Professional Documents
Culture Documents
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ABSTRAK
UKM Batik “Sekar Jati Star” merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak di
bidang pembuatan batik yang terletak di Desa Jatipelem, Jombang dan berdiri sejak tahun
1999. Salah satu motif khas di UKM ini adalah motif Jombangan yang menggambarkan ikon
kota Jombang. Permasalahan belum optimalnya pengelolaan persediaan bahan baku, dimana
selama ini tanpa adanya evaluasi dan tidak menggunakan metode model persediaan.Sehingga
artikel bertujuan melakukan pengendalian persediaan bahan baku batik yang meliputi kain,
pewarna dan malam. Pengendalian persediaan meliputi klasifikasi setiap bahan baku
pembuatan batik dengan metode ABC Analysis. Selanjutnya menentukan jumlah persediaan
bahan baku yang ekonomis dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hasil penelitian
didapatkan hasil klasifikasi bahan baku dengan metode ABC analysis bahwa bahan baku yang
termasuk dalam kategori A adalah bahan baku kain, kategori B adalah adalah bahan baku
pewarna, dan kategori C adalah bahan baku malam. Implementasi hasil klasifikasi bahan baku,
bahwa agar prioritas utama pengendalian dilakukan sesuai urutan kategori. Hasil model
persediaan EOQ, diketahui monitoring pengendalian persediaan bahan baku kain, pewarna,
malam selama setahun. Monitoring meliputi waktu dan jumlah dari Q ekonomis, RoP,
frekuensi pembelian, rata-rata persediaan per minggu. Lebih lanjut dari hasil perbandingan
biaya persediaan, didapatkan hasil model EOQ memberikan hasil lebih ekonomis
dibandingkan pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan selama ini untuk bahan
kain, pewarna dan malam.
Kata Kunci:UKM Batik Jombang, ABC Analysis, EOQ, Persediaan Bahan Baku
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Star” terdapat gudang yang merupakan tempat terendah yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
yang digunakan dalam proses produksi, kelompok A, B dan C.Metode ini sangat
penyimpanan dan pendistribusian bahan baku. berguna dalam mengatur terhadap penentuan
jenis barang yang paling penting dalam sistem
Berdasarkan pengamatan awal terdapat
persediaan (Rangkuti, 2004). Setiap masing-
permasalahan yang terjadi di gudang,
masing kelas memerlukan cara tersendiri untuk
permasalahan terasebut terkait dengan melakukan penanganan persediannya:
persediaan bahan baku sehingga dalam (Markland, 1983).
penyelesaiannya dibutuhkan suatu Tabel 1. Penanganan Barang Menurut Masing-
perencanaan pengendalian persediaan. Masing Kelas
No A B C
Pengendalian persediaan ini meliputi klasifikasi Pengendalian Pengendalian
Pengendalian
setiap bahan baku pembuatan batik dengan 1
persediaan ketat
persediaan persediaan
sedang longgar
metode ABC Analysis. Selanjutnya menentukan Sistem
Sistem
jumlah persediaan bahan baku yang ekonomis pencatatan Sistem
pencatatan
2 harus dipantau pencatatan
dengan metode EconomicOrderQuantity (EOQ). sehingga tepat harus baik
yang
sederhana
Tujuan EOQ adalah untuk mengetahui jumlah dan akurat
Peninjauan
pemesanan yang akan dipesan ke supplier Peninjauan
secara tetap oleh Peninjauan
3 secara
dengan biaya yang paling optimal. Peggunaan pengambil secara berkala
sederhana
keputusan
metode EOQ dapat mempertimbangkan
adanya stok pengaman (safetystock) dan titik Economic Order Quantity (EOQ) merupakan
pemesanan kembali (reorderpoint), sehingga jumlah barang yang diperoleh dengan biaya
yang minimal atau dapat biasa dikatakan
dengan adanya stok pengaman dan titik
dengan jumlah pembelian yang optimal.
pemesanan kembali, maka apabila terjadi
Sehingga setiap kali melakukan pemesanan
pemesanan mendadak gudang memiliki bahan baku,perusahaan dapat menghemat
persediaan dan mengetahui kapan waktu untuk biaya yang akan dikeluarkan. Tujuan dari EOQ
melakukan pemesanan kembali. Dengan adalah menentukan jumlah persediaan dan
menganalisis pengendalian bahan baku di UKM biaya persediaan yang minimum sepanjang
Batik “Sekar Jati Star”, akan didapatkan hasil periode perencanaan produksi (Ardiprawiro,
2015). Perhitungan persediaan untuk metode
optimal terkait jumlah persediaan bahan baku
EOQ menggunakan software POM QM for
dan biayanya. Lebih lanjut didapatkan hasil Windows
monitoring pengendalian persediaan bahan
baku selama setahun untuk bahan baku kain,
HASIL DAN PEMBAHASAN
pewarna dan malam.
Permintaan Batik di UKM Batik “Sekar Jati Star”
Berikut adalah data permintaan bahan baku di
METODE
UKM Batik “Sekar Jati Star” tahun 2o2o.
Metode penelitian yang dilakukan merupakan
metode yang bersifat kuantitatif, dimana pada Tabel 2 Data Permintaan Bahan Baku Batik
Tahun 2020
penelitian bersifat kuantitatif membutuhkan Bahan Baku
Bulan
data-data yang jelas terkait penelitian. Januari
Kain (meter)
510
Malam (gr)
10800
Pewarna (gr)
7500
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Tabel 4 Data Biaya Pemesanan
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Barang Yang
rata-rata permintaan kain setiap bulan No
Dipesan
Jenis Biaya Jumlah Biaya
Pemesanan Biaya telepon Rp. 3.000,00
sebanyak 611 meter, rata-rata permintaan
1 kain Biaya pengiriman Rp. 280.000,00
malam setiap bulan sebanyak 9876 gram atau 10 Total biaya Rp. 283.000,00
Pemesanan Biaya telepon Rp. 3.000,00
kilogram, dan rata-rata permintaan pewarna 2 malam Biaya pengiriman Rp. 210.000,00
setiap bulan sebanyak 6952 gram atau 8 Total biaya Rp. 213.000,00
Pemesanan Biaya telepon Rp. 3.000,00
kilogram. 3 pewarna Biaya pengiriman Rp. 140.000,00
Total biaya Rp. 143.000,00
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
untuk menyelesaikan permasalahan di bidang
manajemen produksi maupun operasi, dengan
perhitungan jumlah kuantitas maupun
frekuensi yang optimal.
● Perhitungan EOQ Kain
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
optimal yang dihasilkan untuk bahan baku kain bahan baku kain. Sedangkan hasil monitoring
sebesar Rp 98.925.140 dengan reorder point 0,86 EOQ pada bahan baku kain selama 1 tahun
roll, yang mana dimaksudkan apabila sudah diketahui pada gambar 5 berikut ini.
mencapai titik 0,86 roll atau 77 meter kain maka Berdasarkan gambar 5 bahwasanya rata-rata
UKM Batik “Sekar Jati Star” harus sudah persediaan dalam 1 minggu untuk bahan baku
melakukan pemesanan kepada supplier. kain adalah sebanyak 7,77 roll. Berdasarkan
Sedangkan untuk titik equilibrium atau titik hasil metode EOQ, diketahui bahwa pemesanan
keseimbangan untuk kain dapat dilihat pada yang paling ekonomis adalah sebesar 15,55 roll
gambar 4 berikut ini. untuk tiap kali pesan. Rata-rata titik pemesanan
kembali sebesar 0,86 roll. Pemenuhan bahan
baku kain terjadi pada minggu ke-1, ke-9, ke-19,
dan ke-39. Dimana titik pemesanan kembali
untuk pemenuhan bahan baku adalah pada
minggu ke-9, ke-19, ke-29, dan minggu ke-39.
Total cost per tahun sebesar Rp 98.925.140, yang
berasal dari unit cost sebesar Rp 95.940.000,
holdingcost sebesar Rp 1.492.574, dan setup cost
sebesar Rp 1.492.574.
Gambar 4 Hasil Titik Equilibrium Kain
Apabila dibandingkan dengan fakta, biaya total
(Sumber: Output POM QM for Windows)
dari hasil perhitungan EOQ lebih kecil daripada
Dari gambar 4 diketahui bahwa titik temu biaya fakta yang dikeluarkan oleh UKM Batik
antara holdingcost dan setup cost adalah berada “Sekar Jati Star”. Sehingga, hasil perhitungan
di titik 15.55, dimana titik tersebut EOQ ini bisa diterapkan di UKM Batik “Sekar
menunjukkan biaya terendah yang harus Jati Star”.
dikeluarkan UKM Batik “Sekar Jati Star” untuk
18
16 15.55 15.55 15.55 15.55 15.55
14 13.95 13.95 13.95 13.95 13.95
12 12.35 12.35 12.35 12.35 12.35
10 10.75 10.75 10.75 10.75 10.75
9.15 9.15 9.15 9.15 9.15
8 7.55 7.55 7.55 7.55 7.55 Parameter Average Inventory
6 5.95 5.95 5.95 5.95 5.95
4 4.35 4.35 4.35 4.35 4.35 Parameter Q*
2 2.75 2.75 2.75 2.75 Parameter RoP
1.15 1.15 1.15 1.15
0
Average of inventory
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 5
Minggu 6
Minggu 8
Minggu 9
Minggu 1
Minggu 4
Minggu 7
Minggu 11
Minggu 12
Minggu 13
Minggu 14
Minggu 15
Minggu 16
Minggu 17
Minggu 18
Minggu 19
Minggu 21
Minggu 22
Minggu 24
Minggu 25
Minggu 27
Minggu 28
Minggu 30
Minggu 31
Minggu 33
Minggu 34
Minggu 36
Minggu 37
Minggu 38
Minggu 39
Minggu 40
Minggu 41
Minggu 43
Minggu 44
Minggu 46
Minggu 47
Minggu 10
Minggu 20
Minggu 23
Minggu 26
Minggu 29
Minggu 32
Minggu 35
Minggu 42
Minggu 45
Pembelian
RoP = 0.86
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Perhitungan EOQ Malam mencapai titik 6,24 kilogram malam maka UKM
Batik “Sekar Jati Star” harus sudah melakukan
pemesanan kepada supplier. Sedangkan untuk
titik equilibrium atau titik keseimbangan untuk
malam dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Sehingga, hasil perhitungan EOQ ini bisa
diterapkan di UKM Batik “Sekar Jati Star”.
25
Minggu 4
Minggu 6
Minggu 8
Minggu 9
Minggu 3
Minggu 5
Minggu 7
Minggu 10
Minggu 11
Minggu 12
Minggu 13
Minggu 14
Minggu 15
Minggu 16
Minggu 17
Minggu 18
Minggu 19
Minggu 20
Minggu 21
Minggu 22
Minggu 23
Minggu 24
Minggu 25
Minggu 26
Minggu 27
Minggu 28
Minggu 29
Minggu 30
Minggu 31
Minggu 32
Minggu 33
Minggu 34
Minggu 35
Minggu 36
Minggu 37
Minggu 38
Minggu 39
Minggu 40
Minggu 41
Minggu 42
Minggu 43
Minggu 44
Minggu 45
Minggu 46
Minggu 47
Pembelian
RoP = 6.24
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
titik keseimbangan untuk pewarnaan dapat Berdasarkan gambar 13 bahwasanya rata-rata
dilihat pada gambar 12 berikut ini persediaan dalam 1 minggu untuk bahan baku
pewarna adalah sebanyak 7,07 kilogram.
Berdasarkan hasil metode EOQ, diketahui
bahwa pemesanan yang paling ekonomis
adalah sebesar 14,15 kilogram untuk tiap kali
Rp. 1,697,905 pesan. Rata-rata titik pemesanan kembali
sebesar 5,88 kilogram. Pemenuhan bahan baku
kain terjadi pada minggu ke-1, ke-8, ke-17, ke-
26, ke-35 dan ke-44. Dimana titik pemesanan
kembali untuk pemenuhan bahan baku adalah
Gambar 12 Hasil titik equilibrium Pewarna
pada minggu ke-8, ke-17, ke-26, ke-35, dan
(Sumber: Output POM QM for Windows)
Berdasarkan gambar 12 dapat diketahui bahwa minggu ke-44. Total cost per tahun sebesar Rp
titik temu antara holdingcost dan setupcost adalah 14.897.900, yang berasal dari unit cost sebesar
berada di titik 14,15, dimana titik tersebut Rp 12.800.000, holdingcost sebesar Rp 848.952,
menunjukkan biaya terendah yang harus dan setupcost sebesar Rp 848.952.
dikeluarkan UKM Batik “Sekar Jati Star” untuk Apabila dibandingkan dengan fakta, biaya total
bahan baku pewarna. Sedangkan hasil dari hasil perhitungan EOQ lebih kecil daripada
moitoring EOQ pada bahan baku pewarnaan biaya fakta yang dikeluarkan oleh UKM Batik
selama 1 tahun dapat diketahui pada gambar 13. “Sekar Jati Star”. Sehingga, hasil perhitungan
EOQ ini bisa diterapkan di UKM Batik “Sekar
Jati Star”.
16
14 14.15 14.15 14.15 14.15 14.15 14.15
12 12.45 12.45 12.45 12.45 12.45 12.45
10.75 10.75 10.75 10.75 10.75 10.75
10
9.05 9.05 9.05 9.05 9.05
8
7.35 7.35 7.35 7.35 7.35 Parameter Average Inventory
6 5.65 5.65 5.65 5.65 5.65 Parameter Q*
4 3.95 3.95 3.95 3.95 3.95
2 2.25 2.25 2.25 2.25 2.25 Parameter RoP
RoP = 5.88
Gambar 4.13 Hasil Monitoring EOQ Bahan Baku Pewarna Selama 1 Tahun
(Sumber: Output Microsoft Excel)
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
c. Bahan baku pewarna sebanyak 14 DAFTAR PUSTAKA
kilogram. Adistya Yunisty Ambarwati. (2020). Analisis
3. Tingkat pemesanan ulang bahan baku di Pengendalian Persediaan Bahan Baku
UKM Batik “Sekar Jati Star” yang sesuai pada Central Kitchen PT XYZ.
kebutuhan adalah sebagai berikut. Laporan Tugas Akhir Teknik Logistik.
a. Bahan baku kain ketika kain sudah Jakarta: Fakultas Teknologi Industri
mencapai titik 0,86 roll atau 77 meter. Universitas Pertamina.
b. Bahan baku malam ketika malam Amin Widodo., Makhsun Makhsun., Achmad
sudah mencapai titik 6,24 kilogram. Hindasyah. (2020). Analisis
c. Bahan baku pewarna ketika pewarna Pengendalian Persediaan Bahan Baku
sudah mencapai titik 5,88 kilogram. PVC Compound Menggunakan
4. Pengendalian persediaan bahan baku yang Metode ABC Analisis dan EOQ
ekonomis di UKM Batik “Sekar Jati Star” Berbasis POM-QM forWindows V5.2.
dilakukan dengan memonitoring hasil Jurnal Informatika. Tangerang Selatan:
output EOQ dan dibuat rekapitulasi Universitas Pamulang.
permintaan, pemesanan, dan reorder point Ardiprawiro. (2015). Dasar Manajemen
dengan grafik. Keuangan. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Saran Fogarty, D., Blackstone, J., & Hoffmann, T.
Peneliti berikutnya dapat melakukan (1991). Production&Inventory
penelitian yang berbeda dalam manajemen Management 2 edition. New York.
operasi tidak hanya POM-QM for Windows Frazelle, E. (2001). World Class Warehousing and
agar dapat dikembangkan dan mendapat Material Handling. New York: Mc-Graw-
temuan baru. Hill.
Markland, R. (1983). Topics in Management
Science. Hoboken: Wiley.
Purnomo, H. (2004). Perencanaan dan
Perancangan Fasilitas. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Rangkuti, F. (2004). Riset Pemasaran. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri