Professional Documents
Culture Documents
MAF’UL BIH
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Maful Bih ialah isim yang nashab dan menunjukan kepada pihak yang dikenai
amalnya fa'il bersamaan dengan tidak berubahnya bentuk fi'il. Maf'ul Bih merupakan
salah satu isim yang Manshub yaitu di fathah kan akhir hurufnya ) المفعول بهObjek
Penderita) adalah isim yang akan dibahas dalam makalah ini. Dengan alasan terkadang
kita sulit menentukan المفعول بهdalam suatu jumlah mufidah atau dalam beberapa jumlah
mufidah terutama dalam ayat-ayat Al-Quran. Maka dari itu makalah ini disusun untuk
membantu kita dalam memahami tentang المفعول.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Maful bih ialah, isim manshub yang menjadi sasaran perbuatan fa’il (objek). Maksudnya:
Maful bih menurut istilah ahli Nahwu ialah, isim manshub (yang di baca Nashab) yang menjadi
sasaran perbuatan pelaku (Fa’il).1
Maf’ül bih merupakan merupakan ism yang dibaca nashab yang menjadi sasaran
perbuatan (objek). Selain itu maf’ul bih dapat dikatakan sebagai isim manshub yang
menunjukkan pihak yang dikenai tindakan subjek bersamaan dengan tidak berubahnya bentuk
Fi'il.2
Mafül bih adalah ism manşüb (nomina berkasus akusatif), atau menempati kedudukan
naşah di mana perbuatan fā'il jatuh padanya, atau berhubungan dengan perbuatan fa'il baik dalam
posisi isbat (positif) atau nafiy (negatif).3
Contoh:
سَ َب ا ْل َو لَد ا لد ْر َ َكت: Anak itu telah menulis pelajaran
ب األ ْست َاذ َولَدا
َ ض َر
َ : Ustadz itu telah memukul seorang anak
َت َم ِريَم اللَّبَن
ْ َش َِرب : Maryam telah meminum air susu
1
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu (Terjemah Matan Al-Jurumiyyah Dan Imrithy), (Bandung:Sinar Baru Algen Sindo, 2010)
Hal 126
2
Siti Lathifatussa Diyyah,Khaerul Umam, Struktur Komplemen Bahasa Arab Pada Kitab Al-Jurumiyyah, Jurnal
CMES,Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta,2020,Vol.13,Hal 155
3
Rokhati,Darul Qutni,Hasan Busri, Muf’ulat dalam Kitab Matan Al-Bukhari Masykul Juz 1,Journal of Arabic
Learning,2015,Hal 31
2
2. ب
َ ض َر
َ = fi’il = األ ْست َاذfa’il َولَدا = maf’ul bih
ْ = ش َِر َبfi’il
3. ت = َم ِر َيمfa’il َاللَّ َبن = maf’ul bih
Contoh:
• ض َر بْت زَ يْدا
َ (aku Telah Memukul Zaid).
Lafazh Zaid itu maful bih, karena menjadi sasaran perbuatan, yaitu memukul
• َ ( َر ِكبْت ا ْلفAku Telah Menunggang Kuda)
س
Lafazh kuda itu maful bih, karena menjadi sasaran perbuatan, yaitu menunggang.
2. Isim Dhamir
ِ ِطب أَ ْو غَائ
ب َ علَى مت َ َكلَّ َم أَ ْو مخَا
َ عادَ َل
َ
Lafazh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallis atau yang diajak bicara
(mukhathab) atau ghaib..
Maf’ul bih yang mudhamar (dhamir) terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
muttashil dan dhamir munfashil.
1. ي
ْ contoh : ض َر بَنِ ْي
َ = dia telah memukul aku
Lafazh ب
َ ضر
َ fi’il madhi, huruf nun-nya lil wiqaayah, sedangkan huruf ya-nya dhamir
muttakalim (pembicara), maf’ul bih mabni berkedudukan nashab.
3
Dengan memanfaatkan huruf Ba dan Nun adalah dhamir muttakalim, jam’ yang diartikan
dengan kami atau kita. atau yang bearti seseorang yang membesarkan diri. Dhamir
tesebut mabni sukun, berkedudukan nashab sebagai maf’ul bih.
3. َك contoh : َض َربَك
َ = dia telah memukul engkau.
Dengan memfathakan huruf kaf , ia adalah dhamir mukhathab (yang di ajak bicara jenis
laki laki) mabni fathah berkedudukan nashab sebagai maf’ul bih.
4. ِك contoh : ِض َر َبك
َ = dia telah memukul engkau.
Dengan mengkasrahkan huruf kaf ( ِ)ك, ia adalah dhamir mukhathabah (yang diajak bicara
seorang perempuan), mabni kasrah berkedudukan nashab sebagai maf'ul bih.
5. ك َما contoh : ض َربَك َما
َ = dia telah memukul kamu berdua.
Huruf kaf adalah dhamir mukhathabain (dua orang lawan bicara), mabni dhammah
berkedudukan nashab sebagai maf'ul bih, dan huruf mim adalah huruf imad (pe- misah)
dan huruf alif adalah tanda tasniyah (dua orangnya).
6. ك ْمcontoh : ض َربَك ْم
َ = dia telah memukul kamu semua.
Huruf kaf adalah dhamir jama’ mudzakar mukhathab mabni dhamah berkeduduan nashab
sebagai maf’ul bih dan huruf mim tanda jama’.
7. ك َّنcontoh : ض َربَك َّن
َ = dia telah memukul kamu semua.
Huruf kaf adalah dhamir jama' muannats mukhathabah (orang ke dua lawan bicara
perempuan banyak), mabni dhammah, berkedudukan nashab, sebagai maf'ul bih.
8. ها contoh : ض َربَه
َ = dia telah memukulnya.
Huruf ha adalah dhamir mudzakkar ghaib (orang ke tiga laki-laki), mabni dhommah ber
kedudukan nashab, sebagai mas'ul bih.
9. هَا contoh : ض َربَ َها
َ = dia telah memukulnya.
Huruf ha adalah dhamir muannats ghaibah (orang ke tiga perempuan); mabni sukun
berkedudukan nashab sebagai maf'ul bih.
10. ه َماcontoh : ض َربَه َما
َ = dia telah memukul mereka berdua.
Huruf ha adalah dhamir mutsanna ghaibain (orang ketiga dua orang laki-laki atau
perempuan), mabni dhammah berkedudukan nashab sebagai maful bih. Huruf mim
(adalah huruf mad, dan alif me nunjukkan tatsniyah (dua orang).
11. ه ْمcontoh : ض َر َبه ْم
َ = dia telah memukul mereka.
4
Huruf ha adalah dhamir jama' mudzakkar ghaib (orang ke tiga laki-laki banyak), mabni
dhammah berkedudukan nashab, sebagai maf'ul bib, dan huruf mim tanda jama.
12. ه َّنcontoh : ض َربَه َّن
َ = dia telah memukul mereka .
Huruf ha adalah dhamir jama' muannats ghaibah (orang ke tiga perempuan banyak),
mabni dhammah berkedudukan nashab, maf'ul bih. Dan nun tanda jama' perempuan.4
4
Chatibul Umam, Pedoman Dasar Ilmu Nahwu (Terjemah Mukhtashar Jiddan), (Jakarta:Darul Ulum Press, 1995),
Hal 99.
5
10. اِ يَّا ه َماdamir bagi musanna ghaib (ditunujukan kepada dua orang laki-laki atau
prempuan orang ke tiga).
11. اِ يَّا ه ْمdhamir bagi jama’ ghaib (ditunujukan kepada para laki-laki orang ke tiga).
12. اِ يَّا ه َّنdhamir bagi jama’ ghaib (ditunujukan kepada para prempuan orang ke tiga).5
Adapun contoh dri makna ayat yang mengandung kata setan yang bersposisi sebagai maful bih
(objek) di dalam al-Qur'an Yaitu :
5
Chatibul Umam, Pedoman Dasar Ilmu Nahwu (Terjemah Mukhtashar Jiddan), (Jakarta:Darul Ulum Press, 1995),
Hal 203.
6
Qs. Al-Lukman Ayat 4.
6
PENUTUP
C. Kesimpulan
Maful bih ialah, isim manshub yang menjadi sasaran per buatan fa’il (objek). Maksudnya:
Maful bih menurut istilah ahli Nahwu ialah, isim manshub (yang di baca Nashab) yang
menjadi sasaran perbuatan pelaku (Fa’il).
-Isim Zhahir, ialah lafazh yang menunjukkan kepada yang disebutnya tanpa ikatan, seperti
lafazh dan َر حلlaki-laki زَ يْدZaid.
-Isim Dhamir,ialah Lafazh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallis atau yang diajak
bicara (mukhathab) atau ghaib..
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Moch, Ilmu Nahwu (Terjemah Matan Al-Jurumiyyah Dan Imrithy), (Bandung:Sinar Baru Algen
Sindo, 2010)
Diyyah Siti Lathifatussa ,Khaerul Umam, Struktur Komplemen Bahasa Arab Pada Kitab Al-Jurumiyyah,
Jurnal CMES,Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta,2020
Umam Chatibul, Pedoman Dasar Ilmu Nahwu Terjemah Mukhtashar Jiddan, (Jakarta:Darul Ulum Press,
1995)
Fauziah,Eksistensi dan refleksi Setan Dalam Al-Qur’an,Jurnal Pendidikan Islam,Al-Ishlah,2023
Darul Qutni, Rokhati,Hasan Busri, Muf’ulat dalam Kitab Matan Al-Bukhari Masykul Juz 1,Journal of
Arabic Learning,2015