You are on page 1of 10

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 138 - 147

PENGARUH SERTIFIKASI DAN KINERJA GURU TERHADAP


PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 2 BANDA ACEH
Khairul Azwar1, Yusrizal2, Murniati, AR3
1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111, Indonesia
email: aruel_83@yahoo.com

Abstract: Teacher certification program is a government program as an effort to obtain


professional teachers. The government expects that the certification improve teacher performance
and the national education quality especially student learning outcomes. The general objective of
this study was to find out to what extent the certification and teacher performance influence student
learning outcomes in SMPN 2 Banda Aceh State Junior High School. The specific objectives of
this study was to describe (1) the influence of the certification on the improvement of student
learning outcomes in SMPN 2 Banda Aceh State Junior High School and (2) the influence of the
teacher performance on the improvement of student learning outcomes in SMPN 2 Banda Aceh
State Junior High School in planning and implementing learning process. This study used
descriptive design with qualitative approach that focused on correlation of the variables, that is
teacher certification (X1), teacher performance (X2), and learning outcomes (Y). Population of this
study was all teacher in SMPN 2 Banda Aceh State Junior High School while samples were
teachers who have had the certification. Data were collected through questionnaire, observation,
and documentation. Data from questionnaire that have been scored for teacher certification and
performance then were processed by using statistic method. The results showed that there was
significant correlation of teacher certification and performance with the student learning
outcomes, that is (1) there was positive influence of the teacher certification on student learning
outcomes and (2) there was positive influence of the teacher performance on student learning
outcomes.

Keywords: The Influence of Teacher Certification and Performance.

Abstrak: : Program sertifikasi guru merupakan program dari pemerintah sebagai upaya untuk
mendapatkan guru yang profesional. Dengan adanya sertifikasi guru, pemerintah berharap kinerja
guru akan meningkat dan pada gilirannya mutu pendidikan nasional akan meningkat pula terutama
hasil belajarsiswa. Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pengaruh
sertifikasi dan kinerja guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Banda Aceh.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pengaruh positif sertifikasi guru
terhadap peningkatan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Banda Aceh. (2) Pengaruh kinerja Guru
Sertifikasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Banda Aceh dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang berfokus pada pengungkapan hubungan
antar variabel, yaitu Sertifikasi Guru (X1) Kinerja Guru (X2) dan Hasil Belajar (Y).Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Guru di SMP Negeri 2 Banda Aceh. Sedangkan sampel guru-guru
yang telah memiliki sertifikat pendidik. dan Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan
menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi, sedangkan metode pengolahan dalam
penelitian ini adalah data hasil kuisioner yang telah diberi bobot untuk sertifikasi dan kinerja guru
yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Banda Aceh, yang selanjutnya
diolah dengan metode statistik. Hasil penelitian meninjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antar asertifikasi dankinerja guru terhadap peningkatan hasil belajar yaitu (1) Terdapat
pengaruh yang positif antar asertifikasi guru terhadap hasil belajar siswa. (2) Terdapat pengaruh
yang positif antara kinerja guru terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci : Pengaruh Sertifikasi Dan Kinerja Guru.

Volume 3, No. 2, Mei 2015 138


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN (e) Menguasai landasan pendidikan; (f)


Undang-undang Republik Indonesia Nomor Mengelola interaksi belajar mengajar; (g)
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Menilai prestasi siswa untuk kepentingan
Nasional pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa: pengajaran; (h) Mengenal fungsi dan program
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bimbingan dan penyuluhan di sekolah; (i)
bertugas merencanakan dan melaksanakan Mengenal dan menyelenggarakan administrasi
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, sekolah; dan (j) Memahami prinsip-prinsip dan
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta hasil penelitian pendidikan.
melakukan penelitian dan pengabdian kepada Sertifikasi diperoleh melalui penilaian
masyarakat, terutama bagi pendidik pada portofolio yang berisikan hasil dari kinerja guru
perguruan tinggi. yang meliputi penilaian terhadap empat
Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik kompetensi yaitu kompetensi pedagogik,
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar kompetensi profesional, kompetensi pribadi serta
Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah kompetensi sosial. Portofolio disusun
pendidik profesional, termasuk guru bimbingan berdasarkan panduan penyusunan portofolio
konseling (guru BK) atau konselor dan guru yang yang berisikan: (1) panduan tersebut memuat
diangkat dalam jabatan pengawas yang pada pengertian portofolio, (2) komponen portofolio,
uraian ini selanjutnya disebut guru. Hal tersebut (3) cara pengisian instrument portofolio, (4) cara
juga dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 14 penyusunan dokumen portofolio. Adapun
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat komponen yang dinilai dalam portofolio
1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik mencakup: (a) Kualifikasi akademik, (b)
profesional dengan tugas utamanya mendidik, Pendidikan dan pelatihan, (c) Pengalaman
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengajar, (d) Perencanaan dan pelaksanaan
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan pembelajaran, (e) Penilaian dari atasan langsung,
anak usia dini jalur pendidikan formal, (f) Prestasi akademik, (g) Karya pengembangan
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. profesi, (h) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (i)
Menurut Yamin dan Martinis (2009: 135) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan
mengatakan bahwa sebagai guru yang dan sosial, (j) Penghargaan yang relevan dengan
profesional, setidaknya harus memiliki latar bidang pendidikan.
belakang pendidikan yang relevan dengan Sertifikasi adalah proses pemberian
keahlian, dan pengalaman mengajar serta sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
penggunaan kompetensi dan kewenangan guru di Sertifikasi merupakan bukti formal sebagai
ruang kelas yang meliputi: (a) Menguasai bahan; pengakuan yang diberikan kepada guru dan
(b) Mengelola program belajar mengajar; (c) dosen sebagai tenaga profesional. Dengan kata
Mengelola kelas; (d) Penggunaan media/sumber; lain sertifikasi merupakan suatu proses

Volume 3, No. 2, Mei 2015 139


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pemberian pengakuan bahwa seseorang telah sistem sehingga pembinaan profesi guru akan
memiliki kompetensi untuk melaksanakan menjadi kegiatan yang bersifat kontinu dan
pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan terprogram.
tertentu setelah lulus uji kompetensi yang Dalam Undang-Undang guru dan Dosen
diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Tenaga pasal 43 (2005), dikemukakan sebagai berikut:
Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk. Sertifikasi (1) untuk menjaga dan meningkatkan
juga dapat diartikan sebagai proses uji kehormatan dan martabat guru dalam
kompetensi yang dirancang untuk pelaksanaan tugas profesionalnya, organisasi
mengungkapkan penguasaan kompetensi profesi guru membentuk kode etik; (2) kode etik
seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) berisi
pendidik. norma dan etika yang mengikat perilaku guru

KAJIAN KEPUSTAKAAN dalam pelaksanaan tugas keprofesionalannya.


Sertifikasi Guru Pada hakikatnya, program sertifikasi guru
Sertifikasi guru dan tenaga kependidikan merupakan program dari pemerintah sebagai
pada jenis dan satuan pendidikan yang dimulai upaya untuk mendapatkan guru yang profesional.
sejak tahun 2007 dilaksanakan melalui penilaian Kedudukan guru sebagai tenaga profesional
portofolio yaitu menilai seluruh kegiatan guru di berfungsi untuk mengangkat martabat guru serta
sekolah atau di luar sekolah sehingga memberi perannya sebagai agen pembelajaran untuk
gambaran komprehensif tentang kemampuan dan meningkatkan mutu pendidikan nasional.
unjuk kerja guru. Namun sertifikasi guru dan Sebagai tenaga profesional tentunya guru
tenaga kependidikan dengan portofolio tersebut memiliki kompetensi dalam bidangnya.
dipandang banyak kelemahan maka perlu Dan kompetensi yang dimaksud meliputi
dilaksanakan dengan pola Pendidikan dan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
Latihan Profesi Guru (PLPG). kompetensi sosial/ personal dan kompetensi
Fattah (2004: 74-75) mengemukakan bahwa sosial.Rasionalnya adalah apabila kompetensi
dimensi penting guru yang bermutu terdiri dari guru bagus yang diikuti dengan penghasilan yang
aspek-aspek tentang mutu profesional jabatan cukup pula, maka akan didapati kinerjanya juga
guru dan kesesuaian dengan bidang keahlian bagus. Apabila kinerjanya bagus maka Kegiatan
yang dibutuhkan. Mewujudkan mutu profesional Belajar Mengajar (KBM) juga bagus. Dengan
jabatan guru dan kesesuaian dengan bidang KBM yang bagus diharapkan dapat membuahkan
keahlian yang dibutuhkan, memerlukan suatu pendidikan yang bermutu. Pemikiran itulah yang
usaha strategis dari berbagai stakeholders yang mendasari bahwa guru perlu diberikan sertifikat
bertanggung jawab terhadap mutu profesional pendidik sebagai pengakuan akan
guru. Menurutnya, upaya-upaya pembinaan profesionalisme guru.
profesi guru perlu dilakukan di dalam suatu Kinerja guru

Volume 3, No. 2, Mei 2015 140


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kinerja atau Performance sering disebut dilakukan siswa selama pembelajaran


dengan unjuk kerja. Kinerja menurut LAN berlangsung. Dalam kegiatan tersebut secara
(Lembaga Administrasi Negara) adalah sebagai terperinci dijelaskan kemana siswa itu akan
prestasi kerja atau pelaksanaan kerja, atau hasil dibawa (tujuan), apa yang harus dipelajari (isi
unjuk kerja. Menurut August W. Smith Kinerja bahan pelajaran) dan bagaimana kita mengetahui
adalah Performance is output derives from bahwa siswa telah mencapainya (penilaian).
processes, human otherwise yaitu hasil dari suatu Seorang guru yang memiliki kompetensi
proses yang dilakukan manusia. Sedangkan profesional, harus dapat memilih berbagai
Mangkunegara mengatakan: Kinerja adalah metode pembelajaran yang disesuaikan dengan
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik secara tujuan atau indikator yang ingin dicapai,
kualitas maupun kuantitas yang dicapai persatuan kesesuaian dengan bahan pembelajaran.
periode waktu dalammelaksanakan tugasnya sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Nurdin (2005: 65) bahwa Penggunaan suatu
kepadanya. metode mengajar yang efektif harus berdasarkan
Menurut Mangkuprawira dan Vitalaya tujuan khusus yang hendak dicapai. Demikian
(Yamin dan Martinis, 2009) menyatakan pula kesesuaiannya dengan bahan pelajaran.
Kinerja merupakan suatu kontruksi Fathurrahman (2010) menjelaskan bahwa
multidimensi yang mencakup banyak faktor yang Evaluasi yang baik haruslah didasarkan pada
mempengaruhinya. Faktor tersebut terdiri dari tujuan pembelajaran (instructional) yang
faktor intrinsik guru (personal/ individual) atau ditetapkan oleh pendidik dan kemudian benar-
SDM dan faktor ekstrinsik. benar diusahakan pencapaiannya oleh pendidik
dan peserta didik.
Berkaitan dengan kinerja guru, wujud
Sertifikasi Dalam Peningkatan Kinerja
perilaku yang dimaksud atau yang menjadi
Guru
indikatornya adalah kegiatan guru dalam
Pada hakikatnya, program sertifikasi guru
mengelola pembelajaran, yang dimulai dari
merupakan program dari pemerintah sebagai
bagaimana seorang guru merencanakan
upaya untuk mendapatkan guru yang profesional.
pembelajaran, melaksanakan kegiatan
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional
pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, serta
berfungsi untuk mengangkat martabat guru serta
menganalisis dan menindaklanjuti hasil evaluasi
perannya sebagai agen pembelajaran untuk
pembelajaran tersebut.
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Kompetensi guru
Sebagai tenaga profesional tentunya guru
Menurut Mulyasa (2008: 28) menyebutkan
tersebut memiliki kompetensi dalam bidangnya.
Program pembelajaran tidak lain adalah suatu
Menurut Ashan (2005: 43) menyebutkan
proyeksi guru mengenai kegiatan yang harus
Kompetensi itu adalah suatu pengetahuan,

Volume 3, No. 2, Mei 2015 141


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas melalui kegiatan observasi non partisipatif dan
yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi partisipatif, wawancara, studi dokumentasi,
bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku rekaman foto atau video. Jenis penelitian
kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. deskriptif ini memfokuskan pada pengungkapan
Portofolio Guru hubungan antar variabel, yaitu Sertifikasi Guru
Portofolio merupakan bukti fisik (dokumen) (X1) Kinerja Guru (X2) dan Hasil Belajar (Y).
yang menggambarkan pengalaman berkarya/ Lokasi penelitian ini adalah Pada SMP
prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas Negeri 2 Banda Aceh. Sedangkan pelaksanaan
profesi sebagai guru dalam interval waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2014
tertentu. Atau dapat dikatakan sebagai rekaman sampai dengan Juni 2014.
kinerja guru selama menjalankan aktivitasnya Populasi adalah wilayah generalisasi yang
sebagai guru. Di mana dokumen portofolio ini terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
memuat unsur pengalaman, karya dan prestasi kualitas dan karakteristik tertentu yang
selama guru bersangkutan menjalankan peran ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
sebagai agen pembelajaran. Penilaian portofolio ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah
ini diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang bagian dari jumlah dan karakteristik yang
ditetapkan oleh pemerintah sebagaimana dimiliki oleh populasi tersebut
Keputusan Mendiknas Nomor 057/0/2007. (Sugiyono,2006;90). Pada umumnya pengertian
Dalam portofolio guru biasanya berisi butir- deskriptif dibatasi pada penelitian yang datanya
butir seperti deskripsi tentang filosofi dikumpulkan dan sampel atas populasi untuk
pembelajaran, tugas, program, produk dari mewakili seluruh populasi. Populasi dalam
kegiatan pembelajaran, deskripsi langkah- penelitian ini adalah seluruh Guru di SMP Negeri
langkah evaluasi pembelajaran untuk 2 Banda Aceh. Sedangkan sampel guru-guru
meningkatkan kualitas pembelajaran. yang telah memiliki sertifikat pendidik.
Berkaitan dengan teknik pengambilan
METODE PENELITIAN
sampel, Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa:
Penelitian ini menggunakan metode
Untuk sekedar gambaran maka apabila subjek
penelitian deskriptif dengan pendekatan
kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil
kuantitatif. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian
semua, sehingga penelitiannya merupakan
ini adalah untuk memperoleh gambaran
penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya
mengenai hubungan sertifikasi guru dan kinerja
besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-
guru. Menurut Sugiyono penyelidikan deskriptif
25% atau lebih. (Arikunto, 2007:120).
adalah penyelidikan yang digunakan untuk
Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggambarkan atau mendeskripsikan data yang
menggunakan kuisioner yang disebarkan yaitu
telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
berjumlah 30 responden. Responden yang
Pengambilan data deskriptif ini dapat dilakukan
Volume 3, No. 2, Mei 2015 142
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dimaksud adalah semua guru-guru SMP Negeri 2 (lima) dimensi yang telah dikembangkan menjadi
Banda Aceh yang telah sertifikasi. Kuisioner 10 butir pernyataan yang diberikan kepada 30
tersebut berisikan tentang sertifikasi dan kinerja responden untuk menjawabnya.
guru yang mempengaruhi peningkatan hasil Varibel Kinerja Guru (X2) Berdasarkan
belajar siswa. Untuk lebih jelasnya data yang kajian teori tentang imbalan telah di peroleh 5
terkumpul setelah diberi bobot nilai, untuk (lima) dimensi yang telah dikembangkan menjadi
sertifikasi dan kinerja guru yang mempengaruhi 10 butir pernyataan yang diberikan kepada 30
peningkatan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 responden untuk menjawabnya.
Banda Aceh sebagai berikut : Jadi dari hasi analisis instrument yang
1. Wawancara disebarkan dalam uji coba sebanyak 10 butir
a. Kepala Madrasah pernyataan terdapat 10 butir yang valid yaitu 1,
b. Guru Sertifikasi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 20. Pada taraf signifikan 0,05,
c. Teman sejawat n = 30 dengan rtabel = 0,22.
2. Observasi Varibel Hasil Belajar (Y) Berdasarkan
3. Dokumentasi. kajian teori tentang imbalan telah di peroleh 5
(lima) dimensi yang telah dikembangkan menjadi
HASIL PEMBAHASAN
50 butir pernyataan yang diberikan kepada 30
Hasil Validitas Uji coba dari 10 butir
responden untuk menjawabnya.
instrumen penelitian terhadap 30 responden
Jadi dari hasi analisis instrument yang
dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan
disebarkan dalam uji coba sebanyak 50 butir
kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
pernyataan terdapat 33 butir yang valid yaitu 2,
dalam penelitian. Validitas instrumen diuji
3, 4, 7, 9, 10, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24,
dengan menggunakan korelasi skor butir dengan
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 37, 38, 41, 42,
skor total Product Moment (Pearson). Analisis
44, 45, 48, 49, 50. Pada taraf signifikan 0,05, n =
dilakukan terhadap semua instrumen dengan
30 dengan rtabel = 0,048.
komputer program Microsoft Excel 2007 dengan
Hasil Pengujian Reliabilitas Koefisien
fungsi =correl(range_butir; range_skor_total),
reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk
dimana batas angka kritis adalah 0,05. Kriteria
melihat konsistensi jawaban butir-butir
pengujian dengan membandingkan antara r
pernyataan yang diberikan oleh responden
hitung dengan rtabel, jika rhitung> rtabel maka
Adapun alat analisisnya menggunakan metode
instrumen dianggap valid, sebaliknya jika rhitung<
belah dua (split half) dengan mengkorelasikan
rtabel maka dianggap tidak valid (drop), sehingga
total skor ganjil lawan genap, selanjutnya
instrumen tidak dapat digunakan dalam
dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus
penelitian.
Alpha Cronbach. Penghitungan dilakukan
Variabel Sertifikasi Guru (X1) Berdasarkan
kajian teori tentang imbalan telah di peroleh 5
Volume 3, No. 2, Mei 2015 143
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dengan dibantu komputer program Microsoft pada variabel hasil belajar siswa dapat dijelaskan
Excel 2007. oleh sertifikasi guru. Hasil uji F diperoleh Fhitung
Jadi hasil koefisien reliabilitas instrument = 1,459 (Sig = 0,000 < 0,05). Adapun persamaan
Sertifikasi Guru adalah sebesar rll = 0,84, regresi antara sertifikasi guru dengan hasil
instrument Kinerja Guru adalah sebesar rll = 0,69 belajar siswa adalah = 51,316 + 0,715X1.
dan instrument Hasil Belajar adalah sebesar rll = Berdasarkan pada besarnya nilai koefesien beta
0,99, ternyata memiliki nilai Alpha Cronbach (B) dalam persamaan regresi dapat dikethui
lebih besar dari 0,30, yang berarti ketiga bahwa besarnya pengaruh dari masing-masing
instrumen dinyatakan reliable atau memenuhi aspek sertifikasi guru terhadap hasil belajar
persyaratan. adalah penguasaan materi pembelajaran (0,715).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan
Pembahasan
menguasaan guru terhadap materi pembelajaran
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu
yang sesuai dengan karakteristik siswa akan
sertifikasi guru dan kinerja guru. Sertifikasi dan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Guru
kinerja guru merupakan variabel bebas dan
yang menguasai materi pembelajaran dengan
hasil belajar siswa merupakan variabel terikat.
baik pada umumnya akan diikuti dengan
Untuk menguji hipotesis sertifikasi guru
kemampuan untuk menguasai beragam strategi
digunakan uji korelasi product moment. Dari
pembelajaran yang lebih menarik sehingga
perhitungan diperoleh harga r sebesar 0,223.
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Harga r tersebut selanjutnya diuji dengan
Sardiman A. M. (2004: 165), guru yang
independen. Dari perhitungan diperoleh hasil
kompeten adalah guru yang mampu mengelola
bahwa thitung lebih besar ttabel yaitu 2,030. Dengan
program belajar-mengajar. Mengelola di sini
demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi,
berarti menyangkut bagaimana seorang guru
hipotesis penelitian yang dikemukakan terdapat
mampu menguasai keterampilan dasar mengajar,
pengaruh yang positif antara sertifikasi guru
seperti membuka dan menutup pelajaran,
terhadap hasil belajar siswa.
menjelaskan, menvariasi media, bertanya,
Dari hasil pengujian tersebut dapat ditarik
memberi penguatan, dan sebagainya, juga
kesimpulan bahwa sampel yang diambil dalam
bagaimana guru menerapkan strategi, teori
penelitian ini dapat diterima kebenarannya
belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan
pada taraf nyata =0,05 karena kriteria uji
pembelajaran yang kondusif.
yang digunakan adalah =0,05.
Untuk menguji hipotesis kinerja digunakan
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda
uji korelasi product moment. Dari perhitungan
antara sertifikasi guru dengan hasil belajar
diperoleh harga r sebesar 0,162. Harga r
ditemukan koefesien determinan (R2) = 0,050
tersebut selanjutnya diuji dengan independen.
yang berarti sekitar 50,0% perubahan-perubahan
Dari perhitungan diperoleh hasil bahwathitung

Volume 3, No. 2, Mei 2015 144


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

lebih besar ttabel yaitu 3,896. Dengan demikian, pelaksanaan Proses belajar mengajar, kejujuran,
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, hipotesis kedisiplinan (tepat waktu), kemampuan
penelitian yang dikemukakan terdapat kerjasama, hubungan manusia, serta efektif dan
pengaruh yang positif antara kinerja guru efisien dalam pelaksanaan proses belajar
terhadap hasil belajar siswa. mengajar. Di sisi lain bidang hasil kerja atau
Dari hasil pengujian tersebutdapat ditarik kinerja berkisar 70% yang indikatornya meliputi
kesimpulan bahwa sampel yang diambil dalam enam kriteria, yaitu: membuat Prota (Program
penelitian ini dapat diterimakebenarannya pada Tahunan), Prosem (Program Semester),
taraf nyata=0,05 karena kriteria uji membuat RPP, membuat daftar hadir, membuat
yangdigunakan adalah =0,05. daftar nilai dan membuat daftar portofolio siswa.
Apabila dihubungkan dengan teori yang Berdasarkan hipotesis terdapat pengaruh
dikemukakan sebelum-nya, khususnya yang yang positif antara kinerja guru terhadap hasil
berkenaan dengan hubungan kinerja guru belajar siswa, analisis serta pembahasan dapat
dengan hasil belajar siswa, hasil penelitian ini ditarik kesimpulan sesuai tingkat kinerja guru
mendukung teori. Dengan semakin banyaknya siswa SMP Negeri 2 Banda Aceh, tergolong
kinerja seorang guru dalam bekerja maupun cukup dan tingkat hasil belajar siswa tergolong
dalam memberikan pelajaran maka hasil belajar baik. Setelah dilakukan uji korelasi ternyata ada
siswa dapat meningkat. Dimana teori tersebut hubungan kineja guru dengan tingkat hasil
dikemukan oleh Siagian (2003) menyebutkan belajar siswa. Kesimpulan penelitian ini berlaku
bahwasanya ada enam hal yang perlu untuk siswa kelas I, II, III SMP Negeri 2 Banda
diperhatikan dalam penilaian kinerja yaitu: Aceh dan dapat diterima kebenarannya dalam
a. Kegunaan hasil penilaian kerja, taraf =0,05.
b. Unsur-unsur penilaian kerja,
KESIMPULAN DAN SARAN
c. Teknik penilaian kerja, Kesimpulan
d. Kiat melaksanakan penilaian kinerja yang Dari pembahasan di atas, dapat penulis
berorientasi ke masa depan, simpulkan beberapa hal, yaitu:
e. Implikasi proses penilaian dan, 1. Terdapat pengaruh yang positif antara
f. Umpan balik (feedback) bagi satuan kerja sertifikasi guru terhadap hasil belajar di
yang mengelola SDM dalam organisasi. SMP Negeri 2 Banda Aceh dengan nilai
Kesemuanya dapat memberikan manfaat korelasi 1,208. Persamaan regresi bersifat
akan keberlangsungan kinerja seorang guru linier dengan persamaan = 51,316 +

dalam satuan kerjanya masing-masing. Dalam
0,7151. dengan kontribusi variabel
pelaksanaannya penilaian kinerjanya layaknya
kinerja guru terhadap hasil belajar di SMP
dapat dibagi menjadi dua yaitu: bidang perilaku
Negeri 2 Banda Aceh.
yang berkisar sekitar 30% yang mencakupi

Volume 3, No. 2, Mei 2015 145


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

2. Terdapat pengaruh yang positif antara hasil belajar. Berarti bahwa sertifikasi dan
kinerja guru terhadap hasil belajar di SMP kinerja guru yang ada dalam bidang
Negeri 2 Banda Aceh dengan nilai korelasi manajemen pendidikan akan lebih
2,030. Persamaan regresi bersifat linier memberikan arti yang lebih baik jika
dengan persamaan = 105,163 dipadukan dengan pendidikan yang lainnya.

0,5782. dengan kontribusi variabel 3. Bagi praktisi terutama kepala sekolah, dapat

sertifikasi guru terhadap hasil belajar di dijadikan sumbangan pemikiran dalam

SMP Negeri 2 Banda Aceh. menyusun perencanaan sertifikasi dan

3. Tingkat sertifikasi guru memiliki pengaruh kinerja guru agar dapat meningkatkan hasil

positif dan signifikan terhadap hasil belajar belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya

siswa. Artinya tingkat sertifikasi guru sertifikasi dan kinerja guru yang telah

merupakan faktor penting terhadap dilaksanakan oleh para guru dapat

perubahan tingkat hasil belajar siswa. mempengaruhi secara positif terhadap hasil

4. Tingkat kinerja guru memiliki pengaruh belajar siswa.

positif dan signifikan terhadap tingkat hasil 4. Dalam penelitian ini tidak menguji pengaruh

belajar siswa. Artinya hasil belajar dapat masing-masing kekuatan dan kelemahan yang

ditingkatkan melalui penguatan kinerja guru. ada dalam sertifikasi dan kinerja guru, maka
dalam penelitian selanjutnya disarankan
Saran-Saran
untuk menguji pengaruh masing-masing
Adapun saran-saran yang diajukan terkait
kekuatan dan kelemahan lingkungan sekolah
pembahasan yang terkait dengan penelitian ini
tersebut.
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kesimpulan di atas, dalam upaya DAFTAR KEPUSTAKAAN
meningkatkan kinerja guru, perlu Ashan, Mc. (2005). Competences and
Motivation, Terj. Anas S. Baginbo & M.
ditumbuhkembangkan semangat guru untuk Ridwan, Jakarta: Rineka Cipta.
menambahkan semangat guru untuk Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno (2010).
Strategi Belajar Mengajar Melalui
menambah pengetahuan baik melalui studi Penanaman Konsep Umum dan Konsep
lanjut maupun mengikuti perkembangan Islam, Bandung: Refika aditama.Fattah,
Nanang (2004). Konsep Manajemen
IPTEK melalui sumber-sumber belajar yang Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan
tersedia. Sekolah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Nurdin, Muhammad (2005). Kiat Menjadi Guru
2. Dalam bidang manajemen pendidikan, hasil Profesional, Jogjakarta: Prisma Sophie.
penelitian ini memberikan sumbangan dalam Yamin, Martinis (2009). Sertifikasi Profesi
Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung
pengembangan sertifikasi dan kinerja guru Persada Press.
yang ada. Hal ini dtunjukkan dengan Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen
adanya pengaruh positif antara sertifikasi Sugiyono (2006). Metode penelitian
guru dan kinerja guru terhadap peningkatan administrasi. Bandung alfabeta

Volume 3, No. 2, Mei 2015 146


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Arikunto, Suharsimi (2007). Prosedur


Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta.
Siagian, Sondang P. (2003). Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara.
Tim Instruktur (2011). Modul pengembangan
profesionalitas guru, Banda Aceh: PLPG
Unsyiah.
Zein, Muhammad (2008). Kiat Sukses
Mengikuti Sertifikasi Guru, Malang:
Cakrawala Media Publisher.

Volume 3, No. 2, Mei 2015 147

You might also like