You are on page 1of 11

DIAGNOSIS DAN

INTERVENSI
KELOMPOK 7
Tugas 1
■ Diagnosis gizi adalah identifikasi dan memberi nama masalah gizi yang spesifik dimana
RD bertanggung jawab untuk menanganinya secara mandiri.
■ Komponen dari diagnosa gizi ada 3 yaitu :
Problem atau masalah
Etiologi : boleh lebih dari satu
Sign/symptom : yang menunjukkan tanda gejala gizi dari problem gizi
 Langkah-langkah yang dilakukan opada saat diagnosa gizi adalah
1. Menentukan masalah gizi dari pengkajian assesmen gizi yang dilakukan.
2. Menentukan penyebab atau faktor yang berkontribusi terhadap masalah gizi, bisa
satu atau lebih etiologi.
3. Menentukan tanda dan gejala yang berhubungan dengan masalah gizi
 Domain yang terdapat dalam diagnosa gizi adalah :
1. Domain asupan
2. Domain clinis
3. Domain perilaku
Tugas 2
Workshop 2 tugas 3.
Data Riwayat gizi dan antropometri adalah :
1. FH
Data riwayat gizi (recall 24 jam )
E = 1050 kkal
P = 27 gr
Recomendasi = (Peningkatan kebutuhan energi)
E = 2089,41 kkal
P = 70,2 gr
FH.1.1.1 Asupan energi 50% (karena mual dan muntah, kurang nafsu makan)
FH. 1.5.3 Asupan Protein 38,5 %
2. AD
AD.1.1.1 Tinggi Badan = 160 cm
AD.1.1.2 berat Badan = 44 kg
AD. 1.1.4 Perubahan berat badan = 8,5 % selama 1 bln
AD. 1.1.5 IMT = 17,19  underweight (Tampak kurus), kehilangan lemak subkutan
kemungkinan masalah gizi :
 Inadekuat energi intake
 E = Mual muntah, tidak nafsu makan
 S/S = asupan energi < 50%
 Inadekuat Protein Intake
 E = Mual muntah, tidak nafsu makan
 S/S = asupan Protein < 50%
 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
 E = penurunan asupan energi, peningkatan kebutuhan energi, mual dan muntah.
 S/S = Penurunan berat badan >5% dalam 1 bulan, asupan energi <50%
 Malnutrisi
E = penurunan asupan energi, peningkatan kebutuhan energi, mual dan muntah, nafsu
makan menurun.
S/S = Penurunan berat badan >5% dalam 1 bulan, asupan energi <50%, IMT kurang
(17,19), tampak kurus dan kehilangan lemak subkutan.
Masalah Gizi yang paling Potensial
adalah Malnutrisi
■ Diagnosis Gizi : NC.4.1. Malnutrisi (P) berkaitan dengan penurunan asupan,
peningkatan kebutuhan, mual muntah dan nafsu makan turun (E) ditandai dengan
penurunan berat badan >5%, IMT (17,19) kurang, asupan energi dan protein <50%
(S/S)
■ Diagnosa gizi : NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang
terpapar informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai dengan sering
makan bakwan goreng dan kurang suka makan sayur dan buah.
Intervensi
■ Intervensi gizi adalah aktivitas untuk menanggulangi masalah gizi yang teridentifikasi, melalui perencanaan
dan implementasi tindakan atau intervensi gizi sesuai dengan kebutuhan klien.
■ Langkah yang dilakukan saat intervensi gizi yaitu :
1. menentukan Perencanaan intervensi
Tujuan : Meningkatkan status gizi
Rencana : meningkatkan berat badan dalam waktu 1 bulan
2. Implementasi
Strategi :
1. pemberian makanan dan zat gizi
2. edukasi gizi
3. konseling gizi
4. koordinasi asuhan
 Domain dalam intervensi gizi
1. pemberian makanan dan zat gizi
2. edukasi gizi
3. konseling gizi
4. koordinasi asuhan
Diagnosa Gizi Tujuan Intervensi

P Malnutrisi Mengoreksi/meningkatkan status gizi


(berat badan) dengan cara
meningkatkan asupan makan dalam
waktu 1 bulan
E penurunan asupan energi, peningkatan kebutuhan Strategi :
energi, mual dan muntah, nafsu makan menurun pemberian makanan dan zat gizi

S Penurunan berat badan >5% dalam 1 bulan,


asupan energi <50%, IMT kurang (17,19), tampak
kurus dan kehilangan lemak subkutan.
Diagnosa Gizi Tujuan Intervensi

P Pemilihan makanan yang salah Pasien mampu memilih makanan yang


benar sesuai gizi seimbang
E kurang terpapar informasi yang akurat Strategi :
terkait gizi sebelumnya Edukasi tentang materi pemilihan makanan
yang benar terkait kondisi TB
S sering makan bakwan goreng dan kurang Target : dalam waktu 3 hari pasien mau
suka makan sayur dan buah makan sayur dan buah
Strategi Intervensi
Preskripsi diet =
■ Jenis diet : TKTP
■ Jumlah energi dan Protein E= 2086,41 kkal, P = 70,2 gr
■ Bentuk makanan : padat dan cair
■ Frekuensi = 8 kali
■ Rute: setiap 3 jam
■ Edukasi Gizi : Konseling gizi tentang bentuk makanan, makanan yang boleh dan tidak boleh.
■ Implementasi Gizi dengan cara
1. mengkomunikasikan kepada pasien dan keluarga tentang intervensi gizi yang akan dilakukan
2. meningkatkan asupan makan pasien sesuai kemampuan oral atau ada alternatif lain apabila asupan
kurang (Modifikasi makanan padat dan cair)
3.Edukasi terkait pemberian makanan dan frekuensi lainnya
4. Koordinasi dengan petuga skesehatan lainnya
■ Waktu = 8 kali per hari (Makanan padat : 3 kali makan utama @250kkal, 2 kali selingan @100 kkal,
makanan cair 3 kali @400kkal)
■ Identifikasi sumber yang diperlukan yaitu =
data Primer : Observasi langsung (Recall)
data sekunder : dari rekam medis
Target Intervensi

■ Status gizi membaik dalam waktu 1 bulan  IMT Normal


■ Asupan energi dan protein total meningkat >75% dari kebutuhan
■ Penilaian data fisik fokus gizi membaik
Tujuan Intervensi
Tujuan :
■ Meningkatkan status gizi/berat badan
■ Memberikan edukasi sehingga pasien mampu memilih makanan yang benar
Preskripsi diet :
1. Jumlah :
Energi : 2089,41 kkal (38,7 kkal/kg BBI)
Protein : 70,2 gr (1,3 gr/KG BBI)
2. Jenis diet TKTP
3. Bentuk makanan : Padat dan cair
4. Strategi : Edukasi gizi
5 Frekuensi dan Rute : 8 kali per hari (Makanan padat : 3 kali makan utama @250kkal,
2 kali selingan @100 kkal, makanan cair 3 kali @400kkal)

You might also like