You are on page 1of 9

KECERDASAN IQ, EQ DAN SQ

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemikiran Modern
Dalam Islam
Dosen Pengampu:
Dr. H. Banadji Sulaiman, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 9 Kelas 3-B
Paoz Nurhikamat Munawar
Ihsan Maulana
Iseu Pujayanti
Siti Aspia

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
YAMISA SOREANG KABUPATEN BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang


telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah Pemikiran Modern Dalam Islam dengan tema
“Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ” ini dengan tepat waktu dan tidak melebihi batas.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemikiran Modern Dalam Islam. Terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pemikiran Modern Dalam Islam yaitu, Bapak Dr. H. Banadji Sulaiman,
M.Pd. yang telah membimbing dan terimakasih kepada teman-teman
seperjuangan yang telah memberikan dukungan serta semangat dalam
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang dan kami juga menyadari bahwa masih perlu
penyempurnaan dalam makalah ini baik dari segi materi, susunan serta tata
bahasa. Oleh karena itu, kami mengharapan kritik, saran dan masukan pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 05 Januari 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................1
C. Tujuan Masalah ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2
A. Penegertian Kecerdasan .......................................................................2
B. Pengertian IQ ......................................................................................3
C. Pengertian EQ .....................................................................................3
D. Pengertian SQ .....................................................................................4
E. Hubungan Pendidikan Karakter dengan IQ, EQ, dan SQ .....................4
BAB III PENUTUP .........................................................................................5
A. Simpulan .............................................................................................5
DAFTAR PUSTAAKA ...................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia memiliki tiga potensi yang harus dikembangkan dalam
menjalankan eksistensi kehidupanya di muka bumi. Ketiga potensi tersebut adalah
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) , dan kecerdasan spiritual
(SQ). Pada awal abad kedua puluh, IQ digunakan untuk memecahkan masalah
logika maupun strategis, sehingga para psikolog berupaya menyusun berbagai tes
untuk mengukur kemampuan seseorang. Menurut teori ini, semakin tinggi IQ
seseorang maka semakin tinggi pula kecerdasanya. IQ pada saat itu sangatlah
diagungkan keberadaanya sebagai kunci sukses kehidupan seseorang. Akan tetapi
IQ terbukti tidak selalu menjamin kesuksesan seseorang.
Pada pertengahan 1990, penelitian Daniel Goleman menunjukan bahwa
kecerdasan emosional (EQ) sama pentingnya dengan IQ. EQ memberikan
kesadaran mengenai perasaan milik sendiri dan juga perasaan milik orang lain.
EQ memberikan rasa empati, cinta, motivasi dan kemampuan menanggapi
kesedihan atau kegembiraan secara tepat. EQ merupakan persyaratan dasar dalam
menggunakan IQ secara efektif. Dalam EQ terdapat seperangkat kecakapan
khusus yang berupa empati, disiplin diri, dan inisiatif, akan membedakan antara
mereka yang sukses sebagai bintang kinerja dengan hanya sebatas bertahan di
lapangan pekerjaan.
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk
memfungsikan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) secara
efektif. Sedang ESQ, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi
makna spiritual terhadap pemikiran,perilaku dan kegiatan, serta mampu
menyinergikan IQ, EQ, dan SQ secara komprehensif. Dengan mensinergikan
antara rasionalitas dunia dengan kepentingan spiritual, maka kebahagiaan dan
kedamaian akan tercapai secara maksimal serta menjadi asset di dunia maupun di
akhirat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kecerdasan?
2. Apa yang dimaksud dengan IQ
3. Apa yang dimaksud dengan EQ
4. Apa yang dimaksud dengan SQ
C. Tujuan Masalah

Supaya kita dapat mengetahui apa itu kecerdasan, serta dapat mengetahui dan
memahami maksud dari IQ, EQ, dan SQ.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan

Kecerdasan adalah anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia, sedangkan


makhluk lain memiliki kecerdasan yang terbatas. Manusia mampu memahami
segala fenomena kehidupan secara mendalam, mampu mengetahui suatu kejadian
kemudian mengambil hikmah dan pelajaran darinya, menjadi lebih beradab dan
menjadi bijak, semua itu dikarenakan manusia memiliki kecerdasan sehingga
dapat dijadikan sebagai alat bantu di dalam menjalani kehidupannya di dunia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecerdasan adalah perihal cerdas,
perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti
kepandaian, ketajaman pikiran). Pengertian kecerdasan atau intelegensi
memberikan bermacam-macam arti bagi para ahli, diantaranya:
1) Jean Piaget (dalam Asron) mengatakan bahwa kecerdasan adalah seluruh
kemampuan berpikir dan bertindak secara adaftif, tetmasuk kemampuan
mental yang komplek. Dengan kata lain kecerdasan adalah seluruh
kemungkinan koordinasi yang memberi struktur kepada tingkah laku suatu
organism sebagai adaftasi mental terhadap situasi baru.
2) Sedangkan menurut David Wechsler (dalam Nana Saodih) intelegensi
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, X berpikir secara
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
3) Menurut C.P. Chaplin (dalam Syamsu Yusui) intelegensi itu sebagai
kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru
secara cepat clan efektif.
4) Menurut Thorndike (dalam Abu Ahmadi) "Inteligence is demonstrable in
ability on the individual to make good response from the stand point of
truth fact Artinya orang dianggap intelegen bila responnya merupakan
person yang baik terhadap stimulus yang diterimanya. Jadi individu itu
dikatakan intelegen kalau respon yang diberikan itu sesuai dengan
stimulus yang diterimanya. Untuk memberikan respon yang tepat.
organisme harus memiliki lebih banyak hubungan stimulus dan respon dan
hal tersebut dapat diperoleh dari hasil pengalaman yang diperolehnya dan
hasil respon yang telah lalu.
5) Menurut Simon Binet (dalam Syamsu Yusuf) bahwa sifat hakikat
intelegensi itu ada tiga macam, yaitu: satu, kecerdasan untuk menetapkan
dan mempertahankan (memperjuangkan) tujuan tenentu Semakin cerdas
seseorang, akan semakin cakaplah dia membuat tujuan sendiri,
mempunyai inisiatif sendiri tidak menunggu perintah saja, dua,
kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, tiga, kemampuan untuk melakukan otokritik, kemampuan
untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya.

Dari definisi-definisi di atas, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa


kecerdasan/intelegensi adalah suatu kemampuan umum untuk menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap tuntutan lingkungan secara cepat, tepat, efektif dan
efisien.
B. Pengertian IQ

Kecerdasan intelektual (IQ) itu sendiri merupakan kemampuan seseorang


untuk berhitung, berinovasi, berimajinasi atau lebih tepatnya kemampuan seorang
untuk berfikir "what I think" .oontoh dalam penerapan dalam dunia pendidikan
adalah disaat penerimaan siswa program akselerasi, siswa yang memiliki IQ
minimal 125 dapat mengikuti program ini, siswa yang mengikuti program ini
diseleksi secara ketat, karena pada program ini lebih membebankan materi yang
banyak diberikan dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Dengan penerapan IQ
ini dapat diketahui siapa sajakah yang mampu mengikuti program akselerasi ini.
Kecerclasan intelektual ini dapat dikembangkan selama mau berusaha belajar dan
berlatih.
C. Pengertian EQ

Kecerdasan emosial (EQ) merupakan suatu kemampuan pada diri seseorang


untuk dapat memahami emosi diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya
kecerdasan emosional ini maka seseorang akan dapat mengendalikan perasaannya
untuk melakukan suatu tindakan. Jika kecerdasan emosional ini diterapkan dalam
dunia pendidikan maka seorang peserta didik akan mampu mensinergikan ilmu
yang ia dapatkan di lembaga formal maupun tidak formal dengan kehidupan
sehari-harinya dengan kata lain kecerdasan ini "what I feel apa yang aku rasakan.
Salah satu contoh di sebuah sekolah dasar, murid-murid SD menerima mata
pelajaran yang bernama Aqidah dan Akhlaq. Dalam mata pelajaran ini murid-
murid diajarkan oleh seorang guru mengenai rasa iba dan saling tolong menolong
kepada sesama manusia.
Kecerdasan Emosional (EQ) dalam Perspektif Islam Dalam perspektif Islam,
segala macam emosi dan ekspresinya diciptakan oleh Allah melalui ketentuannya.
Emosi diciptakan oleh Allah untuk membentuk manusia yang lebih sempurna.
Dalam QS. An-Najm (53): 43-44 dinyatakan:
Artinya: "Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan manusia tertawa dan
menangis, dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan."
Al-Qur'an dan Hadis hanyak membahas tentang ekspresi emosi manusia
Berbagai ekspresi emosi dasar manusia, mulai dari kesedihan, kemarahan,
ketakutan, dan lain-lain diungkapkan dengan bahasa yang indah dalam Al-Qur'an
dan Hadis.
D. Pengertian SQ

Sejumlah pakar, kecerdasan spiritual (SQ) merupakan penentu kesuksesan


seseorang. Karena kecerdasan ini menjawab berbagai macam pertanyaan
mendasar dalam diri seseorang. Kecerdasan ini dapat dikatakan "who I am" siapa
diri saya? Dan untuk apa saya diciptakan Penerapan kecerdasan spiritual ini sudah
banyak diterapkan oleh sekolah sekolah swasta. salah satu contohnya Pondok
Pesantren.
Dalam pendidikan pesantren, tingkat religius atau kecerdasan spiritual
seseorang sangat diperhatikan oleh pengasuh ataupun para asatidz. Salah satu
contoh penerapannya adalah di pesantren tidak hanya pembelajaran formal saja
yang diwajibkan namun amalan-amalan seperti dhuha, puasa senin kamis
sangatlah dianjurkan. Karena hal ini menjadi dasar apa maksud dari Allah
menciptakan diri manusia. Selain diperintahkan untuk belajar juga diperintahkan
untuk benaqwa dan menaati segala perintahnya. Karena ada ikhtiar tanpa do'a
ibarat orang yang sombong.
E. Hubungan Pendidikan Karakter dengan IQ, EQ, dan SQ

Kondisi yang mengkhawatirkan terkait merosotnya karakter anak bangsa


terlihat pada sikap kasar anak-anak yang lebih kecil; mereka semakin kurang
hormat terhadap orang tua, guru dan sosok-sosok lain. Kecurangan yang meluas,
dan kebohonhhan yang semakin lumrah. Peristiwa ini sangat mencemaskan dan
masyarakat pun harus waspada.
Pendidikan karakter perlu dimulai dengan penanaman pengetahuan dan
kesadaran kepada anak akan bagaimana bertindak sesuai nilai-nilai moralitas,
sebab jika anak tidak tahu bagaimana bertindak, perkembangan moral mereka
akan terganggu. Cara terbaik mengembangkan kemampuan karakter atau moral
anak erupakan langkah paling tepat melindungi kehidupan moralnya sekarang dan
selamanya. Karakter seseorang yang positif atau mulia akan menjadikan status
derajat yang tinggi dan mulia bagi dirinya. Kemuliaan seseorang terletak pada
karakternya. Karakter begitu penting karena dengan karakter yang baik membuat
kita tahan, tabah menghadapu cobaan, dan dapat menjalani hidup dengan
sempurna.
Pengembangan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan
kecerdasan spiritual (SQ) secara seimbang dan terpadu dalam pendidikan dewasa
ini sangatlah penting sehimgga perlu memperoleh perhatian secara sungguh-
sungguh dan penanganan serius oleh semua pihak. Pendidikan dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat maupun Negara perlu mencurahkan perhatian,
pikiran dan tindakan untuk membentuk dan mengambangkan secara seimbang dan
terpadu antara ketiga potensi kecerdasan ini. Dalam diri seseorang, pembentukan
karakter yang memiliki sifat seperti kerendahan hati, menahan diri, kesetiaan,
tenggang rasa, kesabaran, keadilan, dan kesederhanaan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

IQ adalah ukuran kecerdasan intelektual,EQ adalah ukuran kecerdasan secara


emosional, Sedangkan SQ adalah ukuran kecerdasan dari segi spiritual.ketiganya
memiliki aspek atau kategorinya masing-masing, SQ kecerdasan yg mengajarkan
interaksi manusia dengan Tuhan , sedangkan IQ dan EQ mengajarkan interaksi
manusia dengan alam sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Taufik Pasrok, 2000. Revolusi IQ, EQ, & SQ, Menyikapi Rahasia Kecerdasan
Berdasarkan Al-Qur'an dan New Era Saint, Mizan. Bandung
Zihar Danah dan Ian Marshall. 2000. Memanfaatkan kecerdasan Spiritual dalam
Berfikir Intehralistik dan Holistik untuk Memahami Kedepan (Terjemah
Rahmani Astuti), Mizan. Bandung

You might also like