You are on page 1of 24

Similarity Report ID: oid:7795:48238458

PAPER NAME AUTHOR

TEMPLATE ARTIKEL.docx Akreditasi Pt

WORD COUNT CHARACTER COUNT

4521 Words 32173 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

14 Pages 56.3KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Dec 22, 2023 4:57 PM GMT+8 Dec 22, 2023 4:58 PM GMT+8

41% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
37% Internet database 23% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
31% Submitted Works database

Summary
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI
61
DI ERA SOCIETY 5.0 : TANTANGAN DAN SOLUSI
56
Septian Aristya 1*, Muchammad Eka Mahmud 2
Universitas Islam Negeri Sultan Aji
Muhammad Idris Samarinda
Email: aristyaseptian@gmail.com
ekamahmud.74@gmail.com
80
Abstract: This article discusses the key role of higher education accreditation in facing the
Society 5.0 era, where technological changes and societal complexity create new challenges.
Through a literature study method, this research explores how accreditation can be adapted to
the dynamics of the new era, ensuring the quality and relevance of higher education.
Implementing accreditation
2
is important as a solution in preparing students to face uncertainty
and rapid change in the Society 5.0 era. This article highlights the impact of accreditation in
maintaining quality standards, encouraging curriculum innovation, providing sustainable
benefits, and providing assurance to students and the community. In conclusion, accreditation
plays a crucial role in ensuring higher education institutions remain adaptive, relevant and of
high quality amidst societal and technological transformation.
‫ حيث تخلق التغيرات‬،5.0 ‫ يناقش هذا المقال الدور الرئيسي العتماد التعليم العالي في مواجهة عصر المجتمع‬:‫ملخص‬
‫ يستكشف هذا البحث كيف يمكن تكييف‬،‫ من خالل طريقة دراسة األدبيات‬.‫التكنولوجية والتعقيد المجتمعي تحديات جديدة‬
‫أمرا مه ًما كحل إلعداد‬
ً ‫ يعد تنفيذ االعتماد‬.‫ مما يضمن جودة التعليم العالي وأهميته‬،‫االعتماد مع ديناميكيات العصر الجديد‬
‫ يسلط هذا المقال الضوء على تأثير االعتماد في الحفاظ‬.5.0 ‫الطالب لمواجهة عدم اليقين والتغيير السريع في عصر المجتمع‬
،‫ في الختام‬.‫ وتوفير الضمان للطالب والمجتمع‬،‫ وتوفير فوائد مستدامة‬،‫ وتشجيع ابتكار المناهج الدراسية‬،‫على معايير الجودة‬
‫دورا حاس ًما في ضمان بقاء مؤسسات التعليم العالي قادرة على التكيف وذات صلة وذات جودة عالية وسط‬ ً ‫يلعب االعتماد‬
‫التحول المجتمعي والتكنولوجي‬.
84
Abstrak: Artikel ini membahas peran kunci akreditasi perguruan tinggi dalam menghadapi era
Society 5.0, di mana perubahan teknologi dan kompleksitas masyarakat menciptakan tantangan
baru. Melalui metode studi pustaka, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana akreditasi dapat
disesuaikan dengan dinamika era baru, memastikan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi.
Penerapan akreditasi menjadi
36
penting sebagai solusi dalam mempersiapkan mahasiswa
menghadapi ketidakpastian dan perubahan yang cepat di era Society 5.0. Artikel ini menyoroti
dampak akreditasi dalam menjaga standar kualitas, mendorong inovasi kurikulum,
memberikan manfaat berkelanjutan, dan memberikan jaminan kepada mahasiswa dan
masyarakat. Kesimpulannya, akreditasi memainkan peran krusial dalam memastikan
perguruan tinggi tetap adaptif, relevan, dan berkualitas di tengah transformasi masyarakat dan
teknologi.
100
Keyword: Akreditasi, Perguruan Tinggi, Era Society 5.0
12
Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat.1 bahkan sebagai acuan
47
pengembangan potensi –potensi manusia Undang-undang Republik Indonesia Tahun 1945 pasal
31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran
(Pendidikan).2 menjadi hal penting dalam pengembangan sebuah negara dengan menjadikan

26
1
Abd Rahman et al., “Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan,” Al Urwatul
Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam 2, no. 1 (2022): 1–8. 39
2
“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945” (2022): 1–42, accessed September 24, 2023,
https://www.mkri.id/public/content/infoumum/regulation/pdf/UUD45 ASLI.pdf.
acuan pendidikan sebagai fondasi awal dalam pelaksanaan kenegaraan.
1
Sistem Pendidikan Nasional mengatur dan menjamin pemenuhan hak terhadap seluruh warga
102
negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat
1
tinggi. Pengaturan terkait pelaksanaan pendidikan tinggi di dalam Sistem Pendidikan Nasional
diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi3 dengan
kebijakan pelaksanaan pada peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan dan pengelolaan Institusi Perguruan Tinggi sebagai acuan dan pedoman
dasar terlaksananya sebuah sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah
22
tersebut termaktub dalam BAB 1 Pasal 1 dijelaskan bahwasanya Pendidikan Tinggi adalah
jenjang pendidikan menegah yang mencakup program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor dan program profesi, serta program spesialis yang diselenggarakan
oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam penjabarannya di
sampaikan pula khususnya di BAB II pasal 6 No. (1) bahwasanya menteri memiliki tugas dan
19
wewenang salah satunya dalam menyusun dan menerapkan sistem penjaminan pendidikan tinggi
yang terdiri atas sistem penjaminan mutu Internal dan sistem penjaminan mutu eksternal yang
dilaksanakan melalui akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan
atau lembaga akreditasi mandiri. 4
Sebagaimana kita ketahui bersama pelaksanaan Akreditasi khususnya di perguruan tinggi
94 1
merupakan salah satu usaha dalam penjaminan mutu pendidikan. Dalam pengelolaan Institusi
Perguruan Tinggi, Standar Nasional Perguruan Tinggi (SN Dikti) mengamanatkan pelaksanaan
tugas dan fungsi Tridarma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat. Selain itu, Institusi Perguruan Tinggi juga memiliki kewajiban untuk
1
melaporkan pencapaian dari Tridarma tersebut melalui proses penilaian guna menentukan
kelayakan Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi, sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi.5 Tujuan dari proses akreditasi ini adalah agar
1
Institusi Perguruan Tinggi dapat memelihara dan meningkatkan kualitas Sistem Pendidikan
Tinggi mereka sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang berlandaskan pada
1
prinsip Tridarma Perguruan Tinggi. Hal ini dilakukan melalui pengawasan dan evaluasi yang
dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).6
Pelaksanaan akreditasi menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat terelakkan khususnya di
Era society 5.0 seperti sekarang. Pelaksanaan Akreditasi tidak hanya tentang pemenuhan standar
akademik namun juga diharapkan sebagai alat ukur dalam mempersiapkan lulusan yang siap

11
3
Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan,”
Jdih.Bpk Ri (2022): 1–89, Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2022. 25
4
Pemerintah Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah (PP) Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Dan
28
Pengelolaan Perguruan Tinggi,” Standar Nasional Pendidikan (2014): 37,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5441/pp-no-4-tahun-2014.
14
5
Sekretariat Website JDIH BPK RI, “Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 525 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi,” no. 49 (2020): 2013–2015.
6
Muhammad Rashif Anshari, “Fungsi Penilaian Instrumen Akreditasi Bagi Institusi Perguruan Tinggi Baru,”
Al-Adl : Jurnal Hukum 13, no. 2 (2021): 391.
33
berkontribusi di Era Society 5.0 yang ditandai dengan ketidak pastian, kompleksitas dan
2
perubahan yang serba cepat. Society 5.0 merupakan konsep yang diusung oleh pemerintah jepang
2
pada bulan januari 2016, konsep ini disusun dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
dapat menikmati kehidupan secara maksimal tanpa adanya memandang wilayah, usia, jenis
kelamin, bahasa dan lai-lain, dengan menggunakan kerangka kerja dan teknologi yang terpusat
pada manusia.7 Di era Society 5.0 manusia tidak hanya dituntut sebagai objek dari perkembangan
teknologi di era 4.0 namun juga menjadi unsur utama dalam perkembangan era Society itu
sendiri.8
Beberapa hal yang menjadi Iandasan implementasi akreditasi di Perguruan Tinggi sangat
relevan dilaksanakan didasarkan dari beberapa unsur antara lain:
44
Pertama, adanya transformasi kurikulum di perguruan tinggi: Era Society 5.0 menuntut
perguruan tinggi agar dapat mengadaptasi kurikulum mereka agar dapat mencerminkan
perubahan teknologi dan kebutuhan asa kerja yang semakin berkembang pesat, terlebih sekarang
1
Menteri Pendidikan Nadiem Makariem mengeluarkan sebuah Kebijakan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi acuan pendidikan di Perguruan Tinggi.9 10
Kedua, Tuntutan Pengembangan Keterampilan 4.0 : di era ini, lulusan perguruan tinggi
dituntut agar memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi, seperti analitik data,
pemrograman, dan pemahaman mendalam terkait kecerdasan buatan. Proses akreditasi dituntut
agar dapat menilai sejauh mana sebuah perguruan tinggi memberikan pembekalan dan pelatihan
terkait ini.11 12
Ketiga, Kemitraan Industri : Society 5.0 menekankan kerja sama erat antara perguruan tinggi
dan industri. Proses akreditasi juga harus mempertimbangkan bagai sebuah perguruan tinggi
menjalin kemitraan dengan perusahaan dalam memberikan pengalaman praktis kepada
6
mahasiswa dan mendukung riset yang relevan, Dalam penyelengggaraan MBKM di perguruan
tinggi secara nasional oleh Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Nizam mengungkapkan bahwa
dalam implementasi kebijakan Kampus Merdeka membutuhkan dukungan dan kerja sama dari
berbagai pihak mulai dari civitas akademika, kementerian lain hingga dunia industri.13
58
Keempat, Evaluasi Hasil : Selain fokus pada proses pendidikan akreditasi di era Society 5.0
juga perlu menilai hasil pendidikan, seperti kesiapan lulusan untuk berkonstribusi dalam
42
masyarakat yang semakin terhubung secara era digital dan teknologi.14

2
7
Mayumi Fukuyama, “Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society,” Japan SPOTLIGHT, no.
August17(2018): 8–13.
8
Septian Aristya, Rachmat Soe’oed, and Khojir, “Islamization of Science in the Era of Society 5.0,” AL-
MUTSLA 55 4, no. 2 (2022): 186–200.
9
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “MBKM Guidebook”
(2020): 1–42.
10
Doni Koesoema, “Transformasi Kurikulum,” Media Indonesia, 2019, accessed September 25, 2023,
https://mediaindonesia.com/kolom-pakar/269342/transformasi-kurikulum.
27
54
11
Agus Setiawan, “Kebijakan BAN PT Tentang Akreditasi Program Studi (APS 4.0),” no. November (2020),
https://www.lpmu.upj.ac.id/userfiles/files/Kebijakan
6 IAPS 4.0.pdf.
12
“Perspektif MBKM Dalam 6
Pendidikan Tinggi - Universitas Muhammadiyah Metro,” accessed September
25, 2023, https://ummetro.ac.id/perspektif-mbkm-dalam-pendidikan-tinggi/.
13
“Perspektif MBKM Dalam Pendidikan 37 Tinggi - Universitas Muhammadiyah Metro.”
14
M.Ec Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, “Menghadapi Era Society 5.0, Perguruan Tinggi Harus Ambil Peran,”
Universitas
20
Widya Mataram, last modified 2021, accessed September 25, 2023,
https://new.widyamataram.ac.id/content/news/menghadapi-era-society-50-perguruan-tinggi-harus-ambil-peran.
Kelima, Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran: akreditasi juga harus
mempertimbangkan sejauh mana teknologi digunakan dalam proses pembelajaram, termasuk
penggunaan platform daring sumber daya digital, dan metode pembelajaran yang inovatif.15 16
Dengan mengacu kepada lima isu yang telah disebutkan sebelumnya, implementasi
61 51
akreditasi di perguruan tinggi di era Society 5.0 menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa
86
pendidikan tinggi tetap relevan dan berkualitas dan dapat menghasilkan lulusan yang siap
menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Dengan demikian artikel ini akan
menjelaskan peran kunci akreditasi dalam mendukung transformasi pendidikan tinggi dalam
92
menghadapi era Society 5.0 dan bagaimana perguruan tinggi dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi era tersebut dengan proses akreditasi yang efektif.
88
Metode
Dalam penelitian ini, metode yang diterapkan adalah studi pustaka (library research), sebuah
pendekatan yang memungkinkan pengumpulan data melalui pemahaman dan kajian mendalam
72
terhadap teori-teori yang terdapat dalam berbagai literatur yang relevan dengan topik penelitian.
58
Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi akreditasi perguruan tinggi dalam konteks era Society
5.0, di mana perubahan signifikan terjadi dalam interaksi antara manusia dan teknologi.
Melalui metode studi pustaka, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam dan holistik terhadap bagaimana akreditasi perguruan tinggi dapat disesuaikan dan
36
dioptimalkan dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul di era Society 5.0.
Penggunaan literatur dari berbagai sumber akan memberikan landasan teoritis yang kuat,
memperkaya argumentasi, dan mendukung temuan yang dihasilkan dalam konteks akreditasi
perguruan tinggi di tengah transformasi masyarakat.
Hasil dan Pembahasan
44
A. Peran Akreditasi Perguruan Tinggi di Era Society 5.0.
44
Sebelum kita membahas terkait peran akreditasi di era Society 5.0, mari kita memahami
konsep akreditasi sebagai acuan pembahasan kedepan. pengertian akreditasi memiliki beberapa
31
acuan refrensi diataranya pendampat dari Jamal Ma’mur Asmani, disampaikan bahwa akreditasi
adalah proses penilaian dengan indicator tertentu berbasis fakta. Dalam penerapannya asesor
melakukan pengamatan dan penilaian sesuai dengan realitas dan tanpa adanya manipulasi.17
16
Adapun pendapat menurut suharsimi arikunto akreditasi adalah suatu penilaian yang
dilaksanakan oleh pemerintah terhadap suatu satuan pendidikan dalam menentukan peringkat dan
18
pengakuan pemerintah dari sebuah satuan pendidikan. berdasarkan Peraturan Pemerintah No

15
Stella Stefany, “Utilisasi Teknologi Dalam Pendidikan Tinggi Di Indonesia, Dosen Siap Berubah?,” Media
Indonesia, last modified 2022, accessed September 25, 2023, https://mediaindonesia.com/opini/503416/utilisasi-
teknologi-dalam-pendidikan-tinggi-di-indonesia-dosen-siap-berubah.
4
16
Dwi Rustandi, “Penggunaan Teknologi Pembelajaran Sebagai Bagian Hadapi Kondisi Kenormalan Baru
Dunia 4Pendidikan Tinggi,” Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, last modified 2020, accessed September 25,
2023, https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/penggunaan-teknologi-pembelajaran-sebagai-bagian-hadapi-
kondisi-kenormalan-baru-dunia-pendidikan-tinggi/.
38
17
Jamal Ma’ruf Asmani, Tips Praktis Membangun Dan Mengolah Administrasi Sekolah (Yogyakarta: Diva
Press, 2011), 184.
18
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan (Jakarta: PT Bina Aksara, 1998), 256.
27 35
13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah No. 19 tahun 2019 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan
79
tau satuan pendidikan berdasarkan keriteria yang telah ditetapkan.19 dan jika menilik dari
41
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2020 Tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, disampaikan bahwa akreditasi adalah kegiatan
penilaian untuk menentukan kelayakan sebuah program studi dan perguruan tinggi. dari
31
pemaparan diatas maka dapat kita simpulkan akreditasi adalah sebuah proses penilaian dengan
mengacu kepada indikator tertentu sebagai bentuk rekomendasi terkait kelayakan pelaksanaan
sebuah satuan pendidikan ataupun program pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi.20
Pelaksanaan akreditasi khususnya di sebuah lembaga pendidikan menjadi sebuah urgensi
18
yang tidak bisa terelakkan, akreditasi sangat penting bagi semua pemangku kepentingan (Stake
Holder). Hal ini dikarenakan hasil akreditasi merupakan salah satu indicator mutu (Quality
Indicator) dan refrensi dalam pengambilan keputusan atau sebuah kebijakan (Decision Making
Refrence) terkait berbagai kebutuhan termasuk peningkatan mutu (Quality Improvement) pada
masa yang akan datang.21 Pelaksanaan sebuah akreditasi juga menjadi keharusan, karena proses
66
akreditasi sendiri sudah menjadi amanat kontitusi hal ini nampak dalam UU No 20 Tahun 2003
8
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 60 ayat 2;”Akreditasi terhdap program dan
satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan /atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai
bentuk akuntabilitas publik. Sebagai bentuk dari tindak lanjut pelaksanaan amanah tersebut
pemerintah juga menentapkan kebijakan mutu yang tertuang dalam PP Nomor 13 Tahun 2015
tentang perubahan kedua atas PP Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan (SNP)22
yang menjadi dasar penetapan variable, indicator, dan butir penilaian dalam instrument penilaian
akreditasi.
Terkait pelaksanaan akreditasi di Peguruan Tinggi melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
45
Pertama, Evaluasi data dan informasi : Pada tahap ini perguruan tinggi menyampaikan
dokumen akreditasi sesuai prosedur yang ditetapkan oleh BAN-PT; selanjutnya dokumen
akreditasi akan diperiksa oleh panel asesor sesuai dengan prosedur dengan memberikan beberapa
3
rekomendasi tindak lanjut seperti penyelesaian proses akreditasi dan penetapan peringkat; proses
evaluasi dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan penetapan tidak memenuhi syarat atau yang
ketiga, proses AK dilanjutkan dengan AL dan penetapan peringkat akreditasi berdasarkan
mekanisme yang telah ditetapkan.
Kedua, Penetapan peringkat areditasi berdasarkan hasil evaluasi; pada tahap ini DE akan
3
melakukan analisis atas laporan hasil evaluasi yang telah terkonsolidasikan dan tervalidasi untuk
menentukan pemenuhan syarat peringkat sesuai aturan berlaku; DE menetapkan peringkat
akreditasi berdasarkan keterpenuhan dan sertifikat akreditasi BAN-PT sesuai peringkat akreditasi

59
19
Presiden Republik Indonesia, PP No 13 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Lembaran
Negara RI, 2015. 13
20
Sekretariat Website JDIH BPK RI, “Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi.”
21
Habiburrahman,
46 “Mengapa Akreditasi Penting,” Banpaudpnf.Kemdikbud.Go.Id (2018), accessed September
25, 2023, https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/berita/mengapa-akreditasi-penting.
67
22
Presiden Republik Indonesia, PP No 13 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
3
yang dicapai. Hasil penetapan akan diumumkan ke public melalui laman web BAN-PT.
Ketiga, Pemantauan atas pemenuhan syarat peringkat akreditasi; pada tahap ini BAN PT
3
akan melakukan pemantauan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam lima tahun dan paling
lambat dilaksanakan 1 (satu) tahun sebelum jangka waktu peringkat akreditasi berakhir.23
87
Berdasarkan berbagai definisi yang telah disebutkan, kita dapat menyimpulkan bahwa
96
akreditasi adalah sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga terkait
101
dengan mengacu pada indikator tertentu. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan
suatu satuan pendidikan, program pendidikan, atau perguruan tinggi. Akreditasi dilakukan
berdasarkan fakta-fakta yang ada tanpa adanya manipulasi, dan hasil akreditasi dapat digunakan
sebagai rekomendasi terkait kualitas dan peringkat suatu lembaga pendidikan dalam masyarakat.
25
Dengan demikian, akreditasi memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pendidikan yang
diselenggarakan mencapai standar tertentu dan memberikan pengakuan resmi dari pemerintah
68
atau lembaga terkait. Dalam era Society 5.0, di mana teknologi dan inovasi berperan besar,
akreditasi juga dapat berperan dalam memastikan bahwa pendidikan mengikuti perkembangan
zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Tidak dapat dipungkiri Perguruan tinggi merupakan salah satu pilar utama dalam
mempersiapkan individu untuk menjadi anggota produktif dan berdaya saing dalam masyarakat.
33
Di era society 5.0 yang diwarnai dengan perkembangan teknologi dan kecepatan transformasi,
71
menjadikan sebuah pelaksanaan akreditasi menjadi salah satu hal penting dalam menjaga kualitas
pendidikan di perguruan tinggi. Berikut beberapa alasan penting mengapa akreditasi memiliki
53
signifikansi yang besar dalam kualitas pendidikan tinggi di era Society 5.0 :
65
Pertama, meningkatkan kualitas pendidikan: akreditasi memastikan bahwa lembaga
pendidikan tinggi memenuhi standar kulitas tertentu dalam hal kurikulum, fasilitas tenaga
51
pengajaran, dan manajemen. Dengan demikian pelaksanaan akreditasi dapat meningkatkan
kualitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan.24
Kedua, Meningkatkan daya saing. Akreditasi diharapkan dapat meningkatkan daya saing
36
lembaga pendidikan tinggi di Era Society 5.0. lembaga yang terakreditasi memiliki reputasi yang
lebih baik dan diakui oleh masyarakat dan dunia industry. Hal ini dapat membantu lulusan
lembaga tersebut dalam mencari pekerjaan dan bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.25
Keempat, Meningkatkan Akses ke sumber daya : lembaga pendidikan tinggi yang
terakreditasi dapat lebih mudah mengakses sumber daya seperti ana penelitian, beasiswa dan
42
kerjasama dengan lembaga lain. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan.26

23 29
23
BAN-PT, “Peraturan-BAN-PT-Nomor-1-Th-2020”
23 (2020): 1–11, https://www.its.ac.id/kpm/wp-
content/uploads/sites/93/2020/03/Peraturan-BAN-PT-Nomor-1-Th-2020-FINAL.pdf.
24
Anugrah Dwi, “Tujuan Dan Manfaat Akreditasi - UMSU Kampus Terbaik,” last modified 2023, accessed
September 26, 2023, https://fkip.umsu.ac.id/2023/08/01/akreditasi-pengertian-tujuan-dan-manfaatnya/.
9
25
Andri Irawan et al., “Strategy Perguruan Tinggi Menghadapi Masa Transisi Menuju Society 5.0 Berdasar
Rantai Nilai Potter (Case Study School of Technopreneur Nusantara),” Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi
(SINTEK)
15 3, no. 1 (2023): 1–7.
26
Rusmini, “Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia,”
Jurnal Kependidikan Islam IAIN Sulthan Thaha Saifuddin (2015): 11–24.
49
Kelima, Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat; dengan adanya akreditasi orang tua dan
masyarakat dapat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap lembaga pendidika yang melewati
proses akreditasi.27
Keenam, meningkatkan transparansi: proses akreditasi menlibatkan evaluasi yang transparan
dan terbuka, hal ini dapat membatu lembaga pendidikan tinggi dalam mengidentifikasikan
kelemahan dan kekuatan mereka, serta memberikan umpan balik yang berguna dalam
peningkatan kualitas pendidikan.
Dari pemaparan diatas dapat kita pahami bahwa akreditasi memiliki dampak positif yang
53
signifikan pada pendidikan tinggi di Era Society 5.0. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan,
daya saing lembaga, akses ke sumber daya, kepercayaan masyarakat, dan transparansi evaluasi,
akreditasi bukan hanya sebuah proses formal, tetapi juga sebuah alat penting dalam
mempersiapkan pendidikan tinggi untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam era
transformasi teknologi yang cepat.

48
B. Tranformasi Pendidikan Tinggi di Era Society 5.0
90
Society 5.0 merupakan era revolusi teknologi yang mendorong perubahan paradigm dalam
pendidikan tinggi. Di era ini, pendidikan tinggi dituntut tidak hanya dapat mentrasferkan ilmu
pengetahuan, tetapi juga dituntut agar dapat mempersiapkan mahasiswa menjadi pemikir yang
kritis, inovatif dan adaptif dalam menghadapi perubahan yang cepat. Perubahan paradigma ini
memerlukan transformasi dalam kurikulum, metode pengajaran dan insfratrutur teknologi.
Berikut akan kami jelaskan terkait beberapa prubahan paradigma yang mengacu kepada
konsep kurikulum, metode pengajaran dan insfrastruktu teknologi dalam pendidikan sebagai
berikut :
Pertama, Konsep Kurikulum: Dalam Konsep Tradisional, kurikulum pendidikan tinggi
masih sring bersifat statis dan terfokus kepada pengetahuan dasar dalam disiplin ilmu tertentu,
91
namun di Era Society 5.0, kurikulum pendidikan khususnya di perguruan tinggi harus bersifat
dinamis dan responsive terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar kerja yang berkembang
pesat. Hal ini berarti sebuah kurikulum harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut :
 Interdisipliner : Kurikulum diharapkan dapat lebih terbuka terhadap pendekatan
interdisipliner, dimana mata pelajaran dan pengetahuan yang berbeda diintegrasikan untuk
menghasilkan pemikiran yang lebih holistic. Salah satu bahan kajian yang memerlukan
pendekatan interdisipliner adalah kajian terkait Studi Islam, dalam kajian islam yang terbilang
kompleks diperlukas sebuah pendekatan interdisipliner untuk memahami Islam sebagai entitas
agama namun juga sebaga sistem budaya, pradaban, komunitas politik, dan entitas ekonomi.28
 Kurikulum yang disesuikan : Kurikulum harus dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan minat individu mahasiswa, perguruan tinggi perlu memberikan lebih banyak
fleksibilitas dalam pemilihan mata kuliah dan jalur pendidikan, salah satu yang menunjang

27
Dwi,
30 “Tujuan Dan Manfaat Akreditasi - UMSU Kampus Terbaik.”
28
Mokh Fatkhur Rokhzi, “Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam,” Modeling: Jurnal Program Studi PGMI 2
(2015): 85–94, https://api.semanticscholar.org/CorpusID:218079568.
pelaksanaan kurikulum dengan indicator tersebut adalah kurikulum merdeka, Dengan
menerapkan Kurikulum Merdeka, guru dapat mengidentifikasi minat, bakat, dan kemampuan
siswa melalui penilaian pembelajaran.29
 Orientasi pada keterampilan : Pendidikan tinggi harus lebih menekankan
pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah kreatifitas, komunikasi dan literasi
digital sebagai bagian integral dari kurikulum. 30
Kedua, Metode pengajaran : Perubahan dalam metode pengajaran menjadi esensial dalam
pemenuhan tuntutan Society 5.0. tradisionalnya, pengajaran sering terpusat pada kuliah yang
95
terfokus kepada penyampaian informasi dari dosesn, namun di era Society 5.0, metode
penagajaran harus menjadi lebih berorintasi pada mahasiswa dan teknologi. Hal ini mencakup
beberapa model pembelajaran seperti
 Model pembelajaran aktif, dalam hal ini metode pengajaran harus lebih berfokus
kepada pembelajaran aktif, dimana mahasiswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
berkolaborasi dan berpartisipasi dalam proyek praktis.31
 Pembelajaran BerbasisTeknologi: Teknologi seperti pembelajaran daring,
simulasi dan kecerdasan buatan dapat digunakan dalam meningkatkan pengalaman belajar
mahasiswa. 32
 Pendekatan Berorientasi pada Keterampilan: Pengajaran Harus lebih berorientasi
pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan era Society 5.0, seperti
pemrograman, analitik data dan kemampuan berfikir kritis. 33
Ketiga, Insfrastrutur Teknologi : Perguruan tinggi juga harus beriventasi dalam
insfrastruktur teknologi yang memadai untuk mendukung pendidikan yang lebih modern dan
42
berorientasi pada teknologi34, hal ini melibatkan beberapa akses seperti: Penyediaan Akses
74
Internet yang cepat dan stabil dalam mendukung pembelajaran daring dan akses sumber daya
93
online yang diperlukan oleh mahasiswa dan dosen. Platform E Learning, penggunaan platform
E-Learning yang kuat dan mudah digunakan memudahkan mahasiswa dan dosen dalam
mengelola materi pelajaram, tugas dan integrasi antar mahasiswa dan dosen. Laboratorium
Virtual dan sumber daya online yang memungkinkan mahasiswa dalam menerapkan
eksperimen dan penelitian tanpa batasan waktu, tempat dan fisik. Kelas pintar merupakan
sebuah perancangan kelas pembelajaran yang mendukung pembelajaran interaktif dan berbasis

29
Kristantyo Wisnubroto, “Indonesia.Go.Id - Kurikulum Untuk Mitigasi Ketertinggalan Pembelajaran,”
accessed September 28, 2023, https://indonesia.go.id/kategori/editorial/4234/kurikulum-untuk-mitigasi-
ketertinggalan-pembelajaran?lang=1.
34
30
Illah Sailah (Ditjen Dikti), Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan, 2014.
31
Cut K Wardani, “Aktifitas Kegiatan Pelatihan ALFHE: Sasaran” (n.d.), accessed September 28, 2023,
www.dbe-usaid.org.
32
32
Rahmi Rivalina and Sudirman Siahaan, “Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran: Kearah Pembelajaran
Berpusat Pada Peserta Didik,” Jurnal Teknodik 0, no. 2 SE-Articles (June 29, 2020): 73–87,
43
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/690.
34
33
Illah Sailah (Ditjen Dikti), Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan.
10
34
Zübeyde Yaraş and Fikriye Kanatlı Öztürk, “Society 5.0 in Human Teknology Integration : Digital
Transformation In Educational Organization,”
62
International Journal of Progressive Education 18, no. 1 (2021):
2022, accessed September 28, 2023, http://www.keidanren.or.jp/en/.
teknologi.
Dari keseluruhan perubahan paradigama diatas, dapat mencerminkan komitmen pendidikan
tinggi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang dibawa oleh teknologi dan
99
mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan dan pemahaman yang relevan dengan era
society 5.0 yang semakin berhubungan dan selalu berinovasi. Dengan demikian pendidikan tinggi
83
menjadi peran kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang di era revolusi teknologi ini.

C. Peran Kunci Pelaksanaan Akreditasi dalam Transformasi Pendidikan Tinggi


98
Penjalanan menuju Era Society 5.0, dimana teknologi dan inovasi mengubah hampir setiap
asepk kehdiupan kita, peran pendidikan tinggi menjadi semakin vital. Perguruan tinggi
diharuskan dapat bertransformasi secara signifikan dalam mempersipkan mahasiswa dengan
keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan perubahan yang pesat ini.35 Dalam konteks
ini, akreditasi memainkan peran kunci yang tidak bisa diabaikan dalam mendukung transformasi
pendidikan tinggi.
Akreditasi yang pada dasarnya merupakan proses penilaian independen terhadap lembaga
pendidikan tinggi oleh badan akreditasi yang diakui, bukan hanya sekedar tindakan
administrative. Akreditasi memiliki dampak yang mendalam pada cara perguruan tinggi
beroprasi, mengajar dan mempersiapkan mahasisw mereka, ini merupakan alat penting dalam
60
memastikan bahwa perguruan tinggi tetap relevan dalam tantangan Era Society 5.0.
Dalam pembahasan ini kita akan mengakaji terkait peran kunci pelaksanaan akreditasi dalam
60
trasformasi pendidikan tinggi menuju era society 5.0, dalam kajian ini kami merangkum ada 4
peran penting dari pelaksanaan akreditasi sebegai berikut :
Pertama, Akreditasi menjadi alat evaluasi dalam memastikan standar kualitas pendidikan
tinggi yang sesuai dengan era Society 5.0.
Tidak dapat di pengkiri pelaksanaan akreditasi merupakan salah satu bentuk evaluasi
pendidikan. Berdasarkan pemaparan Hittenden (1994) dalam buku evaluasi Pendidikan oleh
64
zainal Arifin menyampaikan bahwa tujuan penilaian (Assesment Purpose) adalah Keeping Track,
Checking-Up, Finding-Out, and Suming Up” 36
7
Keeping Track, yaitu menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Cheking-Up, yaitu pengecekan atas ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran.
Finding Out yaitu pencarian, penemuan, dan penditeksian atas kekurangan, kesalahan atau
kelemahan peserta didik dalam pembelajaran, sehingga pendidik dapat dengan cepat mencari
alternative solusinya.
Summing Up, yaitu penyimpulan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kopetensi yang
telah di tetapkan . hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan

2
35
Prof.
16 Dr. Edy Suandi Hamid, “Menghadapi Era Society 5.0, Perguruan Tinggi Harus Ambil Peran.”
36
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 8th ed. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 15.
77
belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat yang sangat banyak, hal ini tidak hanya
memberikan manfaat kepada guru, namun juga berdampak kepada orang tua, masyarakat dan
37
bahkan para pengguna kebijakan. dengan adanya penerapan akreditasi khususunya di era
Society 5.0 menjadi sebuah alat penjaminan standar pendidikan termasuk integrasi teknologi dan
inovasi dalam proses pembelajaran yang telah dijabarkan sebelumnya.
Kedua, Mendorong Inovasi dan Adaptasi Kurikulum.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya pelaksanaan akreditasi menjadi stimulant khusus bagi
82
perguruan tinggi untuk terus berinovasi dalam merancang kurikulum yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia industri.
48
Dalam menghadapi era society 5.0 adaptasi dan kopetensi menjadi hal yang harus diterapkan
bagi setiap satuan pendidikan38. Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan dapat
mengurangi beban siswa namun juga di harapkan dapat mengembangkan kreativitas dan
kecerdasan beragam mereka, serta memabngun karakter yang kuat. Perguruan tinggi diharapkan
dapat memberikan inovasi-inovasi dan mahasiswa juga di harapkan dapat menjadi pengerak
utama inovasi di Indonesia.39
Dengan demikian, akreditasi di perguruan tinggi dan kurikulum merdeka dapat menjadi
pendorong pelaksanaan inovasi dan adaptasi kurikulum melalui penjaminan mutu pendidikan,
peningkatan kualitas, proses pembelajaran, pemberian kesempatan kepada guru dan siswa untuk
lebih fleksibel dalam merancang pembelajaran serta membimbing dan membantu siswa menjadi
81
individu yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Ketiga, Menilai Kesiapan Perguruan Tinggi Dalam Menghadapi Perubahan.
Sebagai mana telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, salah satu tujuan akreditasi
salah satunya adalah sebagai proses penilaian dengan mengacu kepada indikator tertentu sebagai
bentuk rekomendasi terkait kelayakan pelaksanaan sebuah satuan pendidikan ataupun program
pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi.40 sehingga dengan adanya penerapan akreditasi dapat
menjadi sebuah acuan rekomendasi bagai sebuah perguruan tinggi terkait kesiapan dalam
mengahadapi era Society 5.0. hal ini juga menjadi sebuah bahan evaluasi sehingga lembaga dapat
menilai dimana hal yang menjadi kekurangan dan wajib diperbaiki dan dimana bagian yang
menjadi kelebihan dan wajib untuk dipertahankan dan dikembangkan.
Keempat, Menyediakan Pemantauan dan dorongan berkelanjutan.
Dengan adanya proses akreditasi yang berkala, perguruan tinggi diberikan kesempatan untuk
terus meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana yang ditelah dipaparkan sebelumnya,

5
37
Septian Aristya et al., “CIPP: Implementation of the Educational Evaluation Model,” Jurnal Evaluasi dan
Pembelajaran 5, no. 1 (March 27, 2023): 72–81, accessed September 20, 2023,
https://jepjurnal.stkipalitb.ac.id/index.php/hepi/article/view/84.
40
38
K. Laila dan Hendriyanto,
24
Menyiapkan Pendidik Profesional Di Era Society 5.0. Direktorat Sekolah Dasar,
2021, accessed October 11, 2023, https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-
di-era-society-50.
39
“Mendorong Inovasi Dan Kemajuan Teknologi Di Indonesia,” accessed October 11, 2023,
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/mendorong-inovasi-dan-kemajuan-teknologi-di-indonesia/.
13
40
Sekretariat Website JDIH BPK RI, “Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi.”
pelaksanaan akreditasi tidak hanya sebatas pada proses penilaian namun tetap dilaksanakan
pemantauan minimal 1 kali dalam 1 priode pelaksanaan akreditasi selanjutnya. BAN PT akan
3
melakukan pemantauan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam lima tahun dan paling lambat
dilaksanakan 1 (satu) tahun sebelum jangka waktu peringkat akreditasi berakhir.41

Kesimpulan
33
Menghadapi era Society 5.0 yang disertai dengan perkembangan teknologi dan inovasi,
menjadikan penerapan akreditasi di perguruan tinggi membawa dampak yang signifikan,
Akreditasi Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat memastikan kualitas dan relevansi pendidikan
tinggi dan juga dituntut untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi perubahan yang cepat,
85
sehingga akreditasi juga memegang peran penting sebagai solusi di era Society 5.0.
Akreditasi berperan penting dalam beberapa aspek penting yang pertama, Akreditasi
memastikan perguruan tinggi untuk tetap dapat menjaga standar kualitas pendidikan yang sesuai
dengan era baru. Hal ini melibatkan integrasi teknologi dan inovasi dalam proses pembelajaran,
sehingga mahasiswa dapat memperoleh kualifikasi yang relevan dan kompetitif di dunia usaha
usaha dan industry yang semakin bekermbang. Kedua, Akreditasi mendorong adanya inovasi dan
adaptasi kurikulum, Era society 5.0 menuntut adanya kurikulum yang dynamin dan responsive
terhadap perubahan teknologi dan tuntutan industry. Dengan adanya akreditasi dapat mendorong
perguruan tinggi untuk dapat berinovasi dalam merancang kuriulum yang relevan dan dapat
mengadopsi metode pengajaran yang inovatif. Ketiga, pelaksanaan akreditasi juga memberikan
manfaat berkelanjutan dengan memberikan pemantauan berkala dan dorongan untuk peningkatan
mutu pendidikan. Proses akreditasi yang berkelanjutan memungkinkan perguruan tinggi untuk
75
terus meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat. keempat, penerapan akreditasi juga menguntungkan mahasiswa dan masyarakat
69
dengan memberikan jaminan bahwa lembaga pendidikan telah memenuhi standar pendidikan
yang tinggi. Hal ini membantu mahasiswa mendapatkan mutu pendidikan yang bermutu dan
relevan dan juga memberikan jaminan kepercayaan kepada masyarakat bahwa lulusan pergurua
tinggi telah memenuhi standar yang ketat dan sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dalam kesimpulannya, penerapan akreidtasi diperguruan tinggi di era Society 5.0 merupakan
esensi dalam memastikan bahwa sebuah perguruan tinggi tetap relevan, berkualitas, dan adaptif
terhadap perubahan yang terbilang cepat dalam teknologi dan masyarakat. Akreditasi memainkan
peran kunci dalam memastikan standar kualitas pendidikan tinggi yang sesuai dengan era baru
78
dan mendukung transformasi pendidikan tinggi agar memenuhi tuntutan masa depan yang penuh
dengan tantangan dan peluang.

Daftar Pustaka

41
BAN-PT, “Peraturan-BAN-PT-Nomor-1-Th-2020.”
73 9
Andri Irawan, Dedy Prasetya Kristiadi, Sutrisno, and Theo Ageng Mahardi. “Strategy
Perguruan Tinggi Menghadapi Masa Transisi Menuju Society 5.0 Berdasar Rantai Nilai
Potter (Case Study School of Technopreneur Nusantara).” Jurnal Sistem Informasi dan
Teknologi (SINTEK) 3, no. 1 (2023): 1–7.
50
Anshari, Muhammad Rashif. “Fungsi Penilaian Instrumen Akreditasi Bagi Institusi Perguruan
Tinggi Baru.” Al-Adl : Jurnal Hukum 13, no. 2 (2021): 391.
16
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. 8th ed. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara, 1998.
Aristya, Septian, Sugeng Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran, Mahasiswa Program Pasca Sarjana,
35 5
Uin Sultan Aji Muhammad Idris, and Uin Sultan Aji. “CIPP: Implementation of the
Educational Evaluation Model.” Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran 5, no. 1 (March 27,
2023): 72–81. Accessed September 20, 2023.
https://jepjurnal.stkipalitb.ac.id/index.php/hepi/article/view/84.
57
Asmani, Jamal Ma’ruf. Tips Praktis Membangun Dan Mengolah Administrasi Sekolah.
Yogyakarta: Diva Press, 2011.
23
BAN-PT. “Peraturan-BAN-PT-Nomor-1-Th-2020” (2020): 1–11.
29 23
https://www.its.ac.id/kpm/wp-content/uploads/sites/93/2020/03/Peraturan-BAN-PT-
Nomor-1-Th-2020-FINAL.pdf.
55
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. “MBKM
Guidebook” (2020): 1–42.
Dwi, Anugrah. “Tujuan Dan Manfaat Akreditasi - UMSU Kampus Terbaik.” Last modified
2023. Accessed September 26, 2023. https://fkip.umsu.ac.id/2023/08/01/akreditasi-
pengertian-tujuan-dan-manfaatnya/.
97
Habiburrahman. “Mengapa Akreditasi Penting.” Banpaudpnf.Kemdikbud.Go.Id (2018).
46
Accessed September 25, 2023. https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/berita/mengapa-
akreditasi-penting.
34
Illah Sailah (Ditjen Dikti). Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan, 2014.
40
K. Laila dan Hendriyanto. Menyiapkan Pendidik Profesional Di Era Society 5.0. Direktorat
24
Sekolah Dasar, 2021. Accessed October 11, 2023.
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-di-era-
society-50.
Koesoema, Doni. “Transformasi Kurikulum.” Media Indonesia, 2019. Accessed September 25,
2023. https://mediaindonesia.com/kolom-pakar/269342/transformasi-kurikulum.
Kristantyo Wisnubroto. “Indonesia.Go.Id - Kurikulum Untuk Mitigasi Ketertinggalan
Pembelajaran.” Accessed September 28, 2023.
https://indonesia.go.id/kategori/editorial/4234/kurikulum-untuk-mitigasi-ketertinggalan-
pembelajaran?lang=1.
2
Mayumi Fukuyama. “Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society.” Japan
SPOTLIGHT, no. August (2018): 8–13.
25
Pemerintah Republik Indonesia. “Peraturan Pemerintah (PP) Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.” Standar Nasional Pendidikan
28
(2014): 37. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5441/pp-no-4-tahun-2014.
63
Presiden Republik Indonesia. PP No 13 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
89
Lembaran Negara RI, 2015.
37
Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. “Menghadapi Era Society 5.0, Perguruan Tinggi Harus
Ambil Peran.” Universitas Widya Mataram. Last modified 2021. Accessed September 25,
20
2023. https://new.widyamataram.ac.id/content/news/menghadapi-era-society-50-
perguruan-tinggi-harus-ambil-peran.
21
Rahman, Abd, Sabhayati Asri Munandar, Andi Fitriani, Yuyun Karlina, and Yumriani.
“Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan.” Al Urwatul
Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam 2, no. 1 (2022): 1–8.
11
Republik Indonesia. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 Tentang
Keolahragaan.” Jdih.Bpk Ri (2022): 1–89. Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2022.
32
Rivalina, Rahmi, and Sudirman Siahaan. “Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran: Kearah
Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik.” Jurnal Teknodik 0, no. 2 SE-Articles (June
29, 2020): 73–87.
43
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/690.
30
Rokhzi, Mokh Fatkhur. “Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam.” Modeling: Jurnal Program
Studi PGMI 2 (2015): 85–94. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:218079568.
15
Rusmini. “Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi Melalui Pengembangan Sumber
Daya Manusia.” Jurnal Kependidikan Islam IAIN Sulthan Thaha Saifuddin (2015): 11–24.
4
Rustandi, Dwi. “Penggunaan Teknologi Pembelajaran Sebagai Bagian Hadapi Kondisi
Kenormalan Baru Dunia Pendidikan Tinggi.” Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.
4
Last modified 2020. Accessed September 25, 2023. https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-
dikti/kabar/penggunaan-teknologi-pembelajaran-sebagai-bagian-hadapi-kondisi-
kenormalan-baru-dunia-pendidikan-tinggi/.
14
Sekretariat Website JDIH BPK RI. “Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan
Tinggi,” no. 49 (2020): 2013–2015.
17
Septian Aristya, Rachmat Soe’oed, and Khojir. “Islamization of Science in the Era of Society
5.0.” AL-MUTSLA 4, no. 2 (2022): 186–200.
27
Setiawan, Agus. “Kebijakan BAN PT Tentang Akreditasi Program Studi (APS 4.0),” no.
54
November (2020). https://www.lpmu.upj.ac.id/userfiles/files/Kebijakan IAPS 4.0.pdf.
Stefany, Stella. “Utilisasi Teknologi Dalam Pendidikan Tinggi Di Indonesia, Dosen Siap
Berubah?” Media Indonesia. Last modified 2022. Accessed September 25, 2023.
https://mediaindonesia.com/opini/503416/utilisasi-teknologi-dalam-pendidikan-tinggi-di-
indonesia-dosen-siap-berubah.
Wardani, Cut K. “Aktifitas Kegiatan Pelatihan ALFHE: Sasaran” (n.d.). Accessed September
28, 2023. www.dbe-usaid.org.
10
Yaraş, Zübeyde, and Fikriye Kanatlı Öztürk. “Society 5.0 in Human Teknology Integration :
Digital Transformation In Educational Organization.” International Journal of Progressive
Education 18, no. 1 (2021): 2022. Accessed September 28, 2023.
62
http://www.keidanren.or.jp/en/.
“Mendorong Inovasi Dan Kemajuan Teknologi Di Indonesia.” Accessed October 11, 2023.
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/mendorong-inovasi-dan-kemajuan-teknologi-di-
indonesia/.
6
“Perspektif MBKM Dalam Pendidikan Tinggi - Universitas Muhammadiyah Metro.” Accessed
76
September 25, 2023. https://ummetro.ac.id/perspektif-mbkm-dalam-pendidikan-tinggi/.
70
“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945” (2022): 1–42. Accessed September
39
24, 2023. https://www.mkri.id/public/content/infoumum/regulation/pdf/UUD45 ASLI.pdf.
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

41% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
37% Internet database 23% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
31% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

media.neliti.com
1 3%
Internet

researchgate.net
2 2%
Internet

kingramli.com
3 2%
Internet

journal.uad.ac.id
4 1%
Internet

jepjurnal.stkipalitb.ac.id
5 1%
Internet

ummetro.ac.id
6 1%
Internet

repository.radenintan.ac.id
7 1%
Internet

pauddikmasaceh.kemdikbud.go.id
8 1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

sintek.stmikku.ac.id
9 <1%
Internet

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta on 2023-06-08


10 <1%
Submitted works

ejournal.unib.ac.id
11 <1%
Internet

123dok.com
12 <1%
Internet

baee.mercubuana.ac.id
13 <1%
Internet

ijcaonline.org
14 <1%
Internet

neliti.uinjambi.ac.id
15 <1%
Internet

eprints.walisongo.ac.id
16 <1%
Internet

jurnal.stainmajene.ac.id
17 <1%
Internet

rankannauli.com
18 <1%
Internet

afikrizain.blogspot.com
19 <1%
Internet

itera on 2023-10-23
20 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

etheses.iainponorogo.ac.id
21 <1%
Internet

repository.umsu.ac.id
22 <1%
Internet

IAIN Surakarta on 2020-07-26


23 <1%
Submitted works

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2023-06-19


24 <1%
Submitted works

agribusiness.agriculture.unhas.ac.id
25 <1%
Internet

digilib.uinkhas.ac.id
26 <1%
Internet

docplayer.info
27 <1%
Internet

seminar.uad.ac.id
28 <1%
Internet

comengapp.com
29 <1%
Internet

ejournal.iainpalopo.ac.id
30 <1%
Internet

unimuda.e-journal.id
31 <1%
Internet

ejournal.radenintan.ac.id
32 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

Siti Majidah, Istianah Istianah. "Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P...


33 <1%
Crossref

ejournal.iainkendari.ac.id
34 <1%
Internet

journal.uinsi.ac.id
35 <1%
Internet

aweather.org
36 <1%
Internet

ijmmu.com
37 <1%
Internet

IAIN Ponorogo on 2023-09-13


38 <1%
Submitted works

ojs.iai-darussalam.ac.id
39 <1%
Internet

e-prosiding.umnaw.ac.id
40 <1%
Internet

websiteedukasi.com
41 <1%
Internet

IAIN Pontianak on 2023-12-12


42 <1%
Submitted works

jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id
43 <1%
Internet

Universitas Pendidikan Indonesia on 2021-11-05


44 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

bpm.uad.ac.id
45 <1%
Internet

akreditasipaudikmas.blogspot.com
46 <1%
Internet

eprints.unm.ac.id
47 <1%
Internet

Universitas Ibn Khaldun on 2021-01-01


48 <1%
Submitted works

news.bsi.ac.id
49 <1%
Internet

neliti.com
50 <1%
Internet

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta on 2023-04-14


51 <1%
Submitted works

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta on 2023-04-30


52 <1%
Submitted works

Universitas Pelita Harapan on 2023-12-10


53 <1%
Submitted works

auditkinerja.com
54 <1%
Internet

kampusmerdeka.uai.ac.id
55 <1%
Internet

lonsuit.unismuhluwuk.ac.id
56 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

jurnal.jurmat.com
57 <1%
Internet

journal.uinsgd.ac.id
58 <1%
Internet

A Veronika Vena, K.Y.E. Aryanto, I.N. Sukajaya. "Fuzzy Analytic Networ...


59 <1%
Crossref

Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2020-...


60 <1%
Submitted works

M. Iksan Kahar, Hairuddin Cika, Nur Afni, Nur Eka Wahyuningsih. "PEN...
61 <1%
Crossref

National University Of Science and Technology on 2023-05-02


62 <1%
Submitted works

abdidas.org
63 <1%
Internet

ihdanuha.blogspot.com
64 <1%
Internet

IAIN Purwokerto on 2023-05-22


65 <1%
Submitted works

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara on 2019-05-03


66 <1%
Submitted works

jurmafis.untan.ac.id
67 <1%
Internet

Fadila Manja Putri, Zariul Antosa, Munjiatun Munjiatun. "Analisis Kesia...


68 <1%
Crossref

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta on 2022-06-23


69 <1%
Submitted works

jurnal.stie-aas.ac.id
70 <1%
Internet

kalderanews.com
71 <1%
Internet

es.scribd.com
72 <1%
Internet

garuda.kemdikbud.go.id
73 <1%
Internet

repo.stikmuhptk.ac.id
74 <1%
Internet

umk.ac.id
75 <1%
Internet

rsisinternational.org
76 <1%
Internet

arfors.blogspot.com
77 <1%
Internet

blog.teknokrat.ac.id
78 <1%
Internet

doku.pub
79 <1%
Internet

ejournal.yasin-alsys.org
80 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

id.123dok.com
81 <1%
Internet

khakashimi.wordpress.com
82 <1%
Internet

kumparan.com
83 <1%
Internet

pascasarjana.umm.ac.id
84 <1%
Internet

penulis.ukm.um.ac.id
85 <1%
Internet

proceeding.unnes.ac.id
86 <1%
Internet

rotasibumi782.wikidot.com
87 <1%
Internet

text-id.123dok.com
88 <1%
Internet

uii.ac.id
89 <1%
Internet

Higher Education Commission Pakistan on 2022-03-09


90 <1%
Submitted works

IAIN Tulungagung on 2023-07-05


91 <1%
Submitted works

Syamsul Bahri. "KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLA...


92 <1%
Crossref

Sources overview
Similarity Report ID: oid:7795:48238458

Universitas Negeri Jakarta on 2016-01-07


93 <1%
Submitted works

Universitas Negeri Jakarta on 2016-12-16


94 <1%
Submitted works

Universitas Pendidikan Indonesia on 2021-06-03


95 <1%
Submitted works

digilib.uinsby.ac.id
96 <1%
Internet

ojs.uninus.ac.id
97 <1%
Internet

UIN Sunan Gunung DJati Bandung on 2023-08-03


98 <1%
Submitted works

Universitas Diponegoro on 2021-01-08


99 <1%
Submitted works

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin on 2022-12-15


100 <1%
Submitted works

repositori.uin-alauddin.ac.id
101 <1%
Internet

zombiedoc.com
102 <1%
Internet

Sources overview

You might also like