You are on page 1of 21

KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

DALAM PENGELOLAAN SAMPAH


DI KABUPATEN GOWA

Putri Dwi Cahyani1, Abdul Kadir Adys2, Abdi3

1) Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar


2) Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
3) Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar

ABSTRACT

This study aimed to determine the performance of the Environmental Service in waste
management in Gowa Regency. This study used descriptive qualitative research methods. The
informants in the study were 13 people. The data collection technique were interview,
observation, and documentation. The results showed that the productivity of the performance
had not been maximized because the target for reducing waste had not been met, the failure to
achieve Adipura, and the schedule for disposing of waste was not disciplined. The quality of
service was quite good, seen from the discipline and friendliness of the officers, but there was a
need for additional heavy equipment, garbage containers and TPA improvements.
Responsiveness was good, due to the provision of a report website and responsiveness to solid
waste complaints. Responsibility was very good, it could be seen that employees and officers
carried out their duties and functions according to the SOP. Accountability was quite good,
such as the establishment of a Waste Bank UPT and control landfill standards at the TPA, but
lacks transparency in general solid waste data to the public.

Keywords: environmental service, performance, waste management

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Dinas Lingkungan Hidup dalam
pengelolaan sampah di Kabupaten Gowa. Penelitian menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif. Adapun informan dalam penelitian berjumlah 13 orang. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan produktivitas kinerja belum maksimal karena target
pengurangan sampah belum terpenuhi, kegagalan meraih Adipura, dan jadwal buang
sampah tidak disiplin. Kualitas layanan cukup baik, dilihat dari kedisiplinan dan
keramahan petugas, tetapi perlu adanya penambahan alat berat, kontainer sampah dan
pembenahan TPA. Responsivitas sudah baik, karena penyediaan website Lapor dan
tanggap terhadap keluhan persampahan. Responsibilitas sudah sangat baik, terlihat
pegawai dan petugas menjalankan tugas dan fungsi sesuai SOP. Akuntabilitas cukup
baik, seperti pembentukan UPT Bank Sampah dan standar control landfill di TPA,
tetapi kurang dalam transparansi data umum persampahan kepada masyarakat.

Kata Kunci: Dinas Lingkungan Hidup, kinerja, pengelolaan sampah

1
PENDAHULUAN yang masing-masing saling terhubung
berdasarkan ketetapan jalur
Salah satu permasalahan besar
pengangkutan sampah (DLH Kab.
yang dialami oleh hampir setiap negara,
Gowa, 2020).
Kota ataupun daerah adalah terkait
Permasalahan mengenai sampah
masalah penanganan dan pengelolaan
terus menerus bermunculan, disebabkan
sampah yang seakan tidak pernah ada
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat
habisnya untuk dibahas dan
akan larangan membuang sampah tidak
diselesaikan. Dimana timbulan sampah
pada tempatnya dan agar senantiasa
semakin hari terus menerus bertambah,
untuk membuang sampah pada tempat-
untuk itu sampah menjadi persoalan
tempat yang tersedia. Selain itu,
yang sangat serius terutama bagi sektor
penempatan tata letak Tempat
lingkungan hidup. Sebab, penanganan
Penampungan Sementara (TPS) sampah
masalah sampah berhubungan erat
yang tidak tepat menjadi masalah
dengan masalah lingkungan hidup yang
berikutnya. Dan juga yang tidak kalah
akan berdampak pada kondisi kesehatan
pentingnya adalah sehubungan dengan
dan kebersihan lingkungan.
tidak memadainya armada
Timbulan sampah berdasarkan
pengangkutan sampah serta pengelolaan
SNI (Standar Nasional Indonesia)
sampah yang hanya sekedar diangkut
perhari adalah sebanyak 0,5 kg
serta dibuang begitu saja tanpa adanya
perorang. Berdasarkan data tahun 2019,
pengolahan selanjutnya di TPA sampah
jumlah penduduk Kabupaten Gowa
menjadi penyebab tidak
yang ada pada 18 Kecamatan sebanyak
terselesaikannya masalah penanganan
755.235 jiwa. Sehingga, jumlah sampah
sampah tersebut dan memberi citra
perhari yang dihasilkan Kabupaten
buruk terhadap kinerja OPD (Organisasi
Gowa adalah 377.617,5 kg. Adapun
Pemerintah Daerah) yang
fasilitas pengangkut sampah yang telah
menanganinya.
dimiliki oleh Kabupaten Gowa terdiri
Adapun terkait masalah
dari 28 unit truk pengangkut sampah
pengelolaan sampah, Dinas Lingkungan
dan 13 unit motor sampah, serta
Hidup (DLH) adalah OPD yang
memiliki satu Tempat Pembuangan
mengemban tugas tersebut. Dinas
Akhir (TPA), yaitu TPA sampah
Lingkungan Hidup memiliki tugas dan
Pa’bentengan dan beberapa Tempat
bertanggung jawab dalam menjalankan
Penampungan Sementara (TPS) sampah
urusan rumah tangga daerah dan tugas-
2
tugas pokok pada bidang aspek dari pekerjaan tersebut (Wibowo, 2008:
peningkatan kebersihan, pengelolaan 7).
sampah, pengangkutan sampah, dan Prawirosentono menjelaskan
penataan lingkungan. Sehubungan kinerja merupakan suatu hasil kerja
dengan hal tersebut, terkait dengan yang mampu diperoleh seorang pegawai
penanganan pengelolaan sampah telah atau sekelompok pegawai yang terdapat
diatur dalam Peraturan Presiden pada sebuah organisasi, sesuai dengan
(Perpres) Republik Indonesia Nomor 97 tanggung jawab dan wewenangnya
Tahun 2017 tentang Kebijakan dan masing-masing dalam usaha untuk
Strategi Nasional (Jakstranas) dan telah mencapai tugas dan tujuan organisasi
ditindak lanjuti dengan adanya sesuai aturan legal serta tidak
penetapan Peraturan Bupati (Perbup) bertentangan dengan hukum dan juga
Gowa Nomor 44 Tahun 2018 yang sesuai dengan etika maupun moral
memuat Kebijakan dan Strategi Daerah (Pasolong, 2007: 176).
(Jakstrada) dalam Pengelolaan Sampah Menurut hasil penelitian Ranti
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Aprillina Putri (2017), menunjukkan
Sampah Rumah Tangga. (DLH Kab. bahwa kinerja Dinas Lingkungan Hidup
Gowa, 2020). dan Kebersihan (DLHK) Pemerintah
Kinerja adalah deskripsi maupun Kota Pekanbaru dalam pengelolaan
representatif terkait tingkat pencapaian sampah di kota tersebut sudah cukup
dari suatu program/kegiatan/kebijakan baik. Hal tersebut sejalan dengan
yang dijalankan dalam merealisasikan Standar Operasional Prosedur (SOP)
visi dan misi, sasaran, serta tujuan yang dimiliki oleh Kantor DLHK pada
sebuah organisasi yang pada dasarnya bidang pengelolaan sampah Kota
terletak pada perencanaan strategis Pekanbaru. Adapun hambatan yang
(strategic planning) dari suatu ditemui Dinas Lingkungan Hidup dan
organisasi (Mahsun, 2006: 25). Kebersihan terhadap pengelolaan
Sedangkan Amstrong dan Baron, sampah di Kota Pekanbaru adalah
mengemukakan bahwa kinerja memiliki kurangnya jumlah pekerja kebersihan
arti yang berasal dari kata performance atau Petugas Harian Lepas (PHL),
yaitu sebagai prestasi kerja atau hasil terbatasnya kendaraan pengangkut
kerja, dimana kinerja dalam hal ini sampah, serta kurangnya kepedulian dan
sehubungan dengan menjalankan suatu kesadaran masyarakat Kota Pekanbaru
pekerjaan dengan hasil yang diperoleh sehubungan dengan sampah.
3
Berbanding dengan satunya terkait dengan Tempat
penelitian Kiki Hardiyanti dan Pembuangan Akhir (TPA), yaitu
Ari Subowo (2019), yang TPA Caddika masih berada pada
menunjukkan hasil bahwa kriteria open dumping yakni
produktivitas kinerja dalam berada pada standar klasifikasi
pengelolaan sampah belum terendah. Open dumping
dapat dikatakan maksimal sebab merupakan teknik pembuangan
adanya keterbatasan sarana dan sampah dengan sistem yang
prasarana, kurangnya sumber paling sederhana, yaitu dengan
daya manusia, serta upaya yang hanya dibuang begitu saja.
masih belum sesuai. Kualitas Adapun tingkatan sistem di
pelayanan yang belum maksimal atasnya adalah controlled
sehingga diperlukan peningkatan landfill, yang kemudian
lebih lanjut. Responsivitas tidak berlanjut pada sanitary landfill.
maksimal karena tidak terdapat Akibatnya, Pemerintah
kegiatan maupun sarana agar Kabupaten (Pemkab) Gowa
dapat memahami kebutuhan gagal memperoleh penghargaan
masyarakat. Responsibilitas Adipura di tahun 2019, yang
belum maksimal karena hanya merupakan jenis penghargaan
berpusat pada TPA Kalikondang supremasi tertinggi pada bidang
dan pembenahan sarana dan kebersihan. Sehubungan dengan
prasarana di Kota, serta tidak hal tersebut, Pemerintah
terdapat keterbukaan kepada kabupaten dan Kepala Dinas
masyarakat terkait program- Lingkungan Hidup (DLH)
programnya. Kepemimpinan dan Kabupaten Gowa terus berupaya
tim adalah faktor pendorong untuk meningkatkan kinerja dan
keberhasilan, sebaliknya faktor berusaha melakukan perbaikan
penghambat mencakup tenaga penanganan dalam pengelolaan
kerja atau SDM yang masih sampah (Maryadi, 2019, Gagal
kurang, fasilitas yang terbatas, Raih Adipura,
serta dana yang terbatas. http://makassar.tribunnews.com)
Kabupaten Gowa saat ini .
sendiri memiliki permasalahan Dalam hal pengelolaan
pengelolaan sampah salah sampah dapat diketahui bahwa
4
kinerja Dinas Lingkungan Hidup sangat kosong berbanding jauh
Kabupaten Gowa masih belum dengan website Dinas
dapat dikatakan maksimal. Hal Lingkungan Hidup Kota
tersebut terlihat dari beberapa Makassar.
hambatan dan masalah sampah Pada Sistem Informasi
yang belum mampu Pengelolaan Sampah Nasional
terselesaikan, yaitu: (SIPSN), data umum
Jumlah pengurangan pengelolaan sampah Kabupaten
sampah yang belum mencapai Gowa tidak tercatat sama sekali
target 20% atau sebanyak dan terlihat kosong berbanding
27.781,75 ton, sedangkan dengan Kota Makassar dan
jumlah pengurangan sampah Kabupaten lain di sekitarnya.
yang berhasil dicapai, yakni Kerjasama masyarakat
sebanyak 27.188,64 ton di tahun yang masih kurang, terbukti
2019. dengan masih banyak
Metode pengelolaan masyarakat yang tidak tertib
sampah yang tidak sesuai dalam membuang sampah pada
standar dengan masih berada jadwal yang telah ditentukan
pada standar open dumping yang untuk diangkut oleh petugas,
seharusnya sudah ditinggalkan yakni pada pukul 18.00 wita s/d
oleh pemerintah pukul 06.00 wita, sehingga
Kabupaten/Kota sejak tahun masih terjadi penumpukan
2013 tetapi Kabupaten Gowa sampah.
tercatat masih menerapkan Penilaian kinerja
metode tersebut di tahun 2019. merupakan kegiatan yang
Sarana dan prasarana dilakukan untuk mengukur hasil
pengangkutan yang belum kerja yang telah dicapai oleh
memadai dan juga fasilitas untuk organisasi dalam menjalankan
menuju metode control landfill tugas dan kegiatan-kegiatannya
yang belum mencukupi. sesuai dengan ketetapan dari
Penggunaan website kriteria kinerja yang ada pada
Dinas Lingkungan Hidup suatu organisasi. Dengan adanya
Kabupaten Gowa belum pengukuran kinerja, maka dapat
dimaksimalkan dan terlihat diketahui seberapa besar
5
kegagalan dan keberhasilan dari tepat melalui pekerjaan atau
suatu organisasi dalam tugas-tugas yang terselesaikan.
melaksanakan program, Sedangkan, efisiensi dalam hal
kebijakan, atau kegiatan yang ini dapat diketahui dari segi
sudah ditetapkan terlebih dahulu waktu yang digunakan dan
pada rencana strategis (Widodo, keseluruhan jumlah tenaga kerja
2008: 95). yang diperlukan.
Penilaian kinerja juga Produktivitas pada
didefinisikan sebagai proses dasarnya disimpulkan sebagai
pengukuran pekerjaan dan rasio antara input dan output.
standarisasi pekerjaan yang telah Konsep produktivitas dianggap
dilakukan dengan menerapkan terlalu sempit, sehingga GAO
parameter standar kerja yang (General Accounting Office)
berlaku. Dimana penilaian berusaha melakukan
kinerja adalah suatu aktivitas pengembangan ukuran
yang sangat penting, sebab produktivitas secara lebih luas
penilaian kinerja dapat dengan meletakkan beberapa
digunakan sebagai ukuran dan kemungkinan atas dasar standar
tingkat keberhasilan suatu masing-masing organisasi untuk
organisasi dalam mencapai mengetahui ukuran kemampuan
visinya (Budiyanto, 2013: 57). pelayanan publik dalam
Indikator yang mencapai hasil yang
diperlukan pada saat melakukan dikehendaki, sehingga
pengukuran terhadap kinerja produktivitas dianggap penting
birokrasi atau organisasi publik untuk menjadi salah satu
menurut Dwiyanto dalam indikator kinerja.
(Sudarmanto, 2014: 16), antara Kualitas Layanan, yaitu
lain sebagai berikut: isu-isu yang sehubungan dengan
Konsep produktivitas kualitas layanan cenderung
digunakan untuk mengukur menjadi sangat berpengaruh
tingkat efisiensi dan juga tingkat dalam mendeskripsikan kinerja
efektivitas pelayanan. organisasi pelayanan publik.
Efektivitas disini dapat dilihat Terdapat banyak pemahaman
dari pencapaian tujuan secara dari sisi negatif yang
6
bermunculan mengenai Responsivitas kinerja
organisasi publik, hal tersebut adalah kesanggupan organisasi
timbul karena ketidak puasan dalam menyusun agenda
masyarakat terkait kualitas perioritas pelayanan, memahami
layanan yang diperoleh dari kebutuhan masyarakat, dan
organisasi publik. Dengan mengembangkan rancangan
demikian, kualitas pelayanan sehubungan program-program
dapat menjadi bagian dari pelayanan publik yang selaras
kriteria penilaian kinerja dengan aspirasi dan kebutuhan
organisasi publik sehubungan masyarakat untuk mewujudkan
dengan kepuasan masyarakat visi-misinya. Lebih singkatnya,
yang dapat dilihat dari segi responsivitas di sini merujuk
pelayanan, fasilitas, pada keserasian antara
kedisiplinan, sikap, ketepatan kebutuhan dan aspirasi
waktu, kejelasan informasi dari masyarakat dengan kegiatan dan
karyawan, dan sebagainya. program pelayanan melalui daya
Kelebihan utama dalam tanggap suatu organisasi.
menjadikan kualitas pelayanan Responsivitas menjadi
sebagai salah satu indikator salah satu indikator kinerja,
penilaian kinerja adalah sebab dianggap mampu
informasi terkait kualitas menghasilkan deskripsi secara
layanan biasanya tersedia secara langsung akan keahlian
murah dan mudah. Sebab, organisasi publik dalam
informasi mengenai kualitas melaksanakan misi dan
pelayanan bisa dengan mudah tujuannya, khususnya untuk
diperoleh melalui diskusi publik menyanggupi pemenuhan
atau media massa. Akibat kebutuhan masyarakat. Rendah
kemudahan akses dalam dan buruknya responsivitas
memperoleh informasi terhadap dapat terlihat dari tidak
kualitas layanan relatif mudah sejalannya antara kebutuhan
didapatkan, maka keberadaan masyarakat dan layanan. Hal
indikator ini dalam melakukan tersebut sudah pasti
penilaian kinerja organisasi memperlihatkan kegagalan
publik relatif banyak digunakan. organisasi dalam mencapai misi
7
dan tujuan suatu organisasi publik mampu menunjukkan
publik. Organisasi yang bahwa kegiatan atau kebijakan
mempunyai responsivitas kurang organisasi publik telah
atau rendah, maka secara memperlihatkan seberapa besar
otomatis juga akan mempunyai untuk dapat konsisten terhadap
kinerja yang dianggap buruk keinginan dan harapan
pula atau dalam kata lain belum masyarakat banyak.
maksimal. Kinerja organisasi publik
Responsibilitas berbicara bukan saja dapat diketahui dari
mengenai apakah pelaksanaan standar internal yang dibuat dan
program organisasi publik telah dikembangkan oleh pemerintah
dijalankan sesuai dengan atau organisasi publik, seperti
kebijakan dan aturan organisasi, pencapaian target. Kinerja
yakni secara implisit maupun semestinya juga perlu diukur
eksplisit yang selaras dengan dari standar nilai eksternal,
prinsip atau pedoman seperti norma atau nilai-nilai
administrasi yang benar. Oleh yang berlaku di masyarakat.
karena itu, responsibilitas pada Suatu kegiatan organisasi publik
dasarnya pada suatu waktu dapat dikatakan mempunyai
berbenturan dengan akuntabilitas tinggi jika
responsivitas. tindakan/kegiatan yang
Akuntabilitas mengarah dilakukan dirasa benar, yakni
pada sejauh mana sebuah sejalan terhadap norma dan nilai
kebijakan atau kegiatan publik yang tumbuh di masyarakat.
patuh dan dapat tunduk kepada
para pejabat politik yang telah METODE PENELITIAN
terpilih oleh rakyat. Asumsinya
Penelitian ini dilaksanakan di
adalah karena para pejabat
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
politik tersebut telah dipilih oleh
Gowa. Jenis penelitian pada penelitian
rakyat, sehingga secara otomatis
ini adalah kualitatif dengan tipe
akan bergerak untuk
penelitian yang digunakan adalah tipe
mempresentasikan kehendak dan
deskriptif.
kepentingan rakyat. Dalam
situasi ini, konsep akuntabilitas
8
Sumber data yang digunakan, menggunakan triangulasi sumber,
yaitu (1) data primer, dimana dalam teknik dan waktu.
penelitian ini data secara akurat
diperoleh peneliti melalui keterangan HASIL DAN PEMBAHASAN
dari hasil wawancara beberapa pihak
Produktivitas
yang menjadi informan, yaitu Kepala
Produktivitas pada dasarnya
bidang Persampahan dan Pertamanan,
adalah untuk mengetahui kemampuan
dan Kasi Penanganan Sampah,
dari suatu organisasi publik dalam
petugas/staf di Kantor Dinas
melaksanakan tugasnya yang dilihat
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten
dari dua segi hal yakni efektivitas
Gowa, beberapa masyarakat dan pihak-
dengan melihat target dan pencapaian
pihak lain yang dinilai relevan dan
hasil kerja dari sebuah organisasi dan
dibutuhkan atau ditemukan saat
efisiensi dengan melihat waktu dan
penelitian dilakukan, (2) data sekunder,
jumlah tenaga kerja yang ada. Atas
dimana dalam penelitian ini data
dasar tersebut, maka peneliti berusaha
sekunder yang diperoleh adalah
mencari tahu terkait bagaimana
referensi yang berasal dari buku-buku
produktivitas kinerja Dinas Lingkungan
terkait kinerja, jurnal-jurnal penelitian
Hidup dalam pengelolaan sampah yang
terdahulu terkait kinerja Dinas
ada di Kabupaten Gowa.
Lingkungan Hidup dalam pengelolaan
Target pengelolaan sampah
sampah, e-book tentang kinerja, aturan
Kasi Penanganan sampah
hukum berupa Undang-Undang,
mengatakan terkait masalah target
Peraturan Presiden, dan Peraturan
pengelolaan sampah yang didasarkan
Bupati terkait pengelolaan sampah, serta
pada dua bidang, yaitu penanganan
berita-berita dari media online, yaitu
yang berhubungan dengan
Sindo News.
pengangkutan sampah sudah mencapai
Penentuan informan penelitian
target, berbanding dengan bidang
menggunakan teknik purposive
pengurangan yang dianggap agak berat
sampling dengan 13 orang informan
untuk dilakukan.
yang terdiri dari pegawai, petugas, dan
Hal tersebut sesuai dengan data
masyarakat. Teknik pengumpulan data,
yang diperoleh berdasarkan data target
yaitu wawancara, observasi dan studi
penanganan dan pengurangan sampah
kepustakaan. Teknik pengabsahan data
Kabupaten Gowa yang menyatakan

9
pengurangan sampah seharusnya respon masyarakat dimana 3 bulan
berjumlah 27.781,75 ton atau sebanyak terakhir ini tidak terdapat komplain
20% dari jumlah timbulan sampah yang berarti. Hal tersebut sesuai dengan
pertahun 2019 sesuai dengan target informasi yang diperoleh melalui berita-
yang menjadi ketentuan Jakstrada dalam berita online sehubungan dengan
Peraturan Bupati Gowa Nomor 44 pembentukan UPT Bank Sampah di
Tahun 2018. Akan tetapi jumlah yang tahun 2020 dan juga kegagalan
berhasil dicapai oleh Dinas Lingkungan Kabupaten Gowa dalam meraih Adipura
Hidup Kabupaten Gowa baru hampir di tahun 2019.
menyentuh jumlah target tersebut, yaitu Waktu pelayanan persampahan
sebanyak 27.188,64 ton pertahun 2019. Waktu pengelolaan dan
Pencapaian hasil kerja pelayanan persampahan dari Dinas
Pencapaian kerja yang paling Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa
menonjol untuk tahun 2020 yang berdasarkan penjelasan dari Kabid
berhasil diraih berdasarkan wawancara Persampahan, Pertamanan dan
dengan Kasi Penanganan Sampah Dinas Pemakaman adalah untuk waktu
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa pembuangan sampah oleh masyarakat,
adalah terbentuknya UPT Bank Sampah yakni pukul 18.00 s/d 24.00 Wita yang
yang merupakan pertama di Indonesia dimulai 1 Juli 2020. Sedangkan untuk
di tingkat Kabupaten, yang diharapkan jadwal pengangkutan itu ada yang jam 6
mampu menjalankan tugasnya untuk pagi dan jam 8 malam.
membantu mencapai target pengurangan Adapun waktu pelayanan
sampah yang ada di Kabupaten Gowa. pengangkutan oleh petugas sesuai yang
Sedangkan, Kabid Persampahan, dikatakan oleh Kasi Penanganan
Pertamanan dan Pemakaman Sampah dan Penanggung jawab TPA
menyatakan bahwa untuk pencapaian adalah untuk armada truk sampah mulai
penghargaan Adipura di Tahun 2019 pukul 06.00 s/d 10.00 Wita dan pukul
belum dapat diperoleh, tapi hal tersebut 16.00 s/d 18.00 Wita, sedangkan untuk
bukan menjadi patokan keberhasilan motor sampah tiga roda mulai pukul
kinerja DLH Kabupaten Gowa, karena 11.00 s/d 12.00 Wita dan pukul 12.00
Piala Adipura bukan menjadi tujuan s/d 15.00 Wita. Akan tetapi, hal tersebut
utama DLH Kabupaten Gowa tidak berjalan sebagaimana mestinya
melainkan hanya sebagai tujuan antara. menurut Kabid Persampahan dan Kasi
Tetapi pencapaian kerja dilihat dari Penanganan Sampah, dimana
10
masyarakat masih ada yang membuang Pegawai Analisis
sampah di luar jam yang ditentukan, Pengembangan SDM Aparatur
sehingga menghambat proses mengatakan terkait jumlah tenaga kerja
penanganan sampah. Hal itu terlihat dari yang ada di Dinas Lingkungan Hidup
hasil observasi dan wawancara dari Kabupaten Gowa adalah 36 pegawai
beberapa perwakilan masyarakat, yakni PNS yang terbagi menjadi dua yakni
hanya salah seorang masyarakat yang struktural dan pelaksan, serta 100-an
terlihat membuang sampah di waktu lebih petugas yang berhubungan dengan
malam. Untuk itu sosialisasi di tingkat sampah. Sedangkan untuk kecukupan
kelurahan dan desa terus berusaha jumlah petugas, Kabid Persampahan,
dilakukan agar jadwal pembuangan Pertamanan dan Pemakaman
sampah bisa teratur. menjelaskan bahwa petugas pada
Berdasarkan waktu pengelolaan, bidang Persampahan dan Pertamanan
pembuangan dan pengangkutan yang yang ada saat ini dirasa belum cukup
telah dijelaskan oleh pegawai Dinas berdasarkan dengan wilayah
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, penanganan kerja yang ada.
hal tersebut sejalan dengan apa yang
Kualitas Layanan
diungkapkan oleh beberapa masyarakat
Kualitas layanan merupakan
yang menjadi informan yang
salah satu indikator dalam penilaian
menyatakan bahwa jadwal buang
kinerja yang bertujuan untuk
sampah yang dilakukan tidak teratur
mengetahui tanggapan masyarakat
yakni jam 8 pagi, siang hari, dan bahkan
terhadap kualitas pelayanan yang
jam 4 sore.
diberikan oleh suatu instansi atau
Waktu pengangkutan juga
organisasi publik. Atas dasar itu peneliti
hampir sama dengan yang dikatakan
berusaha mencari tahu bagaimana
oleh pegawai DLH Kabupaten Gowa,
kualitas layanan kinerja Dinas
hal tersebut diungkapkan oleh salah
Lingkungan Hidup dalam pengelolaan
seorang yang selalu berada pada TPS
sampah di Kabupaten Gowa apakah
Terminal Cappa Bungaya untuk
memperoleh unsur kepuasan atau malah
membantu masyarakat yang membuang
sebaliknya yakni ketidak puasan.
sampah bahwa biasanya mobil datang
Menurut Kasi Penanganan
mengangkut sampah pada jam 7 pagi
Sampah terkait persoalan penanganan
dan untuk sore adalah jam 3.
sampah bisa dikatakan sudah bagus,
Jumlah tenaga kerja
11
sebab Bupati saat ini fokus terhadap memiliki beberapa masalah sehingga
kebersihan Kabupaten Gowa yang menjadi salah satu penyebab kegagalan
diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 dalam meraih penghargaan Adipura.
Tahun 2017 tentang Kebersihan. DLH Dimana TPA di tahun 2019 masih
Kabupaen Gowa juga sudah melakukan standar open dumping, sehingga baru-
pelayanan secara maksimal, terkhusus baru ini pekerjaan dimulai dari awal
untuk wilayah perkotaan dan kecamatan seperti penimbunan sampah, pembuatan
terdekat dari Kota Sungguminasa. 3 kolam, tanggul, dan pembatas
Adapun jika dilihat dari dinding. Selain itu, pengerjaan di TPA
tanggapan beberapa masyarakat yang juga terhambat akibat terkendala
menjadi informan terkait kondisi masalah beberapa alat berat yang rusak,
persampahan dan kebersihan yang ada dan baru diperadakan di tahun 2019,
di Kabupaten Gowa memiliki penilaian akibatnya ada sekitar setahun
yang hampir sama dan bersifat positif, pengerjaan yang dilakukan macet.
yakni mengatakan Kabupaten Gowa Terkait pernyataan mengenai
sudah lebih bersih walaupun belum bisa TPS yang ada di Kabupaten Gowa dari
dikatakan sangat bersih, tetapi beberapa masyarakat yang menjadi
masyarakat menganggap hal tersebut informan, satu diantaranya ada yang
masih bisa diterima. Hanya saja mereka mengatakan kalau TPS yang berada di
mengatakan bahwa masih sering perumahan Graha Kalegowa tidak
melihat adanya lahan-lahan kosong atau teratur, tempat buangnya sudah
kanal yang dijadikan sebagai tempat kelihatan rusak, sehingga sangat berbau
pembuangan sampah dadakan. dan terlihat kotor. Sedangkan tanggapan
Fisik tampilan bangunan dari beberapa informan lain mengatakan
Menurut Kasi Penanganan bahwa TPS yang ada tersebut sudah
Sampah, saat ini Dinas Lingkungan bagus dan mengatakan penumpukan
Hidup sementara berusaha untuk sampah pada salah satu TPS tidak
memenuhi standar pengelolaan control terlalu kelihatan sebab pergerakan untuk
landfill pada TPA Kabupaten Gowa. mengatasi sampahnya terbilang cepat.
Penanggung jawab TPA juga Serta bahkan ada seseorang yang sering
mengungkapkan jika menyangkut TPS membantu untuk mengangkatkan
yang ada di Kabupaten Gowa bisa sampah mereka tanpa perlu diminta
dikatakan baik, akan tetapi berbeda tolong oleh masyarakat sekitar.
dengan kondisi TPA Pa’bentengan yang
12
Kedisiplinan dan keramahan membutuhkan beberapa alat berat. Hal
petugas/pegawai itu dikarenakan armada sampah yang
Kabid Persampahan, Pertamanan dimiliki sekarang untuk truk berjumlah
dan Pemakaman mengatakan bahwa 28 unit, yang terbagi menjadi 14 jenis
petugas dan pengawas pada bidang arm roll dan 14 unit jenis dump truck.
Persampahan sudah sangat disiplin. Dimana diharapkan kedepannya bisa
Adapun Inti wawancara yang diperoleh ada tambahan armada terkhusus untuk
dari tanggapan beberapa masyarakat arm roll yang akan menarik banyaknya
yang menjadi informan terkait jumlah kontainer yang tersedia.
kedisiplinan dan keramahan petugas Sedangkan terkait TPA saat ini
dalam pelayanan adalah bernilai positif. dikatakan bahwa sementara
Hal tersebut bisa dilihat dari kesamaan mengupayakan fasilitas untuk standar
pendapat yang menganggap bahwa control landfill. Menurut Kabid
petugas persampahan Kabupaten Gowa Persampahan, Pertamanan dan
dalam bekerja sudah bagus, ramah, siap Pemakaman sarana dan prasarana
sedia membantu, dan disiplin, tetapi persampahan belum mencukupi jika
juga ada seorang masyarakat yang dilihat dari standar SNI dan
mengatakan kalau petugas masih kurang perbandingan dengan kabupaten lain.
dalam hal keramahan. Tanggapan bebarapa masyarakat
Sarana dan prasarana pendukung sehubungan dengan sarana dan
Kasi Penanganan Sampah prasarana persampahan di Kabupaten
menjelaskan hampir tidak ada wilayah Gowa memiliki kesamaan yakni
di Kabupaten Gowa yang tidak terlayani fasilitas persampahan di Kabupaten
persoalan sampahnya sebab telah Gowa sudah cukup baik karena telah
difasilitasi mobil truk pengangkut disediakan motor sampah di setiap
sampah, selain itu 46 Kelurahan juga kelurahan, hanya saja ketersediaan
telah difasilitasi 13 motor sampah, ada tempat sampah di tempat umum dirasa
juga pengadaan kontainer sampah masih kurang dan beberapa telah terlihat
sebanyak 93 kontainer di 46 kelurahan rusak. Serta berdasarkan berita
termasuk yang ada di dataran tinggi. (@kabar.gowa, 3 Juli 2020), salah
Kasi Penanganan sampah juga seorang warga Kelurahan Tetebatu
mengungkapkan bahwa terkait sarana mengatakan bahwa sebaiknya setiap
dan prasarana persampahan belum bisa kompleks perumahan terdapat satu
dikatakan cukup, sebab masih kontainer sampah, sehingga warga tidak
13
kesulitan untuk membuang sampah 2 ribu rupiah mereka tidak tahu menahu
berdasarkan jadwal buang sampah yang dan hanya langsung membuang sampah
baru, sebab biasanya membuang pada TPS yang ada. Sedangkan untuk
sampah dilakukan apabila berangkat ke masalah berlangganan sampah pada
kantor dan menemui kontainer sampah. perumahan, ada yang mengaku kurang
Kepastian biaya pelayanan tahu karena tidak berlangganan, dan
Menurut Kasi Penanganan untuk yang berlangganan mengaku
Sampah bahwa iuran sampah diatur membayar 20 ribu setiap bulannya.
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Selain itu, ada juga yang mengatakan
Tahun 2012 tentang Retribusi bahwa terkadang saat membuang
Pelayanan Persampahan dan Peraturan sampah berinisiatif sendiri untuk
Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang membayar tanpa diminta pada
Kebersihan yang di dalamnya dijelaskan seseorang yang berada di TPS untuk
bahwa biaya untuk rumah permanen membantu mengangkatkan sampah
adalah 2 ribu rupiah untuk sampah sebesar 2 ribu, 5 ribu, atau 10 ribu,
rumah tangga per kepala keluarga bagi sesuai dari banyaknya sampah yang
setiap TPS dan untuk rumah makan dibawa ke TPS Sampah.
adalah 10 ribu rupiah. Sedangkan untuk
Responsivitas
perumahan, hal tersebut berbeda
Responsivitas merupakan
dikarenakan adanya sistem
indikator dalam penilaian kinerja yang
berlangganan dan untuk tiap-tiap
mampu memberikan gambaran dari
perumahan memiliki iuran atau biaya
suatu organisasi dalam melaksanakan
yang berbeda, misalnya ada yang 25
visi dan misinya. Sama halnya dalam
ribu rupiah perbulan. Kabid
mengukur responsivitas kinerja Dinas
Persampahan, Pertamanan dan
Lingkungan Hidup dalam pengelolaan
Pemakaman menjelaskan bahwa
sampah di Kabupaten Gowa adalah
retribusi saat ini belum benar-benar
untuk mengetahui kemampuan DLH
dijalankan dan hanya sebagian kecil dari
Kabupaten Gowa dalam mewujudkan
wilayah Sungguminasa yakni yang
visi dan misinya yang mengacu pada
berada di pinggir jalan yang mendapat
peningkatan kualitas lingkungan hidup
penarikan sebesar 2 ribu rupiah.
dan bagaimana kemampuan merespon
Adapun tanggapan beberapa
kebutuhan masyarakat akan masalah
masyarakat yang menjadi informan
persampahan yang terjadi.
ketika ditanyakan masalah iuran sebesar
14
Pengetahuan terkait visi dan misi masyarakat yang tergolong masih muda,
Kabid Persampahan, Pertamanan dimana pernah mencoba aplikasi lapor
dan Pemakaman menjelaskan bahwa tersebut melalui facebook.
pegawai Dinas Lingkungan Hidup Berdasarkan keluhan-keluhan
Kabupaten Gowa selalu berupaya agar yang diterima, Kabid Persampahan,
setiap pekerjaan yang dilakukan selalu Pertamanan dan Pemakaman
sejalan dengan visi dan misi Dinas menjelaskan bahwa DLH Kabupaten
Lingkungan Hidup itu sendiri tentang Gowa selalu berusaha untuk cepat
meningkatkan kualitas lingkugan hidup tanggap dalam menangani masalah-
di Kabupaten Gowa. masalah warga, baik keluhan
Mengetahui dan tanggap terhadap persampahan ataupun hal-hal lainnya
kebutuhan masyarakat yang masih ada kaitannya dengan tugas
Menurut Kasi Penanganan DLH, yakni dengan adanya rapat rutin
Sampah, untuk mengetahui apa yang bulanan yang akan membahas masalah
menjadi kebutuhan masyarakat ataupun dan solusi yang akan diambil.
terkait saran dan kritik Dinas Kasi Penanganan Sampah
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa menjelaskan respon petugas dalam
adalah melalui hasil laporan via humas pelayanan diupayakan untuk secepat
dan juga sistem aplikasi Lapor yang mungkin tanggap terhadap pengaduan
telah disiapkan oleh pemerintah, atas pengangkutan sampah. Sedangkan
sehingga masyarakat bisa melakukan untuk keluhan-keluhan masyarakat
pengaduan melalui kedua hal tersebut terkait persampahan dilakukan
terkait masalah persampahan ataupun penanganan dengan menggunakan skala
masalah-masalah lainnya. perioritas.
Beberapa tanggapan masyarakat Penanggung jawab TPA juga
terkait aplikasi lapor adalah terlihat mengatakan bahwa petugas sampah
beberapa orang-orang tua mengatakan biasanya menanggapi keluhan sesuai
hanya pernah dan biasa mendengar dengan laporan yang ada, jika ada
nama aplikasi tersebut, tetapi tidak laporan terkait masalah persampahan
pernah menggunakannya dan hanya yang dianggap menggangu, misalnya
menyampaikan keluhannya pada dari Kepala Desa, maka petugas akan
petugas sampah yang ditemui atau pada siap sedia melaksanan laporan tersebut.
ketua RT di masing-masing wilayah.
Responsibilitas
Berbanding dengan tanggapan
15
Responsibilitas menjelaskan 2016. Penjelasan pegawai tersebut
mengenai apakah pelaksanaan program memiliki kesamaan dengan papan
suatu organisasi telah dijalankan sesuai struktur organisasi yang terpasang pada
dengan kebijakan atau aturan yang DLH Kabupaten Gowa
berlaku pada organisasi yang Pelaksanaan berdasarkan SOP atau
bersangkutan baik secara eksplisit hukum yang berlaku
maupun implisit. Pokok pembahasan Kasi Penanganan Sampah
dari responsibilitas adalah berbicara menjelaskan sehubungan dengan SOP
mengenai tanggung jawab pegawai pengelolaan sampah yang berlaku pada
terhadap peran atupun tugas-tugasnya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Penilaian responsibilitas dari kinerja Gowa adalah bahwa bidang
Dinas Lingkungan Hidup dalam persampahan mengemban dua tanggung
pengelolaan sampah di Kabupaten jawab, yaitu penanganan dan
Gowa, yaitu dengan melihat tingkat pengurangan. Penanganan adalah yang
kesesuaian pegawai dalam berhubungan dengan pengangkutan
melaksanakan dan mengetahui tugas sampah, sedangkan pengurangan adalah
dan fungsinya sesuai dengan SOP atau yang berhubungan dengan UPT Bank
aturan yang berlaku. Sampah.
Tugas dan fungsi pegawai jelas Penanggung jawab TPA juga
Kabid Persampahan, menjelaskan sehubungan dengan SOP
Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup terkait
menjelaskan bahwa di Dinas pengelolaan sampah, yakni berkaitan
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa dengan rentetan proses keberangkatan
bidang persampahan menyatu dengan untuk pengangkutan sampah yang
pertamanan, yang di dalamnya memiliki diawali dengan memberi laporan
pembagian tugas terkait masalah terlebih dahulu, kemudian
penanganan sampah, pertamanan, dan pengangkutan sampah yang dilakukan
sarana prasarana kebersihan. sebanyak 2 kali angkut dengan beberapa
Struktur organisasi jelas mobil di pagi dan sore hari. Dimana saat
Menurut pegawai Analisis pengangkutan selesai dilakukan pada
Pengembangan SDM Aparatur, struktur pagi hari maka kembali untuk melapor
organisasi DLH Kabupaten Gowa di Kantor untuk menunggu koordinasi
adalah mengikut pada Peraturan Bupati pengangkutan sampah selanjutnya di
Kabupaten Gowa Nomor 11 Tahun sore hari. Selain itu, pengangkutan
16
sampah juga memiliki aturan jalur Kabupaten Gowa selalu berupaya untuk
tersendiri, sehingga saat ada jalur yang menyesuaikan kinerjanya dengan
masih terdapat sampah maka mudah permasalahan persampahan yang
untuk membuat laporan kepada petugas terjadi, salah satunya adalah TPA
pengangkut sampah. Pa’bentengan yang saat ini telah
memasuki standar control landfill dari
Akuntabilitas
yang sebelumnya berstandar open
Akuntabilitas merujuk pada
dumping untuk mampu memperoleh
sejauh mana suatu kebijakan dari
sertifikat Adipura setelah sebelumnya
sebuah organisasi mampu tunduk
mengalami kegagalan.
terhadap para pejabat politik yang telah
Selain itu, juga dengan
dipilih oleh rakyat. Konsep akuntabilitas
mengajak seluruh elemen masyarakat,
mampu menunjukkan bahwa kegiatan
mulai RT/RW, desa, Lurah dan Camat
atau kebijakan organisasi publik telah
serta organisasi kepemudaan dan
memperlihatkan seberapa besar untuk
pencinta lingkungan untuk sama-sama
dapat konsisten terhadap keinginan
bersinergi dan ikut terlibat dalam
masyarakat. Begitupun akuntabilitas
pengelolaan sampah yang ada di
dari Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Gowa. Salah satu contohnya
Kabupaten Gowa dalam pengelolaan
adalah organisasi Peduli Gowa yang
sampah dapat terlihat dari apakah
selalu mengadakan kegiatan Gowa
kinerja DLH mampu sesuai dengan
bersih dan memberikan informasi-
yang menjadi permasalahan pengelolaan
informasi mengenai kebersihan di
persampahan dan bagaimana bentuk
Kabupaten Gowa yang terlihat dari
pelaporan sebagai bentuk pertanggung
postingan-postingan Instagram
jawaban suatu instansi.
@peduligowa.
Menurut Kabid Persampahan,
Seperti info terkait wilayah-
Pertamanan dan Pemakaman, selalu
wilayah Kabupaten Gowa yang terdapat
berupaya untuk mengadakan sosialisasi
tumpukan sampah dan keluhan-keluhan
terkait penanganan sampah dan juga
masyarakat terkait persampahan, salah
rutin melakukan kerja bakti berdasarkan
satunya info sampah yang menyumbat
laporan masyarakat akan timbulan
perairan tertanggal 6 Juli 2020 yang
sampah yang ada.
terjadi di Batang Kaluku. Info kinerja
Kasi Penangan Sampah juga
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
menjelaskan pegawai dan petugas DLH
Gowa tertanggal 5 Juli 2020, yang oleh
17
Kabid Persampahan dikatakan bahwa Menurut Kabid Persampahan,
setiap sabtu dilakukan kerja bakti Pertamanan dan Pemakaman Dinas
dengan mencari dan berpindah-pindah Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa,
titik yang dianggap paling perlu bentuk pertanggung jawaban dilakukan
dibersihkan dengan bersama-sama setiap tahun dalam bentuk laporan-
masyarakat dan lurah masing-masing. laporan terkait perkembangan dari
Hal lain yang dilakukan adalah program-program kerja kepada atasan,
sosialisasi-sosialisasi terkait waktu mulai proses pelaksanaan, anggaran,
pembuangan sampah oleh masyarakat sampai hasil-hasil yang telah dicapai.
agar lebih disiplin sehingga diharapkan Penanggung jawab TPA juga
tidak akan ada lagi penumpukan sampah menjelaskan bahwa pelaporan kerja
pada kontaine-kontainer sampah. dilakukan tiap bulan dalam bentuk
Sedangkan untuk upaya yang pencatatan jumlah-jumlah ret sampah
sehubungan dengan petugas yang masuk perhari sesuai dengan
pengangkutan persampahan adalah jamnya. Sedangkan pertanggung
melalui peningkatan upah yang jawaban lainnya adalah dalam bentuk
sebelumnya sebesar 975 ribu menjadi 1 penggunaan alat-alat persampahan,
juta rupiah sejak awal bulan Januari yakni perbaikan dan pengembalian
tahun 2020 dan telah menjamin asuransi setelah penggunaan. Perawatan mobil
kesehatan BPJS bagi para sopir dan misalnya dilakukan sebagian di TPA,
buruh, serta saat ini sedang seperti proses pembersihan dan
mengusahakan agar usulan untuk pencucian setelah pengangkutan, lain
peningkatan uang makan petugas dapat halnya dengan perbaikan dan
terpenuhi. pemeliharaan yang biasanya dilakukan
Penanggung jawab TPA dan sebulan sekali dan menjadi urusan
salah seorang petugas pengangkut Kantor DLH.
sampah melalui wawancara yang Kasi Penanganan Sampah
dilakukan membenarkan terkait adanya menjelaskan terkait bentuk pendataan
kenaikan gaji yang terjadi pada awal persampahan sebagai informasi umum
tahun ini, dan juga penanggungan BPJS bagi masyarakat, yaitu DLH Kabupaten
yang sudah lama mereka dapatkan, serta Gowa memiliki data-data umum terakait
adanya wacana kenaikan uang makan sampah dan juga memberikan informasi
petugas persampahan. fasilitas persampahan tiap kelurahan
Pertanggung jawaban tugas atau desa secara terbuka melalui berita-
18
berita agar masyarakat dapat keterlambatan pengangkutan yang
mengetahui berbagai informasi tersebut. disebabkan oleh kendala teknis.
Berbanding dari data fasilitas Tanggapan beberapa masyarakat
persampahan yang diketahui oleh yang menjadi informan terkait keluhan
masyarakat, pengecekan data-data persampahan juga mengakui hal yang
umum sampah pada website SIPSN sama bahwa keluhannya adalah
terkait data umum pengelolaan sampah mengenai lahan atau tanah kosong yang
nasional terlihat bahwa data terdapat tumpukan sampah karena
pengelolaan sampah kabupaten Gowa adanya masyarakat yang menjadikan
kosong, hal itu berbeda dengan data lahan kosong tersebut sebagai tempat
umum pengelolaan sampah Kota pembuangan sampah baru.
Makassar dan Kabupaten tetangga
KESIMPULAN
lainnya yang terisi.
Pelaporan saran dan kritik Tujuan dilakukan penelitian
masyarakat tersampaikan adalah untuk mengetahui kinerja Dinas
Kabid Persampahan, Pertamanan Lingkungan Hidup dalam pengelolaan
dan Pemakaman mengatakan bahwa sampah di kabupaten Gowa. Sehingga
masalah kritik dan saran sehubungan untuk mengetahui kinerja tersebut,
dengan kerja DLH selalu tersampaikan dilakukan penilaian dengan lima
secara langsung ataupun melalui indikator, berdasarkan dari hasil
pengecekan laman lapor agar keluhan penelitian yang dilakukan penulis, maka
masyarakat mengenai persampahan di dapat disimpulkan hal-hal berikut:
Kabupaten Gowa dapat diketahui. Produktivitas kinerja Dinas
Tersampaikannya keluhan Lingkungan Hidup kabupaten Gowa
tersebut dapat diketahui dari bagaimana dalam hal efektivitas belum dikatakan
Kabid Persampahan, Pertamanan dan maksimal, karena target capaian
Pemakaman dan Kasi Penanganan pengurangan sampah belum mampu
Sampah mampu mengetahui keluhan- terpenuhi sesuai dengan ketentuan
keluhan masyarakat akan masalah Jakstrada, begitupun dengan pencapaian
sampah, yakni seperti adanya lahan kerja yang belum mampu memperoleh
kosong di pinggir jalan yang sering penghargaan Adipura di tahun 2019
dijadikan tempat pembuangan sampah yang salah satu akibatnya adalah sistem
dadakan, sehingga menimbulkan pengelolaan sampah pada TPA
tumpukan sampah baru dan juga terkait Kabupaten Gowa yang tidak memenuhi
19
standar. Akan tetapi DLH Kabupaten dalam pengelolaan sampah sudah sangat
Gowa juga pada tahun 2020 telah baik, dilihat dari tingkat kesesuaian
berhasil membuat pencapaian kerja pegawai dalam melaksanakan dan
yang membanggakan, yakni dengan mengetahui tugas dan fungsinya sesuai
terbentuknya UPT Bank Sampah dengan SOP atau aturan yang berlaku,
pertama di Indonesia untuk tingkat yang dibuktikan dari adanya pembagian
Kabupaten. Berbanding dalam hal dan pengetahuan akan tugas dan fungsi
efisiensi yang sudah baik, yang dapat oleh para pegawai, serta pelaksanaan
dilihat dari waktu pengangkutan sampah tugas persampahan yang dilakukan
oleh petugas persampahan DLH sesuai standar aturan yang berlaku.
Kabupaten Gowa yang sesuai jadwal. Akuntabilitas kinerja DLH
Kualitas layanan kinerja Dinas kabupaten Gowa dalam pengelolaan
Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah sudah cukup baik, dilihat dari
sampah di kabupaten Gowa sudah upaya yang dilakukan oleh DLH untuk
cukup baik, terutama dilihat dari menyesuaikan dan meningkatkan
tanggapan beberapa masyarakat yang kinerjanya berdasarkan permasalahan
hampir keseluruhannya bernilai positif, yang terjadi. Seperti pembentukan UPT
baik dalam hal fisik tampilan bangunan Bank Sampah, standar control landfill
tempat pembuangan sampah, pada TPA, pengadaan sosialisasi
kedisiplinan dan keramahan petugas, kedisiplinan jadwal buang sampah
sarana dan prasarana pendukung, serta kepada masyarakat, peningkatan upah
terkait iuran pembuangan sampah. dan pemberian jaminan kesehatan bagi
Responsivitas kinerja Dinas petugas pengangkutan sampah, serta
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa pengetahuan akan aspirasi ataupun
dalam pengelolaan sampah sudah baik, keluhan masyarakat akan persampahan
dengan adanya penyediaan website di Kabupaten Gowa.
untuk pelaporan saran dan kritik serta
mampu menindak lanjuti dengan sigap DAFTAR PUSTAKA
keluhan maupun laporan sehubungan
Budiyanto, Eko. (2013). Sistem
dengan masalah persampahan yang Informasi Manajemen Sumber Daya
masuk, baik dari pihak yang berwenang Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hardiyanti, Kiki dan Subowo. (2019).
dan juga yang berasal dari masyarakat. Analisis Kinerja Organisasi Dinas
Responsibilitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Demak Dalam Pengelolaan Sampah.
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa
20
Jurnal fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Strategis Nasional (Jakstranas)
Politik Undip, 8 (2). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Mahsun, Mohamad. (2006). dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Tangga.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Putri, Ranti Aprillina. (2017). Analisis
Maryadi, Ari. (11 Januari 2019). Gagal Kinerja Dinas Lingkungan Hidup
Raih Adipura, Penanganan Sampah dan Kebersihan (DLHK) Pemerintah
Jadi PR Pemkab Gowa. Tribun Kota Pekanbaru dalam Pengelolaan
Timur. Diperoleh dari Sampah di Kota Pekanbaru. Skripsi
http://makassar.tribunnews.com. Jurusan Administrasi
Pasolong, Harbani. (2007). Teori Pembangunan. Pekanbaru:
Administrasi Publik. Bandung: Universitas Islam Negeri Sultan
Alfabeta. Syarif Kasim Riau.
Peraturan Bupati (Perbup) Gowa Nomor Sudarmanto. (2014). Kinerja dan
44 Tahun 2018 tentang Kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM.
Strategi Daerah (Jakstrada) Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Wibowo. (2008). Manajemen Kinerja.
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Jakarta: Rajawali Pers.
Tangga. Widodo, Joko. (2008). Membangun
Birokrasi Berbasis Kinerja. Jakarta:
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Banyumedia Publishing.
Tahun 2017 tentang Kebijakan dan

21

You might also like