Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. Muh. Fahrul
2. Indriani mulianto
3. Andi Refanzulkifli
4. Aprian prayogi
5. Mika
SMAN 1 PAKUE
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah g berjudul [teori
konflik menurut George simmel] tepat waktu.
Makalah [teori konflik menurut George simmel] disusun guna memenuhi tugas [guru] pada
[bidang studi sosiologi] di [sman 1 pakue]. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [topik makalah].
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku [guru mata
pelajaran Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................ii
Bab 1 pendahuluan..........................................................................1
Bab 2 pembahasan...........................................................................2
Bab 3 penutup..................................................................................6
A. kesimpulan..............................................................................6
B. saran......................................................................................6
Daftar Pustaka..................................................................................7
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Georg Simmel adalah seorang filsuf Jerman dan salah seorang pionir dalam
menjadikan sosiologi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Ia lahir pada tahun
1858 dan meninggal pada tahun 1918. Simmel lahir di Berlin dan belajar di sana juga.
Ia memasuki Universitas Berlin pada tahun 1876.
Kelahiran: 1 Maret 1858, Berlin, Jerman
Meninggal: 28 September 1918, Starsbourg, Perancis
Kebangsaan: Jerman, Kekaisaran Jerman
Anak: Angela Kantorowicz, Hans Simmel, Hans Eugen Simmel
Orang tua: Edward Simmel, Flora Bodenstein, Julius Friedländer
Terpengaruh oleh: Immanuel Kant, Friedrich Nietzsche, Wilhelm Dilthey
B. Rumusan masalah
Bagaimana biografi dari tokoh George simmel?
Bagaiamana teori konflik menurut George simmel?
C. Tujuan
Untuk mengetahui biorafi dari tokoh George simmel.
Untuk mengetahui teori konflik menurut George simmel.
1
BAB 2 PEMBAHASAN
2
Jika kita kumpulkan keterangan yang ditinggalkan oleh teman mahasiswanya di masa
itu, kita akan menemukan sejumlah indikasi mengenai Simmel yang kadang-kadang
saling bertentangan. Ada yang melukiskannya sebagai orang yang tinggi dan
ramping, orang lain melukiskannya sebagai orang yang pendek dan berpenampilan
sedih. Dilaporkan penampilannya tak menarik, khas Yahudi, tetapi juga sangat cerdas
dan ningrat. Dilaporkan pula ia pekerja keras, juga lucu, dan sangat pandai berbicara.
Terdengar pula ia sangat pintar (Lukacs, 1991:145), ramah, rapi, tetapi iapun
irrasional, kusam dan sembrono (Schnabel dikutip dalam Poggi, 1993 : 55).
Simmel menulis banyak artikel (“The Metropolis and Mental Life”) dan buku The
Philosophy of Money. Ia terkenal di kalangan akademisi Jerman, mempunyai
pengikat internasional, terutama di Amerika. Di situ karyanya berpengaruh besar
dalam kelahiran sosiologi. Tahun 1900 ia menerima penghargaan resmi gelar
kehormatan murni dari Universitas Berlin yang tak memberinya status akademisi
penuh. Simmel mencoba mendapatkan berbagai status akademisi, namun ia gagal
meski mendapat dukungan sarjana seperti Max Weber. Salah satu alasan yang
menyebabkan Simmel gagal adalah karena ia keturunan Yahudi, sementara di abad
19 Jerman sedang dilanda paham anti-Yahudi (Kasler, 1985). Begitulah, dalam
sebuah laporan tentang Simmel yang ditulis untuk menteri pendidikan, Simmel
dilukiskan sebagai seorang “Israel tulen dalam penampilan luarnya, dalam sikapnya
dan dalam cara berpikirnya” (Frisby, 1981:25). Alasan lain adalah jenis karya yang
dihasilkan. Banyak artikelnya dimuat di koran dan majalah; yang ditulis untuk
konsumen lebih umum ketimbang untuk sosiolog semata (Rammstedt, 1991). Lagi
pula karena ia tak memegang jabatan akademis reguler ia terpaksa mencari nafkah
melalui ceramah umum. Peminat tulisannya maupun ceramahnya lebih banyak
intelektual publik ketimbang sosiolog profesional dan ini menimbulkan penilaian
yang melecehkan dari rekan seprofesinya misalnya salah seorang rekan sesamanya
mengutuknya karena pengaruhnya terhadap suasana umum dan terutama terhadap
“jurnalisme” (Troeltsch, dikutip dalam Frisby, 1981:13)
3
kegagalan personal Simmel pun dapat dikaitkan dengan rendahnya penghargaan
akademisi Jerman terhadap sosiologi ketika itu. Tahun 1914 Simmel akhirnya
diangkat sebagai dosen tetap di Universitas kecil (Strasbourg), tetapi sekali lagi ia
merasa sebagai orang asing. Di satu sisi ia menyesal meninggalkan peminat
ceramahnya di Berlin. Istrinya menyurati Max Weber : Georg meninggalkan
peminatnya dalam sedih…. Mahasiswa di Berlin itu sangat simpati dan setia…. Inilah
keberangkatan ke puncak kehidupan” (Krisby, 1981:29). Di sisi lain Simmel tak
merasa menjadi bagian kehidupan dari Universitas barunya itu. Ia menyurati istri
Weber “Hampir tak ada yang dapat kami laporkan, kami hidup … menyendiri,
tertutup, acuh tak acuh, terpencil dari kehidupan luar. Kegiatan akademis = 0,
orangnya… asing dan bermusuhan secara diam-diam.” (Krisby, 1981:32). Perang
Dunia I pecah segera setelah Simmel diangkat menjadi dosen di Strasbourg. Uang
kuliah menjadi rumah sakit militer dan mahasiswa ikut berperang. Demikianlah
Simmel tetap menjadi tokoh marginal di dunia akademis Jerman hingga kematiannya
tahun 1918. ia tak pernah mendapat karir akademis yang normal. Bagaimanapun
juga Simmel menarik perhatian sejumlah besar mahasiswa di zamannya dan
kemasyhurannya sebagai seorang sarjana terpelihara bertahun-tahun.
4
Konflik perbandingan antagonistis;
Konflik hukum;
Konflik mengenai prinsip-prinsip dasar;
Konflik antarpribad;
Konflik dalam hubungan intim;
dan sebagainya.
Namun, konflik menjadi sesuatu yang positif bagi kebersamaan apabila tidak
berlangsung secara berkepanjangan, mengarah kepada suatu penyelesaian.
5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai biografi dan teori konflik menurut
George simmel dapat kita tarik kesimpulan bahwa George Simmel,
membedakan beberapa jenis konflik yang dapat menimbulkan akibat sosial
yang berbeda, yaitu:
6
DAFTAR PUSTAKA
https://doktorpaisal.wordpress.com/2009/11/24/biografi-georg-simmel/
https://tirto.id/teori-konflik-menurut-george-simmel-penjelasan-tentang-
konsepnya-gihb
https://www.merdeka.com/trending/5-contoh-kesimpulan-dan-saran-
dalam-makalah-bisa-jadi-referensi-para-pelajar-kln.html