You are on page 1of 8

‫‪KEUTAMAAN IBADAH KURBAN‬‬

‫‪JUMAT, 24 Zulkaidah 1443 H / 24 Juni 2022 M‬‬

‫‪Oleh : Ust. Muhammad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.‬‬

‫‪Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ُشور أَنْ ُفسنَا َوم ْن َسيَّئَات أَ ْع َماِلَا‪َ ،‬منْ‬


‫لِل ّم ْن ُ ُ‬ ‫َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُْ َ ْ َْ ُ َ ُ ُ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫ََّ‬
‫ّ‬ ‫ّ ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫لِل َّ نـحمده َونست ّعينه َونستغ ّف ُره‪َ ،‬ونعوذ بّا ّ‬
‫إن الـحمد ّ ّ‬
‫َ ْ َُ َ َ َ َ َْ‬ ‫ُ َ َ ُ ََّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ََّ َ َ ََّ‬ ‫َْ‬
‫ُشيْك َُل َوأش َه ُد‬
‫ّ‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬‫و‬ ‫الِل‬ ‫يه ّدهّ الِل فَل م ّضل َل‪ ،‬ومن يض ّلل فَل ها ّدي َل‪ ،‬وأشهد أن ل ّإَل ّإل‬
‫ُ‬ ‫َ ََّ ُ َ ً َ‬
‫ـح ََّمدا عبْ ُد ُه َو َر ُسول‪..‬‬‫أن م‬

‫حابه َو َم ْن تَب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ ََل يَ ْومّ ِّ‬ ‫لَع آَل َوأَ ْ‬ ‫ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫ادلي ْن‪.‬‬ ‫ٍ ّ‬ ‫ّّ‬ ‫ّ‬ ‫ّّ‬
‫ص َ‬
‫ّّ‬ ‫امهلل صل لَع ُمم ٍد و‬

‫َ‬ ‫َ َ ُ ََّ َ ْ‬ ‫َُ‬ ‫آمنُوا ََّات ُقوا َ‬ ‫َ َ َُّ َ ََّ‬


‫الِل ََّ َح ََّق تقاتّ ّه َول ت ُموت ََّن ّإل َوأنتُ ْم ُم ْس ّل ُمون‬ ‫ين َ‬
‫اَل َ‬
‫يا أيها ّ‬
‫َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ََّ ْ ُ َ َ ً‬ ‫َ ََ ُ ْ ْ َْ‬ ‫َ َ َُّ َ ََّ ُ ََّ ُ َ ََّ ُ ُ ََّ‬
‫احدةٍ وخلق ّمنها زوجها وبث ّمنهما ّرجال‬ ‫اَلي خلقكم ّمن نف ٍس و ّ‬
‫يا أيها اِلاس اتقوا ربكم ّ‬
‫َ َّ ََّ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ ََّ َ َّ َ َ َ َ ْ ُ‬
‫ك ْم َرقيباً‬ ‫َ ً َ َ ً ََّ ُ‬
‫ّ‬ ‫اء َواتقوا الِل َ ّ‬
‫اَلي تساءلون بّ ّه واْلرحام إّن الِل َ َكن علي‬ ‫ك ّثريا ونّس‬

‫َ َّ َ ُ ُ َ ْ ً َ ً ُ ْ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ ُ َ ُ‬
‫ك ْم َو َمنْ‬ ‫َ َ َُّ َ ََّ َ َ ُ ََّ ُ‬
‫اَلين آمنوا اتقوا الِل َ وقولوا قول س ّديدا يص ّلح لكم أعمالكم ويغ ّفر لكم ذنوب‬ ‫يا أيها ّ‬

‫از فَ ْو ًزا َعظ ً‬


‫يما‬ ‫الِل ََّ َو َر ُس َ ُ‬
‫وَل َف َق ْد فَ َ‬ ‫يُطع َ‬
‫ّ‬ ‫ّّ‬
‫ُ‬ ‫َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ ُ‬ ‫َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َّ َ َّ‬ ‫َ َّ َ ْ ُ َ َّ َ ْ َ َ ْ‬
‫ور‬ ‫َ‬
‫يث ّكتاب الِل‪ ،‬وخري الهد ّي هدي ُمم ٍد صَّل الِل علي ّه وسلم وُش اْلم ّ‬
‫أما بعد ف ّإن أصدق اْل ّد ّ‬

‫َللَ ٍة ِف َّ‬
‫اِلار‬
‫ُ ْ َ َ ُ َ َ ُ َّ ُ ْ َ َ ْ َ ٌ َ ُ َّ ْ َ َ َ َ ٌ َ ُ َّ َ َ‬
‫ُمدثاتها وُك ُمدث ٍة ّبّدعة وُك بّدع ٍة ضَللة وُك ض‬
‫ّ‬

‫أيها اِلاس رمحكم الِل‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443‬‬


Jamaah Jumat yang berbahagia
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kaum muslimin memiliki dua hari raya. Hari
raya yang pertama adalah hari raya iedul fitri yang dilaksanakan setiap tanggal satu syawal, setelah
melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh pada bulan ramdhan. Hari raya yang kedua adalah hari
raya iedul adha yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah setelah orang-orang melaksanakan
wukuf di Arafah dalam pelaksanaan ibadah haji.
Tidak terasa Hari raya Iedul Adha itu semakin dekat, dan kita mungkin telah mendengar
kabar atau menyaksikan diantara saudara-saudara kita yang telah berangkat melaksanakan rukun
islam mereka yang ke lima, yaitu melaksanakan ibadah haji di Baitullah.
Pada hari raya Iedul Adha, kaum muslimin yang memiliki kelapangan dianjurkan untuk
melaksanakan ibadah kurban yaitu dengan menyembelih kambing, sapi atau onta. Hal ini
berdasarkan firman Allah Azza wajalla:
ْ َ ِّ َ
‫ف َصل ل ّ َربِّك َوٱْنَ ْر‬

Terjemahnya : " Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS. Al
Kautsar ayat 2).

Juga berdasarkan sabda Raulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫ص ََّل َن‬
َ ‫ فَ ََل يَ ْقَربَ َّن ُم‬،‫ض ِّح‬
َ ُ‫ َوََلْ ي‬،ٌ‫َم ْن َكا َن لَهُ َس َعة‬

Artinya: “Barangsiapa memiliki kelapangan dan dia tidak berkurban, maka janganlah ia
mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ibnu Majah)

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum melaksanakan ibada kurban pada hari raya
Idul Adha. Diantara mereka ada yang mengatakan hukumnya wajib bagi orang-orang yang
memiliki kelapangan sedang pendapat yang kedua hukumnya sunnah, dan pendapat kedua ini
adalah pendapat mayoritas ulama.

Namun, cukuplah perbedaan pendapat diantara ulama ini dan adanya hadits pelarangan
mendekati masjid dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam bagi yang memiliki kelapangan namun
tidak berkurban sebagai motivasi bagi kita untuk melaksanakan ibadah kurban pada hari yang

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


mulia tersebut. Sebab melaksanakan ibadah kurban pada hari raya juga memiliki keutamaan dan
pahala yang sangat besar.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َّ ‫ َوأ‬،‫ارَها َوأَظَْلَفِّ َها‬


‫َن‬ ِّ ِّ ِّ ِّ
ِّ ‫وِنَا وأَ ْش َع‬ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ َّ ‫َح‬
َ ‫ إنَّهُ لَيَأِِّْت يَ ْوَم القيَ َامة ب ُق ُر‬،‫ب إ ََل هللا م ْن إ ْهَراق الدَّم‬ َ ‫َّح ِّر أ‬
ِّ ِّ ‫ما ع ِّمل‬
ْ ‫آدم ٌّي م ْن َع َم ٍل يَ ْوَم الن‬
َ َ َ َ
‫ فَ ِّطيبُوا ِِّبَا نَ ْف ًسا‬،‫ض‬
ِّ ‫ان قَ ْبل أَ ْن يَ َق َع ِّم َن األ َْر‬ ِّ ‫الدَّم لَي َقع ِّمن‬
ٍ ‫هللا ِِّبَ َك‬
َ َ ُ َ َ

“Tidak ada satu amalan yang dilakukan oleh anak cucu Adam pada hari Nahr (hari raya
idul adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi menumpahkan darah (menyembelih hewan
kurban). Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat dengan membawa tanduknya, bulu-
bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesngguhnya darah hewan kurban itu akan sampai pada Allah
sebelum ia jatuh ke tanah. Maka bersihkanlah jiwa dengan melaksanakannya.” (HR. Tirmidzi)

Jamaah Jumat yang berbahagia

Dalam pelaksanaan ibadah kurban itu hanya dibolehkan pada beberapa hewan saja yaitu
kambing, sapi atau kerbau dan unta. Tidak sah berkurban dengan ayam, kuda atau rusa. Hal ini
berdasarkan firman Allah Azza wajalla:

َ َ َ ٌ َّ ٌ ٰ ْ ُ ُ ٰ َ
ۢ‫ۢ ا ْس ّل ُم ْوا‬ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ْ ُ َ َ َ َ ٰ َ ‫اس َم ا‬
ْ ‫ُك ا ُ َّمة َج َعلْنَا َمن ْ َس ًًك ِِّّلَ ْذ ُك ُروا‬
ِّ ُ َ
ّ ‫لِل ه لَع ما رزقهم ّمنۢ ب ّهيم ّة النعامّ ۢ فاّلهكم ّاَل و‬
ٓ ‫احد فله‬ ّ ٍ ‫و ّل‬

َ ْ ‫خبت‬ْ ُ ْ ِّ َ َ
‫ي‬ ّ ّ ‫ّش الم‬
ّ ‫وب‬

Terjemahnya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah
kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu
kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
(QS. Al-Hajj: 34)

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Yang dimaksud dengan “Bahimatul An’am” adalah sapi, kambing dan onta, sebagaimana
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

ِّ :‫َِبِّْيمةُ ْاألَنْ َع ِّام ِّهي‬


،‫ َوالْغَنَ ُم‬،‫ َوالْبَ َق ُر‬،‫اإلبِّ ُل‬ َ َ

Artinya : “Bahimatul An’am itu adalah Onta, sapi dan kambing.” (al-Mumti’: 6/49)

Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah berkata:

‫ئ ِّم ْن َغ ِّْْي َه ِّذهِّ الثََّلَثَِّة‬ ِّ ‫وََل تَ ُكو ُن إَِّل ِّمن‬


ُ ‫ َوََل ُُْت ِّز‬،‫اَلبِّ ِّل َوالبَ َق ِّر َوالغَنَِّم‬ ْ َ

Artinya : “Pelaksanaan ibadah kurban tidak boleh dilakukan kecuali pada onta, sapi dan
kambing. Tidak sah pelaksanaannya pada selain ketiga hewan ini.” (Fiqh as-Sunnah: 2/39)

Hanya saja beberapa ulama yang minoritas membolehkan adanya penyembelihan hewan
lain selain dari ketiga hewan ini, seperti ayam dan lainnya dengan mengharapkan pahala
menyembelih pada hari raya idul adha. Pendapat ini adalah pendapat Imam Ibnu Hazm dan ulama
mazhab Zhahiriyah lainnya.

Mereka berhujjah dengan perkataan Bilal radhiyallahu ‘anhu yang berkata:

ٍ ‫ض َّحيت بِّ ِّد‬


‫يك‬ ْ َ ‫َما ُكْنت أ ََُبِِّل لَ ْو‬

“Aku tidak peduli sekalipun aku akan menyembelih seekor ayam.” (Atsar ini disebutkan
oleh Ibnu Hazm dalam al-Muhalla dan Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim dalam Sahih
Fiqh Sunnah mengatakan sanad Atsar ini sahih)

Sekalipun atsar dari Bilal ini sahih, ini tidak menunjukkan keabsahan berkurban dengan
ayam. Sebab dalam al-Qur’an secara tegas disebutkan perintah kurban hanya pada ‘Bahimatul
an’am yaitu sapi, onta dan kambing.

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Perkataan Bilal radhiyallahu ‘anhu tersebut boleh jadi karena ijtihad darinya sendiri yang
memahami sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keutamaan menyembelih hewan pada
hari nahr

‫ب إِّ ََل هللاِّ ِّم ْن إِّ ْهَر ِّاق الدَِّّم‬ َ ‫َّح ِّر أ‬
َّ ‫َح‬ ِّ ِّ ‫ما ع ِّمل‬
ْ ‫آدم ٌّي م ْن َع َم ٍل يَ ْوَم الن‬
َ َ َ َ

Artinya : “Tidak ada satu amalan yang dilakukan oleh anak cucu Adam pada hari Nahr
(hari raya idul adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi menyembelih hewan.” (HR. Tirmidzi)

Hal ini sebagaimana yang terjadi pada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang memahami
keutamaan wudu dimana anggota tubuh yang terkena air wudu akan bersinar pada hari kiamat,
sehingga tatkala ia mencuci tangannya melebihi sikunya bahkan sampai pada bahunya.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Dalam pelaksanaan kurban, boleh dengan hewan yang berjenis kelamin jantan ataupun
betina dan tidak mesti hewan jantan saja.

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata:

ِِّّ ‫اإلبِّ ِّل ِّم ْن الْبَ َخ‬


ِّْ ‫يع أَنْو ِّاع‬ ِّ َ ِّ‫اإلبِّل والْب َقر والْغَنَم سواء ِِّف َذل‬ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ْ ‫ط الْمج ِّز ِّئ ِِّف ْاأل‬
‫اِت‬ َ ُ ‫ك ََج‬ ٌ َ َ ُ َ ُ َ َ ُ ِّْ ‫ُضحيَّة أَ ْن يَ ُكو َن م ْن ْاألَنْ َعام َوه َي‬ ْ ُ ُ ‫فَ َش ْر‬
ِّ ‫الضأْ ِّن والْمع ِّز وأَنْو‬
ُ ‫اع ِّه َما َوََل ُُْي ِّز‬ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ‫اْلو ِّام‬ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ
ُ‫ئ َغ ْْي‬ َ َ ْ َ َ َّ ‫يس َوالْعَراب والدرَبنية َو ََج ِّيع أَنْ َو ِّاع الْغَنَم م ْن‬ ََْ ‫َوالْعَراب َو ََج ِّيع أَنْ َو ِّاع الْبَ َقر م ْن‬
‫ف ِِّف شئ ِّم ْن‬
َ ‫ك َوََل ِّخ ََل‬ ِّ َِّ ‫الذ َكر و ْاألُنْثى ِّمن‬ ٍ ِّ ِّ َّ ‫َح ِّْيِّه َو‬
َِّ ‫ش و‬ ِّ ِّ
َ ‫َج ِّيع َذل‬ ْ َ َ ُ َّ ٌ‫الضبَّا َو َغ ْْيَُها ب ََل خ ََلف َو َس َواء‬ َ ِّ ‫ْاألَنْ َعام م ْن بَ َق ِّر الْ َو ْح‬
‫َه َذا ِّعْن َد َن‬

“Syarat yang boleh dalam hewan kurban adalah hewan yang dalam kategori ‘Bahimatul
An’am’ yaitu onta, sapi dan kambing. Sama hukumnya pada seluruh jenis onta baik yang berjenis
al-Bakhani, al-‘Irabi, seluruh jenis sapi seperti kerbau dan seluruh jenisnya, seluruh jenis kambing
seperti domba dan kacang. Tidak sah jika pada selain bahimatul an’am seperti sapi liar (banteng)

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


keledai liar. Tidak ada perbedaan dalam hal ini. Sama saja pula hukumnya pada jantan ataupun
betina. Tidak ada perbdaan pendapat pada perkara ini dalam mazhab kami. (Al-Majmu: 8/393)

Oleh karena itu, tidak benar anggapan Sebagian masyarakat bahwa tidak boleh dan tidak
sah berkurban dengan hewan yang berjenis betina.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Dalam pelaksanaan ibadah kurban dengan mengurbankan sapi, hanya bisa bermusyarakah
sebanyak 7 orang. Boleh kurang dari tujuh orang namun tidak boleh lebih, sedangkan pada
kambing hanya boleh untuk satu orang dan tidak bisa bermusyarakah (berserikat). Adapun
pahalanya bisa dibagi kepada siapa saja yang kita inginkan. Hal ini sebagaimana yang dilakukan
oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam Ketika menyembelih seekor kambing pada saat beliau
berkurban, maka beliau berdoa:

‫ض ِّح ِّم ْن أ َُّم ِّت‬


َ ُ‫اللَّ ُه َّم إِّ َّن َه َذا َع ِّّن َو َع ْن َم ْن ََلْ ي‬

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya pahala kambing kurban ini untukku dan untuk umatku
yang belum berkurban.” (HR. ad-Daruquthni)

Adapun umur yang diperbolehkan untuk kurban hewan yang telah mencapai umur
musinnah atu tsaniyah pada selurh jenis hewan kurban. Hewan yang telah mencapai umur
musinnah atau tsaniyah yaitu hewan yang telah tanggal gigi serinya. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

َّ ‫َل تذحبوا إَلمسنة إََِّّل أَ ْن يَ ْع ُسَر َعلَْي ُك ْم فَتَ ْذ َحبُوا َج َذ َع ًة ِّم َن‬
‫الضأْ ِّن‬

“Janganlah kaliah menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika kalian sulit


mendapatkannya maka sembelihlah jadz’ah dari domba.” (HR. Muslim)

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menukil perkataan ad-Dawudi bahwa yang
dimaksud dengan musinnah adalah hewan yang telah tanggal giginya untuk segera diganti dengan
gigi yang baru.” (Fathul Bari: 10/14)

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Semoga Allah azza wajalla memudahkan kita semua untuk berkurban tahun ini. Aamiin.

،‫َستَغْ ِّف ُر هللاَ ِِّل َولَ ُك ْم‬ ِّ ِّْ ‫السن َِّّة ونَ َفع ِّّن وإَِّي ُكم ِِّبَا فِّ ِّيهما ِّمن العِّلْ ِّم و‬
ْ ‫ أَقُ ْو ُل قً ْوِِّل َه َذا َوأ‬،‫اْل ْك َمة‬ َ َ َ
ِّ ِّ
ْ َ َ َ َ ُّ ‫ََب َرَك هللاُ ِِّل َولَ ُك ْم ِِّف الكتَاب َو‬
.‫الرِّحْي ُم‬
َّ ‫إِّنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْوُر‬
KHUTBAH KEDUA

َّ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ‬، ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن ََلْ إِّلَ َه إََِّّلْ هللاُ تَ ْع ِّظْي َماً لِّ َشأْنِِّّه‬، ‫ َوالْ ُّش ْك ُر لَهُ َعلَ ْى تَ ْوفِّْي ِّق ِّه َو ْامتِّنَاْنِِّّه‬، ‫هلل َعلَ ْى إِّ ْح َساْنِِّّه‬
ً‫َن ُُمَ َّم َدا‬ ِّ ‫اْلم ُد‬
ْ َْ
‫خوانِِّّه‬ِّ ِِّّ ْ ‫صلَّى هللا َعلِّْي ِّه و َعلَى آلِِّّه وأ‬ ِِّّ ْ ‫عب ُده ورسولُه الْ َّداْ ِّعي إِّ ََل ِّر‬
َ ‫َص َحاْبه َوإ‬ َ ْ َ ُ َ ‫ض َواْنه‬ ْ ْ ُ ْ ُ َ َ ُ َْ
Kaum muslimin, jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla.
Nabi Ibrahim merupakan sosok teladan dalam pembuktian bakti dan cintanya kepada
Rabbnya. Betapa tidak, saat beliau dikaruniakan seorang putra yang sangat didambakannya ketika
beliau telah berusia renta, Allah memberikan ujian pembuktian cintanya dengan memerintahkan
Nabi Ibrahim untuk menyembelih puteranya yang amat dicintainya. Tatkala beliau telah
menunaikan perintah Allah tersebut, Allah pun memujinya, sebagaimana dalam firman-Nya:
ْ َ َ ٰ َ َّ َ ْ‫) قَ ْد َص َّدق‬104( ‫ادي ْ ٰن ُه ا َ ْن يهاب ْ ٰرهيْ ُم‬
َ ََ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ ْ َ َّ َ َ
‫الر ْءيَا ۢ ّانا كذلّك َن ّزى‬
ُّ ‫ت‬ ّ ّ ‫) ون‬103(‫ي‬
ّ ‫فلما اسلما وتله لّلج ّب‬
َ ُ ْ ‫) ا َّن ٰه َذا ل َ ُه َو ْالآل ُؤا ال ْ ُمب‬105(‫ي‬
)107( ‫) َوف َدي ْ ٰن ُه بّ ّذب ْ ٍح َع ّظيْ ٍم‬106( ‫ي‬ َ ْ ‫حسن‬ ْ ُْ
‫الم‬
ّ ّ ّ ّ
Terjemahnya: Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan
anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah) (103) Lalu Kami panggil dia,
“Wahai Ibrahim! (104) sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105) Sesungguhnya ini benar-
benar suatu ujian yang nyata. (106) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
(107)

Demikianlah jejak kebaikan yang beliau ukir, yang dituntukan oleh penghulu para nabi,
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian segenap kaum muslimin berupaya
untuk meneladani sosok terbaik itu. Itulah bakti dan cinta hakiki kepada Rabb semesta alam, Allah

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


‫‪tabaraka wa ta’ala.‬‬
‫‪Semoga kita termasuk hamba-hamba yang dengan segenap jiwa berupaya untuk‬‬
‫‪membuktikan bakti dan cinta terbaik kepada Allah, dengan menapaki sunah yang mulia ini,‬‬
‫‪Aamiin...‬‬
‫۟‬ ‫۟ ۟‬
‫صلُّوا َعلَ ۡي ِّه َو َسلِّ ُموا تَ ۡسلِّ ًيما‬ ‫ٱَّلل وملَ ٰۤ ِٕى َكتهۥ يصلُّو َن علَى ٱلنَّبِّ ِِّّۚی ي ٰۤأَيُّها ٱلَّ ِّ‬
‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬
‫ُ‬
‫َ ََ َ‬‫ام‬ ‫ء‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫َ َ‬ ‫إِّ َّن ََّ َ َ َ ُ ُ َ َ‬
‫ت َعلَى إِّبَْر ِّاهْي َم َو َعلَى ِّآل إِّبَْر ِّاهْي َم ‪َ .‬وََب ِّرْك َعلَى ُُمَ َّم ٍد َو َعلَى ِّآل ُُمَ َّم ٍد‬
‫صلَّْي َ‬
‫ِّ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َعلَى ُُمَ َّمد َو َعلَى آل ُُمَ َّمد َك َما َ‬
‫َحْي ٌد ََِّمْي ٌد‬
‫َّك َِّ‬
‫ني إِّن َ‬ ‫َكما َبرْكت علَى إِّب ر ِّاهيم وعلَى ِّآل إِّب ر ِّاهيم ِّ‪ِ،‬ف ِّ‬
‫العالَم َ‬
‫َ‬ ‫َْ ْ َ‬ ‫َ َ َ َ َ َْ ْ َ َ َ‬
‫ات‪َ،‬ي ََِّسيع قَ ِّريب َُِّميب الدعو ِّ‬
‫ِّ‬ ‫ات اْأل ِّ ِّ‬ ‫ِّ ِّ‬
‫ات‪ ،‬والْمؤِّمنِّني والْمؤِّمنَ ِّ‬ ‫ِّ ِّ ِّ ِّ‬
‫ات‬ ‫َحيَاء مْن ُه ْم َواْأل َْم َو َ ْ ٌ ْ ٌ ْ ُ َ َ‬
‫ْ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغف ْر للْ ُم ْسلم َْ‬
‫ني َوالْ ُم ْسل َم َ ُ ْ َْ َ ُ ْ‬
‫ربَّنَا ظَلَمنَا أَنْ ُفسنَا وإِّ ْن ََل تَ ْغ ِّفر لَنَا وتَر ََحْنَا لَنَ ُكونَ َّن ِّمن ْ ِّ‬
‫اْلَاس ِّر َ‬
‫ين‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ ْ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ِّ ِّ‬ ‫ِّ‬
‫ص ْرَن َعلَى الْ َق ْوم الْ َكاف ِّر َ‬
‫ين‬ ‫َربَّنَا ا ْغف ْر لَنَا ذُنُوبَنَا َوإِّ ْسَرافَنَا ِِّف أ َْم ِّرَن َوثَبِّ ْ‬
‫ت أَقْ َد َامنَا َوانْ ُ‬
‫اب‬
‫ت الْ َوَّه ُ‬
‫َّك أَنْ َ‬ ‫ب لَنَا ِّم ْن لَ ُدنْ َ‬
‫ك َر َْحَ ًة إِّن َ‬ ‫ِّ‬
‫َربَّنَا ََل تُِّز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد إ ْذ َه َديْتَ نَا َوَه ْ‬
‫الرِّحْي ُم‬
‫اب َّ‬ ‫ربَّنا تَ َقبَّل ِّمنَّا وقِّيامنا وسائِّر أ ِّ‬
‫ت الت ََّّو ُ‬
‫َّك أَنْ َ‬
‫ب َعلَْي نَا إن َ‬
‫َعمالنَا َوتُ ْ‬
‫َ َ ََ َ َ َ َ‬ ‫ََ‬

‫وف َرِّح ٌيم‬ ‫ِّ ِّ ِّ‬ ‫ربَّنَا ا ْغ ِّفر لَنَا وِِّّإل ْخوانِّنَا الَّ ِّذين سب ُق َ ِّ ِّ ِّ‬
‫ين َآمنُوا َربَّنَا إِّن َ‬
‫َّك َرءُ ٌ‬ ‫ون َب ْإلميَان َوََل َُتْ َع ْل ِِّف قُلُوبِّنَا غ اَل للَّذ َ‬ ‫َ ََ‬ ‫ْ َ َ‬ ‫َ‬
‫ب ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ ِّ‬ ‫ِّ ِّ‬ ‫اللَّه َّم أ ِّ‬
‫َعَّز ِّْ‬
‫ني‬ ‫َعداءَ َك ََي َع ِّز ٌيز ََي قَ َّه ٌار ََي َر َّ َ‬
‫العالَم َ‬ ‫اإل ْس ََل َما َو لْ ُمسلمني وأ َْهلك الْ َك َفَرَة َو املُ ْش ِّرك َ‬
‫ني َوأ َ‬ ‫ُ‬
‫ب الن ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬
‫َّار‬ ‫َربَّنَا آتنَا ِِّف الدُّنْيَا َح َسنَ ًة َوِِّف ْاْلخَرِّة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذا َ‬
‫ِّ‬ ‫ِّ ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ك ر ِّ ِّ‬
‫ني َوا ْْلَ ْم ُد ََّّلل َر ِّب الْ َعالَم َ‬
‫ني‬ ‫ب الْعَّزِّة َع َّما يَص ُفو َن َو َس ََل ٌم َعلَى الْ ُم ْر َسل َ‬ ‫ِّ‬
‫ُسْب َحا َن َرب َ َ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443‬‬

You might also like