You are on page 1of 13

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DURIAN DI DESA

PAKISAN KECAMATAN TLOGOSARI


( Study Kasus Di Desa Pakisan Kec. Tlogosari Kab. Bondowoso )

Oleh :
Adhitya Yazi Adam
Ir. Martono Achmar, MM

ABSTRACT

The research was determined the durian farm income each of year in the village of
Pakisan District of Tlogosari Regency of Bondowoso, knowing how feasibility durian
farm in the village of Pakisan District of Tlogosari Regency of Bondowoso.
Statistical analysis used is descriptive method. Descriptive method is a method
used to depict or describe the data in a systematic, factual, and accurate about the facts -
facts and relationships between phenomena that are looking for.
The sampling technique by means of a simple random and each respondent has an
equal chance of being sampled. Durian farmers overall population (productive and non-
productive) harvest season in 2014 in the village of Pakisan there are 123 farmers. But
durian farmers productive population by 30 farmers so that sampling techniques into
census technique which makes all the productive population durian farmers into a sample
of 30 farmers.
The results showed that the durian farm income during the first year by the
farmers in the village of Pakisan District of Tlogosari Regency of Bondowoso profitable,
where durian farm income earned average - average in the period of 1 year to reach Rp.
18.9569 million, and durian farm in the village of Pakisan District of Tlogosari the
regency of Bondowoso feasible to try, prospects of this farm has a good chance to be
developed further. Where the average per year for the feasibility of a durian farm in the
village of Pakisan which was analyzed by B / C ratio is 13.47 and for the calculation of B
/ C Ratio durian farm on average reaches 1.15 per month.
Suggestions of researchers is In durian farming activities in the village of Pakisan
District of Tlogosari, farmers must be active and diligent in working in the field of durian
cultivation and if necessary can be improved by adopting a more modern agricultural
technologies in order to produce agricultural products such as durian high quality and
good quality that can increase the income of farmers themselves

Keyword : Eligibility,Farm,Durian
ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah mengetahui pendapatan usahatani durian per tahun di Desa
Pakisan Kecamatan Tlogosari Kabupaten. Bondowoso, mengetahui bagaimana
kelayakan usaha tani durian di Desa Pakisan Kecamatan. Tlogosari Kabupaten.
Bondowoso.
Analisis statistik yang digunakan adalah metode diskriptif. Metode diskriptif
adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta – fakta serta hubungan antar fenomena
yang di cari.
Tehnik pengambilan sampel dengan cara acak sederhana dan setiap responden
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Populasi petani durian
keseluruhannya (produktif dan non produktif) musim panen 2014 di Desa pakisan ada
123 petani. Namun populasi petani durian yang produktif sebanyak 30 petani sehingga
teknik pengambilan sampel menjadi teknik sensus yaitu menjadikan semua populasi
petani durian yang produktif menjadi sampel sebanyak 30 petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan usahatani durian selama 1 tahun
yang dilakukan petani di Desa Pakisan Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso
menguntungkan, dimana pendapatan usahatani durian yang diperoleh rata – rata dalam
kurun waktu 1 tahun mencapai Rp. 18.956.900, Dan usahatani durian di Desa Pakisan
Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso layak untuk di usahakan, prospek dari
usahatani ini memiliki peluang yang baik untuk di kembangkan lebih lanjut. Dimana
rata-rata per tahun untuk tingkat kelayakan usahatani durian di Desa Pakisan yang di
analisa dengan B/C Ratio adalah 13,47 dan untuk penghitungan B/C Ratio usahatani
durian perbulan rata- rata mencapai 1,15.
Saran dari peneliti adalah Dalam kegiatan usaha tani durian yang ada di Desa
Pakisan Kecamatan Tlogosari, petani harus tetap giat dan tekun dalam bekerja di bidang
budidaya durian dan jika diperlukan bisa ditingkatkan dengan mengadopsi teknologi
pertanian yang lebih modern agar dapat menghasilkan produk pertanian berupa buah
durian yang bermutu tinggi dan kualitas yang baik agar pendapatan petani sendiri dapat
bertambah.

Kata Kunci : Kelayakan, usahatani, durian


PENDAHULUAN sehingga menjadi durian. Kata ini
Kabupaten Bondowoso terutama dipergunakan untuk
yang beribukota di Bondowoso menyebut buah yang kulitnya
memiliki luas 1.560,10 Km2 atau berduri tajam.
sekitar 3,26% dari luas total Manfaat durian selain
Provinsi Jawa Timur, yang terbagi sebagai makanan buah segar dan
dalam 209 Desa, 10 Kelurahan, olahan lainnya, terdapat manfaat
1.133 Dusun dan 23 Kecamatan. dari bagian lainnya, yaitu:
Struktur ekonomi Kabupaten 1. Tanamannya sebagai
Bondowoso pada tahun 2011 pencegah erosi di lahan-lahan
didominasi sektor Pertanian yang miring.
(45,22 %), Pengolahan (16,30 %) 2. Batangnya untuk bahan
dan Perdagangan (23,85 %). bangunan/ perkakas rumah
Komoditi unggulan tangga. Kayu durian setaraf
Kabupaten Bondowoso yaitu dengan kayu sengon sebab
sektor perkebunan, pertanian dan kayunya cenderung lurus.
jasa. Sektor Perkebunan komoditi 3. Bijinya yang memiliki
unggulannya adalah Kakao, Tebu, kandungan pati cukup tinggi,
Kopi, Kelapa, Cengkeh, berpotensi sebagai alternatif
Tembakau, Jambu Mete dan pengganti makanan (dapat
Durian. dibuat bubur yang dicampur
Tanaman durian termasuk daging buahnya).
famili Bombaceae sebangsa 4. Kulit dipakai sebagai bahan
pohon kapuk-kapukan. Yang abu gosok yang bagus,
lazim disebut durian adalah dengan. cara dijemur sampai
tumbuhan dari marga (genus) kering dan dibakar sampai
Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan hancur.
Coelostegia. Durian merupakan Tanaman durian akan
tanaman buah berupa pohon. tumbuh dan berbuah pada
Sebutan durian diduga berasal ketinggian 50 - 1500m dpl dengan
dari istilah Melayu yaitu dari kata intensitas cahaya 40-50 %, suhu
duri yang diberi akhiran-an 22-30 C, dan curah hujan ideal
1.500 - 2.500 mm per-tahun dan tanaman tersebut di budidayakan
tersebar merata sepanjang tahun. dengan baik karena Bondowoso
Lama bulan basah 9-10 bulan merupakan wilayah yang cocok
pertahun. Musim kering lebih dari untuk durian. Di lihat dari nilai
3 bulan akan menggangu ekonomisnya, Kebutuhan akan
pematangan buah durian. Akan buah durian masih sangat tinggi
tetapi, musim kering 1-2 bulan untuk di pasarkan baik local
saja justru akan merangsang maupun luar kota. Karena rasa
pembungaan lebih baik. Tanah yang khas dari durian tersebut,
yang cocok adalah lempung banyak manfaat yang bisa
berpasir subur dan banyak diporoleh. Dari segudang
kandungan bahan organik, dan pH kegunaan dari buah durian baik
6 - 7. Selain itu tanaman durian nilai ekonomis, kesehatan maupun
memerlukan tanah yang dalam sosialnya buah durian mempunyai
dengan drainase baik karena akar prospek yang menjanjikan untuk
durian peka terhadap rendaman dikembangkan.
air. Berdasarkan latar
Bondowoso merupakan belakang tersebut diatas maka
sebuah kota yang banyak penulis tertarik untuk mengadakan
mempunyai tanaman durian, dan penelitian tentang “ Analisis
di antara wilayah Bondowoso Kelayakan Usaha Tani Durian
yang mempunyai lahan banyak (Durio Zibhetinus )“ di Desa
ditanami durian adalah Desa Pakisan Kecamatan Tlogosari
Pakisan Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso.
daerah ini memiliki lahan yang
berbukit dan hanya sebagian kecil PERUMUSAN MASALAH
yang memiliki dataran tinggi Berdasarkan latar
sehingga sangat baik untuk belakang diatas maka ditetapkan
tanaman durian, tinggi wilayah ini identifikasi masalah adalah :
adalah ± 550 - 800 mdpl dan a. Berapa pendapatan usaha tani
lebih didominasi oleh durian per tahun satu kali
perbukitan, sehingga banyak areal musim di Desa Pakisan .
b. Bagaimana Kelayakan usaha mempermudah peneliti untuk
tani durian di Desa Pakisan penentuan sampel
Kec. Tlogosari Kab. 3. Berdasarkan banyaknya
Bondowoso. sempel yang ada, jarak lokasi
penelitian dengan tempat
tinggal peneliti dirasa paling
METODOLOGI PENELITIAN
dekat, sehingga membantu
Tempat dan Waktu Penelitian
kelancaran penelitian terutama
Penentuan daerah
dari segi efisiensi waktu dan
penelitian dilakukan secara
biaya.
sengaja yang dilaksanakan di
Waktu penelitian yang
Dusun Sukorejo Desa Pakisan
digunakan oleh peneliti di mulai
Kecamatan Tlogosari Kabupaten
dari bulan April 2014 sampai 9
Bondowoso. Lokasi ini dipilih
September 2014.
atas pertimbangan sebagai berikut
Analisa Statistik
1. Dusun Sukorejo Desa Pakisan
Analisis statistik yang
Kecamatan Tlogosari
digunakan adalah metode
merupakan salah satu obyek
diskriptif. Metode diskriptif yaitu
yang mempunyai wilayah
gambaran atau lukisan secara
yang banyak ditanami pohon
sistematis, factual dan akurat
durian yang ada di kabupaten
mengenai fakta – fakta serta
Bondowoso, peneliti melihat
hubungan antar fenomena yang
daerah Tlogosari merupakan
disellidiki.
sentral kebun durian sehingga
Penelitian ini akan
membantu peneliti dalam
mendiskripsikan berbagai
menentukan arah penelitian
fenomena yang akan di hadapi
yang ingin dituju.
oleh produsen khususnya
2. Terdapat ± 30 Kepala
mengenai prospek
Keluarga yang menanam
pengembangannya sehingga
pohon durian di Dusun
memberikan tingkat kelayakan
Sukorejo Desa Pakisan
untuk pengembangan pada masa
Kecamatan Tlogosari sehingga
yang akan datang dengan cara
menganalisis pendukung Teknik Pengumpulan Data
kemudian menarik kesimpulan Menurut Sugiyono (2010),
terhadap masalah tersebut Metode pengumpulan data yang
Populasi dan Sampel digunakan berdasarkan jenis data
Soekartawi (1995), adalah data kualitatif dan data
Populasi merupakan jumlah dari kuantitatif. Data kualitatif adalah
anggota (sampel) secara fakta yang diperoleh selama
keseluruhan, sedangkan sampel penelitian berupa kata-kata atau
adalah sebagaian dari anggota tulisan dari manusia atau tentang
populasi yang terpilih sebagai perilaku manusia yang dapat
objek pengamatan Atau sebagian diamati.
objek yang diambil dengan tujuan Data kuantitatif yaitu data
memperoleh gambaran mengenai yang nilainya berbentuk numerik
keseluruhan objek itu sendiri atau angka. Berdasarkan sumber
dinamakan sampel. data dibedakan menjadi dua
Tehnik pengambilan kelompok yaitu data primer dan
sampel dengan cara acak data sekunder.
sederhana dan setiap responden Data primer merupakan
memiliki kesempatan yang sama data yang didapatkan melalui
untuk menjadi sampel. Populasi wawancara, pengukuran, dan
petani durian keseluruhannya pengamatan langsung di lapangan.
(produktif dan non produktif) Pengumpulan data primer
musim panen 2014 di Desa dilakukan dengan cara sebagai
pakisan ada 123 petani. Namun berikut:
populasi petani durian yang 1. Kuesioner (quetionaire) adalah
produktif sebanyak 30 petani suatu cara pengumpulan data
sehingga teknik pengambilan dengan cara memberikan daftar
sampel menjadi teknik sensus pertanyaan atau angket yang
yaitu menjadikan semua populasi telah disediakan kepada
petani durian yang produktif responden yaitu petani durian.
menjadi sampel sebanyak 30 2. Wawancara adalah proses
petani. (Nazir, 1999) memperoleh data dengan cara
tanya jawab secara langsung Teknik Analisis Data
dan temu muka langsung Untuk menguji hipotesa
dengan petani durian. pertama yaitu mengetahui
Pengumpulan data seperti ini pendapatan yang diperoleh petani
dituntut untuk melakukan durian,
banyak pelacakan guna  Biaya produksi:
mendapatkan data yang lebih TC = TFC + TVC
dalam, utuh, dan rinci. Keterangan :
3. Observasi (observation), TC = Total Biaya Produksi
pengamatan langsung pada TFC = Total Biaya Tetap
suatu objek yang akan diteliti TVC = Total Biaya Variabel
untuk mendapatkan gambaran  Total Penerimaan :
yang tepat mengenai objek TR = P . Q
penelitian. Keterangan :
Data Sekunder adalah TR = Total Penerimaan
pengumpulan data yang dilakukan P = Harga Produksi
melalui studi kepustakaan yang Q = Jumlah Produksi
terdiri dari:  Pendapatan petani
1. Penelitian kepustakaan adalah = TR – TC
dengan mengumpulkan buku- Keterangan :
buku, karya ilmiah, makalah
= Pendapatan
yang memiliki relevansi
TR = Total Penerimaan
dengan masalah petani durian.
TC = Total Biaya Produksi
2. Studi dokumentasi adalah
Untuk hipotesa yang
dilakukan dengan menelaah
kedua yaitu kelayakan usaha tani
catatan tertulis, dokumen,
durian menggunakan analisis B/C
dan arsip yang menyangkut
Ratio.
masalah petani durian.

Ratio B/C =
Keterangan B : Benefit
C : Cost
Dengan criteria sebagai berikut :
a. Bila B/C > 1 maka setiap satu yang dipekarangannya bagi yang
rupiah biaya yang di keluarkan memiliki pohon durian sedikit dan
akan menghasilkan ditanam di kebun bagi yang
keuntungan lebih besar dari memiliki pohon durian banyak.
satu rupiah/ layak Dari keseluruhan tanaman durian
b. Bila B/C < 1 maka setiap satu yang ada di Desa Pakisan,
rupiah biaya yang di keluakan mayoritas durian disana memiliki
akan menghasilkan ke varietas yang berbeda dari
untungan lebih kecil dari satu wilayah lainnya yaitu jenis durian
rupiah. kasur dan lai.
Masyarakat di Desa
Pakisan banyak yang melakukan
PEMBAHASAN
budidaya durian dengan alasan
Profil Usahatani Durian
memperoleh pendapatan
Usahatani durian yang ada
meningkatkan taraf hidup
di Desa Pakisan Kecamatan
keluarganya. Masih banyak
Tlogosari Kabupaten Bondowoso
masyarakat yang mempunyai
merupakan usaha turun temurun
usahatani durian yaitu berkisar
yang dilakukan masyarakat di
123 petani yang sudah produktif
Desa Pakisan, usaha ini bergerak
dan belum produktif. Dari
dibidang usahatani karena
keseluruhan petani yang ada,
merupakan usaha budidaya
terdapat 30 petani yang memiliki
menanam pohon durian untuk
pohon durian produktif. Dari
menghasilkan buahnya. Pohon
keseluruhan petani yang ada maka
durian merupakan komoditi jenis
dalam penelitian ini, peneliti
tanaman perkebunan dan memiliki
mengambil 30 petani durian
usia tumbuh yang lama, pohon ini
dijadikan responden mencari tahu
memiliki buah yang berwarna
pendapatan dan kelayakan
kuning dan terdapat daging buah
usahatani yang dimiliki petani
yang manis. Sudah sejak dulu
durian dalam mengembangkan
Desa Pakisan banyak ditanami
usahataninya agar mempunyai
tanaman durian, merekan
peluang yang cerah di masa yang
menanam pohon duriannya ada
akan datang. Oleh sebab itu maka ingin mencari tahu pengembangan
peneliti tertarik untuk meneliti usahatani durian kedepannya
kelayakan usahatani durian karena seperti apa sehingga bisa di
dalam karya ilmiah yang ada aplikasikan di daerah lainnya
masih sedikit mahasiswa yang terutama daerah peneliti
meneliti komoditas durian, serta
Produksi Durian
Produksi adalah segala menciptakan atau menambah
kegiatan yang ditujukan untuk kegunaan suatu barang, pada
Produksi Durian Oleh Petani Durian Di Desa Pakisan Kecamatan
Tlogosari Kabupaten Bondowoso 2014
Jenis Produksi Durian/Musim
Usahatani Minimum Maksimum Rata-rata/Musim
Durian 480 18.700 3.789
Sumber : Data primer diolah dari lampiran 3

Dari tabel di atas dapat minimum 480 buah, maksimum


dilihat bahwa jumlah produksi 18.700 buah, dan rata-rata
durian Di Desa Pakisan mencapai 3.789 buah.

Harga Durian Oleh Petani Durian Di Desa Pakisan Kecamatan Tlogosari


Kabupaten Bondowoso 2014
Jenis Harga Durian/Musim
Usahatani Minimum Maksimum Rata-rata/Musim
Durian 5.200 6.200 5.557
Sumber : Data primer diolah dari lampiran 3 minimum Rp 5.200,-/buah,
Dari tabel di atas dapat maksimum Rp 6.200,-/buah, dan
dilihat bahwa jumlah harga rata-rata mencapai Rp 5.557,-
durian Di Desa Pakisan /buah

Penerimaan Usahatani Durian


Penerimaan usahatani
atau nilai uang yang diterima dari
durian merupakan hasil perkalian
penjualan pokok usahatani durian
antara jumlah produksi dari
tersebut (PxQ).
usahatani durian dengan harga
Penerimaan Usahatani Durian Oleh Petani Durian Di Desa Pakisan
Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso 2014
Jenis Penerimaan Rata-rata (Rp/Musim)
Usahatani Minimum Maksimum Rata-rata/Musim
Durian 2.592.000 99.110.000 20.837.000
Sumber : Data primer diolah dari lampiran 3

Dari tabel di atas dapat buah dan harga jual produksinya


dilihat bahwa penerimaan Rp 5.300,-, dan rata-rata per
usahatani durian dalam kurun musim mencapai Rp 20.837.000,-
waktu 1 musim Di Desa Pakisan hal ini disebabkan karena rata-rata
memperoleh penerimaan produksi usahatani durian
minimum Rp. 2.592.000,- hal ini mencapai 3.789 buah dan harga
disebabkan karena produksi yang jual produksinya Rp 5.557,-,. Jadi
dihasilkan mencapai 480 buah dan dapat disimpulkan bahwa
harga jual produksinya Rp 5.400, penerimaan usahatani durian
maksimum Rp. 99.110.000,- hal tinggi. Ditinjau dari rata-rata hasil
ini disebabkan karena produksi produksi dan rata-rata harga jual.
yang dihasilkan mencapai 18.700

Pendapatan Usahatani Durian Di


Desa Pakisan
Untuk hipotesa yang TR = Total Penerimaan
pertama yaitu agar dapat
TC = Total Biaya Produksi
mengetahui pendapatan usahatani
Pendapatan usahatani
durian menguntungkan atau tidak
adalah selisih antara penerimaan
maka diperoleh melalui analisis
dan semua biaya. Penerimaan
pendapatan dengan rumus :
disini adalah jumlah produksi
= TR – TC dikali harga dari durian perbuah,
Keterangan : sedangkan biaya adalah semua
= Tingkat Pendapatan biaya yang dikeluarkan
Pendapatan Rata-rata Pertahun Usahatani Durian Di Desa Pakisan
Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso Tahun 2014
Pendapatan Rata-rata (Rp/Tahun)
Jenis usahatani
Minimum Maksimum Rata-rata/Tahun
Durian 2.355.000 83.710.000 18.968.900
Sumber : Data primer diolah dari lampiran 3

Dari tabel di atas dapat 7.175.000,- dan rata-rata pertahun


dilihat bahwa pada pendapatan mencapai Rp 18.968.900,- hal ini
usahatani durian memperoleh disebabkan penerimaan usahatani
pendapatan minimum Rp. durian rata-rata mencapai Rp.
2.355.000,- hal ini disebabkan 20.837.000,- dan biaya yang
karena penerimaan yang diperoleh dihabiskan mencapai Rp.
Rp. 2.592.000,- dan biaya yang di 2.193.733,-. Hal ini terjadi karena
habiskan mencapai Rp. 273.000,- hasil pengurangan antara total
, maksimum Rp. 83.710.000,- hal penerimaan dan total biaya
ini disebabkan karena penerimaan produksi. Dengan demikian dapat
yang diperoleh mencapai Rp. disimpulkan bahwa pendapatan
88.480.000,- dan biaya yang di usahatani durian menguntungkan
habiskan mencapai Rp.

B/C Ratio Usahatani Durian Di


Desa Pakisan
Analisa B/C Ratio tersebut layak atau tidak untuk
usahatani durian adalah analisa dikembangkan di masa yang akan
untuk mencari kelayakan datang. Untuk analisis tersebut
usahatani durian apakah dapat dilihat pada tabel di bawah
dalam usaha ini :

B/C Ratio Rata-rata Usahatani Durian Di Desa Pakisan Kecamatan


Tlogosari Kabupaten Bondowoso Tahun 2014
B/C Rata-rata
Jenis
Rata-rata/ Rata-rata/
usahatani Minimum Maksimum
Tahun Bulan
Durian 3,75 47,46 14,07 1,17
Sumber : Data primer diolah dari lampiran 3
Dari tabel di atas dapat 1. Pendapatan usahatani
dilihat bahwa B/C ratio usahatani durian selama 1 tahun
durian mencapai B/C ratio yang dilakukan petani di
minimum 3,75/tahun hal ini Desa Pakisan Kecamatan
disebabkan karena pendapatan Tlogosari Kabupaten
yang diperoleh Rp 7,800,000,- Bondowoso
dan biaya yang di habiskan menguntungkan, dimana
mencapai Rp.2,080,000,-, pendapatan usahatani
maksimum 47,46/tahun hal ini durian yang diperoleh rata
disebabkan karena pendapatan – rata dalam kurun waktu
yang diperoleh Rp. 18,510,000,- 1 tahun mencapai Rp.
dan biaya yang dihabiskan 18.956.900,-
mencapai Rp.390,000,- dan B/C 2. Usahatani durian di Desa
ratio rata-rata mencapai Pakisan Kecamatan
13,74/tahun hal ini disebabkan Tlogosari Kabupaten
pendapatan usahatani durian rata- Bondowoso layak untuk di
rata mencapai Rp. 18.956.900,- usahakan, prospek dari
dan biaya yang dihabiskan usahatani ini memiliki
mencapai Rp. 2.193.733,-. Serta peluang yang baik untuk
untuk penghitungan B/C Ratio di kembangkan lebih
usahatani durian perbulan rata- lanjut. Dimana rata-rata
rata mencapai 1,15. Hal ini terjadi per tahun untuk tingkat
dikarenakan hasil pembagian kelayakan usahatani
antara total pendapatan dan total durian di Desa Pakisan
biaya. yang di analisa dengan
KESIMPULAN B/C Ratio adalah 14,07
Berdasarkan hasil SARAN
penelitian pendapatan dan Dalam kegiatan usaha tani
kelayakan usahatani durian di durian yang ada di Desa Pakisan
Desa Pakisan Kecamatan Kecamatan Tlogosari, petani
Tlogosari Kabupaten Bondowoso harus tetap giat dan tekun dalam
dapat disimpulkan berikut : bekerja di bidang budidaya
durian dan jika diperlukan bisa meningkatkan perawatan yang
ditingkatkan dengan menanam lebih efektif.
varietas yang lebih unggul serta

DAFTAR PUSTAKA

Anonim ( 2013 ) Varietas durian Soekartawi. 1995. Analisis


Jatim Usahatani. Jakarta: Universitas
(Online)http://www.jatim.litbang. Indonesia
deptan.go.id/pelestarian-plasma-
nutfah-durian-durio-zibethinus- Sugiyono. 2010. Metode Penelitian.
murrr-di-jawa-timur.html ( 22 Yogjakarta: Pustaka Belajar
April 2014 )

Nazir, M. 1999. Metode Penelitian.


Jakarta. Ghalia Persada Indonesia

You might also like