Professional Documents
Culture Documents
KETAKWAAN YANG
MEMBANGKITKAN SOLIDARITAS
Oleh: KH. Dr. Tulus Musthofa, Lc., M.A.
)(Wakil Ketua Dewan Syura PP Ikadi
َب ،اهلل أَ ْك ََبُ، َب ،اهلل أَ ْك َ ُ َب ،اهلل أَ ْك َ ُ َب ،اهلل أَ ْك َ ُ َب ،اهلل أَ ْك َ ُ َب ،اهلل أَ ْك َ ُ اهلل أَ ْك َ ُ
َب ،اهلل أَ ْك ََبُ. اهلل أَ ْك َ ُ
ُ ْ َ ً َّ َ ْ ً َ ً َُ ْ َ َ ُ ْ َ َ ً ْ َ َُْ َ
هلل ك ِثْيا وسبحان اهلل بكرة وأ ِصيال. اهلل أكَب ك ِبْيا واحلمد ِ
َ ََ َ ْ ً َ ً َ َ َ َ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ َّ ْ ُ
اَّلى جعل هلل محدا ك ِثْيا كما أمرَ ،نمده سبحانه وتعاَل لَع ِ احلَمد ِ
َ ُ َ َّ ً َ ً َّ
اما َّلَا َول ِ َسائِ ِر البََش. ُممد ِام
ك َهلَ ،وأَ ْش َه ُد أَ َّن ُُمَ َّم ًدا َعبْ ُدهُ َ ْ َُ َ َ ْ َ
َشي
َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َّ
أشهد أن ال ٍإهل ِإال اهلل وحده ال ِ
الشيْ َطان َو ُينَ ِّ َّ لناس ِلُنْق َذ ُه ْم م ْن َكيْ َ ْ ُ ْ ُ َّ ََُ ُْ
يه ْم ِم ْن ِ ج ِ د ِ ِ ِ ِ ِ ِ ل ث و ع ب الم ، هل ورسو
ار. َع َذاب َّ
اَّل
ِ ِ
َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ َ ِّ
آهل األطهار ،وأصحابِ ِه األخيار، َ َ َ
ارك لَع ُمم ٍد ولَع ِ ِ اللهم صل وسلم وب ِ
ح َسان إ ََل يَ ْومِ القيَ َ
امة.
ََ ْ َ َُ ْ
ومن ت ِبعه بِ ِإ
ِ ٍ ِ
Oleh karena itu, pada hari ini kita memang layak berbahagia. Tapi
sebenarnya, siapa yang memang berbahagia sehingga kita layak
mengucapkan selamat kepadanya?
Sebenarnya, mereka yang berbahagia adalah; Pertama, mereka yang dapat
berpuasa dan mengendalikan diri dan nafsunya selama sebulan penuh dari
segala jenis perbuatan keji dan tercela. Kedua, mereka yang selalu
mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai ibadah; shalat tarawih,
tadarus Alquran dan ibadah lainnya. Ketiga, mereka yang mengisi waktu di
bulan Ramadhan dengan terus menggali dan mengkaji ajaran Islam dan
berdialog dengan berperadaban tentang berbagai masalah ke-Islaman.
Keempat, mereka yang mempunyai kepedulian kepada sesama dengan
infak, sedekah, memberi buka puasa, dan ibadah-ibadah sosial lainnya. Dan
kelima, mereka yang meraih ketakwaan yang tercermin dalam perilaku
dan berubah menjadi lebih baik setelah bulan Ramadhan.
Kenapa mereka berbahagia? Karena semua pencapaian tersebut merupakan
anugerah dan karunia dari Allah Swt. Dan Allah Swt. memerintahkan kita
untuk berbahagia dan mensyukuri anugerah tersebut.
َ َْ ٌ ْ ك فَلْيَ ْف َر ُحوا ْ ُه َو َخ
»ْي ِّم َّما َي َم ُعون
َ َ َ َْ َ َ ه
ِ اّلل وبِرمح ِت ِه ف ِبذل
ْ َ ُْ
ِ ِ «قل بِف
ل ض
“Katakan wahai Muhammad; dengan anugerah Allah dan kasih sayang-Nya maka
dengannya hendaklah mereka bergembira. Hal itu lebih baik daripada (harta)
yang mereka kumpulkan.” (Q.s. Yunus: 58)
ْ
هلل احلَم ُد َُْ َ َُْ َ َُْ َ
ِ اهلل أكَب َو، اهلل أكَب،اهلل أكَب
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan ini kita perlu mengingat kembali bahwa tujuan puasa
adalah untuk meraih ketakwaan dengan dimensinya yang sangat luas. Di
antara dimensi ketakwaan adalah membangun solidaritas kepada setiap
muslim. Kita perlu mengevaluasi diri, apakah puasa sudah memberikan
dampak pada ketakwaan kita sesuai dengan maksud dan tujuan
disyariatkannya? Terutama yang berhubungan dengan kesadaran
solidaritas terhadap sesama muslim.
Jika kita bertanya, bagaimana puasa Ramadhan mampu membangkitkan
rasa solidaritas?
Pertama, ketika kaum muslimin berpuasa, mereka menjalankannya
bersama seluruh umat Islam di dunia. Bahkan bersama dengan umat-umat
terdahulu yang juga diwajibkan kepada mereka berpuasa, seperti yang
tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 183. Perasaan kebersamaan dan
kesamaan menjadi hamba yang melaksanakan perintah Tuhan yang sama,
akan menumbuhkan kesadaran komunal atau rasa berjamaah.
Kedua, ketika merasakan lapar dan haus saat berpuasa, hakikatnya hati kita
sedang disentuh dengan kesadaran bahwa masih banyak saudara-saudara
kita sesama umat Islam yang juga selalu merasakan lapar dan dahaga. Ketika
berpuasa kita selalu yakin akan ada hidangan yang menanti saat bedug
Maghrib berbunyi, tapi sebenarnya bisa jadi masih banyak kaum muslimin
yang bahkan tidak mengetahui apakah hari itu mereka akan mendapatkan
makanan atau tidak.
Ketiga, menjelang Hari Raya Idul Fitri terdapat ibadah penyempurna puasa,
yaitu zakat fitrah. Ibadah ini mempunyai pesan simbolik, jangan sampai ada
satupun kaum muslimin yang kesulitan memenuhi hajat dasar
kehidupannya di saat yang lain sedang merayakan hari kemenangan.
Keempat, Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan bahwa setiap muslim
adalah saudara bagi muslim lainnya. Bahkan, ikatan persaudaraan ini lebih
kuat daripada persaudaraan darah sekalipun. Allah Swt. berfirman:
ُ َّ َ َ َ َّ ُ َّ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َّ
ْكم إِنما المؤ ِمنون إِخوة فأص ِلحوا بْي أخويكم ۚ واتقوا اّلل لعل
محونُ َ تُ ْر
ْ
هلل احلَم ُد َُْ َ َُْ َ َُْ َ
ِ اهلل أكَب َو، اهلل أكَب،اهلل أكَب
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Berangkat dari nilai-nilai puasa Ramadhan dan prinsip-prinsip ajaran Islam
tentang Ukhuwwah Islamiyyah, maka di antara implementasi ketakwaan
yang dihasilkan dari puasa adalah kesadaran adanya solidaritas antara
kaum muslimin.
Hakikat dan inti dari solidaritas Islam adalah tolong-menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan, saling menjamin, saling berlemah lembut, saling
menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Manusia adalah makhluk
sosial, maka ia memerlukan orang lain dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Setiap individu diciptakan dengan kelebihan dan
kekurangan masing-masing sehingga diperlukan kerjasama untuk saling
melengkapi.
Tolong menolong dalam bingkai Ukhuwwah Islamiyyah mempunyai
spektrum yang sangat luas dan tidak dibatasi oleh batas-batas teritorial dan
kesukuan. Islam telah menyatukan kaum muslimin dalam ikatan yang kuat
sehingga seakan-akan mereka adalah satu tubuh.
Solidaritas dalam Islam dimulai dari:
Pertama, lingkup keluarga. Sebagaimana firman Allah Swt.:
ًالسبيل َو َال ُتبَ ِّذ ْر َتبْ ِذيرا َ َب َح َّق ُه َوالْم ْسك
َّ ْي َو ْاب َن
ِ ِ ٰ َْ ُْ َ
ِ َو
آت ذا القر
ِ ِ
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Q.s. Al-Isra’: 26)
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab
itu maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan,”
Khutbah Kedua
ُ، اهلل أَ ْك ََب،َب
ُ َ اهلل أَ ْك،َب
ُ َ اهلل أَ ْك،َب
ُ َ اهلل أَ ْك،َب
ُ َ اهلل أَ ْك،َب ُ َ اهلل أَ ْك،َبُ َ اهلل أَ ْك
ُ. اهلل أَ ْك ََب،َب ُ َ اهلل أَ ْك
َ ً ْ َ َّ ً َ ْ ُ
َال ِإ َِهل َ َ ْ َُ ً َ ُ ْ َ َ ً ْ َ َُْ َ
،هلل ك ِثْيا وسبحان اهلل بكرة وأ ِصيال ِ اهلل أكَب ك ِبْيا واحلمد
َُب َوهلل اْحل َ ْمدُ َ اهلل أَ ْك
ُ ،اهلل أَ ْك ََب ُ َو،ال اهلل َّ
ِإ
ِ
ََ ه ْ ُ ُ َ
وف ُهمْ َّ َ َ َ َ ُ ُ َّ ُ َّ َ ه ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ
كينة لَع قلوبِ ِهم وو ِحد صفاللهم ث ِبت إِيمانهم وأن ِز ِل الس ِ
Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di
dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka
ْ َ
ك َف َر َة َو ُ
الم َْشكْيَ َّ ُ َّ َ ْ
ِِ اللهم أه ِل ِك ال
Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin
ت َش ْملَ ُهم َوفَ هر ْق ََجْ َع ُهمْ َّ ُ َّ َ ه ْ َ ُ َ
ود َو َشته ْ
ِ ِ اللهم د ِم ِر اِله
Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan cerai-beraikanlah kesatuan
mereka
ه َ َ َ ََ َ ْ َ َ َ ْ الم َ
ُص ُْ اللَّ ُه َّم انْ ُ
دلين
ِ ا اء د ع أ انِ ئ ا دع أ لَع ين د ه
ِ ِ اج
Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama
الر ِمحْيَ
َّ َ َ ْ َ َْ َ َ َ
ِ بِرمح ِتك يآ أرحم
Dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih