You are on page 1of 12

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENYUSUN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI MODEL PEMBINAAN


CLCK (CONTOH, LATIHAN, CONTROL, KERJA MANDIRI) BERBASIS
MENTORING DI SDN 03 BATANG GASAN

Dasniati1)
1
SDN 03 Batang Gasan
Email: dasniati@gmail.com

ABSTRACT
Based on observations of the competence of teachers at SDN 03 Batang lascivious in preparing the report on
the school action research found that the phenomenon of professional competence of teachers in preparing
classroom action research is still low. The purpose of this study is to describe and obtain information about
the increase of professional competence of teachers in preparing classroom action research reports through
coaching model Clck (Example, Exercise, Control, Self-Employment) based mentoring in SDN 03 Batang
Gasan. This research is a school action. The procedure in this research include planning, action, observation
and reflection. The study consisted of two cycles of the four meetings. Subjects consisted of 9 The teachers at
SDN 03 Batang lascivious. Data were collected by using observation sheet. Data were analyzed using
percentages.
Based on the results of research and discussion, we can conclude that Clck coaching model based mentoring
can improve the ability of teachers in preparing classroom action research report in SDN 03 Batang
lascivious. Analysis of the quality of PTK statements made by teachers indicated that the professional
competence of teachers in preparing classroom action research reports increased from the first cycle to the
second cycle. Professional competence of teachers in preparing classroom action research report on the first
cycle was 77.69 (enough) increased to 84.69 (both) on the second cycle with an increase of 7.00 points.

Keywords: Teacher Professional Competence, Reports PTK, Clck coaching model based mentoring.

ABSTRAK
Berdasarkan pengamatan terhadap kompetensi guru SDN 03 Batang Gasang dalam menyusun laporan
penelitian tindakan sekolah di ditemukan fenomena bahwa kompetensi profesional guru dalam menyusun
penelitian tindakan kelas masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mendapatkan
informasi tentang peningkatan kompetensi profesional guru dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas
melalui model pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri) berbasis mentoring di SDN 03
Batang Gasan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Prosedur penelitian dalam penelitian ini
meliputi perencanaan, tindakan, obeservasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali
pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 9 Orang guru SDN 03 Batang Gasang. Data penelitian dikumpulkan
dengan menggunakan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan persentase.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembinaan CLCK berbasis
mentoring dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas di SDN
03 Batang Gasang. Analisis terhadap kualitas laporan PTK yang dibuat oleh guru menunjukkan bahwa
kompetensi profesional guru dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas meningkat dari siklus I ke
siklus II. Kompetensi profesional guru dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas pada siklus I adalah
77,69 (cukup) meningkat menjadi 84,69 (baik) pada siklus II dengan peningkatan sebesar 7,00 poin.

Kata Kunci: Kompetensi Profesional Guru, Laporan PTK, model pembinaan CLCK berbasis mentoring.

PENDAHULUAN paling strategis, sebab gurulah sebetulnya


Guru adalah salah satu di antara faktor yang paling menentukan di dalam
pendidikan yang memiliki peranan yang terjadinya proses belajar mengajar. Di

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 177


Vol. I No.1 Th. 2016
tangan guru yang cekatan, fasilitas dan kemampuan profesional. Kemampuan
sarana yang kurang memadai dapat profesional adalah kemampuan yang
diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru berkaitan dengan tugas-tugas guru sebagai
yang kurang cakap, sarana, dan fasilitas pembimbing, pendidik, dan pengajar.
yang canggih tidak banyak memberi Sebagai konsekuensi dari jabatan
manfaat. Berangkat dari masalah di atas, profesional, guru harus senantiasa
maka langkah pertama yang dilakukan mengembangkan dirinya. Hal itu sejalan
untuk memperbaiki kualitas pendidikan dengan pedoman kenaikan pangkat guru
adalah dengan memperbaiki kualitas dengan sistem angka kredit. Untuk setiap
tenaga pendidiknya terlebih dahulu. kenaikan pangkat bagi guru, selain
Guru adalah seseorang figur yang persyaratan yang lain, guru harus
mulia dan dimuliakan banyak orang. memenuhi persyaratan unsur
Kehadiran guru di tengah-tengah Pengembangan Keprofesian
kehidupan manusia sangat penting, tanpa Berkelanjutan (PKB). Terdapat tiga jenis
ada guru atau seseorang yang dapat ditiru, kegiatan Pengembangan Keprofesian
diteladani oleh manusia untuk belajar dan Berkelanjutan yang dapat dilakukan guru,
berkembang, manusia tidak akan yaitu Pengembangan Diri (PD), Publikasi
memiliki budaya, norma, dan agama. Ilmiah (PI), dan Karya Inovatif (KI).
Guru merupakan orang pertama Dari berbagai kegiatan pengembangan
mencerdaskan manusia, orang yang profesi tersebut, kegiatan menyusun karya
memberi bekal pengetahuan, pengalaman, tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan
dan menanamkan nilai-nilai, budaya, dan banyak diminati oleh para guru. Di
agama terhadap anak didik, dalam proses samping kriterianya yang jelas, jenis
pendidikan guru memegang peranan karya tulis yang dapat dapat disusun oleh
penting setelah orang tua dan keluarga di guru cukup banyak jenisnya. Jenis-jenia
rumah. Di lembaga pendidikan guru karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan
menjadi orang pertama, bertugas oleh guru yaitu KTI hasil
membimbing, mengajar dan melatih anak penelitian/pengkajian/survey dan atau
didik mencapai kedewasaan. evaluasi, KTI berupa tinjauan atau ulasan
Peran guru sangat vital bagi ilmiah hasil gagasan sendiri, Tulisan
pembentukan kepribadian, cita-cita, dan ilmiah populer, Prasaran berupa tinjauan,
visi misi yang menjadi impian hidup anak gagasan, atau ulasan ilmiah yang
didiknya di masa depan. Di balik disampaikan pada pertemuan ilmiah,
kesuksesan murid, selalu ada guru Buku pelajaran atau modul, Diktat
profesional yang memberikan inspirasi pelajaran, Mengalihbahasakan buku
dan motivasi besar pada dirinya sebagai pelajaran/karya ilmiah.
sumber stamina dan energi untuk selalu Untuk memenuhi persyaratan
belajar dan bergerak mengejar kenaikan pangkat, guru tidak harus
ketertinggalan, menggapai kemajuan, melakukan semua kegiatan karya tulis
menorehkan prestasi spektakuler dalam ilmiah di atas. Berdasarkan pengalaman di
panggung sejarah kehidupan manusia. lapangan, salah satu jenis karya tulis
Guru adalah jabatan profesional. ilmiah yang banyak diminati oleh para
Salah satu kemampuan dasar yang harus guru adalah penelitian, khususnya
dimiliki oleh seorang guru adalah Penelitianh Tindakan Kelas (PTK).
178 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 178
Vol. I No.1 Th. 2016
Dengan melaksanakan Penelitian Berdasarkan pengalaman penulis
Tindakan Kelas, guru diharapkan dapat selama menjadi kepala sekolah, penulis
memperbaiki kegiatan pembelajaran yang menyimpulkan bahwa kompetensi
dilakukannya dalam rangka peningkatan profesional guru yang berkaitan dengan
kualitas hasil pembelajaran. Dengan penulisan karya tulis ilmiah masih sangat
semakin seringnya guru melaksanakan rendah. Di SDN 03 Batang Gasang,
PTK diharapkan tingkat keprofesionalan banyak guru yang selalu berupaya untuk
guru semakin meningkat. Peningkatan melakukan berbagai perbaikan dalam
profesional guru diharapkan berkorelasi proses belajar mengajar baik dalam hal
positif dengan peningkatan kualitas penggunaan sumber belajar, metode
pendidikan. Oleh sebab itu, sudah pembelajaran maupun strategi
selayaknya jika guru-guru yang pembelajaran. Upaya yang dilakukan oleh
profesional akan mendapatkan peluang guru tersebut memberikan dampak positif
kenaikan pangkat yang diidam-idamkan dalam hal peningkatan hasil belajar siswa.
serta akan mendapatkan tunjangan profesi Hal ini berarti guru telah berupaya untuk
yang cukup mengggembirakan. Menurut memperbaiki proses pembelajaran. Secara
Syah (2000:230) kompetensi adalah tidak langsung, guru telah melaksanakan
kemampuan, kecakapan, keadaan tugasnya dengan baik serta dapat
berwenang, atau memenuhui syarat dianggap telah melakukan penelitian
menurut ketentuan hukum. Kompetensi tindakan. Namun, sayangnya semua
guru adalah kemampuan seorang guru kegiatan yang telah dilakukan oleh guru
dalam melaksanakan kewajiban- tersebut belum disusun dalam sebuah
kewajibannya secara bertanggung jawab penelitian yang terstuktur dalam belum
dan layak. ditulis dalam sebuah karya tulis.
Gordon dalam Mulyasa (2008:187) Akhirnya, tindakan yang dilakukan oleh
memberikan perincian mengenai aspek- guru tersebut tidak ada bukti konkretnya
aspek atau ranah yang ada dalam konsep dalam hal laporan penelitian tindakan
kompetensi. Aspek-aspek atau ranah ataupun karya tulis ilmiah.
tersebut adalah: 1) pengetahuan, yaitu Mesikipun terdapat guru yang
kesadaran dalam bidang kognitif, 2) membuat laporan penelitian tindakan
pemahaman, yaitu kedalaman kognitif kelas, namun kualitas laporan tersebut
dan afektif yang dimiliki oleh individu, 3) masih sangat jauh dari apa yang
kemampuan, yaitu sesuatu yang dimiliki diharapkan. Apabila dirata-ratakan, maka
oleh seseorang untuk melakukan tugas kuliatas laporan PTK yang dibuat oleh
atau pekerjaan yang dibebankan guru tersebut hanya berkisar pada skor 70.
kepadanya, 4) nilai, yaitu suatu standar Seperti uraian diatas, menulis sebuah
perilaku yang telah diyakini dan secara karya tulis ilmiah seperti dalam bentuk
psikologis telah menyatu dalam diri penelitian tindakan kelas merupakan
seseorang, 5) sikap, yaitu perasaan atau sebuah kewajiban bagi seorang guru
reaksi terhadap suatu rangsangan yang profesional sebagai sebuah wujud
datang dari luar, 6) minat, yaitu keprofesionalannya dalam
kecenderungan seseorang untuk mengembangkan proses pembelajaran
melakukan suatu perbuatan. serta sebagai sebuah pengembangan
karirnya dalam hal kenaikan pangkat.

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 179


Vol. I No.1 Th. 2016
Apabila guru telah melakukan terhadap seluruh subsistem yang terdapat
pengembangan pembelajaran dengan didalam sekolahnya termasuk dalam hal
berbagai tindakan namun tidak ada Peningkatan kompetensi profesional guru
laporan tertulisnya maka semua kegiatan dalam melaksanakan penelitian tindakan
yang dilakukan oleh guru tersebut tidak kelas. Berdasarkan fenomena diatas, maka
dapat memberikan dampak positif dalam kepala sekolah perlu melakukan sebuah
pengembangan karirnya (kenaikan upaya dalam hal meningkatkan
pangkat). Sebaliknya, apabila seorang kemampuan profesional guru dalam
guru melakukan pengembangan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
pembelajaran dan menuliskannya dalam Salah satu upaya yang dapat dilakukan
sebuah karya tulis ilmiah seperti oleh kepala sekolah dalam meningkatkan
penelitian tindakan kelas, maka hal ini kemampuan profesional guru dalam
akan sangat bermanfaat bagi guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas
mengumpulkan angka kredit guna adalah dengan melakukan pembinaan
kenaikan pangkat. terhadap guru.
Fenomena yang terdapat di SDN 03 Pembinaan terhadap guru adalah
Batang Gasang adalah banyak guru yang upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah
melakukan pengembangan pembelajaran, untuk meningkatkan kemampuan yang
namun semua tindakan pengembangan dimiliki oleh guru Rohani (2004:72)
pembelajaran yang dilakukan oleh guru mengungkapkan bahwa “pembinaan guru
tersebut tidak ditulis dalam bentuk sebuah adalah serangkaian bantuan yang
penelitian tindakan kelas. Sehingga berwujud layanan profesional yang
banyak guru yang angka kreditnya tidak diberikan oleh orang yang lebih ahli
mengalami peningkatan. Hal ini juga (kepala sekolah, pengawas, ahli lainnya)
terlihat dari banyak guru yang kepada guru dengan maksud agar dapat
mengalamani stagnansi dalam hal meningkatkan kualitas proses dan hasil
kepangkatan. Banyak guru yang sudah belajar, sehingga tujuan pendidikan yang
bertahun-tahun masih berada pada direncanakan dapat tercapai”.
golongan/pangkat yang sama yang Salah satu model pembinaan yang
dikarenakan angka kredit yang tidak dapat digunakan untuk meningkatkan
cukup untuk naik pangkat. kemampuan profesional guru dalam
Fenomena ini disebabkan karena melaksanakan penelitian tindakan kelas
ketidakmampuan guru dalam adalah model pembinaan CLCK. CLCK
melaksanakan dan menyusun sebuah adalah singkatan dari contoh, latihan,
penelitian tindakan kelas. Berdasarkan control, kerja mandiri. CLCK merupakan
wawancara dengan beberapa orang guru, sebuah pola perbuatan membina sesuatu
penulis menyimpulkan bahwa yang disediakan untuk ditiru/diikuti dari
kebanyakan guru masih bersifat awam hasil berlatih dengan pengawasan dalam
dengan penulisan penelitian tindakan kegiatan melakukan sesuatu sehingga
kelas. Kebanyakan guru belum mengerti tidak bergantung pada orang lain. Jadi,
dengan pelaksanaan dan penulisan dengan model pembinaan CLCK ini,
penelitian tindakan kelas. seorang guru akan diberikan pembinaan
Kepala sekolah adalah seorang dalam melaksanakan penelitian tindakan
pemimpin yang bertanggung jawab kelas dengan memberikan contoh,
180 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 180
Vol. I No.1 Th. 2016
kemudian guru akan latihan penelitian tindakan menekankan kepada
melaksanakan penelitian yang diiringi kegiatan (tindakan) dengan
dengan adanya pengawasan kemudian mengujicobakan suatu ide ke dalam
melaksanakan penelitian tersebut secara praktek atau situasi nyata dalam skala
mandiri yang disertai dengan penulisan mikro yang diharapkan kegiatan tersebut
laparan penelitian tindakan kelas. mampu memperbaiki, meningkatkan
Dalam upaya peningkatkan kualitas dan melakukan perbaikan social.
kemampuan guru dalam melaksanakan Penelitian tindakan yang dilakukan adalah
penelitian tindakan kelas, model penelitian tindakan sekolah (PTS).
pembinaan CLCK yang dilaksanakan Model penelitian tindakan yang
adalah model pembinaan CLCK berbasis digunakan adalah model Stephen Kemmis
mentoring. Pemilahan model pembinaan dan Mc. Taggart. Mengadopsi dari
CLCK berbasis mentoring ini didasarkan Suranto (2000; 49) model ini
atas asumsi bahwa dengan adanya mentor menggunakan sistem spiral yang dimulai
maka guru akan mendapatkan bimbingan dari rencana, tindakan, pengamatan,
secara langsung dalam melaksanakan dan refleksi dan perencanaan kembali yang
menulis laporan penelitian tindakan kelas merupakan dasar untuk suatu ancang-
sehingga kesulitan yang ditemui oleh guru ancang pemecahan masalah. Peneliti
dalam melaksanakan dan membuat menggunakan model ini karena dianggap
laporan penelitian tindakan kelas dapat paling praktis dan aktual.
langsung didiskusikan dengan mentor. Nasution (2003:43) menjelaskan
Dengan adanya mentor ini, maka mentor bahwa lokasi penelitian menunjukkan
akan memonitoring kemajuan guru dalam pada pengertian tempat atau lokasi sosial
melaksanakan penelitian tindakan kelas penelitian yang dicirikan oleh adanya
sehingga guru tetap berada dan unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan
berkerjasama dengan mentor serta pada yang dapat di observasi. Penelitian ini
akhirnya hasil yang diharapkan nantinya dilaksanakan di SDN 03 Batang Gasang .
dapat tercapai. Subjek penelitian adalah guru SDN 03
Berdasarkan latar belakang tersebut Batang Gasang dengan jumlah 9 Orang
agar kemampuan profesional guru dalam guru. Penelitian tindakan kelas ini
melaksanakan penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester II tahun ajaran
dapat meningkat, maka penulis 2015/2016. Pelaksanaan penelitian mulai
melaksanakan sebuah penelitian tindakan dari perencanaan sampai penulisan
dengan judul Peningkatan kompetensi laporan hasil penelitian dari Februari
profesional guru dalam menyusun sampai Juli 2016.
laporan penelitian tindakan kelas Jenis data dalam penelitian ini adalah :
melalui model pembinaan CLCK Data primer, Data sekunder
(Contoh, Latihan, Control, Kerja Sumber data dalam penelitian ini adalah
Mandiri) Berbasis Mentoring Di SDN a. Sumber data primer adalah guru SDN
03 Batang Gasan. 03 Batang Gasang yang menjadi
subjek penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN b. Data sekunder bersumber dari
Jenis penelitian ini adalah penelitian kolaborator (mentor) dalam
tindakan. Menurut Zuriah, (2003:54)

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 181


Vol. I No.1 Th. 2016
penelitian ini yaitu Riri Lestari, S.Pd. pembimbingan ditabulasi untuk
dan Winda Mayang Sari, S.Pd. mengetahui aktivitasnya.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart Analisis data dilakukan terhadap
(1992:9-14) prosedur penelitian adalah seluruh data yang diperoleh dan
“Proses penelitian tindakan merupakan dikumpulkan, mulai dari data
proses tindakan yang direncanakan yang perencanaan, pelaksanaan tindakan,
merupakan gambaran daur ulang atau maupun data hasil evaluasi. Analisis data
siklus. Setiap siklus dimulai dari ini dilakukan secara terpisah- pisah. Hal
perencanaan (planning), tindakan ini dimaksudkan agar ditemukan berbagai
(action), pengamatan (observation), informasi yang mendukung dan
refleksi (reflection) yaitu perenungan menghambat proses pembelajaran.
terhadap perencanaan kegiatan tindakan Sehingga dapat dirumuskan strategi yang
dan kesuksesan hasil yang diperoleh”. dianggap tepat untuk mengatasi
Penelitian tindakan sekolah ini permasalahan yang terjadi. Untuk
dilakukan dengan menerapkan model menganalisis tingkat keberhasilan atau
pembinaan CLCK berbasis mentoring di persentase keberhasilan program setelah
SDN 03 Batang Gasang . diberikan pembinaan dan mentoring
Salah satu langkah yang paling dilakukan dengan cara memberikan
penting dalam pelaksanaan penelitian penilaian terhadap hasil kerja berupa
adalah pengumpulan data. Untuk laporan penelitian yang dibuat oleh guru.
mendapatkan data lengkap dan objektif Analisis ini dihitung dengan
diperlukan alat pengumpul data. menggunakan statistik sederhana yaitu:
Berkaitan dengan proses pengumpulan 1. Untuk menilai kemampuan guru
data tersebut, Nazir (1988:211) dalam menyusun laporan PTK
mengatakan bahwa “Pengumpulan data Peneliti melakukan penjumlahan nilai
adalah prosedur yang sistematik dan yang diperoleh atas pengamatan
berstandar untuk memperoleh data yang terhadap kompetensi profesional
diperlukan.” Guna mendapatkan data guru. Perolehan rata-rata kompetensi
yang diharapkan dalam penelitian ini, profesional guru dapat dirumuskan:
peneliti menggunakan beberapa teknik
X 
X
yang dianjurkan dalam pendekatan
kualitatif seperti Observasi Wawancara ,
N
Dengan :
Dokumentasi.
Menurut Arikunto (2010: 203) X = Nilai rata-rata
Instrumen yang digunakan dalam ΣX = Jumlah nilai peraspek
penelitian ini terdiri dari: Lembar ΣN = Jumlah aspek yang
observasi, Panduan wawancara, dinilai
Dokumentasi, Catatan lapangan. 2. Kriteria keberhasilan
Data yang terkumpul diolah dan Program ini dikatakan berhasil apa
dianalisis secara kuantitatif (persentase bila rata-rata kualitas yang diperoleh
dan skor) serta dianalisis secara kualitatif oleh guru berada diatas 80 dalam
( deskripsi dengan kata- kata atau kalimat menyusun laporan penelitian
). Data aktivitas guru baik yang positif tindakan kelas.
maupun negatif pada setiap kegiatan
182 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 182
Vol. I No.1 Th. 2016
Untuk melihat kemampuan guru dari terhadap kualitas laporan PTK yang telah
suatu pertemuan ke pertemuan dibuat oleh guru. Hasil analisis tersebut
selanjutnya, dan dari siklus I ke dapat dilihat pada tabel berikut ini :
siklus II digunakan persentase. Tabel 1. Hasil Pengamatan Terhadap
Adapun kriteria penilaian sebagai Kualitas Penulisan PTK Pada Siklus I

berikut: Kualitas
80 – 100 = A (Sangat Baik) No Nama Laporan PTK
60 – 79 = B (Baik ) Siklus I
40 – 59 = C (Cukup) 1 Suhatris 75
0 – 50 = D (Kurang) 2 Dekron 76
HASIL PENELITIAN 3 Yulinda 78
Siklus Pertama 4 Rianis 79
Pengamatan dilakukan pada saat 5 Zulmelda 80
pelaksanaan tindakan dalam proses 6 Ica Irawati 80
pembinaan berlangsung dengan 7 Nilawati 79
menggunakan lembar pengamatan 8 Abduli 79
terhadap aktivitas guru. Pengamatan yang 9 Putry Rahmayani 78
dilakukan terhadap proses pembinaan Jumlah 1010
menunjukan bahwa proses pembinaan Rata-rata 77.69
Sumber: Pengolahan data terhadap penulisan
terhadap guru masih belum berjalan
Laporan PTK Siklus I
secara efektif. Masih banyak guru yang
Berdasarkan tabel diatas, dapat
kurang berkonsentrasi saat penyampaian
diketahui bahwa kualitas penulisan
materi dilakukan. Selain itu, guru kurang
laporan PTK yang dibuat oleh guru
aktif dalam menanggapi pertanyaan yang
berada pada rata-rata 77,69 dengan
diajukan oleh instruktur. Guru pun juga
kateori baik. Skor tertinggi adalah 80 dan
kurang aktif bertanya kepada mentor
skor terendah adalah 75.
tentang penelitian tindakan yang akan
Untuk lebih jelasnya grafik
dilaksanakannya.
kompetensi guru dapat dilihat pada
Selain itu, berdasarkan lembar
diagram di bawah ini :
pengamatan terhadap proses pembinaan
dengan model CLCK yang dilakukan Rekapitulasi Frekuensi Kompetensi
Profesional Guru dalam Menyusun PTK
terdadap guru terlihat bahwa intruktur
masih terlihat mengalami kesulitan dalam 81 80 80
80 79 79 79
menumbuhkan semangat menulis guru. 79 78 78
Guru pun masih belum berani 78
77 76
menyatakan permasalahan yang mereka 76 75 Kualitas
selama penulisan laporan PTK dilakukan. 75
Keaktifan guru dalam menanggapi 74
73
pertanyaan yang dikemukakan oleh 72
instruktur juga masih rendah. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemudian, untuk melakukan
penelitian terhadap kompetensi
profesional guru dalam menyusun PTK Berdasarkan diagram diatas terlihat
pada siklus I, maka dilakukan analisis bahwa skor rata-rata tertinggi adalah 80.

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 183


Vol. I No.1 Th. 2016
Terdapat dua orang guru yang Kemudian, untuk melakukan
mendapatkan skor 80 yaitu Zulmelda. dan penelitian terhadap kompetensi
Ica Irawati. Sedangkan skor rata-rata 76 profesional guru dalam menyusun PTK
yang diperoleh oleh Dekron. pada siklus II, maka dilakukan analisis
Selain itu, pada diagram diatas dapat terhadap kualitas laporan PTK yang telah
kita mengamati bahwa rata-rata capaian dibuat oleh guru. Hasil analisis tersebut
kompetensi profesional guru dalam dapat dilihat pada tabel berikut ini :
menyusun laporan PTK masih di bawah Tabel 2. Hasil Pengamatan Terhadap
standar yang telah ditetapkan. Untuk itu, Kualitas Penulisan PTK Pada Siklus II
di perlukan lanjutan pelaksanaan Kualitas Laporan
No Nama
pembinaan dengan menggunakan model PTK Siklus II
pembinaan CLCK berbasis mentoring 1 Suhatris 84
pada siklus 2. 2 Dekron 85
3 Yulinda 86
Siklus kedua 4 Rianis 84
Pengamatan dilakukan pada saat 5 Zulmelda 87
pelaksanaan tindakan dalam proses 6 Ica Irawati 88
pembinaan berlangsung dengan 7 Nilawati 84
menggunakan lembar pengamatan 8 Abduli 83
terhadap aktivitas guru selama proses 9 Putry Rahmayani 85
pembinaan. Pengamatan yang dilakukan Jumlah 1101
terhadap pelaksanaan pembinaan Rata-rata 84.69
menunjukan bahwa pembinaan dengan Sumber: Pengolahan data terhadap penulisan
model CLCK berbasis mentoring Laporan PTK Siklus II
berlangsung dengan baik karena guru Berdasarkan tabel diatas, dapat
sudah terlihat aktif dalam mengikuti diketahui bahwa kualitas penulisan
kegiatan pembinaan. Selain itu, guru laporan PTK yang dibuat oleh guru pada
terlihat sudah berkonsentrasi dalam siklus II berada pada rata-rata 84,69
mengikuti kegiatan pembinaan. Disisi dengan kategori baik. Skor tertinggi
lain, analisis terhadap laporan hasil adalah 88 dan skor terendah adalah 83.
penelitian yang yelah direvisi oleh guru Untuk lebih jelasnya grafik
menunjukkan bahwa mereka sudah kompetensi guru dapat dilihat pada
memahami penulisan laporan penelitian diagram di bawah ini :
tindakan kelas. Rekapitulasi Frekuensi Kompetensi
Selain itu, dilihat dari lembar Profesional Guru dalam Menyusun PTK
pengamatan terhadap proses pembinaan 90 88
yang dilakukan terhadap guru terlihat 88 87
86
86 85 85
bahwa guru sudah terlihat lebih mudah 84 84 84
84 83
dan telah memahami penyusunan laporan Nama Guru
82
penelitian tindakan kelas. Guru sudah 80
berani mengemukakan kesulitan yang 1 2 3 4 5 6 7 8 9
mereka hadapi dalam menulis laporan
penelitian tindakan kelas kepada mentor. Gambar 1 Rekapitulasi Frekuensi
Kualitas Penulisan PTK Pada Siklus II

184 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 184


Vol. I No.1 Th. 2016
Berdasarkan diagram diatas PTK yang dibuat oleh guru pada siklus I
terlihat bahwa skor rata-rata tertinggi adalah 77,69 meningkat menjadi 84,69
adalah 88 yang diperoleh Ica Irawati. pada siklus II. hal ini dapat dilihat bahwa
Selain itu, pada diagram diatas terdapat peningkatan sebesar 7,00 .
dapat kita mengamati bahwa rata-rata
Peningkatan Kualitas PTK yang dibuat
capaian kompetensi profesional guru Guru
dalam menyusun laporan PTK telah 86.00 84.69
mencapai standar yang telah ditetapkan. 84.00
Untuk itu, tindakan ini tidak perlu 82.00
lanjutan pada siklus berikutnya. 80.00 Siklus I
77.69
Berdasarkan hasil pengamatan 78.00
Siklus II
76.00
kolaborator tentang pelaksanaan proses
74.00
pembinaan dengan menggunakan model
Kualitas RPP
pembinaan CLCK berbasis mentoring di
SDN 03 Batang Gasang selama siklus II, Gambar 2 Peningkatan Kualitas PTK yang
serta hasil analisis data yang dilakukan dibuat oleh guru (Perbandingan Siklus I dan
oleh kolaborator dan penulis tentang Siklus II)
keterlaksanaan pembinaan dengan model Dari hasil analisis data tentang
pembinaan CLCK berbasis mentoring kualitas laporan PTK yang dibuat oleh
maka secara umum permasalahan- pada siklus II dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang terjadi pada saat adanya peningkatan kualitas laporan PTK
pembinaan di siklus I sudah mulai teratasi yang dibuat oleh guru. Hal ini
pada siklus II. mengisyaratkan adanya peningkatan
Perkembangan kemampuan guru kompetensi profesional guru dalam
dalam menulis laporan PTK pada siklus I menyusun laporan penelitian tindakan
dan siklus II dapat dilihat pada data kelas. Oleh sbab itu, target ditentukan
berikut ini. telah tercapai, maka penelitian ini
dihentikan dan tidak di lanjutkan siklus
Tabel 3 Perkembangan Kualitas III.
Laporan PTK antara Siklus I dan
Siklus II PEMBAHASAN
Kualitas Berdasarkan pengamatan terhadap
No Siklus Kategori kompetensi profesional guru dalam
Laporan PTK
1 I 77,69 Cukup menyusun laporan PTK dengan
2 II 84,69 Baik menggunakan model pembinaan CLCK
berbasis mentoring, maka dapat
disimpulkan bahwa kompetensi
Berdasarkan tabel 9 diatas, dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatkan profesional guru dalam menyusun laporan
PTK mengalami peningkatan bila
kualitas lapoaran PTK pada siklus I dan
dibandingkan dengan hasil yang dicapai
siklus II. peningkatan kualitas laporan
sebelum menggunakan model ini.
PTK ini menunjukkan adanya
Kompetensi profesional guru dalam
peningkatan kompetensi profesional guru
menyusun laporan PTK (kualitas PTK)
dalam menyusun laporan penelitian
sebelum menggunakan model ini masih
tindakan kelas. Dimana rata-rata kualitas

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 185


Vol. I No.1 Th. 2016
banyak yang rendah bahkan terdapat guru dalam penulisan. Disamping itu, pada
yang tidak memiliki laporan PTK. Namun siklus II ini juga ditemuai hal-hal sebagai
setelah penggunaan model ini, berikut:
kompetensi profesional guru dalam 1. Guru sudah maksimal dalam
menyusun laporan PTK menjadi merevisi laporan PTK mereka
meningkat. 2. Guru telah berani menyatakan
Berdasarkan hasil pengolahan data kesulitan yang merekan alami
sebelum model ini digunakan, ditemukan dalam menulis PTK
bahwa kompetensi profesional guru dalam 3. Guru berani mengeluarkan
menyusun laporan PTK pada rata-rata 70. pendapatnya dan menanggapi dari
Namun setelah penggunaan model presentasi dari instruktur
pembinaan CLCK berbasis mentoring, Apabila dilakukan analisis, maka
kompetensi profesional guru dalam terjadi peningkatan kompetensi
menyusun laporan PTK meningkat profesional guru dalam menyusun laporan
menjadi 84,69. PTK dari siklus I ke siklus II. kompetensi
Berdasarkan gambaran hasil profesional guru dalam menyusun laporan
pengamatan dan pengolahan data pada PTK pada siklus I adalah 77,69
siklus I diperoleh rata-rata kompetensi meningkat menjadi 84,69 dengan
profesional guru dalam menyusun laporan peningkatan sebesar 7,00.
PTK adalah 77,69. Pelaksanaan Berdasarkan uraian diatas, dapat
pembinaan melalui penerapan metode disimpulkan bahwa model pembinaan
pembinaan CLCK berbasis mentoring CLCK berbasis mentoring dapat
pada siklus I masih belum berhasil karena meningkatkan kompetensi profesional
disebabkan : guru dalam menyusun laporan PTK di
1. Guru masih belum seluruhnya SDN 03 Batang Gasang.
melibatkan dalam proses revisi Hal ini sesuai dengan pendapat yang
laporan PTK dikemukakan oleh Rohani (2004:72)
2. Guru masih banyak yang belum bahwa :Pembinaan guru adalah
memperhatikan contoh yang serangkaian bantuan yang berwujud
diberikan oleh guru ataupun layanan profesional yang diberikan oleh
instruktur. orang yang lebih ahli (kepala sekolah,
3. Konsentrasi guru selama proses pengawas, ahli lainnya) kepada guru
pembinaan masih rendah dengan maksud agar dapat meningkatkan
Sementara itu, pada siklus II, kualitas proses dan hasil belajar, sehingga
kompetensi profesional guru dalam tujuan pendidikan yang direncanakan
menyusun laporan PTK yang dicapai oleh dapat tercapai.
guru adalah 84,69. Hal ini disebabkan Pembinaan guru pada prinsipnya
karena dalam pembelajaran pada siklus II merupakan kegiatan membantu dan
ini, model pembinaan CLCK berbasis melayani guru agar diperoleh guru yang
mentoring lebih dikembangkan dan lebih bermutu yang selanjutnya
proses pembinaan lebih lebih ditekankan diharapkan terbentuk situasi proses
pada pendampingan dan pemberian belajar mengajar yang lebih baik dalam
contoh dan lebih melibatkan guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
merevisi dan menentukan kesalahan Menurut Gaffar (Prihatin, 2005:40)

186 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 186


Vol. I No.1 Th. 2016
bahwa : “pembinaan guru merupakan
suatu keharusan untuk mengatasi
permasalahan tugas di lapangan.” DAFTAR PUSTAKA
Pembinaan guru menekankan kepada Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2008.
pertumbuhan profesional dengan inti Penelitian Tindakan Kelas.
keahlian teknis serta perlu ditunjang oleh Jakarta:PT Bumi Aksara
kepribadian dan sikap profesional.
Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta : PT Rineka
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Cipta.
pembahasan yang telah dikemukakan
Kemmis, S dan R. Mc Taggart.
pada bab sebelumnya, maka dapat (1988). The Action Research
disimpulkan bahwa model pembinaan Planner. Victoria: Deakin
CLCK berbasis mentoring dapat University.
meningkatkan kompetensi profesional Nasution. 2003. Penelitian Tindakan
guru dalam menyusun laporan PTK di kelas. Bandung : Yrama Widya
SDN 03 Batang Gasang.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Pegawai
Kompetensi profesional guru dalam
Profesional. Jakarta: Remaja
menyusun laporan PTK dari siklus I ke
RosdaKarya.
siklus II. kompetensi profesional guru
dalam menyusun laporan PTK pada siklus Rohani, N.K. (2004). “Pengaruh
I adalah 77,69 (baik) meningkat menjadi Pembinaan Kepala Sekolah dan
84,69 (Baik) dengan peningkatan sebesar Kompensasi Terhadap Kinerja Guru
7,00. SLTP Negeri di Kota Surabaya”.
Jurnal Pendidikan Dasar. 5, (1),
SARAN 71-78. [Online]. Tersedia:
Berdasarkan kesimpulan di atas, www.dikdas.jurnal.unesa.ac.id.
maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut : Syah. 2000. Pegawai Profesional.
1. Untuk kepala sekolah, pengunaan Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
model pembinaan CLCK berbasis
mentoring cocok digunakan untuk Zuriah. (2003). Penelitian Tindakan
meningkatkan kompetensi dalam Bidang Pendidikan dan
Sosial. Malang : Banyu Publishing
profesional guru dalam menyusun
laporan PTK yang selama ini masih
menjadi hal yang sangat sulit
dirasakan oleh guru.
2. Untuk pengawas diharapkan dapat
memberikan masukan yang lebih
jelas dan terarah dalam pembinaan
terhadap guru.

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 187


Vol. I No.1 Th. 2016
188 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 180
Vol. I No.1 Th. 2016

You might also like