You are on page 1of 8

KACANG TANAH

KULIT

Paramater Uji Jumlah Persentase Mutu


Rendemen

Bobot total 1.765 g

Bobot pengotor 30 g 1,70%

Bobot bersih 1.759 g 99,66%

Kacang biji 1 91 g 5,17% Mutu III

Kacang biji 2 690 g 39,22% Mutu II

Kacang biji 3-4 678 g 38,54% Mutu I

Kacang 270 g 15,34%


rusak/busuk

KACANG BOGOR

Parameter uji Jumlah Pensentasi Mutu


Rendemen

Bobot total 967 g

Bobot pengotor 31 g 3,2%

Bobot bersih 936 g 96,79%

Kacang ukuran 203 g 21,68% Mutu III


besar

Kacang ukuran 382 g 40,81% Mutu I


sedang

Kacang ukuran 343 g 36,64% Mutu II


kecil

Kacang 8g 0,85%
rusak/busuk
KACANG KEDELAI
KULIT

Parameter Uji Jumlah Persentase Mutu


Rendemen

Bobot total 953 g

Bobot pengotor 150 g 15,7%

Bobot bersih 796 g 83,5 %

Isi kacang 3-4 396 g 49,7% Grade A

Isi kacang 2 329 g 41,3% Grade B

Isi kacang 1 39 g 4,8% Grade C

Kacang rusak 27 g 3,3%

KACANG MERAH
KULIT

Parameter uji Jumlah Persentase


Rendemen

Bobot total 1.301 g

Bobot pengotor 48 g 3,68%

Bobot bersih 1.253 g 96,31 %

Mutu I 309 g 24,66%

Mutu II 681 g 54,34%

Mutu III 242 g 19,31%

Kacang rusak 21 g 1,67%


KACANG TANAH
KUPAS KULIT

Parameter uji Jumlah Persentase


Rendemen

Bobot total 764 g

Bobot pengotor 16 g 2,09%

Bobot bersih 748 g 97,90%

Mutu I 399 g 53,34%

Mutu II 268 g 35,82%

Mutu III 74 g 9,89%

Kacang rusak 7g 0,93%

KACANG HIJAU

Parameter uji Jumlah Persentase


Rendemen

Bobot total 499 g

Bobot pengotor 2g 0,40%

Bobot bersih 497 g 99,6%

Mutu I 457 g 91,95%

Mutu II 27 g 5,43%

Mutu III 11 g 2,21%

Kacang rusak 2g 0,40%


KACANG MERAH
KUPAS KULIT

Parameter uji Jumlah Persentase


Rendemen

Bobot total 515 g

Bobot pengotor 9g 1,74%

Bobot bersih 501 g 97,28%

Grade A 130 g 25,94%

Grade B 205 g 40,91%

Grade C 119 g 23,75%

Kacang rusak 38 g 7,58 %

KACANG TANAH
KUPAS

Parameter uji Jumlah Persentase Mutu


Rendemen

Bobot total 600 g

Bobot pengotor 5g 0,83%

Bobot bersih 595 g 99,16%

Kacang sempurna 225 g 37,81% Grade A

Kacang beda 310 g 52,10% Grade B


warna dan kisut

Kacang rusak tapi 50 g 8,40% Grade C


masih bisa dijual

Kacang rusak 10 g 1,64% Grade D


KACANG HIJAU

Parameter uji Jumlah Persentase Mutu


Rendemen

Bobot total 811 g

Bobot pengotor 6g 0,74%

Bobot bersih 803 g 99%

Kacang hijau 754 g 93% Mutu I


bagus

Kacang hijau beda 35 g 4,31% Mutu II


warna dan
terkelupas

Kacang hijau 10 g 1,23% Mutu III


keriput

Kacang hijau rusak 0,015 g 0,001%

KACANG MERAH
KUPAS

Parameter uji Jumlah Persentase


Rendemen

Bobot total 797 g

Bobot pengotor 23 g 2,88%

Bobot bersih 771 g 96,74%

Grade A 140 g 18,16 %

Grade B 275 g 35,67%

Grade C 312 g 40,47%

Kacang rusak 21 g 2,72 %

3.2 Pembahasan

3.2.1 Kacang Tanah


Kacang tanah merupakan salah satu sumber pangan yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai
sumber protein nabati. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang memerlukan unsur hara yang
cukup banyak untuk memperoleh produksi tertentu. Dari hasil pengujian kacang tanah yang di lakukan
oleh tiga kelompok dengan tiga metode uji menunjukkan bahwa, pada pengujian kacang tanah kulit
jumlah total kacang tanah yang diuji adalah 1.765 g. Setelah membersihkan pengotor, persentase
rendemen mencapai 99,66%, yang merupakan angka yang cukup tinggi. Namun, kacang tersebut
memiliki berbagai mutu. Kacang biji 1 memiliki mutu III, sementara kacang biji 2 dan 3-4 memiliki mutu II
dan I masing-masing. Terdapat juga sejumlah kacang rusak/busuk seberat 270 g. Pada pengujian kacang
tanah kupas kulit, total bobot kacang tanah kupas kulit adalah 764 g, dan setelah membersihkan
pengotor, persentase rendemen mencapai 97,90%. Dalam hal mutu, terdapat tiga tingkat mutu, yaitu
mutu I, II, dan III. Kacang mutu I memiliki berat tertinggi sebesar 399 g, diikuti oleh mutu II (268 g) dan
mutu III (74 g). Terdapat juga sejumlah kacang rusak, meskipun jumlahnya relatif kecil, yaitu 7 g. Pada
pengujian kacang tanah kupas, bobot total kacang tanah kupas adalah 600 g, dengan persentase
rendemen sebesar 99,16% setelah membersihkan pengotor. Dalam hal mutu, terdapat empat tingkat
mutu yang mencerminkan kualitas kacang, yaitu Grade A, B, C, dan D. Kacang sempurna dengan Grade A
memiliki berat 225 g, sedangkan kacang beda warna dan kisut dengan Grade B memiliki berat 310 g.
Terdapat juga kacang rusak yang masih bisa dijual dengan Grade C (50 g) dan kacang rusak dengan
Grade D (10 g).

3.2.2 Kacang Merah

Kacang merah atau kacang jogo (kacang buncis tipe tegak) termasuk famili Leguminosa genus Phaseolus,
dan spesies Vulgaris (Sunarjono,1972). Kacang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk
perdu, tingginya sekitar 30cm, panjang buah polongnya sekitar 12 cm dan dapat berisi 1 – 12 butir
bijinya. Dari hasil pengujian kacang merah yang di lakukan oleh tiga kelompok dengan tiga metode uji
menunjukkan bahwa, pada uji Kacang Merah Kulit, persentase rendemen mencapai 96,31%,
menunjukkan efisiensi pengupasan kulit yang baik. Kacang Merah Kulit memiliki tiga tingkat mutu yang
berbeda, dengan Mutu I, II, dan III, mencerminkan variasi dalam kualitas kacang merah yang diuji.
Kacang Merah Kulit memiliki jumlah kacang rusak sebanyak 21 g, yang merupakan 1,67% dari bobot
bersih. Pada uji kacang Merah Kupas Kulit juga memiliki persentase rendemen yang tinggi, yaitu 97,28%,
menandakan hasil yang efisien dalam menghasilkan kacang merah yang bersih. Kacang Merah Kupas
Kulit juga memiliki tiga tingkat mutu, yaitu Grade A, B, dan C, dengan kualitas kacang merah yang
bervariasi sesuai dengan grade-nya. Kacang Merah Kupas Kulit memiliki jumlah kacang rusak sebesar 38
g, mencapai 7,58% dari bobot bersih, menunjukkan adanya lebih banyak kacang yang rusak
dibandingkan dengan uji sebelumnya. Hasil dari uji Kacang Merah Kupas memiliki persentase rendemen
sebesar 96,74%, juga menunjukkan efisiensi yang tinggi dalam pengupasan. Kacang Merah Kupas
memiliki tiga tingkat mutu, yaitu Grade A, B, dan C. Kacang Merah Kupas memiliki jumlah kacang rusak
sebanyak 21 g atau 2,72% dari bobot bersih, lebih sedikit dibandingkan dengan Kacang Merah Kupas
Kulit. Hal ini menggambarkan bahwa pengupasan kulit dapat memengaruhi tingkat kerusakan kacang
merah.

3.2.3 Kacang hijau


Kacang hijau atau phaseolus aureus berasal dari famili leguminoseae alias polong-polongan. Kandungan
proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, diantaranya ialah kalsium dan fosfor
yang sangat diperlukan oleh tubuh. Dari hasil pengujian kacang hijau yang di lakukan oleh dua kelompok
dengan dua metode uji menunjukkan bahwa, Dalam uji pertama, kacang hijau dengan bobot total 499 g
dianalisis. Rendemen yang dicapai adalah 99,6%, mengindikasikan efisiensi ekstraksi yang tinggi. Bobot
pengotor sebesar 2 g atau 0,40%, yang menunjukkan tingkat kebersihan yang baik. Kacang hijau dalam
uji ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori mutu: Mutu I (457 g atau 91,95%), Mutu II (27 g atau 5,43%),
Mutu III (11 g atau 2,21%), dan ada 2 g atau 0,40% kacang rusak. Dalam uji kedua, bobot total kacang
hijau adalah 811 g, dengan rendemen mencapai 99%. Ini menunjukkan bahwa meskipun perbedaan
bobot total yang signifikan dengan uji pertama, hasil ekstraksi yang tinggi juga dicapai dalam uji kedua.
Bobot pengotor sebesar 6 g atau 0,74%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan uji pertama. Yang
menonjol dalam uji kedua adalah kualitas kacang hijau yang lebih baik. Kacang hijau diklasifikasikan
menjadi tiga kategori mutu: Kacang hijau bagus (754 g atau 93%), Mutu I (kacang hijau beda warna dan
terkelupas) sebesar 35 g atau 4,31%, Mutu II (kacang hijau keriput) sebesar 10 g atau 1,23%, dan Mutu
III (kacang hijau rusak) hanya ada 0,015 g atau 0,001%.

3.2.3 Kacang Bogor

Kacang bogor adalah jenis kacang-kacangan budi daya yang tidak populer. Nama ini diberikan karena
banyak dijajakan di kota Bogor, Jawa Barat. Dari hasil pengujian kacang bogor menunjukkan bahwa, uji
ini mencatat bobot total kacang sebanyak 967 g dengan rendemen sebesar 96,79%. Hasil ini
menunjukkan efisiensi ekstraksi yang baik, Namun, perlu diperhatikan bahwa terdapat bobot pengotor
sebesar 31 g atau 3,2%, yang mengindikasikan adanya kontaminasi dalam sampel. Pengotoran ini
memerlukan perbaikan dalam proses pengolahan kacang Bogor untuk meningkatkan kebersihan produk.
Kacang Bogor juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan kondisinya. Sebagian besar kacang memiliki
ukuran sedang (40,81%), dengan kacang besar (21,68%) dan kacang kecil (36,64%). Terdapat juga sedikit
kacang rusak/busuk (0,85%). Kacang ukuran besar dengan bobot sebesar 203 g atau 21,68%, masuk ke
dalam Mutu III. Kacang ukuran sedang dengan bobot sebesar 382 g atau 40,81%, masuk ke dalam Mutu
I.Kacang ukuran kecil dengan bobot sebesar 343 g atau 36,64%, masuk ke dalam Mutu II. Kacang
rusak/busuk tetap dianggap sebagai kacang yang tidak memiliki mutu (out-of-grade) atau mutu yang
paling rendah dalam klasifikasi.

3.2.4 Kacang Kedelai

Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk dalam famili Leguminosae.
Kedelai di Indonesia merupakan sumber nutrisi protein utama. Protein merupakan salah satu
biomakromolekul yang berperan penting pada makhluk hidup. Dari hasil pengujian kacang kedelai kulit
menunjukkan bahwa, uji ini mencatat bobot total kacang yang diuji sebesar 953 g dengan rendemen
mencapai 83,5%, mencerminkan efisiensi ekstraksi yang baik. Meskipun begitu, terdapat bobot
pengotor sekitar 15,7%, yang memerlukan perhatian khusus dalam pemrosesan untuk meningkatkan
kebersihan produk. Kacang kedelai kulit dalam uji diklasifikasikan berdasarkan isi kacang: Kacang dengan
isi 3-4 (Grade A) mencapai bobot 49,7%, kacang dengan isi 2 (Grade B) memiliki bobot 41,3%, kacang
dengan isi 1 (Grade C) memiliki bobot 4,8%, terdapat pula kacang rusak sebanyak 3,3%.

You might also like