Professional Documents
Culture Documents
440
Istiqomah. et al. 2021. Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani … (04): 440 - 451
adat sebagai pelaku utama sebagai upaya bulan, termasuk persiapan, pengambilan data
untuk meningkatkan kesejahteraannya, dan penyusunan laporan penelitian sejak Juni
keseimbangan lingkungan dan dinamika 2019 sampai Agustus 2019.
sosial budaya. Perhutanan sosial dibagi
Objek penelitian ini adalah KTH MPG
dalam 5 skema yaitu Hutan Desa (HD),
Suka Maju dengan jumlah anggota 138
Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan
orang. Peralatan yang digunakan dalam
Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Rakyat (HR),
penelitian ini adalah: Kuesioner digunakan
Hutan Adat (HA) dan Kemitraan Kehutanan.
untuk wawancara, Alat tulis menulis
Di wilayah KPH Kayutangi, saat ini KTH digunakan untuk mencatat data, Kamera
yang telah mendapat izin perhutanan sosial untuk dokumentasi, Peta lokasi daerah untuk
adalah Kelompok Tani Hutan Masyarakat mengetahui gambaran kondisi daerah
Peduli Gambut Suka Maju Kelurahan penelitian, Laptop untuk menganalisis data
Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang dan menyusun laporan.
Anggang Kota Banjarbaru. KTH ini adalah
Pengambilan data dilakukan dengan
satu-satunya KTH yang telah mendapatkan
metode Snowball sampling. Snowball
izin Perhutanan Sosial dari 44 KTH yang ada
sampling adalah teknik pengambilan sampel
di wilayah KPH Kayutangi. KTH ini mendapat
sumber data, yang pada awalnya jumlahnya
izin Perhutanan Sosial dari Menteri
sedikit, lama-lama menjadi besar. Pada
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai SK.
awalnya peneliti menemui Ketua KTH MPG
No.59O2/MENLHK-
Suka Maju untuk memperoleh informasi
PSKL/PKPS/PSL.0/9/2018 tanggal 14
terkait kelembagaan KTH MPG Suka Maju,
September 2018. Adanya perizinan SK ini
selanjutnya peneliti meminta informasi kepada
dapat memudahkan masyarakat dalam
beliau siapa saja yang mengetahui informasi
melakukan kegiatan pengelolaan hutan, baik
terkait kelembagaan. Peneliti kemudian
dalam pemanfaatan hasil hutan kayu maupun
menemui informan berikutnya untuk
hasil hutan bukan kayu.
melakukan wawancara, dan diakhir
KTH MPG Sukamaju baru berdiri pada wawancara kembali meminta siapa saja yang
tahun 2015, dan mendapat ijin perhutanan bisa ditemui dan diwawancarai. Dengan
sosial di tahun 2018. Perjalanan organisasi demikian, jumlah informan tidak ditentukan,
selama 3 (tiga) tahun tentunya banyak namun tergantung dengan data yang
dinamika yang berkembang. Berdasarkan diperoleh. Apabila data yang diperlukan masih
uraian di atas, maka perlu dilakukan belum memenuhi kriteria kinerja kelembagaan
penelitian tentang kinerja kelembagaan KTH KTH yang diinginkan maka informan akan
yang telah mendapatkan Izin Perhutanan ditambah sampai data tersebut tidak ada
Sosial, yang diharapkan nantinya akan perubahan (data jenuh). Untuk memastikan
menjadi bahan pembelajaran dan kebenaran jawaban informan peneliti juga
pertimbangan untuk kemajuan KTH yang melakukan observasi lapangan dan
bersangkutan dan KTH lainnya agar lebih baik pendokumentasian bukti fisik yang dimiliki
lagi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi KTH MPG Suka Maju.
kinerja kelembagaan KTH Pemegang Izin
Data primer merupakan data yang
Perhutanan Sosial di Wilayah Kelola KPH
didapatkan melalui sumber asli, tidak melalui
Kayutangi, dan menganalisis faktor-faktor
perantara lain. Seperti data dari yang
yang berpengaruh terhadap kinerja
diperoleh dari opini seseorang individu
kelembagaan KTH Pemegang Izin
maupun kelompok. Data primer terdiri dari
Perhutanan Sosial di Wilayah Kelola KPH
data kelembagaan, kondisi lokasi, aktivitas
Kayutangi.
kelompok, dampak kegiatan kelompok,
prestasi kelompok dan pelaporan. Data
METODE PENELITIAN sekunder merupakan data yang didapatkan
melalui perantara artinya secara tidak
langsung seperti melalui pustaka dan
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan referensi. Data sekunder pada penelitian ini
Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang berasal dari buku, laporan kegitatan, dan
Anggang Kota Banjarbaru, tepatnya pada penelitian-penelitian yang terdahulu yang di
KTH di Wilayah Kelola KPH Kayutangi Dinas publikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Kehutanan, Kalimantan Selatan yang telah
mendapat Izin Perhutanan Sosial. Waktu Analisis data dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaan penelitian selama kurang lebih 3 Kinerja Kelembagaan KTH dinilai berdasarkan
441
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 04 No. 3 Edisi Juni 2021
442
Istiqomah. et al. 2021. Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani … (04): 440 - 451
4. Jenis usaha produktif kelompok 3 Usaha produktif yang dikelola oleh kelompok dan
bidang kehutanan sertakan foto kegiatan
5. Membangun kerjasama dengan 3 Mou/ Surat perjanjian kerjasama dengan mitra
mitra
6. Aktivitas kelompok dalam 3 Jenis kegiatan dan lampiran dokumentasi foto
melakukan rehabilitasi
7. Aktivitas kelompok dalam 3 Jenis kegiatan dan lampiran dokumenasi foto
melakukan perlindungan dan
pengaman hutan
8. Aktivitas kelompok dalam 3 Jenis kegiatan dan lampiran dokumentasi foto
melakukan konservaasi
sumberdaya hutan
9. Aktivitas kelompok dalam 3 >3 jenis aktivitas yang dilakukan
kegiatan pembangunan
lingkungan hidup dan
kehutanan
10. Perkembangan anggota 3 Lampiran / foto copy data
kelompok saat pembentukan anggota 3 tahun terakhir
dibandingkan dengan pada
saat penelitian dilakukan
11. Pertambahan jenis usaha 3 Jenis usaha dan foto kegiatan
dalam 3 tahun terakhir
12. Keterlibatan kaum wanita atau 3 Foto copy daftar anggota (cek komposisi anggota
responsive gender dlam L/P)
keanggotaan kelompok
13. Modal awal kegiatan kelompok 3 Sumber pendanaan kelompok, buku catatan
keuangan
14. Pembiayaan pengembangan 2 Sumber pendanaan kelompok, buku catatatan
usaha kelompok dalam 3 tahun keuangan
terakhir
Jumlah 41
IV Dampak Kegiatan Kelompok
(15%)
1. Perkembangan kelompok 2 Fotocopy Berita Acara pembentukan kelompok
binaan baru dalam 3 tahun baru
terakhir
2. Berkembangnya kegiatan dan 3 Jenis usahanya
usaha sejenis diluar kelompok
3. Peningkatan pendapatan 3 Data pendukung dari buku kas
kelompok Kelompok
Jumlah 8
V Prestasi kelompok (5%)
1. Keikutsertaan anggota atau 3 Sebutkan jenis pendidikan/pelatihan,foto copy
pengurus kelompok sebagai bukti sertifikat/ keterangan pelatihan
fasilitator atau narasumber
pelatihan bidangkehutan
kepada masyarakat dalam 3
tahun terakhir.
2. Penghargaan kelompok yang 3 Cek dan Sebutkan / lampirkan bukti pendukung
diperoleh di luar lomba wana (foto copy sertifikat, keterangan)
lestari dalam 3 tahun terakhir
Jumlah 6
443
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 04 No. 3 Edisi Juni 2021
Dari semua data yang didapat pada Berdasarkan komponen penilaian kelima
wawancara, untuk menentukan kelas kinerja bidang (Kondisi Lokasi, Kelembagaan,
kelembagaan, dilakukan rekapitulasi nilai dan Aktivitas Kelompok, Dampak Kegiatan
kemudian perhitungan, dengan rumus Kelompok, dan Prestasi Kelompok) maka
sebagai berikut: kinerja KTH MPG Suka Maju dapat dilihat
pada rekapitulasi nilai KTH MPG Suka Maju
Jumlah skor
x Bobot (%) pada Tabel 2 berikut.
Nilai maksimal skor
Berdasarkan Tabel 2. KTH MPG Suka skor interval dan skor ini yang menentukan
Maju untuk kondisi lokasi memperoleh jumlah kelas kualitas KTH. Kelas kualitas dengan
skor 9, kelembagaan memperoleh skor 18, kategori sangat bagus memiliki skor interval
aktivitas kelompok memperoleh skor 41, 80 sampai 100, kategori kelas kinerja bagus
dampak kegiatan kelompok memperoleh skor dengan skor interval 60 sampai 80, kategori
8 dan prestasi kelompok mendapatkan skor 5. kelas kinerja cukup memiliki skor interval 40
Jumlah total skor yang didapatkan KTH MPG sampai 60 sedangkan kategori kelas kinerja
Suka Maju yaitu sebesar 81 skor. Hasil akhir kurang memiliki skor interval 0 sampai 40.
dari perhitungan, KTH MPG Suka Maju Untuk hasil kategori kelas kualitas KTH MPG
mendapatkan nilai 93.10. Suka Maju dapat dilihat pada Tabel 3.
Skor yang sudah dihitung dan diperoleh
KTH MPG Suka Maju akan dimasukkan ke
KTH MPG Suka Maju masuk ke dalam Jarak lokasi dari Ibukota Kabupaten jarak
kelas kualitas sangat bagus karena antara lokasi sekertariat KTH MPG Suka Maju
memperoleh nilai skor 93,10. bisa dikatakan tergolong dekat dimana jarak
lokasinya, yang berjarak 18,73 Km dari
Kondisi Lokasi Ibukota Kabupaten/ KPH Kayutangi dengan
jalan datar melewati perkotaan, sehingga
Akses lokasi KTH MPG Suka Maju ini bisa untuk bisa sampai ke lokasi pengelolaan KTH
melalui jalur darat menggunakan alat bisa dilakukan dengan mengendarai
transportasi roda 2 dan roda 4. Akses kendaraan bermotor dengan memperoleh
kendaraan roda 4 hanya bisa menuju kantor skor penilaian 2.
sekretariat KTH MPG Suka Maju, namun Kondisi Iklim KTH MPG Suka Maju
untuk mencapai areal lainnya dapat menurut zona iklim Schmidt Ferguson di
menggunakan kendaraan roda 2. Hal ini Kalimantan Selatan secara umum tipe iklim
disebabkan lebar jalan yang sempit dengan kota Banjarbaru adalah tipe iklim B, termasuk
pengerasan tidak beraspal (masih berupa pada areal KTH MPG Suka Maju Liang
tanah gambut). Berdasarkan kondisi tersebut Anggang.
akses lokasi memperoleh skor penilaian 2.
Topografi lokasi KTH MPG Suka Maju
Secara topografi wilayah Kota Banjarbaru
444
Istiqomah. et al. 2021. Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani … (04): 440 - 451
445
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 04 No. 3 Edisi Juni 2021
446
Istiqomah. et al. 2021. Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani … (04): 440 - 451
tanah di lapangan. Kemitraan pada esensinya hutan lindung di lahan gambut KTH MPG
adalah dikenal dengan istilah gotong royong Suka Maju. Upaya pengayaan tanaman
atau kerjasama dari berbagai pihak, baik galam ini sebagai upaya kelempok untuk
secara individual maupun kelompok. Menurut melakukan pelestarian di lahan gambut lokasi
informasi yang didapat dari Tri Widiyanti KTH MPG Suka Maju. Dengan adanya
Selaku penyuluh kehutanan KPH Kayutangi aktivitas masyarakat di lahan gambut
beliau mengatakan bahwa: “Selain kemitraan melakukan restorasi gambut terintegrasi
dengan pihak rehab DAS adanya kelompok menyebabkan hutan terjaga, sehingga
tani ini jua memcu terbentuknya kelompok kebakaran hutan dan lahan gambut dapat
MPA (Masyarakat Peduli Api) dan MMP diminimalkan. Kejadian tahun 2018
(Masyarakat Mitra Polhut). Adapun prestasi membuktikan bahwa lahan-lahan yang
yang sudah di capai oleh kelompok tani MPG dikelola masyarakat tidak terbakar.
Suka Maju berupa juara 1 lomba wana lestari Pengamanan daerah yang rawan dari
kategori KTH se-Kalimantan Selatan dan pembalakan liar, perburuan liar, pencurian
juara 5 di tingkat nasional.(Wawancara 3 dan perambahan hutan sangat perlu
Agustus 2019). dilakukan dan merupakan gangguan yang
bersifat pelanggaran hukum. Penanganan ini
Aktivitas kelompok dalam melakukan
merupakan kewajiban pihak yang berwenang
rehabilitasi, dengan melakukan kegiatan
dan harus adanya kesadaran masyarakat
penanaman kembali (revegetasi) dalam
yang berperan membantu pengamanan
bentuk penanaman intensif seluas 6 ha, pola
(Faskalis, 2011). Selain itu KPH Kayutangi
agroforestri seluas 5 ha serta penanaman
juga meberikan fasilitas berupa pembuatan
turus jalan sepanjang 2.7 km. Revegetasi
pos penyuluh kehutanan desa dan juga
pada lahan gambut bertujuan untuk
sebagai pelopor terbentuknya kelompok MPA
mengembalikan tutupan lahan agar fungsi
(Masyarakat Peduli Api) dan MMP
ekosistem gambut dapat pulih seperti
(Masyarakat Mitra Polhut).
sediakala (Wibisono, 2017). Kegiatan awal
dimulai dengan penyediaan bibit. Proses Aktivitas kelompok dalam melakukan
pembibitan secara umum meliputi tiga konservasi sumberdaya hutan pembuatan
kegiatan utama yaitu persiapan bahan sekat/tabat kanal yang dilakukan oleh KTH
tanaman (planting stock), pengecambahan- MPG Suka Maju dengan harapan sekat/tabat
penyapihan-pengakaran, dan pemeliharaan di kanal ini berfungsi sebagai penahan air
persemaian. Terdapat beberapa jenis dimusim kemarau. Dengan kegiatan ini KTH
tanaman yang proses pembibitannya mudah, MPG Suka Maju melakukan konservasi
namun terdapat pula jenis-jenis lain yang sumberdaya hutan sesuai ketinggian air yang
memerlukan penanganan khusus. Jumlah diperlukan di lokasi lahan gambut untuk
bahan tanaman disesuaikan dengan jumlah ketrsediaan air dimusim kemarau dan
bibit yang dipersiapkan di persemaian. budidaya ikan air tawar. Pembuatan sumur
Kebutuhan bibit di persemaian juga harus dangkal dengan fungsi sebagai sumber air
disesuaikan dengan jumlah tanaman yang pada saat musim kemarau yang digunakan
akan ditanam di lapangan, termasuk oleh kelompok untuk pembasahan lahan dan
cadangan bibit untuk penyulaman. Jumlah sumber air untuk pemadaman KARHUTLA,
bibit untuk penyulaman sebanyak 10% dari mengurangi kebakaran hutan dan lahan
bibit yang akan ditanam. Sebelum ditanam di gambut. Upaya pengelolaan air gambut
lapangan, bibit dipersiapkan (dikeraskan- menjadi air bersih yang bisa dimanfaatkan
hardenning off) terlebih dahulu agar nantinya sebagai sumber air untuk dikonsumsi oleh
mampu beradaptasi dengan baik di lokasi anggota kelompok. Salah satu cara untuk
penanaman Hal ini dilakukan karena dengan mengatasi kekeringan gambut akibat dari
adanya tanaman atau pohon ini akan pengatusan yang berlebihan karena
meningkatkan kesuburan gambut, menambah pembangunan jaringan kanal drainase di
kekayaan jenis tanaman (biodiversity) ekosistem gambut adalah melalui kegiatan
termasuk tersedianya plasma nuftah endemic pembasahan kembali gambut.
gambut.
Aktivitas kelompok dalam melakukan
Aktivitas kelompok dalam melakukan kegiatan pembangunan lingkungan hidup dan
perlindungan dan pengamanan hutan melalui kehutanan pegolahan limbah pertanian
pembasahan kembali (rewetting) dan menjadi produk biopellet sebagai upaya
pengendalian kebakaran hutan dan lahan kelompok dalam melakukan kegiatan
serta pengayaan tanaman galam di lokasi pembangunan lingkungan hidup dan
447
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 04 No. 3 Edisi Juni 2021
448
Istiqomah. et al. 2021. Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani … (04): 440 - 451
secara tidak langsung menjadi sarana Peningkatan yang dihasilkan lebih dari
saangat efektif mempromosikan produk- setengah penghasilan awal mereka. Selisih
produk KTH MPG Suka Maju, seperti madu dari yang diterima dan semua biaya yang
dan sayur organik. Menurut informasi yang di dgunakan adalah suatu keuntungan.
dapat pembiayaan yang di dapat dari pihak (Soekartawi, 2006).
BPSKL bantuan alat ekonomi produktif
berupa bahan baku pembuatan kandang Prestasi Kelompok
ternak dan stup lebah madu kelulut, bantuan
tersebut akan diberikan jika kelompok tani Keikutsertaan anggota atau pengurus dari
melengkapi syarat yang telah di tentukan. kelompok menjadi fasilitator atau narasumber
Adapun nominal bantuan yang diberikkan untuk pelatihan pada bidang kehutanan di
mencapai Rp.50,000,000 per KUPS ( masyarakat dalam 3 tahun terakhir
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial). mendapatkan nilai skor 3. Hasil data penilaian
kriteria penilaian prestasi KTH MPG Suka
Dampak Kegiatan Kelompok Maju memperoleh nilai skor 6. Keikutsertaan
KTH MPG Suka Maju sebagai narasumber
Perkembangan kelompok binaan baru untuk penanggulangan karhutla dengan
dalam 3 tahun terakhir data hasil dampak lembaga ACIAR yang difasilitasi oleh
kegiatan KTH MPG Suka Maju memperoleh puslitbang Kementrian Lingkungan Hidup dan
nilai skor adalah 8. Perkembangan kelompok Kehutanan, narasumber cara pencegahan
binaan dalam 3 tahun terakhir dengan nilai karhutla di wilayah gambut atau tanah berawa
skor 3 ini bertambah dengan adanya dan dari kegiatan tersebut diperoleh sertifikat
pembentukan KTH Berkat Karya, pengurusan sebagai bukti mengikuti kegiatan
karang taruna Tunas Muda, pembentukan
Penghargaan Kelompok yang diperoleh
KTH Sidodadi Mandiri, dan pembentukan
KTH MPG Suka Maju penghargaan atau
KWT (Kelompok Wanita Tani) Mekar Sari
prestasi KTH MPG Suka Maju dalam 3 tahun
Mandiri. Bertambahnya jumlah kelompok tani
terakhir mempunyai nilai skor 3. KTH MPG
binaan merupakan dampak dari adanya
Suka Maju telah mendapatkan prestasi tingkat
kegiatan KTH MPG Suka Maju sedangkan
nasional sebagai kelompok tani yang perduli
untuk hasil dari kegiatan tersebut adalah
terhadap koservasi tanaman galam
munculnya 4 kelompok binaan baru.
(Melaleuca leucadendron L) pada tahun 2019.
Berkembangnya kegiatan dan usaha Juara 1 lomba wana lestari kategori KTH se
sejenis di luar kelompok dengan nilai skor 3 Kalimantan Selatan dan juara 5 di tingkat
kegiatan yang dilakukan seperti budidaya nasional.
buah pepaya dilakukan oleh Karang Taruna
Tunas Muda karena tanah di lokasi Karang Faktor yang mempengaruhi Kelembagaan
Taruna tersebut sangat cocok dan tanah KTH
tersebut sangat subur. Budidaya tanaman
daun bawang banyak dibudidayakan oleh Sumber daya manusia sangat
kelompok tani Sidodadi Mandiri maupun mempengaruhi dari kinerja KTH tersebut.
masyarakat di luar kelompok dikarenakan Karena jika kurangnya anggota dalam satu
potensi jualnya sangat menjanjikan untuk kelompok tani, hal ini memperlambat
dikembangkan seperti KTH MPG Suka Maju, kemajuan kelompok tani tersebut. Kurangnya
budidaya tanaman timun dan jagung manis anggota dikarenakan masyarakat sekitar
dibudidayakan oleh kelompok tani Mekar Sari kelompok tani lebih memilih bekerja di luar
Mandiri. daerah dari pada masuk anggota kelompok
tani, karena masih banyak beranggapan
Peningkatan pendapatan kelompok adalah
bahwa tidak ada yang bisa dihasilkan dari
tingkatan kenaikan pendapatan dari sebelum
pengelolaan hutan. Pendidikan memiliki peran
adanya proram HK mini sesuai dengan yang
yang penting untuk memajukan bangsa.
di inginkan pemerintah. Hal ini merupakan
Pendidikan juga dapat meningkatkan kualitas
dampak positif yang didapatkan atau
sumber daya manusia (Muthmainna & Afrianti
merupakan suatu keuntungan yang diterima
2017).
kelompok. selisih antara penerimaan dan
semua biaya. Analisis usahatani dapat dipakai Tingkat pendidikan dari petani sangat
untuk melihat seberapa besar keberhasilan mempegaruhi tingkat pendapatan mereka
kegiatan usahatani dan untuk tolak ukur untuk dalam mengelola lahan atau ladang yang
rancangan keadaan yang akan datang. petani kelola berdasarkan pengalaman tanpa
449
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 04 No. 3 Edisi Juni 2021
pembelajaran secara turun temurun tanpa kelompok MPA (Masyarakat Peduli Api) dan
ilmu yang baru ditetapkan, oleh karena itu MMP (Masyarakat Mitra Polhut), Sehingga
tingkat dari pendidikan petani sangat KTH MPG Suka Maju ini dapat berkembang
berpengaruh dalam kondisi ekonomi dalam meningkatkan perekonomiannya.
masyarakat khususnya petani. Menurut
Bantuan pada KTH sangat diperlukan
Garsetiasih (2012), untuk meningkatkan
untuk dapat mengembangkan usaha tani
kesejahteraan masyarakat yang tingkat
yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
pendidikannya rendah diperlukan upaya
Dengan adanya bantuan kelompok tani dapat
pemberdayaan, dalam hal ini pemberdayaan
terfasilitasi usaha perhutanan sosial nya dan
kelompok tani selalu didampingi supaya tetap
meningkatkan usaha para petani hutan.
pada arahan program hutan
Bantuan yang ditujukan kepada KTH seperti
kemasayarakatan. Baru untuk meningkatkan
bantuan bibit, ternak sapi, obat pertanian,
hasil dalam mengelola dan melaksanakan
lebah madu klulut dan bantuan lainnya yang
program-program dari Hutan Kemasyarakatan
mendukung untuk meningkatkan kegiatan
itu sendiri.
KTH MPG Suka Maju, Sehingga dari
Penyuluh kehutanan selaku pendamping kelompok tani tersebut bisa maksimal dalam
masyarakat yang sangat berpengaruh dalam melakukan kinerja di dalam usaha
upaya pembentukan berubahan sosial karena pertaniannya.
penyuluh tidak hanya berperan pada
Faktor-faktor yang mendukung seperti
prakondisi mayarakat agar tahu, mau dan
infrastruktur, lembaga ekonomi pedesaan,
mampu dalam pembangunan kehutanan,
intensitas penyuluhan, dandan kebijakan
tetapi penyuluh kehutanan harus terus aktif
pemerintah itu sangat diperluan untuk
dalam pendampingan masyarakat. Upaya
mendorong usaha tani dan mampu
dalam memberdayakan masyarakat dalam
meningkatkan akses petani terhadap pasar
dunia usaha, pihak aparat pemerintah pusat
(Saragih, 2002). Semakin besarnya suatu
dan daerah, dan pihak-pihak lainnya pada
pembangunan pertanian, terutama dalam
hakekatnya adalah penyuluh kehutanan.
mencapai yang namanya kesejahteraan
Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
petani, maka didalam kelembagaan KTH
penyuluh kehutanan dapat menjadi investasi
MPG Suka Maju yang ada ini harus dibenahi
untuk mengamankan dan pelestarian
dan diberdayakan. Bantuan bantuan yang
sumberdaya hutan sebagai aset suatu Negara
dapat mendukung kinerja pada kelompok tani
untuk mensejahterakan masyarakat. (Mulyono
harus diberikan karena didalam kelanjutan
2011).
usaha yang telah dilakukan para petani bukan
Kelompok tani hutan memerlukan hanya tekad akan tetapi harus diimbangi
pembinaan untuk mengembangkan program- dengan modal atau bantuan bantuan yang
program penyuluhan, agar keberdaan sekiranya guna membantu untuk mendorong
kelompoknya dapat memberikan kontribusi usaha pertanian.
untuk meningkatkan kemampuan para
anggotanya. Karena masih ada keberadaan
kelompoknya kurang dinamis dan kurang ada KESIMPULAN DAN SARAN
kemajuan untuk meningktakan kemampuan
anggotanya dan hanya mementingkan
terrealisasinya program pembangunan. Kesimpulan
Sehingga berakibat pada anggota kelompok
ketergantungan pada bantuan atau program- Kinerja kelembagaan KTH MPG Suka
prrogram pemerintah daan lembaga lainnya. Maju sebagai pemegang izin perhutanan
Kondisi tersebut merupakan masalah yang sosial di Wilayah kelola KPH Kayutangi
harus segera dipecahkan, sehingga KTH berdasarkan komponen kelima bidang
dapat menjadi wadah untuk meningkatkan (Kondisi Lokasi, Kelembagaan, Aktivitas
kemampuan anggotanya dalam mengelola Kelompok, Dampak Kegiatan Kelompok, dan
usaha taninya. Peran KPH Kayutangi sendiri Prestasi Kelompok) KTH MPG Suka Maju ini
dalam hal ini adalah sebagai penyuluh yang dikategorikan sebagai KTH dengan kualitas
memfasilitasi sekolah lapang berupa teknik yang sangat bagus dengan perolehan nilai
pembibitan yang rutin dilaksanakan. Selain itu 93,10. Faktor-faktor yang berpengaruh
KPH Kayutangi juga meberikan fasilitas terhadap kinerja kelembagaan KTH MPG
berupa pembuatan pos penyuluh kehutanan Suka Maju seperti SDM (Sumber Daya
desa dan juga sebagai pelopor terbentuknya Manusia), Penyuluhan dan Bantuan terhadap
450
Istiqomah. et al. 2021. Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani … (04): 440 - 451
kelompok tani sangat berpengaruh dalam Muthmainna & D Afrianti. 2017. Kondisi sosial
meningkatkan kelembagaan yang berkualitas. ekonomi masyarakat di Gampong
Geulumpang Kecamatan Meurah Mulia
Saran Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Pendidikan
Al Muslim 5 (1): 17-22.
Peneliti menyarankan agar pihak-pihak Mulyono, P. 2011. Upaya Pemberdayaan
terkait dapat terus memberikan
Masyarakat Melalui Penyuluhan
pendampingan atau pelatihan-pelatihan yang Kehutanan. Badan Penyuluhan Kehutanan
sifatnya dapat meningkatkan keterampilan Departemen Kehutanan. Jakarta
dan pengembangan skill kepada anggota
KTH MPG Suka Maju agar mampu berinovasi Pangarsa, A., 2006. Memperkuat Kelompok
dalam meghadapi persaingan pasar dalam Tani Sebagai Media Belajar Unit Produksi
hal ini adalah KPH Kayu Tangi sebagai dan Lembaga Ekonomi. Pusdiklat IPB.
Pengelola KTH MPG Suka Maju. Bogor
Saragih, Bungaran, 2002. Pengembangan
Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA Nasional Menghadapi Abad ke 21.
http/www. 202. 159. 18. 43/jsi.htm (online).
10 Oktober 2002.
Faskalis, M. 2011. Pengelolaan Hutan
Kemasyarakatan (hkm) di pekon penantian Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan
kecamatan ulubelu kabupaten tanggamus. Sekolah. Yogyakarta: Pinus Soekartawi.
Skripsi. Program studi Kehutanan. 2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI
Universitas lampung. Bandar Lampung. Press
Garsetiasih R. (2012). Manajemen konflik Sonny sumarsono, Teori dan Kebijakan Publik
konservasi Banteng (Bos javanicus d’Alton Ekonomi Sumber Daya Manusia
1832) dengan masyarakat di Taman (Yogyakarta; Graha Ilmu). hlm 212-221
Nasional Meru Betiri dan TamanNasional Wibisono, I.T.C. dan A. Dohong. 2017.
Alas Purwo Jawa Timur. [disertasi]. Panduan Teknis Revegetasi Lahan
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Gambut. Badan Restorasi Gambut (BRG)
Bogor. Bogor. 218 hal. Republik Indonesia. Jakarta.
Kartono, Kartini, 2008: Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
451