Professional Documents
Culture Documents
Abstract
At this time character education can no longer be ignored because of the role that is very
important to improve the moral and morals of children, because the moral children of today's nation is
getting away from the good word with the modern era of changes that are cultivated in information
technology that is growing rapidly renewal. Based on the above description it is considered necessary to
conduct character education counseling activities as a pillar in building moral and morals of children in
the community around Palangkaraya, especially the area around PKBM Luthfillah in kel. Pahandut still
lack of knowledge about general education, religion, and lack of awareness of the importance of
character education so maih mostly found from small children and adolescents who do not have a
formal education or equivalency education.
In this PKM activity, to overcome the apparent problems, the team of lecturers Prodi PAI offers
PKM implementation with the form of Character Education Education as a Pillar in Building Moral And
Child Morals held at PKBM Luthfillah, which is opened for PKBM and general participants.
Considering many people who do not have formal education or equality, this counseling is
expected to be useful and equip the community about understanding the guidance of Islam in educating
children at home in general and about the procedures for the implementation of personal Islamic
character education that can be maximally endeavored by each family members, both the head of the
family and the representatives and all their members, so as to assist the government in socializing
character education for the grass root community in practice level.
Abstrak
Pada saat ini pendidikan karakter tidak bisa lagi untuk tidak diindahkan keberadaannya karena
peran yang sangat penting untuk memperbaiki moral dan akhlak anak, karena moral anak bangsa saat
ini semakin jauh dari kata baik dengan teriringnya zaman modern yang penuh digeluti teknologi
informasi yang semakin hari berkembang pesat terus adanya perbaharuan. Berdasarkan uraian di atas
dipertimbangkan perlu diadakan kegiatan penyuluhan pendidikan karakter sebagai pilar dalam
membangun moral dan akhlak anak di masyarakat sekitar Palangkaraya, terutama wilayah sekitar
PKBM Luthfillah di kel. Pahandut yang masih minim pengetahuan mengenai pendidikan umum, agama,
dan minimnya kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter sehingga maih banyak ditemukan dari
anak-anak kecil dan remaja yang tidak mengenyam pendidikan formal ataupun pendidikan kesetaraan.
Dalam kegiatan PKM kali ini, untuk mengatasi permasalahan yang tampak, tim Dosen Prodi
PAI menawarkan pelaksanaan PKM dengan bentuk Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar
Dalam Membangun Moral Dan Akhlak Anak yang diadakan di PKBM Luthfillah, yang dibuka untuk
peserta PKBM dan umum.
Mengingat banyak masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan formal ataupun kesetaraan,
maka penyuluhan ini diharapkan bisa bermanfaat dan membekali masyarakat sekitar mengenai
pemahaman akan tuntunan Islam dalam mendidik anak di rumah secara umum dan mengenai tata cara
pelaksanaan pendidikan karakter Islami secara personal yang dapat diupayakan secara maksimal oleh
tiap anggota keluarga, baik kepala keluarga maupun wakil dan seluruh anggotanya, sehingga dapat
membantu pemerintah dalam mensosialisasikan pendidikan karakter bagi masyarakat grass root dalam
tataran praktek.
mengenai rencana penyuluhan pendidikan, diisi juga dengan tanya jawab dan diskusi
rancangan kegiatan, peserta, serta melihat serta diakhiri dengan evaluasi program secara
langsung sarana dan prasarana. tertulis melalui angket yang berisi kepuasan
2. Tahap Kedua tim PKM menyusun proposal dan saran.
pengabdian kepada masyarakat sesuai Khalayak sasaran kegiatan ini adalah para
dengan RIP yang sudah ditentukan oleh pihak masyarakat Puntun dan guru atau tutor setempat
LP2M, sehingga jatuhlah kepada judul yang berjumlah 60 peserta, yang terdiri dari
Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar masyarakat sekitar PKBM Luthfillah 40 orang dan
dalam Membangun Moral dan Akhlak Anak. 13 orang guru, campur antara kaum ayah dan
Setelah proposal selesai, maka proposal pun kaum ibu. Dari 60 undangan yang tersebar, ada
diajukan dan diserahkan ke pihak LP2M UM 53 peserta yang memenuhi undangan dan
Palangkaraya untuk diseleksi. berkesempatan hadir dalam acara PKM yang
3. Tahap Ketiga, setelah proposal PKM selesai dilakukan pada Senin 28 Maret 2016. Acara
dan dinyatakan lolos seleksi oleh pihak LP2M berlangsung selama 3 jam yang dipandu oleh Siti
UM Palangkaraya, maka pihak LP2M UM Aisyah, S.Pd.I. Acara diawali dengan pembukaan
Palangkaraya mengeluarkan dana bantuan oleh Ketua LP2M UM Palangkaraya yang diwakili
pada bulan November yang ditetapkan dengan oleh Ka. Prodi PAI Supriadi, M.Pd.I, dan prakata
Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan dari Sekretaris PKBM Luthfillah Nor Aisyah,
Pengabdian Masyarakat No: M.Pd.I. Acara kemudian dilanjutkan dengan kalam
456/PTM.63.R10/LP2M/P/2015 Tanggal 25 ilahi oleh A. Alghifari F, M.Pd.I dan acara inti,
November 2015. yakni penyuluhan dan diskusi yang dimoderatori
4. Tahap Keempat adalah Persiapan Kegiatan oleh Nurul Husna Y, M.Pd.I.
PKM yang terdiri dari menentukan tanggal Pemateri pertama adalah Supriadi, M.Pd.I.,
yang sesuai, memperkaya referensi buku dan dilanjutkan dengan pemateri kedua Muhammad
materi yang berhubungan dengan pendidkan Tri Ramdhani, M.Pd.I. dan dilanjutkan dengan
karakter Islami, menentukan pemateri sesuai pemateri ketiga Hunainah, Lc., MA. Kemudian
bidang keahliannnya, mengkalkulasikan biaya acara disambung dengan tanya jawab dan diskusi
yang dibutuhkan, menyususn draf tentatif lalu diakhiri dengan penutup. Tidak lupa pula
acara, para petugas acara, serta mengurus sebelum penutup tiap peserta diminta
beberapa persiapan teknis pra-acara. sumbangsih kritik atas acara yang telah
5. Tahap Kelima adalah sosialisasi kegiatan berlangsung dan saran untuk acara PKM
kepada para calon peserta penyuluhan PKBM selanjutnya.
Luthfillah melalui guru dan tenaga pendidik Dalam program pelaksanaan Pengabdian
setempat. Kepada Masyarakat dengan judul Penyuluhan
6. Tahap Keenam adalah pelaksanaan kegiatan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar dalam
penyuluhan pendidikan karakter di PKBM Membangun Moral dan Akhlak Anak yang
Luthfillah pada hari Senin 28 Maret 2016 yang bertempat di PKBM Luthfillah Kel. Pahandut Kec.
Pahandut, Palangka Raya pada Senin 28 Maret pendapat mereka dan membantu evaluasi
2016, tercatat telah hadir 53 peserta yang terdiri program PKM kali ini dan tidak lupa memberikan
dari 13 guru dan tutor PKBM Luthfillah, serta 40 catatan penting untuk perbaikan pada masa
wali murid dari PAUD Luthfillah, dan walimurid mendatang. Sedangkan sisanya menyampaikan
dari kelas kesetaraan PKBM Luthfillah. umpan balik secara lisan, mengingat para guru
Kehadiran peserta sebanyak 88% sebagai tuan rumah, sibuk membantu mengurus
menandakan antusias masyarakat sekitar PKBM acara dan membereskan tempat selepas acara
Luthfillah Kel. Pahandut Kec. Pahandut, Palangka selesai.
Raya untuk mengikuti program PKM kali ini yang Berdasarkan pada kegiatan yang
dilakukan oleh tim dosen prodi PAI UM dilaksanakan hari Senin 28 Maret 2016, dapat
Palangkaraya. Sebelumnya, belum ada kegiatan diperoleh hasil dari kegiatan ini dengan adanya
PKM sejenis yang dilakukan, baik dari tim dosen kontribusi yang diberikan oleh masyarakat yaitu
atau yang dilakukkan dosen secara mandiri, dari antusiasnya mereka dalam mengikuti kegiatan
universitas/perguruan tinggi manapun. Untuk itu, penyuluhan ini, karena yang telah dikemukakan di
ketua PKBM Luthfillah Kel. Pahandut Kec. awal pada BAB I bahwasannya masyarakat di
Pahandut, Palangka Raya menyampaikan daerah tersebut masih minimnya pengalaman dan
penghargaan ini pada sambutan di awal acara pengetahuan tentang mendidik anak sehingga
pembukaan PKM. mereka dibiarkan tumbuh dan berkembang di
Adapun pada inti acara, sebanyak 5 tempat yang terus menerus jauh dari kata baik
orang peserta yang bertanya mengenai dalam hal pendidikan. Dalam kata lain,
pelaksanaan pendidikan karakter, baik yang dapat masyarakat di sana jiwanya haus akan ilmu
diupayakan oleh pihak sekolah, masyarakat, pengetahuan yang pada dasarnya akan merubah
ataupun yang bisa dilakukan oleh tiap keluarga pemikiran mereka menjadi orang yang lebih baik
muslim sebagai unit terkecil dari suatu bangsa. lagi, sehingga mereka dapat secara langsung
Selain itu, sebanyak 5 orang yang menanggapi merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan
secara langsung tentang proses berlangsungnya tentang pendidikan karakter tersebut. Dalam
program PKM ini. Hal ini mengindikasikan bahwa kuesioner evaluasi program PKM kali ini yang
acara berjalan lancar dan para peserta telah dibagikan, banyak audiens yang
memahami dengan baik point yang disampaikan mewasiatkan agar kegiatan pendidikan semacam
pemateri, bahkan menanggapi dengan positif ini bisa digelar pada moment yang lain agar
program PKM kali ini. mereka selalu dapat tercerahkan dan mendapat
Dari 53 peserta, 34 orang yang telah pengetahuan yang baru, meski mereka tidak
bersedia melakukan umpan balik tertulis, yakni sempat mengenyam pendidikan formal atau ikut
dengan mengisi lembar kuesioner evaluasi serta kelas parenting yang berbayar.
program serta kritik dan saran membangun yang
telah disediakan panitia. Hal ini bermakna bahwa
sebanyak 64% peserta telah memberikan
Character”. Selain itu Hamdai Hamid dan Beni pada masa mendatang dengan tema pendidikan
Ahmad Saebani dalam bukunya “Pendidikan enterpreneur untuk meningkatkan ekonomi
Karakter Perspektif Islam” juga Zainal Aqib dalam masyarakat. Sedangkan masukan dari
“Pendidikan Karakter di Sekolah.” Buku-buku masyarakat sekitar adalah untuk mengadakan
tersebut jarang terjamah masyarakat awam, maka kegiatan semacam ini, yang berkaitan dengan
tim PKM prodi Pendidikan Agama Islam kali ini pendidikan agama dengan bentuk berbeda,
mengangkat sebagian cara-cara yang digariskan seperti praktek atau dalam bentuk lain, dengan
sang ahli dan mengetengahkan dalam diskusi tema semisal “Gaya dan Pola Asuh Anak serta
dengan singkat dan padat sehingga masyarakat Remaja” atau “Pelatihan Manajemen Pendidikan
dapat memetik juga manfaat terkait. Anak dan Perlindungan Anak” atau
Pada awal pelaksanaan, pihak PKBM “Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Anak
Luthfillah bersama dengan Ketua, turut membantu dan Orangtua”.
menyiapkan tempat dan sarana yang dibutuhkan Beranjak dari hal di atas, maka tim dosen
dalam keberlangsungan acara, seperti Lcd, PKM PAI berniat untuk mengadakan kegiatan
kecukupan meja dan kursi, tata ruang, dan “Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Anak
lainnya. Di tengah jalannya acara, mereka juga dan Orangtua” pada tahun mendatang, bila masih
membantu ketertiban dan kondusif diamanahkan untuk dapat berperan aktif, untuk
keberlangsungnya acara. Selain itu juga ketika turut serta mewarnai kegiatan PKM dosen di
proses materi berlangsung sudah terasa mulai lingkungan UM Palangkaraya, di bawah payung
adanya interaksi dan diskusi kecil serta dialog LP2M UM Palangkaraya.
dengan tanggapan positif oleh penyaji. Urgensi kegiatan tersebut dikarenakan
Setelah acara selesai, para peserta bahwa anak memiliki tugas dan kewajibannya
membantu tim dosen PKM dalam merapikan terhadap orangtua, namun di samping itu, sebagai
kembali ruangan dan membersihkan sisa warga negara, ia memiliki hak untuk mengenyam
konsumsi yang tercecer. pendidikan yang layak, apapun kedudukan
ekonomi keluarganya. Telebih lagi di mata Islam,
SARAN anak adalah amanah Allah Swt. yang tentu harus
Setelah tim dosen PKM PAI menerima dijaga dan dirawat dengan pendidikan yang baik
kuesioner evaluasi program serta saran dan dan Islami sehingga nanti tidak hanya akan
masukan untuk kegiatan PKM selanjutnya, menjadi qurratu a’yun bagi kedua orangtuanya
ditambah lagi saran dari guru dan pihak PKBM namun juga menjadi bibit unggul generasi
Luthfillah, maka didapatkan dukungan positif dari bangsa. Dalam perspektif Islam, anak tidak
pihak PKBM Luthfillah secara khusus dan dari seyogyanya dibiarkan tumbuh liar begitu saja,
pihak masyarakat kel. Pahandut kec. Pahandut sehingga akan banyak stimulus eksternal yang
secara umum. Dari beberapa saran yang masuk, mempengaruhinya, sedangakan sang anak tidak
dapat dipahami bahwa pihak PKBM Luthfillah memiliki benteng yang cukup kuat. Hal ini tidak
menginginkan adanya pelatihan dan sosialisasi hanya hanya berimplikasi negatif pada dirinya,
orangtua, dan keluarga, akan tapi akan kepada pihak pimpinan PKBM Luthfillah dan
merambah kepada kerusakan generasi dan seluruh staf serta pihak lainnya yang secara aktif
masyarakat sekitar. Hal tersebut harusnya tidak berpartisipasi pada kegiatan penyuluhan ini.
berhenti pada kajian normatif. Akan tapi pada
tataran realita, banyak ketidakseimbangan terjadi. DAFTAR PUSTAKA
Adapun metode yang akan digunakan
dalam kegiatan PKM mendatang tersebut adalah Semma, Mansyur, Negara dan korupsi:
Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara,
metode ceramah, dialog aktif dan diskusi guna
Manusia Indonesia, dan Perilaku Politik,
mencari pemecahanan dari masalah yang tengah Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
dihadapi masyarakat yang berkaitan dengan tema
Hawadi, Reni Akbar dkk, Bimbingan dan
di atas. Dengan bantuan video dan media Lcd, Konseling di Institusi Pendidikan,
Yogyakarta: Media Abadi, 2004
diharapkan pemaparan dapat lebih dipahami
peserta dan dapat ditarik kesimpulannya untuk mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi:Suatu
Pengantar, Remaja Rosdakarya, 2013
kemudian diterapkan bersama, sehingga dapat
membantu meminimalisir ketidakseimbangan Koesuma, Doni, Pendidikan Karakter: Strategi
Mendidik Anak Dizaman Global, Jakarta:
antara hak dan kewajiban anak serta orangtua
Grasindo, 2010
dalam hal pendidikan.
Chatib, Munib, Sekolahnya Manusia, Bandung:
Kaifa Farhana, 2009
UCAPAN TERIMA KASIH
Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan,
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013
telah membantu pendanaan pembiayaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat pada tahun
anggaran 2015. Terima kasih juga disampaikan