapkan komponen signifikan dari beban pajak penghasilan yang dapat diatribusikan
kepada operasi yang dilanjutkan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan
atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak penghasilan yang berasal dari: suatu
transaksi atau kejadian yang diakui, pada periode yang sama atau berbeda, di luar laporan
laba rugi baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung dalam ekuitas.
Atau kombinasi bisnis.

Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali
jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:

 pengakuan awal goodwill; atau pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu
transaksi yang:
- bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
- pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak
(rugi pajak).
Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, dan ventura bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui sesuai dengan
paragraf 40.

Pendapatan bunga termasuk dalam laba akuntansi dalam dasar proporsi waktu tapi
mungkin saja pendapatan bunga dihitung dalam laba kena pajak ketika kas diterima.
Penyusutan yang digunakan dalam penghitungan pajak berbeda dengan penyusutan dalam
akuntansi. Perbedaan temporernya adalah selisih antara jumlah tercatat aset dan DPP. Biaya
pengembangan dapat dikapitalisasi dalam akuntansi, tetapi untuk penentuan laba kena pajak,

21
biaya pengembangan dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak pada periode saat
terjadinya.

Perusahaan harus mempertimbangkan perubahan tariff pajak yang akan berlaku efektif
untuk tahun-tahun depan ketika menentukan tarif pajak yang akan digunakan untuk
menghitung perbedaan temporer. Jika tariff pajak belum berlaku di tahun-tahun depan, maka
perusahaan harus menggunakan tarif pajak masa kini. Jika terjadi perubahan tariff pajak yang
berlaku, perusahaan harus mencatat pengaruhnya terhadap akun pajak penghasilan tangguhan
yang ada dengan segera. Perusahaan melaporkan pengaruh tersebut sebagai penyesuaian
terhadap beban pajak penghasilan pada periode perusahaan tersebut.

Rugi operasi neto untuk tujuan perpajakan terjadi ketika biaya yang dapat dikurangkan
dari pajak melebihi laba kena pajak. Beban pajak yang tidak adil akan terjadi jika perusahaan
dikenai pajak selama periode yang menguntungkan tanpa menerima keringanan pajak selama
periode rugi operasi neto. Oleh karena itu, dalam keadaan tertentu, undang-undang
perpajakan mengizinkan membayar pajak untuk menggunakan kerugian satu tahun untuk
manyaling hapus keuntungan tahun-tahun lainnya. Dengan menggunakan kerugian carryback,
perusahaan dapat “membawa” rugi operasi neto dua tahun kebelakang dan menerima
pengembalian pajak penghasilan yang dibayarkan pada tahun-tahun tersebut.

BAB 20: Akuntansi Pensiun dan Imbalan Pascakerja

Program pensiun adalah pengaturan dimana pemberi kerja memberikan imbalan


kepada pensiunan karyawan atas jasa yang diberikan selama ia bekerja. Akuntansi pensiun
dibagi menjadi 2 yaitu: akuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pensiun.
Program pensiun didanai saat pemberi kerja melakukan pembayaran kea gen pendanaan.
Program yang menawarkan manfaat pajak sering kali disebut program pensiun berkualifikasi.
Program tersebut memungkinkan adanya pengurangan iuran pemberi kerja terhadap dana
pensiun dan status bebas pajak penghasilan dari asset dana pensiun. Dana pensiun harus
merupakan entitas hukum dan akuntansi yang terpisah.

Ada dua jenis program pensiun yang umum, yaitu program iuran pasti dan program
imbalan pasti. Dalam program iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk memberikan iuran
dalam jumlah tertentu kepada wali amanat pensiun setiap periode, berdasarkan rumus yang
ditetapkan. Perusahaan biasanya mengalihkan jumlah iuran awal ke wali amana pihak ketiga

22
yang independen. Program imbalan pasti menetapkan imbalan yang akan diterima karyawan
saat mereka pensiun. Imbalan ini biasanya merupakan fungsi dari masa kerja karyawan dan
tingkat kompensasi pada tahun-tahun menjelang pensiun. Karyawan adalah penerima manfaat
dari wali amanat iuran pasti, tetapi pemberi kerja adalah penerima manfaat dari wali amanat
imbalan pasti. Pemberi kerja menanggung resiko dengan program imbalan pasti karena
mereka harus memberi iuran dengan cukup untuk memenuhi biaya atas imbalan yang telah
ditetapkan oleh program tersebut.

Untuk mengukur kewajiban adalah dengan menggunakan masa kerja yang vested atau
belum vested. Atas dasar ini, perusahaan menghitung jumlah kompensasi tangguhan untuk
semua tahun masa kerja karyawan vested ataupun belum vested dengan tingkat gaji terkini.
Pengukuran kewaiban pensiun ini disebut akumulasi kewajiban imbalan. Liabilitas (aset)
imbalan pasti neto disebut juga status pendanaan adalah deficit atau surplus yang terkait
dengan program pensiun pasti.

Perusahaan sering melaporkan hanya sejumlah beban pensiun dalam laporan laba rugi
komprehensif sebelumnya. Laporan tersebut menyediakan segmentasi tambahan komponen
biaya pensiun yang memberikan transparansi tambahan tentang sifat biaya ini. Ketiga
komponen tersebut adalah biaya jasa, bunga neto dan pengukuran kembali.

Asset program pensiun biasanya merupakan investasi pada saham, obligasi, efek lain, dan
real estat yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang wajar. Iuran
pemberi kerja dan imbal hasil asset program actual akan meningkatkan asset program
pensiun. Selisih antara kewajiban imbalan pasti dengan nilai wajar asset program adalah
asset/liabilitas pensiun, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Saldo akhir di kolom
asset/liabilitas pensiun harus sama dengan saldo neto dalam catatan neto.

Biaya masa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti yang diakibatkan
oleh amandemen program atau kurtailmen. Kurtailmen terjadi ketika perusahaan memiliki
penurunan signifikan yang dilakukan oleh entitas dalam hal jumlah karyawan yang
ditanggung oleh program. Rekonsiliasi adalah rumus yang membuat kertas kerja benar-benar
bekerja dengan baik.

Pengukuran kembali umumnya terdiri dari: (1) keuntungan dan kerugian atas aset
program adalah selisih antara tingkat imbal hasil actual dengan pendapatan bunga yang
dihitung dalam menentukan bunga neto. Dan (2) keuntungan dan kerugian atas kewajiban

23
imbalan pasti disebut keuntungan dan kerugian liabilitas. Imbalan pasca kerja lain terdiri dari
banyak program pasca kerja tidak menetapkan batasan imbalan kesehatan dan tingkat
penggunaan imbalan kesehatan dan biaya kesehatan sulit diprediksi.

BAB 21 AKUNTANSI SEWA

Lingkungan Sewa

Sewa (lease) adalah perjanjian kontrak antara lessor dan lessee. Perjanjian ini
memberi hak kepada lessee (penyewa) untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki
oleh lessor (pemilik aset), untuk jangka waktu yang disepakati. Sebagai imbalan atas
penggunaan properti, lessee melakukan pembayaran sewa selama masa sewa ke lessor.
Lessor yang memiliki properti, umumnya termasuk dalam sattu dari 3 kategori berikut :

1. Bank
2. Perusahaan sewa captive
3. Independen

Keuntungan Sewa

Pertumbuhan sewa menunjukkan bahwa perjanjian tersebut memiliki beberapa


keuntungan dibandingkan dengan memiliki properti, seperti :

1. 100% pembiayaan dengan suku bunga tetap


2. Perlindungan terhadap keusangan
3. Fleksibilitas
4. Pembiayaan yang lebih murah
5. Keuntungan pajak
6. Pembiayaan diluar neraca

Sifat Konseptual Sewa

Berbagai pandangan tentang kapitalisasi sewa (capitalization of leases) adalah


sebagai berikut :

1. Tidak boleh mengkapitalisasi aset sewaan


2. Mengkapitalisasi sewa yang serupa dengan pembelian angsuran

24
3. Mengkapitalisasi semua sewa jangka panjang
4. Mengkapitalisasi sewa yang tidak dapat dibatalkan dimana penalti untuk nonkinerja
cukup besar.

Akuntansi Bagi Lessee

Kriteria Kapitalisasi (lessee) yaitu :

1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee


2. Sewa berisi opsi tawar menawar pembelian
3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset
4. Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati seluruh
nilai wajar aset sewaan

Aset dan Liabilitas dicatat secara berbeda

Dalam transaksi sewa pembiayaan, Air France menggunakan sewa sebagai sumber
pembiayaan. ILFC membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aset sewaan.
Air France melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran angsuran.
Oleh karena itu, selama umur pesawat yang di sewa tersebut, pembayaran sewa ke ILFC
merupakan pembayaran pokok ditambah bunga.

Metode Sewa Pembiayaan

Metode operasi (lessee)

Berdasarkan metode ini, beban sewa (liabilitas terkait) diakui dari hari ke hari oleh
lessee karena menggunakan properti tersebut. Lessee mengalokasikan sewa pada periode
yang menguntungkan dari penggunaan aset, dan mengabaikan secara akuntansi setiap
komitmen untuk melakukan pembayaran dimasa mendatang. Lessee membuat akrual atau
penangguhan yang sesuai jika periode akuntansi berakhir antara tanggal pembayaran kas.

Perbandingan sewa pembiayaan dengan sewa operasi

Jika menggunakan sewa pembiayaan dan bukan sewa operasi, maka :

1. Kenaikan jumlah utang yang dilaporkan (jangka pendek maupun jangka panjang)
2. Kenaikan jumlah total aset (khususnya aset berumur panjang)

25
3. Laba yang rendah pada awal masa sewa, sehingga menyebabkan saldo laba menjadi
lebih rendah.

Akuntansi Bagi Lessor

Ada 3 manfaat penting bagi lessor diantaranya yaitu :

1. Pendapatan bunga
2. Insentif pajak
3. Nilai residu yang tinggi

Ekonomi sewa

Lessor menentukan jumlah sewa berdasarkan tingkat imbal hasil - suku bunga implisit
– yang diperlukan untuk menjustifikasikan penyewaan front-end losder. Dalam menetapkan
tingkat imbal hasil, entitas perlu mempertimbangkan posisi kredit ivanheo, panjang sewa, dan
status nilai residu.

Klasifikasi Sewa oleh lessor

Untuk tujuan akuntansi, lessor juga mengklasifikasi sewa sebagai sewa operasi atau
sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dapat dibagi menjadi pembiayaan langsung dan tipe
penjualan. Perbedaan bagi lessor antara sewa pembiayaan langsung dan sewa tipe penjualan
adalah ada tidaknya keuntungan (atau kerugian) pabrik atau dealer.

Lessor mengklasifikasikan dan mencatat semua sewa yang tidak memenuhi syarat
sebagai sewa pembiayaan langsung atau sewa tipe penjualan sebagai sewa operasi.

Metode pembiayaan langsung (lessor)

Sewa pembiayaan langsung merupakan pembiayaan untuk pembelian aset oleh lessee.
Dalam jenis sewa ini, lessor mencatat piutang sewa dan bukan aset sewaan. Piutang sewa
adalah nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum ditambah nilai sekarang dari nilai
residu yang tidak dijamin. Ingat bahwa pembayaran sewa minimum meliputi :

1. Pembayaran sewa (tidak termasuk biaya pelaksana)


2. Opsi tawar-menawar pembelian (jika ada)
3. Nilai residu yang dijamin (jika ada)
4. Penalti atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada)

Metode operasi (lessor)

Dalam metode operasi, lessor mencatat setiap penerimaan sewa sebagai pendapatan
sewa. Lessor menyusutkan aset sewaan dengan cara yang normal, dengan beban penyusutan

26
pada periode yang dikaitkan dengan pendapatan sewa. Lessor mengamortisasi selama umur
sewa setiap biaya yang dibayarkan oleh pihak ketiga yang independen, seperti biaya
penilaian, biaya penemu, dan biaya pemeriksa kredit, biasanya menggunakan dasar garis
lurus. Perusahaan juga secara terpisah mengklasifikasikan peralatan yang disewakan beserta
akumulasi penyusutannya sebagai peralatan yang disewakan kepada pihak lain atau investasi
pada properti sewaan.

Masalah akuntansi khusus

Fitur pengaturan sewa yang menyebabkan masalah akuntansi yang unik adalah
sebagai berikut :

1. Nilai residu
Akuntansi untuk nilai residu bersifat kompleks dan mungkin akan memberikan
tantangan terbesar dalam memahami akuntansi sewa. Nilai residu adalah estimasi
nilai wajar aset sewaan pada akhir masa sewa. Nilai residu yang dijamin adalah
pembayaran sewa tambahan bahwa lessee akan membayar dalam bentuk properti atau
kas, atau keduanya pada akhir masa sewaan.
2. Sewa tipe penjualan (lessor)
Perbedaan utama antara sewa pembiayaan langsung dan sewa tipe penjualan adalah
keuntungan / kerugian bruto pabrik atau dealer.
3. Opsi tawar-menawar pembelian (lessee)
Jika terdapat opsi tawar-menawar pembelian, maka lessee harus meningkatkan nilai
sekarang dari pembayaran sewa minimum dengan nilai sekarang dari harga opsi.
4. Biaya langsung awal (lessor)
Akuntansi untuk biaya langsung awal tergantung pada jenis sewa, yaitu :
a. Untuk sewa operasi, lessor harus menunda biaya langsung awal dan
mengalokasikannya selama masa sewa sesuai dengan pengakuan pendapatan
sewa.
b. Untuk sewa tipe penjulan, lessor membebankan biaya langsung awal dalam
periode berjalan dimana ia mengakui keuntungan atas penjualan.
c. Untuk sewa pembiayaan langsung, lessor manambahkan biaya langsung awal
pada investasi sewa neto dan mengamortisasinya selama masa sewasebagai
penyesuaian hasil.
5. Klasifikasi lancar versus tidak lancar
Metode umum untuk mengukur bagian liabilitas jangka pendek dalam sewa anuitas
biasa adalah metode perubahan nilai sekarang. Dalam situasi anuitas biasa, bunga
yang masih harus dibayar selama periode berjalan juga dibayar pada periode yang
sama. Akibatnya, lessor menyajikan hanya pengurangan pokok pinjaman pada
periode berikutnya sebagai aset lancar.
6. Pengungkapan data sewa
Persyaratan pengungkapan menyediakan informasi bagi investor sebagai berikut :
a. Bagi lessee :
- Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang material
- Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir
periode pelaporan dan nilai sekarangnya

27
- Total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode periode
pelaporan, dan nilai sekarangnya untuk setiap periode berikut: (1) tidak lebih
dari satu tahun, (2) lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima tahun, (3)
lebih dari lima tahun.

b. Bagi lessor :
- Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang material
- Rekonsiliasi antara investasi bruto dalam sewa pada akhir periode pelaporan,
dan nilai sekarang piutang pembayaran sewa minimum pada akhir periode
pelaporan
- Pendapatan keuangan yang belum diterima
- Investasi bruto dalam sewa dan nilai sekarang piutang pembayaran sewa
minimum pada akhir periode pelaporan untuk setiap periode berikut: (1) tidak
lebih dari satu tahun, (2) lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima tahun,
(3) lebih dari lima tahun.

Akuntansi sewa – masalah belum terselesaikan

Perusahaan dapat dengan mudah merancang perjanjian sewa sedemikian rupa, dengan
memenuhi spesifikasi sebagai berikut :

1. Memastikan bahwa sewa tidak menentukan pengalihan hak atas properti kepada
lessee
2. Tidak menentukan opsi tawar-menawar pembelian
3. Menetapkan masa sewa dibawah perkiraan umur ekonomik aset sewaan sehingga uji
umur ekonomik tidak terpenuhi
4. Mengatur nilai sekarang pembayaran sewa minimum kurang dari nilai wajar aset
sewaan.

BAB 22 PERUBAHAN AKUNTANSI DAN ANALISIS KESALAHAN

Perubahan Akuntansi

IASB telah menetapkan kerangka kerja pelaporan yang mencakup dua jenis
perubahan akuntansi. Dua jenis perubahan akuntansi tersebut adalah sebagai berikut :

- Perubahan Kebijakan Akuntansi : perubahan dari satu kebijakan akuntansi yang


berlaku umum ke kebijakan akuntansi yang berlaku umum lainnya
- Perubahan Estimasi Akuntansi : perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi
baru atau pengalaman tambahan.
- Kesalahan Laporan Keuangan : kesalahan yang terjadi sebagai akibat kesalahan
matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, atau kelalaian atau
penyalahgunaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

28
Berdasarkan definisi, perubahan kebijakan akuntansi mencakup perubahan dari satu
kebijakan akuntansi yang diterima ke kebijakan yang lain. Misalnya, perubahan dapat
mengubah dasar penetapan harga persediaan dari metode rata-rata ke FIFO. Sebaliknya,
mungkin mengubah metode pengakuan pendapatan untuk konstruksi jangka panjang dari
metode pemulihan biaya ke metode persentase penyelesaian.

Ada tiga kemungkinan pendekatan untuk melaporkan perubahan kebijakan akuntansi :

- Melaporkan perubahan saat ini : dalam pendekatan ini perusahaan melaporkan


dampak kumulatif dari perubahan laporan laba rugi tahun berjalan
- Pelaporan perubahan secara retrospektif : mengacu pada penerapan kebijakan
akuntasni yang berbeda untuk menyusun kembali laporan keuangan yang dikeluarkan
sebelumnya seprti jika kebijakan baru tersebut selalu digunakan. Dengan kata lain,
perusahaan mengulang kembali dan meyesuaikan laporan tahun sebelumnya sesuai
dengan kebijakn baru yang digunakan.
- Melaporkan perubahan secara prospektif : dalam pendekatan ini, hasil yang
dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah akibatnya, perusahaan tidak
menyesuaikan saldo awal untuk mencerminkan perubahan kebijakan akuntansi

Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif

Sebagai konsekuensinya, IASB mengizinkan perusahaan untuk mengubah kebijakan


akuntansi jika :

- Perubahan tersebut diwajibkan IFRS


- Perubahan tersebut menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang
lebih andal dan relevan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
perusahaan.

Pada saat perusahaan mengubah kebijakan akuntansinya, perusahaan harus


melaporkan perubahan tersebut dengan mengguanakan penerapan retrospektif. Secara umum,
perusahaan tersebut harus melakukan :

- Perusahaan menyesuaikan laporan ekuangan pada setiap periode sebelumnya yang


disajikan
- Perusahaan menyesuaikan jumlah tercatat dari asset liabilitas pada awal tahun
pertama disajikan.

Perubahan Akuntansi Retrospektif : Kontrak Jangka Panjang

Melaporkan perubahan kebijakan. Pengungkapan perubahan kebijakan akuntansi


sangat penting. Pengguna lkaporan keuangan menginginkan informasi yang konsisten dari
satu periode keperiode berikutnya. Konsistensi tersebut menjamin kegunaan laporan
keuangan. Persyaratan pengungkapan pertama disajikan berikut ini :

- Sifat perubahan kebijakan akuntansi

29
- Alasan megapa menerapkan kebijakan akuntansi baru dengan memberikan informasi
yang andal dan relevan
- Untuk periode berjalan dan setiap periode sebeleumnya yang disajikan, selama
memungkinkan, jumlah penyesuaian, untuk setiap item baris laporan keuangan yang
terpengaruh dan laba persaham dasar dan dilusian
- Jumlah peneysuaian yang berkaitan dengan periode jumlah tersebut disajikan, selama
memungkinkan.

Penyesusian Saldo Laba. Seperti yang dijelaskan sebelumnya salah satu persayaratan
pengungkapan adalah untuk menunjukkan dampak kumulatif dari perubahan saldo lab
awal periode sebelumnya yang disajikan dalam laporan.
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Perubahan

- Pengaruh Langsung

IASB mengambil posisi bahwa perusahaan harus secara retrospektif


menerapkan pengaruh langsung dari perubahan kebijakan akuntansi. Pengaruh
langsung adalah penyesuaian terhadap saldo persediaan sebagai akibat dari perubahan
metode penilaian persediaan.

- Pengaruh tidak langsung adalah setiap perubahan atas arus kas perusahaan pada
periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh perubahan kebijakan
akuntansi yang diterapkan secara retrospektif.

Tidak Praktis

Perusahaan tidak selalu dapat menentukan bagaimana mereka akan melaporkan


informasi keuangan periode sebelumnya dengan penerapan perubahan kebijakan akuntansi
secara retrospektif. Penerapan retrospektif dianggap tidak praktiss jika perusahaan tidak dapat
menentukan pengaruh periode sebelumnya dengan menggunakan usaha yang wajar.

Perubahan Estimasi Akuntansi

Untuk memepersiapkan laporan keuanga, perusahaan harus memperkirakan dampak


kondisi dan kejadian dimasa depan, berikut ini adalah item-item yang memerlukan estimasi
yaitu piutang tidak tertagih, keusangan persediaan, umur ekonomik dan nilai residu asset,
masa manfaat dari biaya yang ditangguhkan, liabilitas untuk biaya garansi dan pajak
penghasilan, cadangan mineral yang dapat dipulihkan, perubahan metode penyusutan, nilai
wajar asset keuangan atau liabilitas keuangan.

Pelaporan Prospektif

Perusahaan melaporkan secara prospektif perubahan estimasi akuntansi artinya


perusahaan tidak harus menyesuaikan hasil yang dilaporkan sebelumnya untuk perubahan
estimasi. Sebaliknya perusahaan memperhitungkan pengaruh dari semua perubahan estimasi
pada peiode perusahaan atau periode perubahan dan periode masa depan jika peribahan
tersebut mempengaruhi keduanya.

30
Koreksi Kesalahan

Kesalahan yang signifikan adalah kesalahan yang mengakibatkan penyajian yang


terlalu besar atas asset atau laba. Secara umum kesalahan akuntansi meliputi :

- Perubahan kebijakan akuntansi yang umumnya tidak diterima dengan kebijakan


akuntansi yang dapat diterima
- Kesalahan metamatis seperti salah menghitung jumlah persediaan pada saat
menghitung nilai persediaan
- Perubahan estimasi yang terjadi karena ada iktikad tidak baik dari perusahaan
- Kelalaian
- Penyaalahgunaan fakta
- Klasifikasi biaya

Motivasi Untuk Perubahan Kebijakan Akuntansi

Beberapa penelitian yang dilakukan memberikan masukan tambahan berkaitan


dengan mengapa perusahaan dapat memilih kebijakan akuntansi tertentu beberapa alasannya
adalah : biaya politik, struktur modal, pembayaran bonus, dan erataan laba.

Kesalahan Laporan Posisi Keuangan

Kesalahan laporan posisi keuangan hanya akan memepengaruhi penyajian akun asset,
liabilitas, atau ekuitas. Pada saat ditemukan kesalahan perusahaan mereklasifikasi pos terkait
ke posisi yang tepat. Jika perusahaan menyiapkan laporan posisi keuangan komparatif yang
mencakup tahun keslahaan maka haruslah disajikan kembali laporan posisi keuangan untuk
tahun kesalahan tersebut dengan benar.

Kesalahan Laporan Laba Rugi

Kesalahan laporan laba rugi melibatkan klasifikasi pendapatan atau bebean yang tidak
tepat. Perusahaan harus membuat jurnal reklasifikasi pada saat menemukan kesalahan pada
tahun yang sama. Jika kesalahan terjadi pada periode sebelumnya, perusahaan tidak perlu
membuat jurnal reklasifikasi pada saat kealahan itu ditemukan karena akun selama tahun
berjalan telah dinyatakan dengan benar.

Kesalahan Laporan Posisi Keungan dan Laporan Laba Rugi

Kesalahan ini diklasifikasikan kedalam satu dari dua cara yaitu :

- Kesalahan penyeimbang adalah kesalahan yang akan diimbangi atau dikoreksi selama
dua periode
- Kesalahan nonpenyeimbang adalah kesalahan yang tidak diimbangi pada periode
akuntansi berikutnya.

BAB 23 LAPORAN ARUS


BAGIAN 1. PERSIAPAN LAPORAN ARUS KAS

31
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan
kas perusahaan dan pembayaran kas selama periode.Tujuan lainnya adalah untuk
menyediakan kas basis informasi tentang operasi perusahaan, investasi, dan
pendanaan.Pernyataan arus kas karena laporan kas penerimaan, pembayaran tunai, dan
perubahan bersih dalam kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan, investasi, dan
pendanaan selama suatu periode.

Kegunaan Arus Kas

Menyediakan informasi untuk membantu menilai:

1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas masa depan.


Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
memungkinkan untuk memprediksi jumlah waktu, dan ketidakpastian arus kas masa
depan.
2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
Sederhananya, uang tunai sangat penting.Jika perusahaan tidak memiliki uang tunai yang
memadai, karyawan tidak dapat dibayar, utang tidak dapat diselesaikan, dividen tidak
dapat dibayar, dan peralatan tidak dapat diperoleh.
3. Alasan untuk perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Jumlah laba bersih ini penting, karena memberikan informasi tentang keberhasilan atau
kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari satu periode ke periode yang lain.
4. Uang tunai dan non-tunai investasi dan pendanaan transaksi selama periode tersebut.
Dengan memeriksa aktivitas perusahaan investasi (pembelian dan penjualan aset selain
produknya) beserta pembiayaan transaksi (pinjaman dan pembayaran hutang, investasi
oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik), pembaca laporan keuangan dapat lebih
memahami mengapa aset dan kewajiban meningkat atau menurun selama periode
tersebut.

Klasifikasi Arus Kas

1. Kegiatan Operasi melibatkan efek kas dari transaksi yang masuk ke dalam penghentian
laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa serta pembayaran
tunai kepada pemasok dan karyawan untuk akuisisi persediaan dan biaya.

32
2. Aktivitas Investasi umumnya melibatkan aset jangka panjang dan meliputi (a) membuat
dan mengumpulkan pinjaman, dan (b) memperoleh dan membuang investasi dan
produktif aset jangka panjang.
3. Aktivitas Pendanaanmelibatkan kewajiban dan item ekuitas dan termasuk (a)
memperoleh kas dari kreditor dan membayar jumlah yang dipinjam, dan (b) memperoleh
modal dari pemilik dan menyediakan mereka dengan pengembalian, dan kembalinya,
investasi mereka. Umumnya, tata letak laporan arus kas mirip dengan tata letak berikut:

BAGIAN 2. MASALAH KHUSUS DALAM PERSIAPAN PERNYATAAN


Penyesuaian Laba Bersih
Depresiasi dan Amortisasi
Beban penyusutan adalah penyesuaian yang paling umum untuk laba bersih yang membuat
perusahaan untuk tiba pada arus kas bersih dari aktivitas operasi.Tapi ada beban nonkas
banyak atau item pendapatan.Contoh item biaya yang perusahaan harus menambahkan
kembali ke laba bersih adalah amortisasi yang terbatas-hidup aset tidak berwujud seperti hak
paten, dan amortisasi biaya yang ditangguhkan seperti biaya penerbitan obligasi. Biaya ini
terhadap beban melibatkan pengeluaran yang dibuat pada periode sebelumnya bahwa sebuah
perusahaan amortizes saat ini.

Manfaat Biaya Post-retirement


Jika sebuah perusahaan memiliki biaya postretirement seperti program pensiun karyawan,
kemungkinan bahwa biaya pensiun direkam selama periode yang baik akan lebih tinggi atau
lebih rendah daripada uang tunai yang didanai.

Perubahan Pajak Penghasilan Tangguhan


Perubahan pajak penghasilan tangguhan mempengaruhi laba bersih tapi tidak berpengaruh
pada kas

Ekuitas Metode Akuntansi


Kenaikan bersih dalam rekening investasi tidak mempengaruhi arus kas.Sebuah perusahaan
harus mengurangi kenaikan bersih dari laba bersih untuk sampai pada arus kas bersih dari
aktivitas operasi.

Kerugian dan Keuntungan

33
Kerugian ditambahkan ke laba bersih untuk menghitung arus kas bersih dari aktivitas operasi
karena kerugian adalah biaya non-kas dalam laporan laba rugi.Perusahaan melaporkan
keuntungan dalam laporan arus kas sebagai bagian dari penerimaan kas dari penjualan
peralatan di bawah kegiatan investasi, sehingga memotong keuntungan dari laba bersih untuk
menghindari penghitungan ganda-sekali sebagai bagian dari laba bersih dan lagi sebagai
bagian dari penerimaan kas dari penjualan.

BAGIAN 3 • PENGGUNAAN KERTAS KERJA


Ketika penyesuaian banyak diperlukan atau faktor komplikasi lainnya yang hadir, perusahaan
sering menggunakan lembar kerja untuk mengumpulkan dan mengklasifikasikan data yang
akan ditampilkan pada laporan arus kas. Lembar kerja (spreadsheet ketika menggunakan
perangkat lunak komputer) hanyalah sebuah alat yang membantu dalam penyusunan
pernyataan.Penggunaannya adalah opsional.
Persiapan Lembar Kerja
Penyusunan lembar kerja melibatkan langkah-langkah berikut.
Langkah 1.
Masukkan akun neraca dan mereka saldo awal dan akhir di bagian transaksi rekening
administratif.
Langkah 2.
Masukkan data yang menjelaskan perubahan dalam rekening neraca (selain uang
tunai) dan pengaruhnya terhadap laporan arus kas dalam kolom rekonsiliasi dari worksheet.

Langkah 3.
Masukkan kenaikan atau penurunan kas pada baris tunai dan di bagian bawah worksheet.
Catatan ini harus memungkinkan total dari kolom rekonsiliasi sesuai dengan perjanjian.

BAB 24 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN

Prinsip pengungkapan penuh

panggilan untuk pelaporan keuangan fakta-fakta keuangan cukup signifikan untuk


mempengaruhi penilaian pembaca informasi. Keuangan bencana di Mahindra Satyam (IND)
dan Société générale (FRA) menyoroti kesulitan menerapkan prinsip pengungkapan penuh.

34
Aturan IASB secara langsung mempengaruhi laporan keuangan, catatan atas laporan
keuangan,dan informasi tambahan. Standar akuntansi ini memberikan panduan terhadap
pengakuan dan pengukuran atas nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Isu-isu pengukuran dan pengungkapan secara khusus dalam pelaporan keuangan

Pelaporan keuangan perusahaan dan pengungkapan perusahaan yang ada


dalamkonteks yang dinamis, terus berubah sejalan dengan dunia bisnis.
Perusahaandiuntungkan jika mereka lincah dalam beradaptasi dengan struktur perusahaan
danmengembangkan atau memanfaatkan instrumen keuangan yang inovatif dan canggih.
Ditengah perkembangan dunia bisnis berdiri profesi akuntansi yang perlu untuk
menjamin pelaporan lanjutan dan integritas laporan keuangan.Seperti disebutkan sebelumnya,
nilai dan manfaat dari pelaporan keuanganterletak, dengan cara yang hampir eksklusif, dalam
kegunaannya kepada pengguna.Analis mencoba mengetahui atau memprediksi laba atau arus
kas memerlukan informasi yang berbeda dari manajer dalam meninjau alokasi dan
pemanfaatan aset. Investor mencoba untuk menggunakan langkah-langkah yang relatif baru
seperti nilai tambahekonomis.
Keragaman pengguna mempersulit tugas mengintip ke masa depan.Hal ini sangat
penting bagi kita yang terlibat dalam bisnis pengungkapankeuangan. Jika kita tidak
mengembangkan sistem dan mekanisme seperti itu, kitamenghadapi risiko sebagai
profesional pengungkapan yang terpinggirkan, secara mekanismelakukan hal yang sama kita
lakukan sebelumnya karena kita tidak mampu, atau tidak mampu melakukan apa pun dan
menghasilkan produk yang semakin kurang berguna dan kurang berharga. Akibatnya, kita
akan merugikan orang-orang yang mengandalkan kitasebagai peserta di pasar keuangan,
manajemen, regulator, dan lain-lain yang harusmembuat keputusan berdasarkan informasi
keuangan.
Berkenaan dengan pasar modal: jika kita tidak tinggal di perbatasan, akan ada arus
informasi yang lebih buruk terhadapinvestor, yang menyebabkan ketidakpastian yang lebih
besar dan volatilitas harga, biayamodal yang lebih tinggi. Sehingga kita harus
mengembangkan kerangka analisis yangcukup dinamis dan dapat diandalkan untuk
mengantisipasi dan merespon perubahandalam konsep bisnis perusahaan, hubungan
perusahaan itu, antara lain, investor, pelanggan, dan pemasok dan alat, terutama alat
keuangan, bisnis yang memanfaatkan.Terdapat empat isu akuntansi dan pengungkapan yang
luas yang mungkin sangat penting untuk masa depan pelaporan keuangan:

35
1.Pengakuan dan pengukuran manfaat dan kewajiban bisnis, dengan kata lain, apa itu bahwa
kita harus melaporkan dalam laporan keuangan suatu perusahaan;Sebagian besar aset yang
"berwujud" dan dengan pengecualian tertentu diakui pada nilai wajar saat ini. Tentu saja,
nilai tercatat beberapa aset seperti tanah atausumber daya alam (misalnya, kayu, tambang,
minyak dan gas) bisa secara signifikantidak sinkron dengan nilai saat ini, tetapi gagasan
penilaian triwulanan atau tahunandipandang tidak praktis. Demikian pula, mengukur nilai
aset menggunakan indeks perubahan spesifik aset kategori harga atau nilai pasar jika
diketahui ide yang telahdireview di masa lalu dan hal tersebut perlu digali lagi, dan masih
dipandang tidak praktis.

2.Ketepatan waktu pelaporan keuangan, dengan kata lain, ketika harus


diakui,dilaporkan;Percepatan peristiwa yang mempengaruhi perusahaan secara signifikan
telahmulai membuat sistem audit tahunan kami dan laporan triwulanan agak usang.
Sekalilagi, jika seseorang memiliki beberapa tahun laporan keuangan tahunan yang
telahdiaudit, ada kemungkinan yang baik untuk dapat memprediksi, setidaknya dalamrentang
yang wajar, kinerja selama tahun depan. Dan dengan laporan keuangan tahundepan, orang
bisa memprediksi, sekali lagi dalam beberapa rentang yang wajar,kinerja keuangan tahun
berikutnya.Laporan tahunan dan kuartalan bahkan tidak menangkap danmengkomunikasikan
perkembangan materi dalam waktu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan informasi pasar.
Siklus produk telah diperpendek dan produk perusahaan secara keseluruhan menjadi usang
jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Sebagai contoh, kita telah menyaksikan
perkembangan pesat derivatif tertentu yang mungkin terkena fluktuasi pasar bulanan,
mingguan, dan bahkan harianyang signifikan. Instrumen ini dapat menyebabkan pergeseran
material dalam nilai portofolio perusahaan dan bahkan mungkin membahayakan seluruh
modal suatu perusahaan dalam hitungan beberapa bulan atau kurang. Konsep mark-to-
marketdapat membantu dalam mengkomunikasikan risiko bisnis dalam konteks ini dan jenis
pengungkapan nilai risiko mungkin bisa lebih berguna, tetapi bahkan perkembanganini
dibatasi oleh sejauh mana mereka diungkapkan secara tepat waktu.
Pengembangan sistem yang memenuhi kebutuhan akan informasi keuanganyang tepat
waktu sangat diperlukan dalam hal ini. Dengan kata lain, dalam menilaimasa depan akuntansi
harus menurunkan biaya modal dengan mengurangi risiko danmenuntut pengembalian. Itu
dilakukan, sebagian, dengan meningkatkan aliraninformasi yang relevan ke pasar pada waktu
yang tepat.

36
3.Konsep perusahaan, dengan kata lain, yang kita ukur Ada perusahaan publik dengan
beberapa anak perusahaan publik, masing-masing dengan joint venture, perjanjian lisensi,
dan afiliasi lainnya. Semakin longgar afiliasi perusahaan dalam usaha patungan atau
hubungan pelanggan-pemasok yangmeniru bentuk perusahaan terintegrasi dan larut dalam
hitungan bulan atau bahkanminggu. Ini akan menjadi tantangan untuk menentukan
bagaimana seseorang untuk menjelaskan perusahaan-perusahaan virtual dalam cara yang
tepat waktu akurat danadil atas ukuran pendapatan, arus kas, dan aset riil dan yang membuat
rasa sedikit dari perspektif pengguna laporan keuangan.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan Kelemahan
Bab 15 Bab 15

1. Setiap materi disampaikan dengan 1. Pembahasan nya terlalu banyak, yang


teratur dan menggunakan bahasa menurut saya ketika saya membaca
yang mudah dipahami bab ini saya kurang paham akan
2. Beberapa ilustrasi yang disediakan maksud dari materi ini.
dalam penambahan pemahaman 2. Buku yang terlalu terkesan monoton
pembaca disertai juga dengan membuat mata jadi cepat bosan
pencatatan jurnal pada ilustrasi membaca buku ini.

Kelebihan Kekurangan
bab 16 Bab 16

1. Memiliki penjelasan tentang istilah 1. Pada teori koreksi kesalahan


yang digunakan dalam pembahasan seharusnya lebih ditambahkan lagi
buku. akun-akun yang dapat dikoreksi agar
2. Memiliki latihan soal-soal agar dapat membantu pembaca dalam
pembaca dapat melatih menambah wawasannya
pengetahuannya tentang materi
yang dibahas
Kelebihan Kelebihan
Bab 17 Bab 17

1. Penyampaian materi yang disajikan di 1. Tidak dilengkapi gambar/ilustrasi yang


dalam buku ini cukup mudah dipahami. mendukung setiap materi yang disajikan
Sehingga orang yang belum paham dalam buku
mengenai Reksa Dana dapat dengan 2. Desain dan tata letak buku relatif kurang

37
mudah memahami buku ini menarik,
2. Terdapat soal-soal latihan yang disajikan 3. Dalam setiap materi yang disajikan tidak
di akhir bab yang dapat memudahkan disertakan dengan contoh-contoh kasus
pembaca unntuk mengulang kembali yang mendukung materi tersebut
materi yang telah dipahami
Kelebihan Kelemahan
Bab 18 Bab 18

1. Penyampaian materi yang disajikan di 1. Tidak ada gambar foto sehingga


dalam buku ini cukup mudah dipahami. membuat pembaca bosan
Sehingga orang yang belum paham 2. Terdapat penjelasan yang tidak berkaitan
mengenai Reksa Dana dapat dengan dengan apa yang dijabarkan sebelumnya
mudah memahami buku ini 3. Dari segi tampilan, cukup
2. Terdapat soal-soal latihan yang disajikan membosankan, terlalu monoton.
di akhir bab yang dapat memudahkan
pembaca unntuk mengulang kembali
materi yang telah dipahami
Kelebihan Kelemahan
Bab 19 Bab 19
1. Adanya tujuan pembelajaran. 1. Bahasa buku yang rumit untuk
2. Adanya contoh fakta di lapangan yang dipahami
sesuai dengan materi pembelajaran pada 2. Tingkat kesulitan soal yang diberikan
awal bab. lebih dari contoh soal yang diberikan
3. Memberikan ilustrasi-ilustrasi pada dalam bahasan buku.
materi pembahasan.
4. Adanya fakta-fakta di lapangan tentang
materi yang dibahas dibuat diantara
pembahasan materi buku seperti pada
hal. 327 tentang “Tarif Pajak Global”.
5. Memiliki penjelasan tentang istilah yang
digunakan dalam pembahasan buku.
6. Memiliki lampiran tentang contoh
komprehensif alokasi pajak
antarperiode.
7. Memiliki latihan soal-soal agar pembaca
dapat melatih pengetahuannya tentang
materi yang dibahas.
Kelebihan Kekurangan
Bab 20 Bab 20

38
1. Adanya tujuan pembelajaran. 1. Bahasa buku yang rumit untuk
2. Adanya contoh fakta di lapangan dipahami
yang sesuai dengan materi 2. Tingkat kesulitan soal yang diberikan
pembelajaran pada awal bab. lebih dari contoh soal yang diberikan
3. Memberikan ilustrasi-ilustrasi dalam bahasan buku.
pada materi pembahasan.
4. Adanya fakta-fakta di lapangan
tentang materi yang dibahas
dibuat diantara pembahasan
materi buku seperti pada hal. 407
tentang “Bagaimana Volatilitas
Anda?”.
5. Memiliki penjelasan tentang
istilah yang digunakan dalam
pembahasan buku.
6. Memiliki latihan soal-soal agar
pembaca dapat melatih
pengetahuannya tentang materi
yang dibahas.
Kelebihan Kekurangan
Bab 21 Bab 21
- Setiap materi disampaikan dengan - Karena buku ini merupakan buku
teratur dan menggunakan bahasa yang diterjemahkan langsung dari
yang mudah dipahami bahasa Inggris, sehingga terdapat
- Beberapa ilustrasi yang disediakan beberapa kalimat yang kurang efektif
dalam penambahan pemahaman dalam penulisannya.
pembaca disertai juga dengan - Terdapat kata yang berulang-ulang,
pencatatan jurnal pada ilustrasi sehingga membingungkan para
- Disertai juga dengan tahapan pembaca
perhitungan dalam penyelesaian
contoh soal
- Pada buku ini adanya tabel-tabel
yang berupa konsep sebagai
penambahan pemahaman pembaca
Kelebihan Kekurangan
Bab 22 Bab 22
- Materi yang dijelaskan - Pada teori koreksi kesalahan
menyesuaikan dengan aturan dalam seharusnya lebih ditambahkan lagi
IASB akun-akun yang dapat dikoreksi agar
- Bahasa dalam penyampaian materi dapat membantu pembaca dalam
cukup jelas menambah wawasannya
- Disertai dengan tahapan
penyelesaian kasus soal disertai

39
pencatatan jurnal nya juga
Kelebihan Kelemahan
Bab 23 Bab 23
1. Dalam bab ini bisa kita lihat banyak 1. Menurut kami, bukan Cuma bab ini
sekali teori teori yang dapat aja tapi buku ini terlihat sangat
menambah pengetahuan si pembaca monoton sehingga membuat orng
2. Disertai dengan contoh soal jadi malas untuk membacanya
3. Di akhir bab terdapat kumpulan soal
soal untuk melatih kemampuan
4. Adanya foot note.
Kelebihan Kelemahan
Bab 24 Bab 24
1. Pembahasan dalam bab ini disertai 3. Pembahasan nya terlalu banyak, yang
dengan catatan catatan untuk menurut saya ketika saya membaca
mempermudah pembaca. bab ini saya kurang paham akan
2. Adanya foot note. maksud dari materi ini.
3. Diakhir bab disertai ikhtisar tujuan 4. Buku yang terlalu terkesan monoton
pembelajaran beserta soal soal membuat mata jadi cepat bosan
materi ini. membaca buku ini.

40
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Buku ini memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai buku teks bagi para
mahasiswa, akan tetapi hal itu dianggap wajar karena memang sulit untuk menemukan hal
yang nyaris sempurna di muka bumi ini. Baik buku pertama maupun buku kedua memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing, namun dari semua itu ada yang lebih cocok
digunakan setelah dinilai dari berbagai aspek,baik tebal,isi,bahasa,dan contoh-contoh yang
diberikan buku. Akuntansi Keuangan Menengah ini .

3.2 Saran
Saran kami terhadap buku ini yaitu semoga akan terbit edisi revisi yang memperbaiki
mengenai tulisan yang salah ketik yang sering dijumpai pada beberapa pembahasan.

41
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Donald E., Weygant, Jerry J., Warfield, Terry D. 2018. Akuntansi Keuangan
Menengah, Intermediate Accounting, Edisi IFRS, Volume 2. Jakarta: Salemba Empat

42

You might also like