Professional Documents
Culture Documents
, dkk
JPP
Journal of Prospective Learning
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/lp3m
How to Cite
Eni Rachmatia, Aunurrahman, Andy Usman. (2016). Pengembangan Modul
Pembelajaran Kimia Untuk Kecakapan Membangun Dan Menggunakan Konsep
Redoks Dan Hidrokarbon Kelas X SMAN 3 Sungai Kakap. . JPP. 1 (2).20-31.
Correspondence Author:
Jalan Pro.Dr.H. Hadari Nawawi Pontianak
Email: enirachma10@gmail.com
20
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
21
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
telah dimodifikasi, dengan adanya modul atau diciptakan untuk membuat seseorang
diharapkan dapat menarik minat pebelajar dapat mencapai kompetensi atau tujuan
untuk membaca, mempercepat proses pembelajaran yang telah ditetapkan
belajar dan pemahaman pebelajar. sebelumnya. Berdasarkan pendapat diatas
Keunggulan pembelajaran maka dapat disimpulkan belajar
berbantuan modul (Sukmadinata dalam merupakan proses mencari ilmu yang
Indaryanti dkk, 2008: 36) siswa belajar terjadi dalam diri seseorang yang
secara individual dalam arti mereka dapat disebabkan oleh pengalamannya yang
menyesuaikan kecepatan belajarnya berulang-ulang. Belajar tidak hanya
dengan kemampuan masing-masing. sekedar memetakan pengetahuan atau
Siswa yang kemampuan belajarnya cepat informasi yang disampaikan, namun
akan menyelesaikan pembelajarannya bagaimana melibatkan individu secara
lebih dahulu tanpa ada hambatan dari aktif sehingga yang diterimanya menjadi
temannya yang lamban. Jadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi
pembelajaran individual berdasarkan pribadinya.
kecepatan belajar dapat diberikan dengan Reigeluth (1999: 19)
menggunakan modul. Dengan berbantuan mengemukakan paradigma dari
modul, materi pelajaran yang pembelajaran sebagai berikut: Paradigma of
disampaikan secara menyeluruh serta instruction has to change from standardization
pebelajar yang mengikuti pembelajaran to costomization, from a focus on presenting
kimia lebih banyak mendapat kesempatan material to a focus on making sure that learner
untuk belajar kimia secara mandiri. needs are met, from a focus on putting things
Pebelajar dapat melaksanakan tugas baik into learner heads to a focus on helping learner
secara kelompok maupun individu, karena understand what their heads are into : a
sumber belajar tersebut dapat disusun “learner-focused” paradigm. Yang artinya
disesuaikan dengan kebutuhan pada paradigma pembelajaran harus berubah
kegiatan pembelajaran serta tujuan atau dari standardisasi ke kustomisasi, dari
target yang ingin dicapai dalam suatu fokus pada menyajikan materi menjadi
pembelajaran. Berdasarkan identifikasi fokus pada memastikan bahwa kebutuhan
masalah diatas, maka dirumuskan fokus peserta didik terpenuhi, dari fokus pada
penelitian sebagai berikut: (1) menempatkan sesuatu ke dalam kepala
Menghasilkan rancangan/ pola dasar pebelajar menjadi fokus pada membantu
modul pembelajaran kimia untuk peserta didik memahami apa yang ada di
kecakapan membangun dan dalam kepala mereka : paradigma seorang
menggunakan konsep redoks dan "pebelajar-fokus"
hidrokarbon (2) Mendeskripsikan
skenario/ menghasilkan skenario Pembelajaran Modul
pembelajaran yang relavan untuk Modul dapat diartikan sebagai
kecakapan membangun dan materi pembelajaran yang disusun dan
menggunakan konsep redoks dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa
hidrokarbon (3) Untuk menemukan profil sehingga pembacanya diharapkan dapat
modul pembelajaran kimia untuk menyerap sendiri materi tersebut
kecakapan membangun dan (Daryanto, 2013: 31). Susilana dan
menggunakan konsep redoks dan Riyana (2009:15) menyatakan modul
hidrokarbon (4) Untuk mengetahui adalah suatu paket program yang disusun
kecakapan membangun dan dalam bentuk satuan tertentu dan didesain
menggunakan pada konsep redoks dan sedemikian rupa guna kepentingan belajar
hidrokarbon. siswa. Satu peket modul biasanya
memiliki komponen petunjuk guru,
Belajar dan Pembelajaran lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja
Belajar adalah suatu aktivitas atau siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes
proses untuk memperoleh pengetahuan, dan kunci tes. Sejalan dengan Susilana
meningkatkan keterampilan, memperbaiki dan Riyana, Nasution (2015: 205)
perilaku, sikap dan mengokohkan mengemukakan bahwa modul merupakan
kepribadian (Suyono dan Hariyanto, suatu unit lengkap yang terdiri atas suatu
2012: 9). Lebih dalam lagi Pribadi (2011: rangkaian kegiatan belajar yang disusun
8) menyatakan pembahasan tentang untuk membantu siswa belajar mandiri
peristiwa belajar akan lebih difokuskan dalam mencapai sejumlah tujuan yang
pada proses belajar dalam konteks formal, dirumuskan secara khusus dan jelas. Jadi
yaitu proses belajar yang sengaja didesain pengajaran modul cocok digunakan untuk
22
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
melatih kemandirian siswa karena pada karena untuk dapat mengetahui apa yang
umumnya pembelajaran saat ini masih didapat setelah mempelajari sesuatu dari
berpusat pada guru. Menurut Smaldino sumber belajar. Penampilan-penampilan
dkk (2012: 279) menyatakan modul yang dapat diamati sebagai hasil-hasil
memudahkan belajar tanpa pengawasan belajar disebut kemampuan. Menurut
yang teratur, seluruh elemen mata Gagne, ada lima kemampuan yaitu
pelajaran yang diberikan guru biasanya keterampilan intelektual (intelectual skill),
harus dibentuk menjadi sekumpulan keterampilan motoris (motor skill),
cetakan, audiovisual atau yang berbasis informasi verbal (verbal information),
komputer (atau kombinasi apapun dari itu strategi kognitif (cognitive strategies), dan
semua). sikap belajar (atitude) (Dahar, 2011: 118-
Untuk menghasilkan modul yang 124). Sedangkan Mayer dalam Reigeluth
mampu meningkatkan motivasi belajar, (1999:146) mengungkap ada tiga level
pengembangan modul harus perolehan belajar berdasarkan pandangan
memperhatikan karakteristik yang konstruktivistik sebagaimana tertera ini
diperlukan sebagai modul adalah pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
(Daryanto dan Dwicahyono, 2014:
186:188): (a) Self instruction: merupakan Tabel 1. Three Kinds of Learning Outcomes for a
karakteristik penting dalam modul, Lesson on The Formation of Lightning
dengan karakter tersebut memungkinkan
seseorang belajar secara mandiri dan tidak Performance
tergantung pada pihak lain. (b) Self Performance on Learning
on Transfer
Retention Test Outcomes
contained: tujuan dari konsep ini adalah Test
memberikan kesempatan peserta didik
mempelajari materi pembelajaran secara
Poor Poor No Learning
tuntas. (c) Stand Alone: merupakan
karakteristik modul yang tidak tergantung
pada bahan ajar/ media lain, atau tidak Good Good Rote Learning
harus digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar/media lain. (d) adaptif: jika Constructivist
modul tersebut dapat menyesuaikan Good Good
Learning
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta fleksibel/luwes digunakan
diberbagai perangkat keras (hardware). (e) Sumber: Mayer (Reigeluth, 1999: 146)
User Friendly: modul hendaknya juga
memenuhi kaidah user friendly atau Tabel 1 mengenai level perolehan
bersahabat/akrab dengan pemakaiannya. belajar di atas dapat dijelaskan pada Level
Setiap instruksi dan paparan informasi No Learning (Tidak Belajar) dimana
yang tampil bersifat membantu dan pebelajar aktif secara fisik tetapi secara
bersahabat dengan pemakaiannya, mental tidak belajar. Pebelajar gagal
termasuk kemudahan pemakai dalam dalam memeperhatikan informasi yang
merespon dan mengakses sesuai dengan masuk. Level Rote Learning (Belajar
keinginan. Hafalan), Pebelajar mengingat dengan
Berdasarkan beberapa pendapat baik informasi penting suatu materi, tetapi
ahli diatas dapat dinyatakan bahwa modul kinerja pebelajar buruk apabila informasi
adalah suatu paket pembelajaran yang tersebut diterapkan untuk memecahkan
memuat satu konsep dari bahan pelajaran masalah baru. Dan Level Constructivist
yang merupakan salah satu usaha Learning (Belajar Membangun), pebelajar
penyelenggaraan pembelajaran individual berusaha untuk memahami informasi
yang memungkinkan pebelajar menguasai yang diberikan. Pada level ini pebelajar
satu unit bahan pelajaran sebelum membangun mentalnya dengan aktif
pebelajar beralih ke unit berikutnya. belajar, dimana pebelajar memiliki dan
Artinya pebelajar dapat melakukan menggunakan beragam proses kognitif
kegiatan belajar sendiri tanpa kehadiran selama proses belajar. Proses kognitif
guru secara langsung. meliputi: memperhatikan informasi yang
relavan, mengorganisasi informasi sebagai
Perolehan Belajar pernyataan yang logis, dan
Perolehan belajar Sangat diperlukan oleh mengintegrasikan pernyataan dan
peserta didik dalam setiap pembelajaran pengetahuan yang ada.
23
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
24
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
dalam LKS sangat singkat dan padat terhadap hasil uji coba luas. Pada tahap
sehingga dikhawatirkan pebelajar akan penelitian ini produk uji coba lapangan
kesulitan dalam menemukan dan direvisi kembali. (8) Operational field testing,
memahami hal-hal penting dalam materi yaitu langkah uji validasi terhadap model
tersebut. (2) Planning: termasuk dalam operasional yang dihasilkan. Pada tahap
langkah ini menyusun rencana penelitian penelitian ini hasil dari revisi produk diuji
yang meliputi merumuskan kecakapan dan cobakan lagi di lapangan dengan skala
keahlian yang berkaitan dengan lebih besar. (9) Final product revision, yaitu
permasalahan. Kegiatan pada tahap melakukan perbaikan akhir terhadap
perencanaan ini adalah meliputi model yang dikembangkan guna
mendefinisikan keterampilan yang menghasilkan produk akhir. Pada tahap ini
dikembangkan melalui perangkat yang dari analisis uji coba lapangan direvisi
akan dihasilkan dengan merumuskan untuk yang terakhir kalinya. (10)
terlebih dahulu kemampuan, tujuan Dessemination and implemantation, yaitu
khusus yang ingin dicapai dan uji coba langkah menyebarkan produk yang
skala kecil. (3) Develop preliminary form of dikembangkan kepada khalayak.
product: mengembangkan bentuk Penelitian ini menggunakan tiga
permulaan dari produk yang akan teknik pengumpulan data yaitu (1)
dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini observasi, pada tahap ini peneliti akan
adalah persiapan komponen pendukung, melakukan pengamatan di kelas terhadap
menyiapkan pedoman dan buku petunjuk peserta didik yang mengikuti mata
dan melakukan evaluasi terhadap pelajaran kimia. Hal ini dilakukan untuk
kelayakan alat-alat pendukung. meninjau lebih lanjut mengenai
Keberhasilan pembelajaran menggunakan penggunaan sumber belajar yang
sumber belajar modul ini sangat digunakan pada saat jam pelajaran kimia
bergantung pada desain tampilan yang berlangsung. (2) wawancara, bertujuan
akan disajikan. Sumber belajar berupa untuk memperoleh data berupa nilai hasil
modul pembelajaran yang disajikan harus belajar yang diperoleh pebelajar dengan
menarik, mencakup semua materi yang melihat daftar nilai guru mata pelajaran
hendak diberikan, tepat sasaran tujuan kimia, penggunaan sumber belajar dalam
pembelajaran, memberikan wawasan pada pembelajaran kimia, penerapan strategi
peserta didik mengenai materi dan bagaimana karakteristik siswa di
pembelajaran kimia. (4) Preliminary field sekolah tersebut. (3) dokumentasi, dalam
testing, yaitu melakukan uji coba lapangan penelitian ini meliputi data nilai pebelajar,
awal dalam skala terbatas. Pengujian dokumen resmi dari sekolah, foto maupun
digunakan untuk memperoleh informasi video penelitian. Studi dokumentasi
apakah penelitian menggunakan sumber dilakukan untuk mengumpulkan data
belajar modul pada mata pelajaran kimia berupa dokumen-dokumen penting yang
lebih efektif, efesien dan menarik dari pada sesuai dengan fokus penelitian.
menggunakan sumber belajar sebelumnya. Instrumen penelitian yang
(5) Main product revision, yaitu melakukan digunakan untuk mengumpulkan data
perbaikan terhadap produk awal yang yaitu (1) lembar observasi, yang
dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. digunakan untuk mengumpulkan data
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan tentang proses pembelajaran kimia di
langkah awal, apakah perlu dilakukan kelas X pada konten redoks dan
revisi produk, dibagian yang mana dan hidrokarbon, preskirpsi tugas belajar dan
bagaimana bentuknya. Hal ini dilakukan desain pesan akan dimuat dalam sumber
untuk meminimalisir kekurangan sehingga belajar., pedoman wawancara dan alat
peneliti akan melakukan perbaikan desain. perekam dokumen. (2) Pedoman
Hasil perbaikan ini merupakan produk wawancara, digunakan untuk mengambil
utama dari perangkat yang dikembangkan. data tentang proses pembelajaran kimia di
(6) Main field testing, biasanya disebut uji kelas X yang dilakukan guru dan siswa
coba utama yang melibatkan khayalak dalam konten redoks dan hidrokarbon. (3)
lebih luas. Produk yang telah direvisi Kuesioner, yang diberikan kepada peserta
selanjutnya akan diuji cobakan lagi pada didik nantinya akan diisi oleh pebelajar
skala kecil, kemudian pada skala yang yang menggunakan modul untuk
lebih besar, hasilnya akan dibandingkan. mengetahui tanggapan tentang modul
(7) Operational product revision, yaitu yang telah dibuat oleh peneliti. (4) Alat
melakukan perbaikan/ penyempurnaan Perekam Dokumen, penelitian ini
menggunakan alat yang dapat digunakan
25
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
26
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
pembelajaran yang dianggap cocok benar; (2) gaya penyajian yang akrab; (3)
dengan materi redoks dan hidrokarbon melihat tingkat kemampuan pebelajar
dan perangkat pembelajaran yang sesuai sehingga materi yang disajikan dibuat agar
salah satu alternatifnya adalah dengan pebelajar lebih mudah untuk memahami.
modul pembelajaran kimia. Prinsip dasar d) Review dan Uji coba
pengembangan perangkat pembelajaran Review dilakukan dengan cara
ini adalah untuk: (1) membantu pebelajar minta beberapa orang untuk membaca
untuk menyiapkan belajar mandiri, (2) draft modul yang telah dibuat serta
memiliki rencana pembelajaran yang mengkritisi dan memberikan komentar
dapat direspon secara maksimal, (3) terhadap draft modul tersebut. Orang
memuat isi atau konten pembelajaran terkait untuk mereview draft modul
yang lengkap dan mampu memberikan tersebut adalah ahli dibidangnya.
kesempatan pebelajar untuk belajar Pengembangan modul kimia pada
mandiri, (4) dapat memonitor kegiatan kelas X materi redoks dan hidrokarbon di
belajarnya sendiri, (5) dapat memberikan SMAN 3 Sungai Kakap semester genap
saran dan petunjuk serta informasi balikan tahun pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan
tingkat kemajuan belajarnya. ini dilaksanakan melalui tiga kali uji coba
yang telah dilaksanakan dengan tahap
Hasil analisis masalah, perencanaan desain,
1. Rancangan Modul Pembelajaran membuat modul, validasi desain,
Kimia perbaikan dan uji coba. Terdapat tiga
a) Tahap Awal Perancangan Modul tahap uji coba kecil dengan 3 subjek orang
Perencanaan dalam pebelajar, uji coba kelompok sedang
mempersiapkan penulisan modul adalah dengan 8 orang pebelajar, uji coba
sangat penting, karena dengan kelompok besar dengan 30 orang
perencanaan yang baik dalam penulisan pebelajar. Pemilihan pebelajar yang
modul, maka modul yang dihasilkan akan dijadikan subjek uji coba tersebut
memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, didasarkan pada kategori pebelajar
serta kedalaman materi yang sesuai berkemampuan tinggi, pebelajar dengan
dengan tingkat kemampuan pebelajar. kemampuan sedang dan pebelajar dengan
tingkat kemampuan rendah.
b) Tahap Penulisan Modul Adapun rangkuman hasil evaluasi
Tahap penulisan modul selanjutnya pebelajar terhadap kelayakan modul
adalah melaksanakan penulisan yang pembelajaran pada materi redoks dan
meliputi: (1) menentukan topik atau hidrokarbon adalah sebagai berikut:
pokok bahasan yang akan disajikan. (2)
Mengatur urutan materi sesuai dengan Tabel 2: Hasil uji coba terhadap kelayakan modul
pembelajaran kimia
tujuan dalam hal ini untuk materi yang
akan disajikan yaitu redoks dan
Tahap Uji Jumlah Rata- Persent
hidrokarbon. (3) Tahapan selanjutnya Coba Pebelajar rata ase (%)
meliputi pembuatan cover modul, kata
pengantar, peta kedudukan modul, Uji coba
3 0,52 52%
pendahuluan (deskripsi, petunjuk kelompok kecil
penggunaan, prasyarat, cek kemampuan Uji coba
awal) pembelajaran (kegiatan belajar, kelompok 8 0,83 83%
uraian materi rangkuman dan tes yang sedang
berupa soal), soal evaluasi, glosarium, Uji coba
daftar pustaka dan kunci jawaban ini 30 0,92 92%
kelompok besar
didesain sedemikian rupa sehingga
pebelajar tertarik untuk belajar kimia. Hasil uji coba terhadap kelayakan
modul pembelajaran kimia yang
c) Keterbacaan Modul dikembangkan adalah bahwa modul yang
Hal ini dilakukan dengan tujuan dibuat pada setiap tahapnya mengalami
agar modul dapat dipahami dengan kenaikan persentase. Hasil dari uji coba
mudah oleh pebelajar. Untuk pada setiap tahap akan dilakukan revisi
terpenuhinya unsur keterbacaan modul sesuai dengan hasil angket yang telah
ada beberapa aspek yang dilakukan, yaitu: diberikan pada pebelajar. Didapatlah
(1) faktor bahasa yang digunakan harus bahwa nomor pada angket respon
sesuai kaidah berbahasa yang baik dan pebelajar yang harus diperbaiki kembali
27
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
pada modul dengan begitu diperoleh pebelajar dengan total pretest 1595 dengan
modul yang sesuai dengan karakteristik rata-rata skor yang didapat 53,2 dan total
pebelajar sehingga dapat digunakan posttest 2345 dengan rata-rata skor yang
mandiri, mudah dan mencapai tujuan didapat adalah 79. Bedasarkan hasil
tuntas. pretest, dari 30 orang pebelajar sebanyak 5
orang yang tuntas dengan nilai KKM
2. Skenario Pembelajaran Kimia diatas rata-rata. Sedangkan untuk nilai
Terdapat beberapa langkah kerja posttest, dari 30 orang pebelajar sebanyak
dalam menyiapkan skenario 26 orang pebelajar tuntas dengan nilai
pembelajaran, diantaranya: (a) diatas kriteria ketuntasan minimum
mempelajari sumber belajar yang akan (KKM) yang telah ditentukan yaitu 72.
digunakan oleh siswa guna mengetahui Pebelajar dikatakan memahami konsep
materi apa yang akan dipelajari. (b) jika mereka mampu mendefinisikan
menentukan waktu, peralatan atau alat konsep, mengidentifikasi soal-soal yang
bantu yang akan digunakan dalam diberikan dan memberikan contoh dari
pembelajaran. (c) menuliskan langkah- konsep. Pada saat pembelajaran di kelas
langkah yang akan dilakukan dalam pebelajar terlihat antusias maju kedepan
proses pembelajaran sesuai dengan secara bergantian tanpa takut untuk
tahapan-tahapan pembelajaran yang mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh
direncanakan. (d) menuliskan langkah- guru.
langkah pembelajaran secara lengkap. (e)
menuliskan rencana penilaian terhadap Pembahasan
kegiatan belajar. (f) kriteria keberhasilan 1. Rancangan Modul
hasil penilaian dapat dirinci secara detail Modul dibuat sedemikian rupa agar
dan mencakup tiga rangkap yaitu kognitif, memudahkan pebelajar untuk belajar
afektif, dan psikomotor. mandiri, dimana saja dan sepanjang jaga.
Dalam penelitian ini modul hanya terdiri
3. Profil Modul Pembelajaran Kimia dari 2 kompetensi yaitu kegiatan belajar
Bagian ini menyajikan profil modul redoks dan kegiatan belajar hidrokarbon.
pembelajaran kimia untuk membangun Seperti yang disampaikan oleh
dan menggunakan konsep redoks dan Suryosubroto (1983: 13) menyatakan
hidrokarbon di kelas X SMA N 3 Sungai modul ditulis dan disusun sedemikian
Kakap. Adapun yang telah dibuat dengan rupa sehingga bahan yang disampaikan
langkah-langkah sebagai berikut: (a) dalam kegiatan belajar mengajar selalu
Pengumpulan bahan/materi yang akan terarah kepada tujuan yang ingin dicapai
ditampilan pada modul pembelajaran yang telah dirumuskan dengan jelas dan
kimia yang terkait dengan redoks dan khusus. Perencanaan dalam
hidrokarbon. (b) Kerangka modul antara mempersiapkan penulisan modul adalah
lain terdiri dari halaman sampul/cover, sangat penting, karena dengan
kata pengantar, daftar isi, peta kedudukan perencanaan yang baik dalam penulisan
modul dan glosarium. (c) Modul ini modul, maka modul yang dihasilkan akan
terdiri dari tiga bagian isi: pendahuluan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi,
(standar kompetensi, petunjuk serta kedalaman materi yang sesuai
penggunaan modul, peta kedudukan dengan tingkat kemampuan pebelajar.
modul, peta konsep, deskripsi, prasyarat, Ketika akan menulis modul peneliti mulai
tujuan akhir, cek kemampuan awal) fokus menulis sejak perencanaan,
pembelajaran, evaluasi, penutup, daftar sehingga dapat mengetahui dan
pustaka yang berupa beberapa buku yang memahami tujuan yang ingin dicapai dan
telah dijadikan acuan dalam membuat materi atau konten yang disajikan dalam
modul pemebalajaran kimia ini. Penelitian pembelajaran melalui modul. Modul
ini menggunakan modul pembelajaran pembelajaran kimia yang didamping
kimia yang didampingi dengan video dengan power point pembelajaran ini
pembelajaran yang telah peneliti kemas karena pemanfaatan media dalam
dalam bentuk power point pembelajaran. pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat baru, meningkatkan
4. Kecakapan Membangun dan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.
Menggunakan Konsep
Berdasarkan jumlah pebelajar pada 2. Skenario Pembelajaran
kelas implementasi adalah 30 orang Skenario pembelajaran disusun
meliputi beberapa tahap penelitian
28
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
diantaranya tahap persiapan hal yang pebelajar lebih mudah untuk memahami
dilakukan adalah persiapan bahan ajar dari apa yang tertuang di dalam modul
apakah bahan ajar tersebut dapat pembelajaran kimia.
digunakan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Tahap selanjutnya 4. Kecakapan dalam Membangun dan
adalah pengkondisian pebelajar dilakukan Menggunakan Konsep
dengan mempersiapkan pebelajar sebelum Modul dalam hal ini digunakan
dimulai pembelajaran. Tahap selanjutnya sebagai pengganti buku teks atau buku
adalah pendahuluan, hal yang dilakukan paket yang mana pebelajar belum
pada tahap ini adalah dimana guru memilikinya, modul dibuat dengan
menjelaskan point penting dari bahasa semudah mungkin sehingga modul
pembelajaran yang akan disampaikan. disini dapat menunjang pebelajar dalam
Tahap kerja individu adalah dimana membangun konsepnya sendiri atau biasa
pebelajar secara mandiri belajar dan dikenal dengan teori konstruktivisme
mencoba mengerjakan soal yang sehingga penguasaan konsep pebelajar
diberikan. Tahap selanjutnya adalah akan lebih terkuasai karena pebelajar
menilai hasil kerja pebelajar dimana guru sendiri yang menemukan konsep dan
memberikan penilaian dari hasil kerja membangunnya. Proses pembelajaran
pebelajar. Selanjutnya adalah tahap kimia di kelas yang mana pemahaman
refleksi dan penutup dimana guru konsep merupakan bagian penting untuk
memberitahukan kesalahan pebelajar jika pebelajar, dimana pemahaman konsep
masih terdapat kekeliruan dalam kimia merupakan landasan yang penting
mengerjakan soal-soal yang diberikan. untuk berpikir dalam menyelesaikan
Dan terakhir adalah tahap peniliaian permasalahan kimia maupun
dimana yang dilihat adalah keberanian permasalahan sehari-hari.
pebelajar dalam mengungkapkan Pemahaman dalam pembelajaran
pendapat dalam proses belajar mengajar. kimia akan lebih bermakna jika dibangun
oleh pebelajar sendiri. Oleh karena itu
3. Profil modul pembelajaran kimia kemampuan pemahan tidak dapat
Modul yang digunakan dalam diberikan dengan paksaan, artinya konsep-
penelitian ini adalah berupa bahan cetak konsep diberikan oleh guru, dan ketika
yang didampingi dengan video pebelajar lupa maka pebelajar tersebut
pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tidak dapat dengan baik meyelesaikan
power point dengan bantuan video tersebut persoalan dalam kimia. Modul dalam
diharapkan pebelajar dapat dengan mudah penelitian ini memberikan dampak yang
memahami materi yang bersifat abstrak positif terbukti dari aktivitas pebelajar di
sebagai mana yang dikemukakan oleh dalam kelas, ketika ditanya secara acak
Munir (2013: 18) video sebagai sarana dan pada saat diberikan soal di papan tulis
untuk menyampaikan informasi yang oleh guru banyak pebelajar yang telah
menarik, langsung dan efektif. Modul paham mengenai konsep-konsep penting
disusun terdiri dari tiga bagian utama dalam redoks maupun dalam hidrokarbon
yaitu pendahuluan terdiri dari standar tersebut.
kompetensi, petunjuk penggunaan modul,
peta kedudukan modul, peta konsep, SIMPULAN DAN SARAN
deskripsi, prasyarat, tujuan akhir, cek Simpulan
kemampuan awal. Bagian isi yang terdiri Berdasarkan hasil penelitian yang
dari materi ajar, kumpulan soal latihan telah dilakukan, secara khusus dapat
dan penutup yang terdiri dari rangkuman disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
materi ajar, soal evaluasi, glosarium, (1) rancangan pengembangan modul
daftar pustaka dan kumci jawaban. pembelajaran kimia dilakukan dengan
Sedangkan untuk video pembelajaran menentukan tujuan awal, penggunaan
yang dikemas dalam bentuk power point modul kimia, target yang akan dicapai
dimulai dari judul kemudian berisi point dan refleksi yang dilihat dari nilai kognitif
penting yang di visualisasikan dalam pebelajar. (2) skenario pembelajaran yang
bentuk video pembelajaran dimana terdiri telah disusun dalam penelitian ini meliputi
dari tombol-tombol aktif yang akan beberapa tahap penelitian diantaranya
membawa pebelajar pada inti dari setiap tahap persiapan, tahap pengkondisian
materi. Video terpilih yang dituang dalam pebelajar, tahap pendahuluan, tahap kerja
power point tersebut merupakan video yang individu, tahap dalam menilai hasil kerja
dekat dengan kehidupan sehari-hari agar pebelajar, tahap refleksi dan penutup. (3)
29
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
modul pembelajaran kimia terdiri dari produk baru yang sejenis bahkan jauh
cover, kata pengantar, daftar isi, standar lebih baik lagi sehingga dapat memberikan
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), inovasi atau pembaruan dalam dunia
indikator, petunjuk penggunaan modul, pendidikan.
peta kedudukan modul, peta konsep
materi, deskripsi, prasyarat, tujuan akhir, DAFTAR RUJUKAN
cek kemampuan awal, kegiatan Borg. W.R dan Gall, M.D. 1983.
pembelajaran (terdiri dari uraian materi, Educational Reasearch: An
rangkuman, tugas dan tes formatif), Introduction. New York: Longman
evaluasi, penutup, daftar pustaka. Dilihat Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar:
dari uji ahli, instrumen soal dan modul Konsep-Konsep Inti. Jilid 2 Edisi
pembelajaran kimia dapat digunakan Ketiga. Jakarta: Erlangga
dilapangan dengan beberapa kali revisi Dahar, Ratna, Wilis. 2011. Teori-Teori
sebelum dinyatakan layak digunakan dan Belajar & pembelajaran. Jakarta:
diujikan pada pebelajar dilapangan. (4) Erlangga
kecakapan membangun dan Daryanto. 2013. Menyusun Modul (Bahan
menggunakan konsep dalam redoks dan Ajar Untuk Persiapan Guru
hidrokarbon dimana modul yang Mengajar). Yogyakarta: Penerbit
digunakan ini memberikan dampak positif Gava Media
yang terbukti dari aktivitas pebelajar di Daryanto dan Dwicahyono, Aris. 2014.
kelas. Perolehan konsep dari redoks dan Pengembangan Perangkat
hidrokarbon juga dapat terlihat dari Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB,
pemberian soal-soal yang berfungsi untuk Bahan Ajar). Yogyakarta: Penerbit
menguji sejauh mana pebelajar dapat Gava Media
memahami apa yang telah didapat oleh Hadeli. 2006. Metode Penelitian
pebelajar dengan perolehan skor Kependidikan. Ciputat: Quantum
kemampuan awal pebelajar rata-rata 53,2 Teaching
dan kemampuan akhirnya dengan rata- Indaryani, Hartanto Yusuf dan Aisyah
rata skor 79. Dilihat dari sisi proses modul Nyimas. 2008. Pengembangan
dapat mendorong tumbuhnya motivasi, Modul Pembelajaran Individual
kemudahan dalam belajar dan keaktifan dalam Mata Pelajaran Matematika
bertanya di kelas di Kelas XI SMA Negeri 1
Palembang. Palembang: Jurnal
Saran Pendidikan Matematika, Volume
Penelitian pengembangan 2 No.2
dilakukan untuk menghasilkan suatu Munir. 2013. Multimedia Konsep &
produk baru atau menyempurnakan Aplikasi dalam Pendidikan.
produk yang sudah ada, salah satu yang Bandung: Alfabeta
dihasilkan dari penelitian ini adalah Nasution. 2015. Berbagai Pendekatan
pengembangan modul pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar.
kimia. Berdasarkan hasil penelitian dan Jakarta: PT Bumi Aksara
pengambangan berikut beberapa saran Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain
yang dapat peneliti sampaikan. Perlu Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian
ketekunan dalam membuat dan Rakyat
mengupulkan bahan yang akan digunkan Purba, Michael. 2003. Kimia 2000 SMU
untuk membuat media ini. Modul Kelas 1. Jakarta: Erlangga
pembelajaran kimia ini dikembangkan Reigeluth. Charles M. 1999. Instructional-
hanya sebatas pengembangan, sehingga Design Teories and Models.Volume
untuk kedepannya modul bisa lebih II. New Jersey: Lawrence
dikembangkan dan bisa digunakan oleh Erlbaum Associates Syracuse
sekolah lain. Modul ini dapat University
dikembangkan lebih lanjut dalam proses Situmorang, Manahir dan Situmorang
pembelajaran yang melibatkan guru dan Andry S. 2014. Efektivitas Modul
siswa. Guru diharapkan lebih kreatif Pembelajaran Inovatif untuk
dalam mengajar, sedangkan siswa lebih Meningkatkan Hasil Belajar pada
aktif dalam belajar untuk memperoleh Pengajaran Laju Reaksi. Medan:
pengalaman belajar lebih maksiamal. Jurnal Penelitian Bidang
Selain itu, perlu dikembangkan penelitian Pendidikan. ISSN 0852-0151
sejenis dengan materi pokok berbeda, Volume 20 (2): 139-147
sehingga harapannya akan ada produk-
30
Jurnal Pembelajaran Prospektif 1 (2) (2016) 20-31 Rachmanita, E., dkk
31