You are on page 1of 13

MATA KULIAH : ETIKA PEMERINTAHAN

“ ETIKA KORUPSI “

Dosen Pengampu : Mariatul Qibtiyah MA.Si

Di Susun Oleh :

Ana Julia ( 105210228 )

Dalmabella Elin Nurvita ( 105210222 )

M.Maslan Sulpa Sujjadan NST ( 105210230 )

M. Reza Al –falah ( 105210236 )

Perdian Dwi Saputra ( 105210243 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS : SYARI’AH

TAHUN AJARAN : 2023 / 2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kekuatan
dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ETIKA PEMERINTAHAN yang
berjudul “ ETIKA KORUPSI “. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

JAMBI,2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 5

BAB 2 PEMBAHASAN

A . ETIKA PEMERINTAHAN

1. Pengertian Etika dan Korupsi ............................................................................................. 6


2. Nilai – Nilai Etis .................................................................................................................. 7
3. Prinsip – Prinsip Etika Korupsi ........................................................................................... 8
4. Korupsi dari Pandangan Etika ............................................................................................ 9
5. Dasar Hukum Etika Korupsi ............................................................................................... 10

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................................................... 11

Saran ......................................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara besar baik dari jumlah penduduknya maupun luas
wilayahnya serta Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa banyaknya.
Indonesia dengan semua yang dimilikinya seharusnya sudah menjadi negara maju dan
mandiri, akan tetapi hal tersebut belum bisa kita capai. Kemajuan suatu negara sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunannya.

Efektifitas dan keberhasilan pembangunan terutama dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor SDM (orang-orang yang terlibat dalam pembangunan sejak dari perencanaan sampai
tahap pelaksanaan) dan faktor pembiayaan. Faktor yang paling dominan di antara 2 faktor
tersebut adalah faktor SDM-nya. Tetapi ironinya, di negara yang kata orang merupakan
negara yang sangat kaya akan keanekaragam kekayaan alamdan budayanya masih kalah jika
dibandingkan dengan negara- negara di sekitarnya.

Penyebabnya adalah rendahnya kualitas SDM Indonesia, bukan dari segi keilmuannya
melainkan rendahnya kualitas moral dan kesadaran diri sendiri untuk memajukan republik
ini terutama orang - orang yang duduk dikursi jabatan. Korupsi di Indonesia saat ini sudah
menjadi penyakit sosial yang mengakar kuat dari bawah (desa-desa) sampai ke pusat
pemerintahan. Perilaku ini sangat bahaya dan mengecam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sungguh ironi bahwa praktek korupsi ini
dilakukan secara kolektif dan terkoordinir dengan sangat rapi yang merugikan keuangan
negara dan menghambat pembangunan NKRI. Demikian itu merupakan cerminan
rendahnya moral dan kualitas bangsa Indonesia.

Jika kita benar-benar ingin mengejar ketertinggalann dari negara-negara lain dan
menjadi negara maju maka kita harus bertekad bulat untuk memberantai korupsi. Hal
tersebut tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan, setidaknya tingkat korupsi
harus terus menurun dari tahun ke tahun sampai ke titik paling rendah. Jangan harap
menjadi negara maju jika perilaku korupsi masih terus dilakukan. Generasi muda adalah
salah satu agen perubahan yang dapat menentukan bagaimana Indonesia kedepannya,
apakah Indonesia akan tetap menjadi seperti ini ataukah akan lebih maju lagi.

4
Sikap intelektualitas yang tengah menggebu membuat sikap dari generasi muda sangat
berpengaruh apalagi generasi muda dalam hal ini mahasiswa dapat melakukan kontrol
dalam bentuk kritik yang akan disampaikan kepada orang orang yang dituju agar kemudian
dapat menjadi bahan pertimbangan yang tentunya disampaikan dengan cara dan etika yang
baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari etika dan korupsi?


2. Apa nilai – nilai etis yang ada dalam etika ?
3. Apa saja prinsip – prinsip dari etika korupsi ?
4. Bagaimana pandangan Etika terhadap terjadinya korupsi ?
5. Apa dasar hukum dari etika korupsi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari etika dan korupsi


2. Untuk mengetahui apa saja nilai – nilai etis yang ada dalam etika
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dari etika korupsi itu sendiri
4. Untuk mengetahui pandangan etika terhadap korupsi
5. Untuk mengetahui dasar hukum yang masih berlaku yang ada dalam etika korupsi

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A . ETIKA KORUPSI

1. Pengertian Etika dan Korupsi

Etika merupakan norma dasar yang sangat berpengaruh pada pembentukan karakter
bangsa, sedangkan integritas ialah konsistensi dari hati, pikiran, perkataan dan tindakan
kita. Disinilah tantangan besar bagi pemerintah Indonesia untuk menguatkan etika dan
integritas birokrasi untuk memberantas korupsi hingga ke akarnya.

Etika merupakan refleksi jiwa, ungkapan perasaan terhadap perilaku atau tindakan orang
lain atau diri kita berdasarkan nilai-nilai yang disepakati karena etika berasal dari kata etos
yang berarti kebiasaan, karakter, atau watak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Dalam kamus besar bahasa Indonesia ( 2000) dan
kamus hukum ( 2002 ) korupsi diartikan sebagai tindak penyelewengan atau
penyalahgunaan yang/barang negara atau milik perusahaan untuk keuntungan pribadi atau
orang lain.

Sementara menurut undang - undang no.20 tahun 2001,korupsi adalah perbuatan secara
melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri/ orang lain ( perseorangan atau
korporasi) yang dapat merugikan keuangan / perekonomian negara.

Jika dibagi berdasarkan skala dampak dan paparannya, maka korupsi dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu petty corruption, grand corruption, dan political corruption.

1. petty corruption : Sesuai dengan namanya, petty corruption adalah korupsi skala
kecil oleh pejabat publik yang berinteraksi dengan masyarakat. Jenis korupsinya
seperti pungutan liar, gratifikasi, penyuapan, uang pelicin, atau pemerasan untuk
memuluskan pelayanan publik atau birokrasi.

2. grand corruption : Grand corruption atau biasa disebut korupsi kelas kakap adalah
korupsi dengan nilai kerugian negara yang fantastis, miliaran hingga triliunan rupiah.
Korupsi kakap menguntungkan segelintir orang dan mengorbankan masyarakat
secara luas.

6
3. political corruption : Korupsi dapat melibatkan banyak kegiatan yang meliputi
penyuapan, penjualan pengaruh dan penggelapan dan mungkin juga melibatkan
praktek-praktek yang legal di banyak negara. Korupsi politik terjadi ketika pemegang
jabatan atau pegawai pemerintah lainnya bertindak dengan kapasitas resmi untuk
keuntungan pribadi.

Dalam teori etika, korupsi berkaitan dengan etika individu, yang berarti bahwa idealnya
seseorang yang mempunyai wewenang seharusnya menjalankan tugas sesuai dengan
kewajiban dan penuh tanggung jawab.

2. Nilai – nilai etis

Nilai – nilai etis yang ada dalam etika yaitu ada 5 , sebagai berikut :

1. Integritas

Menjunjung tinggi prinsip kejujuran, konsistensi kata dan perbuatan, komitmen pada
janji, keberanian moral dalam membela kebenaran, kepentingan organisasi di atas
kepentingan kelompok dan individu, dan dapat dipercaya dan bertanggungjawab.

2. Profesionalisma

Memainkan perannya dengan berpedoman pada kualitas dan standar kinerja, kesesuaian
dengan keahlian, kepakaran dan kompetensinya, semangat pengembangan diri secara
berkesinambungan, berorientasi pada klien dan akuntabel.

3. Objektivitas dan Kesetaraan

Memberikan respek (rasa hormat) kepada semua warga, tanpa membedakan fungsi,
status dan posisi, dan dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras, etnik,
dan jenis kelamin, serta mengapresiasi dan mengevaluasi kinerja secara objektif dan adil.

7
4. Kebebasan Akademik

Mengakui konsep dan praktik kebebasan akademik sebagai perilaku sentral yang patut
dijunjung tinggi dalam pembelajaran, pengajaran, penelitian, dan kesarjanaan.

5. Kepedulian Sosial

Mempunyai komitmen dan kesungguhan untuk berpartisipasi dan terlibat secara aktif
dalam penanganan dan pemecahan berbagai masalah ekonomi, bisnis, dan sosial yang
dihadapi oleh masyarakat.

3 . Prinsip – prinsip etika korupsi

Etika anti-korupsi merujuk pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi tingkat korupsi dalam suatu sistem atau organisasi. Etika anti-
korupsi bertujuan untuk mempromosikan transparansi, integritas, akuntabilitas, dan
tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan, baik di sektor publik maupun swasta.

Berikut adalah beberapa prinsip etika anti-korupsi yang umumnya diterapkan:

o Integritas: Menghormati prinsip-prinsip moral, etika, dan kejujuran dalam setiap


tindakan dan keputusan yang diambil.
o Transparansi: Membuka akses informasi secara luas kepada masyarakat atau pihak
yang berkepentingan, sehingga meminimalkan peluang terjadinya praktik korupsi
yang tersembunyi.
o Akuntabilitas: Bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil serta
siap untuk mempertanggungjawabkan penggunaan kekuasaan dan sumber daya
yang dimiliki.
o Partisipasi publik: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan
pengambilan keputusan, sehingga mencegah terjadinya tindakan korupsi.
o Pengendalian internal: Menerapkan sistem pengendalian yang efektif dalam
organisasi untuk mencegah, mendeteksi, dan mengatasi tindakan korupsi.
o Hukum dan kepatuhan: Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta
menghindari konflik kepentingan yang dapat memicu praktik korupsi.
o Pelaporan dan whistleblowing: Mendorong laporan tindakan korupsi dan melindungi
para whistleblower yang melaporkan kegiatan korupsi.

8
o Pembentukan budaya anti-korupsi: Membangun budaya organisasi yang menentang
praktik korupsi melalui pendidikan, kesadaran, dan pengembangan nilai-nilai yang
positif.

Etika anti-korupsi tidak hanya berkaitan dengan individu, tetapi juga melibatkan seluruh
organisasi, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. Penting untuk memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip etika anti-korupsi ini guna membangun sistem yang lebih adil,
transparan, dan bertanggung jawab, serta memberantas korupsi yang merugikan kemajuan
dan kesejahteraan sosial.

Prinsip dasar di dalam etika profesi :

1.Tanggung jawab

2.Keadilan

3.Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

4.Prinsip kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan


ketekunan.

5. Prinsip prilaku profesional,berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

6. Prinsip kerahasiaan,menghormati kerahasiaan informasi.

4 . Korupsi dari Pandangan Etika

Untuk menilai etis atau tidaknya suatu aktivitas,diperlukan peninjauan terhadap konsep
dasar etika :

1.Teori Deontologi

-Teori Hak

Perilaku korupsi uang negara menunjukkan bahwa hak masyarakat yang seharusnya
mendapatkan kesempatan menikmati kesejahteraan dari uang negara baik secara langsung
maupun tidak langsung ,telah diambil oleh para pelaku korupsi.

9
-Teori Keadilan

Perilaku korupsi uang negara menunjukkan bahwa ada ketidak adilan diantara para
pejabat publik. Mereka sama-sama bekerja mengabdi pada negara, namun mendapatkan
"pendapatan" yang berbeda.dan bahkan bisa mendapat "privilage" yang berbeda jika
koruptor ini tetap "dirawat" oleh negara.

2. Teori Teleologi

-Egoisme

Menurut sudut pandang teori egoisme psikologis,semua tindakan manusia dimotivasi


oleh kepentingan self - center / selfish dan merugikan kepentingan orang lain.sedangkan
teori egoisme etis adalah tindakan mementingkan diri namun tidak merugikan kepentingan
orang lain.

-Utilitarian

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu
harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan.korupsi uang negara berarti merupakan tindakan tidak etis menurut konsep
utilitarian,karena hanya bermanfaat bagi sebagian pihak.

Beberapa hal yang memotivasi orang melakukan korupsi , sebagai berikut :

1.lingkungan sosial

2.tuntutan hidup

3.tuntutan gaya hidup

4.serakah

5.kemiskinan yang ekstrim dan kesempatan

6.kurangnya jiwa mengelola diri sendiri

7.keyakinan bahwa koruptor tidak akan dihukum.kalaupun dihukum pasti hukuman akan
ringan dan bisa diatur.

10
5 . Dasar Hukum Etika Korupsi

1. Undang-undang No.30 Tahun 2002 tentang komisi pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2. Undang - undang No.20 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti.

Undang-undang No.1 Tahun 2005 tentang perubahan atas.

undang-undang No.30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
menjadi undang-undang.

3 . Undang-undang no.19 tahun 2019 tentang perubahan kedua atas.

11
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung
merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsure dalam perbuatan korupsi
meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan
aspek penggunaan uang Negara untuk kepentingannya.

Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan pemimpin, kelemahan


pengajarandan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak
adanya hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku
korupsi,rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.

Dampak korupsi dapat terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi,


ekonomi, dankesejahteraan negara.

SARAN

Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini.dan pencegahan


korupsi dapat dimulai dari hal yang paling kecil.

12
DAFTAR PUSTAKA

Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi PemberantasanTindak Pidana Korupsi.


Malang : Bayumedia Publishing.

Lamintang, PAF dan Samosir, Djisman. 1985. Hukum Pidana Indonesia.Bandung : Penerbit
Sinar Baru.

Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia . Jakarta :GhaliaIndonesia

13

You might also like