Professional Documents
Culture Documents
*
corresponding author mail: pi311@ums.ac.id
softwere LMS ini bersifat terbuka dan bebas pendahuluan dan mengumpulkan informasi
(open source atau freewer). Pemilihan softwere dengan melakukan mencarian kebutuhan
LMS yang tepat akan berpengaruh terhadap pembelajaran pada mata kuliah sepakbola.
keberhasilan pembelajaran karena didalamnya Selanjutnya pengumpulan informasi mengenai
terdapat fitur, kemudahan, dan kelengkapan sumber potensi yang ada pada mahasiswa, dosen,
kebutuhan dalam sebuah kelas. Pengguna dan sarana prasarana penunjang untuk
Schoology untuk e learning lebih mempunyai diterapkanya model hybrid learning ini. 2)
kelengkapan fitur seperti multy courses, recent menyusun program pengembangan berdasarkan
activity, group, grade, calender, resources dan studi pendahuluan dan pengumpulan informasi
lain lain yang memudahkan untuk mengelola melalui kajian teoritik, selanjutnya membuat
puluhan ribu pengguna dalam akses yang tinggi. rancangan desain hybrid learning : a)
merumuskan garis besar tujuan dan program, b)
2. Metode Penelitian membuat desain model pembelajaran hybrid
learning pada mata kuliah sepakbola POR FKIP
Pengembangan model hybrid learning pada mata UMS, c) pengembangan produk dengan
kuliah sepakbola akan diterapkan pada program melakukan install LMS Schoology, membuat
studi pendidikan olahraga fakultas keguruan dan panduan penggunaan, membuat user, dan
ilmu pendidikan universitas muhammadiyah melakukan input materi perkuliahan sesuai
Surakarta (POR FKIP UMS) pelaksanaan hybrid rencana program semester (RPS) Sepakbola, d)
learning ini dimaksudkan adanya variasi uji empirik produk awal pada kelas uji diberi
pendekatan atau metode pembelajaran yang nama kelas A, dengan melakukan evaluasi dan
sesuai dengan perkembangan era informasi dan validasi produk awal hybrid learning oleh ahli
telekomunikasi. Selain itu aktifitas mahasiswa media dan mahasiswa sebagai pengguna, e)
lebih besar dalam memperoleh informasi, materi melakukan revisi produk awal setelah evaluasi
dan diskusi, penerapan e learning ini tidak begitu dan validasi dari ahli dan pengguna, f) uji
saja menghilangkan pembelajaran tatap muka, empirik produk utama merupakan penilaian skala
sehingga perlu dikembangkan model hybrid terbatas untuk mengetahui tingkat efektifitas
learning yaitu, pembelajaran yang memadukan produk pembelajaran hybrid learning pada mata
pembelajaran menggunakan kelas media internet kuliah sepakbola. g) revisi produk utama sebagai
(modern) dan pembelajaran kelas dengan tatap hasil pengembangan model produk tingkat
muka (konvensional). operasional. Penelitian ini berskala kecil, maka
langkah penelitian ini hanya dilakukan sampai
Langkah penelitian pengembangan model
langkah ke 7, untuk langkah 8, 9, 10 dilakukan
pembelajaran (Gall and Borg, 1979:626). 1)
dalam skala besar.
analisis situasi dengan mengumpulkan informasi
yang diperlukan, 2) penyusun program
pengembangan, 3) prototype produk awal (model
hipotesis), 4) uji pengembangan produk awal, 5) 3. Hasil dan Pembahasan
revisi produk 1, 6) uji produk 1, 7) revisi produk
2 untuk menghasilkan produk utama, 8) uji a. Analisis Instruksional
lapangan operational, 9) revisi produk akhir Penelitian tahap pertama dalam langkah-
produk, 10) penerapan produk akhir. langkahnya diperoleh hasil analisis instruksional.
Pengembangan ini hanya sampai langkah ke 7 Tujuan instruksional akan menghasilkan
karena penelitian ini berskala kecil. identifikasi kemampuan berupa tugas-tugas
pokok untuk mencapai tujuan. Dick and Carey
Langkah Penelitian (2001:61). Diperoleh analisis instruksional
berupa kompetensi dan jabaran indikator,
Pengembangan model pembelajaran hybrid kompetensi dibuat sesuai analisis materi
learning memiliki beberapa langkah : 1) studi perkuliahan sepakbola yang dapat ditunjukkan
72 Pungki Indarto, 3 (2) (2018) 69–75
dengan rencana program semester dan rencana dan password, dosen melakukan log in dan
program mingguan. membuat kelas (courses) sepakbola, selanjutnya
dosen menambahkan mahasiswa (member) dalam
b. Lingkup Pengembangan kelas sepakbola, setelah itu dosen merancang
Model Pembelajaran Hybrid Learning materi perkuliahan dan konten kelas sepakbola
Sepakbola sesuai fasilitas yang disediakan pada e learning
Tahap ini dihasilkan konten model Schoology. Mahasiswa setelah regristrasi dan
pembelajaran hybrid learning untuk mata kuliah mendapatkan user id dan password, maka
sepakbola. yaitu ; 1) nama mata kuliah, 2) topik mahasiswa bergabung (joint) ke dalam kelas
seputar perkuliahan, 3) panduan penggunaan sepakbola setelah mendapatkan code akses dari
program, 4) kompetensi inti mata kuliah, 5) dosen pengampu mata kuliah sepakbola. Setelah
rancangan perkuliahan, 6) materi, dan 7) mahasiswa berhasil bergabung dalam kelas
perkiraan waktu perkuliahan. Dalam diskripsi sepakbola, maka aktifitas pembelajaran dapat
singkat program mengenai pokok bahasan dimanfaatkan oleh mahasiswa sesuai dengan
sampai sub pokok bahasan disesuaikan dengan instruksi dari dosen pengampu, adapun aktifitas
kurikulum yang tertuang pada rencana program pembelajaran berupa chatting, download materi
semester sepakbola (RPS) sebagai berikut; a. dan tugas, quiz, informasi, nilai evaluasi ujian.
Kemudahan ini kemudian dikombinasikan
dengan pembelajaran tatap muka di kelas dalam
bentuk penguatan dan penguasaan ketrampilan
dari materi dalam e learning Schoology.
d. Instalasi Schoology
Persiapan yang sudah direncanakan
menggunakan domain dengan alamat
http://www.schoology.com dalam tahap uji coba
domain ini belum di digunakan secara resmi
dalam keperluan kampus. Domain ini juga dapat
di install dalam play store untuk pengguna
Gambar 2. Tampilan handphone berbasis android. Berikut gambar
Gambar 1. Tampilan Muka Muka instal Schoology di tampilan muka shoology pada website dan play
Schoology di Web Play Store store ;
sejarah perkembangan sepakbola, ketrampilan
dasar bermain sepakbola, taktik dan strategi, e. Validasi Produk Pembelajaran
peraturan dan perwasitan sepakbola, sitem Proses evaluasi produk awal yang
pertandingan, dan penyelenggaraan pertandingan dikembangkan dengan tujuan melihat beberapa
sepakbol. Untuk pengembangan strategi aspek relevansi konten, fitur tampilan, dan
pembelajaranya berupa chatting/ posting, materi keterlaksanaan produk (user frienldly) dengan
teks, file word/ power point (pdf/word), media melibatkan 1 orang ahli materi, dan 2 orang ahli
video maupun gambar/ foto. media.
Pembahasan
a. Pengembangan Media
3,8
3,7 Kegiatan pengembangan pembelajaran
3,6
3,5
hybrid learning diawali dengan analisis
3,4 instruksional, lingkup pengembangan, model
3,3
Pro gr am Tampilan pengembangan hybrid learning dan instalasi
Ahli M ediaI 3,52 3,78
LMS Schoology di Play Store. Hasil evaluasi
Ahli M ediaII 3,62 3,75
produk awal, maka diperoleh hasil produk utama
setelah dilakukan revisi oleh ahli materi, ahli
media dan mahasiswa serta uji coba kelompok
Gambar 4. Kualitas Produk Hasil Validasi Ahli Media kecil.
link, upload file yang memudahkan dosen dan berpusat pada dosen menjadi berpusat pada
mahasiswa melakukan interaksi, dan setelah mahasiswa. Kemandirian dan keaktifan
dikembangkan pembelajaran dengan hybrid mahasiswa menjadi bertambah dengan
learning memiliki kemenarikan tampilan dan semakin leluasanya mahasiswa untuk
kemudahan dalam penggunaan. berinteraksi dan memperoleh informasi
melaui chatting, download materi, upload
c. Keunggulan Produk Hasil Pengembangan tugas. Dalam pengembangan pembelajaran
Produk hasil pengembangan memiliki hybrid learning sepakbola ini selain
keunggulan : 1) Konten materi sesuai dengan menggunakan pembelajaran e leaarning juga
kurikulum yang diturunkan ke dalam rencana dilakukan pembelajran tatap muka sebagai
program semester (RPS) dan rencana program implementasi materi praktik sepakbola.
mingguan (RPM), 2) Materi yang diberikan 2) Dengan pemanfaatan hybrid learning dalam
sudah dalam bentuk softcopy sehingga mata kuliah sepakbola terjadi peningkatan
memudahkan mahasiswa untuk mendownload prestasi belajar mahasiswa.
dan mengedit sesuai kebutuhan Presentasi saat 3) Adanya antusiasme mahasiswa dalam
Pembelajaran Tatap Muka.3). Dosen dengan mengikuti mata kuliah sepakbola dengan
mudah dapat melakukan update materi sehingga model pembelajaran hybrid learning ini,
materi kuliah tidak ketinggalan jaman. 4). terbukti dari tingkat partisipasi mahasiswa
Mahasiswa cendrung lebih mandiri saat dalam mengerjakan tugas, mendownload
melaksanakan pembelajaran. materi, memberikan komentar dalam forum
diskusi.
d. Keterbatasan Produk Hasil Pengembangan 4) Adanya kemudahan dalam menggunakan
Terdapat keterbatasan dalam model pembelajran ini karena dapat
pengembangan pembelajaran hybrid learning ini, dilakukan dimanapun dan kapanpun.
antara lain : 1) harus tersedia komputer ataupun
handphone, 2) komputer dan handphone harus Saran
terkoneksi dengan jaringan internet untuk 1) Perlu adanya penerapan model pembelajaran
mengakses dan mendownload fitur di Schoology, hybrid learning ini pada mata kuliah yang lain
3) pembelajaran hybrid learning dapat dilakukan dalam prodi pendidikan olahraga karena
pada perguruan tinggi yang sudah tersedia sarana sangat membantu meningkatkan antusiasme
dan prasarana yang mendukung. dan hasil belajar mahasiswa.
2) Dosen harus melakukan inovasi- inovasi
e. Keterbatasan Penelitian pembelajaran sesuai dengan perkembangan
Keterbatasan penelitian pengembangan IPTEK.
ini adalah belum adanya uji efisiensi produk 3) Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan
sehingga belum bisa diperkirakan lama waktu perkembangan teknologi sebagai bentuk
dan biaya diperlukan mendownload konten mata efektifitas pembelajaran.
kuliah. 4) Perlu adanya ahli materi dan ahli IT sebagai
konsultan apabila terjadi ketidaksesuaian
4. Kesimpulan dan Saran konten maupun terjadi gangguan jaringan.
Kesimpulan 5) Perlu sosialisasi dan petunjuk pengoprasian
1) Dari pengembangan pembelajaran ini, maka terlebih dahulu kepada dosen dan mahasiswa.
diperoleh hasil pengembangan hybrid 6) Mahasiswa dan dosen turut serta dalam
learning yang sesuai untuk diterapkan pada pemanfaatan teknologi berbasis jaringan dan
mata kuliah sepakbola di Prodi Pendidikan tetap melaksanakan perkuliahan tatap muka
Olahraga FKIP UMS. Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
pengembangan pembelajaran hybrid learning hybrid learning.
mampu mengubah pendekatan pembelajaran
JOURNAL OF SPORT SCIENCE AND EDUCATION (JOSSAE) VOL: 3, NO: 2 OCTOBER (2018) 75
Daftar Pustaka