You are on page 1of 17

MAKALAH

“DEMOKRASI INDONESIA”

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraaan

Dosen Pengampu :

Muhammad Nandang Sunandar M.Hum

Disusun Oleh :

Kelompok 5 SPI 2A

Alan Maulana (231350018)

Lilis Sulistiawati (231350019)

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB

1
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2024

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,. yangtelah
memberikan Rahmat dan karunia-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., sehingga kami dapat menyelesaikan
masalah yang berjudul “Demokrasi Indonesia” pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu
tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami selaku penulis makalah menyampaikan terima kasih kepada bapak Nandang
Sunandar M.Hum selaku dosen pengampu mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”
yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca makalah ini. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah berikutnya.

Serang, 27 Februari 2024

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

A. Latar Belakang........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

A. Pengertian Demokrasi............................................................................................5

B. Jenis-Jenis Demokrasi Indonesia............................................................................8

C. Ciri-Ciri Demokrasi Indonesia...............................................................................9

D. Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi................................................................10

BAB III............................................................................................................................15

PENUTUP.......................................................................................................................15

Kesimpulan..................................................................................................................15

Saran............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak proklamasi kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia telah menjadi


panggung bagi berbagai dinamika politik yang mencerminkan perjuangan dalam
membangun sistem demokrasi yang kuat dan inklusif. Dalam perjalanan sejarahnya,
Indonesia mengalami berbagai transisi politik, dari masa kolonialisme Belanda hingga
era reformasi pada akhir abad ke-20. Setiap periode ini menyaksikan perubahan dalam
konsep dan praktik demokrasi yang memengaruhi pembentukan identitas politik negara.

Bangsa Indonesia yang majemuk, dengan beragam suku, agama, dan budaya,
menimbulkan tantangan unik dalam membangun dan mempertahankan sistem
demokrasi yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi seluruh rakyatnya. Terlebih lagi,
Indonesia juga dihadapkan pada dinamika global yang memengaruhi perkembangan
demokrasi di tingkat nasional.

Dalam konteks ini, penelitian tentang demokrasi Indonesia menjadi sangat penting
untuk memahami kompleksitasnya. Analisis yang mendalam tentang konsep, nilai-nilai,
dan praktik demokrasi akan memberikan wawasan yang lebih baik tentang tantangan
yang dihadapi serta peluang yang ada dalam memperkuat sistem demokrasi di
Indonesia.

Kata “demokrasi“ selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat


sipil apalagi di kalangan politisi serta menjadi konsumsi publik sehari-hari di negeri ini.
Di samping itu, demokrasi seolah-olah tidak lagi menjadi hal yang ambigu, apalagi kran
demokrasi melalui reformasi 1998 di buka seluas-luasnya, dan siapapun bisa mengakses
untuk mengamati dan terjun langsung di dalamnya.

Kenyataaan bahwa mayoritas rakyat Indonesia lebih memilih sistem demokrasi


untuk mengatur Negara merupakan modal penting untuk dikembangkan lebih secera
bertanggung jawab adapun buahnya masih belum seperti yang diharapkan karena
kesalahan dan kelemahan pepimpin Negara ini dalam berpolitik. Upaya perbaikan

4
system ini harus dikalkukan terus menerus tanpa merasa bosan, sekalipun pada hasilnya
sering menyakitkan dan melelahkan. Dari beberapa uraian di atas, penulis merasa
tertarik untuk menyampaikan uraian tentang “Demokrasi Indonesia” sebagai judul tugas
makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi?
3. Apa sajakah ciri-ciri demokrasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dem

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
a. Etimologi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani "Demokratia" yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata "Demos" dan "Kratos". Demos yang memiliki arti rakyat
dan Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa. Indonesia
(KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. 1
dalam terminologi politik, demokrasi sering diartikan sebagai sistem politik di mana
kekuasaan politik dipegang oleh rakyat, baik langsung melalui partisipasi aktif dalam
proses politik maupun secara tidak langsung melalui pemilihan umum untuk memilih
wakil-wakil mereka2

b. Terminologi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara


sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Demokrasi adalah salah satu sistem pemerintahan yang paling banyak diterapkan di
seluruh dunia.Dalam konteks politik, demokrasi memiliki makna yang luas dan
kompleks. Makalah ini akan membahas definisi demokrasi, sejarah perkembangannya,
serta implikasinya dalam konteks masyarakat modern.

Menurut teori politik klasik, seperti yang diungkapkan oleh filsuf Yunani kuno
seperti Plato dan Aristoteles, demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana keputusan
politik dibuat oleh mayoritas atau oleh wakil-wakil yang dipilih oleh mayoritas. Namun,

1
Dahl, R.A “Democracy and its critics.” Yale University Press. 1989 Hal. 15
2
Ambardi, K., & Abdullah, T. (2010). Demokrasi Indonesia: Kerangka Kerja dan Prospek. Penerbit Buku
Kompas. P,30-35

6
definisi ini telah berkembang dan melibatkan aspek-aspek seperti perlindungan hak
asasi manusia, keadilan sosial, dan akuntabilitas pemerintah.3

Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :

1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan


oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-
undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara
independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.

2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip


demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles. pun mengatakan apabila
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti
budak.

4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,


karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam
suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.

5. Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk pemerintahan


dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh rakyat
melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses pemilu.

a. Sejarah Perkembangan Demokrasi

Perkembangan demokrasi dimulai di Yunani kuno, terutama di kota Athena, di


mana warga kota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik melalui majelis
3
Plato. The Republic.”. hal. 25

7
umum. Namun, demokrasi di Athena terbatas pada warga laki-laki yang memiliki status
sosial tertentu, dan perempuan serta budak tidak memiliki hak politik.

Selanjutnya, konsep demokrasi terus berkembang sepanjang sejarah, termasuk pada


masa Renaissance di Eropa dan era Pencerahan di abad ke-18. Revolusi Amerika dan
Revolusi Prancis juga memberikan dorongan besar bagi penyebaran demokrasi di
seluruh dunia4.

b. Implikasi Demokrasi dalam Konteks Masyarakat Modern

Dalam masyarakat modern, demokrasi sering dianggap sebagai sistem pemerintahan


yang paling mendekati ideal karena memberikan kekuasaan kepada rakyat untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Namun, demokrasi juga
dihadapkan pada tantangan seperti korupsi, manipulasi politik, dan kurangnya
partisipasi aktif dari warga negara5.

Pentingnya demokrasi dalam masyarakat modern menekankan perlunya pendidikan


politik yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang hak-hak dan kewajiban
warga negara. Pendidikan demokrasi tidak hanya penting dalam memastikan partisipasi
aktif dalam proses politik, tetapi juga dalam mempromosikan toleransi, pluralisme, dan
perdamaian dalam masyarakat.

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada


rakyat. Meskipun definisi demokrasi telah berkembang seiring waktu, prinsip-prinsip
utamanya tetap sama, yaitu partisipasi politik yang inklusif, perlindungan hak asasi
manusia, dan akuntabilitas pemerintah. Dalam masyarakat modern, demokrasi menjadi
landasan penting bagi pembangunan politik, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan.

B. Jenis-Jenis Demokrasi Indonesia


Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari demokrasi,
diantaranya adalah:

4
Diamond, L. Dan Morlino, L. (2005). “Assessing the quality of democracy.” John Hopkins University
Press. 2005 Hal. 35
5
Huntington,“The Thrid Wave: Democratization in the late twentieth century.” University of Oklahoma
Press 1991. Hal. 45

8
 Formal : demokrasi yang menjungjung persamaan dalam bidang politik,
tanpa disertai dengan upaya untuk mengurangi kesenjangan dalam bidang
ekonomi.
 Demokrasi material : demokrasi yang menekankan pada upaya
menghilangkan kesenjangan ekonomi, sementara persamaan dalam bidang
politik kurang diperhatikan atau bahkan dihilangkan.
 Demokrasi gabungan : demokrasi paduan dari demokrasi formal dan
material. Demokrasi ini berupaya mengambil hal-hal baik dan membuang
hal buruk dari kedua demokrasi tersebut.

Bentuk demokrasi dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat

I. Demokrasi langsung : demokrasi yang melibatkan rakyat untuk mengemukakan


kehendak dan pendapatnya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakna
umum negara.
II. Demokrasi tidak langsung : demokrasi yang dilaksanakan dengan sistem
perwakilan. Dalam demokrasi ini, rakyat menyalurkan kehendaknya dengan
memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam dewan perwakilan rakyat.
III. Termasuk juga dalam demokrasi ini, demokrasi perwakilan dengan sistem
referendum, yaitu gabungan antara demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan.
IV. Rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk daalm dewan perwakilan rakyat, tapi
dewan itu dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referendum dan inisiatif
rakyat.

Bentuk demokrasi dilihat dari tugas dan hubungan antara alat kelengkapan
negara.

Dari tugas-tugas dan hubungan antara alat-alat kelengkapan negara, demokrasi


dibedakan menjadi beberapa bentuk, yakni:

I. Demokrasi dengan sistem parlementer : dalam demokrasi ini, terdapat hubungan


yang kuat antara badan legislatif dan badan eksekutif.
II. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan : dalam demokrasi ini, kekuasaan
dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekuti, dan yudikatif.

9
III. Demokrasi dengan sistem referendum : dalam demokrasi ini, rakyat memiliki
kontrol langsung terhadap wakil-wakilnya di dewan perwakilan rakyat. Badan
perwakilan dokontrol oleh rakyat melalui referendum obligatot dan fakultatif.
IV. Pada referendum oblogator, kebijakan atau undang-undang yang diajukan oleh
pemerintah atau dibuat oleh dewan perwakilan rakyat baru dapat dijalankan
setelah disetujui rakyat dengan suara terbanyak. Sementara dalam referendum
fakultatif, undang0undang yang dibuat oleh dewan perwakilan rakyat baru
dimintakan pesetujuan rakyat jika setelah undang-undang diumumkan sejumlah
rakyat memintanya.6

C. Ciri-Ciri Demokrasi Indonesia


Ciri yang menggambarkan suatu pemerintahan didasarkan oleh sistem demokrasi
seperti:
1. Pemerintahan didasarkan kehendak dan kepentingan semua rakyat.
2. Ciri konstitusional ialah hal yang berhubungan denag kepentingan, kehendak
atau kemauan atau kekuasaan rakyat yang dituliskan dalam konstitusi dan
undang-undang negara tersebut.
3. Ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya kedaulatan rakyat akan
diwakilkan oleh beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu sendiri.
4. Ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang dilaksanakan untuk
memilih pihak dalam pemerintahan.
5. Ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana untuk menjadi
bagian dalam melaksanakan sistem demokrasi.
6. Ciri kekuasaan ialah adanya pembagian dan pernisah kekuasaan.
7. Ciri tanggung jawab ialah adanya tanggung jawab dari pihal yang sudah dipilih
untuk ikut dalam pelaksaan suatu sistem demokrasi.

D. Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi


 Kelebihan Demokrasi

1. Melindungi kepentingan rakyat.

6
Gatara, Asep Sahid dan Subhan Sofhian. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education): Pendidikan
Politik, Nasionalisme dan Demokrasi. (Bandung: Fokusmedia 2016).

10
Demokrasi merupakan sistem yang melindungi kepentingan rakyat. Kekuasaan
yang sesungguhnya terletak di tangan orang-orang yang mewakili rakyat banyak. Para
wakil rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya.
Dengan cara ini, kepentingan sosial, ekonomi dan politik rakyat menjadi lebih terjamin
di bawah demokrasi.

2. Berdasarkan prinsip kesetaraan.

Demokrasi didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua warga negara memiliki


kedudukan sama di mata hukum. Semua rakyat memiliki hak sosial, politik dan
ekonomi yang sama dan negara tidak boleh membedakan warga negara atas dasar kasta,
agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.7

3. Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan

Demokrasi dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan efisien. Pemerintahan


berjalan stabil karena didasarkan pada dukungan publik. Dalam demokrasi perwakilan,
wakil rakyat mendiskusikan masalah negara secara menyeluruh dan mengambil
keputusan berdasarkan aspirasi rakyat. Di bawah sistem monarki, elit kerajaan
mengambil keputusan sesuai keinginannya sendiri. Sedangkan di bawah kediktatoran,
diktator tidak melibatkan rakyat sama sekali dalam pengambilan keputusan. 8

4. Pendidikan politik kepada rakyat

Demokrasi bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan politik bagi rakyat. Rakyat
akan ikut terdorong untuk mengambil bagian dalam urusan negara Pada saat pemilihan
umum, partai politik mengusulkan kebijakan dan program untuk dinilai oleh rakyat. Hal
ini pada akhirnya menciptakan kesadaran politik di kalangan masyarakat.

5. Sedikit peluang revolusi

Karena demokrasi didasarkan pada kehendak publik, terdapat kemungkinan


kecil terjadi. pemberontakan rakyat. Para wakil dipilih oleh rakyat untuk melakukan
7
https://www.scribd.com/document/397481503/Demokrasi-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Fix Diakses
pada tanggal 15 Januari 2019

8
https://www.scribd.com/document/397481503/Demokrasi-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Fix Diakses
pada tanggal 15 Januari 2019

11
urusan negara dengan dukungan rakyat. Jika mereka tidak bekerja dengan baik atau
tidak memenuhi harapan rakyat, para wakil bisa saja tidak dipilih lagi dalam pemilu
berikutnya. Dengan cara ini, rakyat tidak perlu melakukan pemberontakan saat
menginginkan perubahan.

6. Pemerintahan stabil

Demokrasi didasarkan pada kehendak rakyat sehingga penyelenggaraan negara


berjalan didasarkan atas dukungan rakyat. Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih
stabil daripada bentuk pemerintahan lain.

7. Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik.

Keberhasilan demokrasi terletak pada bertumbuhnya warga negara yang baik.


Demokrasi menciptakan lingkungan yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan
menumbuhkan kebiasaan yang baik. Dalam demokrasi, rakyat dilatih untuk memahami
hak dan kewajiban mereka.

8. Berdasarkan opini publik.

Pemerintahan demokrasi didasarkan pada keinginan publik dan tidak didasarkan


pada ketakutan pada penguasa Demokrasi berdiri di atas konsensus, bukan pada
kekuasaan; dengan warga negara memiliki kesempatan mengambil bagian aktif dalam
pemerintahan.

 kekurangan Demokrasi

1. Lebih menekankan pada kuantitas daripada kualitas

Demokrasi tidak didasarkan pada kualitas tetapi pada kuantitas. Partai mayoritas
memiliki wewenang memegang pemerintahan. Selain itu, orang yang tidak memiliki
kecerdasan, visi dan korup bisa saja terpilih menjadi penyelenggara negara. Meskipun
demokrasi menawarkan kesempatan bagi partisipasi politik dari seluruh warga negara,
kualitas partisipasi seringkali rendah. Banyak warga negara yang tidak terlibat secara
aktif dalam proses politik, baik karena kurangnya minat, pengetahuan, atau sumber

12
daya. Ini dapat mengurangi representasi yang sebenarnya dari kepentingan masyarakat
secara keseluruhan9

2. Pemerintahan oleh orang tidak kompeten

Demokrasi bisa saja dijalankan oleh orang-orang yang tidak kompeten. Dalam
demokrasi, setiap warga negara diperbolehkan untuk mengambil bagian, sedangkan
tidak semua orang cocok dengan peran itu segerombolan manipulator yang dapat
mengumpulkan suara bisa mendapatkan kekuasaan dalam demokrasi. Hasilnya,
demokrasi dijalankan oleh orang bodoh dan tidak kompeten.

3. Berdasarkan kesetaraan yang tidak wajar

Konsep kesetaraan dalam demokrasi dianggap bertentangan dengan hukum


alam. Alam memberi setiap individu dengan kecerdasan dan kebijaksanaan yang
berbeda. Faktanya, kemampuan tiap orang berbeda. Sebagian orang berani, lainnya
pengecut. Sebagian sehat, yang lain tidak begitu sehat. Sebagian cerdas, yang lain tidak.
Kritik berpendapat bahwa akan bertentangan dengan hukum alam untuk memberikan
status yang sama kepada semua orang.

4. Pemilih tidak tertarik pada pemilu

Pemilih tidak selalu menunaikan hak pilihnya sebagaimana seharusnya. Umum


ditemukan tingkat partisipasi pemilih hanya berada pada kisaran angka 50 sampai 60
persen saja. adanya hambatan fisik atau administratif dalam memberikan suara juga
dapat mengurangi partisipasi pemilih. Misalnya, jarak yang jauh ke tempat pemungutan
suara, antrian panjang, atau persyaratan administratif yang rumit dapat menjadi
hambatan bagi sebagian pemilih.10

5. Menurunkan standar moral

Satu-satunya tujuan kandidat adalah memenangkan pemilihan. Mereka sering


menggunakan politik uang dan praktik bawah tangan lainnya agar terpilih. Kekuatan

9
Norris, (2019). Cultural Backlash: Trump, Brexit, and Authoritarian Populism. Cambridge University
Press, P.1:112
10
Norris, P. (2011). Democratic Deficit: Critical Citizens Revisited. Cambridge University Press. Halaman
87-104.

13
otot dan uang bekerja bahu- membahu untuk memastikan kxemenangan seorang
kandidat. Dengan demikian, moralitas adalah korban. pertama dalam pemilu. Apa yang
bisa diharapkan setelah moralitas dikorbankan

6. Demokrasi adalah pemerintahan orang kaya

Demokrasi modem pada kenyataannya adalah kapitalistik. Pemilu dilakukan


dengan uang. Para calon kaya membeli suara. Pada akhirnya, rakyat mendapatkan
pemerintahan plutokrasi yang berbaju. demokrasi. Pada kondisi ini, orang kaya
menguasai media untuk keuntungan mereka sendiri. Kritik terhadap fenomena ini
muncul karena dapat menghasilkan distorsi dalam representasi politik dan
mengorbankan kepentingan masyarakat umum untuk kepentingan kelompok kaya.
Pandangan ini juga menyoroti ketidaksetaraan akses politik antara orang kaya dan
masyarakat umum, yang dapat menggerus prinsip-prinsip demokrasi seperti kesetaraan
dan keadilan.11

7. Penyalahgunaan waktu dan dana publik

Demokrasi bisa terjerumus pada pemborosan waktu dan sumber daya. Dibutuhkan
banyak waktu dalam perumusan undang-undang. Banyak uang yang dihabiskan selama
pemilu.

8. Tidak terjadi pemerintahan yang stabil

Ketika tidak ada partai yang manjadi mayoritasx mutlak, pemerintahan koalisi
harus dibentuk, Koalisi partai politik dengan pembagian kekuasaan hanya merupakan
perkawinan semu. Setiap kali terjadi benturan kepentingan, koalisi hancur dan
pemerintahan runtuh. Dengan demikian, pemerintah stabil di bawah demokrasi bisa sulit
dicapai.

9. Kediktatoran mayoritas

Demokrasi dikritik karena menjadi legitimasi kediktatoran mayoritas. Mayoritas


diharuskan melindungi kepentingan minoritas tetapi dalam praktiknya tidak selalu

11
Gilens, M., & Page, B. I. (2014). Testing Theories of American Politics: Elites, Interest Groups, and
Average Citizens. Perspectives on Politics, 12(3), p. 564–581

14
demikian. Mayoritas setelah mendapatkan kesuksesan saat pemilu terkadang melupakan
minoritas dan menjalankan pemerintahan sesuai dengan kehendak mereka sendiri.

10. Pengaruh buruk dari partai politik

Partai politik merupakan dasar demokrasi Partai politik bertujuan merebut


kekuasaan dengan cara yang sah. Namun terkadang, anggota partai politik lebih
mendahulukan kepentingan partai dibanding kepentingan negara.12

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Demokrasi di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dan beragam
tantangan sejak kemerdekaannya pada tahun 1945. Dengan memasuki era Reformasi
pada tahun 1998, Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan dalam upaya
memperkuat institusi demokratisnya. Meskipun demikian, ada berbagai aspek yang
perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi keadaan demokrasi di Indonesia.Pertama,
Indonesia telah berhasil mengadopsi sistem demokrasi multipartai dengan pemilihan
umum yang relatif terbuka dan adil.

Proses demokratisasi ini telah memberikan warga negara hak untuk


berpartisipasi dalam proses politik dan memilih wakil-wakil mereka secara langsung.
Selain itu, Indonesia telah mengalami perkembangan dalam memperkuat institusi-
institusi demokratis, termasuk lembaga-lembaga legislatif, yudikatif, dan
eksekutif.Namun demikian, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam perjalanan
demokrasi Indonesia. Korupsi, ketidaksetaraan, dan pelanggaran hak asasi manusia
tetap menjadi masalah serius yang menghambat kemajuan demokrasi. Selain itu,
polarisasi politik dan fragmentasi partai politik dapat mengganggu stabilitas politik dan

12
https://www.scribd.com/document/397481503/Demokrasi-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Fix Diakses
pada tanggal 15 Januari 2019

15
efektivitas pemerintahan.Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi Indonesia
untuk terus memperkuat prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berpendapat,
kebebasan pers, dan keadilan sosial.

Reformasi politik dan penegakan hukum yang kuat juga diperlukan untuk
memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan. Selain itu, partisipasi
aktif dari masyarakat sipil dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga
internasional dapat membantu memperkuat demokrasi Indonesia ke depannya.Dengan
kesungguhan dan komitmen untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, demokrasi
Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang dan memberikan manfaat bagi
seluruh rakyat Indonesia

Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap bahwa para pembaca dapat
memahami dan mempelajari materi pada makalah ini. Selain itu, penulis juga berharap
adanya kritik dan saran dari para pembaca untuk perkembangan pembahasan pada
makalah berikutny

DAFTAR PUSTAKA

16
Hungtington. “The Third Wave: Democratization in the late twentirth century.”
(University of Oklahoma Press. 1991).

L. Morlino, Diamond L. “assessing the quality of democracy.” (Johns Hopkins


University Press. 2005)

Ambardi, K., & Abdullah, T. (2010). Demokrasi Indonesia: Kerangka Kerja dan
Prospek. Penerbit Buku Kompas

Norris, (2019). Cultural Backlash: Trump, Brexit, and Authoritarian Populism.


Cambridge University Press,
Norris, P. (2011). Democratic Deficit: Critical Citizens Revisited. Cambridge
University Press.
Gilens, M., & Page, B. I. (2014). Testing Theories of American Politics: Elites, Interest
Groups, and Average Citizens. Perspectives on Politics, 12
Palto. “The Republic.”

R.A, Dahl. “Democracy and its critics.” (Yale University Press, 1989).

Sofhian Subah, Asep Sahid, Gatara. “Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education):


Pendidikan Politik, Nasionalisme dan Demokrasi”. (Bandung: Fokusmedia
2016).

https://www.scribd.com/document/397481503/Demokrasi-Kelebihan-Dan-Kekurangan-
Fix Diakses pada tanggal 15 Januari 2019

17

You might also like