You are on page 1of 7

PENERAPAN METODE LOVAAS DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BINA DIRI

SISWA AUTIS KELAS 3 SLB STAR KID’S JEMBER

Aditya Kresna Wibawa Putra


1510221087
Dr. Fitri Amalia.S.S, M.Pd.
Agus Milu Susetyo, M.Pd.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jember

Abstract. This research is motivated by the obstacles experienced by the teacher in directing and
developing the independence and character education / self-development of autistic students at
Star Kid's Special School, Jember. Autistic children still have the potential to be trained and
developed character education / self-development. Therefore, the ability to educate / develop
children with autism needs to be optimized by applying the Lovaas method.
This research by applying the Lovas / Applied Behavior Analysis (ABA) method aims to
identify, develop and describe the implementation process and the results of the implementation
of the Lovaas / ABA method applied by teachers to autistic grade 3 elementary school students at
SLB Star Kid's Kebosari, Sumbersari District, Jember Regency.
This research is a classroom action research. The research subjects were autistic students who
were in grade 3 elementary school with the class teacher who handled it, and the object was Star
Kid's Special School in Jember. This study focuses on the use of the Lovaas method which is
applied by teachers in character education / self-development of autistic students at Star Kid's
Special School, Jember. Researchers collected data by means of observation, interviews with
related parties, and document analysis. The data obtained from these observations were analyzed
then the data were presented in the form of descriptive text.
The results showed that the use of the Lovaas / ABA method applied in Star Kid's special
schools can help develop character education / self-development for autistic students so that
autistic students can be more independent. The impact of consistent behavior from autistic
students can make it easier for teachers to teach things that are not yet understood, so that it can
make autistic students continue to grow better.
Based on the results of this study it can be concluded that the application of the Lovaas method
in character education / self-development for autistic grade 3 SLB Star Kid's students in Jember
Regency is carried out in 2 cycles. Phase I cycle, the results can increase the students' self-
development skills, but the results obtained are not significant. In the second cycle stage students
are more focused on character education for self-development, and more repetition is done in
practicing character education in autistic students so that the results can be maximized. So that
the results of the action cycle II class average value increased to 82 with a percentage of the
contribution of change in autistic students by 53%. With a focus on character education, students
are better able to understand and develop character education that is taught or that students have
mastered.
Keyword : Lovaas Method, Autistic Students, Character Education, Self Development
PENDAHULUAN dalam membantu mengarahkan siswa autis
Peran guru sebagai pendidik dalam hal kemandirian dan pendidikan
berkaitan dengan meningkatkan karakter (bina diri). Oleh karena itu, Peneliti
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk ingin mendeskripsikan metode Lovaas untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman lebih diterapkan oleh guru dalam mengatasi
lanjut seperti penggunaan kesehatan permasalahan kemandirian dan pendidikan
jasmani, bebas dari orang tua, dan orang karakter (bina diri) siswa autis agar semakin
dewasa yang lain, moralitas tanggung jawab tidak bertambah parah, karena apabila
kemasyarakatan, pengetahuan dan
autisme tidak ditangani dengan penanganan
keterampilan dasar, persiapan untuk dini baik dari pihak orang tua atau keluarga,
perkawinan dan hidup berkeluarga, maka sel-sel otak baru tidak terangsang
pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat untuk tumbuh menggantikan sel-sel otak
personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas yang telah rusak sebelumnya. Menurut
guru dapat disebut pendidik dan pemelihara Maulana (2010, hal. 45) keberhasilan terapi
anak. Namun dalam perkembangannya guru tergantung dari beberapa faktor yaitu berat
sering mengalami kendala dalam mengajar atau ringannya gejala, umur, kecerdasan,
siswa yang berkebutuhan khusus terutama
bicara dan berbahasa, dan intensitas terapi.
siswa autis. Pendidikan karakter merupakan Dengan berbagai macam metode
sebuah istilah yang semakin hari semakin yang ada peneliti berkeyakinan bahwa
mendapatkan pengakuan dari masyarakat metode Lovaas adalah salah satu metode
Indonesia saat ini. Dalam strategi yang tepat untuk diterapkan oleh guru dalam
pembelajarannya harus mendukung juga mengajar pendidikan karakter siswa autis
dalam segala aspek baik verba maupun non- karena membantu anak-anak yang
verba. Meskipun pendidikan di Indonesia mengalami gangguan perkembangan.
saat ini lebih mengedepankan penguasaan Teknik metode Lovaas adalah berdasarkan
aspek keilmuan, kecerdasan, dan terkesan pada ”Behaviour Modification” atau
cenderung mengabaikan pendidikan “Discrete Trial Training” (Maulana. 2010,
karakter. hal. 54). Alasan peneliti memilih SLB Star
Berdasarkan hasil pengamatan di SLB Kid’s Jember karena faktor : (1) Adanya
Star Kid’s Jember, peneliti menemukan kesediaan SLB Star Kid’s Jember untuk
fakta bahwa guru mendapatkan kendala dijadikan tempat penelitian, (2) Struktur
kepengurusan sekolah yang sudah tersusun Action Research. Menurut Masyhud (2014,
jelas dan adanya narasumber yang hal. 172) secara umum dapat diartikan
berkompeten sehingga data yang diperoleh sebagai suatu penelitian tindakan (action
sahih, (3) Belum adanya penelitian yang reach) yang diaplikasikan dalam kegiatan
serupa di SLB Star Kid’s Jember. Dengan belajar-mengajar di kelas. Setyosari (2010,
adanya beberapa alasan tersebut diatas, hal. 128) secara sederhana dapat
maka peneliti berkeyakinan bahwa metode diungkapkan bahwa penelitian tindakan atau
Lovaas yang akan digunakan mampu untuk penelitian tindakan kelas adalah belajar
membantu meningkatkan pendidikan sambil bekerja (learning by doing). Arikunto
karakter (bina diri) siswa autis. (2013, hal. 128) mengemukakan bahwa
Pengetahuan tentang kaidah moral penelitian tindakan kelas atau yang dalam
yang didapatkan dalam pendidikan moral bahasa Inggrisnya disebut Classrom Action
atau etika di sekolah-sekolah saat ini Research yaitu sebuah kegiatan penelitian
semakin ditinggalkan karena kurangnya yang dilakukan di kelas.
perhatian dari pemerintah tentang Berdasarkan pendapat diatas dapat
pendidikan karakter bina diri terutama bagi disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
siswa autis. Hal ini yang menyebabkan (Classroom Action Research) adalah model
pendidikan karakter harus diperlukan untuk penelitian yang dilaksanakan didalam kelas
membangun kehidupan tak terkecuali untuk dan desain penelitian ini cocok digunakan
siswa yang berkebutuhan khusus agar untuk penelitian ini. Penelitian ini mengikuti
menjadi lebih baik dan beradab serta tahap-tahap PTK ( Penelitian Tindakan
menjadi bangsa yang maju. Berdasarkan Kelas) yang terdiri atas berbagai siklus, dan
latar belakang masalah di atas judul disetiap siklus terdiri atas beberapa tahap,
penelitian ini adalah “Penerapan Metode yaitu : studi pendahuluan, perencanaan
Lovaas Dalam Pendidikan Karakter Bina (planning), pelaksanaan (acting), observasi
Diri Siswa Autis Kelas 3 SLB Star Kid’s (observing), dan refleksi (reflecting).
Kabupaten Jember”. HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti
Jenis metode penelitian yang menggunakan metode Lovaas. Metode
digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Lovaas merupakan metode tatalaksana
Kelas) atau bisa disebut dengan Classroom perilaku yang didasarkan pada teori operant
conditioning yang didasarkan pada nilai kemampuan pendidikan karakter siswa
pengendalian perilaku melalui manipulasi melalui penerapan metode Lovaas SLB Star
dan hukuman. Sebelum melakukan Kids’s Kabupaten Jember pada pra siklus,
pengubahan pada perilaku perlu adanya siklus I, dan siklus II.
identifikasi dari perilaku selanjutnya Hasil Penerapan Belajar Metode Lovaas
ditentukan base line dari perilaku yang akan Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II
diubah, setelah base line dapat ditentukan, Pra Siklus Siklus
Nama
maka hal yang tidak boleh dilupakan adalah No Siklus I II
Siswa
(Nilai) (Nilai) (Nilai)
pemberian penguat. Dengan penerapan
1 MI 32,00 40,00 88,00
metode Lovaas, pendidikan karakter (bina
2 GK 48,00 52,00 92,00
diri) siswa autis kelas 3 SLB Star Kids’s
3 JM 24,00 32,00 72,00
Kabupaten Jember mengalami peningkatan
4 AS 44,00 48,00 76,00
yang cukup baik. Anak autis cukup mampu
menyebutkan alat untuk makan, memegang 5 MA 24,00 36,00 84,00
sendok dengan benar, menyuap makanan 6 FI 28,00 32,00 80,00
dengan sendok, mempraktikkan cara makan Jumlah
dengan sendok, mencuci tangan dan perilaku 200,00 240 492
Nilai
stimulasi diri. Hal ini dikarenakan autis
Rata – rata 33,3 40,00 82,00
bukanlah penyakit kejiwaan namun
merupakan suatu gangguan yang terjadi
Berdasarkan hasil analisis data penelitian,
pada perkembangan anak, sehingga
dapat diketahui bahwa adanya peningkatan
menyebabkan anak autis tidak berkembang
kemampuan pendidikan karakter bina diri
secara baik seperti anak seusianya. Namun
terhadap siswa autis kelas 3 SLB Star Kid’s
dengan pengulangan dan penerapan metode
dengan penerapan Metode Lovaas dari tahap
Lovaas, pendidikan karakter (bina diri)
prasiklus, siklus I, dan siklus II. hasil
siswa autis kelas 3 SLB Star Kids’s
analisis data penelitian dan tabel diatas
Kabupaten Jember mengalami peningkatan.
tentang hasil peningkatan kemampuan
Dapat dilihat dari perbandingan nilai
pendidikan karakter siswa autis kelas 3 SLB
kemampuan pendidikan karakter siswa yang
Star Kid’s berupa kemampuan siswa dalam
diperoleh anak pada pra siklus, siklus I, dan
kegiatan di sekolah, maka terjadi perubahan
siklus II. Berikut adalah tabel perbandingan
dan peningkatan siswa dari pra siklus, siklus
I, siklus II. Peningkatan dan perubahan tahap pra siklus dan siklus I, maka
tersebut dapat dilihat pada diagram berikut. pembelajaran yang sama dilanjutkan pada
Perbandingan Hasil Pra Siklus, siklus II dengan perbaikan-perbaikan dan
Metode Lovaas Siklus I, dan Metode intensitas pembelajaran tatalaksana perilaku
Lovas Siklus II yang ditetapkan, seperti lebih difokuskan
pada pendidikan karakter siswa, dan
dilakukan lebih banyak pengulangan dalam
21%
mempraktekkan pendidikan karakter pada
siswa autis. Sehingga hasil tindakan siklus II
nilai rata-rata kelas meningkat nilainya
53%
menjadi 82 dengan presentase kontribusi
26%
perubahan pada siswa autis sebesar 53%.
Dengan difokuskan pada pendidikan
karakter siswa lebih mampu memahami dan
Pra Siklus Siklus I Siklus II mengembangkan pendidikan karakter yang

Berdasarkan diagram di atas dapat diajarkan maupun yang sudah siswa kuasai.

disimpulkan bahwa dengan menerapkan Hal ini terbukti dari beberapa siswa yang

metode Lovaas untuk meningkatkan lebih cepat menguasai dan menunjukkan

pendidikan karakter dan kemampuan beberapa karakter siswa yang sebelumnya

keterampilan diri/life skills siswa autis, tidak terlihat.

mempunyai peranan yang besar. Hal SIMPULAN

tersebut dapat dilihat pada diagram Berdasarkan hasil dan analisis

lingkaran diatas dengan diperoleh penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

keterangan sebagai berikut. Tahap prasiklus disimpulkan bahwa penerapan metode

nilai rata-rata adalah 33 dan kontribusi Lovaas dalam pendidikan karakter/bina diri

perubahan pada siswa autis sebesar 21%, siswa autis kelas 3 SLB Star Kid’s

setelah dilakukan siklus I kemampuan Kabupaten Jember dilaksanakan dalam 2

pendidikan siswa autis meningkat dengan siklus. Tahap siklus I dilaksanakan selama

nilai hasil rata-rata 40 dan kontribusi 10 hari dari tanggal 6 Februari 2019 sampai

perubahan pada siswa autis sebesar 26%. tanggal 16 Februari 2019 di dalam kelas

Berdasarkan hasil analisis refleksi pada dengan bimbingan guru inti dalam
pembelajaran pendidikan karakter/bina diri memahami dan mampu melakukan sesuai
dan keterampilan diri/ life skill’s siswa dengan instruksi.
dengan intensitas yang lebih rendah, Hal ini sesuai berdasarkan hasil
hasilnya bisa menambah kemampuan bina analisis refleksi pada tahap pra siklus dan
diri siswa namun hasil yang didapat belum siklus I, dan pembelajaran yang sama
signifikan. Pada tahap siklus II dilaksanakan dilanjutkan pada siklus II dengan perbaikan-
di halaman dan di dalam kelas dengan perbaikan yang lebih difokuskan pada
bantuan guru inti dan bimbingan guru pendidikan karakter siswa, dan dilakukan
pendamping dilakukan menggunakan lebih banyak pengulangan dalam
metode yang sama. Pelaksanaan metode mempraktekkan pendidikan karakter pada
Lovaas tahap siklus II dilaksanakan selama siswa autis. Sehingga hasil tindakan siklus II
9 hari dari tanggal 19 Februari 2019 sampai nilai rata-rata kelas meningkat nilainya
tanggal 28 Februari 2019 dengan intensitas menjadi 82 dengan presentase kontribusi
pembelajaran bina diri yang tinggi, serta perubahan pada siswa autis sebesar 53%.
meniadakan terlebih dahulu keterampilan Dengan difokuskan pada pendidikan
diri/ life skill’s siswa untuk memfokuskan karakter siswa lebih mampu memahami dan
kemampuan siswa terhadap bina diri mengembangkan pendidikan karakter yang
sehingga hasilnya bisa maksimal. diajarkan maupun yang sudah siswa kuasai.
Penerapan metode Lovaas dalam Hal ini terbukti dari beberapa siswa yang
meningkatkan pendidikan karakter/bina diri lebih cepat menguasai dan menunjukkan
siswa autis kelas 3 SLB Star Kid’s beberapa karakter siswa yang sebelumnya
Kabupaten Jember mempunyai peranan tidak terlihat.
sangat penting. Guru yang mengajar DAFTAR PUSTAKA
pendidikan karakter/bina diri tanpa Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu
menggunakan metode Lovas hasilnya anak Penelitian Suatu Pendekatan
kurang mampu dalam memahami dan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
melakukan sesuai intruksi, berbeda dengan Atmaja, J.R. (2017). Pendidikan dan
guru yang mengajar pendidikan Bimbingan Anak Berkebutuhan
karakter/bina diri dengan menerapkan Khusus. Bandung: PT Remaja
metode Lovaas, hasilnya anak lebih Rosdakarya.
Azzel, A.M. (2011). Urgensi Pemdidikan Hariyanto dan Muchlas. (2011). Pendidikan
Karakter. Jogjakarta: Ar-Ruzz Karakter Konsep dan Teori.
Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Danuatmaja. (2003). Terapi Anak Autis di Kesuma, Dharma. Dkk. (2011). Pendidikan
Rumah. Jakarta: Puspa Suara. Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Ekawati,I. (2013). Peningkatan Hasil Sekolah. Bandung: PT Remaja
Belajar Menulis Kalimat Efektif Rosdakarya.
dalam Paragraf Argumentatif Masyhud, M.S. (2014). Metode Penelitian
Melalui Kegiatan Peer Correction Pendidikan. Jember: LPMK.
Pada Siswa Kelas IX SMA Negeri Maulana, Mirza. (2010). Mendidik Anak
Rambipuji Tahun Pelajaran Autis dan Gangguan Mental Lain
2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Menuju Anak cerdas dan Sehat.
Jember: FKIP Universitas Jember Jogjakarta: KATAHATI.
Handojo. (2003). Autisma Petunjuk Praktis Prasetyono, D.S. (2008). Serba-Serbi Anak
& Pedoman Materi Untuk Mengajar Autis. Jogjakarta: Diva Press.
Anak Normal, Autis & Perilaku lain.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
(Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
. (2009). Autisme Pada Anak.
Bandung: Alfabet
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

You might also like