You are on page 1of 24

Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No.

1, April 2020: 108-131

JURNAL KETAHANAN NASIONAL


Vol. 26, No. 1, April 2020, Hal 108-131
DOI:http://dx.doi.org/ 10.22146/jkn.52823
ISSN:0853-9340(Print), ISSN:2527-9688(Online)
Online sejak 28 Desember 2015 di :http://jurnal.ugm.ac.id/JKN

VOLUME 26 No. 1, April 2020 Halaman 108-131

Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir Dalam Menghadapi Bencana


Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)

Syaiful Anwar
Universitas Pertahanan, Jakarta, Indonesia
email: syaiful.anwar@idu.ac.id

Agus Winarna
Universitas Pertahanan, Jakarta, Indonesia
email: aguswin@idu.ac.id

Priyanto
Universitas Pertahanan, Jakarta, Indonesia
email: priyanto@idu.ac.id

ABSTRACT
Serang Regency in Banten Province is a multi-prone area of natural disaster, with the greatest potential
disasters particularly like floods, landslides, earthquakes, tidal waves, tsunamis, and abrasion. At the time of
the Banten tsunami at December 2018, Bulakan Village, Cinangka Subdistrict, Serang Regency was a tsunami
affected area that was classified as quite severe. Natural disasters are real threats with non-military threats.The
role of relevant ministries/government institutions as the main element in non-military defense also needs attention.
The aim of this study is to find the root of the problems and also the solutions related to non-military defense in
confronting the real threat in the form of a tsunami disaster that struck the Serang Regency. This research is using
a qualitative method supported by the case-study method. All the information obtained from the defined informants
was analyzed by qualitative analysis technique. This research also aims to analyze the implementation of coastal
area empowerment strategies and institutional synergy mechanism implemented at Bulakan Vilage, Cinangka
Subdistrict, Serang Regency, Banten Province.The results showed that the empowerment of coastal areas in
the form of institutional synergy in Serang District was carried out with a tsunami disaster management plan
based on empowerment of coastal areas such as the development of coastal community disaster awareness, and
compiling sustainable plans for a tsunami disaster. Some factors that influence the implementation of the coastal
areas empowering strategy in Serang Regency in facing the tsunami disaster are community supports and good
communication among the stakeholders.

Keywords: Empowerment, Coastal Areas, Tsunami, Serang, Regional Resilience, Synergy.

ABSTRAK
Kabupaten Serang di Provinsi Banten merupakan wilayah multirawan bencana, dengan potensi bencana
terbesar yang meliputi banjir, tanah longsor, gempa, gelombang pasang, tsunami, dan abrasi. Pada saat tsunami yang
menerjang Selat Sunda pada Desember 2018 lalu, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang merupakan
daerah terdampak tsunami yang tergolong cukup parah. Bencana alam merupakan ancaman nyata berdimensi ancaman

108
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
nir-militer. Peran kementerian/ lembaga pemerintah terkait sebagai unsur utama dalam pertahanan nir-militer juga
perlu mendapat perhatian, sehingga ditemukan akar permasalahan dan solusi terkait pertahanan nir-militer dalam
menghadapi anacaman nyata berupa bencana tsunami yang melanda wilayah Kabupaten Serang. Penelitian ini
menerapkan metode kualitatif yang didukung oleh metode penelitian studi kasus. Informasi yang didapatkan dari para
narasumber yang dituju selanjutnya dibahas dengan menerapkan teknik analisis kualitatif. Penelitian ini bertujuan
menganalisis implementasi strategi pemberdayaan wilayah pesisir dan mekanisme sinergitas kelembagaan yang
dilaksanakan di wilayah Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Hasil dari kajian
ini memperlihatkan bahwa pemberdayaan wilayah pesisir di Desa Bulakan dalam bentuk sinergitas kelembagaan
di Kabupaten Serang dilakukan dengan rencana aksi penanggulangan bencana tsunami berbasis pemberdayaan
wilayah pesisir yang meliputi pembinaan kesadaran bencana masyarakat pesisir, dan menyusun rencana simulasi
bencana tsunami berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terselenggaranya strategi pemberdayaan wilayah
pesisir di wilayah Serang dalam menghadapi bencana tsunami adalah dukungan masyarakat dan komunikasi yang
baik antara para pemangku kepentingan.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Wilayah Pesisir, Tsunami, Serang, Ketahanan Wilayah, Sinergi.

PENGANTAR bencana tsunami yang tergolong besar adalah


Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang terjadi pada tanggal 22 Desember
seperti halnya banyak negara-negara lain 2018 di wilayah Provinsi Banten, yang
di dunia, memiliki ancaman yang beragam, disebabkan oleh gelombang pasang surut
baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, yang tidak normal, akibat dari letusan gunung
yang dapat dikategorikan sebagai ancaman berapi Anak Krakatau. Bencana tersebut
militer maupun non-militer. Salah satu mengakibatkan korban tewas mencapai 222
ancaman yang sering melanda bangsa dan jiwa, korban luka 843 orang, dan orang hilang
negara Indonesia adalah yang datang dari sebanyak 28 orang.
alam. Bencana alam dikategorikan sebagai Kabupaten Serang merupakan salah
ancaman non-militer yang nyata dan lebih satu daerah yang terkena dampak langsung
dominan jika dibandingkan dengan jenis tsunami Selat Sunda yang terjadi pada
ancaman lainnya. Secara umum, bencana Desember 2018 lalu. Kecamatan Cinangka
dapat diartikan sebagai kejadian atau di Kabupaten Serang merupakan Kecamatan
rangkaian kejadian peristiwa yang merusak dengan tingkat kerugian terbesar akibat
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan tsunami Selat Sunda 2018. Empat desa di
manusia yang disebabkan baik oleh unsur wilayah Kecamatan Cinangka merupakan desa
alam dan/atau unsur non alam, maupun unsur dengan tingkat kerugian terbesar yaitu Desa
manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya Karang Suraga, Desa Bulakan, Desa Umbul
korban jiwa manusia, kerusakan pada alam, Tanjung, dan Desa Pasauran. Setidaknya 290
kerugianmaterial, dan dampak kejiwaan bangunan yang terdiri dari rumah pemukiman
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan tempat usaha di keempat desa tersebut
2009). hancur ataupun tersapu terjangan ombak
Dalam beberapa tahun terakhir, tsunami Selat Sunda (Serangkab.go.id).
serangkaian bencana alam berupa gempa Selain kerugian harta benda,
dan tsunami telah melanda banyak wilayah Pemerintah Kabupaten Serang juga menderita
di Indonesia, yang telah menelan korban kerugian finansial dari sektor pariwisata yang
jiwa hingga ratusan ribu orang. Salah satu diperkirakan mencapai 25,81 miliar rupiah.

109
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

Kerugian tersebut disebabkan oleh kerusakan penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
bangunan hotel/villa dan fasilitas lainnya (1) Menganalisis strategi pemberdayaan
yang mencapai 10,66 miliar serta prediksi wilayah pesisir di wilayah Desa Bulakan,
loss revenue akibat pembatalan reservasi pada Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang;
libur natal dan tahun baru yang mencapai (2) Menganalisis implementasi strategi
15,15 miliar. Tsunami Selat Sunda juga pemberdayaan wilayah pesisir Desa Bulakan,
mengakibatkan turunnya jumlah wisatawan Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang dan
baik wisatawan lokal maupun mancanegara, implikasinya terhadap ketahanan wilayah;
hal tersebut juga disebabkan karena tsunami dan (3) Menganalisis faktor dominan
juga mengakibatkan kerusakan akses jalan yang mempengaruhi penerapan strategi
menuju obyek wisata di wilayah kabupaten pemberdayaan wilayah pesisir di Desa
Serang yang kebanyakan berupa obyek wisata Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten
pantai. Serang dalam menghadapi bencana alam
Dengan banyaknya jumlah korban dan tsunami.
kerugian yang diderita akibat bencana tsunami Penelitian ini diharapkan dapat
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa upaya memberikan manfaat secara akademis
yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait yaitu untuk memperkaya khazanah ilmu
belum mencapai hasil seperti yang diinginkan. pengetahuan, khususnya dalam cabang ilmu
Bencana tsunami yang merupakan bagian dari pertahanan, dalam upaya pertahanan nirmiliter
ancaman nyata seharusnya sudah terwadahi menghadapi ancaman bencana alam. Penelitian
dalam kegiatan sosialisasi tentang deteksi dini, ini juga ditujukan untuk memberikan saran
tanggap bencana dan upaya kesiapsiagaan bagi stakeholder di lingkungan Pemerintah
bencana melalui strategi pemberdayaan Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dalam
wilayah pesisir yang terintegrasi dengan menghadapi ancaman nirmiliter berupa
melibatkan semua unsur kekuatan bangsa bencana alam.
menghadapi ancaman nyata yang berdimensi Penelitian ini dilakukan di Desa
ancaman nirmiliter berupa bencana alam, Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten
khususnya tsunami. Serang, Provinsi Banten. Desa Bulakan
Hal tersebut tentunya menjadi dipilih karena desa tersebut merupakan salah
permasalahan terkait belum optimalnya satu desa dengan dampak tsunami yang
strategi yang diimplementasikan dalam cukup parah. Namun belum ada informasi
menangani bencana alam yang dimaksud. mengenai pemberdayaan wilayah pesisir
Dengan demikian, maka permasalahan dalam menghadapi bencana tsunami yang
yang diangkat oleh peneliti adalah: berimplikasi pada ketahanan wilayah.
‘Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami serta dengan metode studi kasus. Pengumpulan
Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah’ data dalam penelitian ini dilakukan dengan
di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, menggunakan metode wawancara, observasi,
Kabupaten Serang, Banten. dan studi pustaka.
Berdasarkan permasalahan yang Dalam melakukan pembahasan terhadap
diuraikan pada bagian pengantar, selanjutnya hasil data empirik yang didapatkan di lapangan,

110
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
peneliti menggunakan beberapa teori dan sumber daya alam, sumber daya buatan,
konsep, yakni teori strategi, teori implementasi, berbagai sarana dan prasarana, nilai-nilai,
dan konsep pemberdayaan wilayah pertahanan teknologi, dan anggaran, yang ditransformasi
(Dawilhan), serta konsep ketahanan nasional menjadi kekuatan kewilayahan yang tangguh
Indonesia. Teori impelementasi mengacu untuk mendukung kepentingan pertahanan.
kepada berbagai pandangan dari Pressman Dawilhan dilakukan dengan memberdayakan
dan Wildavsky (1973:13), Tornanatzky dan lembaga fungsional dan membangun sistem
Johnson dalam Subandijah (1996:305), perencanaan pembinaan, pembangunan
Harsono (2002:67), dan Setiawan (2004:39). potensi nasional, dan Dawilhan di daerah
Dari berbagai pendapat tersebut, maka secara terencana dan berkesinambungan.
peneliti selanjutnya dapat menetapkan bahwa Konsep ketahanan nasional bangsa
implementasi merupakan tahapan dalam Indonesia dapat diartikan kondisi hidup dan
melengkapi dan memenuhi pencapaian tujuan kehidupan nasional yang harus senantiasa
dengan melaksanakan interaksi aktivitas diwujudkan dan dibina secara terus-menerus
tujuan, tindakan, dan sistim birokrasi yang secara sinergi. Dimulai dari lingkungan terkecil
efektif dalam rangka kesempurnaan suatu yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa
program. dan negara, dengan modal dasar keuletan dan
Teori strategi yang digunakan adalah ketangguhan yang mampu mengembangkan
teori yang disampaikan oleh Anthony, Parrewe kekuatan nasional. Dengan singkat dapat
dan Kacmar (1999), yang mendefinisikan dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah
strategi sebagai formulasi dari misi dan kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
tujuan suatu institusi, yang di dalamnya untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya,
juga termasuk rencana aksi untuk mencapai menuju kejayaan bangsa dan negara. Hakekat
sasaran yang ditetapkan,dan dengan secara Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan
eksplisit memperhitungkan berbagai kondisi dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kompetisi dan pengaruh-pengaruh kekuatan di kemampuan dan kekuatan nasional untuk
luar institusi, yang secara langsung atau tidak dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa
langsung memberikan pengaruh signifikan dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
terhadap kelangsungan institusi tersebut Dalam penelitian ini, asumsi filosofis
(Nainggolan, 2008). Penerapan teori strategi yang digunakan adalah konstruksi-sosial
ini sangat mendasari pelaksanaan penelitian dan analisis kualitatif dengan didukung
tentang pertahanan nir-militer di wilayah oleh metode penelitian studi kasus. Adapun
Serang. untuk lokasi penelitian adalah di Kabupaten
Konsep tentang Dawilhan menyebutkan Serang, Provinsi Banten. Penelitian ini
bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka diawali dengan fenomena tentang bencana
meningkatkan kemampuan pertahanan, alam tsunami, sehingga Kementerian/
melalui pembinaan potensi nasional, dalam Lembaga sebagai institusi pemerintah
rangka membantu pemerintah. Adapun tujuan seyogyanya mendukung tercapainya strategi
pemberdayaan tersebut adalah mensinergikan pertahanan nir-militer tersebut. Dalam kajian
strategi instansi fungsional dalam membina ini, penelitimenggunakan metode studi
berbagai sumber daya, yaitu manusia, kasus, dengan pertimbangan bahwa peneliti

111
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

menyelidiki secara langsung ke wilayah Secara administratif, Kabupaten Serang di


Banten tentang program-program dan aktivitas sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa,
yang berhubungan dengan strategi pertahanan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
nir-militer yang telah dilaksanakan. Teknik Tangerang, sedangkan sisi sebelah baratnya
pengumpulan data dilakukan melalui teknik berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat
observasi, wawancara dan studi literatur. Data Sunda, dan batas selatannya bertemu dengan
primer yang didapat bersumber dari perwakilan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang
Kementerian Pertahanan di daerah, instansi (Pemerintah Kabupaten Serang, 2018).
militer beserta jajarannya, tokoh masyarakat Luas tanah daratan dari Kabupaten
di wilayah pesisir, Kepala Desa sampai dengan Serang sekitar 173.409 Ha, yang terbagi atas
Bupati. Sedangkan data sekunder bersumber 34 kecamatan, 354 desa, serta 20 kelurahan.
dari media massa, internet, dan lain-lain. Kabupaten Serang juga memiliki wilayah
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juni lautan, di mana di dalamnya terdapat 16 buah
hingga bulan Oktober 2019. Sedangkan dalam pulau besar dan kecil. Adapun pulau-pulau
hal pengujian keabasahan data, sebagaimana tersebut adalah Pulau Satu, Pulau Pamujan
diungkapkan oleh Sugiyono (2015), bahwa Besar, Pulau Pamujan Kecil, Pulau Tunda,
untuk menuju keabsahan dan keterandalan Pulau Semut, Pulau Kubur, Pulau Lima,
data maka diperlukan trianggulasi yang Pulau Gedang, Pulau Sangiang, Pulau Salira,
terdiri dari trianggulasi metode, trianggulasi Pulau Kali, Pulau Tarahan, Pulau Kemanisan,
sumber, dan trianggulasi teori. Sedangkan Pulau Cikatung, Pulau Panjang, dan Pulau
dalam hal teknik analisis data, menurut Miles Dua. Kecamatan Tirtayasa sampai Kecamatan
& Huberman dalam Sugiyono (2015), bahwa Cinangka adalah wilayah dengan ketinggian
analisis data yang digunakan oleh peneliti yang paling rendah, sedangkan Gunung
meliputi: data reduction, data display dan Karang merupakan wilayah yang tertinggi,
conclusion drawing/verification. dengan ketinggian 1.778 mdpl (meter di atas
permukaan laut). Kabupaten Serang secara
PEMBAHASAN umum berada pada ketinggian kurang dari
Gambaran Umum Objek Penelitian 500 mdpl, yang cakupannya sekitar 97,5%
Kabupaten Serang merupakan salah (Pemerintah Kabupaten Serang, 2018).
satu Kabupaten dari enam Kabupaten atau Daerah Aliran Sungai (DAS) yang di
Kota di wilayah Provinsi Banten. Kabupaten dalamnya terdapat Satuan Wilayah Sungai
ini terletak di sebelah ujung barat dari Pulau (SWS), secara umum di wilayah kabupaten
Jawa dan juga berperan sebagai penghubung ini relatif tidak terlalu luas. Sungai-sungai
antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. yang ada di kabupaten ini pada umumnya
Letak dari Kabupaten Serang adalah pada tidak terlalu lebar (kurang dari 50 m) dan
koordinat 50 50’ sampai dengan 60 21’ Lintang tidak terlalu panjang (kurang dari 100 km
Selatan dan 1050 0’ sampai dengan 1060 22’ panjangnya). Selain itu juga terdapat Daerah
Bujur Timur. Adapun bila ditarik garis dari Pengelolaan Sungai (DPS), di mana satu
utara ke selatan, maka jarak yang paling jauh atau beberapa DAS dikelola secara bersama,
adalah 60 km dan jika ditarik garis dari barat baik dalam proses perencanaan maupun
ke timur, maka jarak terjauhnya adalah 90 km. pelaksanaannya, yang diselenggarakan dalam

112
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
rangka penggunaan anggaran agar lebih Kabupaten Serang. Provinsi Banten secara
efisien. geologis berdekatan dengan pertemuan
Sedangkan kondisi demografis di lempeng tektonik Indian, Australian, dan
Kabupaten Serang dalam rilis BPS tahun 2018 Eurasian. Selain pertemuan lempeng Indo-
menyebutkan bahwa penduduk Kabupaten Australia dan Eurasia, yang menjadi sumber
Serang berjumlah 1.493.591 jiwa dengan rasio potensi gempa bumi di sekitar wilayah
penduduk laki-laki berjumlah 757.089 jiwa Provinsi Banten adalah lempeng mikro Sunda.
dan penduduk perempuan berjumlah 736.502 Terjadinya gempa di Banten pada umunya
jiwa. Kecamatan Cikande menjadi Kecamatan diakibatkan oleh beberapa zona lempeng mikro
dengan jumlah penduduk terpadat dengan dan juga struktur seismogenik. Patahan normal
97.774 jiwa. Sedangkan laju pertumbuhan terbanan yang merupakan bagian dari struktur
penduduk di Kabupaten Serang rata-rata 1,31 seismik telah diidentifikasi berada di wilayah
persen per tahun (BPS Kabupaten Serang, Serang. Wilayah di Provinsi Banten di mana
2018). gempa sering terjadi adalah di Tanjung Kait,
Desa Bulakan merupakan salah satu desa Tanjung Alang-Alang, dan Pulau Panaitan,
di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. yang lokasinya berada di Selat Sunda. Wilayah
Yang terletak pada koordinat Bujur 1050.84 daratan di mana sering terjadi gempa adalah di
dan koordinat Lintang -60.19. Desa Bulakan Taman Nasional Ujung Kulon, wilayah barat
memiliki wilayah berupa pantai hingga dataran dari Kabupaten Pandeglang, dan wilayah yang
rendah dengan ketinggian 0-14 meter diatas masuk dalam kompleks pegunungan Halimun.
permukaan laut. Masayarakat Desa Bulakan Karena sebahagian wilayah tersebut juga
kebanyakan bermata pencaharian sebagai merupakan wilayah konservasi hewan langka,
petani dan nelayan serta mengandalkan maka gempa bumi tersebut juga berpotensi
dari sektor pendukung pariwisata pantai merusak ekosistem satwa dilindungi, termasuk
(prodeskel.bantenprov. go.id). Pada saat satwa langka badak Jawa.
terjadi tsunami yang menerjang Selat Sunda Banten juga memiliki gunung berapi
pada Desember 2018 lalu, Desa Bulakan aktif yaitu Gunung Anak Krakatau. Dengan
dan Desa Karangsuarga merupakan dua demikian menyebabkan Provinsi Banten
desa terdampak langsung tsunami dengan menjadi daerah rawan bencana gempa bumi,
jumlah korban dan kerugian paling parah. baik gempa bumi tektonik maupun gempa
Setidaknya 39 rumah dan 251 warung/tempat bumi vulkanik. Gempa tektonik maupun
usaha rusak karena diporak-porandakan vulkanik akibat erupsi Gunung Anak Krakatau
gelombang tsunami. Sedangkan untuk korban dapat menimbulkan potensi bencana tsunami.
jiwa 13 orang dinyatakan hilang dan 60 orang Bencana tsunami pernah melanda wilayah
mengalami luka-luka. Banten dan Lampung pada tahun 1883 akibat
erupsi gunung Krakatau yang menyebabkan
Potensi Bencana Tsunami di Kawasan tsunami setinggi 30 meter. Sedangkan tsunami
Pesisir Kabupaten Serang yang terjadi pada 2018 lalu diakibatkan oleh
Wilayah Provinsi Banten merupakan longsoran Gunung Anak Krakatau di bagian
daerah dengan tingkat kerawanan bencana barat daya seluas 64 ha yang mengakibatkan
yang sangat tinggi, tidak terkecuali pada gelombang setinggi 0,9 meter. Daerah-daerah

113
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

yang memiliki kerawanan dalam hal bencana Pandeglang putus akibat tsunami dan puluhan
alam jenis tsunami adalah pesisir yang rumah di pesisir pantai ikut tersapu gelombang
elevasinya kurang dari 25 meter. Kabupaten tsunami. Setidaknya di wilayah Kecamatan
Serang dengan yang memiliki wilayah Cinangka, Kabupaten Serang, ada empat desa
topografis dari 0 meter di daerah pesisir, tentu di wilayah tersebut mengalami kerusakan
akan terdampak bencana tsunami tersebut paling parah akibat tsunami. Keempat desa
(Khifni Sulaiman, et.al. 2012). Peta potensi tersebut adalah : Karang Suraga, Bulakan,
bencana tsunami di Kabupaten Serang dapat Umbul Tanjung dan Pasauran.
dilihat pada Gambar 1. Selain potensi bencana gempa bumi
Pada saat terjadi bencana tsunami Selat dan tsunami, banjir juga merupakan potensi
Sunda yang menimpa Provinsi Banten dan ancaman bencana yang kerap menghampiri
Provinsi Lampung, data yang dirilis oleh wilayah Provinsi Banten, tak terkecuali
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kabupaten Serang. Data dari BPBD Kabupaten
(BNPB) di Kabupaten Serang terdapat tiga Serang dari Januari hingga April 2019, telah
orang korban meninggal dunia, empat luka- terjadi 8 kasus banjir yang menimpa Kabupaten
luka dan dua orang masih dinyatakan hilang, Serang. Bencana banjir tersebut dipengaruhi
sedangkan kerugian materiil yang ditimbulkan oleh beberapa faktor, yaitu: curah hujan tinggi,
diantaranya jalan raya penghubung Serang- berkurangnya daya dukung lingkungan, dan

Gambar 1
Peta Potensi Tsunami di Wilayah Serang, Banten

Sumber : LAPAN

114
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
maraknya penambangan bahan galian di akibat dari abrasi di Provinsi Banten. Bila kita
daerah pegunungan, sehingga air hujan tidak ingin menempuh perjalanan ke Pembangkit
dapat terserap oleh tanah. Selain banjir akibat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan, maka kita
curah hujan, banjir juga diakibatkan oleh harus melalui ruas jalan tersebut. Penurunan
aktivitas naiknya permukaan air laut (rob). permukaan tanah, hilangnya penahan vegetasi
Fenomena rob yang merupakan fenomena alami, dan hilangnya penahan abrasi di
yang ditunjukkan oleh alam, adalah akibat dari wilayah pesisir karena aktivitas pengerukan
pemanasan global. Faktor pemanasan global pasir laut, merupakan faktor-faktor penyebab
ini juga berdampak pada naiknya tingkat curah adanya abrasi di wilayah Serang. Faktor
hujan, dan meningkatnya tinggi permukaan air penyebab lainnya, khusus untuk abrasi di
laut. Provinsi Banten juga memiliki ancaman wilayah pesisir utara Provinsi Banten, adalah
metereologis dalam bentuk gerakan tanah berubahnya fungsi kawasan sempadan pantai
atau tanah longsor. Beberapa wilayah, seperti menjadi kawasan budi daya dan industri, serta
Serang, Pandeglang, dan Lebak, merupakan kawasan hunian.
wilayah yang masuk dalam kategori wilayah Dalam menghadapi potensi multirawan
rawan tanah longsor. Cagar Alam Rawa Danau bencana di daerahnya, Kabupaten Serang
dan Kecamatan Anyer merupakan wilayah telah memiliki Peraturan Daerah (Perda)
yang berada di Kabupaten Serang yang juga yang telah dibuat sejak tahun 2014, yaitu
teridentifikasi sebagai wilayah rawan tanah Perda Kabupaten Serang Nomor 4 tahun
longsor. 2014 tentang Penanggulangan Bencana di
Data yang dihimpun dari Badan Kabupaten Serang. Dengan adanya Perda
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini diharapkan penanggulangan bencana
Kabupaten Serang dari Januari hingga April di Kabupaten Serang dapat berjalan secara
2019, terdapat 5 kasus pergerakan tanah. cepat dan tepat sasaran, yang bertumpu pada
Curah hujan dan kerentanan tanah merupakan sinergitas kelembagaan antar Satuan Kerja
penyebab dari adanya bencana tanah longsor. Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten
Namun berbagai bencana yang terjadi di Serang maupun stakeholders lainnya.
Provinsi Banten tersebut juga dikarenakan
karena kesalahan manusia setempat dalam Tsunami Selat Sunda pada Desember 2018
mengelola lingkungannya. Beberapa aktivitas Pada hari Sabtu malam, 22 Desember
penambangan bahan galian mengakibatkan 2018, pukul 21.27, terjadi bencana tsunami
berbagai lereng perbukitan menjadi terbuka yang melanda Provinsi Banten dan Provinsi
tanpa pepohonan sehingga memicu pergerakan Lampung, yang disebabkan oleh gelombang
tanah. Bencana abrasi juga mengancam pasang surut yang tidak normal, karena bulan
wilayah bibir pantai Kabupaten Serang. purnama, dan longsor yang terjadi di bawah
Wilayah daratan yang terbentuk dari satuan laut setelah letusan gunung berapi Anak
batuan sedimen tidak padu seperti pasir, kerikil- Krakatau, sehingga menimbulkan gelombang
kerakal, dan lempung, sangat berpotensi tinggi di berbagai daerah di Banten dan
terjadinya pengikisan atau abrasi. Rusaknya Lampung. Longsoran di bawah laut tersebut
jalan Cigondang-Laba di Kecamatan Labuan memicu guncangan berkekuatan magnitudo
merupakan salah satu contoh yang kasat mata 3,4 SR. Hingga Minggu sore tanggal 23

115
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

Gambar 2
Timeline Tsunami Selat Sunda 2018

Sumber: BMKG 2018

Desember, jumlah korban tewas mencapai 222 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
jiwa, 843 orang terluka, dan 28 orang hilang. Geologi (PVMBG), dan Badan Geologi
Sebagian besar dari korban tewas adalah para Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
wisatawan. Kabupaten Pandeglang merupakan (ESDM), sebelum terjadinya bencana Tsunami
kabupaten yang terdampak tsunami paling di Selat Sunda, telah berhasil mendeteksi
parah, kemudian menyusul Kabupaten Serang tentang potensi adanya ancaman bahaya
(Humanity Road, 2018). Sedangkan data tersebut, khususnya tentang akan terjadinya
korban jiwa yang dirilis oleh BNPB pada letusan gunung Anak Krakatau Lampung.
Senin, 24 Desember menunjukkan 281 orang Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. Mereka
meninggal dunia, 1.016 orang terluka, dan mengamati gejala adanya semburan abu
57 orang masih hilang, sementara jumlah gunung yang tingginya sekitar 400 m di atas
pengungsi di lima kabupaten terdampak saat puncak gunung, dan 738 m di atas permukaan
itu berjumlah 11.687 jiwa (BNPB, 2018). laut. Gunung tersebut pada akhirnya meletus

116
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
pada pukul 20.56, hari Sabtu, tanggal 22 darurat tersebut, penanganan bencana telah
Desember 2018, dengan mengakibatkan dilakukan oleh pemerintah dan stakeholders
longsornya lereng gunung tersebut dengan terkait. Ada beberapa aktivitas yang terkait
luasan sekitar 64 Hektar. Sensor seismograph de nga n pe na nga na n be nc a na se pe rti
BMKG di Cigeulis Pandeglang (CGJ), alat mengkoordinasikan kegiatan, mengevakuasi
sensor di Banten, dan alat sensor di Lampung penduduk setempat, pencarian dan
juga mengamati dan tercatat kejadiannya penyelamatan korban bencana, menyediakan
terjadi pada jam 21.03 WIB, namun getaran pelayanan medis, penanganan penduduk
tersebut tidak dapat ditangkap secara otomatis yang mengungsi dari wilayah bencana, serta
oleh BMKG setempat, karena signal getaran perbaikan sarana prasarana umum yang rusak
tersebut bukan termasuk signal gempa bumi akibat bencana. Dalam upaya evakuasi korban,
tektonik (BMKG, 2018). pemerintah setidaknya mengerahkan 31 alat
Badan Meteorologi, Klimatologi berat. Bupati Serang sebagaimana diliput
dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa dalam tempo.co juga menginstruksikan untuk
gelombang tertinggi adalah 0,9 meter, dan mengeluarkan cadangan ketahanan pangan di
tinggi gelombang berbeda-beda pada tiap wilayahnya untuk membantu korban tsunami
titiknya. Sebagaimana diutarakan oleh yang mengungsi di Kecamatan Cinangka.
Muhamad Sadly, Deputi bidang Geofisika Timbulnya korban jiwa dalam peristiwa
BMKG, seperti dilansir oleh Detiknews, tsunami Lampung dan Banten pada Desember
tinggi gelombang di Serang yang terpantau 2018 di wilayah Serang diakibatkan karena
pada pukul 21.27 setinggi0,9 m, sedangkan di ketidaksiapan masyarakat atau warga, sebab
Pelabuhan Ciwandar terpantau pada jam 21.33 tsunami yang terjadi bukan akibat aktivitas
dengan ketinggian air 90 cm. Pada pukul 21.33 tektonik sehingga tidak ada pemberitahuan
WIB, di Banten, ketinggian mencapai 0,3 m, dari instansi yang berwenang terkait akan
sedangkan di Kota Agung, Provinsi Lampung terjadi gelombang tinggi akibat longsoran
ketinggian airnya 30 cm, dan di pelabuhan bawah laut gunung Anak Krakatau. Namun,
Panjang ketinggian airnya adalah 28 cm, dan upaya penanganan bencana tsunami Banten
terus berproses (BNPB, 2018). dan Lampung yang turut menerjang Kabupaten
Tsunami yang terjadi di perairan Selat Serang berlangsung secara sistematis, cepat,
Sunda ini berdampak pada lima kabupaten dan tepat. Masing-masing instansi telah
di Provinsi Banten dan Provinsi Lampung. melaksanakan tugas dan fungsinya masing-
Wilayah yang terkena dampak tsunami di masing sehingga proses evakuasi dan
Provinsi Banten adalah Pandeglang dan Serang. rehabilitasi pasca bencana dapat terlaksana
Wilayah Lampung Selatan, Tanggamus, dan dengan baik.
Pesawaran, di Provinsi Lampung, adalah Desa Bulakan yang berada di pesisir
wilayah yang terkena dampak tsunami. pantai juga tak luput dari terjangan tsunami.
Kerugian materiil yang ditimbulkan akibat Menurut data yang dihimpun oleh BPBD
tsunami di lima kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Serang, Desa Bulakan dan Desa
611 rumah rusak atau hancur, 69 hotel rusak, Karangsuarga merupakan daerah terdampak
420 perahu dan kapal hancur atau hilang, paling parah dibandingkan wilayah pesisir
serta 60 toko rusak. Menanggapi situasi lainnnya di Kabupaten Serang. Setidaknya 13

117
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

orang masih dinyatakan hilang dan lebih dari mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu
60 orang mengalami luka berat maupun ringan. kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan.
Rata-rata korban merupakan wisatawan atau Karekteristik kerakyatan mengandung arti
yang sedang berlibur diseputaran wisata pantai bahwa pertahanan negara kita diselenggarakan
Anyer dan Cinangka. Sedangkan kerugian oleh pemerintah dan rakyat, ditujukan untuk
harta benda, dalam rilisnya Pemerintah memenuhi kepentingan seluruh rakyat
Kabupaten Serang menyatakan 34 rumah dan Indonesia. Sedangkan ciri kesemestaan
71 warung di Desa Bulakan ikut diterjang mengandung arti bahwa seluruh sumber daya,
gelombang tsunami. dan sarana prasarana nasional didayagunakan
untuk kepentingan upaya pertahanan negara.
Pemberdayaan Wilayah Pesisir di Desa Ciri kewilayahan berarti bahwa setiap wilayah
Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten negara di Indonesia, harus ikut serta dalam
Serang dalam Menghadapi Bencana melakukan pertahanan di wilayahnya masing-
Tsunami masing (Kementerian Pertahanan, 2015).
Dengan munculnya ancaman yang Menghadapi ancaman non-militer,
semakin bersifat multidimensi tersebut, kementerian atau lembaga terkait menjadi
maka pada akhirnya ancaman tersebut dapat komponen utama dalam usaha menanggulangi
memperlemah pertahanan Negara Kesatuan ancaman-ancaman non-militer seperti bencana
Republik Indonesia (NKRI). Ancaman alam, wabah penyakit, dan terorisme. Dalam
tersebut dapat digolongkan sebagai ancaman rangka menghadapi ancaman non militer
nyata. Salah satu wujud dari ancaman nyata berupa bencana alam, BNPB menjadi leading
yang kerap melanda Indinesia adalah bencana sector dalam upaya cegah dini dan deteksi dini
alam. Letak strategis Indonesia dalam sirkum kebencanaan. BPNB melalui BPBD memiliki
Ring of Fire memberikan keuntungan dengan tugas sebagaimana diamanatkan dalam Pasal
kesuburan tanah Indonesia, namun disisi lain 12 dari Undang-Undang Nomor 24, Tahun
letak Indonesia yang dikelilingi oleh sirkum 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
Ring of Fire menjadikan Indonesia rawan yaitu memberikan pedoman dan pengarahan
terhadap bencana, khususnya gempa bumi, terhadap usaha penanggulangan bencana yang
tsunami, dan erupsi gunung berapi. Oleh karena mencakup pencegahan bencana, penanganan
itu, perlu disusun suatu sistem pertahanan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi
negara yang memiliki keterpaduan antara secara adil dan setara.
pertahanan militer dan pertahanan nir-militer, Dalam hal upaya cegah dini dan deteksi
yang secara utuh dibina dan dikembangkan, dini kebencanaan bagi bencana tsunami,
sehingga sampai pada tingkat kemampuan BPBD Banten mengajak masyarakat di pesisir
pertahanan negara yang kuat, andal, dan khususnya didaerah yang rawan bencana
disegani, serta memiliki efek penangkalan tsunamai, yaitu mencanagkan Desa Bulakan
yang memadai. Adapun pertahanan negara dan Desa Karang Suraga menjadi desa tanggap
Republik Indonesia (RI) disusun dalam bencana, sebagaimana diungkapkan oleh
suatu sistem pertahanan semesta untuk Sekretaris BPBD Serang, Nanda Bachtiar,
mencapai tujuan nasional. Sistem pertahanan bahwa BPBD Serang melakukan lima
semesta merupakan upaya pertahanan yang langkah strategi, yaitu: (i) mengajak dan

118
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
melibatkan masyarakat untuk memetakan pesisir diwilayah Desa Bulakan, Kecamatan
potensi bencana di daerahnya masing-masing, Cinangka untuk menghadapi ancaman bencana
seperti menghitung jumlah penduduk yang khususnya tsunami.Pemerintah Kabupaten
bermukim di daerah rawan bencana tsunami; Serang kedepannya juga akan melakukan
(ii) masyarakat diajak menjadi subyek dalam pemberdayaan masyarakat pesisir dengan
menghadapi bencana, dengan membuat peta strategi silvofishery yaitu upaya kombinasi
tentang perencanaan penanggulangan bencana, antara pola penanaman mangrove dan usaha
seperti menentukan titik untuk berkumpul perikanan di desa berpotensi rawan tsunami
bagi korban bencana, lokasi untuk evakuasi, termasuk di Desa Bulakan, Kecamatan
dengan pertimbangan bahwa wargalah yang Cinangka, Serang. Selain berbasis lingkungan,
lebih mengetahui medan di daerahnya; (iii) program ini juga memiliki dampak ekonomis,
membekali kelompok masyarakat desa seperti yaitu masyarakat dapat menjaga lingkungan
Karang Taruna, Perlindungan Masyarakat sekaligus membudidayakan ikan di kawasan
(Linmas), sebagai relawan tanggap bencana: mangrove. Selain itu sosialisasi kesadaran
(iv) membuat rencana simulasi bencana yang bencana terus dilakukan kepada masyarakat,
berkelanjutan; dan (v) melatih warga untuk mengingat dalam kasus tsunami 2018 lalu
mempertahankan livelihood di tengah bencana. diakibatkan oleh guguran material gunung
Selain itu BNPB telah menetapkan Anak Krakatau dan bukan diakibatkan oleh
program Desa Tangguh Bencana (Destana) gempa tektonik. Masyarakat pesisir khususnya
kepada Desa Bulakan dan Karangsuraga, nelayan juga diminta untuk menjaga dan tidak
yang diartikan sebagai desa atau kelurahan mencuri material bouy pendeteksi tsunami di
y a n g m a m p u m e n g o rg a n i s i r s u m b e r laut lepas karena akan berakibat fatal bagi
daya masyarakat, dan sekaligus memiliki deteksi dini tsunami (Dikdik, Wawancara
kemampuan untuk mengenali ancaman Personal, 28 Oktober 2019).
di wilayahnya. Mereka selalu membina Sedangkan dalam menghadapi ancaman
dirinya, sehingga kapasitasnya dalam non-militer, Tentara Nasional Indonesia (TNI)
mengurangi risiko bencana selalu meningkat. melakukan Operasi Militer Selain Perang
Perencanaan pembangunan kemampuan (OMSP). Peran TNI dalam OMSP diatur
tersebut mencakup hal-hal yang cukup dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang
luas, antara lain upaya-upaya pencegahan, Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana, Nasional Indonesia. Pemberdayaan wilayah
serta pemulihan pasca-bencana. Dalam pertahanan atau Dawilhan adalah salah satu
Destana, pihak pemerintah daerah selalu manifestasi dari OMSP tersebut. Dalam rangka
mendorong penduduk lokal untuk terlibat Dawilhan di wilayah pesisir, TNI, khususnya
secara aktif dalam mengkaji, menganalisis, TNI Angkatan Darat, berpedoman pada Pasal
menangani, memantau, mengevaluasi, dan 8 butir (e) yaitu melaksanakan Dawilhan di
mengurangi resikobencana yang ada di darat (Dawilhanrat). Hakikat Dawilhanrat
wilayah mereka (Nanda Bachtiar, Komunikasi adalah upaya menyiapkan wilayah pertahanan
Personal, 29 Oktober 2019). darat, dan kekuatan pendukungnya secara
Selain itu Pemerintah Kabupaten Serang dini, melalui upaya membangun, memelihara,
juga melakukan pemberdayaan wilayah meningkatkan dan memantapkan pembinaan

119
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

potensi wilayah darat. Penyelenggaraan Serang,bahwa dalam pemberdayaan wilayah


Dawilhanrat merupakan suatu kegiatan pesisir Serang untuk menghadapi ancaman
pengelolaan kekayaan sumber daya nasional non-militer berupa bencana tsunami yaitu
(Sumdanas) menjadi kekuatan pertahanan dengan keterlibatan Kodim 0602/Serang
darat dalam rangka mendukung kepentingan dalam program penanaman mangrove, dan
pertahanan negara. Untuk itu diperlukan suatu pembuatan tanggul penahan abrasi oleh
tatanan atau kebijakan yang dimaksudkan Pemda. Sedangkan upaya Dawilhanrat yang
untuk memandu TNI dalam mendayagunakan dilakukan oleh Kodim 0602/Serang adalah
sumber daya nasional, dan bagaimana melakukan mitigasi dan pemetaan wilayah-
mekanisme koordinasi dengan Kementerian wilayah di daerah pesisir yang boleh dihuni
Pertahanan (Kemhan) sebagai penyelenggara dan dijadikan tempat usaha maupun yang
fungsi Pemerintah di bidang pertahanan, serta tidak boleh dihuni karena resiko kebencanaan
dengan kementerian atau institusi lainnya yang tinggi, serta upaya sosialisasi kepada
(Bastari, 2018). masyarakat untuk menjaga daerah pesisir
Dawilhanrat dipersiapkan melalui agar tidak terdampak abrasi. Kemudian saat
proses menyiapkan wilayah pertahanan pasca tsunami, TNI melalui Kodim Serang
beserta kekuatan pendukungnya, dan memiliki melakukan rehab yakni 39 rumah dan 251
hubungan dengan penyiapan ruang, alat warung. Pembangunan lima unit rumah di Desa
dan kondisi juang, melalui pembinaan dan Karang Suraga dan 34 unit di Desa Bulakan.
pemberdayaan potensi kekuatan darat. Langkah Diantaranya ada 20 unit yang dipindahkan dari
selanjutnya adalah melakukan pembinaan pinggiran pantai. (Mudjiharjo, Komunikasi
sektor geografi dengan penyiapan ruang juang Personal, 29 Oktober 2019).
untuk kepentingan manuver pasukan dan
penyiapan logistik wilayah, serta penyiapan Strategi Kelembagaan dalam Pemberdayaan
sumber daya menjadi kekuatan pendukung Wilayah Pesisir di Kabupaten Serang
yang dapat digunakan dalam upaya pertahanan Dalam Menghadapi Bencana Tsunami
negara. Selanjutnya pembinaan di bidang Beberapa pakar secara umum sepakat
demografi dengan mempersiapkan alat juang bahwa yang dimaksud dengan bencana
yang digunakan sebagai Komponen Cadangan mengandung unsur ancaman (hazard), dan
dan Komponen Pendukung, khususnya digelar unsur kerentanan (vulnerability). Sedangkan
untuk dapat mendukung Komponen Utama. ancaman secara umum diartikan sebagai
Upaya pembinaan kondisi sosial dalam masa fenomena, bahaya atau resiko, baik alami
damai ditujukan untuk menyiapkan kondisi maupun tidak alami, yang jenisnya antara
juang yang ditujukan untuk membantu lain banjir, tanah longsor, kekeringan, wabah
Pemerintah dalam meningkatkan ketahanan penyakit, konflik bersenjata, dan lain-lain.
wilayah melalui pemberdayaan masyarakat Unsur kerentanan dapat diartikan sebagai
desa yang berdiam di wilayah pesisir. kondisi di dalam suatu komunitas yang
Keterlibatan unsur TNI khususnya membuat mereka mudah terkena dampak dari
di wilayah teritorial Komando Distrik berbagai ancaman tersebut, yang dapat berupa
Militer (Kodim) 0602/Serang, sebagaimana kerentanan dalam hal fisik, sosial, atau kejiwaan.
diungkapkan oleh Komandan Kodim 0602/ Untuk mengatasi kedua unsur tersebut, maka

120
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
diperlukan upaya penanggulangan bencana, “Satuan komando kewilayahan dalam
yang terdiri atas tiga tahapan, yaitu: (i) m e l a k u k a n p e m b e rd a y a a n w i l a y a h
pertahanan, memerlukan kekuatan dari
tahapan pra-bencana yang mencakup kegiatan
unsur satuan dalam bentuk satuan cadangan
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta di masing-masing wilayah yang siap
peringatan dini; (ii) tahapan tanggap darurat diperbantukan untuk mempertahankan
(emergency response), yang ditujukan untuk wilayahnya. Dalam kondisi damai, ancaman
meringankan penderitaan sementara, seperti militer menjadi kecil kemungkinannya,
maka kekuatan yang ada digunakan untuk
kegiatan Search and Rescue (SAR), bantuan
mengatasi ancaman nir-militer yaitu
darurat, dan pengungsian; dan (iii) tahapan dalam membantu pemerintah di daerah,
pasca-bencana yang mencakup kegiatan diantaranya dalam penanggulangan konflik,
pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi, bencana alam dan berbagai permasalahan
yang dimaksudkan agar kebutuhan pokok bagi keamanan dan pertahanan wilayah di
masyarakat” (Asis Wanto, 2013).
korban bencana dapat dipenuhi dengan layak.
Penanggulangan ancaman bencana Selain itu dengan diterbitkannya
alam merupakan hal yang kompleks, multi- Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007
stakeholders, dan multi disiplin ilmu, sehingga tentang Penanggulangan Bencana, akan
penanganannya memerlukan kolaborasi antara terbuka terobosan baru dalam hal kerjasama
pemerintah, masyarakat, dan akademisi. antar aktor dan pihak terkait, dan menyediakan
Penanggulangan bencana juga memerlukan payung hukum yang pasti dalam upaya
terobosan dan inovasi. Upaya penanggulangan penanggulangan bencana, sehingga tujuan
bencana melibatkan berbagai pihak, sehingga yang telah ditetapkan, yakni penanggulangan
diperlukan koordinasi dan sinergi di antara bencana yang terpadu, terkoordinasi, dan
mereka, khususnya dalam upaya menyiapkan sistematis, dapat diwujudkan. Upaya mitigasi
sistem peringatan dini (early warning system) bencana adalah unsur penting dan merupakan
yang handal, serta berbagai prosedur tetap langkah awal dari upaya penanganan bencana,
yang mudah dipahami oleh masyarakat yang tujuannya adalah untuk mengurangi
pada umumnya. Dengan kerja sama yang dampak negatif bencana. Adapun upaya ini
erat antar kementerian, lembaga masyarakat melingkupi kegiatan-kegiatan seperti: (i)
dan instansi-instansi pemerintah lainnya, memberikan penyuluhan kepada masyarakat
termasuk TNI, maka sistem dan prosedur agar pemahamannya terhadap bahaya bencana
yang handal, efektif, dan efisien akan dapat semakin meningkat; (ii) menyusun peta
diwujudkan. Juga yang sangat penting adalah wilayah rawan bencana, penghijauan hutan
payung hukum bagi upaya tersebut, sehingga dan penanaman pohon bakau; dan (iii)
dapat dengan jelas dipahami tugas, tanggung pembangunan rumah pemukiman yang tahan
jawab, serta kewenangan dari masing-masing gempa.
pihak yang terlibat. Dengan aturan tersebut, Di wilayah Kabupaten Serang, sinergi
maka setiap pihak akan dapat memberikan antar lembaga terjalin cukup solid antara
kontribusinya secara optimal. Pemerintah Kabupaten (Pemkab), TNI,
Terkait dengan peran TNI dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri),
penanggulangan bencana alam dikatakan oleh serta unsur masyarakat, dalam upaya
Asis Wanto dari Lemhanas RI bahwa: penanggulangan bencana alam khususnya

121
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

tsunami. Sinergi yang terjalin antara Pemkab, Desa (Babinsa) Kodim 0602 juga berperan
TNI, Polri dan unsur masyarakat dalam dalam kegiatan sosialisasi sadar bencana bagi
tahap pra-bencana yang mencakup kegiatan masyarakat pesisir Serang khususnya di empat
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta desa yang terdampak tsunami di Kecamatan
peringatan dini, gencar dilakukan oleh Cinangka. Saat kegiatan penghijauan pantai
stakeholders terkait. Menurut Haji Holil, dengan menanam bakau yang diprakarsai
tokoh masyarakat Serang yang juga tokoh oleh Pemkab Serang, Kodim 0602 juga
dibalik pemekaran Provinsi Banten, upaya terlibat. Begitu pula saat evakuasi tsunami
penanganan pra-bencana yang kerap dilakukan 2018 lalu, Kodim 0602/Serang berkoordinasi
kepada masyarakat pesisir Serang antara dengan BPBD dalam penyiapan personil
lain: sosialisasi tanggap bencana, simulasi maupun perlengkapan yang dibutuhkan untuk
kebencanaan, pelatihan relawan bencana, dan evakuasi. Semuanya berjalan dengan baik
penanaman bakau di pesisir pantai Serang. tanpa ada tumpang tindih kepentingan dan
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Eneng wewenang, dan pada akhirnya bisa dilihat
Nurcahyati, Pembina LSM GenPI Kabupaten dari jumlah korban jiwa yang sedikit dan
Serang yang menyatakan bahwa BPBD evakuasi yang berlangsung sesuai dengan
Kabupaten Serang sudah sering melakukan prosedur (Mudjiharto, Wawancara Personal,
kegitan simulasi kebencanaan dan mengajak 29 Oktober 2019).
masyarakat menentukan titik-titik kumpul Sebagaimana diuraikan pada bagian
jika bencana tsunami benar-benar terjadi, terdahulu bahwa Kabupaten Serang di
serta secara sistematis membangun Kampung Provinsi Banten dikategorikan sebagai
Pesisir Tangguh Bencana bagi masyarakat di daerah multirawan bencana. Potensi bencana
pesisir Serang salah satunya di Desa Bulakan, alam di Kabupaten Serang meliputi banjir,
Kecamatan Cinangka (H. Holil dan Eneng tanah longsor, gempa bumi, abrasi pantai,
Nurcahyati, wawancara personal 28 Oktober dan tsunami. Pada Desember 2018 lalu,
2019). Kabupaten Serang merupakan salah satu
Sinergi antar lembaga yang terjalin kabupaten yang terdampak tsunami Selat
cukup solid juga ditegaskan oleh Komandan Sunda disamping kabupaten tetangganya,
Kodim 0602/Serang, Kolonel Infanteri yaitu Kabupaten Pandeglang. Kecamatan
Mudjiharto, bahwa tahap pra-bencana yang Cinangka di Kabupaten Serang merupakan
mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, wilkayah yang terdampak secara langsung,
kesiapsiagaan, serta peringatan dini, masing sebab empat desa diwilayah Kecamatan
masing institusi telah memiliki tugas dan Cinangka langsung berbatasan dengan pantai.
fungsinya masing-masing, namun mereka perlu Bencana alam merupakan salah satu
saling berkoordinasi dan saling berkomunikasi dimensi ancaman non-militer yang nyata
secara baik. Salah satu contoh upaya bersama sebagai dampak letak geografis Indonesia.
yang telah dilakukan adalah penyusunan Urusan penanggulangan bencana tidak dapat
pemetaan rawan bencana, di mana BPBD dibebankan kepada satu pihak saja, dalam hal
Serang juga mengajak Kodim untuk membantu ini BNPB sebagai lembaga pemerintah non-
melakukan pemetaan, begitu juga sosialisasi kementerian yang diberikan mandat sebagai
tanggap bencana. Para Bintara Pembina pelaksana penanganan bencana di Indonesia.

122
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
Penanggulangan bencana alam merupakan untuk menyusun pedoman dan pengarahan
tanggung jawab semua komponen bangsa, terhadap berbagai upaya yang terkait dengan
sebagaimana sistem pertahanan negara penanggulangan bencana, telah menyusun
Indonesia yang bersifat semesta. Kesemestaan Kebijakan dan Strategi Penanggulangan
tersebut tentunya mengharuskan seluruh Bencana tahun 2015-2019. Adapun yang
unsur kelembagaan dari tingkat nasional menjadi visi utama dalam Kebijakan dan
hingga tingkat terkecil (desa) saling bersinergi Strategi Penanggulangan Bencana tahun
dalam upaya penanggulangan bencana (UU 2015-2019 adalah “Menurunnya indeks
No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan resiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan
Bencana). ekonomi yang beresiko tinggi”. Dari visi
Untuk maksud tersebut, maka seluruh tersebut kemudian diterjemahkan kedalam
unsur kelembagaan terkait perlu menyusun Arah Kebijakan dan Strategi bidang
suatu strategi untuk menghadapi ancaman kebencanaan, yang salah satunya adalah:
bencana tersebut. Karakteristik Desa Bulakan penurunan tingkat kerentanan terhadap
Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang yang bencana (BNPB, 2015).
berbatasan dengan Selat Sunda di sebelah Barat Penurunan tingkat kerentanan terhadap
dan Laut Jawa di sebelah Utara, menjadikan bencana tersebut kemudian diterjemahkan
Kabupaten Serang memiliki wilayah pesisir kedalam rencana aksi, yang meliputi : (i)
yang luas. Tentu saja ancaman bencana meningkatkan pengetahuan masyarakat
tsunami juga turut menghantui warga di daerah tentang kebencanaan, antara lain dengan
pesisir di Desa Bulakan. Strategi kelembagaan mendorong dan menumbuhkembangkan
yang solid diperlukan untuk menghadapi dan kesadaran akan bencana; (ii) melakukan
menanggulangi bencana tsunami yang datang penerangan kepada masyarakat melalui media
tanpa diduga. Dengan kesiapsiagaan dini, yang ada untuk meningkatkan pengetahuan
diharapkan masyarakat pesisir menjadi sadar mereka terhadap penanganan bencana; (iii)
akan ancaman bencana tsunami di wilayahnya, mengembangkan kerjasama dengan negara-
sehingga akan menghindarkan korban jiwa negara lain, mitra pembangunan, lembaga
dan material saat bencana tersebutdatang. non-pemerintah, dan pihak swasta dalam
Strategi, menurut Anthony (1999), penyelenggaraan penanganan bencana;
sebagaimana dikutip oleh Nainggolan, dapat (iv) melakukan percepatan rehabilitasi dan
didefinisikan sebagai formulasi dari misi rekonstruksi wilayah yang terkena bencana
dan tujuan organisasi, termasuk di dalamnya agar kualitas hidup penduduk setempat
adalah rencana aksi (action plans) untuk segera meningkat; dan (v) meningkatkan
mencapai tujuan tersebut, dengan secara tingkat kearifan lokal dari masyarakat dalam
eksplisit menganalisis kondisi kompetisi membangun kemampuan dan mitigasi bencana
dan pengaruh-pengaruh unsur kekuatan di (BNPB, 2015).
luar organisasi yang berpengaruh terhadap Selain strategi penurunan dari
kelangsungan organisasi, baik langsung tingkat kerentanan masyarakat terhadap
maupun tidak langsung (Nainggolan, 2008). bencana di wilayah pesisir Desa Bulakan,
Secara nasional, BNPB sebagai lembaga Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang
yang memiliki tugas dan kewenangan untuk menghadapi resiko ancaman

123
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

bencana tsunami juga memerlukan strategi Karang Taruna, Perlindungan Masyarakat


pemberdayaan wilayah. Pemberdayaan (Linmas) sebagai relawan tanggap bencana;
wilayah ditujukan untuk mensinergikan (iv) membuat rencana simulasi bencana
strategi instansi fungsional dalam membina yang berkelanjutan; dan (v) melatih warga
berbagai sumber daya yang ada, nilai-nilai, untuk mempertahankan livelihood di tengah
teknologi, dan dana, agar menjadi kekuatan bencana.
kewilayahan yang tangguh, untuk mendukung Tentunya dalam melaksanakan aksi
kepentingan pertahanan. Dalam menghadapi tersebut, dukungan stakeholder terkait juga
bencana alam berupa tsunami, pemberdayaan menjadi penentu untuk terlaksananya program
wilayah pesisir menjadi pokok sentral dalam tersebut. Oleh sebab itu dukungan dari
strategi pemberdayaan wilayah di Kabupaten Pemerintah Kabupaten, TNI, Polri, LSM, media
Serang, tanpa meninggalkan potensi bencana massa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat,
alam lainnya yang kemungkinan berpotensi sangat diperlukan agar strategi kelembagaan
menimpa wilayah lain di Kabupaten Serang. dalam pemberdayaan wilayah pesisir untuk
Faktor perencanaan strategis merupakan menghadapi ancaman bencana alam tsunami
kunci pokok dari strategi kelembagaan dapat berjalan, dan terjalin sinergitas yang baik
untuk pemberdayaan wilayah pesisir di antar lembaga dengan saling menguatkan dan
Kabupaten Serang. Rencana-rencana tersebut mendukung. Dalam faktanya, progam yang
menunjukkan arah tujuan dari lembaga untuk dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Serang
mencapai sesuatu yang hendak dicapai. Secara juga mendapat dukungan dari stakeholder
nasional BNPB telah menyusun rencana aksi yang berperan dalam fungsinya masing-
(action plan) penurunan tingkat kerentanan masing. Hal ini diperkuat dengan peran
terhadap bencana, sedangkan BPBD Pemerintah Kabupaten dengan melaksanakan
Kabupaten Serang telah menerjemahkan tujuh program penanaman mangrove di wilayah
langkah rencana aksi tersebut kedalam lima pesisir Serang, yang merupakan bagian dari
langkah aksi yang sudah dilaksanakan untuk pemeliharaan dan penataan lingkungan di
memberdayakan wilayah pesisir Kabupaten daerah rawan bencana alam yang tertera
Serang termasuk wilayah pesisir di Desa dalam rencana aksi penurunan tingkat resiko
Bulakan, Kecamatan Cinangka. Penerapan bencana. Begitu juga peran TNI dan Polri,
lima langkah tersebut adalah: (i) mengajak melalui Babinsa dan Babinkamtibmas di Desa
dan melibatkan masyarakat untuk memetakan Bulakan yang melakukan pemetaan jumlah
potensi bencana di daerah masing-masing, Kepala Keluarga (KK) dan pemetaan daerah
seperti menghitung masyarakat yang tinggal evakuasi serta sosialisasi dan membangun
di daerah rawan tsunami; (ii) penduduk kesadaran masyarakat pesisir untuk menjaga
setempat didorong untuk berpartisipasi aktif alat deteksi dini tsunami, baik yang di tengah
dalam menghadapi bencana dengan ikut serta laut maupun yang di darat. Hal ini merupakan
menyusun peta perencanaan apabila bencana upaya mendorong dan menumbuhkembangkan
terjadi, seperti menentukan titik kumpul, budaya sadar bencana serta meningkatkan
lokasi evakuasi, karena wargalah yang pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan.
lebih mengetahui medan di daerahnya; (iii) Beberapa contoh di atas merupakan upaya
membekali kelompok masyarakat desa seperti kelembagaan untuk pengembangan wilayah

124
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
pesisir dalam menghadapi bencana alam Hal ini juga dicermati oleh Cecep R. Mujiono
berupa tsunami. dan Armaidy Armawi dari Universitas Gajah
Sinergi yang baik dan solid antar lembaga Mada ketika melakukan penelitian di wilayah
di Kabupaten Serang dalam pemberdayaan Kota Bandung. Dikatakannya bahwa beberapa
wilayah pesisir untuk menghadapi ancaman kendala dalam penyelenggaraan Dawilhan
bencana alam tsunami diakui oleh berbagai di daerah antara lain: (i) Kurangnya respon
pihak. Seperti Dandim 0602/Serang, Kolonel pemerintah daerah terhadap pemberdayaan
Inf. Mudjiharjo mengakui bahwa selama ini wilayah pertahanan; (ii) kesadaran bela negara
koordinasi antara BNPB dan Kodim Serang di kalangan masyarakat pada umumnya dan
berjalan dengan baik dalam menghadapi kaum muda pada khususnya memang masih
situasi pra-bencana, tanggap darurat, dan sangat rendah; (iii) masalah pertahanan dan
pasca-bencana di Desa Bulakan, Kecamatan keamanan dipandang seolah barang asing; (iv)
Cinangka, Serang. Hal tersebut juga diakui secara jumlah, pakar sipil yang mendalami
oleh Kesbangpol Kabupaten Serang melalui masalah pertahanan dan keamanan masih
Kasubbag Poldagri, Bapak Dikdik yang sangat rendah; dan (v) belum tuntasnya
menyatakan bahwa selama ini Pemkab pembahasan RUU tentang Keamanan Nasional
selalu mengedepankan koordinasi yang dan RUU tentang Komponen Cadangan
baik kepada TNI, Polri dan masyarakat sebagai pedoman bagi semua institusi yang
melalui tokoh masyarakat dalam melakukan ada maupun semua komponen bangsa,
sosialisasi pencegahan bencana di wilayah sehingga seolah-olah masalah keamanan
Desa Terdampak tsunami yaitu di Desa Karang nasional belum mendesak untuk diundangkan
Suraga dan Desa Bulakan. (Cecep R. Mujono dan Armaidy Armawi,
Namun peneliti menemukan upaya yang 2011).
telah berjalan dengan baik tersebut belum Dalam menghadapi bencana alam
diwadahi dalam sebuah Perda yang secara berupa tsunami, langkah yang dilakukan oleh
spesifik mengatur tentang pemberdayaan stakeholders adalah dengan pemberdayaan
wilayah pesisir yang berorientasi dalam bidang wilayah pesisir yang terpadu, terintegrasi
ketahanan wilayah untuk menghadapi ancaman antar lembaga, dan berwawasan kepada
non-militer dan sifat kesemestaan dalam penanggulangan bencana, yang muaranya
menghadapi ancaman tersebut, meskipun saat adalah memperkuat pertahanan nir-militer
ini telah ada Perda Kabupaten Serang Nomor dalam menghadapi ancaman non-militer
4 Tahun 2014 tentang Penaggulangan Bencana berupa bencana alam. Dasar dari kemampuan
di Kabupaten Serang yang di dalamnya telah masyarakat untuk menghadapi ancaman
mengatur hubungan antar lembaga dalam tersebut adalah karena terbangun dan
upaya penanggulangan bencana di Kabupaten terbinanya ketahanan wilayah setempat. Hal
Serang sehingga. ini juga ditekankan oleh Eny Purwatiningsih
Pemahaman unsur pemerintah daerah dari Lemhanas RI sebagai berikut:
agar upaya di bidang ketahanan wilayah juga
“Ketahanan wilayah merupakan suatu
menjadi domain mereka nampaknya memang kondisi dinamik masyarakat dimana
masih sangat rendah. Demikian juga halnya suatu wilayah dalam segala aspek
pemahaman mereka terhadap upaya Dawilhan. kehidupannya yang terpadu meliputi

125
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

keuletan dan ketangguhan masyarakat Kabupaten Serang dalam tahap pra-bencana,


dalam menangkal segala ancaman, yang selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok
tantangan, hambatan dan gangguan kegiatan, yakni: (i) dalam situasi tidak terjadi
terhadap identitas, integritas dari bencana; dan (ii) dalam situasi di mana
kelangsungan hidup mereka” (Eny
terdapat kemungkinan terjadinya bencana.
Purwatiningsih, 2013).
Selanjutnya pasal 22 ayat (2) mengatur upaya
Sinergi kelembagaan dalam menghadapi penyelenggaraan penanggulangan bencana
bencana merupakan suatu keharusan dan dalam situasi tidak terjadi bencana, yang
kewajiban bagi semua elemen bangsa. Dalam antara lain meliputi: (i) kegiatan perencanaan
tataran pemerintahan, berbagai institusi untuk penanggulangan bencana; (ii) kegiatan
pemerintah dilibatkan dalam penyelenggaraan dalam rangka mengurangi resiko bencana;
penanganan bencana, baik sebagai aktor (iii) upaya pencegahan bencana; (iv) upaya
utama maupun sebagai unsur pendukung. perencanaan pembangunan yang terpadu; (v)
Jumlah mereka, termasuk organisasi TNI dan penyusunan beberapa persyaratan analisis
Polri, adalah lebih dari 25 organisasi, di mana resiko bagi bencana; (vi) implementasi dari
mereka terlibat dalam keseluruhan upaya rencana tata ruang yang telah ditetapkan; (vii)
peneyelenggaraan, yang mencakup tahapan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi
penanganan darurat, maupun pada tahapan masyarakat; dan (viii) menyusun berbagai
pemulihan pasca-bencana. Di tingkat daerah, persyaratan standar teknis dan operasional
berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bagi penyelenggaraan penanganan bencana.
yang memiliki hubungan vertikal maupun Dengan asas penanggulangan bencana
pembinaan teknis dengan kementerian/ yang bersifat kebersamaan, maka Pemerintah
lembaga pemerintah pusat yang terkait, juga Kabupaten Serang dapat membangun sinergi
terlibat dalam penanganan bencana pada dalam penanggulangan bencana khususnya
lingkup lokal. potensi bencana tsunami. Penanggulangan
Salah satu asas penanggulangan bencana tsunami dilakukan dengan
bencana yang disebutkan di dalam Undang- pemberdayaan wilayah pesisir di beberapa
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang desa di Kabupaten Serang, termasuk Desa
Penanggulangan Bencana Pasal 2 ayat (1) Bulakan. Upaya penanggulangan bencana
adalah asas kebersamaan. Asas kebersamaan dalam situasi tidak terjadi bencana harus
bermakna bahwa penanggulangan bencana diarahkan di wilayah pesisir. Sedangkan
pada dasarnya adalah tugas dan tanggung tanggung jawab penanggulangan bencana
jawab bersama, yang dilakukan secara dalam situasi tidak terjadi bencana berada
gotong royong oleh Pemerintah bersama di pundak Organisasi Perangkat Daerah di
rakyat. Penanganan bencana di tingkat Kabupaten Serang dan stakeholders yang
Provinsi maupun Kabupaten/Kota tentu saja dilaksanakan secara sinergis.
menerapkan asas ini (UU No 24 tahun 2007). Upaya penanggulangan bencana
Dalam Perda Kabupaten Serang Nomor diwujudkan dengan perencanaan yang dilakukan
4 Tahun 2014 tentang Penanggulangan dengan menyusun dokumen perencanaan
Bencana di Kabupaten Serang, pada pasal penanggulangan bencana sesuai dengan
22 ayat (1) terdapat dua tugas utama BPBD amanat regulasi. Dalam penanggulangan

126
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
bencana khususnya tsunami, BPBD Provinsi belum dilaksanakan karena belum diadopsinya
Banten telah merilis potensi gelombang kajian kebencanaan yang dibuat BPBD
tsunami di Kabupaten Serang, selain itu Kabupaten Serang oleh OPD lainnya karena
BPPT juga telah membuat pemetaan model kurangnya sosialisasi. Persyaratan analisis
simulasi gelombang yang menerjang pesisir resiko bencanadilakukan dengan penyusunan
Serang bila terjadi gempa tektonik di dasar kajian resiko bencana. Pelaksanaan dan
laut. Pengurangan resiko bencana, dilakukan penegakan rencana tata ruang, di mana
dengan membekali kelompok masyarakat desa kegiatan ini juga belum dilaksanakan karena
Bulakan seperti Karang Taruna, Perlindungan belum adanya permintaan koordinasi dari
Masyarakat (Linmas) sebagai relawan tanggap Dinas Penataan Ruang Kabupaten Serang.
bencana, dan membentuk desa tangguh Saat ini kebanyakan wilayah pesisir termasuk
bencana. Hal ini mendapat sambutan baik di pesisir Desa Bulakan telah dimanfaatkan
dari tokoh masyarakat setempat, sebagaimana untuk usaha hotel/resort.
diungkapkan oleh H. Sanusi, tokoh masyarakat Dalam hal pendidikan dan pelatihan,
Serang bahwa program relawan tanggap BPBD Kabupaten Serang telah melakukan
bencana mendapat tanggapan yang positif dari gladi dan simulasi bencana tsunami dengan
masyarakat pesisir Serang. Selain melakukan melibatkan unsur masyarakat, TNI, Polri, dan
pelatihan relawan tanggap bencana, tindakan SKPD lain di Kabupaten Serang. Gladi dan
pengurangan resiko bencana dilakukan dengan Simulasi juga kerap dilakukan oleh BPBD
penanaman pohon bakau di pesisir Serang Provinsi Banten. Hal ini diungkapkan oleh
dengan melibatkan stakeholders diantaranya Sekretaris BPBD Serang, bahwa pasca-tsunami
TNI, Polri, LSM, pelajar dan masyarakat 2018 lalu, BPBD Serang kerap mengadakan
pesisir sendiri. Pencegahan, dilakukan dengan gladi dan simulasi bencana tsunami, baik
pemasangan perangkat Early Warning System yang dilakukan di lingkup Kabupaten maupun
(EWS) di pesisir Cinangka, Serang. Tindakan Provinsi. Namun kegiatan gladi dan simulasi
selanjutnya adalah memberikan edukasi dan tsunami ini belum dapat dilakukan di semua
sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga daerah pesisir Serang akibat keterbatasan
perangkat EWS dengan tidak merusak atau sumber daya yang dimiliki BPBD Serang.
membongkar perangkat EWS yang telah Persyaratan standar teknis penanggulangan
terpasang. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris bencana, di mana standar teknis
BPBD Serang bahwa masyarakat perlu penanggulangan bencana berupa rencana
diedukasi tentang pentingnya alat EWS kontijensi di tingkat Kabupaten, belum dibuat
yang terpasang di pantai Cinangka, sebab oleh BPBD Kabupaten Serang.
bila masyarakat tidak paham pentingnya alat Strategi pemberdayaan wilayah
tersebut maka akan jatuh korban bila tsunami pesisir dalam bentuk sinergi kelembagaan
menerjang pesisir Cinangka (Wawancara di Kabupaten Serang dalam menghadapi
personal, 29 Oktober). ancaman bencana alam tsunami di wilayah
Pemaduan dalam perencanaan pesisir Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka
pembangunan yang beroroientasi kepada merupakan bentuk implementasi aspek
ketahanan wilayah khususnya di Desa ketahanan nasional dalam bidang pertahanan
Bulakan, Kecamatan Cinangka, ternyata dan keamanan dalam kondisi kehidupan

127
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

nasional Indonesia. Wujud ketahanan tersebut dan pembimbingan kepada masyarakat perlu
tercermin dalam kondisi upaya daya tangkal dilakukan oleh Pemerintah, dengan maksud
bangsa dalam menghadapi ancaman nir-militer agar mereka sadar bahwa wilayah tempat kita
beruapa bencana alam yang dilandasi oleh hidup ini adalah wilayah yang sangat rawan
kesadaran bela negara untuk memelihara terhadap bencana, dan bencana tersebut dapat
stabilitas pertahanan dan keamanan yang datang kapan saja, di mana saja, dan dapat
dinamis. Aspek pertahanan dan keamanan menimpa siapa saja.
yang optimal harus mampu mewujudkan Tsunami yang melanda Provinsi Banten
kesiapsiagaan, kemampuan, dan kekuatan dan Provinsi Lampung pada Desember
melalui Sishanta. Sinergitas antar lembaga 2018 menyadarkan banyak pihak betapa
mengahadapi ancaman bencana tsunami pemberdayaan wilayah pesisir untuk
di Kabupaten Serang merupakan upaya menghadapi ancaman nyata berupa bencana
pelaksanaan Sishanta dalam menghadapi alam merupakan hal yang segera dilakukan.
ancaman nirmiliter berupa bencana alam. Pemberdayaan wilayah pesisir dalam
Upaya penanganan bencana, dengan menghadapi bencana alam berupa tsunami
segala tahapannya, perlu mengikutsertakan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu
berbagai institusi pemerintah dan juga pihak saja. Undang-Undang mengamanatkan
kelompok-kelompok masyarakat sipil, serta bahwa penanggulangan bencana alam harus
pihak swasta. Diperlukan upaya bersama berasaskan kebersamaan, yang bermakna
yang sinergik dari para peserta tersebut, agar bahwa penanggulangan bencana pada dasarnya
upaya tersebut dapat berhasil guna. Langkah adalah tugas dan tanggung jawab bersama
sinergi tersebut perlu dibina dan ditingkatkan antara Pemerintah dan masyarakat.
secara terus menerus agar kemampuan untuk Bila ditinjau dalam teori manajemen,
mengurangi resiko bencana, mendeteksi kapan maka penyelenggaraan penanggulangan
terjadinya bencana, maupun melakukan upaya- bencana mengandung beberapa kegiatan,
upaya mitigasi bencana sedini mungkin, dari yakni: merencanakan, mengorganisasikan,
hari ke hari terus meningkat, dan hambatan melaksanakan, dan pengawasan terhadap
yang sering menghadang pelaksanaan keseluruhan upaya tersebut. Upaya tersebut
penanganan bencana selama ini semakin dapat juga sama seperti halnya dengan upaya
diminimalisir. manajemen yang lingkupnya mengatur
Peningkatan kesadaran masyarakat berbagai input, yakni: manusia, uang, metode,
pesisir Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, mesin, pasar, material, dan informasi. Semua
Serang merupakan hal yang paling penting input tersebut saling berkaitan dan menjadi
untuk ditingkatkan dalam penanggulangan faktor dominan dalam mempengaruhi
bencana, dengan melakukan berbagai implementasi kebijakan mengenai sinergitas
upaya agar sejak dini anggota masyarakat kelembagaan untuk pemberdayaan wilayah
memilikinya. Upaya pembinaan tersebut pesisir di Kabupaten Serang dalam menghadapi
perlu dilakukan di berbagai lingkungan bencana tsunami.
masyarakat, seperti sekolah, tempat mereka Sebagaimana yang diungkapkan oleh
bekerja, di pemukiman penduduk, serta tempat Edward, ada empat variabel yang menentukan
berinteraksi sosial lainnya. Upaya sosialisasi keberhasilan suatu sinergi yaitu: komunikasi

128
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
antar peserta, sumber daya yang dialokasikan, wilayah pesisir Kabupaten Serang.
disposisi dari masing-masing peserta, dan Komunikasi yang baik menjadi langkah awal
struktur birokrasi yang mewadahi para peserta kesuksesan dari kerjasama yang ada dalam
tersebut.Saat ini pelaksanaan pemberdayaan menggerakkan berbagai sumber daya yang
wilayah pesisir di Kabupaten Serang dapat tersedia untuk penanggulangan bencana
terlaksana dengan baik, antar Pemerintah yang terjadi. Dengan komunikasi yang baik
Kabupaten, BPBD Kabupaten Serang, TNI, dalam keseluruhan upaya penanganan, mulai
Polri, LSM, dan civil society di wilayah pesisir dari membuat kebijakan, rencana, rencana
Kabupaten Serang. Adapaun faktor yang paling aksi, hingga memonitor dan mengevaluasi
dominan dalam sinergitas kelembagaan dalam upaya penanganan di daerah tersebut. Namun
pemberdayaan wilayah pesisir Serang dalam komunikasi dan koordinasi perlu ditingkatkan
menghadapi ancaman bencana alam berupa oleh BPBD Kabupaten Serang kepada
tsunami adalah dukungan dari masyarakat dan OPD di wilayah Kabupaten Serang seperti
terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang Dinas Tata Ruang dan Tata Wilayah, agar
baik antar stakeholder. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang
Dukungan masyarakat wilayah pesisir berbasis kewaspadaan bencana tsunami dapat
Desa Bulakan terlihat dengan antusiasme dilaksanakan. Begitu juga komunikasi kepada
masyarakat terhadap program pemberdayaan pelaku usaha hotel dan resort di wilayah
wilayah pesisir yang dilakukan oleh berbagai pesisir Kabupaten Serang perlu ditingkatkan
pihak. Seperti BNPB dengan pelatihan relawan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
tanggap bencana, dan pelaksanaan simulasi resiko bencana tsunami.
penanganan bencana tsunami. Antusiasme
masyarakat terhadap program BPBD Serang SIMPULAN
sangat tinggi karena masyarakat juga Berdasarkan analisis data tentang
dilibatkan sebagai subyek penanggulangan berbagai hal yang menyangkut objek
bencana seperti memberikan kesempatan penelitian, selanjutnya dapat diambil beberapa
bagi kearifan lokal dalam penanggulangan kesimpulan sebagai berikut:
bencana tsunami, menentukan lokasi yang Pertama, Desa Bulakan, Kecamatan
akan digunakan sebagai titik kumpul dan Cinangka, Kabupaten Serang merupakan
lokasi evakuasi. Begitu juga dengan program salah satu desa terdampak tsunami Selat
penanaman pohon bakau yang dicanangkan Sunda terparah. Diperlukan strategi bersama
oleh Pemerintah Kabupaten Serang yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak
akan dikembangkan menjadi silvofihery yaitu resiko bencana tsunami di Kabupaten Serang
budidaya perikanan berbasis lahan bakau, khususnya di Desa Bulakan, Kecamatan
sehingga selain menjaga wilayah pantai dari Cinangka, dengan langkah pemberdayaan
terjangan tsunami maupun gerusan abrasi, wilayah pesisir dalam rangka menghadapi
warga pesisir dan nelayan juga mendapat nilai ancaman nyata, berupa bencana tsunami.
tambah secara ekonomi. Pemerintah Kabupaten Serang telah melakukan
Komunikasi yang baik antar stakeholders serangkaian strategi yang tertuang dalam
juga menjadi faktor yang mempengaruhi rencana aksi penanggulangan bencana tsunami
terselenggaranya strategi pemberdayaan berbasis pemberdayaan wilayah pesisir yang

129
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 26, No. 1, April 2020: 108-131

mengajak dan melibatkan masyarakat untuk dan koordinasi antara unsur Pemkab, BNPB,
memetakan potensi bencana di daerah masing- TNI, Polri dan masyarakat telah terjalin cukup
masing, seperti menghitung masyarakat yang baik. Namun komunikasi dan koordinasi pada
tinggal di daerah rawan tsunami. tataran pelaku usaha, khususnya pelaku usaha
Kedua, pelaksanaan strategi pariwisata, dan beberapa unsur OPD seperti
pemberdayaan wilayah pesisir di Desa Dinas Tata Ruang dan Wilayah, khususnya
Bulakan Kecamatan Cinangka, Kabupaten koordinasi mengenai pemetaan daerah rawan
Serang dalam menghadapi ancaman bencana bencana di pesisir, belum berjalan cukup baik.
tsunami diperlukan suatu sinergi kelembagaan Selanjutnya, saran dari peneliti yaitu agar
agar strategi yang dijalankan berdampak luas BPBD Kabupaten Serang perlu menerbitkan
bagi masyarakat di wilayah pesisir. Dalam rencana kontijensi daerah dalam menghadapi
menjalankan strategi tersebut, Pemkab ancaman bencana tsunami dan segera
Serang berpedoman pada Perda Nomor 4 menyusun Perda pemberdayaan wilayah
tahun 2014 tentang Penanggulangan Bencana pesisir. Dengan adanya Perda pemberdayaan
di Kabupaten Serang, Pasal 22 ayat (2) wilayah pesisir dan Rencana Kontijensi
Penyelenggaraan penanggulangan bencana tsunami di Kabupaten Serang, maka sinergi
dalam situasi tidak terjadi bencana yang kelembagaan pemberdayaan wilayah pesisir
meliputi: perencanaan penanggulangan di Kabupaten Serang akan semakin kuat.
bencana, pengurangan resiko bencana,
pencegahan, pemaduan dalam perencanaan DAFTAR PUSTAKA
pembangunan, persyaratan analisis resiko Badan Nasional Penanggulangan Bencana
bencana, implementasi dari rencana tata & JICA. (2009). Kajian tentang
ruang yang telah ditetapkan, pendidikan dan Penanggulangan Bencana Alam di
pelatihan, serta berbagai persyaratan standar Indonesia. Jilid 2.Asian Disaster
teknis dan operasional dalam hal penanganan Reduction Center.
bencana sehingga program pemberdayaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
masyarakat pesisir tersebut dapat mengutakan (2015). Kebijakan dan Strategi
ketahanan wilayah di Desa Bulakan dalam Penanggulangan Bencana 2015-2019.
menghadapi ancaman bencana lainnya di masa Jakarta:BNPB
mendatang. Badan Pusat Statistik. (2018). Kabupaten
Ketiga, faktor yang mempengaruhi Serang dalam Angka. Serang: Badan
pelaksanaan strategi pemberdayaan wilayah Pusat Statistik Kabupaten Serang.
pesisir di wilayah Desa Bulakan, Kabupaten Bastari, Achmad. (2018).“Strategi
Serang untuk ketahanan wilayah adalah Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
dukungan masyarakat dan komunikasi yang Laut dalam Meningkatkan Kesadaran
baik antar stakeholders. Komunikasi yang baik Bela Negara di Kabupaten Tangerang,
menjadi langkah awal kesusksesan strategi Banten (Studi Di Lantamal III/Jkt)”.
koordinasi dan komando, yang digunakan Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta,
untuk memobilisasi seluruh sumber daya Desember 2018, Volume 4, Nomor 3
penanggulangan bencana yang tersedia. Dalam BPBD Provinsi Banten (2010). Rencana
pemberdayaan wilayah pesisir, komunikasi Kontijensi Kota Cilegon Dalam

130
Syaiful Anwar, Agus Winarna, Priyanto -- Strategi Pemberdayaan Wilayah Pesisir
Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten)
Menghadapi Ancaman Gempa Bumi dan Hidrologi di Indonesia”. Jakarta:
Tsunami 2010. Banten: BPBD Banten. Kementerian Sekretariat Negara RI.
Coulter, Mary. (2007). Management, Ninth Sjafari, Agus, et.all. (2018). “Model
Edition. New York: Pearson Prentice Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Hall. Pesisir Di Provinsi Banten: Study Kasus
Creswell.J. (2010). Qualitative Inquery and Di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa,
Research Design: Choosing Among Five Kabupaten Serang Dan Desa Citeurep,
Traditions. CA: Sage, Thousand Oaks. Kecamatan Panimbang, Kabupaten
Humanity Road. (2018). “Laporan Tsunami Pandeglang”.Jurnal Pembangunan
Provinsi Banten Indonesia”. Jakarta, Kebijakan Daerah, Volume 2, No. 1
Humanity Road Indonesia tahun 2018
Iskandar. (2009). Metodhologi Penelitian Solaeman, M. Khifni. Et.all. (2012). Pemetaan
Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press. Multirawan Bencana di Provinsi Banten.
LAPAN. (2018). Respon Tanggap Darurat Jurnal Globe Vol. 14. No. 1 Juni 2012.
Bencana Berbasis Data Satelit. Jakarta: Jakarta: Badan Informasi Geospasial.
LAPAN. Subagyo, Agus & Rusfiana, Yudi (2018).
Miles, M. B. Huberman, A. M. (2007). S i n e rg i T N I A n g k a t a n D a r a t
Qualitative Data Analiysis: An Dengan Pemerintah Daerah dalam
Exspanded Sourcebook. Beverly Hills: Penanggulangan Bencana Alam (Studi
Sige Publications. Kasus di Kabupaten Badung Provinsi
Moleong, Lexy J (2004). Metodologi Bali). Jurnal Transformasi, Universitas
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Jenderal Ahmad Yani, Vol. 10 No. 2,
Rosda Karya. Oktober 2018.
Mulyadi, Dedi, et.all. (2015). Penataan Ruang
Berdasarkan Kebencanaan di Daerah Peraturan Perundang-Undangan
Kabupaten Pandeglang. Pemaparan Hasil Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004
Penelitian Geoteknologi 2015. Jakarta: tentang Tentara Nasional Indonesia.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
Paidi. (2012). “Pengelolaan Manajemen tentang Penanggulangan Bencana.
Resiko Bencana Alam di Indonesia”. Perda Kabupaten Serang No 4 Tahun 2014
Jurnal Widya, Tahun 29, Nomor 321 tentang Penanggulangan Bencana di
Juli - Agustus. Kabupaten Serang.
Sekretariat Negara RI. (2014). Membangun
Sinergi antar Multistakeholder dalam Wawancara:
Menghadapi Ancaman Bencana 1, Asis Wanto dari Lemhanas RI, 2013
2 Eny Purwatiningsih, Lemhanas RI 2013

131

You might also like