Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
ARIE OKTAVIANI
D1606067
1
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
Karya :
Nama : Arie Oktaviani
NIM : DI606067
Konsentrasi : Public Relations
Drs.Ign.Agung Satyawan,SE,MSi
NIP 19590708 198702 1 001
2
PENGESAHAN
Tugas akhir ini telah di uji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari : Kamis
Tanggal : 03 Desember 2009
1. Drs. H. Soedihardjo, SH
NIP 19440505 198203 1 001
Anggota Penguji
Dekan
Drs. H. Supriyadi, SU
NIP 19530128 198103 1 001
3
MOTTO
Aku tak menyesali sesuatu, melebihi penyesalanku atas berlalunya suatu hari, jatah
(Ibnu Mas’ud)
Tak ada istilah ’mengulang kembali’ dalam hidup. Kita hanya bisa bergerak maju
dari tempat kita berada sekarang; meski kecil, tiap langkah yang kita ambil akan
Barry J. Farber
4
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa syukur dan terimakasih ku, sebuah karya ini menjadi awal dari
langkah hidupku yang masih terbentang, karya ini ku persembahkan kepada :
”Allah SWT”
Pemilik alam semesta beserta isinya, atas nikmat dan karunia yang telah
Engkau limpahkan kepada ku
”Saudara-saudara ku”
Bang Oyan, Bang Ade, terima kasih sudah banyak membantu aii, menasehati aii,
terima kasih juga supportnya & buat Moii, Manda tetap jadi adik perempuan ku yang
lucu yang selalu ku rindukan untuk pulang kerumah
”SomeOne Special”
Aa jangan bosan ya mendengarkan cerita-cerita aii & menasehati aii,
“Sahabat-sahabatku”
All “Ratih” terima kasih atas segala bantuan dan Supportnya & Teman – teman PR
Orang-orang yang aku sayangi dan menyayangiku
“Almamaterku”
5
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT, Pencipta alam semesta yang senantiasa
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi kewajiban sebagai maha-
siswa Program Diploma Komunikasi Terapan, sebagai salah satu syarat untuk mem-
peroleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada jurusan Diploma III Komunikasi Terapan,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tugas Akhir ini, bukan semata–mata kemampuan penulis sendiri. Namun banyak
pihak yang telah turut membantu dalam memberikan dorongan, bimbingan, saran
maupun kritik. Maka pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan
hati tidak lupa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ucapan Syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayat yang Allah SWT berikan
kepada penulis.
2. Untuk Bapak dan Mama Tercinta, kedua Abangku tersayang (Bang Oyan, Bang
Ade) dan Adik–adikku tersayang (Moii, Manda), Terima Kasih atas Cinta dan
kasih sayangnya, dukungan, serta Doa yang selalu di panjatkan untukku, Maroh
6
3. Drs. H Supriyadi, SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Te-
5. Drs. Ign. A. Satyawan,SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis terima kasih
9. Ibu Susi A. Prasetya, S.Sos, selaku Ast. Manager Eksternal Relations Pms BBM
Retail Region III, yang telah membimbing, memberikan Informasi, dan memberi-
ahaan.
10. Mas Fajri, mas Audi, Pak Ferry, Pak Taufik, Pak Rudi (Manajer CSR) Mba
man yang berharga ini baik di Kantor maupun diluar kantor (di Posko Pertamina
11. Untuk Reyza terima kasih atas dukungan, kesabaran, nasehat, serta kasih sayang
yang aa kasih ke aii, dan terima kasih juga karena kehadiran aa selama ini selalu
didekat aii.
7
12. Untuk Sahabat–sahabatku Lucky, Mb Andin, Ana, Esty, Mb Ata, Yeni, Maya.
Ndien, teman teman PR-A terima atas kasih sayangnya, dukungannya, Kalian sa-
habat terbaikku. Dan juga untuk Debby teman seperjuanganku Magang terima
kasih sudah jadi teman magang ku yang baik, dah nemenin hari-hariku dikantor,
13. Untuk A.Andhika terima kasih atas segala dukungan, nasehat, dan perhatiannya,
ke’ Ta selama ini, terima kasih karena kamu dah mau jadi teman cerita ku,teman
terdekat ku, seyum mu semangat sekaligus kebahagian buat aku & Teman-teman
semua yang aku kenal selama di Posko Situ Gintung, terima kasih untuk
penglaman yang berharaga ini selama 9 hari di posko, penglaman yang tidak ter-
lupakan.
Penulis menyadari bahwa penulis Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penu-
8
DAFTAR ISI
MOTTO ……………………………………………………………..... iv
PERSEMBAHAN …………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………… 1
B. Tujuan…………………………………………………………. 4
C. Manfaat ………………………………………………………. 6
9
H. Citra (Image) …………………………………………………
1. Sejarah ................................................................................ 24
1. Sejarah ………………………….......................................... 30
10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………… 58
B. Saran……………………………………………………………. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perusahaan baik nasional maupun internasional mulai menggeser paradigma the busi-
ness of business is business. Karena perusahaan tidak hanya memiliki sisi tanggung
menaikkan harga saham, ataupun tanggung jawab legal kepada Pemerintah, seperti
Jika perusahaan ingin akseptabel, harus disertakan pula tanggung jawab yang
bersifat ethical dan discreationary. Ethical, yang dimaksudkan di sini adalah masya-
rakat tidak ingin perusahaan merusak lingkungan, merugikan karyawan, tidak meng-
hormati dan melayani konsumen, tidak memperhatikan masalah kesehatan dan kea-
manan kerja dan lindungan lingkungan, dan lain sebagainya. Dan secara etik pula,
perusahaan seyogianya mengelola lebih santun dan arif Corporate Community Rela-
tionship-nya.
12
Sesungguhnya seperti itulah hakikat tanggung jawab perusahaan (Corporate
Social Responsibility atau CSR). CSR sekarang ini banyak dilakukan oleh perus-
Seiring dengan berkembangnya, saat ini CSR mulai diyakini oleh perusahaan-
perusahaan sebagai investasi yang akan menaikan kinerja jangka panjang perusahaan.
Salah satunya adalah untuk meningkatkan citra positif perusahaan di mata khalayak.
Berlandaskan pada deskripsi tersebut di atas, jelas bahwa tanggung jawab so-
sial lahir karena tuntutan dari tanggung jawab itu sendiri. Tanggung jawab sosial be-
rada pada ranah moral, sehingga posisinya tidak sama dengan hukum. Moral dalam
tanggung jawab sosial lebih mengarah pada tindakan lahiriah yang didasarkan sepe-
nuhnya dari sikap batiniah, sikap inilah yang dikenal dengan "moralitas" yaitu sikap
dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih. Sedangkan tanggung jawab hukum
lebih menekankan pada kesesuaian sikap lahiriah dengan aturan, meskipun tindakan
tersebut secara obyektif tidak salah, barangkali baik dan sesuai dengan pandangan
moral, hukum, dan nilai-nilai budaya masyarakat. Namun demikian kesesuaian saja
tidak bisa dijadikan dasar untuk menarik suatu kesimpulan karena tidak tahu motivasi
Bila dikaitkan teori tanggung jawab sosial dengan aktivitas perusahaan, maka
kepedulian perusahaan terhadap kepentingan stakeholders dalam arti luas dari pada
13
Begitu pula dengan PT.Pertamina (Persero) sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang MIGAS yang sudah lama berdiri di Indonesia. Untuk menciptakan citra
yang positif, PT. Pertamina (Persero) melalui divisi Hupmas nya melaksanakan pro-
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program Kemitraan (PK) ditujukan kepada
para pengusaha kecil, sedangkan Bina Lingkungan (BL) ditujukan kepada masyarakat
di wilayah usaha BUMN. Program CSR PT. Pertamina (Persero) ini merupakan salah
dan prasarana umum, serta sarana Ibadah. Hal ini sudah sejak lama dilaksanakan oleh
Unit Pemasaran (UPms) III Pertamina untuk wilayah operasi mereka, yaitu DKI Ja-
karta, Banten, Jawa Barat dan kantor Unit Pemasaran ini berada di Jl. Kramat Raya
Status bantuan yang diberikan ini adalah hibah, yaitu perusahaan tidak
menginginkan uangnya kembali akan tetapi dana tersebut digunakan untuk pem-
14
Kegiatan CSR ini merupakan Public Relations Compaign yang secara
UPms III PT. Pertamina (Persero). Program CSR ini diberi nama “Pertamina Peduli
Situ Gintung”.
B. Tujuan
bagi penulis dan penting untuk menunjang program studi, serta harus dilaksanakan
kegiatan dilapangan yang didasari oleh minat intelektualitas. Kegiatan ini dapat mela-
tih penulis dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan ilmu pengetahuan
yang dipelajari di Universitas. Tidak menutup kemungkinan juga, jika selama men-
jalani Kuliah Kerja Media/Magang penulis juga dapat mempelajari dan menggali il-
baru dalam bidang kehumasan yaitu untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai, dan
mampu mengikuti persaingan dalam menghadapi dunia kerja yang selalu mengalami
15
Adapun yang menjadi tujuan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Me-
dia/Magang di Pertamina Unit Pemasaran BBM Retail Region III antara lain:
hubungan yang harmonis dengan Public Internal, Public Eksternal dan Stake-
2. Untuk mengamati secara langsung kinerja dan aktifitas yang dilakukan oleh
bidang Humas Pertamina Unit Pemasaran BBM Retail Region III tentang
segala perubahan yang terjadi dalam situasi kerja serta menerapkan ilmu
4. Untuk menyesuaikan diri dalam situasi kerja dan melatih penulis untuk beker-
apapun.
16
C. Manfaat
Dari hasil Kuliah Kerja Media/Magang ini diharapkan dapat diperoleh manfaat
sebagai berikut:
tions dan Corporate Social Responsibility baik bagi penulis maupun bagi pe-
2. Melalui Kuliah Kerja Media /Magang ini diharapkan PT. Pertamina (Persero)
Unit Pemasaran BBM Retail Region III, dapat melakukan review tentang
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Komunikasi
manusia. Komunikasi tidak hanya sekedar berfungsi sebagai alat atau cara untuk
menyampaikan sesuatu tetapi lebih dari itu juga berfungsi untuk mengungkapkan
kungan suatu instansi atau organisasi selain kejelasan dan penerimaan atas peran-
an, juga akan semakin memudahkan penukaran informasi yang berkenaan dengan
dipakai dalam Public Relations. Public Relations dapat dipahami sebagai metode
lah rangkuman sistem kegiatan melalui kegiatan komunikasi secara khas sehingga
Public Relations.
18
B. Pengertian Public Relations
lain dengan kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri hakiki dari komunikasi Public
Relations adalah two way communications (komunikasi dua arah). Arus komunikasi
timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan kehumasan, sehingga tercipta
Ada banyak definisi mengenai Public Relations. Dari definisi yang ada itu,
kita dapat mengambil beberapa definisi yang dianggap sudah mewakili apa yang
niat baik)
19
Onong Uchjana Effendy (1993) menyatakan bahwa:
”Humas adalah komunikasi dua arah antara komunikasi dengan publik secara
timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan
Dari batasan Public Relations di atas dapat dikatakan bahwa Public Relations
gevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu or-
ganisasi atau perusahaan. Dalam kegiatannya Public Relations memberi masukan dan
nasehat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau
liknya.
20
Adapun fungsi Public Relations menurut Rosady Ruslan (2001 ; 35) adalah:
2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik internal maupun
eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
4. Melayani publik sebaik mungkin dan memberikan nasihat (advis) kepada pimpinan
5. Bersikap bahwa tujuan dan sasaran itu dalam pengertian bukan untuk memperoleh
jawab sosial.
Secara sederhana ruang lingkup pekerjaan Public Relations yang biasa dil-
21
1. Publication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada publik. misalnya
dengan media (pers). Hal ini sangat penting untuk memperoleh publisitas media.
dengan berbagai pihak. Keahlian ini dibutuhkan pada saat terjadi krisis manajemen
yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial termasuk program Cor-
Menurut Rosady Ruslan (2001 ; 45), ada tujuh langkah bagi Public
yang diwakili.
22
2. Merumuskan tujuan dan menetapkan waktu
Merumuskan tujuan atau tema yang hendak dicapai. Tujuan harus mengacu
Bagaimana dan siapa publik yang akan menjadi sasaran (target audience) da-
alat komunikasi tersebut ada beberapa macam, misalnya hubungan media (me-
dia relations) melalui audio visual, media elektronik dan media cetak,
5. Anggaran (budget)
biaya atau dukungan pendanaan, program yang telah disusun itu akan menemui
rencana yang sistematis dan logis ke dalam bentuk gambar flowchart atau ma-
trix programme.
23
Dalam tahap ini, PRO mengidentifikasi atau menganalisis hasil akhir atau
evaluasi, yakni lebih bersifat checkpoint satu per satu dari komponen atau ta-
nications), sudah berjalan atau belum. Hasil evaluasi dapat memberi gambaran
apakah secara kuantitatif dan kualitatif bahwa program sudah memenuhi per-
Yang termasuk dalam Internal Public Relations adalah para pekerja (em-
semua masalah yang terkait dengan pekerja dan kesejahteraannya, hubungan antar
pekerja dari Dewan Direksi sampai buruh pabrik. Dimana alur komunikasi yang di-
gunakan adalah dua arah yaitu alur komunikasi ke bawah (downward communica-
a. Membina sikap mental pekerja agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan,
kepatuhan dan dedikasi terhadap organisasi atau instansi dimana mereka bekerja.
24
2. Eksternal Public Relations
memelihara dan membina hubungan baik. Ruang lingkup tugas eksternal anta-
ra lain, mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra (image) publik yang positif
angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara
masalah sosial dan lingkungan hidup kedalam operasi bisnis perusahaan dan in-
25
teraksi sukarela antara perusahaan dan Stakeholders-nya. (Community Relations,
kegiatan sosial yang dilakukan. Beberapa kegiatan bisa menjadi trademark perus-
menarik minat menjadi anggota klub. Tujuan akhirnya adalah memberi kontribusi
Relations untuk berhubungan dengan stakeholders. Hal ini dilakukan guna men-
jaga good relationship dengan stakeholders. Salah satunya adalah Corporate So-
cial Responsibility (CSR). Program ini adalah termasuk salah satu kegiatan dari
Menurut Cutlip, Center & Broom (2006 : 461), program CSR ini pertama
kali muncul di Amerika pada tahun 1960-an sampai tahun 1970-an. Pada saat itu
industri di negara ini sedang mengalami krisis kepercayaan dari public interest-
nya. Sehingga muncul ide untuk mengadakan suatu program yang membantu
26
masyrakat sekitar. Karena diyakini program ini bisa berjalan dengan baik dan
pula yang terjadi di Indonesia. Sekarang ini banyak perusahaan nasional mulai
negara Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, dan hal
penduduk yang tinggi ini akan menimbulkan banyaknya masyarakat yang berada
didikan. Pemberian bantuan dari Pemerintahpun juga belum merata. Oleh karena
ini akan membantu masyarakat dan juga Pemerintah dalam mensukseskan pro-
gram Nasional.
lic Relations. Dimana CSR selalu dikaitkan dengan corporate affairs dan business
27
meraih sukses dalam bisnis dengan menghargai dan menghormati nilai-nilai etika,
Definisi lain dari CSR adalah tanggung jawab perusahaan untuk me-
isu-isu etika, sosial, ekonomi dan lingkungan. (Majalah Warta Pertamina : 2004).
fat sukarela, yaitu dilaksanakan karena pemilik perusahaan itu memang ingin ber-
buat baik. Mereka mengurangi laba perusahaan, karena uang dan sumber daya
saja perusahaaan akan memperoleh keuntungan dalam bentuk manfaat yang akan
diperoleh. Karena CSR ini bersifat seketika, maka manfaat akan diperoleh
dikemudian hari. Adapun manfaat utama dalam aktivitas usahanya adalah sebagai
berikut:
28
7. Menurunkan kerentanan gejolak dengan komunitas.
Pada sisi lain IsaWahyudi (2008 ; 46) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) dimensi
dari garis besar ruang lingkup Corporate Social Responsibility yaitu sebagai berikut:
1. Corporate Philantrophy
amal ini tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan normal perusahaan.
Usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas permintaan
dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan badan tertentu, seperti ya-
2. Corporate Responsibility
3. Corporate Policy
merintah yang mempengaruhi baik bagi perusahaan atau masyarakat secara kese-
luruhan.
29
Berkaitan dengan 3 (tiga) dimensi ruang lingkup CSR tersebut ternyata, dalam
bahkan sering diidentikkan dengan CSR antara lain Pemberian Amal Perusahaan
● Eksternal drivers misalnya regulasi dan hukum, Amdal, atau kewajiban BUMN me-
nyisihkan 1 % dari profit untuk membina usaha kecil. Lain faktor-faktor pasar. Satu
yang datang dari Indonesia. Karena diduga berasal hutan-hutan tropis yang dibabat
perusahaan yang sifatnya ekonomis. Tuntutan itu kadang-kadang dari sudut kepent-
● Internal drivers bersumber dari perilaku pribadi pemilik. Internal drivers lain
melakukan CSR berkaitan dengan peluang bisnis, yaitu CSR sebagai sebuah strategi
30
Menurut Anthony Davis, CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
sebenarnya memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan. Program CSR diyakini
sebagai sarana untuk meningkatkan citra. Corporate Social Responsibility adalah in-
H. Image ( Citra )
Citra perusahaan yang positif, itu adalah tujuan yang ingin dibentuk
dengan adanya program CSR ini. Karena citra positif suatu perusahaan, sangat
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi
yang hendak dicapai. Pengertian citra sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat
diukur sccara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik
atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif dan negatif yang
Menurut Frank Jefkins (1996 : 15), ada 5 macam citra (image) yang
31
isasinya. Dalam kalimat lain citra bayangan adalah citra yang dianut oleh
Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku ini adalah suatu citra
atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organ-
isasi.
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Cit-
ra ini juga tidak sama dengan citra yang scbenarnya. Biasanya citra yang diharapkan
lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada. Namun secara umum,
yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.
jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusabaan ini terbentuk
oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perus-
ahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang
pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar dan hingga berkaitan
32
Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan peg-
awai. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan per-
ilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak dan sadar atau tidak,
mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra
atau organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimili-
BAB III
DESKRIPSI PERTAMINA
1. Sejarah
penyediaan dan pemasaran BBM dilaksanakan oleh dua perusahaan minyak yakni
33
BPM dan Stanvac. Tahun 1961 lahir PN.Pertamin yang memiliki organisasi
pemasran di dalam negeri yang sangat kuat disektor hilir, khususnya pemasaran.
Sehingga pada tahun 1964 PN.Pertamin diberi tanggung jawab oleh pemerintah
(Ayat 2) Cabang–cabang produksi penting bagi Negara dan dan yang men-
(Ayat 3) Bumi, Air, dan Kekayaan Alam yang terkandung didalamnya dikuasi
rakyat.
makin pesat maka, pada tahun 2001 disahkan UU No.22 Tahun 2001 perusahaan
Minyak dan Gas Bumi Negara. Pertamina berubah menjadi PT. Pertamina (Compa-
ny) dan sempurnkan kembali pada Tahun 2003 status Pertamina menjadi PT. Per-
tamina (Persero).
Jannis Ishak, SH, No.20 Tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri
Hukum & HAM melalui surat Keputusan No. 24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Ok-
34
tober 2003. Pendirian perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan – ketentuan yang
tercantum dalm UU No.1 Tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan Terbatas, Pera-
turan Pemerintah No.12 Tahun 1998 Perseroan (Persero) dan Peraturan Pemerintah
No.45 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998
(PERSERO).”
1. Menyelenggarakan usaha di bidang Minyak dan Gas Bumi beserta hasil olahan
dan turunannya.
2. Menyelenggarakan Kegiatan Usaha di Bidang Panas Bumi yang ada pada saat
pendirinya termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah
35
3. Melaksanakan perusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan
Sesuai dengan ketentuan UU MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-
satunya perusahaan yang memonopoli Industri MIGAS, dimana kegiatan Usaha Min-
yak dan Gas Bumi diserahkan kepada mekanisme pasar. Itu sama artinya dengan
peran regulator yang di pegang Pertamina dicabut, dan Pertamina hanya memegang
Petrokimia yang terbagi menjadi 2 sektor, yaitu sektor Hulu dan Hilir. Dimana Sektor
Hulu meliputi eksplorasi dan produksi Minyak dan Gas bumi. Dan sektor Hilir meli-
puti Pengolahan, Pemasaran & Niaga, dan Perkapalan serta distribusi produk Hilir
baik didalam Negeri maupun keluar Negeri yang berasal dari Kilang PERTAMINA
maupun dari Impor, yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha
Hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasran, Usaha Niaga, dan
Usaha Perkapalan.
Selain itu Pertamina juga mempunyai beberapa anak perusahaan dan juga Pe-
36
jalannya kegiatan – kegiatan pokok perusahaan serta dapat memecahkan masalah
kebutuhan perusahaan. Kelompok anak- anak perusahaan milik Pertamina antar lain:
PT. Pertamedika,
PT. Elnusa,
Brandan dan Pangkalan Susu yang di Ekspor ke kapal Shozui Maro sebanyak 13.400
barel atau 1700 Ton yang pada masa itu bernilai US $ 30.000,00. Peristiwa tersebut
Usaha peningkatan dalam penyediaan bahan bakar ini untuk keperluan dalam
Negeri selau di usahakan debgan cara meningkatkan kapasitas beberapa kilang min-
yak dan gas bumi. Langkah ini guna menjamin pasokan BBM yang lebih baik lagi.
37
Misi Pertamina korporat
kuat.
1. Avtur,
2. Premium,
3. Minyak Tanah,
4. Minyak Solar,
5. Minyak Diesel,
6. Minyak Bakar,
7. Pertamax,
8. Pertamax plus,
9. Biosolar.
38
Jenis Produk Non BBM yaitu :
1. Pelumas,
2. Aspal,
3. Kimia,
4. Industri,
5. Kimia Pertanian,
Region VI : Kalimantan
39
B. Unit Pemasaran BBM Retail Region III
1. Sejarah
tambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN. Pertamina) sebagai hasil
Minyak (BBM) dan Gas Bumi serta hasil olahannya keseluruh pelosok Nege-
ri, disektor Hilir pada saat itu dibentuk daerah Pemasaran III yang berada
Bakar Minyak dan Gasa bumi, Pemasran hasil minyak dan Gas bumi, produk-
Barat.
Sekitar tahun 1970, Kantor Daerah Peamasaran III pindah ke Jl. Ir. Ju-
40
Pada tahun 1977 Daerah Pemasaran III diubah menjadi Unit Pemasa-
ran III dan tahun 1987 diubah lagi menjadi UPPDN III (Unit Pembekalan dan
Pemasaran Dalam Negeri III) dan dikepalai oleh seorang pimpinan Unit. Ta-
hun 1986 kantor Pusat UPPDN III di pindahkan ke JL. Kramat Raya No.59
Jakarta Pusat. Sekitar tahun 2001 nama UPPDN III di ubah kembali menjadi
Unit Pemasaran III (UPMS III) dan sebutan jabatan pimpinan unit diubah
mengakibatkan pemekaran propinsi Jawa Barat pada tahun 2001, mak ter-
bentuklah propinsi Banten yang menjadi wilayah kerja Unit Pemasaran III
lah satu dari tujuh Region Pemasaran Pertamina Direktorat Pembekalan dan
Pemasran dalam Negeri yang memiliki tugas dan tanggung jawab melayani
kebutuhan BBM maupun Non BBM bagi masyarakat atau Industri di wilayah
Dalam hal ini Pemasaran BBM Retail Region III adalah salah satu
Unit yang memilik tugas pokok menyediakan dan memasarkan bahan Bakar
Barat.
41
2. Visi, Misi, dan Motto Unit Pemasaran III
Visi
Misi
Berwawasan Lingkungan.
baik.
masyarakat.
Motto
42
3. Produk yang dipasarkan
BioPremium
Premium
Biosolar
Minyak Solar
Minyak Tanah
Minyak Diesel
Minyak Bakar
Pertamax
Pertamax plus
Pertamina DEX
43
ITP
terbesar se-Asia. Total BBM dan Gas Bumi yang diolah nya ada-
lah 65,51 %.
44
DEPOT PLUMPANG
45
4. Pengisian Gas Elpiji Tj.Priok
46
SPBBE Tj.Priok
47
Prop. Banten
PANGKALAN
SPBU/I/A
Tanker M. Tanki
INDUSTRI
Kilang Dalam Negeri TERMINAL TRANSIT
STS Teluk Semangka BBM Tg. Gerem
STS Kolbut
48
Prop. Jawa Barat
Jawa Barat. Daerah operasi ini hanya mengolah BBM dan Gas
Depot Padalarang
pinsi Jawa Barat. Daerah operasi ini mengolah BBM dan Gas
propinsi Jawa Barat. Daerah operasi ini hanya mengolah BBM dan
5. Depot Cikampek
49
6. Terminal Transit Utama Balongan : Balongan Group juga berada
DEPOT BALONGAN
50
5. Peta Wilayah Kerja Unit Pemasaran III
51
6. Struktur Organisasi Unit Pemasaran III
General Manager
Pms. BBM Retail
Area III
F201321000 F201325000
F201311000
04 04
05 Sales Representative Sales Representative
Ast. Customer
RetaiI Wilayah I 1 RetaiI Wilayah II 1
Relations 1
F201322000 F201326000
F201312000
04 04
Ast. Community 05 Sales Representative Sales Representative
Development RetaiI Wilayah II 1 RetaiI Wilayah II 1
1
F201323000 F201327000
04 04
Sales Representative Sales Representative
RetaiI Wilayah II 1 RetaiI Wilayah II 1
F201324000
04 Keterangan :
Sales Representative
Wilayah I : Jakarta Pusat
RetaiI Wilayah II 1
Wilayah II : Jakarta Utara & Kepulauan Seribu
Wilayah III : Jakarta Timur I
Wilayah IV : Jakarta Timur II
Wilayah V : Jakarta Barat
Wilayah VI : Jakarta Selatan I
Wilayah VII : Jakarta Selatan II
52
VP Pemasaran BBM
Retail
F201300000
General Manager
Pms. BBM Retail
86
Area III
F201300100
F201300200
Sekretaris 07
NE -
1
10
03 02 02 02 03
Ast. Manajer Sales Area Manager Sales Area Manager Sales Area Manager Sales Area Manager Sales Area Manager
External Relation 3 DKI Jakarta 8 BODETABEK 9 Bandung 9 Cirebon 5 Merak 4
02
F201370000 F201380000
53
C. Tata Nilai
Clean (Bersih)
Competitive (Kompetitif)
Commercial (Komersial)
54
D. Logo Pertamina
Tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai asal usul logo Kuda Laut
Kembar. Harap maklum, Pertamina dididrikan dalam situasi darurat sehingga per-
cetakan logo saat ini dianggap tidak penting. Logo Kuda Laut Kembar merupakan
gabungan dan pengembangan dari Logo-Logo PN Permina dan PN Pertamin, dua pe-
rusahaan yang menjadi embrio kelahiran pertamina. Logo perusahaan sendiri baru
muncul ketika PT. Pertamina berubah stastusnya menjadi PN.Permina tahun 1961
(berdasarkan PP No.198 Tahun 1961). Logo itu memilik unsur-unsur yang kira-kira
sama dengan logo Kuda Laut kembar yang sekarang kita kenal. Bedanya, tidak ada
bingkai yang berbentuk Simetris Empat Lengkung. Sedangkan Logo PT. Pertamina
(Tahun 1961 berbentuk PN berdasarkan PP No.3 tahun 1961) adalah berbentuk bin-
tak Api Segi Lima Warna merah didalam lingkaran berwarna Putih.
PN.Pertamin pada 20 Agustus 1968. Tanggal ini diangkat sebagai tanggal kelahiran
resmi. Logo si Kuda Laut Kembar yang sekaligus melambangkan dua arti Simbolik,
yaitu:
Kedaulatan bangsa Indonesia atas sumber Daya Alam Mineral, Minyak, dan
Gas Bumi. Hal ini ditandai dengan berdirinya perusahaan Milik Pribumi sejak
tahun 1945, 1957, 1960, 1961, 1968, dan 1971 yang merupakan tahun-tahun
55
Harapan jadinya perusahaan minyak yang lebih kuat dan disatukannya
PN.Permina and PN. Pertamin, mengingat saat itu bisnis minyak Indonesia
bercokol di Indonesia maupun di Luar Negeri. Dan Kini Logo PT. Pertamina
yakni berupa huruf “P” yang merupakan representasi dari bentuk panah.
Berikut penjelasannya :
pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif
dan dinamis,dimana:
bertanggung jawab.
Lingkungan.
macam kesulitan.
56
LOGO PERTAMINA
LOGO PN PERTAMINA
( 1968 ) LOGO PERTAMINA
( 1972 )
57
58
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
di PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran BBM Retail Region III yang berlokasi di
3½ bulan, terhitung mulai tanggal 02 Februari 2009 sampai dengan 14 Mei 2009. Ak-
tifitas kegiatan Magang itu sendiri dilakukan sesuai dengan jam kerja yang berlaku di
Pertamina Unit Pemasaran BBM Retail Region III bagian Hupmas Eksternal Rela-
Selama masa kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) /Magang penulis ditem-
patkan di Bagian Hupmas Pertamina Unit Pms III yang menangani masalah Eksternal
Relations, Bagian/fungsi ini dipimpin oleh Asisten Manajer Eksternal Relations. Ba-
gian ini dianggap sesuai dengan jurusan yang diminati oleh penulis yaitu Program
Diploma III Public Relations, untuk belajar dan dapat menerapakan ilmunya di dunia
kerja.
59
Dengan penempatan di bagian Hupmas Eksternal Relations inilah penulis
Public Relations.
tomer.
ungan dengan customer agar tercipta hubungan yang baik sehingga mem-
perlancar pelayanan.
5. Menampung semua keluhan yang masuk dari customer dan berusaha me-
60
6. Meneruskan semua keluhan customer yang tidak dapat diselesaikan kepa-
10. Meyakinkan customer bahwa produk BBM tidak kalah mutunya dengan
ment, dalam rangka usaha meningkatkan hubungan baik dan saling pengertian
laksana sesuai rencana dan mendapat respon yang positif dari masyarakat.
61
3. Melakukan pendekatan dengan pemuka masyarakat dan Instansi terkait
keperluan Management.
Zero Accident.
1. Membuat materi advetorial dan iklan korporasi untuk media cetak dan el-
ektronik.
haan.
62
4. Mengkoordinir atau mengawasi pelaksanaan kegiatan keprotokolan kun-
ternal.
dia massa.
1. Media Monitoring, yaitu membaca 26 media massa setiap harinya untuk me-
mantau pemberitaan apa saja yang ada di media massa mengenai berita-berita
yang ada dalam 26 media massa tersebut dengan menempelkannya pada lem-
3. Mencatat surat-surat, proposal, memo, nota yang masuk, kedalam buku agen-
4. Memasukan data – data berupa surat, proposal, memo, dan nota kedalam da-
63
6. Belajar membuat berita/ isu mengenai korban tewas pada kebakaran di Depot
7. Mengikuti sekaligus sebagai penerima tamu pada acara syukuran atas keber-
Februari 2009.
8. Survey lokasi banjir di kelurahan Bukit Duri, Kampung Melayu Jakarta Se-
Memberikan bantuan bagi korban banjir Bukit Duri, Kampung Melayu Jakar-
ta Selatan. Bantuan berupa Sembako dan makanan siap saji serta air mineral
untuk 400 KK. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh General Manager
Unit Pemasaran BBM Ritel Region III, Bapak Agus Himawan, pada Selasa 03
Maret 2009.
di Jl. Jampea tj. Priok, pada Selasa, 20 Maret 2009. Pertamina Mempercepat
10. Ikut menghadiri Peresmian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji di Depot Elpiji Tan-
jung Priok, Jakarta Utara oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan dihadiri
64
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan beserta jajaran direksi dan ko-
11. Survey ke SD Yapensori di keluarahan Tugu Utara, Koja Jakarta Utara. Kare-
berupa bangunan fisik gedung, yang sebelumnya sekolah ini lantainya belum
dikeramik dan selalu tergenang banjir ketika banjir Rob datang, karena daerah
ini dekat sekali dengan laut. Survey ini bertujuan untuk melihat Kondisi
pihak sekolah bahwa SD Yapensori ini akan Diliput oleh Metro TV dalam
program CSR Pertamina, Energi BUMN yang akan ditayangkan di Metro TV.
munity Development.
13. Mengikuti jalannya syuting bersama Metro TV dalam program CSR Pertami-
na, Energi BUMN, di Puskesmas Murtadho, yang pada hari itu ada kegiatan
Imunisasi. Puskesmas ini penah dibantu oleh Pertamina berupa bangunan fisik
SD ini juga pernah dibantu oleh berupa bangunan fisik gedung, yang semuan-
65
14. Datang ke lokasi Bencana Tanggul jebol Situ Gintung bersama Manager CSR
tamina Peduli Situ Gintung pada Jum’at 27 Maret 2009. Selama 9 hari Posko
Pertamina ini berada di lokasi bencana tanggul jebol Situ Gintung. Untuk
membantu para korban bencana. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji
(seperti mie instan, biskuit, susu), alas tidur, alat kebersihan perlengkapan
mandi, perlengkapan bayi, pakaian layak pakai, seragam sekolah (SD, SLTP,
SLTA), serta obat-obatan dan bantuan layanan kesehatan oleh Tim Medis, dan
lain-lain. Posko Pertamina Peduli Situ Gintung ini berada disebelah Posko
Pertamina juga dibantu oleh relawan yang tergabung dalam Himpunan Maha-
15. “Clino Gigi Sehat Bersama Pertamina” merupakan Program CSR Pertamina
April 2009, di SDN 03 Sunter Agung, Sunter Jakarta Utara. Pada Kamis, 29
April 2009, di SDN 15 dan 16 Tugu Utara, Koja Jakarta Utara. Pada Selasa,
05 Mei 2009, dan di SD At-Taqwa 45, Babelan Bekasi, Jawa Barat, Pada
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media (KKM) / Magang di Bagian Hupmas PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran
BBM Ritel Region III, ternyata banyak fakta menarik yang penulis temukan
Bagian Hupmas PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran BBM Ritel Region III.
(Persero) Pemasaran BBM Retail Region III Jawa Bagian Barat (JBB), penulis
positif, dan mengarah pada suatu tatanan organisasi yang professional dan dapat
dunia kerja sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu, memahami dan mampu
laupun secara teori tidak sama persis, tetapi maksud dan intinya sama. Ketid-
67
merupakan suatu pedoman untuk seorang bisa menjalankan kegiatan secara
langsung / mempraktekannya.
2. Fungsi Hupmas di Unit Pemasaran III semakin diperkuat, karena Hupmas tidak
pertahankan citra Institusi tersebut , akan tetapi Hupmas Unit Pemasran III juga
3. Tidaklah mudah untuk masuk dan terlibat dalam pekerjaan di Hupmas yang
menghadapi banyak pihak, mulai dari kalangan pers, stakeholders, dan lainnya.
Humas harus memiliki keahlian khusus dan keterampilan yang mendukung serta
harus tahu benar tentang seluk beluk organisasi dan mampu mewakili diberbagai
kesempatan.
kegiatan social yang dilakukan. Beberapa kegiatan bisa menjadi trade mark pe-
kedalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan
68
Stakeholder-nya. (Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung,
2004, hlm,49)
Magang pada Eksternal Relations, tidak terlepas dari benar tidaknya kesimpulan
pelaksanaan yang dilakukan. Adapun beberapa saran yang kiranya dapat penulis
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS terutama Program DIII
diluar kelas, untuk mempraktekan PR dalam dunia kerja, jadi bukan hanya
sekedar ilmu teori saja, tapi ilmu prakteknya juga. Sehingga pada pelaksanaan
yang nyata.
tentang kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) UPms III PT. PER-
69
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Anthony. 2005. Everything you should know about Public Relations. Ja-
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Human Relations dan Public Relations dalam
Rosdakarya.
Media.
Jefkins, Frank. 1996. Public Relations. Edisi keempat. Haris Munandar, Pen-
M. Cutlip, Center, Allen H. & Glen M. Broom, Alih Bahasa Tri Wibowo. 2006.
Wahyudi, Isa & Azheri, Busyra. 2008. Corporate Social Responsibility: Prin-
lishing.
70
Sumber Lain:
71