You are on page 1of 9

TUGASAN INDIVIDU

KOD KURSUS : UQI11202


NAMA KURSUS : FALSAFAH DAN ISU SEMASA
‘PERANAN EPISTEMOLOGI MENANGANI
TAJUK TUGASAN :
CABARAN IDEOLOGI SEMASA’
NAMA PENSYARAH : DR. AHMAD SHARIFUDDIN BIN MUSTAPHA
NAMA PELAJAR : MUHAMMAD ADLI ARIFF BIN ABDUL RAHMAN
NO MATRIK : DF200163
SEKSYEN : 8
TARIKH HANTAR : 10 DECEMBER 2021

MARKAH
TUGASAN
PERANAN EPISTEMOLOGI MENANGANI
CABARAN IDEOLOGI SEMASA

1.0 PENDAHULUAN

Pada hari Jumaat 26 November 2021, satu projek akademik yang dinamakan Projek Wacana
Falsafah dan Isu Semasa telah diadakan. Kursus ini disampaikan oleh Pusat Pengajian Am
(PPUK) Universiti Tun Hussain Wong, Malaysia (UTHM). Catatan Facebook ini sebenarnya
berlaku di laman Facebook PPUK kerana wabak Covid19 berlarutan selama kira-kira dua jam
bermula jam 3 petang hingga 5 petang Semua pelajar yang mempelajari falsafah dan
mempelajari topik hal ehwal semasa turut menyertai program ini. Dr Hisham bin Abdul Rahim
menjayakan ucapan ini. Majlis diakhiri dengan doa agar Dr Adnan bin Muhammad
memberkati majlis. Topik syarahan ilmu ini ialah "Peranan Epistemologi dalam Menyahut
Cabaran Ideologi Semasa" yang disampaikan oleh pensyarah terkenal Profesor Zhang. profesor
PhD. Dr Amran Bin Muhammad ialah pengasas Kolej Universiti Yayasan Pahang. Ini adalah
data biologisnya :

 Profesor Madya Dr Amran Bin Muhammad ialah seorang ulama dan ulama
kelahiran negeri Johor di daerah Kota Tinggi
 Beliau belajar di Universiti Alabama, yang terletak di Amerika Syarikat.
 Beliau kemudiannya melanjutkan pengajian peringkat Sarjana dalam Sejarah Islam
dan Falsafah Sains di Institut Pemikiran Dan Tamadun Islam Antarabangsa
(ISTAC) di Kuala Lumpur, Malaysia.
 Dr Amran juga bergelar Dr Falsafah dan Dasar di Universiti Manchester.
 Beliau adalah Dekan di Pusat Pengajian Sastera Kemanusiaan Dan Sains Sosial di
Asia E University.
 Menyertai projek antarabangsa yang berkaitan dengan teologi, teknologi, tamadun,
falsafah dan kepercayaan Ahli Sunnah Waljamaah
 Merupakan kumpulan pakar untuk pembangunan falsafah dan hal ehwal semasa
Kementerian Pengajian Tinggi
 Pengarah Kalam Research dan Media Asia Tenggara Kalam
 Kini berkhidmat di Kolej Universiti Yayasan Pahang di Institut Peradaban Islam
Antarabangsa
 Tulisannya banyak dipaparkan di akhbar-akhbar
Dalam petikan ini, dua topik berbeza iaitu epistemologi dan idealisme ditekankan dan

dibincangkan. Seperti yang kita sedia maklum, masyarakat kini berdepan dengan realiti

teknologi yang baru muncul dan bergantung kepada pelbagai gajet teknologi seperti telefon

pintar, komputer dan televisyen. Masyarakat sebegini dipanggil masyarakat global. kehadiran

gajet mempunyai banyak manfaat, namun terdapat beberapa implikasi negatif kepada pengguna.

Antaranya ialah cara berfikir masyarakat hari ini yang banyak dipengaruhi oleh dunia global

seperti Internet.

2.0 KANDUNGAN SYARAHAN

Dr. Amran Bin Muhammad menjelaskan konsep epistemologi sebagai bagian dari
syarah ini. cabang filsafat yang mempelajari teori-teori ilmiah yang ada di dunia. Dia
berpendapat bahwa dua ideologi terpenting dalam masyarakat saat ini adalah
postmodernisme, yang menyangkal semua kebenaran, dan modernisme, yang percaya bahwa
akal, sains, dan kemajuan manusia harus menjadi fondasi kehidupan manusia. Dalam konteks
ini, hakikat ilmu adalah kebenaran atau teori, yang dapat berkembang menjadi hukum atau
prinsip. Pengetahuan datang dalam berbagai bentuk. Dalam Islam memang banyak yang salah
atau tidak mengetahui kepastiannya, yaitu rasio 1:1 antara benar dan salah, namun semua itu
masih termasuk dalam kategori ilmu. Kita harus percaya pada pengetahuan yang ingin kita
peroleh dan jelajahi sebagai pencari pengetahuan sejati. Syarat-syarat untuk keyakinan ini
adalah bahwa seseorang percaya bahwa pengetahuan itu benar, bahwa pengetahuan itu harus
benar, dan bahwa ada bukti. Sebagian besar pengetahuan berasal dari indera. Kita harus
menyelidiki sumber pengetahuan yang ingin kita yakini. Peran iman dalam masyarakat
penting saat ini.
Secara umum, ideologi adalah gabungan antara pikiran dan pikiran, sedangkan logika
adalah ilmu. Awal mula ideologi ini dikaitkan dengan ide-ide para filosof. Pemikiran barat
saat ini merupakan pemikiran yang dominan dalam peradaban dunia. Ide-ide besar berusaha
diserap oleh masyarakat karena memiliki pengaruh dan kekuasaan serta memiliki institusi
sendiri. Di Barat, gerakan LGBT dulu mempromosikan gerakannya, tetapi sekarang mereka
melakukannya di dunia Islam. Negara-negara Barat tidak lagi menganggap serius agama,
melainkan menaruh kepercayaan pada sains. Ketika sebuah ideologi mendominasi
masyarakat, kemajuan tidak selalu dicapai. Kelompok ateis yang menolak keberadaan Tuhan
dan berdebat dengan pemahaman mereka tentang Islam kini semakin bebas. Oleh kerana itu,
umat Islam harus berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam perangkap pemikiran Barat
kerana masyarakatnya menolak konsep bekerja menuju Tuhan untuk kemaslahatan umat.

Dalam perkongsian ilmu ini, pelbagai istilah baharu telah diperolehi. Antaranya ialah
idealisme modenisme. Ideologi ini bersumber dari kesombongan dan keegoisan jiwa manusia
terhadap agama. Masyarakat Barat berusaha mencari pilihan baru untuk menggantikan nilai-
nilai agama yang telah lama menopang kehidupan mereka dalam gaya hidup modern. Dalam
konteks ini, berbagai metode ilmiah seperti rasional, ilmiah, empiris, dan logis telah muncul.
Bersamaan dengan itu, munculnya modernisme membawa pengaruh ilmu pengetahuan, di
mana kebenaran mutlak dan pemikiran rasional adalah satu-satunya jalan untuk menemukan
kebenaran, dan kemajuan adalah tujuan hidup. Perang Dunia Pertama meletus atas nama sains
di mana gas beracun digunakan untuk membunuh. Perang Dunia Kedua yang terjadi
selanjutnya adalah perang fisikawan yang menggunakan bom atom sebagai senjata utama
oleh kelompok ini.
Namun, Perang hari ini dianggap sebagai perang ahli biologi. Ada teori bahwa wabah
ini digunakan sebagai senjata. Selain itu, untuk ideologi postmodern, ideologi ini berhasil
melawan modernisme. Apa yang disebut perkembangan dan kemajuan modernisme belum
membawa apa yang diharapkan. Selain itu, instruktur menjelaskan beberapa istilah lain:
pemahaman modernis. Pemahaman ini mulai kurang lebih sekitar abad ke-18. Pemahaman ini
dibawa dan didorong oleh para tokoh falsafah Gerakan Pencerahan dan Pemikiran dan
Pencerahan, seperti Immanuel Kant dari Jerman dan John Locke dan David Hung dari
Inggris. Untuk tujuan ini, akal dan pemikiran rasional ditekankan. Mereka juga memuji
kemenangan sains dan metode ilmiah dan percaya bahwa itu adalah pencapaian yang
signifikan dalam sains manusia. Gerakan Pencerahan percaya bahwa kemajuan hanya dapat
dicapai ketika seseorang menggunakan kekuatan mental dalam dirinya sendiri. Dia percaya
bahwa meninggalkan ciri-ciri agama lama yang ditemukan dalam masyarakat abad
pertengahan akan memungkinkan manusia untuk menciptakan kehidupan dan masyarakat
baru. Dia percaya bahwa akal dan rasionalitas telah berevolusi untuk melahirkan kehidupan
dan masyarakat baruOleh karena itu, masyarakat telah membuang agama dengan Tuhan dan
tidak lagi menganggap sains sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai kebenaran. pada abad
ke-20, setelah lebih dari 250-300 tahun awal yang salah, ternyata gerakan ini hanya berita
indah dalam penampilan karena terbukti tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan di
mana akal bukan satu-satunya ukuran dalam mencari kebenaran. Ideologi modernis ini telah
runtuh karena masyarakat barat sendiri tidak lagi dapat diterima untuk menjunjung tinggi
pemahaman ini.
Seterusnya, pemahaman pascamodenisme yang dihasilkan dari falsafah Barat ini juga
menjadi subjek ilmiah ini. Ideologi kebebasan ini telah berdampak pada kehidupan manusia.
Munculnya ideologi postmodernisme bermula dari kekecewaan masyarakat Barat menyusul
kegagalan ilmu pengetahuan, rasionalisme, dan kemajuan. Postmodernisme telah ada di
negara-negara Barat sejak 1970-an dan pertengahan 1980-an, dan ideologi ini merupakan
reaksi dan penentangan terhadap modernitas. Kaum modernis percaya bahwa hanya akal dan
kemajuan ilmiah yang dapat menentukan kebenaran dan bahwa kaum postmodernis anti-
kebenaran dan kesan kegagalan ideologi modernis. Ada beberapa penjelasan mengenai ciri-
ciri orang yang menganut postmodernisme ini, yaitu hilangnya kepercayaan terhadap sejarah,
identitas, tradisi dan agama. Mereka juga menentang modernitas yang dibawa oleh faksi
Pencerahan. Kelompok ini menentang pemodenan, rasionaliti objektiviti, dan kaedah saintifik
serta ilmiah. Bagi menerangkan dengan lebih lanjut berkaitan pascamodenisme, berikut
terdapatbeberapa konsep asas bagi ideologi ini :

 Tidak ada kebenaran universal yang tidak berubah dari waktu ke waktu.
 Kebenaran bergantung pada konstruksi budaya semata-mata
 Kesemua hakikat kewujudan adalah konstruk sosial
 Jantina tak ditentukan berdasarkan biologi dan laporan kesihatan, tetapi minda yang
menentukan
 Bahasa sebagai konstruk sosial yang mana masyarakat berbicara tanpa makna
 Menolak “grand narratives” iaitu cerita besar tentang kehidupan seperti metafizik
 Grand narrative: kebenaran, moral, etika, ketuhanan, adat tradisi dan sejarah
 Sangsi terhadap kemajuan serta kewujudan tuhan itu adalah relatif
3.0 KEPENTINGAN KANDUNGAN WACANA DIAMALKAN DALAM KEHIDUPAN

Di antara kepentingan-kepentingan yang dapat dipelajari dan diambil contoh dari wacana
ini adalah terwujudnya falsafah postmodernis ini, yang kemudian melahirkan teori lain yang
disebut teori relativisme. Relativisme adalah teori yang menolak kebenaran objektif dan
absolut. Kelompok ini memiliki cara yang berbeda dalam menilai, memahami, dan menerima
kebenaran. Namun, postmodernisme dapat menyebabkan runtuhnya moralitas, nilai-nilai
kemanusiaan dan peradaban. Dalam konteks ini, agama sendiri harus bertindak dan berperan
dalam mendukung kebenaran dan moralitas seluruh pemeluk agama itu sendiri. Selain itu,
cara terbaik untuk mendekati pemahaman postmodernis tentang kelompok adalah dengan
bebas menjelaskan jenis idealisme dan implikasinya terhadap kelompok. Dan tentunya sudah
menjadi rahasia umum bahwa banyak ideologi baru yang akan muncul seiring dengan era
modern. Penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu menyikapinya dengan serius dengan
ideologi yang bisa membawa kehancuran.

4.0 PERKARA YANG DAPAT DIPELAJARI

Dalam wacana ilmiah, hal-hal yang berbeza dapat dipelajari dan ditambahkan sebagai
pengetahuan baru. Ini tentang mengungkap konsep epistemologi itu sendiri. Tujuan
epistemologi adalah untuk mengembangkan keterampilan yang memungkinkan individu
menghadapi kehidupan duniawi secara umum, dan kebahagiaan di akhirat. Sebagai individu,
penting bagi kita untuk menyadari pentingnya epistemologi itu sendiri. Namun, jika kita salah
memahami konsep epistemologi, muncul kesan yang jelas. Kesan salah paham terhadap ilmu
ini menyebabkan hilangnya adab di masyarakat. Kesan yang akan muncul dari acara ini
adalah para pemimpin yang muncul tidak akan cocok untuk memimpin masyarakat atau
kurang memiliki kemampuan intelektual untuk memimpin masyarakat. Saat ini, beberapa
kelompok pakar politik tidak bersikap adil terhadap konsep epistemologis ini, melainkan
mempraktikkan gagasan modernisme. Sebab separuh dari mereka hanya peduli dengan
modernisasi dalam arti pembangunan, namun secara ekonomi masyarakat masih terbilang
ketinggalan zaman. Hal ini tidak akan membuat orang menjadi baik dan menimbulkan
harapan palsu, sebaliknya yang kaya tetap kaya sedangkan yang miskin semakin susah.
Selain itu, dalam konteks wacana ilmiah ini, satu pelajaran lagi yang bisa diambil adalah bahwa
kita sebagai manusia harus selalu berpaling pada semua fakta dan proposisi sains dalam segala
keadaan. Orang yang menentang vaksin harus benar-benar memikirkan apakah mereka harus
bereaksi negatif terhadap vaksin yang baru dibuat atau tidak. Setiap masyarakat harus membaca
lebih banyak fakta dan pengetahuan ilmiah, dan tidak hanya percaya apa yang mereka lihat di
media sosial. Tidak hanya itu, mata pelajaran seperti filsafat tidak hanya mengajarkan kita
untuk berpikir lebih tepat setiap saat agar kita tidak mudah tertipu dan ditipu oleh dunia luar,
tetapi juga mengajarkan kita untuk berpikir dengan cara yang lebih tepat dari sebelumnya. Ilmu
falsafah seperti ini juga mengajarkan kita untuk terus mencari kebenaran dan mempertahankan
kebenaran yang ada.
5.0 KESIMPULAN

Wacana berakhir pada jam 5 petang. Sebelum tamat wacana, sesi soal jawab telah
dijalankan bagi memberi peluang kepada pelajar untuk bertanyakan sebarang soalan yang
masih belum jelas mengenai tajuk yang dibincangkan. Kesimpulan yang dapat diambil oleh
program wacana ilmu ini ialah program ini sememangnya berjalan dengan lancar dan sukses
serta dapat menambah ilmu dalam bidang falsafah. Kursus ini juga menyediakan titik
permulaan kepada pelajar untuk mempelajari dan mendalami falsafah dan isu semasa dengan
lebih yakin, terbuka dan mempunyai pemahaman yang lebih mendalam tentang topik
epistemologi. Projek ini benar-benar memberikan saya perspektif baru untuk menerima segala
macam konsep baru dalam bidang falsafah itu sendiri. Rancangan ini juga mendedahkan
banyak pengetahuan berkaitan sejarah dan pelbagai pengajaran yang berguna untuk pelajar
itu sendiri. Semoga perancangan program sebegini dapat diteruskan pada masa akan datang.

You might also like