Koas IPD RS Mardi Waluyo / 11.2016.343 Definisi • Ensefalopati hepatik (EH) merupakan sindrom neuropsikiatri yang dapat terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat dengan beragam manifestasi, mulai dari ringan hingga berat, mencakup perubahan perilaku, gangguan intelektual, serta penurunan kesadaran tanpa adanya kelainan pada otak yang mendasarinya. Patofisiologi Pemeriksaan Penunjang • Elektroensefalografi (EEG) mendeteksi derajat EH – Tampak peninggian amplitudo dan penurunan jumlah siklus gelombang per detik. Terjadi penurunan frekuensi gelombang normal alfa (8-12 Hz). • Computed Tomography Scan (CT-Scan) menyingkirkan kemungkinan lesi intrakranial. • Pemeriksaan pungsi lumbal menyingkirkan kemungkinan infeksi sistem saraf pusat (SSP). Pemeriksaan Penunjang • Gula darah sewaktu (GDS) menyingkirkan kemungkinan gangguan metabolik, seperti hipoglikemia dan hiperglikemia. • Kadar elektrolit serum menyingkirkan kemungkinan adanya ketidakseimbangan elektrolit. • Kadar ammonia darah (serum) – > 100 mg/100 ml darah – Menentukan derajat EH Alur Diagnosis dengan Kecurigaan Ensefalopati Hepatikum Gejala Klinis Penatalaksanaan Non Medikamentosa • Target: menurunkan produksi dan absorpsi ammonia • Diet protein perhari pada pasien dengan penyakit hepar :1,0-1,5g/kgBB/hari Penatalaksanaan Medikamentosa 1. Non-absorbable Disaccharides (Laktulosa) – Penurunan sintesis dan uptake amonia dengan menurunkan pH kolon – Laktulosa monosakarida oleh flora normal sebagai sumber makanan pertumbuhan flora normal usus menekan bakteri lain yang menghasilkan ureasemerubah amonia (NH3) amonium (NH4+) – Dosis: 2 x 15-30 ml/hari selama 3-6 bulan – Konsumsi berlebihan: dehidrasi dan hiponatremia Penatalaksanaan Medikamentosa 2. Antibiotik(spektrum luas) – Menurunkan produksi amonia dengan menekan pertumbuhan bakteri yang menghasilkan amonia – Pilihan: Rifaximin – Dosis :2 x 550 mg selama 3-6 bulan Penatalaksaan Medikamentosa 3. L-Ornithine L-Aspartate (LOLA) – Meningkatkan metabolisme amonia di hati dan ototmenurunkan amonia di dalam darah – Mengurangi edema serebri pada pasien EH – Memperbaiki status mental – Dosis: 20 g/hari secara intravena