You are on page 1of 10

INSTRUMEN

TES DAN NON TES


BY RACHMANIA ARSYANI
22050404057
22B
Jenis Istrumen
dan Contoh
1. Instrumen Tes
a). Pengertian
Menurut (Arikunto: 2006) tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kepompok.

Keunggulan metode ini adalah


a) lebih akurat karena test berulang ulang direvisi,
b) instrument penelitian yang objektif.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah a) hanya mengukur satu aspek data, b)
memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-
ulang
, c) hanya mengukur keadaan siswa pada saat test itu dilakukan.
B. JENIS JENIS TES

1) Tes Intelegensi
Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berfikir, terutama berkaitan
dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah (Mental
ability Test; Intelegence Test; Academic

Ability Test; Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini
adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik.

1)Tes Bakat
Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam
bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan
tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test of Specific
Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang ditelitiitu mencakup unsur-unsur
intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama memungkinkan
untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil manfaat dari
pengalaman belajar dibidang itu.
3) Tes Minat
Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai
seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam
memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of
Vocational Interest).

4) Tes Kepribadian
Tes kepribadian, mengukur ciri-cirikepribadian yang bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat
karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social
dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam
penyesuaian diri.

Tes Proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian seseorangmelalui reaksi- reaksinya terhadap suatu
kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai ciri kepribadian
seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk
menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas ​untuk ​orang ​itu.
Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman
dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
5) Tes Hasil Belajar
Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada
berbagai bidang studi, jenis data yang dapat
diambil menggunakan tes hasil
belajar(Achievement Test) ini adalah taraf
prestasi dalam belajar.
Dalam penulisan soal penulis butir soal harus
memperhatikan ketentuan atau kaidah penulisan
soal. Kaidah tersebut adalah :

A. PILIHAN GANDA B. ESAI/BENTUK ISIAN


Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah Kaidah penulisan soal esai yang baik adalah a) soal harus
a) soal harus sesuai dengan indikator, sesuai dengan indicator, b) materi yang diukur sesuai
b)setiap soal hanya ada satu jawaban, dengan tubtutan jawaban, c) pernyataan disusun
c) pengecoh harus berfungsi, denganbentuk pertanyaan langsung agar siswa lebih
d) rumusan soal tegas dan jelas, mudah merumuskan jawaban, d) hindari pernyataan yang
e) pokok soal jangan memberi petunjuk kepada jawaban, menggunakan kata-kata yang langsung mengutip dari
f) pokok soal jangan mengandung pernyataan negative ganda,
buku, e)jika jawaban yang dikehendaki adalah mentut
g) pilihan jawaban harus homogen dan logis,
satuan urutan, maka ungkapkanlah secara rinci dengan
h) jawaban diurutkan dengan kaidah dari kecil ke besar; dari a
pernyataan, f)bahasa harus komunikatif sesuai dengan
ke z.,
jenjang pendidikan siswa, g) gunakan bahasa yang
i) rumusan jawaban seharusnya relative sama panjang,
j) gunakan bahasa yang sesuai dengan EYD.
sesuai dengan EYD.
INSTRUMEN NONTES
Faktor yang pertama lebih bersifat subjektif
(1) Peneliti dapat memandang dirinya hanya sebagai pengamat, dalam arti
A.WAWANCARA tidak perlu terlibat dalam peristiwa penggunaan bahasa yang diteliti;
(2) peneliti dapat memandang dirinya di samping sebagai pengamat
Ada beberapa faktor penentu jugaterlibat dalam penggunaan bahasa yang ditelitikarena dia sendiri
wujud metodedan teknik yang memang menguasai dan dapat menggunakan dalam bahasa yang diteliti.
Faktor kedua lebih bersifat objektif karena menyangkut penguasaan bahasa
dapat digunakan pada secara aktif oleh peneliti. Kadar penguasaan tersebut bukan menurut
anggapan si peneliti, melainkan menurut kenyataan yang sesungguhnya,
tahapanpenyediaan data dalam artinya bisa diteliti.
wawancara, yaitu
Faktor kedua bersifat objektif karena menyangkut penguasaan bahasa
1. ​pandangan peneliti terhadap secara aktif oleh peneliti. .
dirinya dalam berhadapan dengan (1) bahasa yang diteliti cukup dekat, artinya bahasa tersebut sudah
objek ilmiahnya (bahasa); dikuasai aktif oleh peneliti. Hal ini bisa berkaitan dengan bahasa ibu
atau bahasa kedua yang telah dikuasai oleh si peneliti.
2. jenis objek ilmiah (bahasa) yang (2) bahasa yang diteliti cukup jauh, artinya bahasa tersebut belum
dikuasai oleh peneliti, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
diteliti;
dikuasai. Hal ini bisa berkaitan dengan bahasa asing yangbelum
3. ​watak objek dan tujuan dikuasai oleh peneliti.
(3) bahasa yang diteliti sangat jauh, artinya bahasa tersebut tidak
penelitian(Sudaryanto dalam mungkin dikuasai oleh peneliti. Hal ini berkaitan dengan penelitian
Mahsun, 2005: 85). bahasa kuno yang dapat diambil dari naskah-naskah kuno.

Faktor ketiga berkaitan dengan ihwal perilaku struktural satuan lingual


yang menjadi objek penelitian tersebut, misalnya untuk objek
penelitian adverbia yang memiliki perilaku kurang wajar (letaknya bisa
berpindah-pindah dalam deretan struktur).
METODE DAN PENYEDIAAN DATA
1. METODE SIMAK 2. METODE CAKAP

Metode ini memiliki teknik dasar


Metode ini mengharuskan penelitinya melakukan kontak
yang berwujud teknik sadap karena
bahasa dengan informannya.Metode cakap memunyai teknik
metode ini pada hakikatnya diwujudkan
dasar teknikpancing karena percakapan tersebut
dengan penyadapan. Ada beberapa
diharapkansebagai pancingan- pancingan yang memunculkan
teknik lanjutan untuk metode ini, yaitu
gejala kebahasakan yang diharapkan oleh peneliti. Selanjutnya,
teknik simak libat cakap dan teknik
tekniktersebut dijabarkan dalam dua teknik lanjutan, yaitu
simak bebas libat cakap. Dalam
teknik cakap semuka dan teknik cakap tansemuka. Pada
teknik simak libat cakap, peneliti
pelaksanaan teknik cakap semuka, peneliti terlibat langsung
terlibat langsung dalam dialog. Dengan
bercakap-cakap dengan informan dengan bersumber
demikian, dalam teknik ini, peneliti ikut
padapancingan atau spontanitas. Sedangkan, teknikcakap
berperan dalam pembentukan dan
tansemuka.
pemunculan calon data. Sedangkan,
Selanjutnya, pelaksanaan teknik cakaptansemuka maksudnya
dalam teknik simak bebas libat cakap,
adalah peneliti tidak langsung melakukan percakapan dengan
peneliti hanya berlaku sebagai
informan di lokasi penelitian, tetapi melalui surat-menyurat
pengamat penggunaan bahasa dari
atau peneliti mengirimkaninstrumen penelitian berupa daftar
informannya. Jadi, peneliti sama
pertanyaan yang kemudian informan diminta untuk mengisi
sekali tidak berperan untuk
dan mengirimkannya kembali kepada peneliti. Atau juga bisa
memunculkan data. Data diharapkan
saja melalui telepon.
muncul dengan sendirinya.).
C. DOKUMENTASI
Data dalam sebuah penelitian dapat pula berasal dari
dokumentasi. Dokumentasi berasaldari kata dokumen yang
berarti barang-barangtertulis, seperti buku, majalah, notula,
gambar,peraturan, dsb. Pemerolehan data dengan
dokumentasi sering dilakukan jika peneliti meneliti teks, baik
fiksi maupun nonfiksi.

Contohnya, saat peneliti meneliti teks sastra, pemerolehan


data tersebut dapat diambil dengan cara dokumentasi. Tapi,
dengan catatan, dokumen yang dipilih harus memiliki
kredibilitas yang tinggi. Kalau itu berupa teks sastra, hal itu
berarti teks tersebut harus memiliki unsur- unsur yang
menarik untuk diteliti.
D.OBSERVASI
Pengumpulan ​data ​dengan ​metode ​observasi ​, ​dokumentasi, wawancara, dan
kuesioner memerlukan instrumen yang berbeda-beda. Alat ini biasanya
adalah alat untuk mengukur data kualitatif dan data kualitatif ​yang ​
dikuantitatifkan. ​Alat ​ukur ​mutlak ​digunakan ​dalam penelitian, oleh karena
itu dalam memilih alat ukur harus serius dan hati- hati karena akan
mempengaruhi keberhasilan dalam penelitian.

Dalam sebuah penelitian, yang dimaksud dengan pengamatan tidak hanya sekedar melihat,
melainkan perlu keaktifan untuk meresapi, mencermati, mamaknai, dan akhirnya mencatat.
Tindakan yang terakhir itulah yang perlu dan penting dilaksanakan. Karena daya ingat manusia
terbatas untuk menyimapansemua informasi tentang apa yang diobservsasidan hasil pengamatan.
Catatan yang berisi hal-hal yang harus diobservasi dinamakan panduan observasi. Sedangkan
catatan yang merekam hasil observasi dapat berupa gambar dan catatan panjang sebagai potret saat
observasi dilakuakan atau berupa sebuach check list yang berupa suatu daftar yang berisi subjek dan
gejala-gejala yang harus diamati berikut penilaiannya dinamakan alat bantu observasi. Saat ini alat
bantu tersebut dapat berupa tape recorder, kamera, dan alat perekam elektroniklainnya.
Jadi, dalam metode observasi alat yangdigunakan bisa berupa pedoman observasi,catatan, check
list, maupun alat perekamlainnya (kamera, tape recorder, cideo recorder, dan sebagainya.).

You might also like