You are on page 1of 4

Nama : Tadeus Drijuwono Garuda : 1

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Ksatria : 8

Prodi : S1 - Ekonomi Pembangunan

Tema : “ Cegah Radikalisme di Kampus, Akun Media Sosial Mahasiswa akan diawasi
BNPT ”

Peran : Kemenristekdikti (Pro)

Radikalisme adalah suatu bentuk kekerasan yang bersifat radikal yang


meninginkan suatu pembaruan politik tetapi cara yang dilakukan adalah dengan
menggunakan kekerasan dengan sifat yang ekstrim.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol


Suhardi Alius mengatakan penyebaran radikalsime dilakukan melalui media sosial
sehingga masyarakat diminta agar lebih hati-hati.

Kemenristekdikti mengujarkan saat ini Indonesia memiliki lebih dari 7.256.142


mahasiswa, 288.025 dosen dan ratusan ribu tenaga kependidikan di seluruh perguruan
tinggi di Indonesia. semua itu adalah aset bangsa untukmembawa Indonesia ke
peradaban yang lebih unggul. Paham Radikalisme memang mulai masuk ke kampus,
tetapi jumlahnya sangatlah kecil. Namun demikian, kita tetaplah harus waspada dan
melakukan pencegahan dan pembinaan sedini mungkin.

Radikalisme kebanyakan terpapar pada masyarakat, mahasiswa adalah salah


satunya. Pemerintah dan pimpinan perguruan tinggi diberi mandat untuk segera mencari
dan menyelesaikan tentang paham tersebut. Supaya paham tersebut tidak terus menerus
berkelanjutan

Menurut pendapat saya, pencegahan yang dilakukan dengan mengawasi akun


media sosial Mahasiswa akan sangat membantu. Apalagi diawasi oleh Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme. Untuk menangkal paham radikalisme di kampus, salah satu
cara utamanya yaitu dengan banyak beribadah. Dengan beribadah, paham-paham seperti
itu dapat dicegah. Meningkatkan iman dengan rajin beribadah akan mencegah paham
radikalisme tersebut. Selain itu, cara pencegahan yang lain yaitu memberikan
pengarahan mahasiswa di lingkungan kampus tentang paham radikalisme. Kebanyakan
mahasiswa, terpapar paham radikalisme melalui media sosial yang dimiliki. Sehingga
banyak yang terkecoh kemudian mengikuti paham tersebut. Media sosial ada pengaruh
baik dan buruknya, baiknya kita bisa mencari berbagai informasi yang dibutuhkan,
buruknya, ketika kita melihat suatu informasi dan ternyata didalamnya terdapat paham
radikal, kita bisa saja terjerumus kedalam paham itu.

Peran saya disini sebagai Kemenristekdikti yaitu dengan memberikan


penyuluhan dan pengarahan tentang paham radikalisme. Dengan mendiskusikan pada
pihak kampus agar kebebasan untuk akademik bisa dijalankan tanpa mengancam
kedaulatan bangsa dan negara.

Pengawasan yang dilakukan oleh BNPT memang perlu dilakukan, dan hal itu
tidak mempengaruhi kebebasan mahasiswa dalam mempelajari berbagai ilmu,
pandangan, teori maupun pemikiran. Dengan pengawasan tersebut, pencegahan
mahasiswa terhadap paham radikalisme akan berkurang.

Radikalisme merupakan musuh bersama bagi bangsa Indonesia, sehingga


pencegahan-pencegahan dan pembinaan harus dilakukan. Kebanyakan paham
radikalisme disalurkan kepada para mahasiswa, karena mahasiswa memiliki jiwa yang
sangat mudah untuk berkobar sehingga paham-paham tersebut dapat dengan mudah
dipikiran mahasiswa.

Sebagai mahasiswa, seharusnya lebih selektif dalam menerima informasi.


Informasi di media sosial terutama. Melalui Instagram, facebook dan lain-lain.
Mahasiswa merupakan awal dari segala pemahaman jadi haruslah selektif dalam
memilih dan memindai informasi.

Berbicara tentang radikalisme di lingkungan kampus, para petinggi kampus


harus melakukan koordinasi dengan para mahasiswa dan melakukan tindakan kepada
mahasiswa yang sudah terpapar radikalisme. Bagi mahasiswa yang terpapar radikalisme
harus segera diberi penyuluhan agar pemikiran mahasiswa tersebut tidak terlalu
menjadi-jadi.

Pelaksanaan pencegahan dengan pengawasan akun media sosial mahasiswa


oleh BNPT(Badan Nasional Penanggulangan terorisme) sangatlah tepat dilakukan,
karena setiap kegiatan mahasiswa yang diupload di sosial media akan diawasi oleh
BNPT dan seluruh kegiatan mahasiswa dari instagram, facebook, twitter, line dan lain-
lain akan lebih terjamin keamanannya terpapar radikalisme.

Tingkatan radikalisme dikalangan mahasiswa dikatakan pada kondisi hati-hati.


Radikal atau teroris disebut-sebut adalah orang separatis artinya mereka adalah pejuang
pembebasan. Mereka adalah perusak, pemecah dan juga suatu ancaman bagi bangsa
indonesia.

Peran sebagai kemenristekdikti yaitu memindai, mengawasi berbagai jaringan


sosial dengan bekerjasama dengan BNPT untuk menangkal paham radikalisme tersebut.

Demi keamanaan bangsa Indonesia, radikalisme tersebut harus segera ditindak


lanjuti, karena akan mempengaruhi generasi penerus bangsa. Para penerus bangsa
haruslah diberikan suatu penyuluhan dengan baik dan benar.

M emang media sosial adalah salah satu penyebab radikalisme bisa masuk di
Indonesia. melalui konten yang ada memprovokasi mahasiswa baik melalui hoax,
ketidakbenaran berita, dan sebagainya. Karena dengan pesatnya kemajuan teknologi
membuat informasi dapat tersebar luas dimana-mana.

Suatu informasi yang tidak dipilah dengan baik dan dengan begitu saja
menerima isu HOAX akan dengan sangat mudah terpapar radikalisme. Isu-isu tersebut
haruslah diamati,dipilah dan dicermati dengan seksama tentang berita tersebut.

Kepada para mahasiswa harus diberikan wawasan kebangsaan dan bela negara.
Dengan diadakannya wawassan kebangsaan dan bela negara tersebut, mengharuskan
mahasiswa untuk selalu selektif dan memawas diri terhadap radikalisme. Melalui
pengawasan media sosial para mahasiswa, diharapkan mampu menghapus sifat
radikalisme tersebut dari indonesia. upaya tersebut adalah salah satu cara agar
mahasiswa dapat terhindar dari sifat radikalisme.
Mengapa mahasiswa dapat terpapar Radikalisme?

Dikarenakan mahasiswa adalah para pelajar memiliki sikap rasa ingin tahu. Keinginan
tahu merekalah yang membuat mereka begitu mudah terpapar radikalisme. akan tetapi
dengan pemilahan informasi yang tepat dan juga akurat, mahasiswa akan terhindar dari
paham radikalisme. penyusunan pedoman langkah-langkah pencegahan tumbuhnya
paham radikalisme di kampus melalui pengawasan media sosial dengan bekerjasama
dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme(BNPT) diharapkan bisa menangkal
dan mengurangi gerakan yang bersifat radikalisme di wilayah kampus. Pengawasan
tersebut harus segera ditindak lanjuti.

https://ristekdikti.go.id/kemenristekdikti-sinergikan-upaya-penangkalan-paham-
radikalisme-di-perguruan-tinggi/

https://m.antaranews.com/berita/689716/bnpt-penyebaran-radikalisme-marak-di-media-
sosial/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Radikalisme

Laman UNAIR: https://web.unair.ac.id/

You might also like